Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang dibawa
melalui gigitan nyamuk aedes aegepty. Penyakit DBD sampai saat ini masih
dan sering menimbulkan angka Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan kematian
yang besar. Tempat yang disukai sebagai tempat perindukannya adalah tempat
reservoir, tempayan, bak mandi,/wc dan ember, tempat penampungan air bukan
perangkap semut tampungan air dibelakang lemari es, dan barang-barang bekas
(ban, botol, kaleng, plastik dan lain lain) serta tempat penampungan air alamiah
seperti: lobang pohon, lobang batu, pelempah daun, tempurung kelapa, pelempah
Penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dengan
peningkatan jumlah kasus dan luas daerah terjangkit. Seluruh wilayah Indonesia
mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD, kecuali daerah yang memiliki
2
ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. Penyakit DBD
Penanganan yang paling efektif untuk pencegahan penyakit DBD sesuai juga
penampungan air dan menimbun dalam tanah barang-barang bekas atau sampah
yang dapat menampung air hujan, taburkan bubuk abate di sumur atau di bak
penampungan air. Kepadatan nyamuk ini akan meningkat pada waktu musim
hujan, dimana terdapat genangan air bersih yang dapat menjadi tempat
nyamuk (fogging) dan memberikan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk
bagi daerah yang memiliki penderita penyakit DBD. Penyakit DBD mudah
yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat (Depkes
RI, 2005).
teriama, salah satu informasi yang sudah diberikan pada masyarakat yaitu tentang
program 3M. Informasi tentang penyakit DBD ini telah sejak lama dapat kita
saksikan di berbagi media, baik media elektronik maupun media cetak serta
angka kesakitan dan kematian dapat terus berkurang atau diminimalisir serendah
mungkin.
bahaya penyakit DBD (Satari, 2004). Tingginya angka kesakitan penyakit ini
disebabkan oleh karena perilaku keluarga itu sendiri. Faktor lain yang
4
kebersihan lingkungan.
keluarga antara lain adalah dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan
gerakan PSN dilakukan mulai dari rumah tangga secara kontinyu, serentak dan
Merebaknya kembali kasus pnyakit DBD ini menimbulkan reaksi dari berbagai
pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan merespon kasus ini (Litbang kes,
2004).
meninggal dunia (Utama, 2007). Di Jawa Barat korban demam berdarah Januari-
5
Desember 2009 mencapai 37.861 orang (Lucyati, 2009). Dari jumlah penderita
Bandung periode Januari- Desember 2009 terdapat 1370 orang penderita dan dari
sungai Citarum. Pada musim hujan sungai ini sering mendatangkan banjir dan
Baleendah.
6
B. Rumusan masalah
Berdasarkan dari latar belakang dan fenomena diatas, maka peneliti tertarik
Kecamatan Baleendah”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
DBD.
DBD.
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
Baleendah.
2. Puskesmas
penelitian selanjutnya.
8
1. Defenisi Konseptual
a. Perilaku
b. Pengetahuan
c. Sikap
terhadap stimulus atau objek. Sikap terdiri dari beberapa struktur dan
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar
(Notoatmodjo, 2003).
d. Tindakan
2007)
e. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
2. Defenisi Operasional
Variabel Sub variabel Defenisi Operasional Alat Hasil Ukur Skala ukur
Perilak keluarga terhadap a. Pengetahuan Pengetahuan adalah sesuatu yang Angket Baik : apabila Ordinal
pencegahan penyakit DBD keluarga terhadap diketahui keluarga tentang didapatkan > 60% -
meliputi:
Pemahaman (Comperhansion)
11
(Unfavorable)apabil
a didapatkan: Nilai T
< mean T
c. Tindakan Tindakan dalam penelitian ini Observasi Mendukung Ordinal
a didapatkan: nilai T
3. Mengubur barang-barang bekas
< mean T
4. Menyingkirkan pakaian-
jam 3-5
13
jentik
14
F. Kerangka Pikir
tindakan pengasapan (fogging). Upaya dari pihak masyarakat yang dalam hal
ini diwakili oleh para orang tua. Kesadaran masyarakat tercermin dari perilaku
kesehatannya yang sangat ditentukan oleh peran aktif para orang tua dalam
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah salah satu respon keluarga terhadap
dapat bersifat pasif (pengetahuan dan sikap,) yaitu bagaimana keluarga dapat
mengetahui dan menyikapi suatu stimulasi yang diberikan . Dan respon yang
bersifat aktif, yaitu tindakan yang bersifat nyata atau praktis. Selain itu pula
seseorang.
baru atau adopsi perilaku baru melalui proses yang didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng
kesadaran dan sikap yang positif maka tindakan tersebut tidak akan
15
dan diiringi sikap yang posotif maka akan tercapai upaya pencegahan penyakit
kesehatan dipengaruhi atau terbentuk dari tiga faktor yaitu : faktor predisposisi
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal atau faktor dari dalam
dipengaruhi oleh : umur, jenis kelamin, pendidikan dan sosial dan ekonomi.
