You are on page 1of 11

c c

   



 c  
Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat penting
sekali, karena pendidikan akan menentukan bentuk generasi Bangsa Indonesia
dimasa yang akan datang. Keberhasilan pendidikan dapat di lihat dari mutu
pendidikan masing-masing lembaga kependidikan. Mutu pendidikan di Indonesia
masih jauh dari yang kita harapkan terutama di bidang MIPA ( Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam ). Mutu pendidikan biasanya di tunjukan dari hasil
belajar siswa, yang dapat kita lihat dari hasil ujian akhir sekolah. Menurut Gazali
( 1982 , hlm 45 ) ³Hasil belajar akan tinggi dan lama di ingat apabila anak didik
mengalami sendiri dan ikut serta aktif dalam proses belajar mengajar ³
Berdasarkan data yang ada pada kantor Wilayah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi tahun 2009 menunjukan hasil belajar
MIPA SMA I Gambiran belum mencapai angka 65 (angka cukup). Mata
pelajaran Fisika merupakan nilai yang terendah dibandingkan nilai pelajaran
MIPA lainnya, seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 1
Rata-rata nilai akhir Mata pelajaran MIPA SMA I Gambiran tahun
Pelajaran 2009/ 2010
Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata
Matematika 9,14
Fisika 6,26
Kimia 8,33
Biologi 8,56

Mata pelajaran Fisika secara umum adalah mata pelajaran yang dianggap
sulit oleh siswa, ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan beberapa siswa,
dan juga dapat dilihat dari hasil kuis, ulangan harian dan ujian semester siswa.
Kesulitan siswa pada materi Impuls dan momentum disebabkan antara lain: a)
kurang berdisiplin dalam belajar, b) kurangnya kebiasaan belajar berkelompok, c)
kurangnya minat baca materi Fisika, d) tidak sinkronnya pelajaran Matematika
dengan Fisika dan kelengkapan catatan/buku-buku tidak memadai. Gambaran
permasalahan di atas, menampakkan bahwa siswa sulit menyelesaikan soal-soal
Fisika.
Mata pelajara Fisika merupakan ilmu dasar sebagai kunci dari teknologi
canggih pada saat ini, oleh sebab itu pemahaman terhadap Fisika perlu terus
ditingkatkan guna mengejar ketinggalan kita dari negara-negara lain. Untuk
menarik minat siswa dalam mempelajari Fisika, maka Fisika harus dijadikan
pelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Menurut Kertawijaya (1988) bahwa usaha peningkatan mutu pendidikan
akan lebih berhasil bila semua sarana dan prasarana terpenuhi dan proses
pendidikan berjalan sebagaimana mestinya antara lain jumlah guru, metoda yang
digunakan, media pendidikan dan fasilitas pendidikan. Untuk mewujudkan
peningkatan hasil belajar yang akan menentukan mutu pendidikan, maka
pemerintah telah melakukan beberapa usaha antara lain:
1. Melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang
pendidikan, seperti membangun gedung-gedung sekolah baru dan
menyempurnakan gedung lama, menambah ruang belajar,
perpustakaan serta buku pelajaran.
2. Pembinaan dan pengembangan kurikulum
3. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran dan seminar-
seminar.
Usaha peningkatan mutu pendidikan tersebut tentunya harus didukung
dengan tersedianya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) dan
sumber daya alam (SDA). Kualitas sumber daya manusia hanya akan tercipta dari
lembaga pendidikan yang andal dan berkualitas pula. Tantangan yang banyak kita
hadapi dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah masalah kualitas. Dari
pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, bila
semua komponen yang mempengaruhinya saling mendukung. Masalah kualitas
pendidikan tidak terlepas dari komponen yang menentukannya antara lain guru
sebagai tenaga pendidikan, kurikulum, metode mengajar, sarana prasarana dan
media yang di gunakan.
Mengingat banyaknya komponen yang mempengaruhi mutu pendidikan
dan hasil belajar siswa maka perlu dicari komponen yang paling strategis untuk di
bahas terlebih dahulu. Diantaranya komponen guru dan siswa yang berhubungan
langsung dalam proses belajar mengajar. Guru perlu menciptakan suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik. Guru harus dapat membuat
siswa terangsang untuk belajar dengan memberikan motivasi kepada siswa,
dengan harapan siswa memperoleh hasil belajar yang baik. Sehubungan dengan
itu guru berperan sebagai motivator seperti yang diungkapkan Prayitno (1987:1)
bahwa guru yang berhasil dalam menyelenggaran tugasnya adalah guru yang
dapat membuat siswanya termotivasi dalam belajar.
Motivasi tidak terlepas dari adanya rangsangan, sehingga siswa tertarik
pada pelajaran yang akan diberikan. Menurut Sardiman (1986:54) bahwa peranan
guru sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan
dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus merangsang dan
memberikan dorongan serta a a   untuk mendinamiskan potensi siswa,
menimbulkan swadaya aktivitas dan daya cipta atau kreativitas sehingga akan
terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar. Di dalam memotivasi siswa
dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi yang berasal dari diri siswa (intrinsik)
dan motivadsi yang datang dari luar (ekstrinsik).
Salah satu bentuk motivasi ekstrinsik adalah dengan memberikan
Lembaran Kegiatan Siswa (LKS) dalam kegiatan belajar mengajar. LKS dapat
dibedakan atas dua macam, yakni LKS eksperimen dan LKS non eksperimen.
LKS eksperimen digunakan untuk membimbing siswa dalam berpraktikum
sedangkan LKS noneksperimen digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
mengatasi hambatan proses belajar mengajar, misalnya sekolah tidak memiliki
fasilitas yang memadai untuk kegiatan laboratorium.
Kurikulum 2004 dalam salah satu prinsip pelaksanaannya adalah
memandirikan peserta didik untuk belajar. Prinsip ini harus disikapi oleh segenap
pengelola sekolah baik kepala sekolah, guru maupun para pembina sekolah,
dengan mengupayakan tersedianya bahan ajar berupa lembaran kerja siswa (LKS)
noneksperimen. Dengan pemberian LKS noneksperimen tersebut siswa di dalam
PBM akan lebih mudah memahami konsep-konsep Fisika khususnya materi
Impuls dan momentum, karena LKS non eksperimen dikerjakan di rumah
terlebih dahulu.
Di latar belakangi oleh hal yang telah di sebutkan di atas, penulis
melakukan penelitian mengenai hasil belajar Fisika siswa kelas XI IPA2 SMA I
Gambiran yang menggunakan LKS non eksperimen sebelum PBM di kelas
dengan judul penelitian: Pengaruh Menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Noneksperimen Sebelum Proses Belajar Mengajar Dalam Mata Pelajaran Fisika
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA2 SMA I Gambiran.
„  
  
