Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Mengapa kita menggunakan steam? ..................................................................................... 1
1.2 Apakah steam itu? ................................................................................................................. 3
1.3 Kualitas steam....................................................................................................................... 8
2. SISTIM DISTRIBUSI STEAM.....................................................................8
2.1 Apakah yang dimaksud dengan sistim distribusi steam?...................................................... 8
2.2 Pipa-pipa ............................................................................................................................. 11
2.3 Titik Pengeluaran/Pengurasan............................................................................................. 17
2.4 Jalur Cabang........................................................................................................................ 18
2.5 Strainers .............................................................................................................................. 20
2.6 Filter.................................................................................................................................... 25
2.7 Pemisah/ Separator.............................................................................................................. 26
2.8 Steam traps .......................................................................................................................... 29
2.9 Ventilasi udara .................................................................................................................... 38
2.10 Pemanfaatan kembali kondensat ....................................................................................... 42
2.11 Isolasian saluran pipa steam dan peralatan-peralatan proses panas .................................. 46
3. PENGKAJIAN SISTIM DISTRIBUSI STEAM ......................................... 50
3.1 Pengkajian steam traps........................................................................................................ 50
3.2 Pengkajian kehilangan panas dari permukaan yang tidak disolasi ..................................... 52
3.3 Pengkajian terhadap penghematan dari pemanfaatan kembali kondensat .......................... 56
5. DAFTAR PERIKSA OPSI.......................................................................... 68
6. LEMBAR KERJA ...................................................................................... 70
7. REFERENSI............................................................................................... 71
1. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang steam, sifat-sifatnya dan mengapa kita menggunakan steam.
Steam 1 telah mengalami perjalanan jauh dari mulai hubungan tradisionalnya dengan
lokomotif dan Revolusi Industri. Sampai kini steam merupakan bagian penting dan tidak
terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan
kimia, bahan kedokteran, daya, pemanasan dan transportasi tidak akan ada atau muncul
seperti sekarang ini. Steam memberikan suatu cara pemindahan sejumlah energi yang
terkendali dari suatu pusat, ruang boiler yang otomatis, dimana energi dapat dihasilkan
1
Bagian ini merupakan ringkasan Modul 1.1 Steam –Fluida Energi, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 1,
‘Pendahuluan’.www.spiraxsarco.com
secara efisien dan ekonomis, sampai ke titik penggunaan. Steam yang bergerak mengelilingi
pabrik dianggap sama dengan transportasi dan penyediaan energi.
Untuk beberapa alasan, steam merupakan komoditas yang paling banyak digunakan untuk
membawa energi panas. Penggunaannya terkenal diseluruh industri untuk pekerjaan yang
luas dari produksi daya mekanis sampai penggunaan proses dan pema nasan ruangan. Alasan
dari penggunaan steam adalah:
§ Steam efisien dan ekonomis untuk dihasilkan
§ Steam dapat dengan mudah dan murah untuk didistribusikan ke titik penggunaan
§ Steam mudah dikendalikan
§ Energinya mudah ditransfer ke proses
§ Plant steam yang modern mudah untuk dikendalikan
§ Steam bersifat fleksibel
Alternatif lain selain penggunaan steam adalah air dan fluida panas seperti minyak bersuhu
tinggi. Masing- masing metoda memiliki keuntungan dan kerugiannya, sebagaimana
diperlihatkan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan antara media pemanas dengan steamError! Bookmark not defined.
Steam Air panas Minyak bersuhu tinggi
Kandungan panas tinggi Kandungan panas sedang Kandungan panas buruk
Panas latennya kira-kira Panas jenis Panas jenis seringkali
2 100 kJ/kg 4,19 kJ/kg°C 1,69-2,93 kJ/kg°C
Murah Murah Mahal
Biaya untuk pemgolahan Penggunaannya hanya kadang-
air kadang/ intermittent
Koefisien perpindahan Koefisiennya menengah Koefisiennya relatif buruk
panasnya baik
Diperlukan tekanan tinggi Diperlukan tekanan tinggi untuk Hanya diperlukan tekanan
untuk suhu yang tinggi suhu yang tinggi rendah untuk mendapatkan suhu
tinggi
Tidak diperlukan pompa Diperlukan pompa sirkulasi Diperlukan pompa sirkulasi
sirkulasi Pipa-pipanya besar Pipa-pipanya besar
Pipa-pipanya kecil
Mudah untuk Lebih rumit mengendalikan – Lebih rumit mengendalikan –
mengendalikan dengan kran diperlukan kran tiga arah atau diperlukan kran tiga arah atau
dua arah kran tekanan diferensial kran tekanan diferensial
Penurunan suhunya mudah Penurunan suhunya lebih sulit Penurunan suhunya lebih sulit
dilakukan melalui kran
penurun suhu
Diperlukan steam traps Tidak diperlukan steam traps Tidak diperlukan steam traps
Terdapat kondensat yang Tidak ada penanganan kondensat Tidak ada penanganan kondensat
harus ditangani
Tersedia flash steam Tidak ada flash steam Tidak ada flash steam
Perlu blowdown boiler Tidak perlu blowdown Tidak perlu blowdown
Diperlukan pengolahan air Sedikit terjadi korosi Korosi diabaikan
untuk mencegah korosi
Diperlukan jaringan Media yang dicari, Media yang sangat dicari,
pemipaan yang baik pengelasan dan penyambungan pengelasan dan penyambungan
Suatu pemahaman yang lebih baik terhadap sifat-sifat steam dapat tercapai dengan
memahami struktur molekul dan atom materi secara umum dan menerapkan pengetahuan ini
terhadap es, air dan steam. 2
Sebuah molekul merupakan jumlah terkecil unsur atau senyawa suatu bahan yang masih
memiliki semua sifat-sifat kimia bahan tersebut. Molekul- molekul bahkan dapat tersusun dari
partikel-patikel yang lebih kecil yang disebut atom, yang merupakan elemen dasar seperti
hidrogen dan oksigen. Kombinasi spesifik unsur- unsur atom tersebut membentuk senyawa.
Salah satu senyawa tersebut dinyatakan dengan rumus kimia H2O, yang memiliki molekul
yang tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air jumlanya sangat melimpah
di muka bumi adalah karena hidrogen dan oksigen merupakan unsur yang paling melimpah
di jagat raya ini. Karbon merupakan unsur lain yang juga cukup signifikan, dan merupakan
unsur kunci seluruh bahan organik.
Hampir seluruh unsur mineral dapat berada pada tiga keadaan fisiknya (padat, cair dan uap),
yang merupakan fasenya. Dalam hal H2 O, istilah es, air dan steam digunakan untuk
menunjukan ketiga fase masing- masing.
Struktur molekul es, air, dan steam masih belum sepenuhnya dimengerti, namun alangkah
baiknya untuk mempertimbangkan molekul sebagai sesuatu yang terikat bersama-sama oleh
muatan listrik (mengacu ke ikatan hidrogen). Derajat eksitasi molekul menentukan keadaan
fisik (atau fase) suatu bahan.
Es
Dalam es, molekul terkunci bersama dan tersusun dalam pola struktur geometris yang hanya
dapat bergetar. Dalam fase padatnya, pergerakan molekul pada pola geometris merupakan
getaran posisi ikatan tengah dimana jarak molekulnya kurang dari satu diameter molekul.
Penambahan panas yang terus menerus menyebabkan getaran yang meningkatkan bahkan
mengembangkan beberapa molekul yang kemudian akan terpisah dari tetangganya, dan
2
Bagian ini diambil dari Modul 2.2 Apakah Steam itu?, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 2, ‘Prinsip-prinsip
Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas’.www.spiraxsarco.com
bahan padat mulai meleleh menjadi bentuk cair (selalu pada suhu yang sama pada 0°C,
berapapun tekanannya). Panas yang memecahkan ikatan geometris untuk menghasilkan
perubahan fase tersebut sementara tidak menaikan suhu es, disebut entalphi pencairan atau
panas penggabungan/ fusi. Phenomena perubahan fase ini bersifat bolak-balik dimana terjadi
pembekuan dengan jumlah yang sama dengan panas yang dilepaskan kembali ke lingkungan.
Untuk hampir kebanyakan bahan, masa tipe berkurang begitu bahan ini berubah dari fase
padat ke fase cair. H2O merupakan suatu pengecualian terhadap aturan ini, karena
densitasnya meningkat pada pencairan, hal ini yang menyebabkan es mengambang diatas air.
Air
Dalam fase cair, molekul- molekulnya bebas bergerak, namun jaraknya masih lebih kecil dari satu
diameter molekul karena seringnya terjadi tarik-menarik dan tumbukan. Penambahan panas yang
lebih banyak akan meningkatkan pengadukan dan tumbukan, naiknya suhu cairan sampai suhu
didihnya.
Steam
Dengan meningkatnya suhu dan air mendekati kondisi didihnya, beberapa molekul mendapatkan
energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan yang membuatnya sewaktu-waktu lepas
dari cairan ke ruang diatas permukaan, sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut
menyebabkan eksitasi lebih besar dan sejumlah molekul dengan energi cukup untuk
meninggalkan cairan jadi meningkat. Dengan mempertimbangkan struktur molekul cairan dan
uap, masuk akal bahwa densitas steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam terpisah jauh
satu dengan yang lainnya. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air menjadi terisi
dengan molekul steam yang kurang padat.
Jika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari yang masuk kembali,
maka air menguap dengan bebasnya. Pada titik ini air telah mencapai titik didihnya atau suhu
jenuhnya, yang dijenuhkan oleh energi panas. Jika tekananya tetap, penambahan lebih banyak
panas tidak mengakibatkan kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan air membentuk steam
jenuh. Suhu air mendidih dengan steam jenuh dalam sistim ya ng sama adalah sama, akan tetapi
energi panas per satuan massa nya lebih besar pada steam.
Pada tekanan atmosfir suhu jenuhnya adalah 100°C. Tetapi, jika tekanannya bertambah, maka akan
ada penambahan lebih banyak panas yang peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu,
kenaikan tekanan secara efektif akan meningkatkan entalpi air dan suhu jenuh. Hubunga n antara
suhu jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva steam jenuh (Gambar 1).
Air dan steam dapat berada secara bersamaan pada berbagai tekanan pada kurva ini, keduanya
akan berada pada suhu jenuh. Steam pada kondisi diatas kurva jenuh dikenal dengan
superheated steam / steam lewat jenuh:
§ Suhu diatas suhu jenuh disebut derajat steam lewat jenuh
§ Air pada kondisi dibawah kurva disebut air sub- jenuh.
Jika steam dapat mengalir dari boiler pada kecepatan yang sama dengan yang
dihasilkannya, penambahan panas lebih lanjut akan meningkatkan laju produksinya. Jika
steam yang sama tertahan tidak meninggalkan boiler, dan jumlah panas yang masuk dijaga
tetap, energi yang mengalir ke boiler akan lebih besar dari pada energi yang mengalir
keluar. Energi berlebih ini akan menaikan tekanan, yang pada gilirannya akan
menyebabkan suhu jenuh meningkat, karena suhu steam jenuh berhubungan dengan
tekanannya.
