You are on page 1of 19

Disusun Oleh Kelompok 6

Pengertian
Klimakterium adalah fase peralihan antara pramenopause
dan pascamenoupos. (Baziad, 2003).
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa
reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada
wanita berumur 40-65 tahun.
 Periode peralihan dari akhir masa reproduksi sampai awal
masa senium yang terjadi akibat menurunnya fungsi
generative ataupun embriologik dari ovarium dan terjadi
pada wanita berumur 40-65 tahun.
Fase Klimakterium
Pramenopause: fase antara usia 40 tahun dan di
mulainya fase klimakterik.
Tanda-tanda pada umumnya: siklus haid yang tidak
teratur, perdarahan haid yang memanjang, dan jumlah
darah haid yang relative banyak diserti nyeri haid. Pada
endokrinologi fase folikuler memendek, kadar Estrogen
↑, kadar FSH ↑, fase luteal stabil
Perimenopause : fase peralihan antara
pramenopause dan pascamenopause
Ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur serta
siklus haidnya >38 hari.
Menopause : Menopause adalah perdarahan haid yang
terakhir yang terjadi pada usia 40-65 tahun
 Ditandai dengan: folikel yang mengalami atresia ↑  tidak
tersedia lagi folikel . Produksi estrogen ↓  tidak terjadi haid
lagi.
 Menopause tidak terjadi pada wanita yang memakai
kontrasepsi hormonal pada fase perimenopause karena
pendarahan terus terjadi dan tdk mengalami klimakterium.
u/ menentukan menghentikan pil kontrasepsi dan 1bln
kemudian mengecek kadar FSH ↑ dan estradiol ↓.
Pascamenopause : masa setelah menopause sampai
senilis. Fase ini terjadi pada usia di atas 60-65 tahun.
 Ditandai dengan :
 Berkurangnya jumlah folikel
 Menurunnya sintesis steroidseks
 penuruna sekresi estrogen
 Gangguan umpan balik pada hipofise
Tanda dan Gejala
Kelainan menstruasi (Oligomenorea, Polimenorea,
Hipomenorea, metroragia)
Hot Flashes
Tangan dan kaki kesemutan, denyut jantung berlebihan,
sakit kepala, pusing dan tidak sadarkan diri
Jaringan payudara mengalami atropi dan lapisan vagina
menipis serta menurunnya produksi mukus vagina
Hilangnya libido
Osteoporosis
Perubahan pada kulit dan otot
Gangguan cardiovaskuler dan cerebrovaskuler (estrogen ↓
LDL dan ↑ HDL.)
Penyebab Terjadinya Menopause
Penurunan fungsi indung telur yang mengakibatkan
hormon estrogen dan progesteron berkurang dalam tubuh
wanita. Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan
keluhan-keluhan yang disebut sebagai sindrom defisiensi
estrogen (sindrom menopause).
Beberapa faktor yang mempengaruhi menopause dini,
yaitu :
 Terpapar radiasi yang berlebihan
 Proses persalinan yang sulit
 Status kesehatan yang jelek
 Tidak akuratnya jarak kehamilan
 Sering mengalami keguguran (aborsi)
Adaptasi Anatomi Dan Fisiologis
Pada Periode Menopause
Sel ( jumlah sel <, ukuran sel >, jumlah cairan tubuh
dan intraseluler <, proporsi protein pd tubuh <, otak
atrofi 5-10%)
System persarafan (< sensitivitas panca indra, <10-
20% massa otak, respon melambat, deficit memori)
System pendengaran (tinitus, vertigo)
System penglihatan (lapang pandang <, daya
membedakan warna menurun)
System kardiovaskuler (CO ↓, elastisitas pembuluh
darah serta katup jantung <, kinerja jantung > rentan
jk dehidrasi serta pendarahan )
 System pengaturan tubuh (hipotermi, keterbatasan mengigil dan penurunan
produksi panas  penurunan aktivitas otot)
 System pernafasan (PaO2 ↓ 75mmhg, < elastisitas bronkus, < refleks batuk)
 System pencernaan (Rasa lapar menurun, peristaltic lemah , konstipasi,
fungsi absorpsi melemah, penurunan dungsi hati  penurunan cadangan
glukosa )
 System reproduksi
 Uterus mengecil,
 Lipatan-lipatan tuba falopii menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut,
rambut getar dalam tuba (silia) menghilang,
 Proses terhentinya pertumbuhan folikel primodial,
 Ovarium menciut (atrofi), mengeras, tidak mengandung badan kuning (korpus
luteum), dan selaput pembungkusnya (tunika albugenia) menebal,
 Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal
menjadi atrofi, kanalis servikalis memendek,
 Terjadi penipisan dinding vagina yang menyebabkan hilangnya lipatan-lipatan
vagina (rugae), berkurangnya pembuluh darah, penurunan elastisitas, secret
vagina menjadi encer dan indeks kario-piknotik menurun
 Derajat keasaman (pH) vagina meningkat karena terlambatnya pertumbuhan
jasad renik vagina (basil Doderlein)
 Jaringan vulva menipis karena berkurangnya dan hilangnya jaringan lemak serta
jaringan elastic.
 Pada payudara lemak subkutan diserap, parenkim atrofi, lobules menciut,
stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil, kurang erektil,
pigmentasi berkurang sehingga payudara datar dan mengendor
System genitourinaria (Nefron << akibat atrofi aliran darah
ke ginjal menurun sampai 50%  fungsi tubulus
berkurangmengonsentrasi urine menurun BJ urine ↓,
proteinuria (biasanya +1), BUN > 21 mg%, nilai ambang ginjal
terhadap glukosa ↑)
System endokrin (Sekresi hormone kelamin ↓, Kegiatan kelenjar
yg b’hub dgn reproduksi <, F paratiroid dan sekresinya tidak
berubah, produksi ACTH, TSH, FSH, dan LH <<, Aktivitas tiroid,
BMR, daya pertukaran zat menurun, produksi aldosteron ↓)
System integument (Timbul bercak pigmentasi, tumbuhnya
kerut-kerut halus di ujung mata akibat lapisan kulit menipis,
mekanisme proteksi kulit menurun, produksi vitamin D
menurun, jumlah dan fungsi kelenjar keringat berkurang)
System musculoskeletal (Tulang kehilangan densitas (cairan)
dan semakin rapuh, demineralisasi, kekakuan jaringan
penghubung, aliran darah ke otot berkurang , Otot polos tidak
begitu berpengaruh)
Komplikasi Yang Mungkin Terjadi
Pada Periode Klimakterium
Osteoporosis (keropos tulang)
 ↓ kadar estrogen menghambat proses osteoblast yang dan
me↑ fungsi osteoclast merusak .  sehingga tulang menjadi
osteoporosis.
Penyakit Jantung Koroner
 Proses adaptasi pada sistem kardiovaskuler (hipertensi dan
penurunan estrogen  ↑ LDL, ↓HDL)  me ↑ kan faktor
resiko terhadap terjadinya aterosklerosis terutama setelah pe
↓an estrogen  1-2x lbh srg
Demensia
 kemampuan berfikir dan ingatnnya menurun krn pengaruh
dari menurunnya hormon estrogen, krn hormon estrogen ini
dapat mempengaruhi kerja dari degenerasi sel – sel saraf dan
sel – sel otak.
Nutrisi Pada Wanita Periode
Klimakterium
Mengatur pola makan sehat dengan ( rendah lemak /
kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan cukup serat )
Mengkonsumsi makanan yang mengandung
fitoestrogen :
a. Isiflavon, terdapat pada kacang-kacangan
b. Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran
c. Caumestran ; terdapat pada daun semanggi
Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah
dan tidak berlebihan.
Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan
vitamin D
Exercise Pada Wanita Periode
Klimakterium
Kegiatan berdampak :
Menguatkan tulang
Meningkatkan kebugaran
Menstabilkan berat badan
Mengurangi keluhan menopause
Mengurangi stress akibat menopause
Tujuan olahraga bagi wanita menopause adalah selain
menjaga kebugaran juga untuk mengurangi atau
mengobati penyakit.
Kegiatannya berupa jalan cepat, senam, dan berenang.
Nilai Dan Keyakinan (Budaya) Pada
Periode Klimakterium
Mitos dan fakta :
 Klimakterium adalah akhir dari segalanya untuk wanita 
klimakterium hanyalah akhir dari reproduksi seorang wanita
 Wanita menopause sudah tidak boleh lagi berhubungan seks 
memiliki keinginan seks yang besar, namun tidak dibarengi
dengan kemampuan
 Wanita menopause tidak boleh menikah lagi  masih boleh
menikah lagi (jika sudah tidak bersuami), krn terkait unsur psiko-
sosio-spiritual
 Wanita menopause tidak boleh bekerja lagi, lebih baik diam di
rumah  dianjurkan untuk melakukan aktivitas ringan di luar
rumah
 Wanita menopause dilarang makan makanan tertentu  tidak
dilarang memakan apapun selama itu tidak bertentangan
Pendidikan Kesehatan
 Perubahan-perubahan fisik dan psikologis serta berbagai
permasalahan yang terjadi dalam berbagai masa kehidupan wanita.
 Penjelasan bahwa menopause adalah sesuatu yang wajar terjadi
 Mengatur pola makan sehat dengan ( rendah lemak / kolesterol,
cukup vitamin A, C, D, E dan cukup serat )
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen :
a. Isiflavon, terdapat pada kacang-kacangan
b. Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran
c. Caumestran ; terdapat pada daun semanggi
 Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan tidak
berlebihan.
 Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D
 Masalah Seksualitas
 Pendapat bahwa hubungan seks tidak mungkin dilakukan lagi pada
masa klimakterium. Pendapat ini tidak benar, hubungan seks tetap
dapat dilakukan meskipun usia telah lanjut. Klimakterium hanyalah
akhir dari kesuburan wanita.
Penatalaksanaan
Farmakologi
Terapi Sulih Hormon  < gejala menopause yang tidak
diinginkan, mbantu mengurangi kekeringan pada
vagina, mencegah terjadinya osteoporosis.
Syarat : TD tidak boleh tinggi, uji Pap normal, besar
uretus normal ( tidak ada mioma uerus ), tidak ada
varises di ekstremitas bawah, tidak terlalu gemuk /
tidak obesitas, Kelenjar tiroid normal, kadar normal
(Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi
hati),nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia,
diabetes militus perlu dikonsulkan terlebih dahulu ke
spesialis penyakit dalam.
Efek samping: Mual, Muntah, Perut kembung, Kram,
Perubahan mood, Perdarahan vagina , Nyeri payudara,
Sakit kepala, Pruritus berat
 Mengurangi resiko dari TSH
 Menambahkan progesteron terhadap estrogen
 Menambahkan testosteron terhadap estrogen
 Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
 Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan
panggul, dan Pap smear sehingga kelainan bisa ditemukan sedini
mungkin.
 Cara pemberian : Oral, parenteral, vagina, pellet subkutan,
krem transdermal
Non Farmakologi
Hindari makanan berlemak, alkohol dan kafein
Berpakaian tipis dan menyerap keringat
Soy food eats
Kegel exercise
Napas dalam dan pelan 6x/mnt saat hot flushes
Aktifitas seksual tetap aktif untuk menjaga elastisitas
vagina
Menggunakan tehnik relaksasi seperti yoga, tai chi, dll
Menggunakan lubricant saat koitus
Askep
MS. WORD
Hatur Nuhun ^^

You might also like