You are on page 1of 20

Bangsa Babi

Babi Large White


July 15, 2010 | Posted by saulandsinaga

Babi large white dikembangkan di Inggris pada akhir tahun 1700-an. Ada hampir 4.000 ekor
babi large white yang terdaftar di Inggris pada tahun 1981. Babi large white ini dikenal juga
sebagai babi large white Inggris yang merupakan jenis babi dalam negeri yang berasal dari
Yorkshire oleh karena itu dikenal juga sebagai babi Yorkshire. Babi large white yang pertama
kali dikembangbiakkan yaitu nenek moyang dari Yorkshire Amerika di Amerika Utara. Babi
large white adalah salah satu yang paling banyak dari semua ras babi yang banyak digunakan
dalam perkawinan silang untuk beternak babi intensif di seluruh dunia. Adapun contoh
persilangan yang telah dilakukan yaitu antara babi large white dari Yorkshire dengan babi
yang berdaging kecil dari Kanton Cina menghasilkan babi putih breeds yang berukuran kecil,
menengah hingga besar. McPhee menyebutkan bahwa large white pertama kali dibiakkan di
Dookie Pertanian College di Victoria kemudian tahun 1921 menyebar ke daerah Sydney dan
pada tahun 1931 diperluas kembali ke daerah Victoria selatan dan barat, Queensland selatan
dan Adelaide. Sepuluh tahun kemudian babi large white ini dikembangbiakkan di pantai
selatan New South Wales, di Queensland utara, di Tasmania dan di Australia Barat. Hingga
sekarang ini tipe large white ini merupakan jenis yang paling popular di Australia. Babi large
white ini telah membuktikan diri sebagai anjing ras kasar dan kuat yang dapat menahan
variasi iklim dan faktor lingkungan lainnya. Kemampuan mereka untuk dapat menghasilkan
jenis baru yang unggulah yang telah memberikan mereka peran utama dalam sistem produksi
babi komersial dan piramida peternakan di seluruh dunia. Babi large white memiliki kulit
yang putih dan bebas dari rambut hitam serta tubuh yang besar. Mereka lebih panjang di kaki
dibandingkan dengan bagian yang lain. Kepalanya agak panjang dengan wajah sedikit dished
dan telinga yang tertusuk.

Large white berkembang biak kasar dan kuat yang dapat menahan berbagai kondisi iklim.
Mereka umumnya digunakan dalam perkawinan silang atau program hibrida, dengan salib
yang paling populer yaitu antara large white dan Landrace. Persilangan ini sering digunakan
sebagai garis ibu di ternak komersial. Sebuah breed ketiga seperti Duroc atau Hampshire
sering digunakan sebagai Sire terminal. Hasil pemuliaan program dalam babi diproduksi
untuk pasar yang memenuhi kebutuhan konsumen dalam jumlah yang rendah lemak dan
tingkat kandungan daging yang tinggi.

Dalam sebuah studi oleh Bunter dan Bennett (2004, AGBU Pig Workshop Genetika Catatan),
keturunan dari sejumlah ras dan garis terminal Sire dibesarkan dalam kondisi yang sama.
Progeni yang dibandingkan untuk pertumbuhan, backfat, daging dan sifat dari kualitas
makanan. Ada perbedaan antara breeds untuk beberapa sifat, namun ada juga perbedaan besar
antara kelompok-kelompok keturunan dari pejantan dalam berkembang biak. Hal ini
menunjukkan bahwa peternak dan produsen harus mempertimbangkan perbedaan antara
hewan dalam berkembang biak.
Peningkatan genetic yang dilakukan oleh peternak modern yaitu dengan menggunakan
program komputer seperti PIGBLUP untuk perbaikan genetik produksi daging babi. Seleksi
keputusan berdasarkan nilai-nilai pemuliaan estimasi (EBVs), yang merupakan perkiraan jasa
genetik babi. EBVs berasal dari silsilah dan data kinerja yang tersedia dari sistem perekaman
kawanan untuk sejumlah kinerja dan sifat-sifat reproduksi. Keuntungan genetik yang telah
dicapai dalam populasi babi ini ditunjukkan melalui kecenderungan genetik, yang
menunjukkan EBV rata-rata semua binatang lahir pada tahun yang sama.

Perkembangbiakkan dari large white merupakan bagian dari Program Peningkatan Babi
Nasional (NPIP). The NPIP menyediakan EBVs dan kecenderungan genetik untuk large
white yang ditampilkan dalam grafik berikut ini untuk mendapatkan rata-rata harian,
kedalaman backfat dan ukuran sampah. Genetik tren ini adalah kecenderungan genetik rata-
rata semua ternak berpartisipasi. Genetik tren ini merupakan penyedia seedstock individu
yang dapat berbeda dengan tren rata-rata genetik karena seleksi yang berbeda penekanan
yang ditempatkan pada setiap karakter oleh peternak individu.

Berikut adalah gambar dari kecenderungan genetik untuk large white berdasarkan Harian
Rata-rata Laba (Sumber: NPIP 24.11.04). Peternak didirikan berdasarkan prosedur seleksi
PIGBLUP di awal 1990-an dan mendapatkan genetik rata-rata tahunan sekitar 6 gram per
hari telah dicapai dari tahun 1994 sampai 2004. Genetik keuntungan bersifat kumulatif dan
jasa genetik babi hampir 60 g / d lebih tinggi pada tahun 2004 dibandingkan dengan tahun
1993.

Berikut adalah grafik dari kecenderungan genetik untuk large white berdasarkan Ultrasonik
Backfat Kedalaman (Sumber: NPIP 24.11.04). Sebuah perbaikan genetik -2,88 mm telah
dicapai di White Besar dari tahun 1991 hingga tahun 2003. Kebanyakan seedstock pemasok
sekarang mencapai tingkat backfat yang cukup untuk pasar saat ini dan telah mengambil
tekanan seleksi dari backfat. Hal ini terlihat dari kecenderungan datar untuk backfat 2003-
2004.

Gambar grafik kecenderungan genetik untuk large white berdasarkan Jumlah babi Dilahirkan
Hidup (Sumber: NPIP 24.11.04). Kecenderungan genetik untuk menunjukkan ukuran sampah
yang peternak telah menempatkan penekanan pada sifat ini sejak tahun 1999 dan
kecenderungan kumulatif genetik sekitar 0,5 babi telah dicapai dari tahun 1999 sampai 2004.

Large white mempunyai rata-rata berat sekitar 100 -  250 kg dengan rata-rata umur hidup
yaitu 6 – 9 tahun. Jika dilihat dari perawatan tampilannya babi large white ini merupakan
salah satu hewan peliharaan yang paling mudah. Mereka hanya membutuhkan dicuci dengan
sampo ringan untuk membuang kotoran dari tubuh dan kaki. Adanya kelebihan rambut
dipotong dari ekor dan telinga. Sebuah sikat rambut dapat digunakan untuk merapikan
rambut dan menghilangkan partikel debu atau serbuk gergaji yang mungkin menempel di
kulit babi tersebut.

