Professional Documents
Culture Documents
MODUL
PENGANTAR PERIKLANAN (3 SKS)
SM Niken Restaty, S.Sos, M.Si.
DESKRIPSI
Pengantar Periklanan membahas mengenai pengertian, tujuan, peran dan fungsi
periklanan baik bagi kegiatan pemasaran maupun aktivitas komunikasi.
POKOK BAHASAN
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI PERIKLANAN
Kepustakaan :
Russel, J. Thomas & W. Ronald Lane, Kleppner’s Advertising Procedure,
Twelfth Edition, Prentice Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey,
1993.
Bovee, L. Courtland, Thill, V. John, Dovel, P. George & Marian Burk Wood,
Advertising Excellence, Mc Graw Hill, Inc, 1995
2
PENDAHULUAN
Setiap hari kita melihat iklan sengaja atau tidak sengaja. Coba saja
perhatikan dari bangun tidur kita sudah terkena terpaan iklan, seperti suara iklan di
TV atau radio, tukang sayaur meneriakkan dagangannya, termasuk juga tukang roti
dan tukang koran. Setelah kita siap untuk melaksanakan aktivitas, di jalan pun kita
melihat dan mendengar iklan, seperti spanduk, billboard, papan nama sebuah
toko/supermarket.
Lalu iklan itu sebenarnya apa? Apakah iklan sama dnegan periklanan? Apa
kaitan periklanan dan iklan dnegan komunikasi serta pemasaran?
Pada awal pertemuan ini akan dibahas mengenai iklan, periklanan dan
kaitannya dnegan komunikasi dan pemasaran.
PENGERTIAN IKLAN
Otto Klepper, seorang ahli periklanan terkenal merupakan orang yang berjasa
besar dalam meruntut asal muasal istilah Advertising. Dalam bukunya berjudul
Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin
yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi
pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dnegan pengertian komunikasi
sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi.
Istilah iklan juga sering dinamai dengan sebvutan yang berbeda-beda. Di
Amerika sebgaimana halnya di Inggris, disebut dengan adbvertising. Sementara di
Perenacias disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara
berulang-ulang.
Sebenarnya di Indonesia sendiri istilah iklan sering disenbut dengan istilah
lain yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari
bahasa aslinya yaitu bahasa Belanda dan Perancis (reclame). Namun, sebutan kata
iklan lebih sering digunakan diabnding dngena istilah advertensi dan reklame.
Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang
mengartikan dalam sudut padng komunikasi, murni periklanan, pemasaran dan ada
pula yang memaknaia dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut
membawa konsekuensi arah yang berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi
cenderung menekankan sbegai prosespenyampaian pesan dari komunikator lkepada
komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menenkankan pada aspek
penyampaian pesan yang kreatif dan persuasive yang disampaiakn melalui media
FUNGSI KOMUNIKASI
1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.
2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan.
3. Dapat mengajarkan atau memberitahu sesuatu.
4. Dapat mengetahui dan mempelajari diri orang lain dan peristiwa di
lingkungannya.
5. Dapat mengenali diri sendiri.
6. Dapat memperoleh hiburan dan menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang.
8. Dapat mengisi waktu luang.
9. Dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap serta perilaku
kebiasaannya.
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat, bersikap atau
berperilaku sebagaimana yang diharapkan.
‘Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat
suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat’
Dari definisi diatas jelas terlihat adanya empat unsur yang menentukan atau
membentuk suatu iklan, yaitu :
• Pemrakarsa
• Pesan
• Media
• Masyarakat
• Komunikator (Source)
• Pesan (Message)
• Media (Channel)
• Khalayak (Receiver)
Definisi ini menyebutkan periklanan sebagai suatu proses dan terdiri dari empat
macam kegiatan, yaitu :
• Penyiapan (preparation)
• Perencanaan (planning)
• Pelaksanaan (execution)
• Pengawasan (control)
Telaah atas pengertian ini menjadi sangat penting, karena ia akan menjelaskan
adanya prakondisi untuk dapat beriklan secara efektif dan efisien. Pertama, kita perlu
mengenal dulu Sasaran Khalayak-nya. Setelah itu kita menentukan Media yang akan
digunakan. Baru kita dapat merancang Pesan Iklan yang sesuai dengan kedua
prakondisi tersebut.
TENTANG PERIKLANAN
Sumber ------------------- Produsen
Pesan ------------------- Iklan
Saluran ------------------- Media
Masyarakat ------------------- Khalayak
Dalam disiplin komunikasi, iklan itu sendiri adalah jenis komunikasi yang informative
dan sekaligus persuasif
iklan adalah bahwa pesan tersebut dibuat dan disampaikan oleh komunikator
atau sponsor tertentu secara jelas. Komunikator dalam iklan dapat datang dari
perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi bahkan negara.
saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa
ruang, waktu dan kesempatan.
Sedangkan N Lazer & EJ Kelley menyatakan fungsi iklan dengan istilah tiga factor
yaitu sebagai :
1. Bauran Produk dan Layanan
2. Bauran Distribusi
3. Bauran Komunikasi
2. Memperoleh Penjualan
d. Memaksimalkan Pengenalan Produk
e. Memaksimalkan Aktivasi
f. Memaksimalkan sinergi
g. Memaksimalkan keterkaitan
3. Mengembangkan Hubungan
h. Memaksimalkan Penjualan (pangsa Ingatan)
i. Memaksimalkan Distribusi
• Product (Produk)
• Price (Harga)
• Place (Distribusi)
• Promotion (Promosi)
Unsur Promosi disepakati pula, hanya terdiri dari 4 komponen dan membentuk pula
suatu bauran yang disebut Bauran Promosi (Promotion Mix), yaitu :
• Advertising
• Sales Promotion
• Publicity
• Personal Selling
PEMASARAN
BAURAN PROMOSI
umpan balik. Bukan pengukuran suatu ‘dampak pesan’ atau kinerja yang akan
kita rekayasa pada sesuatu pesan iklan.
KLASIFIKASI IKLAN
Berdasarkan Target Audience
1. Consumer Advertising
2. Business Advertising
a. Industrial Advertising
b. Trade Advertising
c. Profesional Advertising
d. Agricultural (Farm) Advertising
Berdasarkan Geografi
1. International Advertising
2. National Advertising
3. Regional Advertising
4. Local Advertising
Berdasarkan Media Yang Digunakan
1. Up The Line
2. Below The Line
Berdasarkan Fungsi/Tujuan
1. Product vs Non Product Advertising
2. Commercial vs Non Commercial Advertising
Bagan
Lembaga2 Lembaga2
Pengendali Pemberi Jasa
Inti dari system adalah pengiklan atau produsen pemasang iklan. Dalam
pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan rencana promosi atau
pemasarannya dipengaruhi oleh lembaga pengendali yaitu pemerintah, pesaing dan
pasar.
Pemerintah : peraturan pemerintah yang mengatur dan membatasi tata cara
beriklan
Pesaing : Riset dan analisa mengenai kampanye periklanan pesaing
mempengaruhi strategi periklanan yang akan dilancarkan.
Pasar : Pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai situasi pasar,
pangsa pasar dan trend perilaku konsumen mempengaruhi strategi perencanaan
iklan.
2. Media Placement
Perusahaan yang hanya memberikan jasa untuk membantu pengiklan
memasang iklannya di media
3. Creative Boutique
Memberikan jasa untuk membantu dalam pembuatan kreatif iklan
2. Media Department
a. Media Planning
Merencanakan penjadwalan dan pemilihan media serta anggaran
yang diperlukan
b. Media Buying
Melaksanakan & melakukan negosiasi pemesanan dan pembelian
ruang/waktu media sesuai rencana dari media planner dan disetujui
klien
c. Media monitoring/riset
Mengawasi dan memonitor jadwal pemuatan /penayangan iklan
sesuai pesanan
Memberikan data-data yang diperlukan oleh media planner
3. Creative Department
a. Copywriting
Membuat naskah iklan
b. Art & visualisasi
Membuat design dan visualisasi
4. Produksi
Dari workplan creative diproses melalui tahapan seperti pemotretan, separasi
warna, rekaman, shooting, dsb
5. Riset
Memberikan data-data yang diperlukan untuk perencanaan kampanye
periklanan seperti perkembangan pasar, perilaku konsumen, media
6. Administrasi & Keuangan
Pengelolaan administrasi dan keuangan biro iklan (tagihan & pembayaran)
Hubungan Tripartit
Adalah hubungan antara produsen (pengiklan), biro iklan dan media.
Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, hubungan tripartite itu
diperluas menjadi hubungan antara perusahaan periklanan dengan :
1. Konsumen
2. Pengiklan
3. Pemerintah
4. Media