1.2.2 Entalpi
Entalpi air, entalpi cairan atau panas sensible air (hf)
Ini merupakan energi panas yang diperlukan untuk menaikan suhu air dari titik dasar 0°C ke suhu
saat itu. Pada referensi suhu 0°C ini, entalpi air dianggap nol. Entalpi pada keadaan lainnya
kemudian dapat diidentifikasikan, relatif terhadap referensi ini. Panas sensibel merupakan panas
yang ditambahkan ke air yang mengakibatkan perubahan suhu. Tetapi, istilah yang digunakan saat
ini adalah entalpi cairan atau entalpi air. Pada tekanan atmosfir (0 bar g), air mendidih pada suhu
100°C, dan diperlukan energi sebesar 419 kJ untuk memanaskan 1 kg air dari 0°C ke suhu
didihnya 100°C. Dari gambar didapat besarnya kapasitas panas air (C P ) sebesar 4,19 kJ/kg °C yang
diperoleh untuk hampir semua perhitungan antara 0°C dan 100°C.
panas, tidak terdapat perubahan suhu. Tetapi, istilah yang diterima saat ini adalah entalpi
penguapan. Seperti halnya perubahan fase dari es ke air, proses penguapan juga bersifat
dapat balik. Jumlah panas yang menghasilkan steam dilepaskan kembali ke lingkungan
sekitarnya selama pengembunan, jika steam menjumpai semua permukaan yang bersuhu
rendah. Panas ini merupakan bagian panas yang berguna dalam steam yang dapat diambil
selama steam mengembun kembali ke air.
hg = hf + hf g
Dimana :
hg = Entalpi total steam jenuh (Panas total) (kJ/kg)
hf = Entalpi cairan (Panas sensibel) (kJ/kg)
hfg = Entalpi penguapan (Panas laten) (kJ/kg)
Entalpi (dan sifat-sifat lainnya) steam jenuh dapat dengan mudah dilihat dengan
menggunakan hasil tabulasi dari percobaan sebelumnya, dikenal dengan tabel steam. Tabel
steam memberi daftar sifat-sifat steam pada berbagai tekanan. Nilai-nilai tersebut
merupakan hasil pengujian aktual yang telah dilakukan terhadap steam.
Karena volum spesifik air beberapa tingkat lebih rendah daripada steam, tetesan air dalam steam
basah akan menempati ruang yang dapat diabaikan. Oleh karena itu volum spesifik steam basah
akan lebih kecil dari steam kering.
Ketika air dipanaskan dari 0°C sampai suhu jenuhnya, kondisinya mengikuti garis cair jenuh
sampai menerima seluruh entalpi cairannya, hf, (A - B). Jika panas ditambahkan lebih lanjut,
maka akan merubah fase ke steam jenuh dan berlanjut meningkakan entalpi sambil tetap pada
suhu jenuhnya, hfg, (B - C). Jika campuran steam/air meningkat kekeringannya, kondisinya
bergerak dari garis cair jenuh ke garis uap jenuh. Oleh karena itu pada titik tepat setengah
diantara kedua keadaan tersebut, fraksi kekeringan (x) nya sebesar 0,5. Hal yang sama,
pada garis uap jenuh steamnya 100 persen kering. Begitu menerima seluruh
entalpi penguapannya maka akan mencapai garis uap jenuh. Jika pe manas
dilanjutkan setelah titik ini, suhu steam akan mulai naik mencapai le wat jenuh (C - D).
Garis-garis cairan jenuh dan uap jenuh menutup wilayah dimana terdapat campuran steam/air –
steam basah. Dalam daerah sebelah kiri garis cair jenuh, hanya terdapat air, dan pada daerah
sebelah kanan garis uap jenuh hanya terdapat steam lewat jenuh. Titik dimana garis cairan jenuh
dan uap jenuh bertemu dikenal dengan titik kritis. Jika tekanan naik menuju titik kritis maka
entalpi penguapannya berkurang, sampai menjadi nol pada titik kritisnya. Hal ini menunjukkan
bahwa air berubah langsung menjadi steam jenuh pada titik kritisnya.
Diatas titik kritis hanya gas yang mungkin ada. Keadaan gas merupakan keadaan yang paling
terdifusi dimana molekulnya hampir memiliki gerakan yang tidak dibatasi, dan volumnya
meningkat tanpa batas ketika tekanannya berkurang. Titik kritis merupakan suhu tertinggi
dimana bahan berada dalam bentuk cairan. Pemberian tekanan pada suhu konstan dibawah titik
kritis tidak akan mngakibatkan perubahan fase. Walau begitu, pemberian tekanan pada suhu
konstan dibawah titik kritis, akan mengakibatkan pencairan uap begitu melintas dari daerah
lewat jenuh/ superheated ke daerah steam basah. Titik kritis terjadi pada suhu 374,15o C dan
tekanan steam 221,2 bars. Diatas tekanan ini steam disebut superkritis dan tidak ada titik didih
yang dapat diterapkan.
Sistim distribusi steam4 merupakan hubungan penting antara pembangkit steam dan pengguna
steam. Terdapat berbagai macam metoda untuk membawa steam dari pusat sumber ke titik
penggunaan. Pusat sumber mungkin berupa ruang boiler atau pengeluaran dari plant kogenerasi.
Boiler dapat menggunakan bahan bakar primer, atau boiler limbah panas yang menggunakan gas
buang dari proses bersuhu tinggi, mesin- mesin atau bahkan insinerator. Apapun sumbernya,
sistim distribusi steam yang efisien adalah penting untuk pemasokan steam dengan kualitas dan
tekanan yang benar ke peralatan yang menggunakan steam. Pemasangan dan perawatan sistim
steam merupakan hal penting dan harus sudah dipertimbangkan mulai tahap perancangan.
3
Untuk lebih rinci mengenai kriteria kualitas steam dapat ditemukan dalam Modul 2.4 Kualitas Steam, Dalam: Spirax Sarco
Learning Centre, Block 2, ‘
Prinsip-prinsip Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas’. www.spiraxsarco.com
4
Bagian 2.1 merupakan ringkasan Module 10.1 Pengenalan Distribusi Steam, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10,
Distribution Steam. www.spiraxsarco.com
Steam yang dihasilkan pada boiler harus dibawa melalui pipa kerja ke titik dimana energi
panasnya diperlukan. Pada awalnya hanya terdapat satu atau lebih pipa utama, atau ‘saluran pipa
steam’, yang membawa steam dari boiler kearah plant yang menggunakan steam. Pipa-pipa
cabang yang lebih kecil membawa steam ke masing- masing peralatan.
Ketika kran isolasi boiler utama (kadangkala disebut kran ‘mahkota’) dibuka, steam dengan
segera melintas dari boiler menuju dan sepanjang saluran pipa steam ke titik pada tekanan
rendah. Pipa kerja pada mulanya lebih dingin daripada steam, sesampai panas dipindahkan dari
steam ke pipa. Udara disekitar pipa-pipa juga sebelumnya lebih dingin dari steam, kemudian
pipa kerja akan mulai memindahkan panas steam ke udara.
Steam yang berkontak dengan pipa yang lebih dingin akan mulai mengembun dengan segera.
Pada saat start-up, laju kondensasi akan berada pada nilai maksimumnya, hal ini merupakan
waktu dimana terjadi perbedaan suhu yang maksimum antara steam dan pipa kerja. Laju
kondensasi ini biasanya disebut ‘beban permulaan’. Begitu pipa kerja telah dihangatkan,
perbedaan suhu antara steam dan pipa kerja menjadi minimal, namun kondensasi akan terjadi
kaerna pipa kerja masih terus memindahkan panas ke udara sekitar. Laju kondensasi ini disebut
‘beban berjalan’.
Hasil dari kondensasi (kondensat/embun) jatuh ke bagian bawah pipa dan dibawa oleh aliran steam
yang dibantu oleh gaya gravitasi, karena sudut kemiringan pada saluran pipa steam dibuat diatur
turun pada arah aliran steam. Kondensat kemudian harus dikeluarkan dari berbagai titik strategis
pada saluran pipa steam.
Ketika kran pada pipa steam yang melayani bagian plant yang menggunakan steam dibuka, steam
mengalir dari sistim distribusi masuk ke plant dan terjadi lagi kontak dengan permukaan yang lebih
dingin. Steam kemudian memindahkan energinya dan menghangatkan peralatan dan produk (beban
permulaan), dan, bila telah mencapai suhunya, pemindahan panas berlanjut ke proses (beban
berjalan).
Sekarang terdapat pasokan steam yang sinambung dari boiler untuk mencukupi beban terhubung dan
untuk menjaga pasokan ini, harus dihasilkan steam yang lebih banyak lagi. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, dibutuhkan air yang lebih banyak (dan bahan bakar untuk memanaskan air ini) untuk
dipasok ke boiler sebagai air make up yang sebelumnya sudah diuapkan menjadi steam. Kondensat
yang terbentuk dalam pipa distribusi steam dan dalam peralatan proses dapat dipakai sebakai
pasokan sebagai air umpan panas boiler. Kondensat harus dikeluarkan dari ruang steam, namun
kondensat ini juga merupakan komoditi yang sangat berharga yang tidak boleh dibiarkan untuk
menjadi limbah. Mengembalikan seluruh kondensat ke tangki umpan boiler akan menutup loop
energi steam, dan harus dilakukan bila memungkinkan.
Distribusi tekanan steam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan dibatasi oleh:
§ Tekanan kerja maksimum yang aman bagi boiler
§ Tekanan minimum yang diperlukan pada plant
Ketika steam melewati pipa distribusi, maka steam tidak dapat menghindari kehilangan
tekanannya karena :
§ Tahanan gesekan/ friksi didalam pipa.
§ Kondensasi/ pengembunan yang terjadi didalam pipa ketika panas dipindahkan ke
lingkungan.
Oleh karena itu pada saat menentukan tekanan distribuí
s awa, harus ada kelonggaran untuk
kehilangan tekanan ini.
Satu kilogram steam pada tekanan yang lebih tinggi mempunyai volum lebih kecil dari pada
pada tekanan rendah. Jadi, jika steam dibangkitkan dalam boiler pada tekanan tinggi dan
didistribusikan pada tekanan yang tinggi pula, maka ukuran saluran pipa distribusi akan menjadi
lebih kecil. Pembangkitan dan pendistribusian steam pada tekanan tinggi memberikan tiga
keuntungan yang cukup penting:
§ Kapasitas penyimpanan panas pada boiler meningkat, membantu boiler lebih efisien dalam
menangani beban yang berfluktuasi, meminimalkan resiko terbentuknya steam basah dan
kotor.
§ Diperluka n saluran pipa steam yang lebih kecil, sehingga biaya investasinya untuk pipa,
flens, bahan penunjang, bahan isolasi dan buruh lebih rendah.
§ Saluran pipa steam yang lebih kecil berarti biaya isolasi lebih rendah.
Pada sistim distribusi tekanan tinggi, diperlukan penurunan tekanan steam pada setiap zona atau
titik penggunaan pada sistim untuk menyesuaikan dengan tekanan maksimum yang diperlukan
penggunanya. Penurunan tekanan tersebut juga akan menghasilkan steam yang lebih kering pada
titik penggunaan.
Komponen penting pada sistim distribusi akan d ijelaskan pada bagian berikut:
§ Pipa-pipa (2.2)
§ Titik pengeluaran (2.3)
§ Jalur cabang (2.4)
§ Saringan/ strainers (2.5)
§ Saringan/ filters (2.6)
§ Pemisah/ separator (2.7)
§ Steam traps (2.8)
§ Ventilasi udara(2.9)
2.2 Pipa-pipa
5
Bagian 2.2 merupakan ringkasan informasi dalam Modul 10.2 Pipa dan Ukuran Pipa, dan Modul 10.3 Saluran Pipa
Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10, ‘
Distribusi Steam’. www.spiraxsarco.com
Ukuran saluran pipa yang diperlukan dapat dihitung berdasarkan penurunan tekanan dan
kecepatan yang akan dijelaskan dibawah ini.
= 0,24 bar
Tabel 2. Kapasitas Pemipaan Steam Jenuh dalam kg/jam untuk Berbagai Kecepatan, pipa
schedule 40 (Spirax Sarco)
Steam lewat jenuh dapat dianggap sebagai gas kering karena tidak membawa kadar air. Sebagai
akibatnya tidak ada kesempatan bagi terjadinya erosi pipa karena suspensi tetesan air, dan
kecepatan steam dapat mencapai 50 sampai 70 m/detik jika penurunan tekanannya mengijinkan.
Ukuran pipa yang berdasarkan pendekatan kecepatan untuk steam jenuh dan lewat jenuh
dapat dihitung dengan menggunakan nomogram seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 5.
Bagi yang lebih menyukai tabel sebagi pengganti grafik dapat menggunakan Tabel 2 untuk
menentukan ukuran pipa.
Diberikan:
§ Tekanan masuk : 7 bar g
§ Laju alir steam: 5000 kg/jam
§ Kecepatan maksimum: 25 m/detik
Hitung ukuran saluran pipa berdasarkan kecepatan dengan menggunakan nomogram dalam
Gambar 5:
§ Gambar sebuah garis horisontal dari garis suhu jenuh pada tekanan 7 bar g (Titik A) pada
skala tekanan ke laju kecepatan massa steam 5 000 kg/jam (Titik B).
§ Dari titik B, gambar sebuah garis tegak lurus terhadap kecepatan steam 25 m/detik (Titik C).
Dari titik C, gambar sebuah garis horisontal melintasi skala diameter pipa (Titik D).
§ Diperlukan sebuah pipa dengan lubang diameter 130 mm; ukuran terdekat yang tersedia
secara komersial 150 mm, mungkin dapat dipilih.
Walau pipa 15 mm memiliki kapasitas yang cukup, namun tidak memungkinkan untuk
menangkap banyak kondensat yang bergerak sepanjang saluran pipa pada kecepatan tinggi.
Susunan ini tidak akan efektif. Penyelesaian yang lebih baik untuk pembuangan kondensat
diperlihatkan dalam Gambar 8. Jalur trap harus paling sedikit 25 sampai 30 mm dari bagian
bawah pocket untuk saluran pipa steam sampai 100 mm, dan paling sedikit 50 mm untuk saluran
pipa yang lebih besar. Hal ini memberi ruang dibawah untuk pengendapan kotoran dan kerak.
Kotoran dan kerak dapat dengan mudahnya dihilangkan jika bagian bawah pocket disesuaikan
dengan flens yang dapat dipindahkan atau kran blowdown.
7
Bagian 2.4 diambil dari Modul 10.3 Saluran pipa Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10,
‘Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com
Gambar 12. Pemasokan Steam ke Pemanas melalui Drop Leg (Spirax Sarco)
Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 19
Peralatan Panas: Pendistribusian dan Penggunaan Steam
Gambar 13. Reverse Gradient pada Jalur Utama Steam (Spirax Sarco)
2.5 Strainers
Dengan semakin meningkatnya persaingan pasar, penekanan lebih banyak ditujukan pada
pengurangan penghentian/ downtime pabrik dan perawatan. Dalam sistim steam dan kondensat,
kerusakan pabrik seringkali diakibatkan oleh kotoran-kotoran pada saluran pipa seperti kerak,
karat, persenyawaan pada sambungan, pengelasan logam dan padatan lainnya, yang dapat masuk
menuju sistim pemipaan. Strainers adalah peralatan yang menangkap padatan tersebut dalam
cairan atau gas, dan melindungi peralatan dari pengaruh-pengaruh yang membahayakan, dengan
begitu mengurangi waktu penghentian dan perawatan. Strainer harus dipasang pada bagian hulu
pada setiap steam trap, pengukur aliran dan kran kendali.
Strainers dapat dikelompokkan kedalam dua tipe utama menurut bentuk dan susunan badannya;
yakni tipe-Y dan tipe keranjang / basket. Contoh khas dari tipe strainers dapat dilihat dalam
Gambar 14.
8
Bagian 2.5 diambil dari Modul 12.4 Strainer. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10, ‘Tambahan Saluran Pipa’.
www.spiraxsarco.com
Walau terdapat berbagai pengecualian, ukuran demi ukuran, strainer tipe-Y memiliki kapasitas
penanganan kotoran yang lebih rendah daripada strainer tipe keranjang, yang berarti memerlukan
lebih seringnya pembersihan. Pada sistim steam, hal ini tidaklah menjadi masalah, kecuali bila
tingkat karatnya tinggi, atau segera setelah commissioning ketika sejumlah besar kotoran masuk.
Pada penggunaan dimana terdapat sejumlah kotoran yang signifikan, sebuah kran blowdown
biasanya dapat dipasang pada tutup strainer, yang membuat strainer mampu untuk mengunakan
tekanan steam untuk membersihkan, dan tanpa harus mematikan pabrik.
Strainer tipe-Y pada steam horisontal atau jalur gas harus dipasang dengan pocket nya berada
dalam bidang horisontal (Gambar 15a). Cara ini mencegah air terkumpul dalam pocket, membantu
mencegah terbawanya tetesan air yang dapat menyebabkan erosi dan mempengaruhi proses
perpidahan panas. Bentuk pocket harus mengarah turun secara tegak lurus (Gambar 15c).
(b) Flow
(b) Aliran
vertically
turun secara
downwards
vertikal
(a). Steam or gas applications
(a) Penggunaan untuk steam atau gas
(c) Liquid
(a) applications
Penggunaan untuk
cairan
Walau ada baiknya memasang strainer pada arah horisontal, tetapi hal ini tidak selalu
memungkinkan, dan strainer dapat dipasang pada saluran pipa vertikal jika alirannya turun, dimana
kotorannya akan secara alami menuju pocket (Gambar 15b). Pemasangannya tidak memungkinkan
pada aliran yang naik, dimana strainer harus dipasang dengan bukaan pocket menuju kebawah dan
kotorannya turun dalam pipa.
Jika strainer tipe keranjang digunakan pada sistim steam, sejumlah kondensat yang cukup
signifikan dapat terbentuk. Sebagai akibatnya, strainer yang dirancang untuk penggunaan
dalam sistim steam biasanya memiliki sebuah sumbat pengurasan/ pembuangan, yang dapat
dipasang dengan sebuah steam trap untuk menghilangkan kondensat. Strainer tipe keranjang
biasanya ditemukan dalam susunan rangkap dua (duplex). Strainer kedua ditempakan secara
paralel dengan strainer primer, dan aliran dapat dibelokkan melalui dua buah strainer. Hal
ini memfasilitasi pembersihan unit strainer sementara sistim masih tetap beroperasi,
mengurangi waktu penghentian untuk perawatan.
2.5.4 Strainer
Terdapat dua tipe saringan yang digunakan dalam strainers:
§ Saringan berlubang. Dibuat dengan cara membuat sejumlah besar lubang dalam lembaran
datar dengan bahan yang dikehendaki dengan menggunakan alat pembuat lubang jumlah
banyak. Lembar yang sudah dilubangi tersebut kemudian digulung menjadi tabung dan dilas
Saringan in termasuk saringan yang relatif kasar dan ukuran lubangnya biasanya berkisar dari
0,8 mm sampai 3,2 mm. Sebagai akibatnya, saringan yang sudah dilubangi hanya cocok
untuk menghilangan kotoran pipa yang biasa.
§ Saringan Mesh. Kawat halus dibentuk menjadi susunan kisi-kisi atau mesh. Kemudian
dilapiskan diatas saringan berlubang, yang bertindak sebagai kurungan penopang bagi mesh.
Dengan menggunakan saringan mesh, memungkinkan untuk menghasilkan ukuran lubang
yang lebih kecil daripada saringan berlubang. Ukuran lubang sekecil 0,07 mm dapat dicapai.
Selanjutnya, digunakan untuk menghilangan partikel yang lebih kecil, yang tidak tersaring
pada saringan berlubang. Saringan mesh biasanya ditetapkan dengan istilah ‘mesh’ , yang
menyatakan jumlah lubang per inchi linier saringan yang diukur dari garis pusat kawat.
Gambar 17 menunjukan saringan dengan ukuran 3-mesh
Sisipan Magnetik
Sisipan magnetik dapat dipasang dalam strainer tipe keranjang untuk membuang kotoran baja
atau besi yang kecil. Partikel kecil baja atau besi dapat berada pada suatu fluida yang membawa
bagian-bagian besi dan baja. Partikel tersebut dapat menembus saringan mesh yang paling halus,
sehingga perlu untuk menggunakan sisipan magnetik. Sisipan dirancang supaya seluruh fluida
yang melewati magnet pada kecepatannya relat if rendah dan elemen magnetik cukup kuat untuk
menangkap dan mengumpulkan seluruh partikel logam yang ada. Bahan magnetik biasanya
ditutupi oleh bahan inert seperti baja tahan karat stainless steel untuk mencegah korosi.
Strainers Sementara
Strainer sementara dirancang untuk perlindungan peralatan dan instrumentasi selama jangka
waktu start-up. Strainer biasanya dipasang diantara beberapa flens pada saat awal setelah pabrik
baru dipasang.
2.6 Filter
Filter digunakan untuk membuang partikel-partikel yang lebih kecil. 9 Jika strainer
membuang seluruh partikel yang terlihat didalam steam, partikel yang lebih kecil juga perlu
dibuang, sebagai contohnya adalah dalam beberapa penggunaan berikut:
§ Bila dilakukan injeksi steam langsung ke proses dimana kotoran dapat menyebabkan
pencemaran produk. Contoh: Pada industri makanan, dan untuk sterilisasi peralatan
proses dalam industri obat-obatan.
§ Dimana steam kotor akan menyebabkan penolakan produk atau hasil proses karena noda
atau penumpukan partikel yang terlihat. Contoh: Mesin sterilisasi dan mesin
kertas/kardus.
§ Dimana emisi partikel minimum diperlu kan dari pelembab steam. Contoh: Pelembab
yang digunakan dalam lingkungan “bersih”.
§ Untuk penurunan kandungan air steam, menjamin pasokan yang kering dan jenuh.
Dalam penggunaan ‘steam bersih’seperti itu, strainer tidaklah pas dan harus digunakan filter.
Filter yang digunakan dalam sistim steam biasanya terdiri dari elemen filter dari baja tahan
karat yang disinter. Proses sinteringnya menghasilkan struktur berpori yang sangat halus
dalam baja tahan karat, yang membuang berbagai partikel dari fluida yang melewatinya.
Filter yang tersedia mampu membuang partikel sekecil 1 /gym, sesuai dengan kebutuhan
praktek yang baik yang berhubungan dengan steam untuk makanan/ culinary.
Sifat pori-pori yang halus dari elemen filter akan menciptakan penurunan tekanan yang lebih
besar yang melintas filter daripada yang terdapat pada strainer dengan ukuran sama, hal ini
harus dipertimbangkan secara seksama ketika membuat ukuran filter. Lagipula filter mudah
rusak oleh laju aliran yang berlebih, dan batas-batas dari fiha k pembuatnya tidak boleh
dilampaui.
Jika filter diterapkan dalam penggunaan steam, separator harus dipasang pada aliran hulu
filter untuk membuang berbagai tetesan kondensat yang tertahan dalam bentuk tersuspensi.
Sebagai tambahan terhadap peningkatan kualitas steam, hal ini akan memperpanjang umur
filter. Strainer tipe-Y juga harus dipasang dibagian hulu filter untuk membuang seluruh
partikel besar dimana kalu tidak dipasang akan dengan cepat menyumbat filter,
meningkatnya kebutuhan pembersihan dan mengur angi umur elemen filter. Dengan
memasang pengukur tekanan pada sisi filter sebelah manapun, penurunan tekanan yang
melintasi filter dapat diukur, yang kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi saat
filter memerlukan pembersihan.Sebagai alternatif terhadap hal ini adalah dengan memasang
saklar tekanan pada sisi aliran bawah filter. Ketika tekanan aliran bawah berkurang dibawah
tingkat yang sudah diatur sedemikian rupa, cahaya tanda bahaya akan menyala didalam ruang
kendali yang memberi sinyal kepada operator yang kemudian dapat membersihkan filter.
9
Bagian 2.6 diambil dari Modul 12.4 Strainer . Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10, ‘Tambahan Saluran
Pemipaan’. www.spiraxsarco.com
Separator10 digunakan untuk menghilangkan tetesan air tersuspensi dari steam. Steam basah
mengandung sejumlah air, dan merupakan salah satu perhatian utama pada berbagai sistim
steam. Steam basah ini dapat menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas produk, dan
dapat menyebabkan kerusakan pada hampir semua item pabrik dan peralatan. Pengurasan dan
trapping yang dilakukan secara hati- hati hanya dapat membuang hampir seluruh air, namun
tidak untuk tetesan air yang tersuspensi dalam steam. Untuk menghilangkan tetesan air
tersuspensi tersebut, dipasang pemisah/ separator pada jalur pemipaan.
Steam yang dihasilkan dalam boiler yang dirancang untuk menghasilkan steam jenuh pada
dasarnya memang basah. Fraksi kering pada steam biasanya bervariasi tegantung dari tipe
boiler, dan hampir semua tipe shell pada boiler akan menghasilkan steam dengan fraksi
kering antara 95 sampai 98 persen.
Kandungan air dari steam yang dihasilkan oleh boiler akan terus meningkat jika terjadi
priming dan pemindahan. Selalu terjadi kehilangan panas pada pipa distribusi, yang
menyebabkan steam mengembun. Karena gaya gravitasi, molekul air yang mengembun akan
mengendap di bagian bawah pipa membentuk sebuah lapisan air. Steam yang mengalir diatas
10
Bagian 2.7 diambil dari Module 12.5 Separator. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 12, ‘Ancillaries Pemipaan’.
www.spiraxsarco.com
air ini dapat meningkatkan riak-riak kecil yang dapat membesar menjadi gelombang. Ujung
gelombang tersebut cenderung untuk pecah, melemparkan tetesan kondensat ke aliran steam.
Walaupun terdapat berbagai desain separator, namun pada dasarnya digunakan untuk
menghilangkan kadar air yang tersuspensi dalam aliran steam, yang tidak dapat dihilangkan
dengan pengurasan dan trapping steam.
Terdapat tiga tipe separator yang umum digunakan dalam sistim steam:
Juga, karena separator memiliki luas penampang yang besar, maka akan terdapat penurunan
kecepatan fluida. Hal ini akan menurunkan energi kinetik tetesan air, dan hampir semuanya
akan jatuh dalam bentuk tersuspensi. Kondensat terkumpul dibagian bawah separator, dan hasil
yang terkmpul ini akan dibuang melalui steam trap.
Merupakan hal yang umum mencari separator yang menggabungkan operasi tipe coalescence
dan siklon. Dengan menggabungkan kedua metoda tersebut, efisiensi keseluruhan separator
jadi meningkat.
Jumlah kondensat pada steam trap yang harus dikeluarkan denga n berbagai pertimbangan.
Kondensat mungkin harus dikeluarkan pada suhu steam (segera setelah terbentuk dalam ruang
steam) atau dibawah suhu steam, dengan menyerahkan beberapa ‘panas sensibel’ke dalam
proses.
11
Bagian 2.8.1 merupakan ringkasan Module 11.1 Pendahuluan –Mengapa steam traps? Dalam: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com
Tekanan dimana steam traps beroperasi dapat berada dimana saja dari mulai tekanan vakum
sampai tekanan lebih dari ratusan bar. Untuk menyesuaikan kondisi yang bervariasi tersebut
terdapat berbagai tipe, masing-masing memiliki keuntunga n dan kerugian sendiri-sendiri. Satu
tipe steam trap tidak mungkin menjadi pilihan yang benar untuk seluruh penggunaan.
Pertimbangan bagi pemilihan steam trap termasuk kemampuan steam trap dalam:
§ Mengeluarkan udara pada saat 'start-up', yaitu pada permulaan proses dimana ruang pemanas
dipenuhi oleh udara, yang akan menurunkan perpindahan panas dan meningkatkan waktu
pemanasan
§ Membuang kondensat tapi bukan steam
§ Memaksimalkan kinerja pabrik. Kecuali dirancang khusus untuk diisi air, penukar panas
dapat beroperasi pada kinerja terbaiknya jika ruang steam diisi dengan steam kering yang
bersih. Tipe steam trap akan berpengaruh terhadap hal ini.
Terdapat tiga tipe dasar steam trap, ketiganya diklasifikasikan oleh Standar Internasional ISO
6704:1982. Kesemuanya ditunjukkan dalam Gambar 22 dan meliputi:
§ Termostatik (dioperasikan oleh perubahan suhu fluida). Suhu steam jenuh ditentukan oleh
tekanannya. Dalam ruang steam, steam menyerahkan entalpi penguapannya (panas),
menghasilkan kondensat pada suhu steam. Sebagai akibat dari berlanjutnya kehilangan
panas, suhu kondensat akan turun. Trap termostatik akan dilewati kondensat bila suhu yang
lebih rendah tercapai. Begitu steam mencapai trap, suhu meningkat dan trap tertutup.
§ Mekanis (dioperasikan oleh perubahan masa tipe fluida). Kisaran steam traps beroperasi
dengan menggunakan perbedaan densitas steam dan kondensat. Steam traps tersebut terdiri
dari ‘
traps bola apung’dan ‘ traps keranjang terbalik’, bola naik dengan adanya kondesat,
kran terbuka, yang dilewati kondensat yang lebih padat. Dengan ‘ traps keranjang terbalik’
,
keranjang terbalik akan mengapung ketika steam mencapai trap dan naik menutup kran.
Keduanya pada dasarnya menggunakan metoda operasi ‘mekanik’.
Steam Traps
Juga, karena adanya kelonggaran, dimasukkan juga ‘orifice traps permanen’kedalam tipe ini,
yang tidak dapat didefinisikan secara jelas sebagai peralatan otomatis yang hanya berupa
beberapa lubang yang sangat sederhana dengan diameter tertentu untuk melewati jumlah
kondensat tertentu pada kondisi tertentu. Semuanya mengandalkan pada kenyataan bahwa
kondensat panas, dilepas pada tekanan dinamis, akan di-flash keluar menjadi campuran steam
dan air.
Karena steam traps mekanik yang paling banyak digunakan, maka hanya itu yang akan
dijelaskan lebih rinci. Untuk penjelasan lebih rinci mengenai seluruh tipe steam traps silahkan
mengacu ke Spirax Sarco Learning Centre (www.spiraxsarco.com).
Figure 23a. Float Trap with Air Cock Figure 23b. Float Trap with Thermostatic
(Spirax Sarco) Air Vent (Spirax Sarco)
Gambar 23a. Trap Apung dengan Gambar 23a. Trap Apung dengan
Kran Udara (Spirax Sarco) Termostatik (Spirax Sarco)
Ventilasi udara otomatis menggunakan elemen kapsul tekanan kesetimbangan yang sama seperti
12
Bagian 2.8.2 diambil dari Module 11.3 Steam TrapsMekanis. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan
Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com
steam trap termostatik , dan ditempatkan pada ruang steam diatas kondensat. Setelah pelepasan
udara awal, alat ini tutup sampai udara atau gas-gas yang tidak dapat terkondensasi menumpuk
selama aliran normal dan kemudian terbuka dengan menurunkan suhu campuran udara/steam.
Ventilasi udara termostatik memberikan keuntungan tambahan dengan meningkatnya kapasitas
kondensat secara signifikan pada start -up dingin.
Dahulunya, ventilasi udara termostatik mempunyai titik kelemahan jika ada hantaman air dalam
sistim. Bahkan bola dapat rusak jika hantaman air begitu kuatnya. Walau begitu, pada traps
apung modern ventilasi udaranya kompak, sangat kuat, seluruh kapsulnya terbuat dari baja tahan
karat, dan teknik pengelasan modern yang digunakan pada bola membuat steam trap termostatik
apung yang lengkap sangat kuat dan handal dalam situasi hantaman air (untuk keterangan
mengenai hantaman air lihat item 8 pada bagian 4).
Dalam beberapa cara, trap termostatik apung merupakan yang terdekat ke steam trap ideal. Alat
ini akan me mbuang kondensat segera setelah kondensat terbentuk, tanpa menghiraukan
perubahan dalam tekanan steam.
saluran keluar. Pada (iii) trap jadi tertutup sampai steam dalam keranjang terembunkan atau
tergelembungkan melalui lubang ventilasi ke bagian puncak badan trap. Kemudian tenggelam,
menarik kran utama dari dudukannya. Kondensat terkumpul kemudian dilepaskan dan siklus
diulang lagi.
Pada (ii), udara yang mencapai trap pada saat start-up juga akan memberikan kemampuan
mengapungnya keranjang ke dekat kran. Lubang ventilasi keranjang diperlukan untuk
membiarkan udara lepas menuju puncak trap untuk pembuangan terahir melalui dudukan kran
utama. Lubang dan tekanan diferensialnya kecil sehingga trapnya relatif lambat pada
pengeluaran udara. Pada waktu yang sama trap harus melalui (dan juga mengeluarkan) sejumlah
steam tertentu supaya trap dapat beroperasi begitu udaranya telah bersih. Ventilasi udara yang
dipasang paralel dibagian luar trap akan mengurangi waktu start-up.
Tabel 3. Pemilihan steam traps yang sesuai untuk berbagai penggunaan proses (BEE, 2004)
Penggunaan Ciri-ciri Trap yang sesuai
Pipa saluran steam § Terbuka ke atmosfir, kapasitas Termodinamik ,
kecil Mekanik:
§ Sering terjadi perubahan tekanan Mengapung
§ Tekanan rendah –tekanan tinggi
§ Peralatan § Kapasitas besar Mekanik:
§ Reboiler § Variasi tekanan dan suhu tidak Mengapung
§ Pemanas dikehendaki Keranjang:
§ Pengering § Efisiensi peralatan jadi masalah Keranjang terbalik
§ Penukar panas dll.
§ Jalur pencari/ tracer § Handal tanpa panas yang Termodinamik ,
line berlebihan Termostatik : Bimetallic
§ Instrumentasi
Bila melakukan pemilihan dan pemasangan steam trap, hal berikut harus dipertimbangkan:13
a) Hantaman air/Waterhammer
Hantaman air terjadi karena kondensat dalam sistim steam yang terambil oleh steam yang
bergerak dan dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pipa, sambungan dan steam traps.
Gejala hantaman air seringkali ditandai dengan tidak berfungsinya steam trap. Penjelasan yang
memungkinkan adalah bahwa kegagalan pada steam trap telah diakibatkan oleh hantaman air.
Hantaman air dapat diakibatkan oleh berbagai sebab, termasuk:
§ Kegagalan membuang kondensat dari jalur steam kecepatan tinggi dalam pipa.
§ Dari penggunaan, dimana suhu dikendalikan dan kondensat harus dialirkan ke jalur
pengembalian, atau mengembalikannya ke sistim bertekanan.
§ Ketidakmampuan kondensat masuk atau mengalir sepanjang jalur kembali yang berukuran
terlalu kecil, karena (a) banjir, atau (b) pemberian tekanan berlebih karena pengaruh
throttling dari flash steam.
Permasalahan dengan hantaman air dapat dihilangkan dengan memposisikan pipa-pipa sehingga
terdapat sudut kemiringan pada arah alirannya. Kemiringan sudut paling tidak 12 mm pada setiap
3 meter, dan juga adanya jumlah titik pengurasan setiap 30 sampai 50 meter.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai hantaman air lihat hal no. 8 pada bagian 4.
b) Kotoran
Kotoran merupakan faktor utama lainnya yang harus dipertimbangkan ketika memilih traps.
Walaupun steam mengembun menjadi air suling, air ini kadang-kadang mengandung sedikit
bahan dari senyawa pe ngolahan umpan boiler dan mineral alam yang ditemukan dalam air. Juga
perlu dipertimbangkan bahwa kotoran pipa terbentuk selama pemasangan dan produk dari proses
korosi.
c) Strainers
Peralatan ini seringkali dilupakan dalam sistim steam, seringkali, nampaknya, dalam upaya untuk
untuk mengurangi biaya pemasangan. Kerak pipa dan kotoran dapat mempengaruhi kran
pengendali dan steam traps, dan menurunkan laju perpindahan panas. Sebetulnya sangatlah
mudah dan murah memasang sebuah strainer dalam pipa, yang akan memberi keuntungan
dividen selama umur pemasangan. Kerak dan kotoran ditangkap, dan sebagai hasilnya maka
perawatan biasanya jadi berkurang.
Pemilihannya cukup sederhana. Bahan strainer dipilih untuk mencocokan tipe pemasangan dan
tekanan sistim supaya alat ini dapat beroperasi. Ukuran kasa filter yang berbeda dapat
dipertimbangkan untuk tingkat perlindungan yang berbeda. Makin halus filter maka makin sering
alat ini perlu dibersihkan. Satu hal yang pasti, strainer jauh lebih mudah dan murah untuk
dirawat dan dibeli daripada kran pengendali atau steam traps.
d) Pengunci steam
13
Bagian 2.8.3 adalah ringkasan (a) Modul 11.5 Pertimbangan dalam Memilih Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com, and (b) Efisiensi Energi di Unit Utilitas Termal.
Buku 2, oleh Biro Efisiensi Energi India , 2004
Kemungkinan penguncian steam kadang-kadang dapat menjadi faktor penentu dalam pemilihan
steam traps. Hal ini dapat terjadi jika sebuah steam trap dipasang jauh dari pabrik yang sedang
dikuras. Keadaan ini akan menjadi parah ketika kondensat dibuang melalui syphon atau pipa
celup. Untuk membebaskan masalah ini maka diperlukan sebuah trap dengan kran ‘pelepas
kunci steam’. Alat ini berupa kran dengan jarum terpasang didalamnya yang membiarkan steam
yang terkunci dalam pipa syphon dikeluarkan melewati kran utama. Trap apung hanya berupa
trap dengan fasilitas yang sesuai bagi mesin- mesin yang berputar seperti silinder pengering.
e) Trapping berkelompok
Trapping berkelompok menggambarkan penggunaan satu trap yang melayani lebih dari satu
penggunaan (Gambar 25). Alasan dipakainya trapping berkelompok ini adalah karena pada saat
itu hanya ada satu tipe steam trap. Alat ini merupakan pendahulu dari trap tipe keranjang yang
sekarang ada, dan sangat besar dan mahal. Steam traps yang sekarang sangat kecil dan murah,
menyebabkan masing- masing alat penukar panas dapat dikuras secara tepat, dimana selalu lebih
baik bagi peralatan yang pengguna steam untuk menggunakan trap nya masing- masing daripada
secara berkelompok.
Cara yang paling memuaskan adalah menguras tiap ruang steam dengan trapnya sendiri dan
menghubungkan saluran keluar dari berbagai tipe traps ke pengembalian utama kondensat
(Gambar 25).
f) Diffusers
Dengan pengurasan steam traps ke atmosfir dari ujung pipa yang terbuka, memungkinkan untuk
melihat pembuangan kondensat panas. Sejumlah tertentu flash steam juga akan terjadi karena
adanya tekanan kondensat sebelum trap. Hal ini dapat membahayakan bagi yang me lewati
tempat tersebut, namun resiko dapat diminimalkan dengan menurunkan kuatnya peneluaran.
Cara ini dapat dicapai dengan memasang sebuah alat diffuser sederhana (Gambar 25) pada ujung
pipa yang dapat mengurangi kerasnya pengeluaran dan suara. Biasanya, tingkat suara dapat
diturunkan sampai 80%.
h) Ukuran pipa
Pipa yang menuju dan berasal dari steam traps harus cukup ukurannya. Hal ini terutama penting
untuk traps termodnamik, sebab operasinya yang benar dapat terganggu oleh tahanan yang
berlebihan terhadap aliran dalam pipa kondensat. Sambungan pipa seperti kran, bengkokan dan
pipa T yang dekat ke trap dapat juga menyebabkan tekanan balik yang berlebihan dan harus
dihindarkan.
i) Ventilasi udara
Bilamana udara dibawa ke ruang trap oleh steam, fungsi trap dapat dipengaruhi kecuali jika
diberi kondisi yang memadai untuk pembuangan udara melalui steam trap atau ventilasi udara
terpisah. Jika udara tidak terventilasikan sebagaimana mestinya, pabrik akan membutuhkan
waktu yang lama untuk menghangatkannya dan mungkin saja akan beroperasi dibawah keluaran
potensialnya.
Bagian ini menerangkan tentang penggunaan ventilasi udara pada sistim distribusi steam. 14
Konduktivitas panas udara adalah 0,025 W/m °C, sementara nilainya untuk air adalah 0,6 W/m
°C, untuk besi sekitar 75 W/m °C dan untuk tembaga sekitar 390 W/m °C. Sebuah lapisan udara
dengan ketebalan hanya 1 mm memberikan resistansi terhadap aliran panas yang kurang lebih
sama dengan tembaga dengan tebal 15 meter !
Bilamana udara ditambahkan ke steam, kandungan panas dari volum campuran lebih rendah dari
steam murni dengan volum yang sama, sehingga suhu campuran rendah. Jadi, keberadaan udara
memiliki pengaruh ganda:
§ Udara memberikan resistansi terhadap perpindahan panas melalui pengaruh pelapisannya
§ Udara menurunkan suhu ruang steam yang kemudian menurunkan gradien suhu yang
melewati permukaan perpindahan panas
Pengaruh keseluruhannya adalah mengurangi laju perpindahan panas yang mungkin diperlukan
oleh proses kritis, dan dalam kasus terburuknya mungkin dapat mencegah tercapainya suhu
proses akhir yang diperlukan. Dalam beberapa proses, diperlukan suhu minimum untuk
mendapatkan perubahan kimia atau fisik produk, hanya suhu minimum diperlukan bagi alat
pensteril/sterilizer. Kehadiran udara pada prinsipnya merupakan masalah sebab udara akan
mengakibatkan kacaunya alat pengukur tekanan, sehingga suhu tidak dapat diperkirakan dari
tekanan.
14
Bagian 2.9 adalah ringkasan Modul 11.12 Teori Ventilasi Udara. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, ‘Steam Traps
dan Steam Trapping’. www.spiraxsarco.com
Untuk pembuangan udara yang maksimal, pembuangannya harus sebebas mungkin. Sebuah pipa
seringkali dipasang untuk membawa buangan ke lokasi yang aman, lebih disukai yang bukan
jalur pengembalian kondensat, yang dapat membatasi kebebasan pelepasan udara dan dapat juga
mendorong terjadinya korosi.
Gambar 28. Pan yan diselubungi Gambar 29: Ujung Ventilasi Udara
Ventilasi Udara Otomatis (Spirax Sarco) Otomatis Utama (Spirax Sarco)
Bila sebuah ventilasi udara dipasang untuk mem-bypass sebuah steam trap (Gambar 29), maka
ventilasi ini akan bertindak sebagai steam trap setelah udara diventilasikan, dan dapat juga
membuang kondensat dari waktu ke waktu. Dalam kasus seperti itu perlu untuk menghubungkan
ulang ventilasi udara ke jalur kondensat setelah trap.
Jika jalur buangan kondensat dari sebuah trap meningkat ke tingkat yang tertinggi, jalur yang
banjir akan mengganggu tekanan balik pada trap dan ventilasi udara. Kemampuan ventilasi
udara dalam membuang udara jadi berkurang, terutama pada saat start-up. Hal ini sama juga bila
ventilasi udara terintegrasikan didalam steam trap. Bila bentuk penggunaan ruang steam dan
lokasi saluran masuk steam menyebabkan hampir semua udara meninggalkan saluran keluar
kondensat, maka lebih disukai jika jalur pembuangan steam trap dan ventilasi udara tidak
ditempatkan pada tempat yang tinggi.
Bilamana kumparan atau tangki memiliki penampang yang kecil, steam yang diterima akan
bertindak seperti sebuah piston, mendorong udara ke titik yang jauh dari saluran masuk steam.
‘Titik jauh’ini biasanya merupakan lokasi yang terbaik bagi ventilasi udara. Dalam hal
pengguna steam seperti dalam bentuk yang diperlihatkan dalam Gambar 29, udara akan melewati
saluran keluar kondensat, sesuai dengan kondisi yang dibuat dalam trap, atau dalam sebuah
bypass, untuk penanganan udara. Udara tersisa mungkin terkumpul seperti yang ditunjukkan,
membentuk titik dingin pada permukaan pemanasan. Unit ini tidak dapat memanaskan dengan
baik, dan kerusakan dapat terjadi pada beberapa peralatan, seperti dasar bantalan setrika laundry.
Bila campuran udara/steam lebih padat daripada steam murni pada tekanan yang sama, biasanya
cukup untuk tercapainya kemampuan memventilasikan udara didalam steam trap yang terletak
rendah. Walau begitu, karena mode operasi trap dimana kondensat membentuk penutup / sil air
pada saluran masuk trap, dapat menghalangi udara untuk mencapai trap.
Gambar 30. Ventilasi udara pada ujung yang berlawanan dengan Saluran Masuk
Steam (Spirax Sarco)
Namun demikian, jika dua ruang steam dengan ukuran dan bentuk yang sama tapi dengan posisi
saluran masuk steam yang berbeda, maka lokasi ventilasi udara nya mungkin dapat berbeda. Pada
Gambar 31 dan Gambar 32, kondensat yang dikeluarkan dari bagian bawah tangki tapi dengan
saluran masuk steam dibawah, pada saat start-up, udara akan cenderung didorong ke titik yang
jauh pada puncak. Kemungkinan yang paling baik adalah menempatkan sebuah ventilasi udara
pada puncak, sementara pada saat yang bersamaan steam trap termostatik apung akan menangani
berbagai udara sisa yang telah terkumpul dibagian bawah tangki.
Dengan pemasukan steam pada bagian puncak, udara cenderung akan didorong kebagian bawah
pada saat start-up, dan harus dibuat kondisi untuk memventilasikannya pada tempat yang rendah.
Biasanya, sebuah trap dengan kemampuan memventilasikan udara yang tinggi seperti trap
termostatik apung akan melakukan pekerjaan itu. Namun, pada prakteknya, untuk menjamin
penghilangan udara seluruhnya selama kondisi berjalan, dipasang sebauh ventilasi udara yang
terpisah pada puncak tangki (seperti diperlihatkan dalam Gambar 32) seringkali terbukti
bermanfaat, terutama pada bentuk tangki yang tidak beraturan.
Bagian ini menjelaskan tentang pemanfaatan kembali kondensat dalam sistim steam. 15
Steam jenuh yang digunakan untuk pemanasan menyerahkan panas latennya (entalpi
penguapan), yang merupakan proporsi yang besar dari panas total yang terkandung didalamnya.
Panas tersisa dalam steam tertahan dalam kondensat sebagai panas sensibel (entalpi air)
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 33.
15
Bagian 2.10 diambil dari Modul 14.1 Pendahuluan tentang Pemanfaatan Kembali Kondensat. In: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 14, ‘Pemanfaatan Kembali Kondensat. www.spiraxsarco.com
Seperti halnya dengan kandungan pana s, kondensat pada dasarnya merupakan air suling, yang
ideal untuk penggunaan air umpan boiler. Suatu sistim steam yan efisien akan mengumpulkan
kondesat ini dan mengembalikannya ke deaerator, tangki umpan boiler, atau menggunakannya
dalam proses lain. Hanya jika benar-benar terdapat resiko pencemaran maka kondensat tidak
boleh dikembalikan ke boiler. Bahkan, memungkinkan untuk mengumpulkan kondensat dan
menggunakannya sebagai air proses panas atau melewatkannya melalui sebuah alat penukar
panas dimana kandungan panasnya dapat dimanfaatkan kembali sebelum air dibuang.
Kondensat dibuang dari plant dan peralatan steam melalui steam traps dari tekanan yang lebih
tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Sebagai akibat dari turunnya tekanan, beberapa kondensat
akan menguap kembali menjadi ‘flash steam’ . Bagian steam yang akan ‘flash off’dengan cara ini
ditentukan oleh sejumlah panas yang dapat ditahan dalam steam dan kondensat. Biasanya jumlah
flash steam sekitar 10% sampai 15%, tetapi dapat juga lebih dari itu. Kondensat pada tekanan 7
bar g akan kehilangan massanya sekitar 13% bila flashing ke tekanan atmosfir, namun steam
yang dihasilkan akan memerlukan ruang 200 kali lebih besar daripada kondensat darimana bahan
ini dibentuk. Kondensat ini berpengaruh terhadap penghambatan jalur pembuangan trap yang
berukuran lebih kecil dari yang semestinya, dan harus diperhitungkan ketika menghitung ukuran
jalur tersebut.
§ Biaya air: Kondensat yang tidak dikembalikan perlu diganti dengan air make-up, sehingga
perlu membayar air untuk keperluan.
§ Larangan terhadap Effluent: di Inggris contohnya, air bersuhu diatas 43°C berdasarkan
hukum yang berlaku tidak boleh dikembalikan ke saluran air kotor, sebab membahayakan
bagi lingkungan dan dapat merusak pipa-pipa yang terbuat dari tanah. Kondensat diatas suhu
ini harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dibuang, dapat mendatangkan biaya energi
ekstra. Larangan serupa diterapkan hampir diseluruh negeri, dan dapat dikenakan biaya dan
denda oleh pemasok air bagi yang tidak mentaatinya.
§ Memaksimalkan keluaran boiler: Air umpan boiler yang lebih dingin akan menurunkan laju
pembangkitan steam pada boiler. Semakin rendah suhu air umpan, semakin banyak panas
dan bahan baker yang dibutuhkan untuk memanaskan air.
§ Kualitas air umpan boiler: Kondensat merupakan air suling yang hampir tidak mengandung
total padatan terlarut (TDS). Boiler perlu di- blowdown untuk mengurangi konsentrasi
padatan terlarut dalam air boiler. Mengembalikan lebih banyak kondensat ke tangki umpan
akan menurunkan kebutuhan bagi blowdown dan dengan begitu mengurangi hilangnya energi
dari boiler.
§ Kondensat tidak diperbolehkan terkumpul dalam pipa saluran steam. Disini kondensat dapat
diambil oleh steam berkecepatan tinggi, menyebabkan erosi dan hantaman air dalam pipa
kerja.
Topik mengenai pemipaan kondensat akan dibagi kedalam empat tipe dasar dengan persyaratan
dan pertimbangan yang berbeda untuk masing-masing. Keempat tipe dasar tersebut didefinisikan
dan digambarkan dalam Gambar 35.
16
Bagian 2.10.4 adalah ringkasan Modul 14.2 Layout dari Jaringan Pengembalian Kondensat dan Modul 14.3 Pengukuran
Jaringan Pengembalian Kondensat. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14, ‘
Pemanfaatan Kembali Kondensat’.
www.spiraxsarco.com. Keterangan lebih rinci dapat ditemukan pada modul ini.
Isolasian merupakan bagian penting dalam penghematan energi pada sistim steam. 17
Isolasi panas dapat menurunkan kehilangan panas, memberikan keuntungan sebaga i berikut:
§ Penurunan pemakaian bahan bakar
§ Pengendalian proses yang lebih baik dengan mencapai suhu proses pada tingkatan ya ng
konstan
§ Pencegahan korosi dengan menjaga permukaan terbuka sistim pendinginan diatas titik embun
17
Bagian 2.11 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 97 -99
Disamping itu kondisi kerja para karyawan menjadi lebih baik karena isolasi melindungi mereka
dari kotak langsung dengan permukaan panas dan panas radian dan sebab isolasi dapat
mengurangi tingkat kebisingan.
Tabel dibawah menjelaskan penggunaan, keuntungan dan kerugian berbagai bahan isolasi.
Bahan-bahan isolasi dapat juga diperoleh dalam bentuk cetakan yang besar, sebagai contoh,
pipa-pipa semi silindris dan lempengan-lempengan untuk tangki, flens, kran dll. Keuntungan
utama dari bagian yang dicetak adalah kemudahan dalam pemasangan untuk isolasi yang baru
dan dalam hal penggantian atau perbaikan isolasi yang sudah ada.
Gambar 37 memberi petunjuk mengenai sejumlah kehilangan panas dari pipa saluran yang tidak
diisolasi. Penjelasan tentang bagaimana menghitung ketebalan isolasi yang diperlukan diberikan
dalam bagian 3.
Gambar 37. Kehilangan panas dari 1 meter pipa yang tidak diisolasi pada
berbagai diameter pipa (SEAV, 2005)
Steam traps sendiri tiak menggunakan banyak energi. Akan tetapi tidak berfungsinya steam traps
dapat mengakibatkan kehilangan energi yang besar dalam sistim steam. Oleh karena itu pengkajian
kinerja steam trap adalah sehubungan mengenai jawaban terhadap dua petanyaan berikut:18
§ Apakah trap bekerja dengan benar atau tidak?
§ Jika tidak, apakah trap gagal dalam posisi membuka atau menutup?
Traps yang gagal dalam posisi ‘buka’ menyebabkan kehilangan energi. Kondensat yang tidak
kembali ke sistim steam menyebabkan boiler harus memanaskan air yang baru untuk membuat
lebih banyak steam. Kapasitas pemanasan steam dapat juga diturunkan, menghasilkan kehilangan
energi tidak langsung. Traps yang gagal membuka juga akan memberi tekanan udara ke jalur
pembuangan kondensat dan mempengaruhi efisiensi pembuangan terhadap trap yang lainnya.
Traps yang gagal “tutup’ tidak menyebabkan kehilangan air atau energi, namun dapat
menyebabkan penurunan kapasitas panas secara signifikan dan merusak peralatan pemanas steam.
Empat uji kinerja steam trap yang ada: penglihatan/ visual, suara, suhu dan terintegrasi. Lembar
kerja 2 dalam bagian 6 bab ini dapat digunakan untuk melaksanakan audit steam trap.
18
Bagian 3.1 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 63-64
Figure
Untuk pengujian terhadap sebuah steam trap, harus ada sebuah kran isolasi yang menyediakan
aliran turun ke trap dan sebuah kran uji pada pengeluaran trap. Bilamana kran uji berada pada
posisi terbuka, hal- hal berikut harus diamati:
§ Pembuangan kondensat. Traps keranjang terbalik dan cakram termodinamika harus memiliki
pembuangan kondensat yang intermittent. Traps apung dan termostatik harus memiliki
pembuangan kondensat yang kontinyu. Traps termostatik dapat memiliki pembuangan yang
intermittent atau kontinyu tergantung pada bebannya. Jika traps keranjang terbuka digunakan
untuk beban yang sangat kecil, maka trap ini akan memiliki pengeluaran kondensat yang
kontinyu.
§ Flash steam. Istilah ini jangan disalah artikan dengan kebocoran steam dalam trap. Sulit untuk
mengidentifikasi secara visual apakah trap sedang me nghembuskan flash steam atau steam
langsung namun, pada umumnya jika steam berhembus secara kontinyu dalam aliran biru,
maka sedang terjadi kebocoran steam langsung. Jika steam keluar secara intermittent dalam
bentuk awan putih maka ini mengindikasikan flash steam.
pemeriksaan secara visual, kebocoran traps dapat dideteksi dengan membelokan aliran sebelum
aliran ini mencapai trap.
Kehilangan panas dari permukaan yang tidak diisolasi dapat menjadi penting dan oleh karenanya
harus dikaji. 20
19
Modul 11.14 Pengetesan dan Perawatan Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, ‘Steam Traps dan Steam
Trapping’. www.spiraxsarco.com
20
Bagian 3.2 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 99-102
§ Efisiensi boiler
§ Suhu operasi permukaan
§ Diameter/tebal permukaan pipa
§ Perkiraan biaya isolasi
§ Suhu udara rata-rata yang terbuka ke ambien
I+H
Biaya
Cost I
H
M
Ketebalan
Insulation Isolasi
Thickness
I : Biaya Isolasi H : Biaya Kehilangan Panas
I + H : Total Biaya M : Ketebalan Ekonomis
S = [10+(Ts-Ta)/20] (Ts-Ta)
Dimana :
S = Kehilangan panas pada permukaan dalam kKal/jam m2
Catatan: Persamaan ini dapat digunakan untuk suhu permukaan sampai 2000C. Faktor-
faktor kecepatan angin, dan konduktivitas bahan isolasi tidak dipertimbangkan.
Biaya energi tambahan sehubungan dengan kehilangan panas dapat dihitung dengan persamaan
berikut:
Dimana :
GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar kKal/kg
?b = Efisiensi boiler dalam persen
Pertanyaan: Saluran pipa steam sepanjang 100 m dengan diameter 100 mm tidak diisolasi dan
memasok steam ke peralatan pada tekanan 10 kg/cm2 . Hitung penghematan bahan bakar jika
saluran pipa akan diisolasi dengan glass wool 65 mm dengan selubung pelindung alumunium.
Asumsi:
Efisiensi boiler = 80 persen
Harga bahan bakar minyak = US$ 300/ton
Nilai kalor kotor bahan bakar minyak = 10300 kKal/kg
Suhu permukaan tanpa isolasi (Ts) = 170o C
Suhu permukaan setelah diisolasi (Ts) = 65oC
Suhu ambien (Ta) = 25o C
Tahap 1: hitung kehilangan panas pada permukaan dan total kehilangan panas saluran pipa
yang tidak disolasi (S1 dan Hs1)
S1 = [10+ (Ts-Ta)/20] x (Ts-Ta)
Ts = 170oC
Ta = 25o C
S1 = [10+(170-25)/20] x (170-25)
= 2500 kKal/jam m2
Panjang = 100 m
A1 = 3,14 x 0,1 x 100 = 31,4 m2
Tahap 2: hitung kehilangan panas pada permukaan dan total kehilangan panas saluran pipa
yang disolasi (S2)
S2 = [10+ (Ts-Ta)/20] x (Ts-Ta)
Ts = 65o C
Ta = 25o C
S2 = [10+(65-25)/20] x (65-25)
= 480 kKal/jam m2
Tahap 3: hitung penghematan bahan bakar dan penghematan biaya tiap tahun (Hf dan US$)
Kehilangan bahan bakar ekuivalen (Hf) (kg/thn) = Hs x jam operasi setiap tahun
GCV x ? b
Jam operasi setiap tahun = 8400 jam
Total penurunan kehilangan panas = 44194 kKal/ jam
Nilai kalor kotor bahan bakar minyak = 10300 kKal /kg
Efisiensi boiler = 80 persen (0,8)
Harga bahan bakar minyak = US$ 300/ton (US$ 0,3/kg)
Prosedur untuk menghitung penghematan energi dan biaya yang dapat dicapai oleh pemanfaatan
kembali kondensat dijelaskan dalam Gambar 41.
Gambar 41. Perhitungan Pe nghematan Biaya dan Energi dari Pemanfaatan Kembali
Kondensat (UNEP, 2004)
§ Penggantian bagian dalam. Pembaharuan bagian dalam steam trap dirasa cukup baik. Badan
bagian luar umumnya memiliki umur pakai setua pabrik dimana badan tersebut dipasangkan
dan hanya bagian dalamnya yang diganti tergantung pada kondisi sistim. Terdapat
keuntungan yang nyata dalam mengganti bagian dalam tersebut dari waktu ke waktu. Hal ini
tergantung pada kemudahan bagian baru tersebut dipasang, kehandalan dan keberadaan trap
yang diperbaharui. Elemen traps termostatik biasanya dapat diganti dengan membuka sekrup
dari dudukannya. Penggantian cukup sederhana dan pembuatan ulang trap akan handal
dengan asumsi instruksi perawatannya dilakukan dengan benar. Selalu dirawat sesuai dengan
aturan teknik yang benar untuk steam traps. Pabrik pembuat yang memiliki reputasi biasanya
akan selalu menyediakan literatur, saran-saran, dan suku cadang.
§ Penggantian traps. Pada suatu kesempatan, akan lebih mudah dan murah untuk mengganti
traps daripada memperbaikinya. Dalam kasus seperti ini penting bahwa traps itu sendiri
dapat diganti dengan mudahnya. Sambungan flens akan memudahkan penggantian, walaupun
trap yang di flens lebih mahal daripada trap disekrup. Pemakaian flens memberikan biaya
tambahan.
21
Item 1 adalah ringkasan Modul 11.14 Pengetesan dan Perawatan Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11,
‘Steam Traps dan Steam Trapping’ . www.spiraxsarco.com
Sesungguhnya, dengan menutup seluruh kebocoran, seseorang mungkin akan terkejut dengan
didapatkannya penghematan bahan bakar yang dapat mencapai 5 persen dari pemakaian steam
pada industri skala kecil atau menengah atau bahkan lebih tinggi untuk pabrik yang memiliki
beberapa departemen proses.
Untuk menghindari kebocoran mungkin akan sangat berharga apabila mempertimbangkan
penggantian sambungan flens yang jarang dibuka pada plant tua yang disambung dengan cara
dilas. Gambar 42 memberikan perkiraan cepat untuk kebocoran steam berdasarkan panjang lidah
asap. Contoh, jika panjang lidah asap 700 mm maka steam yang hilang adalah 10 kg/jam.
Steam basah dapat menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas poduk, dan dapat menyebabkan
kerusakan kehampir seluruh peralatan dan pabrik. Sementara itu walau pengurasan dan trapping
yang dilakukan secara hati- hati dapat membuang air hampir seluruhnya namun cara tersebut
tidak dapat mengatasi tetesan air yang tersuspensi, untuk itu dipasang separator pemisah pada
pipa saluran steam. Steam yang dihasilkan dalam sebuah boiler yang dirancang untuk
menghasilkan steam jenuh pada dasarnya memang sudah basah. Walau faktor kekeringan akan
bervariasi sesuai dengan tipe boiler, hampir semua boiler steam tipe shell akan menghasilkan
steam dengan fraksi kekeringan antara 95 sampai 98 persen. Kadar air steam yang dihasilkan
oleh boiler selanjutnya meningkat jika terjadi priming and penangguhan. Separator pemisah
steam dapat dipasang pada saluran pipa steam juga pada jalur cabang untuk mengurangi
kebasahan steam dan memperbaiki kualitas steam yang menuju unit-unit.
4. Menggunakan steam pada tekanan terendah yang dapat diterima oleh proses
Studi mengenai tabel steam menunjukan bahwa panas laten steam berkurang dengan
meningkatnya tekanan steam. Ini hanya merupakan panas laten steam, yang mengambil bagian
dalam proses pemanasan bila diterapkan pada sistim pemanasan tidak langasung seperti alat
penukar panas. Jadi, penting bahwa nilainya dijaga setinggi mungkin. Nilai ini hanya dapat
dicapai dengan tekanan steam yang lebih rendah. Sebagai pedoman, steam harus selalu
dibangkitkan dan didistribusikan pada tekanan tertinggi, akan tetapi digunakan pada tekanan
serendah mungkin karena steam ini memiliki panas laten yang lebih tinggi. Walau begitu, dapat
juga dilihat dari tabel steam bahwa makin rendah tekanan maka suhunya pun akan semakin
rendah pula. Karena suhu merupakan tenaga penggerak bagi perpindahan panas pada tekanan
steam yang lebih rendah, laju perpindahan panas akan menjadi lebih lambat dan waktu yang
dibutuhkan untuk proses menjadi lebih lama. Dalam peralatan dimana kehilangan yang sudah
ditetapkan cukup tinggi (contoh silinder pengering yang besar), akan terdapat kenaikan dalam
pemakaian steam pada tekanan ya ng lebih rendah karena meningkatnya waktu pemrosesan.
Walau demikian, terdapat beberapa peralatan di industri tertentu dimana peralatan secara
menguntungkan dapat dijalankan dengan tekanan rendah tanpa mempengaruhi waktu
produksinya. Oleh karena itu, terdapat batas dalam mengurangi tekanan steam. Tergantung pada
rancangan peralatan, tekanan steam terendah yang memungkinkan dimana peralatan dapat
bekerja harus dipilih tanpa mengorbankan waktu produksi atau pemakaian steam.
mengnyebarkan kecepatan gelembung dalam cairan. Sebuah pengendali steam termostatik sangat
diperlukan.
Cara yang lebih efisien dalam injeksi steam ke air adalah dengan menggunakan injektor steam
buatan pabrik yang berkualitas baik. Injektor yang baik dirancang sedemikian rupa sehingga
steam menciptakan gaya venturi untuk secara tidak sengaja menarik air dingin melalui injektor.
Panas dalam steam dipindahkan lebih cepat dan lebih sempurna daripada dengan menggunakan
pipa sparge, untuk meyakinkan bahwa seluruh steam yang diinjeksikan diserap oleh air sebelum
steam ini mampu melepaskan diri dari permukaan air, dengan begitu akan mengurangi
kehilangan panas.
22
Item 6 diambil dari Modul 2.5 Perpindahan Panas. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 2, ‘Prinsip-prinsip Keteknikan
Steam dan Perpindahan Panas . www.spiraxsarco.com
mengurangi ketebalan lapisan kerak, namun demikian, cara ini tidak selalu memungkinkan.
Lapisan ini dapat juga dikurangi dengan memperhatikan secara seksama terhadap operasi boiler
yang benar, dan penghilangan tetesan air yang membawa kotoran dari boiler.
Sementara sejumlah besar permukaan perpindahan panas terbuka selama kondensasi tetesan air,
koefisien perpindahan panas akan naik sampai sepuluh kali lebih besar daripada dengan
kondensasi lapisan film. Dalam perancangan alat-alat penukar panas dimana kondensasi tetesan
air dikembangkan, resistansi panas yang dihasilkan seringkali diabaikan dibandingkan dengan
hambatan perpindahan panas lainnya. Walau demikian, pencapaian kondisi utuk kondensasi
tetesan air terbukti sulit untuk didapatkan.
Jika permukaan dilapisi dengan bahan yang mencegah kebasahan, maka memungkinkan untuk
menggunakan kondensasi tetesan dalam jangka waktu tertentu. Untuk maksud ini, kisaran bahan
pelapis permukaan seperti Silikon, PTFE dan berbagai tipe lilin dan asam lemak kadang-kadang
digunakan ke permukaan penukar panas dimana kondensasi dikembangkan. Walau demikian,
bahan-bahan pelapis tersebut lambat laun akan kehilangan efektifitasnya karena proses oksidasi
atau pengkotoran, dan kondensasi cara lapisan yang lama kelamaan akan menonjol.
Sebagaimana udara merupakan isolasi yang baik, udara ini bahkan memberikan resistansi yang
lebih terhadap perpindahan panas. Udara memiliki tahanan 1500 sampai 3000 kali lebih besar
terhadap aliran panas daripada baja, 8000 sampai 16000 lebih besar dari pada tembaga. Hal ini
berarti bahwa sebuah lapisan udara dengan ketebalan hanya 0,025 mm dapat menahan
perpindahan panas yang setara dengan dinding tembaga setebal 400 mm! Tentu saja semua
hubungan perbandingan tersebut tergantung pada profil suhu yang melintasi masing- masing
lapisan.
Gambar 44 menggambarkan pengaruh kombinasi lapisan ini pada proses perpindahan panas.
Hambatan terhadap perpindahan panas tersebut tidak hanya akan meningkatkan ketebalan
seluruh lapisan konduksi, namun juga secara signifikan megurangi konduktivitas panas rata-rata
lapisan. Makin besar resistansi lapisan terhadap aliran panas, makin besar pula kemungkinan
kenaikan suhunya. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai suhu produk yang dikehendaki, tekanan
steam perlu secara signifikan lebih tinggi. Kehadiran lapisan udara dan air pada permukaan
perpindahan panas dari proses atau penggunaan pemanasan ruangan bukan merupakan hal yang
tidak biasa. Hal tersebut terjadi di seluruh proses yang dipanaskan oleh steam sampai beberapa
derajat.
Untuk mendapatkan keluaran produk yang dikehendaki dan meminimalkan biaya operasi proses
steam, kinerja pemanasan yang tinggi dapat dicapai dengan mengurangi ketebalan lapisan film
pada permukaan kondensasi. Dalam prakteknya, udara biasanya akan memiliki pengaruh yang
paling signifikan terhadap efisiensi perpindahan panas, dan pembuangannya dari pasokan steam
akan meningkatkan kinerja pemanasannya.
.
