You are on page 1of 14

PROSES PEMBUATAN KANTONG PLAST

IK
DENGAN PROSES EKSTRUSI FILM DITI
UP

Oleh:

Mega Nurjayanti
0810920048
KANTONG PLASTIK

Merupakan jenis tas yang


paling sering digunakan
untuk mambawa barang-
barang belanjaan
Kebutuhan
Konsumen meningkat

Perkembangan
Industri Produk
Plastik
Bahan Baku

Polietilena Resin atau Pellet

Impor bahan baku plastik di Indonesia masih cukup


tinggi walaupun produksi polyethylene di dalam
negeri sudah beroperasi. Pada saat ini, bea masuk
bahan polietilena sebesar 25%, terdiri dari bea masuk
sebesar 5% dan bea masuk tambahan sebesar 20%.
Bahan Baku
Polietilena merupakan polimer yang tersusun atas
monomer etena (CH2 = CH2)
Bahan Baku
Ada tiga jenis polietilena berdasarkan percabangan rantai polimer:

polietilena densitas tinggi (HDPE)

polietilena densitas rendah (LDPE)

low-density polietilena linier (LLDPE)


Proses Pembuatan

260-270 Pa

463 K
Hal yang mempengaruhi hasil

Ketebalan plastik dipengaruhi oleh


rasio udara yang ditiupkan

S= L/R0

semakin besar rasio udara, maka


semakin besar tekanan sehingga
plastik yang terbentuk semakin tipis
Masalah yang Ditimbulkan dari Produksi
Plastik

Tidak ada hasil samping berupa produk baru dari proses industry ini.
Masalah yang ditimbulkan adalah pencemaran udara akibat penggunaan
CFC untuk pendingin. Selama ini, belum ada suatu penanganan agar CFC
tidak melepaskan gas Cl2 yang dapat merusak ozon sehingga brdampak
pada peningkatan global warming.
KESIMPULAN
Tas plastic dapat dibuat dari bahan baku polietilena dalam bentuk pellet atau r
esin. Polietilena yang digunakan menyangkup jenis polietilena densitas tinggi,
polietilena densitas rendah serta polietilena densitas rendah linear. Proses pe
mbuatan tas plastic dapat menggunakan ekstruksi film ditiup, yaitu resin dilele
hkan pada suhu 463 K dengan sekrup pemanas, kemudian diekstruksi membe
ntuk pipa dan ditiupkan udara dengan tekanan 250-270 Pa. Pada industry plas
tic di Indonesia, sebagian bahan baku masih dipasok dari luar negeri karena p
roduksi bahan baku dalam negeri belum mencukupi. pembuatan plastic merup
akan proses fisika sehingga tidak menghasilkan suatu senyawa baru sebagai h
asil samping atau limbah. Hanya saja, penggunaan CFC sebagai pendingin yan
g dapat menimbulkan masalah lingkungan.
SEKIAN

TERIMAKASIH
Polietilena Densitas Tinggi (HDPE)
• memiliki densitas sekitar 0,914 g/cm3
• memiliki derajat rendah dalam percabangannya
• memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi
• dapat digunakan pada suhu tinggi (120 ° C / 248 ° F untuk jangka pendek,
110 ° C / 230 ° F untuk waktu yang lebih lama).

tas plastik yang terbuat dari HDPE memiliki kekuatan tarik


yang rendah,lebih keras, lebih buram dan lebih tahan terhadap
panas.
Polietilena Densitas Rendah (LDPE)

• memiliki densitas sekitar 0,92 g/cm3


• memiliki percabangan yang lebih sedikit dari HDPE
• memiliki kekuatan antar molekul yang rendah

tas plastik yang terbuat dari LDPE memiliki kekuatan tarik


yang tinggi,lebih lunak, sedikit transparan dan ltidak terlalu
tahan terhadap panas.
Polietilena Densitas Rendah Linier (LLDPE)

• Tidak memiliki rantai percabangan


• memiliki densitas antara 0.915–0.925 g/cm3
• LLDPE memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dari LDPE
• memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan
• memiliki ketahanan yang baik terhadap bahan kimia dan ultraviolet radiasi
• memiliki sifat listrik yang baik.

Tas plastik yang terbuat dari LLDPE memiliki kekuatan tarik


yang tinggi, lebih lunak, lebih transparan dan tidak tahan
terhadap panas.

You might also like