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas serta
untuk lebih terarahnya penelitian yang di lakukan, maka perlu dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh penggunaan LKS non eksperimen sebelum
proses belajar mengajar di kelas terhadap hasil belajar siswa kelas XI
IPA2 SMA I Gambiran?
2. Apakah menggunakan LKS noneksperimen sebelum PBM di kelas
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar?
3. Apakah menggunakan LKS non eksperimen sebelum PBM di kelas
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
Fisika?
4. Apakah dengan menggunakan LKS non eksperimen sebelum PBM
di kelas, belajar Fisika dapat lebih efektif?

„  

 

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Pengaruh penggunaan LKS non eksperimen sebelum proses belajar
mengajar di kelas terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA2 SMA I
Gambiran.
2. Pengaruh penggunaan LKS noneksperimen sebelum PBM di kelas
dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
3. Pengaruh penggunaan LKS noneksperimen sebelum PBM di kelas
dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
Fisika.
4. Pengaruh penggunaan LKS noneksperimen sebelum PBM di kelas
dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran Fisika.
„ 
 
 

Sesuai dengan tujuan penelitian maka hasil penelitian ini berguna sebagai
berikut: 
Bagi Guru 
a. Peningkatan kualifikasi akademik guru
b. Peningkatan profesionalitas guru
c. Memberikan tantangan pada guru untuk menyiapkan bahan ajar yang lebih
baik lagi.
d. Memotivasi guru untuk melakukan penelitian berikutnya.

Bagi Sekolah
a. Peningkatan hasil belajar dan mutu pendidikan sekolah.
b. Memotivasi guru-guru mata pelajaran lain untuk melaksanakan PTK.

Bagi Siswa
a. Mempermudah siswa memahami materi pelajaran Fisika.
b. Meningkatkan minat baca siswa terhadap materi pelajaran Fisika.
c. Meningkatkan aktifitas belajar siswa dan siswa lebih mandiri
d. Menjadikan siswa lebih percaya diri, dan lebih mandiri.

Bagi Peneliti Lain


a. Menjadi masukan pada guru seprofesi dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa.
b. Termotivasi untuk melakukan PTK.
c c

  
  
 1.Lembar Kegiatan Siswa
2.Tujuan dan Manfaat LKS non eksperimen
3. Manfaat LKS non eksperimen






























c c
  


  
Penelitian yang menggunakan LKS noneksperimen ini dilaksanakan di
SMA Negeri I Gambiran pada mata pelajaran Fisika. dengan materi pokok
impuls dan momentum, yang dilakukan pada semester I tahun pelajaran
2009/2010.

c  !  
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2
SMA I Gambiran, yang terdaftar pada semester I tahun pelajaran 2009/2010
sebanyak 48 orang dengan perincian perempuan 30 orang dan laki-laki 18 orang,
dan dua orang guru yaitu penulis sendiri dan seorang guru sdr. Dra. Yunarse.

" #   $    


Pelaksanaan penelitian ini sudah dilakukan mulai awal belajar semester I
tahun pembelajaran 2009/2010, materi sesuai dengan kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) untuk penyempurnaan, penelitian berlanjut sampai minggu
pertama Desember tahun 2009. Hari pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan
jadwal mengajar disekolah yaitu hari Kamis, Jumat dan Sabtu. Setiap satu kali
tatap muka waktunya 2 X 45 menit.

  % &   
Seperti yang telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran siswa dalam
mata pelajaran Fisika di SMA I Gambiran, khusus materi Impuls dan Momentum.
Untuk itu dilaksanakan suatu strategi pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan
di atas. Dalam proses pembelajaran diupayakan keterlibatan siswa secara
langsung dan lebih banyak, dengan mengerjakan LKS non eksperimen.
Tahapan penilitian dibagi dua yaitu Siklus I dan Siklus II yang berisikan
antara lain:
1. Tahap perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Tahap Observasi
4. Tahap Refleksi
 $

  % &'  
Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah:
a. Mengkaji Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
b. Memilih buku referensi yang akan digunakan dalam pembelajaran.
c. Memberi penjelasan pada siswa metode PBM yang akan
dilaksanakan (misalnya mengerjakan LKS non eksperimen) sebelum
PBM di dalam kelas.
d. Mempersiapkan perlengkapan PBM yang di butuhkan saat
penelitian antara lain LKS non eksperimen, dan perangkat evaluasi.
e. Mengadakan tes berupa kuis dan tes akhir siklus.

(   $  )  
Dalam pelaksanaan penelitian strategi pembelajaran sebanyak mungkin
memberi peluang, mendorong dan membimbing siswa berfikir dengan bantuan
memberikan LKS non eksperimen, saat PBM tatap muka digunakan metode
bervariasi. ( misalnya :diskusi ). Pada tahap ini pelaksanaan penelitian dilakukan
sebagai berikut:

*  $&*& ) $$+ 
Dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu dengan
melibatkan siswa lebih banyak bekerja dalam setiap kegiatan belajar, sehingga
siswa memiliki pengalaman pribadi yang akan membangun pengertian dan
pemahaman tentang materi pelajaran Fisika dan khususnya materi Impuls dan
Momentum. Siswa diberi LKS non eksperimen sebelum PBM dilakukan, dan
mengerjakan LKS tersebut di rumah. Dengan melakukan aktivitas secara individu
diharapkan siswa dapat mengerahkan dan memberdayakan segenap potensi yang
dimilikinya, sehingga siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan
ditunjukan oleh hasil belajar.

 c)$ $
Pada saat PBM mendiskusikan jawaban LKS yang telah dibuat siswa, dan
guru membimbing siswa berdiskusi dan menjelaskan materi yang belum dipahami
siswa. Menurut Passaribu (1983:40) bahwa cara belajar yang efektif adalah cara
belajar berbuat sendiri, maksudnya siswa terlibat langsung dalam mencapai tujuan
pengajaran. Pendapat ini di dukung oleh Roestiyah (1989:37) yang menyatakan di
dalam belajar anak harus mengalami aktivitas mental, misalnya anak dapat
mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis,
kemampuan menganalisis, dan kemampuan menerapkan pengetahuan.´
Pada saat berdiskusi di dalam kelas siswa terlibat langsung, dapat
memberi pendapat, meningkatkan rasa percaya diri, saling menghargai sesama
teman maupun sama guru dan mampu mengembangkan diri.