Sebagai omnivora yang makan tumbuhan dan hewan, babi akan mengkonsumsi hampir
segala sesuatu yang dimakan seperti buah-buahan, akar, bunga, rumput, serangga, cacing,
semua jenis daging, dan bahkan sisa-sisa dari meja makan.

Tidak seperti hewan ruminansia (sapi dan kambing), babi memiliki perut tunggal. Untuk
pertumbuhan yang sehat dan cepat, babi memerlukan makanan tinggi energi terdiri dari biji-
bijian (jagung, gandum, gandum, barley), ditambah protein dan suplemen vitamin. Sebagian
besar makanan yang tersedia secara komersial untuk babi menggabungkan berbagai biji-
bijian pertanian dan suplemen yang diperlukan untuk memastikan perkembangan yang cepat
dan efisien. Babi yang terbaik diizinkan untuk makan sebanyak yang mereka inginkan di
siang hari agar mereka dapat tumbuh dengan cepat. Makanan pun harus disipakan dengan air
minum yang segar.

Babi itu sangat aktif merupakan hewan penasaran yang membutuhkan ruang untuk
mengeksplorasi, latihan, dan menjadi diri mereka sendiri secara energik. Ruangan  yang
memadai, relatif terhadap ukuran dan berat merupakan pertimbangan utama karena babi yang
ramai atau terbatas pada ruang kecil akan menjadi stress dan pertumbuhan yang sehat serta
pengembangan dari babi tersebut akan  terhalang. Babi juga membutuhkan gudang atau
perumahan yang akan membiarkan mereka tidur di area kering dan bersih di malam hari.
Ideal suhu dari tempat tersebut adalah sekitar 60-700F. Selama musim dingin adanya selimut
kayu chip sangat dibutuhkan oleh seekor babi dan penampungan air dengan tempat yang luas
dibutuhkan pada musim panas.

Untuk memelihara babi large white ini di rumah ini harus ada akses ke sumber air yang
membuat nyaman untuk membersihkan babi tersebut atau selang keluar tempat penampungan
babi yang diperlukan. Rantai link pagar, pohon-pohon rindang, dan kolam direkomendasikan
untuk habitat halaman belakang. Pemilik Babi disarankan untuk memeriksa dengan
pemerintah setempat untuk perundang-undangan tentang kepemilikan dan pemeliharaan babi
di rumah dan halaman belakang.

Untuk kesehatan meskipun energi mereka dan sifat suka berteman, babi adalah binatang yang
sensitif. Mereka mudah stres oleh perjalanan, vaksinasi, suhu ekstrim, dan lingkungan baru.
Stres membuat mereka rentan terhadap penyakit seperti radang paru-paru dan bronkitis
(karena juga ke paru-paru mereka relatif kecil untuk ukuran mereka). Mereka juga rentan
terhadap virus hewan seperti flu. Babi umumnya menderita gatal gila (atau pseudo rabies),
disentri, dan parasit (kutu, kutu, dan cacing ascarid). Babi yang sehat memiliki rambut
berkilau, mata terang, selera yang kuat, dan energi tinggi. temperatur normal mereka 102.5F.
Penyimpangan dari suhu normal dan tanda-tanda lain dari miskin kesehatan termasuk diare
dan batuk harus segera dibawa ke dokter hewan perhatian.

Tingkah laku mereka sebagai omnivora yang suka makan dapat menjadi tontonan yang
menyenangkan karena mereka menggunakan moncong untuk mencium bau dan menggali
potensi makanan. Mereka cerdas dan sosial binatang yang cepat terbiasa dengan kehadiran
dan kasih sayang manusia. Beberapa Babi cukup cerdas untuk belajar trik, taat perintah, dan
menggunakan kotak sampah. Karena mereka tidak memiliki kelenjar keringat, mereka
cenderung untuk mendinginkan diri dengan rolling dalam air atau lumpur. Lumpur yang
mengering pada kulit mereka berfungsi sebagai tabir surya dan perlindungan dari parasit
seperti kutu, kutu, dan lalat. Large white yang dikenal itu aktif dan kuat.

            Delapan breeds babi besar biasanya digunakan untuk bibit di Amerika Serikat. Secara
umum, lima breeds gelap – Berkshire, Duroc, Hampshire, Polandia Cina, dan Spot dikenal
dan digunakan untuk siring kemampuan mereka dan potensi untuk meneruskan daya tahan
mereka, leanness, dan meatiness ke anaknya. Tiga breeds putih – Chester White, Landrance,
dan Yorkshire banyak dicari untuk kemampuan mereka reproduksi dan ibu.
Yorkshire adalah yang paling dicari setelah berkembang biak, Yorks adalah seekor ibu yang
baik dan menghasilkan sampah yang besar. Mereka mempunyai tubuh yang panjang dan besa
serta berwarna putih dengan bentuk telinga tegak.

Chester White memiliki ukuran medium dengan telinga droopy dan biasanya memiliki tandu
besar dan mencari kemampuan mereka untuk bereproduksi. Babi  dari breed ini biasanya
agresif.

Berkshire mempunyai tubuh berwana hitam dengan enam poin putih (hidung, ekor, dan kaki),
babi ini memiliki telinga tegak dan moncong pendek dished. Mereka bekerja dengan baik
dalam fasilitas tertutup dan terkenal akan kemampuan siring mereka.

Duroc ini mencatat pertumbuhan yang cepat dan efisiensi pakan yang baik dengan warna
kemerahan dan telinga yang droopy. Secara rata-rata, babi ini membutuhkan pakan yang
kurang untuk membuat satu pon otot daripada keturunan lainnya.

Hampshire mempunyai ciri yaitu berwarna hitam dengan sabuk putih yang membentang dari
satu kaki depan, di bahu, dan di bawah kaki depan lain. Mempunyai telinga yang tegak dan
sangat populer untuk bersandar pada mereka karena memilki banyak daging.

Polandia Cina mempunyai bentuk seperti Berkshire, breed ini memiliki enam titik putih pada
tubuh hitam. Mereka punya telinga berukuran sedang droopy dan menghasilkan daging serta
tubuh dengan mata pinggang yang besar.

Spot berwarna putih dengan bercak hitam, breed ini memiliki tipe yang sama dari telinga
sebagai Cina Polandia. Babi ini dikenal untuk menghasilkan babi dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi.

