Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
DEBORAH SIREGAR
220112090048
1. Identitas klien
Nama : Tn. D
Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Kp. Babakan Timur RT 02/RW 08, Nagrek, Garut
Tanggal masuk NCCU : 05 Juli 2010
Tanggal Pengkajian : 05 Juli 2010
No medrec : 0000988326
Diagnosa medis : Moderate Head Injury + Post Craniectomy deb a/r frontal sinistra
2. Keluhan Utama
Klien dengan penurunan kesadaran.
5. Primary Survey
5.1 Airway
Jalan napas bersih, terpasang mayo, terpasang ETT.
5.2 Breathing
Tidak terdapat pergerakan cuping hidung, frekuensi napas 24 x/menit, tidak terdapat penggunaan
otot aksesori pernapasan (retraksi interkostal, suprasternal, atau epigastrium), dada mengembang
simetris.
5.3 Circulation
Nadi 64 x/menit, TD 120/80 mmHg, CRT < 3 detik, pupil bulat isokor 3 mm, dan dipasang inpus
di tangan kiri, tidak ada peningkatan JVP
5.4 Disability
Klien mengalami penurunan kesadaran, GCS E4M5VT
6. Secondary Survey
6.1 Keadaan umum
Klien tampak gelisah. Klien mengalami penurunan kesadaran, GCS E2M5VT. Tempat tidur bagian
kepala ditinggikan 300
6.2 Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/74 mmHg
HR : 99 x/menit
RR : 19 x/menit
Suhu : 37,90C
6.3 Kepala
Kepala simetris, rambut dicukur habis, terdapat bekas jahitan di area frontal dan temporal yang
ditutup dengan plester, terdapat drainase post craniectomy di area oksiput cranium.
Wajah
Simetris, tidak terdapat edema, sensasi panas, dingin, halus, dan kasar tidak dapat dikaji,
kekuatan otot mengunyah (-)
Mata
Ketajaman penglihatan dan lapang pandang tidak dapat dikaji. Pupil bulat isokor. Terdapat
ekimosis periorbital.
Telinga
Ujung pinna sejajar dengan outer chantus eye, tidak terdapat lesi, tidak terdapat otorrhea, tidak
terdapat beattle sign.
Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat septum deviasi, tidak terdapat pernapasan cuping
hidung, tidak terdapat perdarahan di hidung, tidak terdapat massa di lubang hidung, terpasang
NGT, sensasi bau tidak dapat dikaji.
Mulut dan tenggorok
Bentuk intak, bibir simetris, warna merah, mukosa kering. Gigi berwarna kekuningan. Reflek
menelan (-), tidak terdapat pembesaran tonsil.
Leher
Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada
peningkatan JVP.
6.4 Thorax
Paru-paru
Pengembangan dada simetris, tidak terlihat retraksi interkostal, perkusi sonor, bunyi
pernapasan vesikuler kiri dan kanan, tidak ada sesak, ronki (-), wheezing (-), terdapat suara
garling
Jantung
Perkusi dullness, bunyi jantung S1-S2 teratur, tidak ada bunyi jantung tambahan.
Ketiak
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar.
6.5 Abdomen
Datar, tidak terdapat benjolan, bising usus (+)
6.6 Genitalia dan Rektum
Bentuk intak, tidak ada peradangan, rectum tidak ada benjolan (hemoroid). Klien menggunakan
kateter, warna urin kuning jernih.
6.7 Ekstremitas Atas
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, kuku panjang dan kotor, kekuatan otot 5/5, tidak terdapat
kontraktur, tidak terdapat atrofi otot, CRT < 3 detik, dipasang infus di tangan kiri. Sensasi panas,
dingin, raba halus, dan raba kasar tidak dapat dikaji.
6.8 Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat varises, kuku panjang dan kotor, kekuatan otot
5/5, tidak terdapat kontraktur, tidak terdapat atrofi otot, CRT < 3 detik. Sensasi panas, dingin,
raba halus, dan raba kasar tidak dapat dikaji.
6.9 Sistem Neurologis
Hasil pemeriksaan saraf cranial
N I (Olfactorius) : tidak dapat dikaji
N II (Opticus) : tidak dapat dikaji
N III (Oculomotoris) : bola mata dapat bergerak ke arah medial
N IV (Trochlearis) : bola mata dapat bergerak ke arah inferior dan lateral
N V (Trigeminus) : reflek menelan (-), terpasang NGT
N VI (Abducens) : klien dapat mengerakkan bola mata ke lateral
N VII (Fascialis) : tidak dapat dikaji
N VIII (Vestibuler) : klien dapat mendengar suara yang memanggilnya
N IX (Glosopharyngeus) : tidak dapat dikaji
N X (Vagus) : klien tidak mampu menelan
N XI (Accesorius) : tidak dapat dikaji
N XII (Hypoglossus) : tidak dapat dikaji
:
7. Activity Daily Living
No Activity Daily Living Pemenuhan
1 Makan
Jenis makan Susu cair
Frekuensi 8x/hari
Porsi 100 cc
Makanan tambahan -
-
Pantangan makan
+
Kesulitan menelan
+
Kesulitan mengunyah
2 Eliminasi
BAK
Frekuensi Tidak dapat ditentukan, karena menggunakan
kateter.