'      $% $  
Tes hasil belajar merupakan tes yang dilakukan pada setiap tatap muka dan
akhir siklus, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tindakan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran yang memberi dampak positif terhadap kemampuan
belajar siswa, ini tergambar dari hasil belajar . Menurut Slameto (1988:179)
bahwa tes dan nilai dapat dijadikan suatu kekuatan untuk memotivasi siswa dalam
belajar. Siswa belajar ada keuntungan yang diasosiasikan dengan nilai yang
tertinggi, dengan demikian memberikan tes dan nilai mempunyai efek dalam
memotivasi siswa untuk belajar

,   % &$- $
Pelaksanaan penlitian ini digunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu :
pengamatan langsung, wawancara dan tes hasil belajar berupa kuis dan tes akhir
siklus.
 *  $ .
Pengamatan langsung dapat dilihat pada saat berdiskusi di dalam kelas.
Aktivitas siswa yang diamati sama dengan siklus pertama antara lain:
a. interaksi antar sesama teman saat berdiskusi sesuai dengan aturan berdiskusi
yang baik, saling harga menghargai antara sesama teman.
b. interaksi siswa dengan guru dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas
pertanyaan dan jawaban.
c. interaksi dengan buku sumber seperti buku penunjang, buku catatan dan
media yang dapat menunjang menyelesaikan permasalahan pada saat
berdiskusi.

 # + '  
Melakukan wawancara pada beberapa siswa secara acak. Menanyakan
bagaimana menurut mereka metode pembelajaran dengan menggunakan LKS non
eksperimen sebelum PBM di dalam kelas, dan menanyakan tentang hal-hal yang
positif yang dilakukan guru serta saran-saran perbaikan. Hasil wawancara akan
ditindak lanjuti pada tahap berikutnya. Pertanyaan dan jawaban siswa waktu
melakukan wawancara dengan beberapa siswa dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
 .
+ + '   $ & ) $ $& * 
0 0/
/  / 
 /   # 
 * +  * + 
/  ) 
1 Apakah anda senang belajar
dengan menggunakan LKS non
eksperimen ?
2 Apakah anda mengalami kesulitan
mencari jawabanya ?
3 Apakah anda kesulitan mencari
buku sumber ?
4 Apakah anda suka metode diskusi
dalam PBM ?
5 Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal-soal
yang berupa hitungan ?
1   $ 2 2

c  $

'  
Perencanaan pada siklus II ini sama dengan siklus pertama. Berdasarkan
analisa refleksi pada siklus pertama, maka pada siklus kedua ini akan diadakan
perbaikan-perbaikan dengan cara memodifikasi tindakan, dengan harapan
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan tersebut dapat teratasi.
(   $  )  
Pada pelaksanaan kedua ini , tindakan yang dilakukan setelah melihat
siklus pertama adalah:
a. Memberikan LKS non eksperimen dan foto copy materi perpokok
bahasan pada siswa sebelum PBM.
b. Sebelum PBM dimulai LKS non eksperimen dikumpulkan perderet
tempat duduk siswa kemudian dipertukarkan dengan deret yang lain.
c. Berdiskusi
d. Melakukan tes hasil belajar berupak kuis dan tes akhir siklus.
,   $$ 

1  % &$- $
Pelaksanaan penIlitian siklus kedua ini, sama dengan siklus pertama
digunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu : pengamatan langsung, wawancara
dan tes hasil belajar berupa kuis dan tes akhir siklus.
  *  $ .
Pengamatan langsung dapat dilihat pada saat berdiskusi di dalam kelas.
Aktivitas siswa yang diamati antara lain :
a. interakaksi antar sesama teman saat berdiskusi sesuai dengan
aturan berdiskusi yang baik, saling harga menghargai antara
sesama teman.
b. interaksi siswa dengan guru dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas
pertanyaan dan jawaban.
c. interaksi dengan buku sumber seperti buku penunjang, buku
catatan dan media yang dapat menunjang menyelesaikan
permasalahan pada saat berdiskusi.

  # + ' 
Siklus kedua ini juga dilakukan wawancara pada siswa yang berbeda
secara acak . Hasil wawancara akan ditindak lanjuti pada tahap berikutnya.
Pertanyaan dan jawaban siswa waktu melakukan wawancara dengan beberapa
siswa dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :
wawancara langsumg pada siklus kedua
0 0/
  !  ) $+  * +  * + 
/  ) 
1 Apakah anda senang/suka belajar
dengan menggunakan LKS non
eksperimen ?
2 Apakah anda mengalami kesulitan
mencari jawabanya ?
3 Apakah anda kesulitan mencari
buku sumber ?
4 Apakah anda suka metode diskusi
dalam PBM ?
5 Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal-soal
yang berupa hitungan ?

.   $ 2 2

You might also like