Landrance mempunyai ciri fisik seperti babi putih lainnya, breed ini dikenal untuk menabur
kemampuan ibu. Mereka sangat besar, dengan telinga floppy, berbadan panjang, dan
memiliki rata-rata tertinggi disapih bibit apapun, serta tingkat kelangsungan hidup rata-rata
tertinggi pasca proses penyapihan.

Large white disebut juga sebagai Yorkshire large white, memiliki reputasi besar sebagai babi
bacon dan silang dengan Landrace Denmark yang saat ini mendominasi pasar Eropa. Dengan
pusat pendek, bahu yang halus dan tubuh ramping panjang didukung oleh ham kokoh di
belakang menyeluruh. Mempunyai sifat jinak dan produktif baik sebagai ibu. Berkembang
biak dan persilangannya menyediakan babi bacon terbaik. Pertumbuhan adalah dengan
makanan yang memiliki rasio konversi (kg daging memakai per kg makanan) yang baik.

Middle white juga berkembang di Yorkshire, dari silang antara White White Besar dan Kecil,
yang terakhir yang sekarang telah punah. Middle white adalah babi yang sangat baik,
mencapai berat yang baik, dengan persentase yang tinggi dari daging ke tulang, dan jenis
modern yang baik untuk babi atau bacon.

Middle white pertama kali diakui sebagai anjing ras pada tahun 1852.
White Kecil telah dikembangkan dan berasal dari persilangan babi lokal dengan babi Cina
dan Siam impor yang mewarisi wajah dished dengan begitu banyak karakteristik middle
white.
Black large populer berkembang biak di Devonshire, Cornwall, Suffolk, dan Paul. Meskipun
hanya Breed Society yang terbentuk pada tahun 1899.

The Tamworth berasal di Staffordshire dan ditandai oleh banyak rambutnya yang berwarna
emas-merah. Ini adalah yang tertinggi sebagai seorang forager, menghasilkan proporsi yang
sangat tinggi daging, dan terhormat untuk bacon salib. Mempunyai reproduksi yang kurang
subur dibandingkan dengan ras lain, tetapi sekarang ini lebih dari keturunan mereka untuk
penyapihan.

The Berkshire adalah keturunan Inggris pertama yang harus ditingkatkan. Berkembang biak
dengan menghasilkan babi yang sangat halus dan dianggap berharga untuk persimpangan
dengan breeds yang lebih lambat untuk memproduksi daging.

The Saddleback Wessex, berasal di Dorset, dulunya dihormati di seluruh negeri sebagai
anjing ras yang sangat tangguh, produktif, kemampuan pengasuhan yang baik, dan cocok
untuk produksi di luar ruangan. karakteristik yang beredar adalah pewarnaan, kepala dan
leher hitam, perempat tubuh belakang hitam, dan kaki belakang putih ‘sadel’ di atas bahu dan
kaki depan bergabung dengan sabuk serta rambut putih.

The Essex, atau Paul Saddleback, menyerupai Saddleback Wessex dengan sabuk putih yang
melingkar bahu dan kaki depan pada sebuah benda hitam, leher, dan kepala. Berkembang
biak dengan sifat tahan banting, kemampuan beradaptasi terhadap kondisi luar ruangan, dan
produksi daging babi yang baik dan bacon, terutama bila disilangkan dengan large white.

The Gloucestershire Old Spot berasal pada waktu yang sama dan dari keturunan mirip
dengan Berkshire. Hal ini ditandai dengan warna dasar putih dengan beberapa bintik hitam
besar. The Welsh, meskipun babi golongan tua, dikenal secara luas sejak 1918. Mempunyai
karakteristik yang dapat dikatakan mirip dengan Landrace Denmark. Babi ini menghasilkan
daging babi yang baik, meskipun lambat dalam perkembangannya.

Babi biasanya disimpan dengan tiga tujuan yaitu sebagai ternak untuk menghasilkan betina
dan menabur untuk pembibitan, sebagai ternak untuk menyediakan bibit babi bagi petani
untuk babi atau bacon, dan sebagai tempat membeli babi dari usia muda untuk tumbuhnya
daging babi atau bacon.

Categories: Bangsa Babi  |  No Comments

Babi Bali dan Nias (Rully L)


March 21, 2010 | Posted by saulandsinaga

Babi Bali

Babi di Bali terdapat dua tipe yaitu tipe pertama terdapat di bagian timur pulau Bali yang
diduga berasal dari Sus vittatus setempat. Babi ini berwarna hitam dan bulunya agak kasar.
Punggungya sedikit melengkung ke bawah namun tidak sampai menyentuh tanah dan
cungurnya relative panjang.
Tipe yang kedua terdapat di utara, tengah, barat dan selatan pulau Bali. Babi ini punggungnya
sampai melengkung ke bawah (lordosis), perutnya besar dan sering menyentuh tanah dalam
keadaan bunting atau gemuk. Warnanya hitam kecuali di garis perut bagian bawah dan
keempat kakinya dan kadang-kadang di dahinya berwarna putih. Kepala pendek sekitar 24-28
cm, telinga tegak dan pendek, yakni sekitar 10-11 cm. Babi inilah yang umumnya disebut
babi Bali.

Tinggi pundaknya adalah sekitar 48-54 cm, panjang tubuhnya sekitar 90 cm, lingkar dada
adalah sekitar 81-94 cm dan panjang ekor sekitar 20-22 cm. Puting susu induk 12-14. Rata-
rata banyaknya anak adalah 12 ekor per kelahiran.

Babi Bali memiliki kelebihan bisa sepenuhnya diberikan pakan berupa limbah dapur.
Sementara untuk jenis babi landrace atau saddle back perlu diberikan pakan pabrik untuk
penggemukan. Babi Bali sangat baik untuk babi guling karena  karakteristik babi Bali yang
banyak berlemak sangat cocok untuk dijadikan babi guling.

Ciri-ciri babi Bali meliputi warna kulit mayoritas hitam, perut buncit, postur tubuh pendek
dan kecil. Produksi daging (karkas) relatif kecil dibandingkan dengan babi jenis landrace atau
saddle back.

Induk babi Bali mampu menghasilkan anak sebanyak 8-10 ekor (dalam satu kali melahirkan).
Sementara jenis induk landrace atau saddle back mampu menghasilkan 10-12 ekor dalam satu
kali kelahiran.

Babi Bali yang berumur 1 bulan untuk kebutuhan upacara bisa dihargai Rp 400.000 per ekor.
Babi butuan (sebutan untuk babi Bali berumur satu bulan) banyak digunakan upacara mecaru
termasuk jenis upacara lainnya. Babi Bali yang sudah menginjak usia 6 bulan sudah bisa
mencapai berat 80 kg.

