You are on page 1of 4

PENTINGNYA PENANAMAN AQIDAH TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK

BAB I

PENDAHULUAN
Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran
dapat kita temukan bagaimana Allah menceritakan nasehat-nasehat Luqman yang merupakan
bentuk pendidikan kepada anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari
perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung.
Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya
tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri islam.

1.1 LATAR BELAKANG

  Agama Islam adalah satu-satunya agama yang mengajar manusia dalam segala lapangan
hidup dan kehidupannya. Salah satu aspek ajaran Islam yang paling mendasar adalah aqidah, 
semua peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang dijalankan oleh manusia  harus tercermin
terhadap aqidah Islam. Karena ia  merupakan penentu dalam kehidupan manusia di dunia ini.

            Aqidah meliputi semua persoalan keimanan, persoalan tersebut harus dipercayai dan
diyakini oleh setiap muslim dan mukmin, termasuk rukun iman. Adapun syari’ah meliputi
peraturan Allah yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, baik muslim mau pun
non muslim serta alam sekitarnya.Untuk menumbuhkan aqidah, baik dalam diri seseorang
maupun dalam kehidupan masyarakat.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Memberikan informasi

1.2.2 Memenuhi tugas bidang studi bahasa Indonesia dalam diskusi

1.3 RUMUSAN MASALAH

1.3.1 Menanamkan akidah sejak dini terhadap anak


1.3.2 Berkembangnya IPTEK yang membuat akidah anak menurun

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1
Cara Penanaman aqidah pada jiwa anak sangatlah di prioritaskan agar terbentuklah jiwa
dan sikap hidup manusia yang hanya percaya dan yakin pada Allah, serta menjadikannya
keindahan pokok atau pedoman hidup dalam tingkah tanduk manusia hingga mereka tak kan
kehilangan arah. Di era modern ini, yakni makin pesatnya perkembangan IPTEK remaja
mengalami masalah pokok yang sangat memprihatinkan yaitu dekadensi moral dan hilangnya
nilai-nilai sosial. Sehingga yang terjadi sangat bertolak belakang dengan apa yang diinginkan
yakni terjebaknya mereka pada formalisme hidup tanpa mengerti esensi hidup itu sendiri yang
berujung pada ambruknya moral remaja.
Dalam realitas sosial, masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa adanya krisis moral
yang menimpa remaja disebabkan oleh kurangnya penghayatan terhadap nilai-nilai agama,
karena apabila akidah dan moralnya kuat, akan mampu mengendalikan tingkah laku yang
hanya merugikan serta bertentangan dengan kehendak dan pandangan masyarakat. Maka
jelaslah bahwa tanpa pendidikan akidah dan penanaman moral yang benar kepribadian remaja
tidak akan terarah bahkan berdampak pada meningkatnya kenakalan remaja yang hanya akan
membuat mereka terpuruk dalam kesia-siaan hidup dan kehidupan. 

Menurut Chistoper J. Lucas: pendidikan adalah sebagai markas penyimpanan kekuatan


luar biasa. Yakni yang memiliki akses ke seluruh aspek kehidupan, memberi imformasi yang
paling berharga mengenai pegangan hidup masa depan, serta membantu generasi dalam
mempersiapkan kebutuhan esensialnya dalam menghadapi perubahan. Moral mempunyai arti
yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia. Tanpa moral yang baik kehidupan masyarakat
menjadi tidak tertib, bahkan akan menimbulkan kemiskinan rohani yang menghilangkan nilai-
nilai kemanusiaan dalam jiwa remaja.

Nilai-nilai ajaran Islam yang dimuat dan diajarkan meliputi fikih, aqidah akhlaq
dan sejarah. Untuk menghadapi era globalisasi yang semakin gencar anak harus
dibentengi dengan Ilmu agama. Di Zaman ini banyak pengaruh-pengaruh yang mulai
menggerogoti anak-anak, sehingga tidak terasa menjurus pada perbuatan syirik, baik
lewat media elektronik maupun cetak. Kita kadang tidak tau kalau itu sudah menyimpang
dari agama. Oleh karena itu mulai usia pra sekolah anak dikenalkan dan diajarkan tentang
aqidah yang benar, karena aqidah merupakan dasar dan pondasi bagi agama Islam. Untuk
mencapai semua itu perlu adanya pendidikan formal seperti TK, untuk pra sekolah yang
berkualitas, baik dari segi agama dan umumnya, maka alternatif lain adalah lewat Taman
Pendidikan Islam, di TK ditanamkan nilai-nilai ke Islaman sehingga anak mampu
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk dapat mewujudkan semua itu tentunya tidak terlepas dari peran guru. Guru
merupakan faktor penting dalam pendidikan formal, karena itu harus memiliki perilaku
dan kemampuan untuk mengembangkan siswanya secara optimal. Guru juga dituntut
mampu menyajikan pembelajaran yang bukan semata-mata menstranfer pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap, tetapi juga memiliki kemampuan meningkatkan kemandirian
siswa. Oleh karena itu guru dituntut sanggup menciptakan kondisi proses pembelajaran
yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpikir dan berpendapat sesuai
perkembangan yang dimiliki, untuk itu guru dituntutmeningkatkan kompetensi dirinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi buruknya aqidah anak :

1. Hubungan kekeluargaan yang rengang merupakan antara faktor yang merupakan


gejala social yang berlaku dikalangan masyarakat,misalnya ibu bapak yang terlalu
sibuk mengejar kemewahan dan mementingkan kerjaya sehingga interaksi diantara
ibu bapak dan anak-anak terabai menimbulkan rasa kecewa dan tertekan dalam jiwa
mereka.
2. Antara masalah sosial yang dikenal pasti membangkitkan golongan remaja hari ini
ialah seperti seks bebas yang bermula dari pada pergaulan bebas,lari dari rumah
,penagihan dada dan meminum-minuman keras.
3. System pendidikan selular di angap gagal karena tidak mampu membentuk insan
yang utuh dan teguh dari segi moral dan akhlanya,tidak dapat menerapkan
pandangan hidup yang tepat,nilai-nilai yang tetap mutlak dan ilmu yang bersepadu.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Akhlak sangat penting dan pengaruhnya sangat besar dalam pembentukan
tingkah laku dan aqidah manusia dan apa saja yang lahir dari pada manusia itu
sendiri, bahkan segala tindak-tanduk manusia sesuai dengan pembawaan dalam
jiwanya. Keruntuhan akhlak dikalangan remaja semakin leluasa dalam
masyarakat merupakan permasalahan yang masih belum selesai dan perlu
kepada langkah-langkah menanganinya.

3.2 SARAN
Diharapkan kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam pembentukan aqidah
anak harus selalu mengawasi dan selalu memberikan pengetahuan kepada
mereka tentang baik buruknya tindakan yang mereka lakukan,dan setiap
tindakan yang mereka lakukan itu selalu mendapakan penilaian dari orang
lain,sehingga mereka dapat melakukan segala sesuatu yang baik dimata orang
banyak dan berguna bagi dirinya sendiri.

You might also like