You are on page 1of 4

Tugas Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas

Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas


Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Tugas Kewarganegaraan
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Keterbukaan dan Keadilan
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
16/11/2010
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan
Alfie Putri R.
Alvira Andriani Tugas
Kewarganegaraan TugasElsaAnis
Kewarganegaraan
Susanti
Renindya K. Tugas Tugas
Hanny Septi N.
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan
Hizria Alfaz Tugas
Laras Asri F.
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan
Nuri Arbiyanti Tugas
Srigita Tukarsih D.
Kewarganegaraan TugasVini ViolitaKewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan
Kelas 11 Ipa 3
Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
SMA NEGERI 89 JAKARTA
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
Kewarganegaraan Tugas Kewarganegaraan Tugas
1. Pengertian keterbukaan dan keadilan
Keterbukaan dan keadilan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan
suatu Negara yang stabil , kuat , dan demokratis .
A. Keterbukaan
Keterbukaan atau transparan adalah suatu sikap dan prilaku terbuka dari individu
dalam beraktifitas yang merupakan perwujudan sikap jujur, rendah hati, adil, dan
mau menerima pendapat orang lain. Makna terbuka memiliki arti
jernih,jelas,nyata, dan mudah dipahami.
B. Keadilan
Kata keadilan berasal dari kata ‘adil’ mempunyai arti kejujuran, ketulusan, dan
keikhlasan yang tidak berat sebelah. Sehinga keadilan merupakan suatu hal yang
tidak berat sebelah atau tidak memihak, memperlakukan seseorang sesuai dengan
hak nya dan tidak sewenang-wenang .
2. Macam-macam keadilan :
a. Aristoteles
 Keadilan Komutatif , yaitu perlakuan terhadap seseorang tanpa melihat jasa
jasanya
 Keadilan Distributif, yaitu perlakuan terhadap seseorang seseorang sesuai
dengan jasa jasa yang diberikan nya.
 Keadilan kodrat alam, yaitu perlakuan terhadap seseorang atau lebih sesuai
jasa jasa yang telah diberikan nya.
 Keadilan konvensional, yaitu keadilan yang diberlakukan bila kita menaati
peraturan perundangan yang berlaku.
 Keadilang perbaikan, yaitu keaidilan yang diberlakukan terhadap seseorang
yang mencemarkan nama baik orang lain.
b. Plato
 Keadilan moral , yaitu keadilan yang mampu memberikan perlakuan
seimbang dengan hak dan kewajiban nya.
 Keadilan procedural , yaitu apabila seseorang mampu melakukan perbuatan
adil berdasarkan tata cara yang telah ditentukan
c. Thomas hobbes
Menjelaskan suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan dengan
perjanjian yang disepakati