Faktor eksternal atau faktor dari luar didapat dari sumber-sumber informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku
1. Defenisi Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan. Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri
macam, yaitu perilaku dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan nyata
atau perbuatan.
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek.
Atau dengan kata lain bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup.
fasilitas.
19
sumber/fasilitas.
perilaku
4. Klasifikasi perilaku
berikut:
a. Perilaku kesehatan
b. Perilaku sakit
5. Perilaku Kesehatan
serta lingkungan.
dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan di luar dirinya, maupun aktif
Perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan sendirinya sesuai dengan
1. Pengertian
dan remaja atau pada orang dewasa dengan tanda-tanda klinis berupa
demam, nyeri otot / nyeri sendi yang disertai leukopeia., dengan tanpa ruam,
petekie spontan. Demam berdarah dengue terdapat pada anak dan dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot, dan sendi, yang biasanyan
22
memburuk setelah pada dua hari pertama. Sindrom renjatan dengue (dengue
2. Etiologi
Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk
yang pertama kali dapat memberi gejala sebagai demam dengue (DD).
Apabila orang itu mendapat infeksi berulang oleh tipe virus dengue yang
Flacviridae. Sampai saat ini dikenal ada 4 serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-3
dan DEN 4. infeksi dengan salah satu serotype akan menimbulkan antibodi
protektif seumur hidup untuk serotype yang bersangkutan, tetapi tidak untuk
Indonesia dan ada hubungannya dengan kasus-kasus berat pada saat terjadi
3. Patofisiologi
23
pasien dengan jumlah trombosit lebih besar dari 100.000 per mm 3 mungkin
4. Manifestasi Klinis
24
sirkulasi. Demam dengue pada bayi dan anak berupa demam ringan disertai
sindrom trias dengue berupa demam tinggi mendadak, nyeri pada anggota
badan (kepala, bola mata, punggung, dan sendi), dan timbul ruam
5. Diagnosa
a. Demam akut, yang tetap tinggi selama 2-7 hari, kemudian turun secara
disertai gagal ginjal tidak spesifik, seperti: lisis. Demam berkisar 39º-
kepala.
g. Leukopenia
1) Derajat I:
2) Derajat II :
3) Derajat III :
4) Derajat IV:
26
Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah
tidak terukur.
Kriteria Laboratorium:
perikard.
2000).
6. Penatalaksanaan
Pada pasien dngan keluhan demam 2-7 hari, disertai uji tourniquet positif
berikut : Apabila pasien msih dapat minum, berikan minuman 1-2 liter/hari
bila suhu > 38º C. Pada dengan riwayat kejang dapat diberikan obat anti
konvulsif. Apabila pasien tidak dapat minum atau muntah terus menerus,
dengan tetesan rumatan sesuai berat badan. Di samping itu perlu dlakukan
pemeriksaan Hb, Ht tiap 6 jam dan trombosit setiap 6-12 jam. Apabila pada
tindak lanjut telah terjadi perbaikan klinis dan laborantorium, pasien dapat
maka infuse caiaran diganti dengan ringer laktat dan tetesan disesuaikan
paling memadai saat ini. Vektor Dengue khususnya aedes aegypty yang
karena sarang-sarangnya terbatas di tempat yang berisi air bersih dan jarak
terbangnya maksimum 100 meter. Tetapi karena vektor tersebar luas, untuk
karena vaksin belum tersedia. Saat ini satu-satunya cara yang efektif untuk
rumah tangga dan halaman erat kaitannya dalam pencegahan penyakit DBD.
a. Lingkungan
dapat melakukan:
burungseminggu sekali.
b. Biologi
rumah.
