You are on page 1of 72

Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

DISTRIBUSI STEAM DAN PENGGUNAANNYA

1. PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Mengapa kita menggunakan steam? ..................................................................................... 1
1.2 Apakah steam itu? ................................................................................................................. 3
1.3 Kualitas steam....................................................................................................................... 8
2. SISTIM DISTRIBUSI STEAM.....................................................................8
2.1 Apakah yang dimaksud dengan sistim distribusi steam?...................................................... 8
2.2 Pipa-pipa ............................................................................................................................. 11
2.3 Titik Pengeluaran/Pengurasan............................................................................................. 17
2.4 Jalur Cabang........................................................................................................................ 18
2.5 Strainers .............................................................................................................................. 20
2.6 Filter.................................................................................................................................... 25
2.7 Pemisah/ Separator.............................................................................................................. 26
2.8 Steam traps .......................................................................................................................... 29
2.9 Ventilasi udara .................................................................................................................... 38
2.10 Pemanfaatan kembali kondensat ....................................................................................... 42
2.11 Isolasian saluran pipa steam dan peralatan-peralatan proses panas .................................. 46
3. PENGKAJIAN SISTIM DISTRIBUSI STEAM ......................................... 50
3.1 Pengkajian steam traps........................................................................................................ 50
3.2 Pengkajian kehilangan panas dari permukaan yang tidak disolasi ..................................... 52
3.3 Pengkajian terhadap penghematan dari pemanfaatan kembali kondensat .......................... 56
5. DAFTAR PERIKSA OPSI.......................................................................... 68
6. LEMBAR KERJA ...................................................................................... 70
7. REFERENSI............................................................................................... 71

1. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang steam, sifat-sifatnya dan mengapa kita menggunakan steam.

1.1 Mengapa kita menggunakan steam?

Steam 1 telah mengalami perjalanan jauh dari mulai hubungan tradisionalnya dengan
lokomotif dan Revolusi Industri. Sampai kini steam merupakan bagian penting dan tidak
terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan
kimia, bahan kedokteran, daya, pemanasan dan transportasi tidak akan ada atau muncul
seperti sekarang ini. Steam memberikan suatu cara pemindahan sejumlah energi yang
terkendali dari suatu pusat, ruang boiler yang otomatis, dimana energi dapat dihasilkan

1
Bagian ini merupakan ringkasan Modul 1.1 Steam –Fluida Energi, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 1,
‘Pendahuluan’.www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 1


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

secara efisien dan ekonomis, sampai ke titik penggunaan. Steam yang bergerak mengelilingi
pabrik dianggap sama dengan transportasi dan penyediaan energi.
Untuk beberapa alasan, steam merupakan komoditas yang paling banyak digunakan untuk
membawa energi panas. Penggunaannya terkenal diseluruh industri untuk pekerjaan yang
luas dari produksi daya mekanis sampai penggunaan proses dan pema nasan ruangan. Alasan
dari penggunaan steam adalah:
§ Steam efisien dan ekonomis untuk dihasilkan
§ Steam dapat dengan mudah dan murah untuk didistribusikan ke titik penggunaan
§ Steam mudah dikendalikan
§ Energinya mudah ditransfer ke proses
§ Plant steam yang modern mudah untuk dikendalikan
§ Steam bersifat fleksibel

Alternatif lain selain penggunaan steam adalah air dan fluida panas seperti minyak bersuhu
tinggi. Masing- masing metoda memiliki keuntungan dan kerugiannya, sebagaimana
diperlihatkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan antara media pemanas dengan steamError! Bookmark not defined.
Steam Air panas Minyak bersuhu tinggi
Kandungan panas tinggi Kandungan panas sedang Kandungan panas buruk
Panas latennya kira-kira Panas jenis Panas jenis seringkali
2 100 kJ/kg 4,19 kJ/kg°C 1,69-2,93 kJ/kg°C
Murah Murah Mahal
Biaya untuk pemgolahan Penggunaannya hanya kadang-
air kadang/ intermittent
Koefisien perpindahan Koefisiennya menengah Koefisiennya relatif buruk
panasnya baik
Diperlukan tekanan tinggi Diperlukan tekanan tinggi untuk Hanya diperlukan tekanan
untuk suhu yang tinggi suhu yang tinggi rendah untuk mendapatkan suhu
tinggi
Tidak diperlukan pompa Diperlukan pompa sirkulasi Diperlukan pompa sirkulasi
sirkulasi Pipa-pipanya besar Pipa-pipanya besar
Pipa-pipanya kecil
Mudah untuk Lebih rumit mengendalikan – Lebih rumit mengendalikan –
mengendalikan dengan kran diperlukan kran tiga arah atau diperlukan kran tiga arah atau
dua arah kran tekanan diferensial kran tekanan diferensial
Penurunan suhunya mudah Penurunan suhunya lebih sulit Penurunan suhunya lebih sulit
dilakukan melalui kran
penurun suhu
Diperlukan steam traps Tidak diperlukan steam traps Tidak diperlukan steam traps
Terdapat kondensat yang Tidak ada penanganan kondensat Tidak ada penanganan kondensat
harus ditangani
Tersedia flash steam Tidak ada flash steam Tidak ada flash steam
Perlu blowdown boiler Tidak perlu blowdown Tidak perlu blowdown
Diperlukan pengolahan air Sedikit terjadi korosi Korosi diabaikan
untuk mencegah korosi
Diperlukan jaringan Media yang dicari, Media yang sangat dicari,
pemipaan yang baik pengelasan dan penyambungan pengelasan dan penyambungan

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 2


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Steam Air panas Minyak bersuhu tinggi


flens seperti biasa flens seperti biasa
Tidak ada resiko kebakaran Tidak ada resiko kebakaran Terdapat resiko kebakaran
Sistimnya sangat fleksibel Sistimnya kurang fleksibel Sistimnya tidak fleksibel

1.2 Apakah steam itu?

Suatu pemahaman yang lebih baik terhadap sifat-sifat steam dapat tercapai dengan
memahami struktur molekul dan atom materi secara umum dan menerapkan pengetahuan ini
terhadap es, air dan steam. 2

Sebuah molekul merupakan jumlah terkecil unsur atau senyawa suatu bahan yang masih
memiliki semua sifat-sifat kimia bahan tersebut. Molekul- molekul bahkan dapat tersusun dari
partikel-patikel yang lebih kecil yang disebut atom, yang merupakan elemen dasar seperti
hidrogen dan oksigen. Kombinasi spesifik unsur- unsur atom tersebut membentuk senyawa.
Salah satu senyawa tersebut dinyatakan dengan rumus kimia H2O, yang memiliki molekul
yang tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air jumlanya sangat melimpah
di muka bumi adalah karena hidrogen dan oksigen merupakan unsur yang paling melimpah
di jagat raya ini. Karbon merupakan unsur lain yang juga cukup signifikan, dan merupakan
unsur kunci seluruh bahan organik.

Hampir seluruh unsur mineral dapat berada pada tiga keadaan fisiknya (padat, cair dan uap),
yang merupakan fasenya. Dalam hal H2 O, istilah es, air dan steam digunakan untuk
menunjukan ketiga fase masing- masing.

Struktur molekul es, air, dan steam masih belum sepenuhnya dimengerti, namun alangkah
baiknya untuk mempertimbangkan molekul sebagai sesuatu yang terikat bersama-sama oleh
muatan listrik (mengacu ke ikatan hidrogen). Derajat eksitasi molekul menentukan keadaan
fisik (atau fase) suatu bahan.

1.2.1 Titik Triple


Seluruh tiga fase untuk bahan tertentu hanya dapat ada secara bersamaan dalam suatu
kesetimbangan pada suhu dan tekanan tertentu, dan hal ini dikenal dengan titik triple. Titik
triple H2 O, dimana tiga fase es, air dan steam berada dalam kesetimbangan, terjadi pada suhu
273,16 K dan tekanan absolut 0,006112 bar. Tekanan ini sangat dekat ke kondisi vakum
sempurna. Jika pada suhu ini tekanannya terus diturunkan, es akan mencair, menguap
langsung menjadi steam.

Es
Dalam es, molekul terkunci bersama dan tersusun dalam pola struktur geometris yang hanya
dapat bergetar. Dalam fase padatnya, pergerakan molekul pada pola geometris merupakan
getaran posisi ikatan tengah dimana jarak molekulnya kurang dari satu diameter molekul.
Penambahan panas yang terus menerus menyebabkan getaran yang meningkatkan bahkan
mengembangkan beberapa molekul yang kemudian akan terpisah dari tetangganya, dan

2
Bagian ini diambil dari Modul 2.2 Apakah Steam itu?, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 2, ‘Prinsip-prinsip
Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas’.www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 3


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

bahan padat mulai meleleh menjadi bentuk cair (selalu pada suhu yang sama pada 0°C,
berapapun tekanannya). Panas yang memecahkan ikatan geometris untuk menghasilkan
perubahan fase tersebut sementara tidak menaikan suhu es, disebut entalphi pencairan atau
panas penggabungan/ fusi. Phenomena perubahan fase ini bersifat bolak-balik dimana terjadi
pembekuan dengan jumlah yang sama dengan panas yang dilepaskan kembali ke lingkungan.
Untuk hampir kebanyakan bahan, masa tipe berkurang begitu bahan ini berubah dari fase
padat ke fase cair. H2O merupakan suatu pengecualian terhadap aturan ini, karena
densitasnya meningkat pada pencairan, hal ini yang menyebabkan es mengambang diatas air.

Air
Dalam fase cair, molekul- molekulnya bebas bergerak, namun jaraknya masih lebih kecil dari satu
diameter molekul karena seringnya terjadi tarik-menarik dan tumbukan. Penambahan panas yang
lebih banyak akan meningkatkan pengadukan dan tumbukan, naiknya suhu cairan sampai suhu
didihnya.

Steam
Dengan meningkatnya suhu dan air mendekati kondisi didihnya, beberapa molekul mendapatkan
energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan yang membuatnya sewaktu-waktu lepas
dari cairan ke ruang diatas permukaan, sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut
menyebabkan eksitasi lebih besar dan sejumlah molekul dengan energi cukup untuk
meninggalkan cairan jadi meningkat. Dengan mempertimbangkan struktur molekul cairan dan
uap, masuk akal bahwa densitas steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam terpisah jauh
satu dengan yang lainnya. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air menjadi terisi
dengan molekul steam yang kurang padat.

Jika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari yang masuk kembali,
maka air menguap dengan bebasnya. Pada titik ini air telah mencapai titik didihnya atau suhu
jenuhnya, yang dijenuhkan oleh energi panas. Jika tekananya tetap, penambahan lebih banyak
panas tidak mengakibatkan kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan air membentuk steam
jenuh. Suhu air mendidih dengan steam jenuh dalam sistim ya ng sama adalah sama, akan tetapi
energi panas per satuan massa nya lebih besar pada steam.

Pada tekanan atmosfir suhu jenuhnya adalah 100°C. Tetapi, jika tekanannya bertambah, maka akan
ada penambahan lebih banyak panas yang peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu,
kenaikan tekanan secara efektif akan meningkatkan entalpi air dan suhu jenuh. Hubunga n antara
suhu jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva steam jenuh (Gambar 1).

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 4


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Gambar 1: Kurva Steam Jenuh


(Spirax Sarco)

Air dan steam dapat berada secara bersamaan pada berbagai tekanan pada kurva ini, keduanya
akan berada pada suhu jenuh. Steam pada kondisi diatas kurva jenuh dikenal dengan
superheated steam / steam lewat jenuh:
§ Suhu diatas suhu jenuh disebut derajat steam lewat jenuh
§ Air pada kondisi dibawah kurva disebut air sub- jenuh.

Jika steam dapat mengalir dari boiler pada kecepatan yang sama dengan yang
dihasilkannya, penambahan panas lebih lanjut akan meningkatkan laju produksinya. Jika
steam yang sama tertahan tidak meninggalkan boiler, dan jumlah panas yang masuk dijaga
tetap, energi yang mengalir ke boiler akan lebih besar dari pada energi yang mengalir
keluar. Energi berlebih ini akan menaikan tekanan, yang pada gilirannya akan
menyebabkan suhu jenuh meningkat, karena suhu steam jenuh berhubungan dengan
tekanannya.

1.2.2 Entalpi
Entalpi air, entalpi cairan atau panas sensible air (hf)
Ini merupakan energi panas yang diperlukan untuk menaikan suhu air dari titik dasar 0°C ke suhu
saat itu. Pada referensi suhu 0°C ini, entalpi air dianggap nol. Entalpi pada keadaan lainnya
kemudian dapat diidentifikasikan, relatif terhadap referensi ini. Panas sensibel merupakan panas
yang ditambahkan ke air yang mengakibatkan perubahan suhu. Tetapi, istilah yang digunakan saat
ini adalah entalpi cairan atau entalpi air. Pada tekanan atmosfir (0 bar g), air mendidih pada suhu
100°C, dan diperlukan energi sebesar 419 kJ untuk memanaskan 1 kg air dari 0°C ke suhu
didihnya 100°C. Dari gambar didapat besarnya kapasitas panas air (C P ) sebesar 4,19 kJ/kg °C yang
diperoleh untuk hampir semua perhitungan antara 0°C dan 100°C.

Entalpi penguapan atau panas laten (hfg )


Ini merupakan jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah air pada suhu didihnya
menjadi steam. Perubahan ini tidak melibatkan perubahan pada suhu campuran steam/air,
dan seluruh energi digunakan untuk mengubah keadaan dari cairan (air) ke uap (steam
jenuh). Istilah lama panas laten didasarkan pada kenyataan bahwa walaupun ditambahkan

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 5


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

panas, tidak terdapat perubahan suhu. Tetapi, istilah yang diterima saat ini adalah entalpi
penguapan. Seperti halnya perubahan fase dari es ke air, proses penguapan juga bersifat
dapat balik. Jumlah panas yang menghasilkan steam dilepaskan kembali ke lingkungan
sekitarnya selama pengembunan, jika steam menjumpai semua permukaan yang bersuhu
rendah. Panas ini merupakan bagian panas yang berguna dalam steam yang dapat diambil
selama steam mengembun kembali ke air.

Entalpi steam jenuh, atau panas total steam jenuh


Ini merupakan energi total dalam steam jenuh, yang secara sederhana merupakan
penjumlahan entalpi air dan entalpi penguapan.

hg = hf + hf g

Dimana :
hg = Entalpi total steam jenuh (Panas total) (kJ/kg)
hf = Entalpi cairan (Panas sensibel) (kJ/kg)
hfg = Entalpi penguapan (Panas laten) (kJ/kg)

Entalpi (dan sifat-sifat lainnya) steam jenuh dapat dengan mudah dilihat dengan
menggunakan hasil tabulasi dari percobaan sebelumnya, dikenal dengan tabel steam. Tabel
steam memberi daftar sifat-sifat steam pada berbagai tekanan. Nilai-nilai tersebut
merupakan hasil pengujian aktual yang telah dilakukan terhadap steam.

1.2.3 Fraksi Kekeringan


Steam dengan suhu sama dengan titik didihnya pada tekanan tertentu dikenal dengan steam
jenuh kering. Walau demikian, untuk menghasilkan 100 persen steam kering pada suatu
industri boiler yang dirancang untuk menghasilkan steam jenuh sangatlah tidak
memungkinkan, dan steam biasanya akan mengandung tetesan- tetesan air. Dalam
prakteknya, karena adanya turbulensi dan pencipratan, dimana gelembung steam pecah pada
permukaan air, ruang steam mengandung campuran tetesan air dan steam. Jika kandungan air
dari steam sebesar 5 persen massa, maka steamnya dikatakan kering 95 persen dan memiliki
fraksi kekeringan 0,95. Entalpi yang sebenarnya dari penguapan steam basah merupakan
produk fraksi kekeringan (x) dan entalpi spesifik (hf g) dari tabel steam. Steam basah akan
memiliki energi panas yang lebih rendah daripada steam jenuh kering.

Entalpi penguapan aktual = hf g x

Oleh karena itu:

Entalpi total aktual = hf + hfg x

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 6


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Karena volum spesifik air beberapa tingkat lebih rendah daripada steam, tetesan air dalam steam
basah akan menempati ruang yang dapat diabaikan. Oleh karena itu volum spesifik steam basah
akan lebih kecil dari steam kering.

Volume spesifik aktual = vg x

Dimana: vg adalah volume spesifik steam jenuh kering

1.2.4 Diagram fase steam


Data yang diberikan dalam tabel steam dapat juga dinyatakan dalam bentuk grafik. Gambar 2
memberi gambaran hubungan antara entalpi dan suhu pada berbagai tekanan, dan dikenal
dengan diagram fase.

Gambar 2. Diagram Fase Entalpi Suhu (Spirax Sarco)

Ketika air dipanaskan dari 0°C sampai suhu jenuhnya, kondisinya mengikuti garis cair jenuh
sampai menerima seluruh entalpi cairannya, hf, (A - B). Jika panas ditambahkan lebih lanjut,
maka akan merubah fase ke steam jenuh dan berlanjut meningkakan entalpi sambil tetap pada
suhu jenuhnya, hfg, (B - C). Jika campuran steam/air meningkat kekeringannya, kondisinya
bergerak dari garis cair jenuh ke garis uap jenuh. Oleh karena itu pada titik tepat setengah
diantara kedua keadaan tersebut, fraksi kekeringan (x) nya sebesar 0,5. Hal yang sama,
pada garis uap jenuh steamnya 100 persen kering. Begitu menerima seluruh
entalpi penguapannya maka akan mencapai garis uap jenuh. Jika pe manas
dilanjutkan setelah titik ini, suhu steam akan mulai naik mencapai le wat jenuh (C - D).

Garis-garis cairan jenuh dan uap jenuh menutup wilayah dimana terdapat campuran steam/air –
steam basah. Dalam daerah sebelah kiri garis cair jenuh, hanya terdapat air, dan pada daerah
sebelah kanan garis uap jenuh hanya terdapat steam lewat jenuh. Titik dimana garis cairan jenuh

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 7


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

dan uap jenuh bertemu dikenal dengan titik kritis. Jika tekanan naik menuju titik kritis maka
entalpi penguapannya berkurang, sampai menjadi nol pada titik kritisnya. Hal ini menunjukkan
bahwa air berubah langsung menjadi steam jenuh pada titik kritisnya.

Diatas titik kritis hanya gas yang mungkin ada. Keadaan gas merupakan keadaan yang paling
terdifusi dimana molekulnya hampir memiliki gerakan yang tidak dibatasi, dan volumnya
meningkat tanpa batas ketika tekanannya berkurang. Titik kritis merupakan suhu tertinggi
dimana bahan berada dalam bentuk cairan. Pemberian tekanan pada suhu konstan dibawah titik
kritis tidak akan mngakibatkan perubahan fase. Walau begitu, pemberian tekanan pada suhu
konstan dibawah titik kritis, akan mengakibatkan pencairan uap begitu melintas dari daerah
lewat jenuh/ superheated ke daerah steam basah. Titik kritis terjadi pada suhu 374,15o C dan
tekanan steam 221,2 bars. Diatas tekanan ini steam disebut superkritis dan tidak ada titik didih
yang dapat diterapkan.

1.3 Kualitas steam


Steam harus tersedia pada titik penggunaan:3
§ Dalam jumlah yang benar untuk menjamin bahwa aliran panas yang memadai tersedia
untuk perpindahan panas
§ Pada suhu dan tekanan yang benar, atau akan mempengaruhi kinerja
§ Bebas dari udara dan gas yang dapat mengembun yang dapat menghambat perpindahan
panas
§ Bersih, karena kerak (misal karat atau endapan karbonat) atau kotoran dapat meningkatkan
laju erosi pada lengkungan pipa dan orifice kecil dari steam traps dan kran
§ Kering, dengan adanya tetesan air dalam steam akan menurunkan entalpi penguapan
aktual, dan juga akan mengakibatkan pembentukan kerak pada dinding pipa dan
permukaan perpindahan panas.

2. SISTIM DISTRIBUSI STEAM


Bagian ini menjelaskan sistim distribusi steam dan berbagai komponennya.

2.1 Apakah yang dimaksud dengan sistim distribusi steam?

Sistim distribusi steam4 merupakan hubungan penting antara pembangkit steam dan pengguna
steam. Terdapat berbagai macam metoda untuk membawa steam dari pusat sumber ke titik
penggunaan. Pusat sumber mungkin berupa ruang boiler atau pengeluaran dari plant kogenerasi.
Boiler dapat menggunakan bahan bakar primer, atau boiler limbah panas yang menggunakan gas
buang dari proses bersuhu tinggi, mesin- mesin atau bahkan insinerator. Apapun sumbernya,
sistim distribusi steam yang efisien adalah penting untuk pemasokan steam dengan kualitas dan
tekanan yang benar ke peralatan yang menggunakan steam. Pemasangan dan perawatan sistim
steam merupakan hal penting dan harus sudah dipertimbangkan mulai tahap perancangan.

3
Untuk lebih rinci mengenai kriteria kualitas steam dapat ditemukan dalam Modul 2.4 Kualitas Steam, Dalam: Spirax Sarco
Learning Centre, Block 2, ‘
Prinsip-prinsip Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas’. www.spiraxsarco.com
4
Bagian 2.1 merupakan ringkasan Module 10.1 Pengenalan Distribusi Steam, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10,
Distribution Steam. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 8


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Diperlukan suatu pemahaman mengenai dasar sirkuit steam atau ‘


loop kondensat dan steam’
(lihat Gambar 3). Ketika steam mengembun didalam proses, kondensat dialirankan kembali
kedalam pipa suplai air boiler. Kondensat memiliki volum yang sangat kecil dibandingkan
dengan steam, dan hal ini menyebabkan penurunan tekanan, yang me mbuat steam mengalir
melalui pipa-pipa.

Steam yang dihasilkan pada boiler harus dibawa melalui pipa kerja ke titik dimana energi
panasnya diperlukan. Pada awalnya hanya terdapat satu atau lebih pipa utama, atau ‘saluran pipa
steam’, yang membawa steam dari boiler kearah plant yang menggunakan steam. Pipa-pipa
cabang yang lebih kecil membawa steam ke masing- masing peralatan.

Ketika kran isolasi boiler utama (kadangkala disebut kran ‘mahkota’) dibuka, steam dengan
segera melintas dari boiler menuju dan sepanjang saluran pipa steam ke titik pada tekanan
rendah. Pipa kerja pada mulanya lebih dingin daripada steam, sesampai panas dipindahkan dari
steam ke pipa. Udara disekitar pipa-pipa juga sebelumnya lebih dingin dari steam, kemudian
pipa kerja akan mulai memindahkan panas steam ke udara.

Gambar 3. Contoh Sirkuit Steam (Spirax Sarco)

Steam yang berkontak dengan pipa yang lebih dingin akan mulai mengembun dengan segera.
Pada saat start-up, laju kondensasi akan berada pada nilai maksimumnya, hal ini merupakan
waktu dimana terjadi perbedaan suhu yang maksimum antara steam dan pipa kerja. Laju
kondensasi ini biasanya disebut ‘beban permulaan’. Begitu pipa kerja telah dihangatkan,
perbedaan suhu antara steam dan pipa kerja menjadi minimal, namun kondensasi akan terjadi
kaerna pipa kerja masih terus memindahkan panas ke udara sekitar. Laju kondensasi ini disebut
‘beban berjalan’.

Hasil dari kondensasi (kondensat/embun) jatuh ke bagian bawah pipa dan dibawa oleh aliran steam
yang dibantu oleh gaya gravitasi, karena sudut kemiringan pada saluran pipa steam dibuat diatur

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 9


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

turun pada arah aliran steam. Kondensat kemudian harus dikeluarkan dari berbagai titik strategis
pada saluran pipa steam.

Ketika kran pada pipa steam yang melayani bagian plant yang menggunakan steam dibuka, steam
mengalir dari sistim distribusi masuk ke plant dan terjadi lagi kontak dengan permukaan yang lebih
dingin. Steam kemudian memindahkan energinya dan menghangatkan peralatan dan produk (beban
permulaan), dan, bila telah mencapai suhunya, pemindahan panas berlanjut ke proses (beban
berjalan).

Sekarang terdapat pasokan steam yang sinambung dari boiler untuk mencukupi beban terhubung dan
untuk menjaga pasokan ini, harus dihasilkan steam yang lebih banyak lagi. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, dibutuhkan air yang lebih banyak (dan bahan bakar untuk memanaskan air ini) untuk
dipasok ke boiler sebagai air make up yang sebelumnya sudah diuapkan menjadi steam. Kondensat
yang terbentuk dalam pipa distribusi steam dan dalam peralatan proses dapat dipakai sebakai
pasokan sebagai air umpan panas boiler. Kondensat harus dikeluarkan dari ruang steam, namun
kondensat ini juga merupakan komoditi yang sangat berharga yang tidak boleh dibiarkan untuk
menjadi limbah. Mengembalikan seluruh kondensat ke tangki umpan boiler akan menutup loop
energi steam, dan harus dilakukan bila memungkinkan.
Distribusi tekanan steam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan dibatasi oleh:
§ Tekanan kerja maksimum yang aman bagi boiler
§ Tekanan minimum yang diperlukan pada plant

Ketika steam melewati pipa distribusi, maka steam tidak dapat menghindari kehilangan
tekanannya karena :
§ Tahanan gesekan/ friksi didalam pipa.
§ Kondensasi/ pengembunan yang terjadi didalam pipa ketika panas dipindahkan ke
lingkungan.
Oleh karena itu pada saat menentukan tekanan distribuí
s awa, harus ada kelonggaran untuk
kehilangan tekanan ini.

Satu kilogram steam pada tekanan yang lebih tinggi mempunyai volum lebih kecil dari pada
pada tekanan rendah. Jadi, jika steam dibangkitkan dalam boiler pada tekanan tinggi dan
didistribusikan pada tekanan yang tinggi pula, maka ukuran saluran pipa distribusi akan menjadi
lebih kecil. Pembangkitan dan pendistribusian steam pada tekanan tinggi memberikan tiga
keuntungan yang cukup penting:
§ Kapasitas penyimpanan panas pada boiler meningkat, membantu boiler lebih efisien dalam
menangani beban yang berfluktuasi, meminimalkan resiko terbentuknya steam basah dan
kotor.
§ Diperluka n saluran pipa steam yang lebih kecil, sehingga biaya investasinya untuk pipa,
flens, bahan penunjang, bahan isolasi dan buruh lebih rendah.
§ Saluran pipa steam yang lebih kecil berarti biaya isolasi lebih rendah.

Pada sistim distribusi tekanan tinggi, diperlukan penurunan tekanan steam pada setiap zona atau
titik penggunaan pada sistim untuk menyesuaikan dengan tekanan maksimum yang diperlukan
penggunanya. Penurunan tekanan tersebut juga akan menghasilkan steam yang lebih kering pada
titik penggunaan.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 10


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Komponen penting pada sistim distribusi akan d ijelaskan pada bagian berikut:
§ Pipa-pipa (2.2)
§ Titik pengeluaran (2.3)
§ Jalur cabang (2.4)
§ Saringan/ strainers (2.5)
§ Saringan/ filters (2.6)
§ Pemisah/ separator (2.7)
§ Steam traps (2.8)
§ Ventilasi udara(2.9)

2.2 Pipa-pipa

Bagian ini menjelaskan tentang pipa kerja pada sistim steam. 5

2.2.1 Bahan pipa


Pipa sistim steam biasanya dibuat dari baja karbon ANSI B 16.9 Al06. Bahan yang sama juga
dapat digunakan untuk jalur kondensat, walaupun pipa tembaga lebih disukai oleh beberapa
industri. Untuk saluran pipa steam lewat jenuh yang bersuhu tinggi, ditambahkan bahan
campuran seperti chromium dan molybdenum untuk memperbaiki kuat tarik dan resistansi
terhadap golakan pada suhu tinggi. Biasanya pipa dipasok dengan panjang 6 meter.

2.2.2 Ukuran saluran pemipaan


Tujuan dari sistim distribusi steam adalah untuk memasok steam pada tekanan yang benar
sampai ke titik penggunaan. Ukuran saluran pemipaan merupakan faktor penting.

Pipa kerja yang berlebih ukurannya berarti:


§ Pipa, kran, sambungan, dll. akan lebih mahal daripada yang diperlukan.
§ Akan terjadi biaya pemasangan yang lebih tinggi, termasuk pekerjaan pendukung, isolasi,
dll.
§ Pada pipa steam akan terbentuk kondensat dengan volum yang lebih besar karena lebih
besarnya kehilangan panas, sehingga akan diperlukan lebih banyak steam trap, kalau
tidak maka steam basah akan terkirimkan ke titik penggunaan.

Pipa kerja yang kekecilan berarti:


§ Tekanan yang lebih rendah akan tersedia pada titik penggunaan. Hal ini akan
menghalangi kinerja peralatan karena hanya tersedia steam dengan tekanan yang lebih
rendah.
§ Terdapat resiko kekurangan steam.
§ Terdapat resiko lebih besarnya erosi, hantaman air dan kebisingan karena meningkatnya
kecepatan steam.

5
Bagian 2.2 merupakan ringkasan informasi dalam Modul 10.2 Pipa dan Ukuran Pipa, dan Modul 10.3 Saluran Pipa
Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10, ‘
Distribusi Steam’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 11


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Ukuran saluran pipa yang diperlukan dapat dihitung berdasarkan penurunan tekanan dan
kecepatan yang akan dijelaskan dibawah ini.

a) Ukuran pipa berdasarkan penurunan tekanan


Penurunan tekanan melalui sistim distribusi merupakan pertimbangan penting. Dalam
prakteknya, akan ada keseibangan antara ukuran pipa dan kehilangan tekanan, baik pada pipa air
atau pipa steam. Penurunan tekanan, sebaiknya tidak boleh lebih dari 0.1 bar/50 m. Ukuran pipa
dapat dihitung dengan menggunakan grafik dalam Gambar 4. Bagi yang lebih menyukai tabel
sebagi pengganti grafik dapat menggunakan Tabel 2 untuk menentukan ukuran pipa.

Contoh perhitungan adalah sebagai berikut:


Diberikan:
§ Tekanan masuk P1 = 7 bar g
§ Laju alir steam = 286 kg/h
§ Minimum yang diijinkan untuk P2 = 6,6 bar g
§ Panjang saluran pipa = 165 m

Hitung penurunan tekanan maksimum per 100 m

Penurunan tekanan per 100 m = P1 –P2 x 100


L

= (7,0 –6,6) x 100


165

= 0,24 bar

Menentukan ukuran pipa berdasarkan penurunan tekanan dengan menggunakan nomogram


dalam Gambar 4:
§ Pilih titik pada garis steam jenuh pada tekanan 7 bar g, dan beri tanda Titik A.
§ Dari titik A, gambar garis horizontal ke laju alir steam 286 kg/h, dan tandai dengan Titik B.
§ Dari titk B, gambar sebuah garis tegak lurus kearah puncak nomogram (Titik C).
§ Gambar sebuah garis horisontal dari 0,24 bar/100 m pada skala kehilangan tekanan (Garis
DE).
§ Titik pertemuan garis DE dan BC menunjukan ukuran pipa yang diperlukan. Dalam kasus
ini, jika pipa 40 mm ukurannya terlalu kecil, dapat digunakan pipa 50 mm.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 12


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Gambar 4. Grafik Ukuran Saluran Pe mipa an Steam –dengan pendekatan penurunan


tekanan (Spirax Sarco)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 13


Peralatan Termal: Distribusi Steam Dan Penggunaannya

Tabel 2. Kapasitas Pemipaan Steam Jenuh dalam kg/jam untuk Berbagai Kecepatan, pipa
schedule 40 (Spirax Sarco)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 14


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 5. Grafik Ukuran Pe mipaan Steam – dengan pendekatan kecepatan (Spirax


Sarco)

b) Ukuran saluran pemipaan berdasarkan kecepatan


Kecepatan merupakan faktor penting dalam pengukuran pipa. Biasanya, digunakan kecepatan 25
sampai 40 m/detik untuk steam jenuh. Besaran 40 m/detik harus dianggap sebagai batas ekstrim,
diatas besaran ini, maka akan terjadi kebisingan dan erosi terutama jika steamnya basah. Pada
jalur pemipaanan yang lebih panjang, sering dilakukan pembatasan kecepatan pada 15 m/detik
untuk menghindarkan penurunan tekanan. Direkomendasikan bahwa saluran pemipaan yang
panjangnya diatas 50 m selalu diperiksa penurunan tekanannya, tanpa memandang kecepatannya.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 15


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Steam lewat jenuh dapat dianggap sebagai gas kering karena tidak membawa kadar air. Sebagai
akibatnya tidak ada kesempatan bagi terjadinya erosi pipa karena suspensi tetesan air, dan
kecepatan steam dapat mencapai 50 sampai 70 m/detik jika penurunan tekanannya mengijinkan.

Ukuran pipa yang berdasarkan pendekatan kecepatan untuk steam jenuh dan lewat jenuh
dapat dihitung dengan menggunakan nomogram seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 5.
Bagi yang lebih menyukai tabel sebagi pengganti grafik dapat menggunakan Tabel 2 untuk
menentukan ukuran pipa.

Contoh perhitungan adalah sebagai berikut:

Diberikan:
§ Tekanan masuk : 7 bar g
§ Laju alir steam: 5000 kg/jam
§ Kecepatan maksimum: 25 m/detik

Hitung ukuran saluran pipa berdasarkan kecepatan dengan menggunakan nomogram dalam
Gambar 5:
§ Gambar sebuah garis horisontal dari garis suhu jenuh pada tekanan 7 bar g (Titik A) pada
skala tekanan ke laju kecepatan massa steam 5 000 kg/jam (Titik B).
§ Dari titik B, gambar sebuah garis tegak lurus terhadap kecepatan steam 25 m/detik (Titik C).
Dari titik C, gambar sebuah garis horisontal melintasi skala diameter pipa (Titik D).
§ Diperlukan sebuah pipa dengan lubang diameter 130 mm; ukuran terdekat yang tersedia
secara komersial 150 mm, mungkin dapat dipilih.

2.2.3 Tata Letak Pemipaan


Standar Eropa EN45510, Bagian 4.12 menyatakan bahwa bila memungkinkan, saluran pipa
steam harus dipasang dengan penuruna n/ slope tidak kurang dari 1:100 (turun 1 m untuk setiap
100 m), kearah aliran steam. Sudut kemiringan ini akan menjamin bahwa gravitasi, dan juga
aliran steam, akan membantu pergerakan kondensat menuju titik pengeluaran dimana kondensat
akan dengan aman dan efektif diambil (Gambar 6).

Gambar 6. Instalasi Pemipaan Steam (Spirax Sarco)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 16


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

2.3 Titik Pengeluaran/ Pengurasan


Titik pengurasan/ pengeluaran6 harus menjamin bahwa kondensat dapat mencapai steam trap.
Titik-titik pengeluaran kondensat harus dip ertimbangan dengan baik pada saat perencanaan.
Pertimbangan harus juga diberikan pada kondensat yang tertinggal dalam saluran pipa steam
pada saat operasi dimatikan, dimana aliran steam mati. Gravitasi akan menjamin bahwa air
(kondensat) akan berjalan sepanjang pipa miring dan mengumpul pada titik terendah pada sistim.
Oleh karena itu steam traps harus diletakkan pada titik-titik terendah pada sistim tersebut.
Sejumlah besar kondensat akan terbentuk dalam saluran pipa steam pada kondisi start-up
sehingga titik-titik pengeluaran kondensat dibuat untuk setiap panjang pipa 30m sampai 50m,
dan juga pada titik terendah seperti pada bagian terbawah aliran pipa. Dalam operasi yang
normal, steam mengalir sepanjang saluran pipa pada kecepatan sampai mencapai 145 km/jam,
menarik kondensat bersamaan dengannya. Gambar 7 memperlihatkan sebuah pipa pengeluaran
15 mm tersambung langsung ke bagian bawah saluran pipa

Gambar 7. Trap Pocket Terlalu Kecil (Spirax Sarco)

Walau pipa 15 mm memiliki kapasitas yang cukup, namun tidak memungkinkan untuk
menangkap banyak kondensat yang bergerak sepanjang saluran pipa pada kecepatan tinggi.
Susunan ini tidak akan efektif. Penyelesaian yang lebih baik untuk pembuangan kondensat
diperlihatkan dalam Gambar 8. Jalur trap harus paling sedikit 25 sampai 30 mm dari bagian
bawah pocket untuk saluran pipa steam sampai 100 mm, dan paling sedikit 50 mm untuk saluran
pipa yang lebih besar. Hal ini memberi ruang dibawah untuk pengendapan kotoran dan kerak.
Kotoran dan kerak dapat dengan mudahnya dihilangkan jika bagian bawah pocket disesuaikan
dengan flens yang dapat dipindahkan atau kran blowdown.

Gambar 8. Trap Pocket dengan Ukuran yang Tepat (Spirax Sarco)


6
Bagian 2.3 diambil dari M odul 10.3 Saluran pipa Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10,
‘Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 17


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Ukuran pocket pengeluaran yang direkomendasikan ditunjukkan dalam Gambar 9 dibawah.

Gambar 9. Ukuran Pocket Pengeluaran yang Direkomendasikan (Spirax Sarco)

2.4 Jalur Cabang


Jalur cabang 7 biasanya lebih pendek dari pipa saluran utama steam. O leh karena itu,
sebagaimana aturan umum, selama panjang jalur cabang tidak lebih dari 10 meter, dan tekanan
dalam pipa saluran cukup, maka memungkinkan untuk memperkirakan pipa tetap pada kecepatan
25 sampai 40 m/detik, dan tidak perlu khawatir terhadap penurunan tekananannya.

Gambar 10. Sebuah Jalur Cabang (Spirax Sarco)

7
Bagian 2.4 diambil dari Modul 10.3 Saluran pipa Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10,
‘Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 18


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

2.4.1 Sambungan jalur cabang


Sambungan jalur cabang diambil dari bagian atas
pipa utama karena membawa steam yang paling
kering (Gambar 10). Jika sambungan diambil dari
samping, atau bahkan yang lebih parah dari
bagian bawah (seperti dalam Ga mbar 11a), maka
kondensat atau kotoran pada pipa utama akan
terbawa steam pada cabang, sehingga akan
diperoleh steam yang sangat basah dan kotor yang
akan mencapai peralatan, dan hal ini akan
mempengaruhi kinerja dalam jangka pendek dan
panjang. Kran pada Gambar 11b harus Gambar 11b. Pengambilan Steam
ditempatkan sedekat mungkin ke titik yang Benar (Spirax Sarco)
pengambilan untuk meminimalkan penghamparan
kondensat pada jalur cabang, jika pabrik mungkin
dimatikan untuk jangka waktu panjang.

Gambar 11a. Pengambilan Steam yang


Tidak Benar
(Spirax Sarco)

2.4.2 Drop leg


Titik-titik yang rendah akan juga terjadi dalam jalur cabang. Yang paling umum adalah drop leg
dekat dengan kran atau kran pengendali (Gambar 12). Kondensat dapat menumpuk pada bagian
hulu kran yang ditutup, dan kemudian didorong kedepan dengan steam ketika kran terbuka lagi –
sehingga titik pengeluaran yang digabung dalam satu set dengan steam trap digunakan pada
steam sebelum menuju penyaring strainer dan kran kendali.

Gambar 12. Pemasokan Steam ke Pemanas melalui Drop Leg (Spirax Sarco)
Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 19
Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

2.4.3 Landasan dan Pembuangan yang Menanjak


Terdapat banyak kejadian ketika pipa saluran steam harus melintasi tanah yang menanjak, atau
penggunaan dimana kontur lokasi membuat tidak dapat me masang pipa dengan penurunan
1:100. Dalam situasi demikian, kondensat harus didorong untuk dapat turun melawan aliran
steam. Caranya adalahdengan memberikan kecepatan steam yang rendah tidak lebih dari 15
m/detik, mengatur jalur pada kemiringan tidak kurang dari 1:40, dan memasang jarak titik-titik
pengeluaran tidak lebih dari 15 meter (lihat Gambar 13). Tujuannya adalah untuk mencegah
terbentuknya lapisan kondensat pada bagian bawah pipa.

Gambar 13. Reverse Gradient pada Jalur Utama Steam (Spirax Sarco)

2.5 Strainers

Bagian ini memberi tinjauan mengenai penyaring strainers.8

Dengan semakin meningkatnya persaingan pasar, penekanan lebih banyak ditujukan pada
pengurangan penghentian/ downtime pabrik dan perawatan. Dalam sistim steam dan kondensat,
kerusakan pabrik seringkali diakibatkan oleh kotoran-kotoran pada saluran pipa seperti kerak,
karat, persenyawaan pada sambungan, pengelasan logam dan padatan lainnya, yang dapat masuk
menuju sistim pemipaan. Strainers adalah peralatan yang menangkap padatan tersebut dalam
cairan atau gas, dan melindungi peralatan dari pengaruh-pengaruh yang membahayakan, dengan
begitu mengurangi waktu penghentian dan perawatan. Strainer harus dipasang pada bagian hulu
pada setiap steam trap, pengukur aliran dan kran kendali.

Strainers dapat dikelompokkan kedalam dua tipe utama menurut bentuk dan susunan badannya;
yakni tipe-Y dan tipe keranjang / basket. Contoh khas dari tipe strainers dapat dilihat dalam
Gambar 14.

8
Bagian 2.5 diambil dari Modul 12.4 Strainer. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10, ‘Tambahan Saluran Pipa’.
www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 20


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 14a. Strainer Jenis-Y Gambar 14a. Strainer Jenis- Keranjang/


(Spirax Sarco) basket (Spirax Sarco)

2.5.1 Strainer Tipe-Y


Untuk steam, strainer tipe-Y merupakan standar yang umum dan banyak digunakan dimana-mana.
Badannya berbentuk silinder yang kompak, sangat kuat dan dapat menangani tekanan yang tinggi.
Alat ini sebetulnya merupakan tangki bertekanan, dan strainer tipe-Y ini mampu menangani
tekanan sampai 400 bar g. Karena pada tekanan tersebut steam biasanya bersuhu sangat tinggi,
maka untuk mengatasi hal tersebut dibuat strainers yang menggunakan bahan yang luar biasa
seperti baja chrome-molybdenum.

Walau terdapat berbagai pengecualian, ukuran demi ukuran, strainer tipe-Y memiliki kapasitas
penanganan kotoran yang lebih rendah daripada strainer tipe keranjang, yang berarti memerlukan
lebih seringnya pembersihan. Pada sistim steam, hal ini tidaklah menjadi masalah, kecuali bila
tingkat karatnya tinggi, atau segera setelah commissioning ketika sejumlah besar kotoran masuk.
Pada penggunaan dimana terdapat sejumlah kotoran yang signifikan, sebuah kran blowdown
biasanya dapat dipasang pada tutup strainer, yang membuat strainer mampu untuk mengunakan
tekanan steam untuk membersihkan, dan tanpa harus mematikan pabrik.

Strainer tipe-Y pada steam horisontal atau jalur gas harus dipasang dengan pocket nya berada
dalam bidang horisontal (Gambar 15a). Cara ini mencegah air terkumpul dalam pocket, membantu
mencegah terbawanya tetesan air yang dapat menyebabkan erosi dan mempengaruhi proses
perpidahan panas. Bentuk pocket harus mengarah turun secara tegak lurus (Gambar 15c).

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 21


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

(b) Flow
(b) Aliran
vertically
turun secara
downwards
vertikal
(a). Steam or gas applications
(a) Penggunaan untuk steam atau gas

(c) Liquid
(a) applications
Penggunaan untuk
cairan

Gambar 15. Arah Strainers yang Benar (Spirax Sarco)

Walau ada baiknya memasang strainer pada arah horisontal, tetapi hal ini tidak selalu
memungkinkan, dan strainer dapat dipasang pada saluran pipa vertikal jika alirannya turun, dimana
kotorannya akan secara alami menuju pocket (Gambar 15b). Pemasangannya tidak memungkinkan
pada aliran yang naik, dimana strainer harus dipasang dengan bukaan pocket menuju kebawah dan
kotorannya turun dalam pipa.

2.5.2 Strainer tipe lurus dan sudut


Sebagai tambahan terhadap strainer tipe-Y, strainer tipe lurus dan sudut digunakan bila
geometri pipa steam tidak cocok dengan strainer tipe-Y yang sedang digunakan.

2.5.3 Strainer tipe keranjang


Strainer tipe keranjang atau tipe pot dikarakteristikkan oleh ruang yang berorientasi vertikal,
biasanya lebih besar dari strainer tipe-Y. Untuk semua ukuran, penurunan tekanan yang
melintas strainer tipe keranjang lebih kecil daripada yang melintas tipe-Y dimana tipe ini
memiliki area penyaringan yang lebih besar, yang membuat strainer tipe keranjang menjadi
tipe yang lebih disukai untuk penggunaan cairan. Sebagaimana kapasitas penyimpanan
kotoran yang juga lebih besar dari strainer tipe-Y, strainer tipe keranjang juga digunakan
pada saluran pipa steam yang berdiameter lebih besar. Strainer tipe keranjang hanya dapat
dipasang pada saluran pipa horisontal, dan untuk strainer keranjang yang lebih besar dan
lebih berat, dasar strainer perlu ditopang.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 22


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Jika strainer tipe keranjang digunakan pada sistim steam, sejumlah kondensat yang cukup
signifikan dapat terbentuk. Sebagai akibatnya, strainer yang dirancang untuk penggunaan
dalam sistim steam biasanya memiliki sebuah sumbat pengurasan/ pembuangan, yang dapat
dipasang dengan sebuah steam trap untuk menghilangkan kondensat. Strainer tipe keranjang
biasanya ditemukan dalam susunan rangkap dua (duplex). Strainer kedua ditempakan secara
paralel dengan strainer primer, dan aliran dapat dibelokkan melalui dua buah strainer. Hal
ini memfasilitasi pembersihan unit strainer sementara sistim masih tetap beroperasi,
mengurangi waktu penghentian untuk perawatan.

Gambar 16. Strainer Keranjang Duplex (Spirax Sarco)

2.5.4 Strainer
Terdapat dua tipe saringan yang digunakan dalam strainers:
§ Saringan berlubang. Dibuat dengan cara membuat sejumlah besar lubang dalam lembaran
datar dengan bahan yang dikehendaki dengan menggunakan alat pembuat lubang jumlah
banyak. Lembar yang sudah dilubangi tersebut kemudian digulung menjadi tabung dan dilas
Saringan in termasuk saringan yang relatif kasar dan ukuran lubangnya biasanya berkisar dari
0,8 mm sampai 3,2 mm. Sebagai akibatnya, saringan yang sudah dilubangi hanya cocok
untuk menghilangan kotoran pipa yang biasa.
§ Saringan Mesh. Kawat halus dibentuk menjadi susunan kisi-kisi atau mesh. Kemudian
dilapiskan diatas saringan berlubang, yang bertindak sebagai kurungan penopang bagi mesh.
Dengan menggunakan saringan mesh, memungkinkan untuk menghasilkan ukuran lubang
yang lebih kecil daripada saringan berlubang. Ukuran lubang sekecil 0,07 mm dapat dicapai.
Selanjutnya, digunakan untuk menghilangan partikel yang lebih kecil, yang tidak tersaring
pada saringan berlubang. Saringan mesh biasanya ditetapkan dengan istilah ‘mesh’ , yang
menyatakan jumlah lubang per inchi linier saringan yang diukur dari garis pusat kawat.
Gambar 17 menunjukan saringan dengan ukuran 3-mesh

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 23


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 17. Contoh saringan 3-mesh (Spirax Sarco)

2.5.5 Opsi-opsi Strainer


Sebagai tambahan terhadap strainer standar, terdapat beberapa opsi lainnya yang tersedia.

Sisipan Magnetik
Sisipan magnetik dapat dipasang dalam strainer tipe keranjang untuk membuang kotoran baja
atau besi yang kecil. Partikel kecil baja atau besi dapat berada pada suatu fluida yang membawa
bagian-bagian besi dan baja. Partikel tersebut dapat menembus saringan mesh yang paling halus,
sehingga perlu untuk menggunakan sisipan magnetik. Sisipan dirancang supaya seluruh fluida
yang melewati magnet pada kecepatannya relat if rendah dan elemen magnetik cukup kuat untuk
menangkap dan mengumpulkan seluruh partikel logam yang ada. Bahan magnetik biasanya
ditutupi oleh bahan inert seperti baja tahan karat stainless steel untuk mencegah korosi.

Strainers yang Membersihkan Sendiri


Banyak terdapat berbagai tipe strainer yang dapat membersihkan sendiri, yang mampu
membuang tumpukan kotoran pada saringan tanpa menghentikan pabrik. Proses pembersihannya
dapat dimulai secara manual maupun otomatis, disamping itu, strainer yang membersihkan
sendiri biasanya dapat diatur berdasarkan jangka waktu, atau dengan naiknya penurunan tekanan
yang melintas strainer. Tipe-tipe yang paling umum adalah:
§ Strainers yang Membersihkan Sendiri tipe mekanik , yang menggunakan beberapa bentuk
pengikis atau sikat mekanis, digarukkan ke atas permukaan saringan. Alat tersebut akan
mengeluarkan berbagai kotoran yang terjebak dalam saringan, yang menyebabkannya jatuh
ke area di bagian bawah strainer.
§ Strainers tipe pencucian balik, yang membalikan arah aliran melalui saringan. Satu set kran
diubah se hingga air dialirkan ke saringan dalam arah yang sebaliknya dan keluar melalui
kran pembilas. Fluida mengeluarkan kotoran yang tertahan di saringan kemudian
membawanya keluar menuju penguras limbah.

Strainers Sementara
Strainer sementara dirancang untuk perlindungan peralatan dan instrumentasi selama jangka
waktu start-up. Strainer biasanya dipasang diantara beberapa flens pada saat awal setelah pabrik
baru dipasang.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 24


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

2.6 Filter

Filter digunakan untuk membuang partikel-partikel yang lebih kecil. 9 Jika strainer
membuang seluruh partikel yang terlihat didalam steam, partikel yang lebih kecil juga perlu
dibuang, sebagai contohnya adalah dalam beberapa penggunaan berikut:
§ Bila dilakukan injeksi steam langsung ke proses dimana kotoran dapat menyebabkan
pencemaran produk. Contoh: Pada industri makanan, dan untuk sterilisasi peralatan
proses dalam industri obat-obatan.
§ Dimana steam kotor akan menyebabkan penolakan produk atau hasil proses karena noda
atau penumpukan partikel yang terlihat. Contoh: Mesin sterilisasi dan mesin
kertas/kardus.
§ Dimana emisi partikel minimum diperlu kan dari pelembab steam. Contoh: Pelembab
yang digunakan dalam lingkungan “bersih”.
§ Untuk penurunan kandungan air steam, menjamin pasokan yang kering dan jenuh.

Dalam penggunaan ‘steam bersih’seperti itu, strainer tidaklah pas dan harus digunakan filter.
Filter yang digunakan dalam sistim steam biasanya terdiri dari elemen filter dari baja tahan
karat yang disinter. Proses sinteringnya menghasilkan struktur berpori yang sangat halus
dalam baja tahan karat, yang membuang berbagai partikel dari fluida yang melewatinya.
Filter yang tersedia mampu membuang partikel sekecil 1 /gym, sesuai dengan kebutuhan
praktek yang baik yang berhubungan dengan steam untuk makanan/ culinary.

Sifat pori-pori yang halus dari elemen filter akan menciptakan penurunan tekanan yang lebih
besar yang melintas filter daripada yang terdapat pada strainer dengan ukuran sama, hal ini
harus dipertimbangkan secara seksama ketika membuat ukuran filter. Lagipula filter mudah
rusak oleh laju aliran yang berlebih, dan batas-batas dari fiha k pembuatnya tidak boleh
dilampaui.

Jika filter diterapkan dalam penggunaan steam, separator harus dipasang pada aliran hulu
filter untuk membuang berbagai tetesan kondensat yang tertahan dalam bentuk tersuspensi.
Sebagai tambahan terhadap peningkatan kualitas steam, hal ini akan memperpanjang umur
filter. Strainer tipe-Y juga harus dipasang dibagian hulu filter untuk membuang seluruh
partikel besar dimana kalu tidak dipasang akan dengan cepat menyumbat filter,
meningkatnya kebutuhan pembersihan dan mengur angi umur elemen filter. Dengan
memasang pengukur tekanan pada sisi filter sebelah manapun, penurunan tekanan yang
melintasi filter dapat diukur, yang kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi saat
filter memerlukan pembersihan.Sebagai alternatif terhadap hal ini adalah dengan memasang
saklar tekanan pada sisi aliran bawah filter. Ketika tekanan aliran bawah berkurang dibawah
tingkat yang sudah diatur sedemikian rupa, cahaya tanda bahaya akan menyala didalam ruang
kendali yang memberi sinyal kepada operator yang kemudian dapat membersihkan filter.

9
Bagian 2.6 diambil dari Modul 12.4 Strainer . Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10, ‘Tambahan Saluran
Pemipaan’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 25


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 18. Filter In-line Horisontal (Spirax Sarco)

2.7 Pemisah/ Separator

Separator10 digunakan untuk menghilangkan tetesan air tersuspensi dari steam. Steam basah
mengandung sejumlah air, dan merupakan salah satu perhatian utama pada berbagai sistim
steam. Steam basah ini dapat menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas produk, dan
dapat menyebabkan kerusakan pada hampir semua item pabrik dan peralatan. Pengurasan dan
trapping yang dilakukan secara hati- hati hanya dapat membuang hampir seluruh air, namun
tidak untuk tetesan air yang tersuspensi dalam steam. Untuk menghilangkan tetesan air
tersuspensi tersebut, dipasang pemisah/ separator pada jalur pemipaan.

Steam yang dihasilkan dalam boiler yang dirancang untuk menghasilkan steam jenuh pada
dasarnya memang basah. Fraksi kering pada steam biasanya bervariasi tegantung dari tipe
boiler, dan hampir semua tipe shell pada boiler akan menghasilkan steam dengan fraksi
kering antara 95 sampai 98 persen.

Kandungan air dari steam yang dihasilkan oleh boiler akan terus meningkat jika terjadi
priming dan pemindahan. Selalu terjadi kehilangan panas pada pipa distribusi, yang
menyebabkan steam mengembun. Karena gaya gravitasi, molekul air yang mengembun akan
mengendap di bagian bawah pipa membentuk sebuah lapisan air. Steam yang mengalir diatas

10
Bagian 2.7 diambil dari Module 12.5 Separator. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 12, ‘Ancillaries Pemipaan’.
www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 26


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

air ini dapat meningkatkan riak-riak kecil yang dapat membesar menjadi gelombang. Ujung
gelombang tersebut cenderung untuk pecah, melemparkan tetesan kondensat ke aliran steam.

Keberadaan air dalam steam dapat menyebabkan sejumlah masalah:


§ Air merupakan penghalang yang sangat efektif terhadap perpindahan panas, dan
kehadirannya dapat menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas produk.
§ Tetesan air yang berjalan pada kecepatan steam yang tinggi akan meng-erosi ruang kran
dan sambungan- sambungan, suatu kondisi yang dikenal dengan wiredrawing. Tetesan air
juga akan meningkatkan korosi.
§ Pembentukan kerak yang meningkat pada pipa dan permukaan pemanasan dari bahan
pencemar terbawa dalam tetesan air.
§ Operasi yang tidak menentu dari kran pengendali dan pengukur aliran/flor meter.
§ Kegagalan kran dan pengukur aliran karena pemakaian yang cepat atau hantaman air.

Walaupun terdapat berbagai desain separator, namun pada dasarnya digunakan untuk
menghilangkan kadar air yang tersuspensi dalam aliran steam, yang tidak dapat dihilangkan
dengan pengurasan dan trapping steam.

Terdapat tiga tipe separator yang umum digunakan dalam sistim steam:

2.7.1 Separator tipe baffle


Separator tipe baffle atau baling-baling terdiri dari sejumlah pelat baffle, yang menyebabkan
aliran berubah arah berkali-kali ketika aliran ini melewati badan separator. Tetesan air yang
tersuspesi memiliki masa dan inersia yang lebih besar daripada steam, jadi, bila terjadi
perubahan arah aliran, steam kering akan melewati baffles dan tetesan air mengumpul di
baffles.

Juga, karena separator memiliki luas penampang yang besar, maka akan terdapat penurunan
kecepatan fluida. Hal ini akan menurunkan energi kinetik tetesan air, dan hampir semuanya
akan jatuh dalam bentuk tersuspensi. Kondensat terkumpul dibagian bawah separator, dan hasil
yang terkmpul ini akan dibuang melalui steam trap.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 27


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 19. Separator Tipe Baffle


(Spirax Sarco)

2.7.2 Tipe Siklon


Separator tipe siklon atau sentrifugal menggunakan serangkaian sirip untuk menghasilkan
aliran siklon kecepatan tinggi. Kecepatan steam menyebabkan steam berputar-putar disekitar
badan separator, melemparkan bagian yang lebih berat, air tersuspensi ke dinding, dimana air
tersuspensi ini akan dkeluarkan ke steam trap yang dipasang dibawah unit alat.

Gambar 20. Separator Jenis Siklon (Spirax Sarco)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 28


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

2.7.3 Tipe Coalescence


Separator tipe coalescence memberikan halangan dalam aliran steam. Halangan atau
rintangan in biasanya berupa bantalan kawat (kadangkala disebut juga sebagai bantalan
demister), dimana molekul air akan terjebak. Molekul air tersebut cenderung bersatu,
menghasilkan tetesan yang terlalu besar untuk dibawa oleh sistim gas, sehingga akan menjadi
sangat berat dan jatuh ke bagian bawah separator.

Merupakan hal yang umum mencari separator yang menggabungkan operasi tipe coalescence
dan siklon. Dengan menggabungkan kedua metoda tersebut, efisiensi keseluruhan separator
jadi meningkat.

Gambar 21. Separator Tipe Coalescence

2.8 Steam traps


2.8.1 Apakah yang dimaksud dengan steam traps?
Sistim steam tidak dapat dikatakan lengkap tanpa adanya komponen penting ‘ steam trap’(atau
trap) 11 . Ini merupakan hubungan yang paling penting dalam loop kondensat sebab alat ini
menghubungkan penggunaan steam dengan pengembalian kondensat. Steam trap benar-benar
secara harfiah berarti ‘membersihkan’ kondensat, (juga udara dan gas- gas yang tidak dapat
terkondensasi), keluar sistim, membiarkan steam mencapai tujuannya sedapat mungkin dalam
keadaan/kondisi kering untuk memperlihatkan kerjanya yang efisien dan eknomis.

Jumlah kondensat pada steam trap yang harus dikeluarkan denga n berbagai pertimbangan.
Kondensat mungkin harus dikeluarkan pada suhu steam (segera setelah terbentuk dalam ruang
steam) atau dibawah suhu steam, dengan menyerahkan beberapa ‘panas sensibel’ke dalam
proses.

11
Bagian 2.8.1 merupakan ringkasan Module 11.1 Pendahuluan –Mengapa steam traps? Dalam: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 29


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Tekanan dimana steam traps beroperasi dapat berada dimana saja dari mulai tekanan vakum
sampai tekanan lebih dari ratusan bar. Untuk menyesuaikan kondisi yang bervariasi tersebut
terdapat berbagai tipe, masing-masing memiliki keuntunga n dan kerugian sendiri-sendiri. Satu
tipe steam trap tidak mungkin menjadi pilihan yang benar untuk seluruh penggunaan.
Pertimbangan bagi pemilihan steam trap termasuk kemampuan steam trap dalam:
§ Mengeluarkan udara pada saat 'start-up', yaitu pada permulaan proses dimana ruang pemanas
dipenuhi oleh udara, yang akan menurunkan perpindahan panas dan meningkatkan waktu
pemanasan
§ Membuang kondensat tapi bukan steam
§ Memaksimalkan kinerja pabrik. Kecuali dirancang khusus untuk diisi air, penukar panas
dapat beroperasi pada kinerja terbaiknya jika ruang steam diisi dengan steam kering yang
bersih. Tipe steam trap akan berpengaruh terhadap hal ini.

Terdapat tiga tipe dasar steam trap, ketiganya diklasifikasikan oleh Standar Internasional ISO
6704:1982. Kesemuanya ditunjukkan dalam Gambar 22 dan meliputi:
§ Termostatik (dioperasikan oleh perubahan suhu fluida). Suhu steam jenuh ditentukan oleh
tekanannya. Dalam ruang steam, steam menyerahkan entalpi penguapannya (panas),
menghasilkan kondensat pada suhu steam. Sebagai akibat dari berlanjutnya kehilangan
panas, suhu kondensat akan turun. Trap termostatik akan dilewati kondensat bila suhu yang
lebih rendah tercapai. Begitu steam mencapai trap, suhu meningkat dan trap tertutup.

§ Mekanis (dioperasikan oleh perubahan masa tipe fluida). Kisaran steam traps beroperasi
dengan menggunakan perbedaan densitas steam dan kondensat. Steam traps tersebut terdiri
dari ‘
traps bola apung’dan ‘ traps keranjang terbalik’, bola naik dengan adanya kondesat,
kran terbuka, yang dilewati kondensat yang lebih padat. Dengan ‘ traps keranjang terbalik’
,
keranjang terbalik akan mengapung ketika steam mencapai trap dan naik menutup kran.
Keduanya pada dasarnya menggunakan metoda operasi ‘mekanik’.

§ Termodinamik (dioperasikan oleh perubahan dalam dinamika fluida). Steam traps


termodinamik mengandalkan pada pembentukan flash steam dari sebagian kondensat. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah steam traps ‘termodiamik’ , ‘cakram’, 'impuls' dan
'labirin'.

Steam Traps

Termostatik Mekanik Termodinamik


1. Ekspansi cairan 1. Impuls
2. Tekanan keseimbangan 1.Pengapungan bola 2.
2.Keranjang terbalik Labirin
3. Bimetallic 3. Orifice tetap

Gambar 22. Tipe steam traps

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 30


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Juga, karena adanya kelonggaran, dimasukkan juga ‘orifice traps permanen’kedalam tipe ini,
yang tidak dapat didefinisikan secara jelas sebagai peralatan otomatis yang hanya berupa
beberapa lubang yang sangat sederhana dengan diameter tertentu untuk melewati jumlah
kondensat tertentu pada kondisi tertentu. Semuanya mengandalkan pada kenyataan bahwa
kondensat panas, dilepas pada tekanan dinamis, akan di-flash keluar menjadi campuran steam
dan air.

Karena steam traps mekanik yang paling banyak digunakan, maka hanya itu yang akan
dijelaskan lebih rinci. Untuk penjelasan lebih rinci mengenai seluruh tipe steam traps silahkan
mengacu ke Spirax Sarco Learning Centre (www.spiraxsarco.com).

2.8.2 Steam traps mekanik


Steam traps mekanik terdiri dari steam traps bola apung dan steam traps terbalik,yang dijelaskan
dibawah. 12

a) Steam trap bola apung


Trap tipe bola apung beroperasi dengan menggunakan perbedaan densitas antara steam dan
kondensat. Seperti terlihat pada Gambar 23a, kondensat yang mencapai trap akan menyebabkan
bola apung naik, mengangkat kran dari dudukannya dan melepaskan kondensat. Seperti dapat
dilihat, kran selalu penuh dengan air sehingga steam maupun udara tidak dapat melaluinya.
Traps yang moder n menggunakan ventilasi udara termostatik seperti ditunjukkan dalam Gambar
23b, yang dapat mengeluarkan udara dan pada saat yang bersamaan trap juga me ngeluarkan
kondensat.

Figure 23a. Float Trap with Air Cock Figure 23b. Float Trap with Thermostatic
(Spirax Sarco) Air Vent (Spirax Sarco)

Gambar 23a. Trap Apung dengan Gambar 23a. Trap Apung dengan
Kran Udara (Spirax Sarco) Termostatik (Spirax Sarco)

Ventilasi udara otomatis menggunakan elemen kapsul tekanan kesetimbangan yang sama seperti

12
Bagian 2.8.2 diambil dari Module 11.3 Steam TrapsMekanis. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan
Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 31


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

steam trap termostatik , dan ditempatkan pada ruang steam diatas kondensat. Setelah pelepasan
udara awal, alat ini tutup sampai udara atau gas-gas yang tidak dapat terkondensasi menumpuk
selama aliran normal dan kemudian terbuka dengan menurunkan suhu campuran udara/steam.
Ventilasi udara termostatik memberikan keuntungan tambahan dengan meningkatnya kapasitas
kondensat secara signifikan pada start -up dingin.

Dahulunya, ventilasi udara termostatik mempunyai titik kelemahan jika ada hantaman air dalam
sistim. Bahkan bola dapat rusak jika hantaman air begitu kuatnya. Walau begitu, pada traps
apung modern ventilasi udaranya kompak, sangat kuat, seluruh kapsulnya terbuat dari baja tahan
karat, dan teknik pengelasan modern yang digunakan pada bola membuat steam trap termostatik
apung yang lengkap sangat kuat dan handal dalam situasi hantaman air (untuk keterangan
mengenai hantaman air lihat item 8 pada bagian 4).

Dalam beberapa cara, trap termostatik apung merupakan yang terdekat ke steam trap ideal. Alat
ini akan me mbuang kondensat segera setelah kondensat terbentuk, tanpa menghiraukan
perubahan dalam tekanan steam.

Keuntungan steam trap termostatik apung


§ Trap secara kontinyu membuang kondensat pada suhu steam, sehingg alat ini menjadi pilihan
karena laju perpindahan panasnya tinggi untuk area permukaan pemanasan yang tersedia.
§ Mampu menangani beban kondensat berat atau ringan sama baiknya dan tidak dipengaruhi
oleh fluktuasi tekanan atau laju alir yang luas dan mendadak.
§ Sepanjang ventilasi udara otomatis terpasang, trap mampu membuang udara secara bebas.
§ Alat ini memiliki kapasitas besar untuk ukurannya.
§ Versi yang memiliki kran kunci pelepas steam adalah tipe trap yang sesuai secara
keseluruhannya untuk digunakan jika terjadi penguncian steam.
§ Alat ini tahan terhadap hantaman air.

Kerugian steam trap termostatik apung


§ Walau kurang rentan daripada trap keranjang terbalik, trap tipe apung dapat rusak oleh
pembekuan yang hebat dan badannya harus kuat, dan/atau dilengkapi dengan trap penguras
termostatik tambahan yang kecil, jika alat ini dipasang pada posisi terbuka.
§ Sepert pada seluruh traps tipe mekanik, bentuk bagian dalam yang berbeda diperlukan untuk
operasi pada kisaran tekanan yang bervariasi. Traps yang beroperasi pada tekanan diferensial
lebih tinggi memiliki orifice lebih kecil untuk mengimbangi kemampuan mengapungnya
pengapung.

b) Steam trap tipe keranjang terbalik


Steam trap tipe keranjang terbalik diperlihatkan dalam Gambar 24. Seperti namanya,
mekanismenya terdiri dari sebuah keranjang yang terbalik, yang disangkutkan oleh tuas ke kran.
Bagian penting trap adalah lubang ventilasi udara yang kecil di bagian atas keranjang. Gambar
24 memperlihatkan metoda operasinya.
Pada (i) keranjang tergantung kebawah, menarik kran dari dudukannya. Kondensat mengalir
dibagian bawah keranjang mengisi badan dan mengalir menuju saluran pengeluaran. Pada (ii)
kedatangan steam menyebabkan keranjang menjadi pelampung, kemudian naik dan menutup

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 32


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

saluran keluar. Pada (iii) trap jadi tertutup sampai steam dalam keranjang terembunkan atau
tergelembungkan melalui lubang ventilasi ke bagian puncak badan trap. Kemudian tenggelam,
menarik kran utama dari dudukannya. Kondensat terkumpul kemudian dilepaskan dan siklus
diulang lagi.
Pada (ii), udara yang mencapai trap pada saat start-up juga akan memberikan kemampuan
mengapungnya keranjang ke dekat kran. Lubang ventilasi keranjang diperlukan untuk
membiarkan udara lepas menuju puncak trap untuk pembuangan terahir melalui dudukan kran
utama. Lubang dan tekanan diferensialnya kecil sehingga trapnya relatif lambat pada
pengeluaran udara. Pada waktu yang sama trap harus melalui (dan juga mengeluarkan) sejumlah
steam tertentu supaya trap dapat beroperasi begitu udaranya telah bersih. Ventilasi udara yang
dipasang paralel dibagian luar trap akan mengurangi waktu start-up.

Gambar 24. Operasi Steam Trap Jenis Keranjang Terbalik


(Spirax Sarco)

Keuntungan steam trap tipe keranjang terbalik


§ Steam trap tipe keranjang terbalik dapat dibuat unuk tahan terhadap tekanan tinggi.
§ Seperti steam trap termostatik apung, steam trap tipe keranjang memilik toleransi yang baik
terhadap kondisi hantaman air.
§ Dapat digunakan pada jalur steam lewat jenuh dengan penambahan sebuah check valve pada
saluran masuk.
§ Mode kegagalan biasanya terbuka, sehingga menjadi lebih aman untuk penggunaan yang
memerlukan fasilitas ini, sebagai contoh pengurasan turbin.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 33


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Kerugian steam trap tipe keranjang terbalik


§ Ukuran lubang yang kecil pada puncak keranjang berarti bahwa tipe trap ini hanya dapat
membuang udara dengan sangat pelan. Lubangnya tidak dapat diperbesar, karena steam akan
melewatinya dengan sangat cepat selama operasi normal.
§ Selalu terdapat air yang cukup pada badan trap yang bertindak sebagai sil/ penutup disekitar
tepi keranjang. Jika trap kehilangan sil air ini, steam dapat terbuang melalui kran
pengeluaran. Hal ini seringkali dapat terjadi pada penggunaan dimana terjadi penurunan
tekanan steam yang mendadak, menyebabkan beberapa kondensat dalam badan trap
‘menyemprot’ kedalam steam. Keranjang kehilangan kemampuan mengapungnya dan
kemudian tenggelam, membiarkan steam yang bergerak melewati trap orifice. Hanya jika
kondensat yang cukup mencapai trap maka penutup/ sil air akan terbentuk lagi dan
mencegah terjadinya pembuangan steam.
§ Jika trap tipe keranjang terbalik digunakan pada penggunaan dimana terjadi fluktuasi
tekanan pada pabrik, sebuah check valve harus dipasang pada jalur masuk didepan trap.
Steam dan air bebas bergerak pada arah yang ditentukan, tetapi tidak dapat mengalir kearah
sebaliknya.
§ Suhu steam lewat jenuh yang lebih tinggi nampaknya sebagai penyebab trap keranjang
terbalik kehilangan penutup/sil airnya. Sebuah check valve didepan trap harus dipasang.
Beberapa trap keranjang terbalik dibuat dengan standar yang dilengkapi sebuah check valve.
§ Trap tipe keranjang terbalik dapat mengalami kerusakan karena pembekuan jika terpasang
pada posisi terbuka dengan kondisi ambien dibawah nol. Sama halnya dengan tipe trap
mekanik lainnya, penggunaan bahan yang sesuai dapat mengatasi masalah ini jika kondisi
tidak terlalu parah. Jika kondisi ambien selalu jauh dibawah nol, maka akan bijaksana apabila
mempertimbangkan tipe trap yang lebih kuat untuk melakukan pekerjaannya. Untuk
pengeluaran utama, trap termodinamika dapat dipilih untuk menjadi pilihan pertama.

2.8.3 Pemilihan dan pemasangan steam trap


Tabel 3 meringkas pemilihan steam traps untuk berbagai penggunaan.

Tabel 3. Pemilihan steam traps yang sesuai untuk berbagai penggunaan proses (BEE, 2004)
Penggunaan Ciri-ciri Trap yang sesuai
Pipa saluran steam § Terbuka ke atmosfir, kapasitas Termodinamik ,
kecil Mekanik:
§ Sering terjadi perubahan tekanan Mengapung
§ Tekanan rendah –tekanan tinggi
§ Peralatan § Kapasitas besar Mekanik:
§ Reboiler § Variasi tekanan dan suhu tidak Mengapung
§ Pemanas dikehendaki Keranjang:
§ Pengering § Efisiensi peralatan jadi masalah Keranjang terbalik
§ Penukar panas dll.
§ Jalur pencari/ tracer § Handal tanpa panas yang Termodinamik ,
line berlebihan Termostatik : Bimetallic
§ Instrumentasi

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 34


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Bila melakukan pemilihan dan pemasangan steam trap, hal berikut harus dipertimbangkan:13

a) Hantaman air/Waterhammer
Hantaman air terjadi karena kondensat dalam sistim steam yang terambil oleh steam yang
bergerak dan dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pipa, sambungan dan steam traps.
Gejala hantaman air seringkali ditandai dengan tidak berfungsinya steam trap. Penjelasan yang
memungkinkan adalah bahwa kegagalan pada steam trap telah diakibatkan oleh hantaman air.
Hantaman air dapat diakibatkan oleh berbagai sebab, termasuk:
§ Kegagalan membuang kondensat dari jalur steam kecepatan tinggi dalam pipa.
§ Dari penggunaan, dimana suhu dikendalikan dan kondensat harus dialirkan ke jalur
pengembalian, atau mengembalikannya ke sistim bertekanan.
§ Ketidakmampuan kondensat masuk atau mengalir sepanjang jalur kembali yang berukuran
terlalu kecil, karena (a) banjir, atau (b) pemberian tekanan berlebih karena pengaruh
throttling dari flash steam.

Permasalahan dengan hantaman air dapat dihilangkan dengan memposisikan pipa-pipa sehingga
terdapat sudut kemiringan pada arah alirannya. Kemiringan sudut paling tidak 12 mm pada setiap
3 meter, dan juga adanya jumlah titik pengurasan setiap 30 sampai 50 meter.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai hantaman air lihat hal no. 8 pada bagian 4.

b) Kotoran
Kotoran merupakan faktor utama lainnya yang harus dipertimbangkan ketika memilih traps.
Walaupun steam mengembun menjadi air suling, air ini kadang-kadang mengandung sedikit
bahan dari senyawa pe ngolahan umpan boiler dan mineral alam yang ditemukan dalam air. Juga
perlu dipertimbangkan bahwa kotoran pipa terbentuk selama pemasangan dan produk dari proses
korosi.

c) Strainers
Peralatan ini seringkali dilupakan dalam sistim steam, seringkali, nampaknya, dalam upaya untuk
untuk mengurangi biaya pemasangan. Kerak pipa dan kotoran dapat mempengaruhi kran
pengendali dan steam traps, dan menurunkan laju perpindahan panas. Sebetulnya sangatlah
mudah dan murah memasang sebuah strainer dalam pipa, yang akan memberi keuntungan
dividen selama umur pemasangan. Kerak dan kotoran ditangkap, dan sebagai hasilnya maka
perawatan biasanya jadi berkurang.

Pemilihannya cukup sederhana. Bahan strainer dipilih untuk mencocokan tipe pemasangan dan
tekanan sistim supaya alat ini dapat beroperasi. Ukuran kasa filter yang berbeda dapat
dipertimbangkan untuk tingkat perlindungan yang berbeda. Makin halus filter maka makin sering
alat ini perlu dibersihkan. Satu hal yang pasti, strainer jauh lebih mudah dan murah untuk
dirawat dan dibeli daripada kran pengendali atau steam traps.

d) Pengunci steam

13
Bagian 2.8.3 adalah ringkasan (a) Modul 11.5 Pertimbangan dalam Memilih Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com, and (b) Efisiensi Energi di Unit Utilitas Termal.
Buku 2, oleh Biro Efisiensi Energi India , 2004

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 35


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Kemungkinan penguncian steam kadang-kadang dapat menjadi faktor penentu dalam pemilihan
steam traps. Hal ini dapat terjadi jika sebuah steam trap dipasang jauh dari pabrik yang sedang
dikuras. Keadaan ini akan menjadi parah ketika kondensat dibuang melalui syphon atau pipa
celup. Untuk membebaskan masalah ini maka diperlukan sebuah trap dengan kran ‘pelepas
kunci steam’. Alat ini berupa kran dengan jarum terpasang didalamnya yang membiarkan steam
yang terkunci dalam pipa syphon dikeluarkan melewati kran utama. Trap apung hanya berupa
trap dengan fasilitas yang sesuai bagi mesin- mesin yang berputar seperti silinder pengering.

e) Trapping berkelompok
Trapping berkelompok menggambarkan penggunaan satu trap yang melayani lebih dari satu
penggunaan (Gambar 25). Alasan dipakainya trapping berkelompok ini adalah karena pada saat
itu hanya ada satu tipe steam trap. Alat ini merupakan pendahulu dari trap tipe keranjang yang
sekarang ada, dan sangat besar dan mahal. Steam traps yang sekarang sangat kecil dan murah,
menyebabkan masing- masing alat penukar panas dapat dikuras secara tepat, dimana selalu lebih
baik bagi peralatan yang pengguna steam untuk menggunakan trap nya masing- masing daripada
secara berkelompok.

Cara yang paling memuaskan adalah menguras tiap ruang steam dengan trapnya sendiri dan
menghubungkan saluran keluar dari berbagai tipe traps ke pengembalian utama kondensat
(Gambar 25).

Gambar 25. Trapping Berkelompok dan Trapping


Individu dengan Pengembalian Kondensat yang
Umum (BEE, 2004)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 36


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

f) Diffusers
Dengan pengurasan steam traps ke atmosfir dari ujung pipa yang terbuka, memungkinkan untuk
melihat pembuangan kondensat panas. Sejumlah tertentu flash steam juga akan terjadi karena
adanya tekanan kondensat sebelum trap. Hal ini dapat membahayakan bagi yang me lewati
tempat tersebut, namun resiko dapat diminimalkan dengan menurunkan kuatnya peneluaran.
Cara ini dapat dicapai dengan memasang sebuah alat diffuser sederhana (Gambar 25) pada ujung
pipa yang dapat mengurangi kerasnya pengeluaran dan suara. Biasanya, tingkat suara dapat
diturunkan sampai 80%.

Gambar 26. Diffuser (Spirax Sarco)

g) Titik pengurasan/ pengeluaran


Titik pengurasan harus cukup besar dan harus ditempatkan dimana kondensat dapat mengalir
menuju trap dengan mudah. Sebagai contoh, sebuah pipa saluran 150 mm akan memerlukan
pengurasan dengan diameter 100 mm dan kedalaman 150 mm terletak dibagian bawah pipa
saluran. Tabel 4 dapat digunakan untuk memilih ukuran titik pengurasan.

Tabel 4. Ukuran Pocket Penguras (Spirax Sarco)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 37


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

h) Ukuran pipa
Pipa yang menuju dan berasal dari steam traps harus cukup ukurannya. Hal ini terutama penting
untuk traps termodnamik, sebab operasinya yang benar dapat terganggu oleh tahanan yang
berlebihan terhadap aliran dalam pipa kondensat. Sambungan pipa seperti kran, bengkokan dan
pipa T yang dekat ke trap dapat juga menyebabkan tekanan balik yang berlebihan dan harus
dihindarkan.

i) Ventilasi udara
Bilamana udara dibawa ke ruang trap oleh steam, fungsi trap dapat dipengaruhi kecuali jika
diberi kondisi yang memadai untuk pembuangan udara melalui steam trap atau ventilasi udara
terpisah. Jika udara tidak terventilasikan sebagaimana mestinya, pabrik akan membutuhkan
waktu yang lama untuk menghangatkannya dan mungkin saja akan beroperasi dibawah keluaran
potensialnya.

2.9 Ventilasi udara

Bagian ini menerangkan tentang penggunaan ventilasi udara pada sistim distribusi steam. 14

2.9.1 Pengaruh udara pada steam


Jika udara tercampur dengan steam dan mengalir bersamaan dengannya, kantong udara akan
tetap tinggal pada permukaan penukar panas dimana steam terkondensasikan. Secara perlahan,
terhimpun sebuah lapisan tipis yang membentuk sebuah selimut isolasi, yang menghalangi
perpindahan panas sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 27.

Konduktivitas panas udara adalah 0,025 W/m °C, sementara nilainya untuk air adalah 0,6 W/m
°C, untuk besi sekitar 75 W/m °C dan untuk tembaga sekitar 390 W/m °C. Sebuah lapisan udara
dengan ketebalan hanya 1 mm memberikan resistansi terhadap aliran panas yang kurang lebih
sama dengan tembaga dengan tebal 15 meter !

Bilamana udara ditambahkan ke steam, kandungan panas dari volum campuran lebih rendah dari
steam murni dengan volum yang sama, sehingga suhu campuran rendah. Jadi, keberadaan udara
memiliki pengaruh ganda:
§ Udara memberikan resistansi terhadap perpindahan panas melalui pengaruh pelapisannya
§ Udara menurunkan suhu ruang steam yang kemudian menurunkan gradien suhu yang
melewati permukaan perpindahan panas

Pengaruh keseluruhannya adalah mengurangi laju perpindahan panas yang mungkin diperlukan
oleh proses kritis, dan dalam kasus terburuknya mungkin dapat mencegah tercapainya suhu
proses akhir yang diperlukan. Dalam beberapa proses, diperlukan suhu minimum untuk
mendapatkan perubahan kimia atau fisik produk, hanya suhu minimum diperlukan bagi alat
pensteril/sterilizer. Kehadiran udara pada prinsipnya merupakan masalah sebab udara akan
mengakibatkan kacaunya alat pengukur tekanan, sehingga suhu tidak dapat diperkirakan dari
tekanan.

14
Bagian 2.9 adalah ringkasan Modul 11.12 Teori Ventilasi Udara. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, ‘Steam Traps
dan Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 38


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 27. Pengaruh Udara pada Perpindahan panas (Spirax Sarco)

2.9.2 Udara dalam sistim


Udara yang ada didalam pipa steam dan peralatan steam pada saat start-up. Bahkan jika sistim
diisi dengan steam murni ketika digunakan, steam yang terkondensasikan akan menyebabkan
keadaan vakum dan menarik udara ke pipa pada saat operasi berhenti. Udara dapat juga masuk
ke sistim tercampur dalam air umpan. Pada suhu 80°C, air dapat larut sekitar 0,6 persen volum,
dari udara.
Tanda-tanda adanya udara adalah:
§ Menurunnya hasil produksi secara berangsur -angsur pada berbagai peralatan yang
dipanaskan oleh steam
§ Gelembung udara dalam kondensat
§ Korosi

2.9.3 Penghilangan udara


Cara memventilasikan udara yang paling efisien adalah dengan menggunakan sebuah alat
otomatis. Udara yang tercampur dengan steam akan menurunkan suhu campuran. Dapat
digunakan alat termostatik (berdasarkan tekanan seimbang atau prinsip bimetallic) untuk
memventilasikan sistim steam. Sebuah alat ve ntilasi udara yang dipasang pada suatu tangki
ruang steam (Gambar 28) atau pada ujung pipa saluran steam (Gambar 29) akan terbuka ketika
ada udara.

Untuk pembuangan udara yang maksimal, pembuangannya harus sebebas mungkin. Sebuah pipa
seringkali dipasang untuk membawa buangan ke lokasi yang aman, lebih disukai yang bukan
jalur pengembalian kondensat, yang dapat membatasi kebebasan pelepasan udara dan dapat juga
mendorong terjadinya korosi.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 39


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 28. Pan yan diselubungi Gambar 29: Ujung Ventilasi Udara
Ventilasi Udara Otomatis (Spirax Sarco) Otomatis Utama (Spirax Sarco)

Bila sebuah ventilasi udara dipasang untuk mem-bypass sebuah steam trap (Gambar 29), maka
ventilasi ini akan bertindak sebagai steam trap setelah udara diventilasikan, dan dapat juga
membuang kondensat dari waktu ke waktu. Dalam kasus seperti itu perlu untuk menghubungkan
ulang ventilasi udara ke jalur kondensat setelah trap.
Jika jalur buangan kondensat dari sebuah trap meningkat ke tingkat yang tertinggi, jalur yang
banjir akan mengganggu tekanan balik pada trap dan ventilasi udara. Kemampuan ventilasi
udara dalam membuang udara jadi berkurang, terutama pada saat start-up. Hal ini sama juga bila
ventilasi udara terintegrasikan didalam steam trap. Bila bentuk penggunaan ruang steam dan
lokasi saluran masuk steam menyebabkan hampir semua udara meninggalkan saluran keluar
kondensat, maka lebih disukai jika jalur pembuangan steam trap dan ventilasi udara tidak
ditempatkan pada tempat yang tinggi.

Gambar 29. Trap Keranjang Terbalik dengan Ventilasi


Udara Paralel (Spirax Sarco)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 40


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

2.9.4 Lokasi ventilasi udara

Bilamana kumparan atau tangki memiliki penampang yang kecil, steam yang diterima akan
bertindak seperti sebuah piston, mendorong udara ke titik yang jauh dari saluran masuk steam.
‘Titik jauh’ini biasanya merupakan lokasi yang terbaik bagi ventilasi udara. Dalam hal
pengguna steam seperti dalam bentuk yang diperlihatkan dalam Gambar 29, udara akan melewati
saluran keluar kondensat, sesuai dengan kondisi yang dibuat dalam trap, atau dalam sebuah
bypass, untuk penanganan udara. Udara tersisa mungkin terkumpul seperti yang ditunjukkan,
membentuk titik dingin pada permukaan pemanasan. Unit ini tidak dapat memanaskan dengan
baik, dan kerusakan dapat terjadi pada beberapa peralatan, seperti dasar bantalan setrika laundry.

Bila campuran udara/steam lebih padat daripada steam murni pada tekanan yang sama, biasanya
cukup untuk tercapainya kemampuan memventilasikan udara didalam steam trap yang terletak
rendah. Walau begitu, karena mode operasi trap dimana kondensat membentuk penutup / sil air
pada saluran masuk trap, dapat menghalangi udara untuk mencapai trap.

Kemungkinan perlu dipertimbangkan sebuah ventilasi udara otomatis yang dihubungkan ke


ruang steam ditempatkan diatas semua kondensat. Seringkali cara ini sesuai dan cukup efektif
dengan menghubungkan alat ini ke puncak ruang steam, seperti dalam Gambar 30.

Gambar 30. Ventilasi udara pada ujung yang berlawanan dengan Saluran Masuk
Steam (Spirax Sarco)

Namun demikian, jika dua ruang steam dengan ukuran dan bentuk yang sama tapi dengan posisi
saluran masuk steam yang berbeda, maka lokasi ventilasi udara nya mungkin dapat berbeda. Pada
Gambar 31 dan Gambar 32, kondensat yang dikeluarkan dari bagian bawah tangki tapi dengan
saluran masuk steam dibawah, pada saat start-up, udara akan cenderung didorong ke titik yang
jauh pada puncak. Kemungkinan yang paling baik adalah menempatkan sebuah ventilasi udara
pada puncak, sementara pada saat yang bersamaan steam trap termostatik apung akan menangani
berbagai udara sisa yang telah terkumpul dibagian bawah tangki.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 41


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Dengan pemasukan steam pada bagian puncak, udara cenderung akan didorong kebagian bawah
pada saat start-up, dan harus dibuat kondisi untuk memventilasikannya pada tempat yang rendah.
Biasanya, sebuah trap dengan kemampuan memventilasikan udara yang tinggi seperti trap
termostatik apung akan melakukan pekerjaan itu. Namun, pada prakteknya, untuk menjamin
penghilangan udara seluruhnya selama kondisi berjalan, dipasang sebauh ventilasi udara yang
terpisah pada puncak tangki (seperti diperlihatkan dalam Gambar 32) seringkali terbukti
bermanfaat, terutama pada bentuk tangki yang tidak beraturan.

Gambar 32. Ventilasi udara yang


Gambar 31. Ventilasi udara yang
terletak berlawanan dengan saluran
terletak berlawanan dengan saluran
masuk steam pada tempat yang tinggi
masuk steam pada tempat yang
(Spirax Sarco)
rendah (Spirax Sarco)

2.10 Pemanfaatan kembali kondensat

Bagian ini menjelaskan tentang pemanfaatan kembali kondensat dalam sistim steam. 15

2.10.1 Apakah yang dimaksud dengan pemanfaatan kembali kondensat


Bila satu kilogram steam mengembun seluruhnya, maka akan terbentuk satu kilogram kondensat
pada suhu dan tekanan yang sama. Sistim steam yang efisien akan mengguna ulang kondensat ini.
Kegagalan dalam memperoleh kembali dan mengguna ulang kondensat membuat tidak adanya
keuntungan secara finansial, teknis atau lingkungan.

Steam jenuh yang digunakan untuk pemanasan menyerahkan panas latennya (entalpi
penguapan), yang merupakan proporsi yang besar dari panas total yang terkandung didalamnya.
Panas tersisa dalam steam tertahan dalam kondensat sebagai panas sensibel (entalpi air)
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 33.

15
Bagian 2.10 diambil dari Modul 14.1 Pendahuluan tentang Pemanfaatan Kembali Kondensat. In: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 14, ‘Pemanfaatan Kembali Kondensat. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 42


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 33. Setelah menyerahkan panas latennya untuk memanaskan


proses, steam berubah menjadi air yang hanya mengandung panas
sensibel (Spirax Sarco)

Seperti halnya dengan kandungan pana s, kondensat pada dasarnya merupakan air suling, yang
ideal untuk penggunaan air umpan boiler. Suatu sistim steam yan efisien akan mengumpulkan
kondesat ini dan mengembalikannya ke deaerator, tangki umpan boiler, atau menggunakannya
dalam proses lain. Hanya jika benar-benar terdapat resiko pencemaran maka kondensat tidak
boleh dikembalikan ke boiler. Bahkan, memungkinkan untuk mengumpulkan kondensat dan
menggunakannya sebagai air proses panas atau melewatkannya melalui sebuah alat penukar
panas dimana kandungan panasnya dapat dimanfaatkan kembali sebelum air dibuang.

Kondensat dibuang dari plant dan peralatan steam melalui steam traps dari tekanan yang lebih
tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Sebagai akibat dari turunnya tekanan, beberapa kondensat
akan menguap kembali menjadi ‘flash steam’ . Bagian steam yang akan ‘flash off’dengan cara ini
ditentukan oleh sejumlah panas yang dapat ditahan dalam steam dan kondensat. Biasanya jumlah
flash steam sekitar 10% sampai 15%, tetapi dapat juga lebih dari itu. Kondensat pada tekanan 7
bar g akan kehilangan massanya sekitar 13% bila flashing ke tekanan atmosfir, namun steam
yang dihasilkan akan memerlukan ruang 200 kali lebih besar daripada kondensat darimana bahan
ini dibentuk. Kondensat ini berpengaruh terhadap penghambatan jalur pembuangan trap yang
berukuran lebih kecil dari yang semestinya, dan harus diperhitungkan ketika menghitung ukuran
jalur tersebut.

2.10.2 Sistim pemanfaatan kembali kondensat


Suatu sistim pemanfaatan kembali kondensat yang efektif, mengumpulkan kondensat panas dari
steam dengan menggunakan peralatan dan mengembalikannya ke sistim umpan boiler, dapat
membayar dirinya sendirinya dalam jangka waktu yang sangat cepat. Gambar 34
memperlihatkan sebuah sirkuit steam dan kondensat yang sederhana , dengan pengembalian
kondensat ke tangki umpan boiler.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 43


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 34. Sebuah Sirkuit Steam dan Kondensat (Spirax Sarco)

2.10.3 Alasan-alasan untuk pemanfaatan kembali kondensat


Alasan-alasan untuk pemanfaatan kembali kondensat adalah:
§ Alasan Keuangan: Kondensat merupakan sumber daya yang be rharga dan bahkan
pemanfaatan kembali dalam jumlah kecilpun seringkali secara ekonomis dapat dibenarkan.
Pembuangan dari sebuah steam trap tunggal seringkali merupakan pemanfaatan kembali
yang berharga. Kondensat yang tidak termanfaatkan kembali harus diganti dalam ruang
boiler oleh air make-up dingin dengan biaya tambahan untuk pengolahan air dan bahan bakar
untuk memanaskan air dari suhu yang lebih rendah.

§ Biaya air: Kondensat yang tidak dikembalikan perlu diganti dengan air make-up, sehingga
perlu membayar air untuk keperluan.

§ Larangan terhadap Effluent: di Inggris contohnya, air bersuhu diatas 43°C berdasarkan
hukum yang berlaku tidak boleh dikembalikan ke saluran air kotor, sebab membahayakan
bagi lingkungan dan dapat merusak pipa-pipa yang terbuat dari tanah. Kondensat diatas suhu
ini harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dibuang, dapat mendatangkan biaya energi
ekstra. Larangan serupa diterapkan hampir diseluruh negeri, dan dapat dikenakan biaya dan
denda oleh pemasok air bagi yang tidak mentaatinya.

§ Memaksimalkan keluaran boiler: Air umpan boiler yang lebih dingin akan menurunkan laju
pembangkitan steam pada boiler. Semakin rendah suhu air umpan, semakin banyak panas
dan bahan baker yang dibutuhkan untuk memanaskan air.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 44


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

§ Kualitas air umpan boiler: Kondensat merupakan air suling yang hampir tidak mengandung
total padatan terlarut (TDS). Boiler perlu di- blowdown untuk mengurangi konsentrasi
padatan terlarut dalam air boiler. Mengembalikan lebih banyak kondensat ke tangki umpan
akan menurunkan kebutuhan bagi blowdown dan dengan begitu mengurangi hilangnya energi
dari boiler.

2.10.4 Tata letak dan ukuran jalur pengembalian kondensat


Tata letak dan ukuran jalur pengembalian kondensat adalah penting ketika memasang sebuah
sistim pemanfaatan kembali kondensat. 16 Tidak ada rekomendasi tunggal yang dapat mencakup
tata letak pipa kondensat. Kebanyakan tergantung pada penggunaan tekanan, karakteristik steam
trap, posisi pipa saluran pengembalian kondensat relatif tehadap pabrik, dan tekanan dalam pipa
saluran pengembalian kondensat. Untuk alasan ini maka yang terbaik untuk memulai adalah
dengan mempertimbangkan tentang apa yang harus dicapai, dan mendesain tata letak yang akan
menjamin bahwa praktek dasar yang baik dapat terpenuhi. Tujuan utamanya adalah bahwa:

§ Kondensat tidak diperbolehkan menumpuk di plant, kecuali jika peralatan yang


menggunakan steam didesain secara khusus untuk mengoperasikan cara ini. Biasanya
peralatan didesain untuk mengoperasikan pada kondisi tidak banjir, dan kondensat yang
terkumpul akan menghalangi kinerja, dan mendorong terjadinya korosi pada pipa,
sambungan dan peralatan.

§ Kondensat tidak diperbolehkan terkumpul dalam pipa saluran steam. Disini kondensat dapat
diambil oleh steam berkecepatan tinggi, menyebabkan erosi dan hantaman air dalam pipa
kerja.

Topik mengenai pemipaan kondensat akan dibagi kedalam empat tipe dasar dengan persyaratan
dan pertimbangan yang berbeda untuk masing-masing. Keempat tipe dasar tersebut didefinisikan
dan digambarkan dalam Gambar 35.

Ukuran seluruh jalur kondensat merupakan fungsi dari:


§ Tekanan. Perbedaan tekanan antara ujung pipa yang satu dengan yag lainnya. Perbedaan
tekanan ini dapat membantu aliran, atau dapat menyebabkan kondensat menye mprot menjadi
steam.
§ Kuantitas. Merupakan jumlah kondensat yang ditangani.
§ Kondisi. Apakah kondensat b erbentuk cairan atau flash steam?

16
Bagian 2.10.4 adalah ringkasan Modul 14.2 Layout dari Jaringan Pengembalian Kondensat dan Modul 14.3 Pengukuran
Jaringan Pengembalian Kondensat. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14, ‘
Pemanfaatan Kembali Kondensat’.
www.spiraxsarco.com. Keterangan lebih rinci dapat ditemukan pada modul ini.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 45


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 35. Empat Jenis Jalur Kondensat (Spirax Sarco)

2.11 Isolasian saluran pipa steam dan peralatan-peralatan proses panas

Isolasian merupakan bagian penting dalam penghematan energi pada sistim steam. 17

2.11.1 Tujuan isolasian


Isolasi panas ditandai dengan konduktivitas panasnya yang rendah dan oleh karena itu mampu
menjaga panas tertahan dida lam atau diluar sistim dengan mencegah perpindahan panas ke atau
dari lingkungan luar. Bahan-bahan isolasinya berpori dan mengandung sejumlah besar sel-sel
udara yang tidak aktif. Sejumlah besar energi bisa hilang tanpa menggunakan isolasi atau jika
isolasinya tidak efisien atau pemasangannya tidak benar.

Isolasi panas dapat menurunkan kehilangan panas, memberikan keuntungan sebaga i berikut:
§ Penurunan pemakaian bahan bakar
§ Pengendalian proses yang lebih baik dengan mencapai suhu proses pada tingkatan ya ng
konstan
§ Pencegahan korosi dengan menjaga permukaan terbuka sistim pendinginan diatas titik embun

17
Bagian 2.11 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 97 -99

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 46


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

§ Perlindungan terhadap peralatan dari bahaya kebakaran


§ Peredaman terhadap getaran

Disamping itu kondisi kerja para karyawan menjadi lebih baik karena isolasi melindungi mereka
dari kotak langsung dengan permukaan panas dan panas radian dan sebab isolasi dapat
mengurangi tingkat kebisingan.

2.11.2 Tipe-tipe isolasi


Isolasi dapat diklasifikasikan berdasarkan pada tiga kisaran suhu yang digunakan masing-
masing:
§ Isolasi Suhu Rendah (sampai 90o C), yang digunakan untuk lemari es, sistim air panas dan
dingin, tangki penyimpanan, dll. Bahan yang paling banyak digunakan adalah gabus, kayu,
magnesia 85 persen, serat mineral, polyurethane dan gabus putih EPS /expanded polystyrene
§ Isolasi Suhu Menengah (90 – 325o C), yang digunakan dalam pemanasan suhu rendah dan
peralatan pembangkit steam, jalur steam, saluran cerobong, dll. Bahan yang paling banyak
digunakan adalah magnesia 85 persen, asbes, kalsium silikat dan sera t mineral.
§ Isolasi Suhu Tinggi (325oC dan diatasnya), yang biasanya digunakan untuk boiler, sistim
steam lewat jenuh, pemanggang oven, pengering dan tungku. Bahan yang paling banyak
digunakan adalah asbes, kalsium silikat, serat mineral, mika, vermiculit e, semen tahan api,
silika dan serat keramik.

Tabel dibawah menjelaskan penggunaan, keuntungan dan kerugian berbagai bahan isolasi.
Bahan-bahan isolasi dapat juga diperoleh dalam bentuk cetakan yang besar, sebagai contoh,
pipa-pipa semi silindris dan lempengan-lempengan untuk tangki, flens, kran dll. Keuntungan
utama dari bagian yang dicetak adalah kemudahan dalam pemasangan untuk isolasi yang baru
dan dalam hal penggantian atau perbaikan isolasi yang sudah ada.

2.11.3 Pemilihan bahan-bahan isolasi


Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika memilih bahan-bahan isolasi adalah:
§ Suhu operasi sistim
§ Jenis bahan bakar yang sedang dibakar
§ Ketahanan bahan terhadap panas, cuaca dan kondisi yang merugikan
§ Konduktivitas panas bahan
§ Diffusivitas panas bahan
§ Kemampuan bahan bertahan pada berbagai kondisi, seperti kejutan panas, getaran dan
serangan bahan kimia
§ Ketahanan bahan terhadap nyala/api
§ Daya tembus/permeabilitas bahan
§ Biaya total, termasuk pembelian, pemasangan dan perawatan

Tabel 6. Bahan-bahan Isolasi untuk Berbagai Penggunaan


TIPE ISOLASI PENGGUNAAN KEUNTUNGAN & KERUGIAN
Polystyrene Cocok untuk suhu rendah Keuntungan: kaku dan ringan
Isolator organik yang dibuat (-167o C sampai 82 o C). Kerugian: mudah terbakar,
dengan polimerisasi styrene Terutama digunakan dalam memiliki titik leleh rendah, mudah
ruangan dingin, pipa terurai oleh sinar ultra violet, dan
pendinginan dan beton mudah diserang oleh bahan pelarut/

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 47


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

TIPE ISOLASI PENGGUNAAN KEUNTUNGAN & KERUGIAN


penahan struktur bangunan solven
Polyurethane Cocok untuk suhu rendah Keuntungan: struktur sel tertutup,
Dibuat dengan cara mereaksikan (-178o C to 4o C). Digunakan densitas rendah dan kekuatan
isocyanides dan alkohol. Dibuat terutama di ruang dingin, mekanisnya tinggi
dalam lempeng sinambung atau transportasi yang diberi Kerugian: mudah terbakar,
dibusakan di tempat pendingin, lemari pembeku, menghasilkan uap beracun dan
lantai dan pipa pendinginan cenderung membara
dan isolasi fondasi
Rockwool (serat mineral) Cocok untuk suhu sampai Keuntungan: memiliki kisaran
Dibuat dengan melelehkan basalt 820o C. Digunakan terutama densitas yang besar dan tersedia
dan arang dalam sebuah kubah untuk mengisolasi oven dalam banyak bentuk. Bersifat inert
pada suhu sekitar 1500oC. industri, penukar panas, secara kimia, tidak korosif dan
Digunakan bahan pengikat pengering, boiler dan pipa- mencapai kekuatan mekanis selama
berbasis phenol. Tersedia dalam pipa suhu tinggi penanganan
bentuk keset, selimut, dan bentuk
yang terlepas atau dibentu
sebagai isolasi pipa
Fibreglass Cocok untuk suhu sampai Keuntungan: tidak akan hancur oleh
Dibentuk dari pengikatan serat 540o C. Digunakan terutama penuaan.
fiberglass panjang dengan resin untuk mengisolasi oven Kerugian: Produk fibreglass sedikit
thermo setting membentuk industri, penukar panas, basa–pH9 (Nilai netral pH7). Harus
selimut dan bats, papan semi pengering, boiler dan pipa dilindungi dari pengaruh
kaku, papan kaku dengan pencemaran luar untuk menghindari
densitas tinggi dan dibentuk percepaan korosi terhadap baja
seperti bagian pipa
Kalsium silikat Cocok untuk suhu sampai Keuntungan: Struktur sel udaranya
Dibuat dari bahan kasium silikat 1050o C. Digunakan terutama kecil, konduktivitas panasnya
anhidrat yang diperkuat dengan untuk mengisolasi dinding rendah, dan akan menahan bentuk
pengikat non-asbes. Ters edia tungku, kotak pemadam, dan ukurannya pada kisaran suhu
dalam bentuk lempeng berbagai refraktori, lining gas buang yang dapat digunakan. Ringan
ukuran dan boiler namun memiliki kekuatan struktur
yang bagus sehingga dapat bertahan
terhadap abrasi mekanik. Tidak
akan terbakar atau busuk, tahan
terhadap uap air dan tidak korosif.
Serat keramik Cocok untuk suhu sampai Keuntungan: cocok untuk berbagai
Dibuat dari alumina dengan 1430o C. Digunakan terutama penggunaan disebabkan beragam
kemurnian tinggi dan butiran untuk mengisolasi tungku dan bentuknya
silika, dilelehkan dalam suatu back-up kiln refraktori, kotak
tungku listrik dan dihembus pemadam, mangkok kaca
dengan gas berkecepatan tinggi pengumpan, perbaikan tungku,
menjadi benang halus yang isolasi kumparan penginduksi,
ringan. Dibuat dengan berbagai paking dan bahan pembungkus
macam bentuk, termasuk kain, suhu tinggi
felt, pita, semen pelapis dan
variform castable (batu bata
tahan api)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 48


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

2.11.4 Isolasian jalur steam dan kondensat


Penting untuk mengisolasi pipa saluran steam dan kondensat sebab mereka merupakan sumber
kehilangan panas yang utama melalui radiasi panas dari saluran pipa. Bahan isolasi yang cocok
adalah gabus, glass wool, rock wool dan asbes. Flens juga harus diisolasi sebab jika tidak
terbungkus kehilangan panasnya setara dengan saluran pipa yang tidak diisolasi sepanjang 0,6 m
(SEAV, 2005). Flens serigkali tidak diisolasi untuk memudahkan memeriksa kondisinya.
Penyelesaiannya adalah dengan memasang pembungkus isolasi yang mudah dilepas, yang dapat
dipindahkan ketika melakukan pengecekan.

Gambar 37 memberi petunjuk mengenai sejumlah kehilangan panas dari pipa saluran yang tidak
diisolasi. Penjelasan tentang bagaimana menghitung ketebalan isolasi yang diperlukan diberikan
dalam bagian 3.

Gambar 37. Kehilangan panas dari 1 meter pipa yang tidak diisolasi pada
berbagai diameter pipa (SEAV, 2005)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 49


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

3. PENGKAJIAN SISTIM DISTRIBUSI STEAM


Bagian ini menjelaskan tentang bagaimana melakukan pengkajian terhadap steam traps, terhadap
kehilangan panas dari permukaan yang tidak diisolasi dan terhadap penghematan dari pemanfaatan
kembali kondensat.

3.1 Pengkajian steam traps

Steam traps sendiri tiak menggunakan banyak energi. Akan tetapi tidak berfungsinya steam traps
dapat mengakibatkan kehilangan energi yang besar dalam sistim steam. Oleh karena itu pengkajian
kinerja steam trap adalah sehubungan mengenai jawaban terhadap dua petanyaan berikut:18
§ Apakah trap bekerja dengan benar atau tidak?
§ Jika tidak, apakah trap gagal dalam posisi membuka atau menutup?

Traps yang gagal dalam posisi ‘buka’ menyebabkan kehilangan energi. Kondensat yang tidak
kembali ke sistim steam menyebabkan boiler harus memanaskan air yang baru untuk membuat
lebih banyak steam. Kapasitas pemanasan steam dapat juga diturunkan, menghasilkan kehilangan
energi tidak langsung. Traps yang gagal membuka juga akan memberi tekanan udara ke jalur
pembuangan kondensat dan mempengaruhi efisiensi pembuangan terhadap trap yang lainnya.
Traps yang gagal “tutup’ tidak menyebabkan kehilangan air atau energi, namun dapat
menyebabkan penurunan kapasitas panas secara signifikan dan merusak peralatan pemanas steam.

Empat uji kinerja steam trap yang ada: penglihatan/ visual, suara, suhu dan terintegrasi. Lembar
kerja 2 dalam bagian 6 bab ini dapat digunakan untuk melaksanakan audit steam trap.

3.1.1 Uji dengan penglihatan/visual


Uji visual terhadap variasi aliran steam traps dilakukan dengan menggunakan kaca penglihat
(Gambar 41), uji penglihatan, sambungan T untuk pengetesan dan kran uji tiga arah. Metoda ini
bekerja baik dengan traps yang memiliki siklus hidup/mati atau aliran rendah. Metoda ini menjadi
kurang menarik ketika aliran, dan selanjutnya volum air dan flash steam cukup tinggi. Salah satu
penyelesaiannya adalah dengan cara membelokan kondensat sebelum kondensat ini mencapai trap
dan jika trapnya berlanjut mengalir maka ini merupakan tanda telah terjadinya kebocoran.

18
Bagian 3.1 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 63-64

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 50


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Figure

Untuk pengujian terhadap sebuah steam trap, harus ada sebuah kran isolasi yang menyediakan
aliran turun ke trap dan sebuah kran uji pada pengeluaran trap. Bilamana kran uji berada pada
posisi terbuka, hal- hal berikut harus diamati:
§ Pembuangan kondensat. Traps keranjang terbalik dan cakram termodinamika harus memiliki
pembuangan kondensat yang intermittent. Traps apung dan termostatik harus memiliki
pembuangan kondensat yang kontinyu. Traps termostatik dapat memiliki pembuangan yang
intermittent atau kontinyu tergantung pada bebannya. Jika traps keranjang terbuka digunakan
untuk beban yang sangat kecil, maka trap ini akan memiliki pengeluaran kondensat yang
kontinyu.

§ Flash steam. Istilah ini jangan disalah artikan dengan kebocoran steam dalam trap. Sulit untuk
mengidentifikasi secara visual apakah trap sedang me nghembuskan flash steam atau steam
langsung namun, pada umumnya jika steam berhembus secara kontinyu dalam aliran biru,
maka sedang terjadi kebocoran steam langsung. Jika steam keluar secara intermittent dalam
bentuk awan putih maka ini mengindikasikan flash steam.

§ Hembusan steam yang kontinyu dan tanpa aliran


Mengindikasikan bahwa telah terjadi masalah dalam trap. Kapanpun sebuah trap gagal
beroperasi dan alasannya tidak jelas, periksa beberapa kebocoran pengeluaran dari trap,
kehilangan steam, aliran yang kontinyu, pemanasan yang lambat, untuk menemukan apakah
hal tersebut merupakan permasalahan sistim atau permasalahan mekanis dalam steam trap.

3.1.2 Uji suara


Uji suara menggunakan alat pendeteksi kebocoran ultrasonik (lihat bab Peralatan Pemantauan),
stetoskop mekanik, obeng atau batang pendengar dari logam. Metoda ini menggunakan suara
yang diciptakan oleh aliran untuk menentukan jika trap berfungsi dengan baik. Metoda ini
bekerja baik dengan traps yang memiliki siklus hidup/mati atau aliran rendah, namun tidak
begitu baik dengan traps dengan aliran yang bervariasi dan/atau tinggi. Sama halnya dengan

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 51


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

pemeriksaan secara visual, kebocoran traps dapat dideteksi dengan membelokan aliran sebelum
aliran ini mencapai trap.

3.1.3 Uji suhu


Uji suhu menggunakan pistol inframerah (lihat bab Peralatan Pemantauan), pyrometer
permukaan, pita suhu, dan crayon suhu. Peralatan-peralatan tersebut mengukur suhu pengeluaran
pada saluran keluar trap, dengan suhu yang tinggi menunjukan kebocoran dan suhu yang rendah
menunjukan traps yang tersumbat, ukurannya terlalu kecil, atau kegagalan trap. Pistol infra
merah dan pyrometer permukaan dapat mendeteksi suhu pada kedua sisi traps. Untuk
mendapatkan pembacaan yang dapat diandalkan, pipa harus terbuka, bersih dan tanpa kerak,
yang mana kesemuanya akan mengurangi perpindahan panas yang dapat menurunkan suhu yang
tercatat. Beberapa pistol infra merah yang lebih mahal dapat mengatasi ketebalan dinding dan
perbedaan material.

3.1.4 Uji terintegrasi


Spirax Sarco mengembangkan alat uji steam trap terintegrasi karena berbagai keterbatasan
metoda-metoda diatas. 19 Alat ini terdiri dari sebuah sensor pengindera, yang dipasang dibagian
dalam steam trap, yang mampu mendeteksi keadaan fisik media pada titik dengan menggunakan
konduktivitas. Alat ini memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut:
§ Tidak terpengaruhi oleh gangguan flash steam.
§ Hasilnya terbatas dan tidak ditujukan untuk penafsiran.
§ Pemantauan dapat dilakukan secara lokal, dari kejauhan, secara manual atau otomatis, dan
dapat dengan cepat mendeteksi kegagalan, dengan demikian meminimalkan limbah dan
memaksimalkan investasi.

3.2 Pengkajian kehilangan panas dari permukaan yang tidak disolasi

Kehilangan panas dari permukaan yang tidak diisolasi dapat menjadi penting dan oleh karenanya
harus dikaji. 20

3.2.1 Ketebalan Ekonomis Isolasi (KEI)


Keefektifan isolasi mengikuti hukum pengembalian menurun. Hal ini berarti bahwa isolasi
menghasilkan penghematan biaya dan energi, namun dengan meningkatnya ketebalan isolasi
tambahan jumlah energi dan biaya yang dapat dihemat menjadi menurun. Pada tingkatan tertentu,
penambahan isolasi tidak lagi secara ekonomis dapat diterima. Titik dimana jumlah isolasi
memberikan pengembalian investasi terbesar dinamakan “ketebalan ekonomis isolasi”(KEI) dan
ditunjukkan dalam Gambar 40. KEI dihitung berdasarkan faktor- faktor berikut, yang berbeda-beda
untuk masing- masing perusahaan:

§ Biaya bahan bakar


§ Jam operasi setiap tahunnya
§ Kandungan panas bahan bakar

19
Modul 11.14 Pengetesan dan Perawatan Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan Steam
Trapping’. www.spiraxsarco.com
20
Bagian 3.2 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 99-102

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 52


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

§ Efisiensi boiler
§ Suhu operasi permukaan
§ Diameter/tebal permukaan pipa
§ Perkiraan biaya isolasi
§ Suhu udara rata-rata yang terbuka ke ambien

I+H

Biaya
Cost I

H
M

Ketebalan
Insulation Isolasi
Thickness
I : Biaya Isolasi H : Biaya Kehilangan Panas
I + H : Total Biaya M : Ketebalan Ekonomis

Gambar 40. Penentuan Ketebalan Ekonomis Bahan Isolasi (BEE, 2004)

3.2.2 Menghitung kehilangan panas –metodologi


Berbagai diagram, grafik dan referensi tersedia untuk menghitung jumlah kehilangan panas.
Lembar kerja 3 dalam bagian 6 pada bab ini dapat digunakan untuk melakukan pengkajian
kehilangan panas melalui isolasi. Kehilangan panas dapat dihitung dengan menggunakan
pesamaan sebagai berikut:

Total kehilangan panas (Hs dalam kKal/ jam) = S x A

S = [10+(Ts-Ta)/20] (Ts-Ta)

A (m2 ) = 3,14 x diameter (m) x panjang (m)

Dimana :
S = Kehilangan panas pada permukaan dalam kKal/jam m2

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 53


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

A = Luas permukaan dalam m2


Ts = Suhu permukaan panas dalam o C
Ta = Suhu ambien dalam o C

Catatan: Persamaan ini dapat digunakan untuk suhu permukaan sampai 2000C. Faktor-
faktor kecepatan angin, dan konduktivitas bahan isolasi tidak dipertimbangkan.
Biaya energi tambahan sehubungan dengan kehilangan panas dapat dihitung dengan persamaan
berikut:

Hs x jam operasi setiap tahun


Kehilangan bahan bakar ekuivalen (Hf) (kg/thn) = ------------------------------------------
GCV x ? b

Biaya tahunan kehilangan panas($) = Hf x Harga bahan bakar ($/kg)

Dimana :
GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar kKal/kg
?b = Efisiensi boiler dalam persen

3.2.3 Menghitung kehilangan panas - contoh

Pertanyaan: Saluran pipa steam sepanjang 100 m dengan diameter 100 mm tidak diisolasi dan
memasok steam ke peralatan pada tekanan 10 kg/cm2 . Hitung penghematan bahan bakar jika
saluran pipa akan diisolasi dengan glass wool 65 mm dengan selubung pelindung alumunium.

Asumsi:
Efisiensi boiler = 80 persen
Harga bahan bakar minyak = US$ 300/ton
Nilai kalor kotor bahan bakar minyak = 10300 kKal/kg
Suhu permukaan tanpa isolasi (Ts) = 170o C
Suhu permukaan setelah diisolasi (Ts) = 65oC
Suhu ambien (Ta) = 25o C

Tahap 1: hitung kehilangan panas pada permukaan dan total kehilangan panas saluran pipa
yang tidak disolasi (S1 dan Hs1)
S1 = [10+ (Ts-Ta)/20] x (Ts-Ta)
Ts = 170oC
Ta = 25o C
S1 = [10+(170-25)/20] x (170-25)
= 2500 kKal/jam m2

A (m2 ) = 3,14 x diameter (m) x panjang (m)


Diameter = 0,1 m

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 54


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Panjang = 100 m
A1 = 3,14 x 0,1 x 100 = 31,4 m2

Total kehilangan panas (Hs1) = S1 x A1


= 2500 x 31,4
= 78850 kKal/jam

Tahap 2: hitung kehilangan panas pada permukaan dan total kehilangan panas saluran pipa
yang disolasi (S2)
S2 = [10+ (Ts-Ta)/20] x (Ts-Ta)
Ts = 65o C
Ta = 25o C
S2 = [10+(65-25)/20] x (65-25)
= 480 kKal/jam m2

Total kehilangan panas /jam (Hs2) = S2 x A2


Diameter = 0.23 m (= 100 mm + 65 mm + 65 mm)
Panjang = 100 m
A2 = 3,14 x 0,23 x 100 = 31.4 m2

Total kehilangan panas (Hs2) = S2 x A2


= 480 x 72.2
= 34656 kKal/jam

Tahap 3: hitung penghematan bahan bakar dan penghematan biaya tiap tahun (Hf dan US$)

Total penurunan kehilangan panas Hs = Hs1 –Hs2


= 78860 –34656 = 44194 kKal/jam

Kehilangan bahan bakar ekuivalen (Hf) (kg/thn) = Hs x jam operasi setiap tahun
GCV x ? b
Jam operasi setiap tahun = 8400 jam
Total penurunan kehilangan panas = 44194 kKal/ jam
Nilai kalor kotor bahan bakar minyak = 10300 kKal /kg
Efisiensi boiler = 80 persen (0,8)
Harga bahan bakar minyak = US$ 300/ton (US$ 0,3/kg)

Hf = 44194 x 8400 = 45052 kg/tahun


10300 x 0,8

Biaya tahunan kehilangan panas (US$) = Hf x Harga bahan bakar (US$/kg)


= 45052 x 0,3
= US$ 13516

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 55


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

3.3 Pengkajian terhadap penghematan dari pemanfaatan kembali kondensat

Prosedur untuk menghitung penghematan energi dan biaya yang dapat dicapai oleh pemanfaatan
kembali kondensat dijelaskan dalam Gambar 41.

Gambar 41. Perhitungan Pe nghematan Biaya dan Energi dari Pemanfaatan Kembali
Kondensat (UNEP, 2004)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 56


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

4. PELUANG EFISIENSI ENERGI


Bagian ini menjelaskan mengenai peluang-peluang utama untuk memperbaiki efisiensi energi
sistim distribusi steam.

1. Mengelola steam traps


Kehilangan energi dapat dikurangi dengan menggunakan steam traps, perhatian diberikan ke
area berikut:21
§ Pengujian steam traps dijelaskan dalam bagian 3.1
§ Perawatan rutin, tergantung pada tipe trap dan penggunaannya. Steam trap tekanan seimbang
misalnya, memiliki elemen yang dirancang untuk kemudahan penggantian. Mengubahnya
secara teratur, mungkin sekali dalam tiga tahun atau lebih, nampaknya membuang waktu dan
bahan. Walau demikian, praktek ini mengurangi kebutuhan pemeriksaan trap dan harus
menjamin sistim bebas gangguan dengan kehilangan minimal melalui traps yang cacat.
Perawatan rutin yang melibatkan pembersiha n dan guna ulang yang ada hanya menggunakan
banyak buruh namun meninggalkan steam trap yang tidak bisa diandalkan. Perawatan harus
diperiksa dari waktu ke waktu dan cenderung melelahkan. Perawatan rutin harus
menyertakan pembaharuan beberapa bagian yang dicurigai, jika hal ini dilakukan akan
menjadi biaya yang efektif/ mahal.

§ Penggantian bagian dalam. Pembaharuan bagian dalam steam trap dirasa cukup baik. Badan
bagian luar umumnya memiliki umur pakai setua pabrik dimana badan tersebut dipasangkan
dan hanya bagian dalamnya yang diganti tergantung pada kondisi sistim. Terdapat
keuntungan yang nyata dalam mengganti bagian dalam tersebut dari waktu ke waktu. Hal ini
tergantung pada kemudahan bagian baru tersebut dipasang, kehandalan dan keberadaan trap
yang diperbaharui. Elemen traps termostatik biasanya dapat diganti dengan membuka sekrup
dari dudukannya. Penggantian cukup sederhana dan pembuatan ulang trap akan handal
dengan asumsi instruksi perawatannya dilakukan dengan benar. Selalu dirawat sesuai dengan
aturan teknik yang benar untuk steam traps. Pabrik pembuat yang memiliki reputasi biasanya
akan selalu menyediakan literatur, saran-saran, dan suku cadang.

§ Penggantian traps. Pada suatu kesempatan, akan lebih mudah dan murah untuk mengganti
traps daripada memperbaikinya. Dalam kasus seperti ini penting bahwa traps itu sendiri
dapat diganti dengan mudahnya. Sambungan flens akan memudahkan penggantian, walaupun
trap yang di flens lebih mahal daripada trap disekrup. Pemakaian flens memberikan biaya
tambahan.

2. Menghindari kebocoran steam


Kebocoran steam merupakan sumber hilangnya energi dan harus dihindarkan. Diperkirakan
bahwa lubang berdiameter 3 mm pada saluran pipa yang membawa 7kg/cm2 steam akan
memboroskan bahan bakar minyak 33 kL per tahun. Kebocoran steam pada saluran pipa tekanan
tinggi lebih mahal dari yang bertekanan rendah. Kebocoran steam dimanapun harus segera
diperhatikan. Sebetulnya, plant harus mempertimbangkan program pengawasan untuk
mengidentifikasikan kebocoran pada saluran pipa, kran, flens dan sambungan-sambungan.

21
Item 1 adalah ringkasan Modul 11.14 Pengetesan dan Perawatan Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11,
‘Steam Traps dan Steam Trapping’ . www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 57


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Sesungguhnya, dengan menutup seluruh kebocoran, seseorang mungkin akan terkejut dengan
didapatkannya penghematan bahan bakar yang dapat mencapai 5 persen dari pemakaian steam
pada industri skala kecil atau menengah atau bahkan lebih tinggi untuk pabrik yang memiliki
beberapa departemen proses.
Untuk menghindari kebocoran mungkin akan sangat berharga apabila mempertimbangkan
penggantian sambungan flens yang jarang dibuka pada plant tua yang disambung dengan cara
dilas. Gambar 42 memberikan perkiraan cepat untuk kebocoran steam berdasarkan panjang lidah
asap. Contoh, jika panjang lidah asap 700 mm maka steam yang hilang adalah 10 kg/jam.

Gambar 42: Kehilangan Steam VS Panjang Lidah Asap


(Spirax Sarco)

3. Meny ediakan steam kering untuk proses


Steam yang terbaik untuk pemanasan proses industri adalah steam jenuh kering. Steam basah
mengurangi panas total dalam steam. Juga air membentuk sebuah lapisan basah pada peralatan
perpindahan panas, traps yang kelebihan muatan dan peralatan kondensat. Steam lewat jenuh
tidak dikehendaki untuk pemanasan proses sebab steam ini melepaskan panas pada laju yang
lebih rendah daripada perpindahan panas kondesasi steam jenuh. Harus diingat bahwa sebuah
boler tanpa pemanas berlebih tidak dapat mengantarkan steam jenuh kering dengan sempurna.
Yang terbaik hanya dapat mengantarkan 95 hingga 98 persen steam kering. Fraksi kering steam
tergantung pada bermacam faktor seperti ketinggian air dalam boiler. Bahkan sesunguhnya
perlakuan air boiler yang tidak benar dapat menjadi penyebab terjadinya steam basah. Karena
steam jenuh kering diperlukan untuk peralatan proses, perhatian harus ditujukan pada operasi
boiler dan penutupan/ isolasi saluran pipa.

Steam basah dapat menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas poduk, dan dapat menyebabkan
kerusakan kehampir seluruh peralatan dan pabrik. Sementara itu walau pengurasan dan trapping

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 58


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

yang dilakukan secara hati- hati dapat membuang air hampir seluruhnya namun cara tersebut
tidak dapat mengatasi tetesan air yang tersuspensi, untuk itu dipasang separator pemisah pada
pipa saluran steam. Steam yang dihasilkan dalam sebuah boiler yang dirancang untuk
menghasilkan steam jenuh pada dasarnya memang sudah basah. Walau faktor kekeringan akan
bervariasi sesuai dengan tipe boiler, hampir semua boiler steam tipe shell akan menghasilkan
steam dengan fraksi kekeringan antara 95 sampai 98 persen. Kadar air steam yang dihasilkan
oleh boiler selanjutnya meningkat jika terjadi priming and penangguhan. Separator pemisah
steam dapat dipasang pada saluran pipa steam juga pada jalur cabang untuk mengurangi
kebasahan steam dan memperbaiki kualitas steam yang menuju unit-unit.

4. Menggunakan steam pada tekanan terendah yang dapat diterima oleh proses
Studi mengenai tabel steam menunjukan bahwa panas laten steam berkurang dengan
meningkatnya tekanan steam. Ini hanya merupakan panas laten steam, yang mengambil bagian
dalam proses pemanasan bila diterapkan pada sistim pemanasan tidak langasung seperti alat
penukar panas. Jadi, penting bahwa nilainya dijaga setinggi mungkin. Nilai ini hanya dapat
dicapai dengan tekanan steam yang lebih rendah. Sebagai pedoman, steam harus selalu
dibangkitkan dan didistribusikan pada tekanan tertinggi, akan tetapi digunakan pada tekanan
serendah mungkin karena steam ini memiliki panas laten yang lebih tinggi. Walau begitu, dapat
juga dilihat dari tabel steam bahwa makin rendah tekanan maka suhunya pun akan semakin
rendah pula. Karena suhu merupakan tenaga penggerak bagi perpindahan panas pada tekanan
steam yang lebih rendah, laju perpindahan panas akan menjadi lebih lambat dan waktu yang
dibutuhkan untuk proses menjadi lebih lama. Dalam peralatan dimana kehilangan yang sudah
ditetapkan cukup tinggi (contoh silinder pengering yang besar), akan terdapat kenaikan dalam
pemakaian steam pada tekanan ya ng lebih rendah karena meningkatnya waktu pemrosesan.
Walau demikian, terdapat beberapa peralatan di industri tertentu dimana peralatan secara
menguntungkan dapat dijalankan dengan tekanan rendah tanpa mempengaruhi waktu
produksinya. Oleh karena itu, terdapat batas dalam mengurangi tekanan steam. Tergantung pada
rancangan peralatan, tekanan steam terendah yang memungkinkan dimana peralatan dapat
bekerja harus dipilih tanpa mengorbankan waktu produksi atau pemakaian steam.

5. Penggunaan yang benar untuk steam yang diinjeksikan secara langsung


Pemanasan cairan oleh injeksi steam secara langsung seringkali diperlukan. Peralatan yang
diperlukan relatif sederhana,murah dan mudah didapat. Tidak perlu adanya pemanfaatan kembali
kondensat. Pemanasannya cepat dan panas sensiel steamnya juga digunakan bersamaan dengan
panas laten, membuat proses efisien secara termal. Pada proses dimana pengenceran tidak
menjadi masalah, pemanasan dilakukan dengan menghembuskan steam ke cairan, yaitu dengan
injeksi steam secara langsung Jika pengenceran dan pengadukan terhadap isi tangki tidak dapat
diterima oleh proses, atau pengadukan langsung steam tidak dapat diterima, maka harus
digunakan pemanasan steam secara tidak langsung. Idealnya, steam yang diinjeksikan harus
dikondensasikan secara sempurna begitu gelembung naik menembus cairan. Hal ini hanya
memungkinkan jika tekanan steam masuk dijaga sangat rendah – sekitar 0,5kg/cm2 – dan
tentunya tidak melebihi 1 kg/cm2 . Jika tekanannya tinggi, kecepatan gelembung steam juga akan
tinggi dan steam tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk mengembun sebelum mencapai
permukaan. Gambar 46 menunjukan susunan yang direkomendasikan untuk injeksi steam
langsung dengan menggunakan pipa sparge. Sejumlah besar lubang berdiameter kecil (2 sampai
5mm), menghadap kebawah, harus dibor pada pipa terpisah. Hal ini akan membantu dalam

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 59


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

mengnyebarkan kecepatan gelembung dalam cairan. Sebuah pengendali steam termostatik sangat
diperlukan.

Cara yang lebih efisien dalam injeksi steam ke air adalah dengan menggunakan injektor steam
buatan pabrik yang berkualitas baik. Injektor yang baik dirancang sedemikian rupa sehingga
steam menciptakan gaya venturi untuk secara tidak sengaja menarik air dingin melalui injektor.
Panas dalam steam dipindahkan lebih cepat dan lebih sempurna daripada dengan menggunakan
pipa sparge, untuk meyakinkan bahwa seluruh steam yang diinjeksikan diserap oleh air sebelum
steam ini mampu melepaskan diri dari permukaan air, dengan begitu akan mengurangi
kehilangan panas.

Gambar 43: Pemasangan Injektor Steam


(Spirax Sarco)

6. Meminimalkan hambatan perpindahan panas22


Dinding logam mungkin bukan hambatan pada proses perpindahan panas. Kemungkinan yang
lain adalah lapisa n film udara, kondensat dan kerak pada sisi steam. Pada sisi produk mungkin
juga terdapat produk yang terbakar atau kerak, dan lapisan produk yang diam. Pengadukan
produk dapat menghilangkan pengaruh lapisan yang diam, dan pada saat yang bersamaan
pembersihan secara teratur pada sisi produk akan mengurangi kerak. Pembersihan secara teratur
permukaan pada sisi steam dapat juga meningkatkan laju perpindahan panas dengan cara

22
Item 6 diambil dari Modul 2.5 Perpindahan Panas. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 2, ‘Prinsip-prinsip Keteknikan
Steam dan Perpindahan Panas . www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 60


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

mengurangi ketebalan lapisan kerak, namun demikian, cara ini tidak selalu memungkinkan.
Lapisan ini dapat juga dikurangi dengan memperhatikan secara seksama terhadap operasi boiler
yang benar, dan penghilangan tetesan air yang membawa kotoran dari boiler.

Kondensasi lapisan film


Penghilangan lapisan film kondensat tidak sesederhana yang dibayangkan. Begitu steam yang
berkondensasi melepaskan entalpi penguapannya, akan terbentuk tetesan air pada permukaan
perpindahan panas. Kemudian mereka bergabung bersama membentuk lapisan film kondensat
terus menerus. Lapisan film kondensat mempunyai resistansi sekitar 100 sampai 500 kali
terhadap perpindahan panas dari permukaan pemanasan baja, dan 500 sampai 600 kali lebih
resistan dari tembaga.

Kondensasi tetesan air


Jika tetesan-tetesan air pada permukaan perpindahan panas tidak segera bergabung dan tidak
terbentuk lapisan film kondensat yang sinambung, terjadi kondensasi tetesan air. Laju
perpindahan panas yang dapat dicapai selama kondensasi tetesan air biasanya lebih tinggi dari
yang dicapai selama kondensasi lapisan film.

Sementara sejumlah besar permukaan perpindahan panas terbuka selama kondensasi tetesan air,
koefisien perpindahan panas akan naik sampai sepuluh kali lebih besar daripada dengan
kondensasi lapisan film. Dalam perancangan alat-alat penukar panas dimana kondensasi tetesan
air dikembangkan, resistansi panas yang dihasilkan seringkali diabaikan dibandingkan dengan
hambatan perpindahan panas lainnya. Walau demikian, pencapaian kondisi utuk kondensasi
tetesan air terbukti sulit untuk didapatkan.

Jika permukaan dilapisi dengan bahan yang mencegah kebasahan, maka memungkinkan untuk
menggunakan kondensasi tetesan dalam jangka waktu tertentu. Untuk maksud ini, kisaran bahan
pelapis permukaan seperti Silikon, PTFE dan berbagai tipe lilin dan asam lemak kadang-kadang
digunakan ke permukaan penukar panas dimana kondensasi dikembangkan. Walau demikian,
bahan-bahan pelapis tersebut lambat laun akan kehilangan efektifitasnya karena proses oksidasi
atau pengkotoran, dan kondensasi cara lapisan yang lama kelamaan akan menonjol.

Sebagaimana udara merupakan isolasi yang baik, udara ini bahkan memberikan resistansi yang
lebih terhadap perpindahan panas. Udara memiliki tahanan 1500 sampai 3000 kali lebih besar
terhadap aliran panas daripada baja, 8000 sampai 16000 lebih besar dari pada tembaga. Hal ini
berarti bahwa sebuah lapisan udara dengan ketebalan hanya 0,025 mm dapat menahan
perpindahan panas yang setara dengan dinding tembaga setebal 400 mm! Tentu saja semua
hubungan perbandingan tersebut tergantung pada profil suhu yang melintasi masing- masing
lapisan.

Gambar 44 menggambarkan pengaruh kombinasi lapisan ini pada proses perpindahan panas.
Hambatan terhadap perpindahan panas tersebut tidak hanya akan meningkatkan ketebalan
seluruh lapisan konduksi, namun juga secara signifikan megurangi konduktivitas panas rata-rata
lapisan. Makin besar resistansi lapisan terhadap aliran panas, makin besar pula kemungkinan
kenaikan suhunya. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai suhu produk yang dikehendaki, tekanan
steam perlu secara signifikan lebih tinggi. Kehadiran lapisan udara dan air pada permukaan

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 61


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

perpindahan panas dari proses atau penggunaan pemanasan ruangan bukan merupakan hal yang
tidak biasa. Hal tersebut terjadi di seluruh proses yang dipanaskan oleh steam sampai beberapa
derajat.

Untuk mendapatkan keluaran produk yang dikehendaki dan meminimalkan biaya operasi proses
steam, kinerja pemanasan yang tinggi dapat dicapai dengan mengurangi ketebalan lapisan film
pada permukaan kondensasi. Dalam prakteknya, udara biasanya akan memiliki pengaruh yang
paling signifikan terhadap efisiensi perpindahan panas, dan pembuangannya dari pasokan steam
akan meningkatkan kinerja pemanasannya.

.
Gambar 44. Gradien Suhu yang Melintasi Hambatan Perpindahan Panas
(Spirax Sarco)

7. Ventilasi udara yang benar23


Bila steam pertama kali dialirkan ke pipa setelah jangka watu penghentian pabrik, pipanya penuh
dengan udara. Selanjutnya, jumlah udara dan gas-gas lain yang tidak terkondensasi akan masuk
bersama steam, walaupun bagian dari gas- gas tersebut biasanya sangat kecil dibanding dengan
steam. Ketika steam terkondensasikan, gas-gas teseb ut akan terhimpun dalam pipa-pipa dan alat
penukar panas. Tindakan pencegahan harus dilakukan pada saat membuang gas-gas tersebut.
Sebagai akibat dari tidak dilakukannya pembuangan udara adalah panjangnya jangka waktu
pemanasan, dan penurunan efisiensi pabrik serta kinerja prosesnya.

Udara dalam sistim steam juga akan mempengaruhi suhu sistim. Udara akan menggunakan
tekanannya didalam sistim, dan akan ditambahkan ke tekanan steam untuk memberikan tekanan
total. Oleh karena itu, tekanan dan suhu campuran steam/udara yang aktual akan lebih rendah
dari yang dipantau oleh pengukur tekanan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh udara pada perpindahan panas. Sebuah lapisan

23
Item 7 diambil dari Modul 10.5 Ventilasi Udara, Kehilangan Panasdan Ringkasan dari Relasi Standar Berbagai Pipa. In:
Spirax Sarco LearningCentre, Block 10, ‘Distribusi Steam’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 62


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

udara dengan ketebalan 1 mm dapat memberikan tahanan terhadap panas setara dengan satu
lapisan air dengan ketebalan 25 µm, satu lapisan besi dengan tebal 2 mm atau satu lapisan
tembaga dengan tebal 15 mm. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menghilangkan udara dari
berbagai sistim steam.

Ventilasi udara otomatis untuk sistim steam (yang beropeasi pada prinsip yang sama dengan
steam trap termostatik ) harus dipasang diatas ketinggian kondensat sehingga hanya udara atau
campuran steam/udara yang dapat mencapainya. Lokasi terbaik untuk ventilasi adalah pada
ujung pipa saluran steam. Pembuangan dari ventilasi udara harus disalurkan ke pipa menuju
tempat yang aman. Dalam prakteknya, sebuah jalur kondensat yang jatuh kearah penerima hasil
ventilasi dapat menerima buangan dari ventilasi udara. Disamping ventilasi udara pada ujung
saluran pipa, ventilasi udara juga harus dipasang:
§ Paralel dengan trap keranjang terbalik atau, pada beberapa contoh, trap termodinamik. Trap-
trap tersebut kadangkala lambat dalam memventilasikan udaranya pada waktu start -up.
§ Pada ruang steam yang janggal (seperti pada sisi yang berlawanan ke arah mana steam
menuju pan berjaket).
§ Dimana terdapat ruang steam ukuran besar (seperti sebuah autoclave), dan campuran
steam/udara dapat mempengaruhi kualitas proses.

8. Meminimalkan hantaman air24


Hantaman air merupakan kebisingan yang diakibatkan oleh hantaman dari tubrukan kondensat
pada kecepatan tinggi ke sambungan pipa kerja, plant, dan peralatan. Hal ini memiliki sejumlah
implikasi:
§ Sebab kecepatan kondensat lebih tinggi dari normal, menghilangnya energi kinetik lebih
tinggi dari yang diharapkan.
§ Air cukup rapat dan tidak dapat dimampatkan, sehingga mengalami efek ‘pembantalan/
cushioning’bila gas yang menjumpai rintangan tidak ada
§ Energi dalam air melawan rintangan dalam sistim pemipaan seperti kran dan sambungan.

Gambar 45. Pembentukan pukulan air ‘padat’(Spirax Sarco)

24
Item 8 diambil dari Modul 10.4 Jaringan Utama Steam dan Drainasenya. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10,
‘Distribusi Steam’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 63


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Tanda-tanda adanya hantaman air meliputi kebisingan suara letusan, dan mungkin pergerakan
pipa. Pada keadaan yang lebih keras, hantaman air dapat meretakkan peralatan saluran pipa
dengan efek yang hampir meledak, sebagai akibat keluarnya steam langsung pada retakan,
menimbulkan situasi yang sangat berbahaya. Rancangan teknik, pemasangan dan perawatan
yang baik akan menghindarkan terjadinya hantaman air, cara ini merupakan praktek yang lebih
baik daripada mengusahakan pemilihan bahan dan besarnya angka tekanan peralatan.

Biasanya, sumber hantaman air terjadi pada titik yang rendah dalam pipa kerja (gambar 46).
Area tersebut disebabkan oleh karena:
§ Jalur yang longgar, mungkin karena kegagalan alat pendukungnya.
§ Penggunaan yang tidak benar dari penurun ukuran pipa/ reducer konsentris (lihat Gambar
10.3.7) –Selalu gunakan reducer eksentris yang datar pada bagian dasarnya.
§ Pemasangan strainer yang tidak benar – alat tesebut harus dipasang dengan keranjang
disampingnya.
§ Pembuangan jalur steam yang tidak memadai.
§ Operasi yang tidak benar – Pembukaan kran terlalu cepat pada saat start-up ketika pipa-
pipanya dingin.

Gambar 46. Sumber-sumber yang Memungkinkan bagi Hantaman Air


(Spirax Sarco)

Sebagai ringkasan, kemungkinan hantaman air dapat diminimalkan dengan cara:


§ Memasang jalur steam dengan penurunan pada arah aliran, dan dengan titik pengurasan
dipasang pada jarak yang beraturan serta pada titik yang rendah.
§ Memasang check valve pada seluruh steam traps, sehingga kondensat tidak kembali ke jalur
steam atau plant selama penghentian operasi.
§ Membuka kran isolasi secara perlahan untuk membiarkan berbagai kondensat, yang mungkin
ada dalam sistim untuk mengalir dengan perlahan melalui trap pengurasan, sebelum
kondensat ini diambil oleh steam berkecepatan tinggi. Hal ini terutama penting pada saat
start-up.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 64


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

9. Isolasi saluran pipa steam peralatan proses panas


Isolasian diperlukan untuk menghindari kehilangan panas melalui radiasi dari pipa-pipa steam
sebagaimana diterangkan dalam bagian 2.11.

10. Memperbaiki pemanfaatan kembali kondensat 25


Pemanfaatan kembali kondensat sudah dijelaskan pada bagian 2.10. Gambar 47 membandingkan
jumlah energi dalam kilogram steam dan kondensat pada tekanan yang sama. Persentase energi
dalam kondensat yang terdapat dalam steam dapat bervariasi dari 18 persen pada 1 bar g sampai
30 persen pada 14 bar g. Jelas bahwa kondensat cair akan berharga apabila dapat dimanfaatkan
kembali. Jika air ini dikembalikan ke ruang boiler, maka akan menurunkan permintaan bahan
bakar boiler. Untuk setiap kenaikan 6o C suhu air umpan, maka akan terdapat penghematan bahan
bakar di boiler sekitar 1 persen.

Gambar 47. Kandungan Panas Steam dan Kondensat pada Tekanan


yang Sama (Spirax Sarco)

11. Memanfaatkan kembali flash steam26


Flash steam dilepaskan dari kondensat panas ketika tekanannya berkurang. Sebagai contoh, jika
steam diambil dari sebuah boiler dan tekanan boilernya turun, maka kandungan air dalam boiler
akan flash off untuk menambah ‘kelangsungan hidup’steam yang dihasilkan oleh panas dari
bahan bakar boiler.

Jika flash steam akan digunakan, perlu diketahui berapa banyak steam ini akan tersedia.
Jumlahnya ditentukan oleh perhitungan, atau dapat dibaca dari tabel atau grafik yang sederhana.

Contoh: Hitung flash steam yang tersedia:

25
Item 10 is taken from Module 14.1 Introduction to Condensate Recovery. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14,
‘Condensate Recovery’. www.spiraxsarco.com
26
Item 11 is a summary of part of Module 14.6 Flash Steam. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14, ‘Condensate
Recovery’. www.spiraxsarco.com

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 65


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Kondensat masuk menuju steam trap sebagai air jenuh, pada tekanan 7 bar g dan suhu 170°C.
Jumlah panas spesifik dalam kondensat pada tekanan ini adalah 721 kJ/kg. Setelah melewati
steam trap, tekanan dalam jalur kembali kondensat adalah 0 bar g. Pada tekanan ini, jumlah
maksimum panas setiap kilogram kondensat yang dapat ditangkap adalah 419 kJ dan suhu
maksimumnya 100°C. Terdapat kelebihan panas sebesar 302 kJ yang menguapkan beberapa
kondensat ke steam. Panas yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kg steam jenuh dari air untuk
suhu yang sama pada tekanan 0 bar gauge adalah 2257 kJ. Persentase flash steam per kg
kondensat dihitung sebagai berikut:

Percentage flash steam tersedia = S1 — S2 X 100%


L2

Dimana : S1 = panas sensibel kondensat pada tekanan yang lebih tinggi


S2 = panas sensibel steam pada tekanan lebih rendah (dimana steam di flash kan)
L2 = panas laten flash steam (pada tekanan yang lebih rendah).

Pada contoh ini, persentase flash steam yang diuapkan adalah:


= [(S1 — S2 ) / L2 ] X 100%
= [(721 –419)] / 2257] X 100%
= 13,4%

Contoh: Tentukan flash steam yang tersedia dengan menggunakan diagram:


Kemungkinan lain, diagram dalam Gambar 48 dapat dibaca langsung untuk tekanan sedang dan
rendah yang dijumpai di berbagai pabrik. Contohnya dilukiskan dalam Gambar 48 dan
meperlihatkan bahwa 0,134 kg flash steam yang dihasilkan per kg kondensat melalui trap.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 66


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

Gambar 48: Grafik Jumlah Flash Steam (Spirax Sarco)

Penggunaan flash steam meliputi pemanasan (dengan deretan pemanas udara dan pemasangan
pemanas ruangan yang menggunakan panel radiant atau pemanas unit), nilai kalor air panas
yang dipanaskan oleh steam dan nilai kalor steam ke air. Blowdown boiler dapat juga
dimanfaatkan sebagai flash steam , seperti yang dijelaskan dalam Bab Boiler.

The Spirax Sarco Learning Centre menyediakan informasi lebih banyak mengenai tangki
pemanfaatan kembali flash steam , persyaratan bagi keberhasilan penggunan pemanfaatan
kembali, dan penggunan khusus dari flash steam.

12. Penggunaan termo-kompresor untuk mengguna ulang tekanan steam yang rendah
Dalam beberapa kasus, tekanan steam yang sangat rendah diguna ulang sebagai air setelah
kondensasi bila tidak ada lagi opsi yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, menjadi layak untuk
mengkompresikan tekanan steam yang rendah ini dengan steam yang bertekanan sangat tinggi dan
mengguna ulangnya sebagai steam tekanan sedang. Mayoritas energi dalam steam adalah nilai
panas latennya dan dengan demikian kompresi termis akan memberi perbaikan besar dalam
pemanfaatan kembali limbah panas. Termo kompresor (Gambar 50) merupakan peralatan
sederhana dengan sebuah nosel dimana steam tekanan tinggi dipercepat menjadi fluida berkecepatn

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 67


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

tinggi. Hal ini akan menarik steam tekanan rendah oleh perpindahan momentum dan
dikompresikan ulang dalam venturi yang divergen. Ini biasanya digunakan dalam evapoator
dimana steam mendidih di kompresi kembali dan digunakan sebagai steam pemanas.

DISCHARGE
MOTIVE STEAM
STEAM M.P.
H.P.

SUCTION STEAM
L.P.

Gambar 49. Termo kompresor

5. DAFTAR PERIKSA OPSI


Bab ini melibatkan opsi-opsi efisiensi energi yang paling penting

§ Perbaiki kebocoran steam dan kebocoran kondensat (sebuah lubang berdiameter 3 mm pada
jalur pipa yang membawa 7 kg/cm 2 steam akan memboroskan 33 kilolitres bahan bakar
minyak per tahun).
§ Rencanakan pekerjaan untuk perbaikan kebocoran steam yang tidak dapat dibetulkan kecuali
jika pabrik berhenti beroperasi. Berikan label pada setiap kebocoran.
§ Gunakan turbin steam tekanan balik utuk menghasilkan tekanan steam yang rendah
§ Gunakan metoda desuperheating steam yang lebih efisien
§ Pastikan suhu proses dikendalikan dengan benar
§ Jaga tekanan steam proses terendah yang dapat diterima
§ Kurangi pemborosan air panas ke pengurasan/ drain
§ Buang atau pisahkan seluruh pemipaan steam yang tidak perlu
§ Pastikan bahwa kondensat dikeluarkan dengan benar dari peralatan proses dan pemanasan
§ Pastikan kondensat dikembalikan atau diguna ulang dalam proses (kenaikan 60 C pada suhu
air umpan oleh economizer/pemanfaatan kembali kondensat dapat menghemat pemakaian
bahan bakar 1 persen, pada boiler)
§ Berikan pemanasan pendahuluan air umpan boiler dengan kondensat dan flash steam bila
memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, panaskan dengan steam langsung dari boiler
dengan metoda injeksi steam.
§ Manfaatkan kembali panas dari blowdown boiler yang kontinyu
§ Periksa operasi steam traps
§ Minimalkan hantaman air

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 68


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

§ Buang udara dari steam tidak langsung dengan menggunakan peralatan (lapisan film dengan
ketebalan 0,25 mm memberikan resistansi yang sama ke perpindahan panas dengan dinding
tembaga dengan tebal 330 mm )
§ Periksa steam traps secara teratur dan perbaiki traps yang tidak berfungsi segera
§ Pertimbangkan pemanfaatan kembali steam ventilasi (contoh pada tangki flash besar)
§ Gunakan limbah steam untuk pemanasan air
§ Gunakan chiller absorpsi untuk mengkondensasikan steam buangan sebelum mengembalikan
kondensat ke boiler
§ Tetapkan program perawatan efisiensi steam. Mulai dengan audit energi dan tindak lanjuti,
kemudian buatlah program perawatan efisiensi steam sebagai bagian program manajemen
energi kontinyu

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 69


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

6. LEMBAR KERJA
Bagian ini meliputi lembar kerja sebagai berikut:
• Spesifikasi Teknis Steam Traps
• Audit Steam Traps
• Kehilangan Isolasi

Lembar Kerja 1: SPESIFIKASI TEKNIS STEAM TRAPS


Ukuran Trap

Tipe pengeluaran
No Bagian

Tipe Trap
Ref. Trap

(kontinyu/ Kapasitas trap


(No)

Ref. Lokasi
semi kontinyu/ (kg
(dept. pabrik/blok)
sekali-sekali/ kondensat/jam)
intermittent)

Lembar Kerja 2: AUDIT STEAM TRAP


Referensi Trap (No)

Status sambungan
Status fungsi trap
Penggunaan trap

Diagnosa situasi
Tekanan trap
Ukuran Trap

Lokasi Trap

Keterangan
No Bagian

Tipe Trap

kg/cm2

trap

Lembar Kerja 3: KEHILANGAN ISOLASI


No. Lokasi ReferensiPeralatan Diameter Suhu Ketebalan
luar permukaan isolasi (jika
ada)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 70


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

7. REFERENSI

Bureau of Energy Efficiency. Energy Efficiency in Thermal Utilities. Book 2, 2004


US Department of Energy (DOE), Fedral Energy Management Programme. Steam Trap
Performance Assessment, Doe/Ee -0193, Page 8. 1999. www.eren.doe.gov/femp
Spirax Sarco. Learning Centre. www.spiraxsarco.com/learn
Sustainable Energy Authority of Victoria (SEAV). Fact sheet: Boiler Optimisation. 2005.
www.seav.sustainability.vic.gov.au/manufacturing/sustainable%5Fmanufacturing/
United Nations Environment Programme (UNEP). Cleaner Production –Energy Efficiency
Manual –Guidelines for the integration of Cleaner Production and Energy Efficiency. 2004.
www.uneptie.org
Beberapa bagian dalam bab ini diambil dari, berdasarkan pada atau merupakan ringkasan modul
yang utama dalam Learning Centre berdasar-web Spirax Sarco dengan ijin Spirax Sarco. Untuk
informasi lebih rinci silahkan mengacu ke www.spiraxsarco.com/learn untuk modul berikut:
1. Pendahuluan
2. Prinsip -prinsip Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas
3. Ruang Boiler
4. Pengukur aliran
5. Teori Pengendalian Dasar
6. Pengendalian Perangkat Keras: Listrik/ Pergerakan Pneumatik
7. Pengendalian Perangkat Keras: Pergerakan Tindakan sendiri
8. Pengendalian Penggunaan
9. Kran Keamanan
10. Distribusi Steam
11. Steam Traps dan Steam Trapping
12. Tambahan saluran pipa
13. Penghilangan Kondensat
14. Pemanfaatan kembali Kondensat
15. Desuperheating
16. Persamaan-persamaan

Copyright:
Copyright © United Nations Environment Programme (year 2006)
This publication may be reproduced in whole or in part and in any form for educational or non-profit purposes without special
permission from the copyright holder, provided acknowledgement of the source is made. UNEP would appreciate receiving a
copy of any publication that uses this publication as a source. No use of this publication may be made for resale or any other
commercial purpose whatsoever without prior permission from the United Nations Environment Programme.

Hak Cipta:
Hak cipta © United Nations Environment Programme (tahun 2006)
Publikasi ini boleh digandakan secara keseluruhan atau sebagian dalam segala bentuk untuk pendidikan atau keperluan non-
profit tanpa ijin khusus dari pemegang hak cipta, harus mencantumkan sumber yang membuat. UNEP akan menghargai
pengiriman salinan dari setiap publikasi yang menggunaan publikasi ini sebagai sumber. Tidak diijinkan untuk menggunakan
publikasi ini untuk dijual belikan atau untuk keperluan komersial lainnya tanpa ijin khusus dari United Nations Environment
Programme,

Disclaimer:

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 71


Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam

This energy equipment module was prepared as part of the project "Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia
and the Pacific" (GERIAP) by the National Productivity Council, India. While reasonable efforts have been made to ensure that
the contents of this publication are factually correct and properly referenced, UNEP does not accept responsibility for the
accuracy or completeness of the contents, and shall not be liable for any loss or damage that may be occasioned directly or
indirectly through the use of, or reliance on, the contents of this publication, including its translation into other languages than
English. This is the translated version from the chapter in English, and does not constitute an official United Nations publication,
including its translation into other languages than English. This is the translated version from the chapter in English, and does
not constitute an official United Nations publication.

Disclaimer:
Modul peralatan energi ini dibuat sebagai bagian dari proyek “Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Industri di Asia dan
Pasifik/ Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia and the Pacific” (GERIAP) oleh Badan Produktivitas
Nasional, India. Sementara upaya-upaya masih dilakukan untuk menjamin bahwa isi dari publikasi ini didasarkan fakta-fakta
yang benar, UNEP tidak bertanggung-jawab terhadap ketepatan atau kelengkapan dari materi, dan tidak dapat dikenakan
sangsi terhadap setiap kehilangan atau kerusakan baik langsung maupun tidak langsung terhadap penggunaan atau
kepercayaan pada isi publikasi ini, termasuk terjemahannya dalam bahasa lain selain Inggris.

Spirax Sarco copyright and disclaimer:


Spirax Sarco cannot be held responsible for any mishap, or misinterpretation of this technical material, or out-of-date technical
material, or any claim by any person or persons or organisations as a result of this information as printed in this document,
either expressed or implied, and whether in hard copy or electronic copy. The Spirax Sarco technical material used in this
document is copyright of Spirax Sarco and remains the full and exclusive intellectual property of Spirax Sarco at all times.

Spirax Sarco copyright and disclaimer


Spirax Sarco tidak dapat bertanggung jawab untuk setiap kesalahan, atau kesalahan interpretasi pada material teknis ini, atau
setiap keberatan dari setiap orang atau organisasi sebagai hasil dari informasi ini yang dicetak dalam dokumen ini, yang
diekspresikan, dalam perangkat keras atau salinan elektronik Material teknis Spirax Sarco yang digunakan pada dokumen ini
merupakan hak cipta dari Spirax Sarcodan tetap menjadi hak kekayaan intelektual dari Spirax Sarco pada setiap saar.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 72

You might also like