You are on page 1of 3

Hasil pengamatan

Tabel 1 Data pengamatan Sifat dan Susunan Air Liur


Uji Hasil Keterangan
BJ 1.0007 + 2.33x10^-3  
Lakmus PP + tidak berwarna
Lakmus MO + Jingga
Uji biuret + biru keunguan
Uji millon - Putih
Uji molisch + cincin ungu
Uji klorida + endapan putih
Uji sulfat + endapan putih
Uji fosfat + Biru
Uji musin + endapan putih
Perhitungan BJ:
T alat = 27˚C
T sample = 34˚C
FK = (T sample - T alat) x 10^-3

3
= (34-27) x 10^-3
3
= 2,33 x 10^-3
BJ baca = 1,0007
BJ terkoreksi = BJ baca+FK = 1,0007 + 2,33x10^-3

Tabel 2 Data pengaruh suhu terhadap aktifitas amilase air liur


Suhu Uji Iod Uji Benedict
Es + +
Kamar ++ ++
37 - ++++
80 +++ +++
Keterangan:
Uji Iod: + + + = biru tua
+ + = biru
+ = biru muda

Tabel 3 Data pengaruh pH terhadap aktifitas amylase air liur


pH Uji Iod Uji Benedict
HCl (1) +++ -
Asam asetat (5) ++ +
Aquades (7) - +++
Na-karbonat (9) + ++
Keterangan:
Uji Iod: + + + = biru tua
+ + = biru
+ = Biru muda
Tabel 4 Pengamatan hidrolisis pati matang
No Menit ke- Uji Iod Uji Benedict
1 0 +++  
2 5 +++
3 10 ++
4 15 ++
5 20 +
6 25 +
7 26 -  +++ (merah bata)
Keterangan:
Uji Iod: + + + = biru tua
+ + = biru
+ = biru muda
- = coklat kekuningan (warna iod)

Tabel 5 Pengamatan hidrolisis pati mentah (tanpa disaring)


No Menit ke- Uji Iod Uji Benedict
1 3 +++  
2 6 +++
3 9 ++
4 12 ++
5 15 ++
6 18 +
7 21 +
8 24 - ++ (hijau)
Keterangan:
Uji Iod: + + + = biru tua
+ + = biru
+ = biru muda
- = coklat kekuningan (warna iod)

Tabel 6 Pengamatan hidrolisis pati mentah (disaring)


No Menit ke- Uji Iod Uji Benedict
1 3 -  
2 6 -
3 9 -
4 12 -
5 15 - ++
Keterangan:
Uji Iod: + + + = biru tua
+ + = biru
+ = biru muda
- = coklat kekuningan (warna iod)
Pembahasan
Pada percobaan pertama, dilakukan uji terhadap sifat dan susunan air liur.
Hasil pengamatannya menunjukkan bobot jenis air liur sebesar 1,0007 +
2,33x106-3 yang diperoleh melalui pembacaan alat dan perhitungan. Selain itu,
percobaan pertama juga menunjukkan hasil yang positif pada uji reaksi dengan
lakmus PP, lakmus MO, uji biuret, uji molisch, uji klorida, uji sulfat, uji fosfat, uji
musin dan hasil negatif pada uji millon. Hal ini menunjukkan bahwa air liur
mengandung bahan organik seperti asam amino, glukosa, musin dan bahan
anorganik seperti mineral klorida, sulfat, dan fosfat.
Percobaan kedua merupakan percobaan yang dilakukan dengan
memanipulasi suhu untuk mengetahui keefektifan kerja amilase air liur. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa amilase air liur bekerja optimum pada suhu
37˚C. Hal ini diketahui melalui hasil uji iod yang negatif dan uji benedict dengan
positif terbanyak. Kedua hasil ini menunjukkan kerja enzim optimum karena
campuran sudah tidak mengandung pati dan semua pati telah diubah menjadi
monosakarida maltosa. Suhu 37˚ ini sesuai dengan suhu tubuh manusia.
Pada suhu kamar (25˚C) enzim dapat bekerja tetapi tidak optimum.
Terlihat pada hasil uji iod yang positif, yang menunjukkan masih terdapat
kandungan pati dalam campuran dan baru sebagian yang berubah menjadi
monosakarida maltosa. Pada suhu 80˚C juga terjadi hal demikian tetapi kadar
kandungan patinya lebih banyak (monosakarida sedikit) dibandingkan kandungan
pati pada suhu 25˚C. Hal ini disebabkan pada suhu 80˚C aktivitas enzim menurun
karena enzim mengalami kerusakan yang mengakibatkan hilangnya aktivitas
enzim.
Terjadi hal yang berbeda pada suhu es. Pada suhu ini enzim tidak dapat
bekerja. Terlihat pada hasil uji iod yang positif dan uji benedict yang negatif.
Campuran mengandung pati dan tidak ada yang diubah menjadi monosakarida
maltosa. Enzim ini tidak dapat bekerja pada suhu es karena pada suhu ini enzim
menjadi inaktif. Semua hasil percobaan ini menunjukkan bahwa kerja enzim salah
satunya dipengaruhi oleh suhu.

You might also like