Babi Nias

Babi nias masih dekat hubungan dengan babi liar. Badannya sedang, ukuran kepalanya lebih
pendek dari babi Sumba. Telinganya tegak,kecil, mulutnya runcing, bulunya agak tebal,
terutama pada leher dan bahu sedang babi ini berwarna putih atau belang hitam.

Ada satu fenomena yang akhir-akhir ini dilakoni masyarakat di Nias Barat yaitu beternak
babi di pinggir pantai, Hanya memberi makan daging kelapa sekali sehari sekedarnya saja.

Peternak babi di pantai ini memelihara ternaknya di pinggir laut dan membatasi areal
ternaknya dengan membuat parit selebar 1 meter (ino’o) sehingga ternak babi mereka tidak
bisa pergi jauh. Karena dalam beternak ini boleh dikatakan beternak secara massal maka areal
yang dibatasi dengan ino’o bisa luas mencapai 3 km persegi dan ini dikerjakan oleh orang
satu kampung dan tiap keluarga dapat memelihara babi 10 ekor atau lebih dengan
membiarkan berkeliaran di areal yang sudah dibatasi sehingga di areal itu ada ratusan ekor
babi dengan berbagai ukuran dan pemiliknya berbeda-beda.

Makanan babi adalah bulu gowinasi/daun ubi jalar laut yang secara otomatis tumbuh
dipinggir pantai tanpa dipelihara sehingga babi tumbuh dengan sendirinya. Namun untuk
kesegaran ternak babi ini sekali sehari diberikan makanan variasi berupa kelapa parut
sekedarnya saja oleh pemiliknya. Cara memberikan makanan kelapa ini juga sangat unik
yaitu pemilik memanggil ternaknya dan menjaga agar hanya ternaknya yang memakan kelapa
yang yang diberikan, setelah habis baru pemiliknya pulang. Peternakan yang sangat
menguntungkan karena biaya sangat murah dan tidak membutuhkan tenaga manusia yang
banyak. Ubi jalar laut tumbuh dengan sendirinya dan sangat banyak serta cepat
pertumbuhannya dan buah kelapa sangat banyak di Nias dan tidak terlalu banyak dibutuhkan.

Salah satu desa yang telah melaksanakan peternakan massal ini adalah desa Togimbögi
kecamatan Sirombu sehingga orang yang membutuhkan babi selalu datang kesana karena
hampir satu kampung memiliki ternak babi. 

KESIMPULAN

 Babi bali terdapat dua tipe yaitu tipe pertama terdapat di bagian timur pulau Bali dan
tipe kedua terdapat di utara, tengah, barat dan selatan pulau Bali.
 Babi Bali memiliki kelebihan bisa sepenuhnya diberikan pakan berupa limbah dapur,
ciri-ciri babi Bali meliputi warna kulit mayoritas hitam, perut buncit, postur tubuh
pendek dan kecil, induk babi Bali mampu menghasilkan anak sebanyak 8-10 ekor
(dalam satu kali melahirkan).
 Babi nias masih dekat hubungan dengan babi liar.
 Ukuran Babi Nias badannya sedang, ukuran kepalanya lebih pendek dari babi Sumba,
telinganya tegak,kecil, mulutnya runcing, bulunya agak tebal, terutama pada leher dan
bahu sedang babi ini berwarna putih atau belang hitam.
 Fenomena yang akhir-akhir ini dilakoni masyarakat di Nias Barat yaitu beternak babi
di pinggir pantai, hanya memberi makan daging kelapa sekali sehari sekedarnya saja.

DAFTAR PUSTAKA

Sihombing. 2006. Ilmu Ternak Babi. Cetakan kedua. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.

http://books.google.co.id/books diakses tanggal 9 maret 2010, 10:30 WIB

http://www.bisnisbali.com/2008/03/12/news/property/ki.html diakses tanggal 9 Maret 2010


10.35 WIB

http://kanisbar.wordpress.com/page/3/ diakses tanggal 9 maret

2010, 10:45 WIB

http://kanisbar.wordpress.com/page/3/ diakses tanggal 9 maret

2010, 10:45 WIB

http://selebzone.com/2009/04/28/antisipasi-penyebaran-flu-babi-disnak-bali-ajukan-bantuan-
vaksin.html diakses tanggal 9 maret 2010, 10.50 WIB
Categories: Bangsa Babi  |  No Comments

KARAKTERISTIK BABI LOKAL BATAK (KARO)


DAN TORAJA (Joko Setiawan)
March 21, 2010 | Posted by saulandsinaga

         Ternak babi merupakan salah satu penghasil daging selain ternak lain (seperti ternak
sapi, kerbau, domba, kambing dan sebagainya). Ternak babi ini umumnya yang dipelihara
adalah babi tipe pedaging, yang tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan
daging babi tersebut.

         Daging babi yang mungkin memiliki kelebihan dari daging lainnya seperti dari rasa
yang lebih gurih dan empuk. Namun daging babi jarang ditemukan di daerang yang
umumnya beragama muslim karena tidak adanya konsumen pada daging babi tersebut, akan
tetapi lain halnya pada daerah yang umumnya beragama lain seperti di Sumatra, Makassar,
Sulawesi, Bali, dan lain-lain. Daging babi banyak dicari oleh konsumen baik untuk
kebutuhan sehari-hari maupun untuk acara besar.

Bangsa Babi

         Pada dasarnya ternak babi memiliki bangsa yang membedakan antara babi yang satu
dengan babi yang lain. Adapun bangsa-bangsa babi tersebut terbagi menjadi tiga (3) tipe,
yaitu diantaranya :

1.   Tipe lemak (lard type), memiliki ciri-ciri:

         -  Ukuran tubuh berlebihan, lebar

         -  Cepat atau mudah menjadi gemuk, kemampuan dalam pembentukan lemak cukup
tinggi

         -  Ukuran kaki pendek

            Contoh : bangsa-bangsa babi Indonesia cenderung ke arah tipe lemak.

2.   Tipe daging (Meat type), memiliki ciri-ciri:

      -  Ukuran tubuh panjang dan halus

      -  Bagian sisi tubuh panjang, dalam halus

      -  Punggung berbentuk busur, kuat dan lebar

      -  Susunan badan padat, lemak sedikit

      -  Kepala dan leher ringan, halus

      -  Ukuran kaki panjang sedang, tumit pendek kuat


      -  Ham berkembang cukup bagus dan dalam

         Kelompok babi ini banyak diternakkan di AS.

         Contoh: Hampshire, Polan China, Spotted Poland China, Berkshire, Chester White,
Duroc.

3.   Tipe dwiguna (bacon type). Termasuk kelompok babi type sedang ialah yang memiliki
tanda-tanda sebagai berikut:

      -  Ukuran tubuh panjang dan dalamnya tubuh sedang dan halus

      -  Ukuran lebar tubuh sedang, timbunan lemak sedang, halus


Kelompok babi tipe bacon banyak diternakkan di Inggris, Belanda, Kanada dan Polandia.