c. Kimiawi
gentong air, bak mandi, vas bunga, dan kolam sesuai dengan
(c) Hindari tidur siang, terutama di pagi hari antara jam 9-10 atau
(d) Gunakan kelambu saat tidur atau gunakan kipas angin di kamar
berangin.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa cara yang paling efektif
dengan 3M, yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan
31
9. Peran Perawat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif yaitu
2. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau objek yang mempunyai variasi tertentu
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti (Arikunto, 2002). Tehnik
dari tiap-tiap wilayah dan diambil secara acak. Besar sampel dalam penelitian
N
n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
d = Kesalahan (absolute) yang dapat di tolerir pada penelitian ini yaitu (0.1)
menggunakan rumus :
X
n= xS
n
Keterangan :
7 260 2,149471 2
8 923 7,630622 8
9 573 4,737103 5
10 832 6,878307 7
11 425 3,513558 3
12 495 4,092262 4
13 305 2,521495 2
14 324 2,678571 3
15 328 2,711640 3
16 267 2,207341 2
17 427 3,530093 4
18 742 6,134259 6
19 424 3,505291 3
20 347 2,868717 3
21 294 2,430556 2
22 386 3,191138 3
23 528 4,365079 4
24 249 2,058532 2
Total 11.996 99,17328 99
Setelah dilakukan perhitungan dengan diketahui jumlah populasi 11996
C. Kriteria Sampel
D. Variabel Penelitian
36
Variabel Penelitian adalah suatu atribut, sifar, atau nilai dari orang, objek kegiana
yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,
Baleendah Kabupaten Bandung yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2011
memperoleh data atau informasi dari responden tentang hal-hal yang ingin
jawaban yang telah ada. Komponen angket terdiri dari aspek pengetahuan,
cara lain yang dapat dilakukan keluarga untuk pencegahan DBD, seperti :
kamar, menghindari tidur siang, terutama di pagi hari antara jam 9-10 atau
sore hari sekitar jam 3-5, penggunaan racun nyamuk baik obat nyamuk bakar,
1. Uji Validitas
validitas ini dilakukan untuk menguji ketepatan suatu item dalam pengukuran
penelitian yang dimaksud jika nilai keofisiennya lebih dari 0,3 maka item
(Sugiono, 2005).
( xi −xt ) Pi
r bis(i)=
St {√ }
Qi
Keterangan :
r bis(i)=¿ Koefisien korelasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan skor
total
x i=¿ Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i
Sedangkan untuk uji validitas instrument sikap yang berupa skor yang
n∑ xy −(∑ x )(∑ y)
rxy =
√¿ ¿ ¿
Keterangan :
n = Jumlah sampel
39
Y = Skor total
H. Reliabilitas
dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini dilakukan pada seluruh item pertanyaan
yang valid atau seluruh item pertanyaan yang tidak valid disisihkan.
yang kita ukur apabila koefesien reliabilitasnya lebih besar dari atau sama
K V t−∑ pq
(
r 11 =
K −1 )( Vt )
40
Keterangan :
r 11 =¿ Reabilitas instrument
V t =¿ Varians total
Uji reabilitas yang digunakan untuk variabel sikap adalah koefisien reabilitas
∑ S2i
a= [ ][
k
k −1
1− 2
Sx ]
Keterangan :
ini untuk perhitungan uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan
I. Pengumpulan data
41
1. Pengolahan Data
data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan
a. Editing
Editing adalah menyeleksi data yang telah didapat dari hasil wawancara
b. Koding
c. Tabulasi data
tulisan.
d. Entri data
42
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
frekuensi.
skor. Untuk setiap item yang dijawab benar diberi nilai satu (1), dan
jika salah satu jawaban tidak diisi diberi nilai nol (0). Untuk variabel
x
P= x 100 %
n
Keterangan :
P = Persentase
<60% = Kurang
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase klien
nilainya. Dalam skala likert item ada yang bersifat positif (favorable)
T =50+10 ( x−x́
SD )
Keterangan :
T = Skor responden
menjadi skor T
SD = Standar deviasi
Kategori:
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase klien
T =50+10 ( x−x́
SD )
Keterangan :
T = Skor responden
menjadi skor T
SD = Standar Deviasi
Kategori:
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase klien
sebagai berikut :
T =50+10 ( x−x́
SD )
Keterangan :
T = Skor responden
menjadi skor T
SD = Standar Deviasi
Kategori:
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase klien
J. Prosedur penelitian
1. Tahap Persiapan
masalah
penelitian
g. Perbaikan proposal
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir