You are on page 1of 4

1.

Definisi
Osteoarthritis merupakan kelainan pada sendi sinovial yang disebabkan karena radang. Karakteristik
penyakit ini yaitu
 Hilangnya hialin kartilago artikuler pada area lokal
 Pembentukan tulang baru pada batas sendi (osteofitosis)
 Penebalan dan sklerosis pada lapisan tulang subkondral
 Sinovitis dengan tingkat bervariasi
 Penebalan kapsul sendi
 Kelemahan otot yang menggerakkan sendi.

2. Epidemiologi
 Umumnya menyerang sendi sinovial pada tangan, lutut, panggul, dan tulang belakang.
 Jarang menyerang orang usia 40 tahun ke bawah
 Lebih banyak terjadi pada pria dewasa daripada perempuan dewasa hingga usia 55 tahun.
Setelah 60 tahun, lebih rentan terjadi pada wanita karena menopausehormon hilang,
penyebab lain belum diketahui
 Genetik dapat diturunkan
 Obesitas
 Penggunaan sendi secara berulang
3. Etiologi

Pelindung sendi termasuk kapsul sendi dan ligamen, otot, saraf aferen, dan tulang
terganggu meningkatkan risiko luka pada sendi dan OA. OA dapat disebabkan oleh semua
kondisi yang merusak kartilago secara langsung, tekanan yang menganggu permukaan sendi atau
tulang secara kronis, berlebihan, dan abnormal, serta instabilitas sendi. Faktor risiko spesifik yaitu:

 Faktor risiko:
o Trauma
o Stres mekanik yang berkepanjangan atau kerja fisik yang repetitif yang diperparah
dengan obesitas
o Adanya radang pada struktur sendi sehingga sel radang dapat mengeluarkan enzim
yang dapat mencerna sel kartilago
o Instabilitas sendi karena kerusakan pada struktur yang kerjanya menopang, seperti
kapsul otot, ligamen, dan tendon
o Kelainan neurologis contohnya neuropati pada diabetes yang dimana rasa sakit dan
reseptor refleks proprioseptif berkurang atau hilang, peningkatan tendensi utnuk
gerakan abnormal, posisi, serta weight bearing
o Deformitas tulang kongenital atau didapat
o Kelainan hematologi dan endokrin, seperti hemofilia yang dapat menyebabkan
pendarahan kronis ke dalam sendi, atau hiperparatiroidisme, yang menyebabkan
tulang kehilangan kalsium
o Obat contohnya colchicine, indomethacine,corticosteroid yang menstimulasi aktivitas
enzim pencerna kolagen di membran sinovial
o Obesitas

4. Klasifikasi berdasarkan patogenesis


a. OA primer idiopatik, tidak diketahui penyebabnya
b. OA sekunder karena kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, herediter, jejas
mikro dan makro serta imobilitas yang terlalu lama

5. Patogenesis OAProses perbaikan rawan sendi dan faktor keseimbangan antara sintesis matriks dan
hilangnya matriks
Patogenesis OA

matrix degeneration Chondroitin matrix synthesis

Cytokin
Enzymes
Nitric oxide
Genetic  Chondroitin  Chondroitin

Chondroitin

IGF-1
TGF-β

The chondrocyte and its products, type II collagen, aggrecan, and enzymes which degrade these structures along with molecules stimulating
chondrocytes

6. Patofisiologi

Defek utama dalam OA hilangnya kartilago artikuler

Warna permukaan kartilago artikular jadi kuning abu-abu atau coklat abu-abu permukaan
rontok dan terbentuk fissura longitudinal (fibrilasi) kartilago jadi tipis bahkan menghilangtulang
subkondral jadi tidak terlindung dan berubah menjadi keras(sklerosis) terbentuk kista di tulang
subkondral yang berhubungan dengan fissuraterbentuk tekanan sehingga isi kista keluar menuju
rongga sinovialartikular kartilago rusakterbentuk osteofit keluarpembesaran sampe terbentuk
fragmen kecil2 yg mengiritasi membran sinovial, sinovitis dan efusi sendi kapsul sendi menebal
dan menempel pada tulang yang mengalami deformitaspembatasan gerakan

7. Manifestasi Klinis
a. Nyeri sendi dan kaku pada sendi yang sering bergerak bertambah dengan gerakan dan
berkurang dengan istirahat
b. Hambatan gerakan sendi
c. Kaku pagi
d. Krepitasi
e. Pembesaran sendi
f. Perubahan gaya berjalan

8. Diagnosis
a. Pemeriksaan Fisik
i. Hambatan gerak
ii. Krepitasi
iii. Pembengkakan sendi yang seringkali asimetrisefusi karena osteofit yang dapat
mengubah permukaan sendi
iv. Tanda2 radangnyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, warna
kemerahan
v. Deformitas sendi yang permanen
vi. Perubahan gaya berjalan
b. Pemeriksaan Diagnostik
i. Radiologis
 Penyempitan celah sendi asimetris
 Sklerosis tulang subkondral
 Kista tulang
 Osteofit pada pinggir sendi
 Perubahan struktur anatomi sendi

9. Terapi
a. Non Farmakologis
i. Mengurangi aktivitas yang berhubungan dengan sendi yang sakit
ii. Olahragaterapi fisik dan rehabilitasi
iii. Koreksi terhadap malalignment
iv. Penurunan BB
b. Farmakologis
i. Analgesik oral non opioid
ii. Analgesik topikal
iii. NSAID
iv. Agen kondroprotektif (Slow Acting Anti Osteoarthritis Drugs atau Disease Modifying
Anti Oteoarthritis Drugs) obat2an yg dpt menjaga atau merangsang perbaikan
tulang rawan sendi pada pasien OA tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat,
glikosaminoglikan, vit-C, superoxide desmutase
c. Terapi bedah arthroscopic debridement and lavage

You might also like