      Contoh : Yorkshire, Landrace, Tamworth

Selain ternak babi dibedakan berdasarkan bangsa-bangsa, namun ada juga faktor-faktor  yang
mempengaruhi pembentukan tipe babi, yaitu :

a)      Pemasaran

b)       Tujuan peternak

c)      Bangsa atau strain

d)      Makanan

e)       Saat pemotongan

Bedasarkan zologis ternak babi termasuk pada:

 Mamalia (menyusui)
 Ordo : Artiodactyla (berjari/kuku genap)
 Famili : Suidae (Non Ruminansia)
 Genus : Sus
 Species :

- Sus scrofa babi liar dari eropa ada 10 sub species

- Sus vittatus babi liar dari Asia ada 13 subspesis antara lain: babi Sumatra, Jawa, Flores dan
Malaysia

- Sus celebensis terdapat 8 species di Sulawesi,

- Sus barbatus: terdapat 6 subspesis di Kalimantan

Adapula jenis babi yang lain, diantaranya seperti babi liar (babi hutan) mungil, Aili (batak),
Jani (dayak), Babui (kayan), Dahak (Kapuas), dimana spesies ini belum dijinakkan, namun
sering diburu sebagai sumber daging tergolong besar tinggi 1m panjang 1m dan berat dewasa
bisa 150 kg, makanannya tumbuhan biji-bijian, buah-buahan, rumput-rumputan, serangga,
hewan melata dan liar.

Babi piara ada 312 varietas dan 87 varietas yang resmi kini dikenal dengan babi unggul,
merupakan hasil seleksi dan persilangan beberapa bangsa babi sehingga dihasilkan bangsa
baru kemudian menyebar keseluruh dunia misalnya 60% babi potong komersial didunia
adalah Yorkshire (large White).

Babi Lokal

         Jenis babi lokal terdiri dari babi batak dan babi toraja, adapun karakteristik kedua babi
tersebut, yaitu :

a)   Babi Batak:

ü  Tinggi pundak 54-51 cm, panjang 71-95 cm

ü  Telinga tengah warna rata-rata hitam walaupun ada warna bercak-bercak putih

ü  Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal

ü  Rata-rata putting susu 10

b) Babi Tana Toraja

ü  Babi kecil (minipig)

ü  Tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cm

ü  Warna hitam putih dan ada yang hitam semua.

Tujuan Penggunaan Binatang Babi Lokal

Pada masyarakat Batak (Karo) babi biasanya digunakan untuk :

1. Upacara adat perkawinan yang dimana pihak pria harus mengorbankan/


mempersembahkan satu nyawa yaitu menyembelih seekor hewan (sapi, babi atau
kerbau), yang akan diberikan kepada pengentin wanita.
2. Salah satu binatang peliharaan masyarakat Batak (Karo)

sedangkan pada masyarakat Toraja, babi umumnya digunakan untuk :

1.   Tongkonan (rumah adat tradisional suku Toraja), yang dimana binatang babi menjadi
salah satu persembahan dalam pembangunan rumah adat tersebut.

2.   Upacara adat kematian, babi menjadi salah satu binatang persembahan.


DAFTAR PUSTAKA

http://w3.weddingku.com/traditional/culinary.asp?cat=2, 7 Maret 2010

http://blogs.unpad.ac.id/saulandsinaga/category/bangsa-babi/, 6 Maret 2010

http://www.nusantaraonline.org/id/content/suku-toraja, 7 Maret 2010

Categories: Bangsa Babi  |  1 Comment

TIPE BABI
February 17, 2010 | Posted by saulandsinaga

1. Tipe dan Bangsa Babi


Bangsa-bangsa babi dibagi menjadi tiga tipe yakni:
a) tipe lemak (lard type), memiliki ciri-ciri:
Ukuran tubuh berlebihan, lebar dan dalam
Cepat atau mudah menjadi gemuk, kemampuan dalam pembentukan lemak cukup tinggi
Ukuran kaki pendek.
Contoh : bangsa-bangsa babi Indonesia cenderung ke arah tipe lemak.
b) tipe daging (Meat type=pork type), memiliki ciri-ciri:
Ukuran tubuh panjang, dalam, halus.
Bagian sisi tubuh panjang, dalam halus
Punggung berbentuk busur, kuat dan lebar.
Susunan badan padat, lemak sedikit
Kepala dan leher ringan, halus
Ukuran kaki panjang sedang, tumit pendek kuat.
Ham berkembang cukup bagus dan dalam
Kelompok babi ini banyak diternakkan di AS
Contoh: Hampshire, Polan China, Spotted Poland China, Berkshire, Chester White, Duroc.

c) tipe dwiguna (bacon type).


Termasuk kelompok babi type sedang ialah yang memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
Ukuran tubuh panjang dan dalamnya tubuh sedang dan halus.
Ukuran lebar tubuh sedang, timbunan lemak sedang, halus
Kelompok babi tipe bacon banyak diternakkan di Inggris, Belanda, Kanada dan Polandia.
Contoh : Yorkshire, Landrace, Tamworth

d) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tipe babi:


Pemasaran
Tujuan peternak
Bangsa atau strain
Makanan
Saat pemotongan
Klasifikasi Zoologis ternak babi:
Kelas : Mamalia (menyusui)
Ordo : Artiodactyla (berjari/kuku genap)
Famili : Suidae (Non Ruminansia)
Genus : Sus
Species : Sus scrofa babi liar dari eropa ada 10 sub species
Sus vittatus babi liar dari Asia ada 13 subspesis antara lain: babi Sumatra, Jawa, Flores dan
Malaysia
Sus celebensis terdapat 8 species di Sulawesi,
Sus barbatus: terdapat 6 subspesis di Kalimantan

Babi liar (babi hutan) mungil, Aili (batak), Jani (dayak), Babui (kayan), Dahak (Kapuas)
spesis ini belum dijinakkan, diburu sebagai sumber daging tergolong besar tinggi 1m panjang
1m dan berat dewasa bisa 150 kg, makanannya tumbuhan biji-bijian, buah-buahan, rumput-
rumputan, serangga, hewan melata dan liar.
Babi piara ada 312 varietas dan 87 varietas yang resmi kini dikenal dengan babi unggul,
merupakan hasil seleksi dan persilangan beberapa bangsa babi sehingga dihasilkan bangsa
baru kemudian menyebar keseluruh dunia misalnya 60% babi potong komersial didunia
adalah Yorkshire (large White).

1. Yorkshire
Termasuk tipe bacon (dwiguna) berasal dari Inggris, dikenal dengan large white babi ini
berwarna putih dengan muka oval, telinga tegak termasuk type keibuhan karena litter sizenya
banyak dan keibuannya bagus, persentase karkasnya tinggi, berat jantan 320-455 kg, induk
2. Landrace
Berasal dari Denmark, termasuk babi bacon berkualitas tinggi.
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain:
Tubuh panjang, besar (lebar) dan dalam
Warna putih dengan bulu yang halus
Kepala kecil agak panjang, dengan telinga terkulai
Leher panjang
Punggung membentuk seperti busur, panjang dan lebar
Bahu rata, halus
Kaki letaknya baik dan kuat, dengan paha yang bulat dan tumit yang kuat pula
Putting susu 6-7 buah
Berat jantan dewasa 320-410 betina 250-340 kg.

3. Duroc
Berasal dari Amerika Serikat
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain:
Tubuh panjang, besar
Warna merah yang bervareasi mulai dari merah muda sampai merah tua
Punggun berbentuk busur yang dimulai dari leher sampai ekor dengan titik tertinggi di
tengah
Kepala sedang dengan telinga terkulai kedepan dan mukanya agak cekung
Produsi susu cukup baik dan banyak anak

4. Hampshire dan Saddlebac


Adalah salah satu babi termuda yang cepat menjadi populer. Asal atau bentuk di Kentucky
(AS). Ciri-ciri yang dimiliki:
Warna hitam dengan warna putih berbentuk pita yang lebar mengelilingi bahu sampai
kedua kaki depan. Warna putih ini besarnya sangat bervareasi ada yang sempit dan ada yang
lebar.
Punggung membentuk busur, kuat
Kepala halus dengan rahang yang ramping dan telinga tegak
Letak bahu baik dan halus
Tubuh halus, kuat
Induk banyak aktif

5. Babi Lokal:
a) Babi Batak:
Tinggi pundak 54-51 cm, panjang 71-95 cm
Telinga tengah warna rata-rata hitam walaupun ada warna bercak-bercak putih
Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal.
Rata-rata putting susu 10
b) Babi Bali:
Warna hitam dan bulu agak kasar
Punggung melengkung kebawah, tidak sampai ketanah, cungurnya relatif pendek
Telinga tegak tinggi,
Pundak 48-54 cm, Panjang tubuh 94 cm
Puting susu 12-14 buah dengan jumlah anak perkelahiran 12 ekor

c) Babi Tana Toraja


Babi kecil (minipig)
Tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cm
Warna hitam putih dan ada yang hitam semua.

Categories: Bangsa Babi  |  2 Comments

Bangsa dan Produksi Babi


February 12, 2010 | Posted by saulandsinaga

Peternak babi selalu mendapat keuntungan bila :

1. Jantan tidak menjadi jelek


2. Betina mendapat pakan yang baik
3. Betina tidak keguguran karena bang atau lepto
4. Separuh anak-anaknya tidak mati
5. Penyakit tidak menyerang
6. Induk tidak memakan anaknya
7. Babi itu tidak diare

Para peternak babi sering mengalami problem antara lain : proses reproduksi, manajemen
pakan, kesehatan.

A. Bangsa Babi
Bangsa-bangsa babi dibagi menjadi beberapa 3 type yaitu tipe lemak, tipe daging dan tipe
dwiguna (bacon), hal ini terjadi karena permintaan konsumen, sifat bahan makanan  yang
diberikan dan cara pemeliharaan akan tetapi pada peternakan modern saat ini bangsa ini tidak
ada karena satu tujuan yaitu untuk menghasilkan daging yang bermutu.

Klasifiksi  Zoologis ternak  babi :

Kelas : Mamalia ( Menyusui)

Order : Artiodactyla (berjari /kuku genap)

Famili : Suidae (Non Ruminansi )

Genus : Sus

Spesis : Sus scrofa babi liar dari eropa ada 10 sub spesis

Sus vittatus babi liar dari asia ada 13 subspesis antara lain

babi sumatra, Jawa, Flores, dan Malaysia.

Sus celebensis terdapat 8 subspesis di sulawesi,

Sus barbatus : terdapat 6 subspesis di Kalimantan

Babi Liar (Babi hutan) mangui, aili (batak), Jani (dayak) babui (kayan) dahak (kapuas) spesis
ini belum dijinakkan, diburu sebagai sumber daging tergolong besar tinggi 1m panjang 1m
dan berat dewasa bisa 150 kg, makanannya tumbuhan biji-bijian, buah-buahan, rumput-
rumputan, serangga,hewan melata dan liar.

Babi piara ada 312 varietas dan 87 varietas yang resmi kini dikenal dengan babi unggul,
merupakan hasil seleksi dan persilangan beberapa bangsa babi sehingga dihasilkan bangsa
baru kemudian menyebar keseluruh dunia misalnya 60% babi potong komersial di dunia
adalah Yorkshire (Large White).

1. Yorkshire

Termasuk tipe bacon berasal dari inggris, dikenaldengan large white babi ini berwarna putih
dengan muka oval, telinga tegak termasuk type ibu karena litter sizenya banyakdan
keibuannya bagus, persentase karkasnya tinggi berat jantan 320-455 jg, induk 225- 365 kg.

2. Landrace

Berasal dari Denmark, warna putih, bertubuh panjang dan kakinya panjang, tampilan yang
khas telinganya rebah ke depan. Panjang tubuh baik 16 sampai 17 tulang rusuk, subur
mempunyaiputing susu yang lebih banyak , jantan dewasa berbobot 320 – 410 kg dan betina
250-340 kg. Karkas panjang, paha besar, daging dibawahdagu gemuk dengan kaki pendek
dikenal karena konversi pakannnya sangat baik dan berat badan yang tinggi. Kelemahan kaki
belakang yang lemah saat bunting dan daging pucat, lembek dan exsudatif ini karena
inbreeding yang terlalulama.
3. Duroc

Berasal dari Amerika Serikat, warna merah mulus, tubuh padat dan prolifik, babi siap potong
90 kg, dapat dicapai 5 bulan atau lebih, jantan dewasa 295 –455 kg, betina 295 – 455 kg.

4. Hamshire

Di kembangkan  di USA, berasal dari inggris, ciri khas selempang putih yang meliliti
tubuhnya yang berwarna hitam,  warna putih itu terdapat di kedua  kaki depan. Termasuk
type pedaging, tubuh melengkung seperti busur,mempunyai sifat keibuan yang baik.

5. Babi Batak

Tinggi pundak 54-61 cm, panjang badan 71 – 95 cm, telinga tegak warna rata-rata hitam
walaupun ada wang bercak-bercak putih, bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal, rata-
rata puting susu 10.

6. Babi Bali

Warna hitam dan bulunya agak kasar punggung melengkung kebawah, tidak sampai ketanah
cungurnya relatif pendek.  Telinga tegak tinggi pundak 48-54 cm, panjang tubuh 90 cm,
puting susu 12 – 14 buah dengan jumlah anak perkelahiran 12 ekor.

7. Babi Tanah Toraja

Salah satu babi kecil (minipig) tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cm warna hitam putih
walaupun ada pula yang hitam semua.

B Reproduksi Babi

Babi termasuk hewan yang subur untuk dipelihara kemudian dijual,  karena jumlah
perkelahiran (litter size) lebih dari satu (polytocous) dan jarak perkelahiran pendek. Seekor
induk dalam satu tahun dapat menghasilkan dua kali melahirkan dan 20 ekor anak sama
dengan 1800 kg daging setiap tahun.

Tabel 1. Data Reproduksi Babi Induk

Peristiwa Interval Rata-rata


Umur saat pubertas (bln)Lama Birasi 4 – 71 – 518 – 62 – 321
(estrus) (hari)Panjang Siklus birashi (hari) 24
24 – 36
Waktu ovulasi (jam stlah birahi) 12 – 48
114  (3 bln, 3 mg, 3
Saat yang baik untuk kawin estrus hr hr)
kedua
Lama Kebuntingan (har)
111 – 115
Pubertas/birahi pada babi dara 4 – 7 bulan dengan rata-rata bobot badan 70-110 kg akan
tetapi tidak dikawinkan sebelum umur 8 bulan atau pada periode estrus/birahi  yang ketiga
hal ini berguna untuk produksi anak yang lebih banyak dan lama hidup induk lebih panjang.
Agar diperoleh anak yang lebih banyak maka induk dikawinkan pada 12 – 24 jam setelah
tanda estrus/birahi. Estrus atau birahi pada induk babi adalah karena aktifitas dari hormon
estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, kejadian ini terjadi selama 3 – 4 hari dengan
perubahan tingkah laku seperti suka mengganggu pejantan, kegelisahan meningkat, menaiki
betina lainnya dan nafsumakan menurun serta mengeluarkan suara yang khas, kalau ditekan
atau diduduki punggungnya diam saja, vulva yang membengkak dan memerah serta lendir
keruh dan mengental muncul, bila tanda tanda ini terlihat berarti bebi betinna tersebut siap
kawin.     Dalam praktek dengan dua kali perkawinan yaitu 12 dan 24 jam setelah tanda estrus
dimulai supaya ovum banyak dibuahi dan jumlah anak (litter size tinggi).

Untuk meningkatkan jumlah anak induk perlu di Flushing  yaitu konsumsi induk ditingkatkan
selama 7 – 14 hari sebelum dikawinkan untuk meningkatkan jumlah anak perkelahiran bila
pakan selama fase pertumbuhan dibatasi.

Perkawinan yang paling umum adalah perkawinan kelompok (lot Mating) cara ini adalah
menempatkan satu atau beberapa ekor jantan kedalam kandang beberapa ekor betina yang
sedang birahi, cara ini mengurangi tenaga kerja yang diperlukan.  Hand mating memasukkan 
seekor betina dan seekor jantan setelah kawin kemudian jantan dipisahkan kembali ini untuk
memudahkan pengontrolan ibu dan bapak anak yang lahir  kondisi kandang kawin ini harus
tenang dan tidak licin.

Kebuntingan

Lama bunting rata-rata 114 hari, kematian embrio/fetus paling sering terjadi/ fase kritis pada
saat 30 – 35 hari awal kebuntingan. Perlakuan terhadap temperatur yang ekstrim, pemberian
pakan harus rendah pada awal kebuntingan ini dan penggunaan obat-obatan harus hati-hati.

Kelahiran

Induk sebaiknya ditempatkan ke kandang melahirkan 3 – 7 hari menjelang melahirkan, dalam


kandang harus bersih, tenang dan  Tanda induk mau melahirkan Gelisah, membuat sarang
bila ada medianya, organ reproduksi dan kelenjar mamae membesar dan susu akan keluar bila
ditekan saat 12 – 48 jam menjelang kelahiran. Laju pernapasan meningkat menjelang 12 jam
kelahiran  kelahiran paling sering menjelang malam hari. Induk merebahkan diri pada satu
sisi saat melahirkan kelahiran dengan pola berurutan (satu-satu) selama kurang lebih 1 – 5
jam, anak yang lahir biasanya 70% kaki depan dulu keluar, anak babi dengan kaki belakang
duluan paling banyak mati lahir, bila periode kelahiran cukup lama perlu dilakukan
perogohan kedalam alat reproduksi induk, mungkin ada yang sungsang. Perlakuan anak
setelah lahir adalah dibersihkan  hidungnya dan badannya dari cairan rahim, dan dibantu
diberikan susu pertama (colostrum), berikan penghangat pada kandang anak yang baru lahir.
Maka dengan itu selama proses kelahiran harus senantiasa diawasi oleh anak kandang. Induk
yang terlampau tua, gemuk dan gelisah selalu lebih banyak mengalami problem saat
melahirkan oleh sebab itu induk sebaiknya melahirkan sebanyak 8 – 10 kali setelah itu
diafkir.  Pemotongan ari-ari dipotong dengan cara mengikat dulu pada bagian dekat perut
kemudian di gunting lalu diberikan antibiotik (betadin/yodium).     Induk akan birahi kembali
3 – 5 hari setelah anaknya disapih/dipisahkan oleh sebab itu induk dapat dikawinkan kembali
untuk memperbanyakjumlah anak yang lahir pertahun. Lama penyapihan biasanya 2 bulan
akan tetapi dapat dipersingkat menjadi 3 minggu dengan perlakuan tertentu.

Anak Babi Setelah Lahir

Anak babi saat lahir sangat lemah, tidak berbulu (tidak tahan dingin) perlu suhu kandang
harus 35 oC, cadangan energi yang ada dalam tubuh anak babi cukup hanya 7 – 8 jam oleh
sebab itu susu induk sangat diperlukan setelah lahir, oleh sebab itu  perlu ada jerami pada
lantai anak dan diberi penghangat (lampu minyak atau listrik).

Defisiensi Besi (Fe) atau anemia cepat muncul pada anak babi yang baru lahir yangdipelihara
terkurung hal ini disebabkan oleh persediaan Fe dalam tubuh babi cukuprendah, Fe dalam
susucukuprendah, kontak babi dengan tanah sumber Fe  dibatasi dan laju pertumbuhan babi
yang cepat. Ciri anak babi yang kekurangan Fe ini terlihat pucat, lemah,  bulu berdiri dan
bernafas cepat  oleh sebab itu 48 – 72 jam zat besi harus diberikan antara lain dengan cara :
disuntik dengan (paling dianjurkan), disediakan tanah supaya anak babi bisa menjilat-jilat
larutan fe digosokkan pada ambing/susu induk yang umum adalah dengan menyuntikkan iron
dextran kedalam otot leher atau paha.

Perebutan puting susu sangat hebat saat babi baru lahir biasanya babi berebut pada babi pada
bagian depan karena susu yang paling banyak diproduksi. Oleh sebab itu anak yang lemah
atau kecil mendapat susu yang paling sedikit maka anak tersebut menjadi lebih kecil maka
dengan itu perlu diberikan susu atau makanan tambahan bagi anak selama menyusui.

Pentirian anak babi bisa dilakuakan bila lama anak babi terlampau banyak dibanding dengan
jumlah puting atau induk babi bati saat melahirkan, akan tetapi pentirian bisa dilakukan bila
umur jarak antar melahirkan dengan induk lain kurang dari 2 hari, sebelum dilakukan
pentirian sebaiknya diberikan bau-bauan yang sama (dengan kotoran, oli, cairan rahim atau
bau yang kuat) agar induk yang menerima tidak mencium bau yang berbeda kemudian
akanmenolakanak tersebut.

Pemotongan gigi taring anak babi harus dilakukan segera setelah lahir untuk menjaga agar
tidak melukai ambing (susu induk), denganmenggunakan tang pemotongan ini harus hati-
hati  agar tidak kena gusi/lidah, pemotongan ekor dapat dilakukan bila diperlukan untuk
kebersihan danmenghindari perkelahian.

Kastrasi/kebiri sebaiknya dilakukan pada anak babi jantan sebelum berumur 10 hari kecuali
pada anak yang akan dicalonkan pejantan, pisau diugunakan untuk memotong skrotum, dan
tangan harus steril atau didesinfektan.

Reproduksi Jantan

Sedangkan jantan lebih lama 5 – 8 bulan dengan bobot badan 75 – 110 kg akan tetapi
dikawinkan pada umur 12 bulan. Sebelum digunakan sebagai pejantan perlu di tes dulu
dengan mengawinkan dengan 2 – 3  dara yang akan dipotong bila setelah  4 – 5 mg
kebuntingan dipotong maka didapat 8 – 10 embrio maka jantan tersebut subur/fertil. Jantan
yang berumur setahun dapat dikawinkan dengan induk 7 – 8 tiap minggunya, sedangkan
pejantan dewasa 12 induk/minggu.

Daftar Pustaka
Bont, T.E.., Kelly, C.F. dan Heitman,H. 1959. Trans.Am. Soc.Agric. Engrs 2,1.

Close, W.H. 1991. Recent Advances in Animal Nutrition in Australia. P. 144.

University of New England, Armidale.

Close, W.H. dan Mounth, L.E., 1978. Jurnal  Animal Nutrition ed. 40 . P.413-421.

University of New England, Armidale.

Henry, Pickard dan Huges 1983. Recent Advances in Animal Nutrition

in Australia.  University of New England Publishing Unit. Armidale.

Holmes, C.W. dan Close, W.H. 1977. Nutrition and the Climatic Envirinment. P.51.

Butterworths, London.

Houghton, T.R. , Butterworth, M.H., Kind, D., dan goodyear, B., 1964. J.Agric. Sci.

Camb. 63, 43-51. ngram, D.L. 1965. Nature. P.207,415-16. London.

Huges dan Varley,1980. Pig Production Manual. Department of Agriculture and

Rural Affair. Melbourne.Vic.

Hughes, Mosser, BD. Lewis, AJ.  1993. Fat Addition to Sow Diet.Pig New

and Information. P.265.

Huges dan Varley .1980. Proceeding of a Seminar on Sow and Gilt  Management.

Department of Agriculture and Rural Affair. Bendigo. Vic.

Mac. Pherson , Taverner,MR and Mullaney. 1973.  The effect of Dietary

Concentration of Digestible Energy on the Performance Sow and Gilt.

Animal Production . Vol.21. pp.285

Self, Whittemore, Elsley . 1955. Practical Pig Nutrition. Farming Press Ltd.

Ipswich, UK

Salmon –legagneur, 1969. The Effects of Dietary Fibre, Source of Fat and

Dietary Energy Concentration on the Voluntary Food Intake


and Performan of Sow/gilt. Commonwealth Agricultural, sloug. UK.

Stone, B.A., 1982. Proc. Aust. Soc. Anim. Prod. 14,  245-6.

Vajrabukka, C., Thwaites, C.J. dan farell, D.J. 1981. Recent Advances in Animal

Nutrition in Australia. P.99.  University of New England, Armidale.

Tonks, H.M., Smith,W.C., dan Brice, J.M. 1972. Veterinaria Rec. 9, 531-7.

William, K.C., Neill, A.R. Magee, M.H. dan Peters, R.T. 1991. Manipulating Pig

Production III. Australasian Pig Science Association. Werribe.

Batseba, M.W.T., A. Soplanit, D.Wamaer, S. Tirajah dan Usman, 2001

Karakteristik Sistem Usaha Tani Ternak Babi di Kecamatan Assologaima

Kabupaten Jayawijaya. Prosiding Teknologi Spesifik Lokasi. BBTP Papua

1: 50-55.

Bradbury, J.H., B. Hammer, T. Nguyen .1985. Protein Quantity and Trypsin

Inhibitor Content of Sweet Potato Cultivar  from highland of Papua  New

Ginea. J. Agric. Food. Chem. 282

Ditjen Nak. 1998. Exponak 1991. Kabag PENAN III-Pertasikenca

DepartemenPertanian.

Huges dan Varley,1980. Pig Production Manual. Department of

Agriculture and Rural Affair. Melbourne.Victoria. Australia .

Leddosukoyo,S. 1982. Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk

Menunjang Kebutuhan Pakan Ruminansia. Puslitbangnak. Deptan.

Bogor. 194 – 197.

NRC. 1989. Nutrient Requirement of dairy Cattle. National Acad. Of

sci. Washington. D. C. USA.

Sihombing, D.T.H. 1997. Ilmu Ternak Babi. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta. Indnesia.


Sutardi, Toha. 1997. Peluang dan Tantangan Pengembangan Ilmu-ilmu

Nutrisi Ternak. Orasi Ilmiah Guru Besar tetap Ilmu Nutrisi Ternak. Fakultas Peternakan IPB,
Bogor

Categories: Bangsa Babi  |  1 Comment

 Blogroll
 Documentation
 Plugins
 Suggest Ideas
 Support Forum
 Themes
 WordPress Blog
 WordPress Planet

©2010 PRODUKSI BABI…. by. Sauland Sinaga

Eximius Theme by dkszone.net

You might also like