d. Notonegoro
Menyetujui pendapat aristoteles, dia menambahkan adanya keadilan legilasi
(hukum), yaitu sesuai ketentuan hukum yang berlaku .
3. Pentingnya keterbukaan dalam kehidupan berbangsa & bernegara:
Ketrbukaan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa Indonesia.Pentingnya keterbukaan dalam kehidupan berbangsa Indonesia
diantaranya,
 Memperlakukan setiap anggota bangsa Indonesia secara adil dan jujur
 Menghimpun perbedaan dalam suatu ikatan persatuan dan kesatuan
 Mewujudkan keadilan dalam kehidupan berbangsa Indonesia
 Memperkokoh persatuan dan kesatuan
Pentingnya keterbukaan dlm kehidupan bernegara Indonesia diantaranya,
 Menjamin tegaknya hak asasi manusia
 Meningkatkan peran serta warga Negara Indonesia dlm kehidupan berdemokrasi.
 Menjamin setiap proses kegiatan demokrasi dilaksanakan secara benar,jujur,dan
bersih.
 Menjamin tegak dan kokohnya NKRI
4. Ciri-ciri keterbukaan :
Keterbukaan merupakan sikap yang dibutuhkan dalam harmonisasi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan benegara. Maka ciri-ciri keterbukaan
adalah:
 Terbuka dalam proses maupun kebijakan public.
 Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog dan berkomunikasi.
 Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya maupun yang
dilakukan orang lain.
 Tidak merahsiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan orang lain
 Bersikap hati-hati dan selektif dalam menerima dan mengolah informasi dari
mana pun sumbernya .
 Toleransi dan tegang rasa terhadap orang lain
 Mau mengakui kelemahan dan kekurangan dirinya atas segala yang dilakukan
 Sangat menyadari keberagaman dalam berbagai bidang kehidupan.
 Mau bekerja sama dan menghargai orang lain
 Mau dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi.
5. Contoh penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan yang tidak transparan :
a. Pemerintahan yang transparan :
 Pemerintahan yang menerapkan keterbukaan dalam penyelenggaraan
pemerintah dan demokratis
 Pemerintah yang berdasarkan hukum , dimana hukum diadakan dan
dilaksanakan secara konsekuen.
 Pemerintah demokratis, dimana pemerintah dijalankan berdasarkan kehendak
rakyat,
 Pemerintah yang mengembangkan dialog , membuka diri terhadap lingkungan
dari yang dekat hingga yang terjauh, duduk bersama dengan rakyat atas dasar
persamaan harkat dan martabat untuk membahas permasalahan dan
menemukan jalan keluarnya.
 Pemerintah konstitusional, dimana Negara dijalankan berdasarkan UUD yang
dilaksanakan dalam kehidupan bernegara secara disiplin dan konsekuen
b. Pemerintahan yang tidak transparan
 Pemerintah yang tidak menerapkan keterbukaan alias bersifat tertutup dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan tidak demokratis alias otoriter
 Pemerintah yang tidak berdasarkan hukum, bisa jadi hukum diadakan, tetapi
hanya sebagai pajangan belaka
 Pemerintah yang tidak demokratis , pemerintahan dijalankan tanpa aspirasi
rakyat melainkan hanay berdasarkan kehendak pemerintahan sendiri dan kroni-
kroninya dengan tujuan mempertahankan kekuasaan,
 Pemerintahan yang menghindarkan diri dari dialog
 Pemerintahan absolute atau diktatur , penguasa Negara disebut dictator.
6. Factor penyebab terjadinya penyelenggaraan yang tidak transparan
a. Pemerintahan orde lama yang bersifat otoriter dan tidak dapat membaca dan
mendengar pendapat yang bertentangan, apalagi kritik dan kecaman.
b. Kurangnya sarana untuk mewujudkan kebebasan berbicara, seperti: hanya ada
satu saluran televise, yaitu TVRI . jumlah surat kabar yang terbit juga sedikit .
c. Jumlah partai politik yang sedikit sehingga keanekaragaman pendapat dan aspirasi
tidak tersalurkan kepada pemerintah Indonesia.
d. Budaya masyarakat Indonesia yang kurang mendukung, yaitu sikap
malu,tertutup,dan sungkan dalam mengekspresikan sikap,perasaan, dan cara
berpikir .
7. Dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
Dampak utama yang ditimbulkan dari penyelengaraan pemerintahan yang
tidak transparan adalah korupsi dan penyalahgunaan jabatan public untuk kepentingan
pribadi atau kelompok di berbagai aspek-aspek kenegaraan, yaitu sebagai berikut :
A. Bidang politik
Lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif tidak berfungsi optimal . setiap
kebijakan yang diusulkan menjadi proyek untuk memperkaya diri sendiri.
Kebijakan-kebijakan tersebut hanya merugikan rakyat
B. Bidang ekonomi dan lingkungan hidup
Semua kegiatan ekonomi selalu dikaitkan dengan birokrasi dan menjadi
lapangan usaha tambahan untuk memperkaya diri setiap birokrat.
C. Bidang social budaya
Munculnya budaya KKN. Ketimpangan social makin meningkat, terjadi
penyelengaraan HAM, dan ibadah keagamaan hanya sebagai symbol, pers
dibungkam.
D. Bidang pertahanan dan keamanan
Profesionalitas aparat rendah, tidak sesuai tuntutan zaman dan keinginan
rakyat. Kekuatan korps hanya untuk menakuti rakyat dan melindungi pejabat
pejabat yang punya modal besar dan kedudukan lebih tinggi, ulah oknum aparat
selaalu dilindungi hukum, militer. Akibatnya timbul disintegrasi bangsa karna
kekerasan aparat.

You might also like