Jumlah -
Kesulitan -
BAB
Klien belum BAB
Frekuensi
-
Warna
-
Konsistensi
-
Bau
3 Tidur
Malam hari Istirahat dan tidur idak dapat dikaji, karena klien
Siang hari mengalami penurunan kesadaran.
Edema otak
Asidosis respiratorik
Kesadaran menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2 Gangguan perfusi Perfusi jaringan otak adekuat, 1. Kaji tanda-tanda peningkatan 1. Dengan mengetahui kemampuan berpikir
jaringan otak dengan kriteria: TTIK, peningkatan TD, nadi klien, maka dapat mempermudah dalam
berhubungan dengan Kesadaran Compos Mentis lambat, pernafasan dalam dan menentukan rencana latihan yang
edema otak Pupil isokor dan dilatasi lambat, hipertermi, pupil dilatasi berhubungan dengan stimulus
TTV dalam batas normal anisokor, kesadaran bertambah
buruk (GCS < 15) 2. Perubahan TTV merupakan indikator
2. Obsevasi TTV tiap jam penambahan TIK
3. Posisi ini akan meningkatkan aliran balik
3. Posisi kepala head up 150-450 dari kepala sehingga mengurangi kongesti
cerebrum edema dan mencegah terjadinya
peningkatan edema
4, 5,6,7,8 : Manajemen TTIK
2 Gangguan pemenuhan Kebutuhan personal hygiene 1. Lakukan pemenuhan personal 1. Menjaga kebersihan dan mengurangi risiko
ADL: personal terpenuhi setelah diberika hygiene sikat gigi dan lap atau seka terjadinya infeksi akibat tubuh yang tidak
hygiene berhubungan intervensi keperawatan selama badan setiap pagi bersih
dengan keterbatasan 2x24 jam, dengan kriteria 2. Potong kuku klien 2. Meningkatkan pengetahuan dapat
gerak. hasil: memotivasi pasien dan keluarga untuk
Klien terlihat bersih melakukan personal hygiene serta
Kuku pendek dan bersih menghilangkann persepsi yang salah
IMPLEMENTASI
Tanggal Waktu Implementasi
Selasa, 14.00 Observasi TTV
29-06-2010 TD 114/53 mmHg, HR 55 x/menit, RR 14 x/menit, S 36,10C
15.00 Observasi TTV
TD 119/63 mmHg, HR 63 x/menit, RR 15 x/menit, S 36,20C
16.00 Observasi TTV
TD 132/69 mmHg, HR 64 x/menit, RR 15 x/menit, S 37,40C
17.00 Observasi TTV
TD 127/69 mmHg, HR 58 x/menit, RR 15 x/menit, S 37,40C
Memberikan terapi Vit K 1 ampul IV, Kalnex 1 ampul IV,
piracetam 3 gram IV.
18.00 Observasi TTV
TD 136/72 mmHg, HR 86 x/menit, RR 19 x/menit, S 37,30C
Memberikan diet susu cair 80 cc
19.00 Observasi TTV
TD 132/70 mmHg, HR 57 x/menit, RR 17 x/menit, S 35,60C
20.00 Observasi TTV
TD 116/73 mmHg, HR 52 x/menit, RR 17 x/menit, S 35,60C
21.00 Observasi TTV
TD 126/67 mmHg, HR 60 x/menit, RR 20 x/menit, S 35,40C
Memberikan manitol 200 cc, ranitidine 1 ampul IV, tramadol 1
ampul IV
CATATAN PERKEMBANGAN
2 S: -
O:
Tanda-Tanda Vital:
TD 146/78 mmHg, HR 57 x/menit, RR 17 x/menit, S 360C
Posisi kepala head up 300
GCS 9 (E2M5V2)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3 S: -
O:
Tanda-Tanda Vital:
TD 146/78 mmHg, HR 57 x/menit, RR 17 x/menit, S 360C
GCS 9 (E2M5V2) GCS 9 (E2M5V2)
Klien tampak bersih dan wangi.
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.