Gambar 44. Gradien Suhu yang Melintasi Hambatan Perpindahan Panas
(Spirax Sarco)
Udara dalam sistim steam juga akan mempengaruhi suhu sistim. Udara akan menggunakan
tekanannya didalam sistim, dan akan ditambahkan ke tekanan steam untuk memberikan tekanan
total. Oleh karena itu, tekanan dan suhu campuran steam/udara yang aktual akan lebih rendah
dari yang dipantau oleh pengukur tekanan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh udara pada perpindahan panas. Sebuah lapisan
23
Item 7 diambil dari Modul 10.5 Ventilasi Udara, Kehilangan Panasdan Ringkasan dari Relasi Standar Berbagai Pipa. In:
Spirax Sarco LearningCentre, Block 10, ‘Distribusi Steam’. www.spiraxsarco.com
udara dengan ketebalan 1 mm dapat memberikan tahanan terhadap panas setara dengan satu
lapisan air dengan ketebalan 25 µm, satu lapisan besi dengan tebal 2 mm atau satu lapisan
tembaga dengan tebal 15 mm. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menghilangkan udara dari
berbagai sistim steam.
Ventilasi udara otomatis untuk sistim steam (yang beropeasi pada prinsip yang sama dengan
steam trap termostatik ) harus dipasang diatas ketinggian kondensat sehingga hanya udara atau
campuran steam/udara yang dapat mencapainya. Lokasi terbaik untuk ventilasi adalah pada
ujung pipa saluran steam. Pembuangan dari ventilasi udara harus disalurkan ke pipa menuju
tempat yang aman. Dalam prakteknya, sebuah jalur kondensat yang jatuh kearah penerima hasil
ventilasi dapat menerima buangan dari ventilasi udara. Disamping ventilasi udara pada ujung
saluran pipa, ventilasi udara juga harus dipasang:
§ Paralel dengan trap keranjang terbalik atau, pada beberapa contoh, trap termodinamik. Trap-
trap tersebut kadangkala lambat dalam memventilasikan udaranya pada waktu start -up.
§ Pada ruang steam yang janggal (seperti pada sisi yang berlawanan ke arah mana steam
menuju pan berjaket).
§ Dimana terdapat ruang steam ukuran besar (seperti sebuah autoclave), dan campuran
steam/udara dapat mempengaruhi kualitas proses.
24
Item 8 diambil dari Modul 10.4 Jaringan Utama Steam dan Drainasenya. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10,
‘Distribusi Steam’. www.spiraxsarco.com
Tanda-tanda adanya hantaman air meliputi kebisingan suara letusan, dan mungkin pergerakan
pipa. Pada keadaan yang lebih keras, hantaman air dapat meretakkan peralatan saluran pipa
dengan efek yang hampir meledak, sebagai akibat keluarnya steam langsung pada retakan,
menimbulkan situasi yang sangat berbahaya. Rancangan teknik, pemasangan dan perawatan
yang baik akan menghindarkan terjadinya hantaman air, cara ini merupakan praktek yang lebih
baik daripada mengusahakan pemilihan bahan dan besarnya angka tekanan peralatan.
Biasanya, sumber hantaman air terjadi pada titik yang rendah dalam pipa kerja (gambar 46).
Area tersebut disebabkan oleh karena:
§ Jalur yang longgar, mungkin karena kegagalan alat pendukungnya.
§ Penggunaan yang tidak benar dari penurun ukuran pipa/ reducer konsentris (lihat Gambar
10.3.7) –Selalu gunakan reducer eksentris yang datar pada bagian dasarnya.
§ Pemasangan strainer yang tidak benar – alat tesebut harus dipasang dengan keranjang
disampingnya.
§ Pembuangan jalur steam yang tidak memadai.
§ Operasi yang tidak benar – Pembukaan kran terlalu cepat pada saat start-up ketika pipa-
pipanya dingin.
Jika flash steam akan digunakan, perlu diketahui berapa banyak steam ini akan tersedia.
Jumlahnya ditentukan oleh perhitungan, atau dapat dibaca dari tabel atau grafik yang sederhana.
25
Item 10 is taken from Module 14.1 Introduction to Condensate Recovery. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14,
‘Condensate Recovery’. www.spiraxsarco.com
26
Item 11 is a summary of part of Module 14.6 Flash Steam. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14, ‘Condensate
Recovery’. www.spiraxsarco.com
Kondensat masuk menuju steam trap sebagai air jenuh, pada tekanan 7 bar g dan suhu 170°C.
Jumlah panas spesifik dalam kondensat pada tekanan ini adalah 721 kJ/kg. Setelah melewati
steam trap, tekanan dalam jalur kembali kondensat adalah 0 bar g. Pada tekanan ini, jumlah
maksimum panas setiap kilogram kondensat yang dapat ditangkap adalah 419 kJ dan suhu
maksimumnya 100°C. Terdapat kelebihan panas sebesar 302 kJ yang menguapkan beberapa
kondensat ke steam. Panas yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kg steam jenuh dari air untuk
suhu yang sama pada tekanan 0 bar gauge adalah 2257 kJ. Persentase flash steam per kg
kondensat dihitung sebagai berikut:
Penggunaan flash steam meliputi pemanasan (dengan deretan pemanas udara dan pemasangan
pemanas ruangan yang menggunakan panel radiant atau pemanas unit), nilai kalor air panas
yang dipanaskan oleh steam dan nilai kalor steam ke air. Blowdown boiler dapat juga
dimanfaatkan sebagai flash steam , seperti yang dijelaskan dalam Bab Boiler.
The Spirax Sarco Learning Centre menyediakan informasi lebih banyak mengenai tangki
pemanfaatan kembali flash steam , persyaratan bagi keberhasilan penggunan pemanfaatan
kembali, dan penggunan khusus dari flash steam.
12. Penggunaan termo-kompresor untuk mengguna ulang tekanan steam yang rendah
Dalam beberapa kasus, tekanan steam yang sangat rendah diguna ulang sebagai air setelah
kondensasi bila tidak ada lagi opsi yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, menjadi layak untuk
mengkompresikan tekanan steam yang rendah ini dengan steam yang bertekanan sangat tinggi dan
mengguna ulangnya sebagai steam tekanan sedang. Mayoritas energi dalam steam adalah nilai
panas latennya dan dengan demikian kompresi termis akan memberi perbaikan besar dalam
pemanfaatan kembali limbah panas. Termo kompresor (Gambar 50) merupakan peralatan
sederhana dengan sebuah nosel dimana steam tekanan tinggi dipercepat menjadi fluida berkecepatn
tinggi. Hal ini akan menarik steam tekanan rendah oleh perpindahan momentum dan
dikompresikan ulang dalam venturi yang divergen. Ini biasanya digunakan dalam evapoator
dimana steam mendidih di kompresi kembali dan digunakan sebagai steam pemanas.
DISCHARGE
MOTIVE STEAM
STEAM M.P.
H.P.
SUCTION STEAM
L.P.
§ Perbaiki kebocoran steam dan kebocoran kondensat (sebuah lubang berdiameter 3 mm pada
jalur pipa yang membawa 7 kg/cm 2 steam akan memboroskan 33 kilolitres bahan bakar
minyak per tahun).
§ Rencanakan pekerjaan untuk perbaikan kebocoran steam yang tidak dapat dibetulkan kecuali
jika pabrik berhenti beroperasi. Berikan label pada setiap kebocoran.
§ Gunakan turbin steam tekanan balik utuk menghasilkan tekanan steam yang rendah
§ Gunakan metoda desuperheating steam yang lebih efisien
§ Pastikan suhu proses dikendalikan dengan benar
§ Jaga tekanan steam proses terendah yang dapat diterima
§ Kurangi pemborosan air panas ke pengurasan/ drain
§ Buang atau pisahkan seluruh pemipaan steam yang tidak perlu
§ Pastikan bahwa kondensat dikeluarkan dengan benar dari peralatan proses dan pemanasan
§ Pastikan kondensat dikembalikan atau diguna ulang dalam proses (kenaikan 60 C pada suhu
air umpan oleh economizer/pemanfaatan kembali kondensat dapat menghemat pemakaian
bahan bakar 1 persen, pada boiler)
§ Berikan pemanasan pendahuluan air umpan boiler dengan kondensat dan flash steam bila
memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, panaskan dengan steam langsung dari boiler
dengan metoda injeksi steam.
§ Manfaatkan kembali panas dari blowdown boiler yang kontinyu
§ Periksa operasi steam traps
§ Minimalkan hantaman air
§ Buang udara dari steam tidak langsung dengan menggunakan peralatan (lapisan film dengan
ketebalan 0,25 mm memberikan resistansi yang sama ke perpindahan panas dengan dinding
tembaga dengan tebal 330 mm )
§ Periksa steam traps secara teratur dan perbaiki traps yang tidak berfungsi segera
§ Pertimbangkan pemanfaatan kembali steam ventilasi (contoh pada tangki flash besar)
§ Gunakan limbah steam untuk pemanasan air
§ Gunakan chiller absorpsi untuk mengkondensasikan steam buangan sebelum mengembalikan
kondensat ke boiler
§ Tetapkan program perawatan efisiensi steam. Mulai dengan audit energi dan tindak lanjuti,
kemudian buatlah program perawatan efisiensi steam sebagai bagian program manajemen
energi kontinyu
6. LEMBAR KERJA
Bagian ini meliputi lembar kerja sebagai berikut:
• Spesifikasi Teknis Steam Traps
• Audit Steam Traps
• Kehilangan Isolasi
Tipe pengeluaran
No Bagian
Tipe Trap
Ref. Trap
Ref. Lokasi
semi kontinyu/ (kg
(dept. pabrik/blok)
sekali-sekali/ kondensat/jam)
intermittent)
Status sambungan
Status fungsi trap
Penggunaan trap
Diagnosa situasi
Tekanan trap
Ukuran Trap
Lokasi Trap
Keterangan
No Bagian
Tipe Trap
kg/cm2
trap
7. REFERENSI
Copyright:
Copyright © United Nations Environment Programme (year 2006)
This publication may be reproduced in whole or in part and in any form for educational or non-profit purposes without special
permission from the copyright holder, provided acknowledgement of the source is made. UNEP would appreciate receiving a
copy of any publication that uses this publication as a source. No use of this publication may be made for resale or any other
commercial purpose whatsoever without prior permission from the United Nations Environment Programme.
Hak Cipta:
Hak cipta © United Nations Environment Programme (tahun 2006)
Publikasi ini boleh digandakan secara keseluruhan atau sebagian dalam segala bentuk untuk pendidikan atau keperluan non-
profit tanpa ijin khusus dari pemegang hak cipta, harus mencantumkan sumber yang membuat. UNEP akan menghargai
pengiriman salinan dari setiap publikasi yang menggunaan publikasi ini sebagai sumber. Tidak diijinkan untuk menggunakan
publikasi ini untuk dijual belikan atau untuk keperluan komersial lainnya tanpa ijin khusus dari United Nations Environment
Programme,
Disclaimer:
This energy equipment module was prepared as part of the project "Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia
and the Pacific" (GERIAP) by the National Productivity Council, India. While reasonable efforts have been made to ensure that
the contents of this publication are factually correct and properly referenced, UNEP does not accept responsibility for the
accuracy or completeness of the contents, and shall not be liable for any loss or damage that may be occasioned directly or
indirectly through the use of, or reliance on, the contents of this publication, including its translation into other languages than
English. This is the translated version from the chapter in English, and does not constitute an official United Nations publication,
including its translation into other languages than English. This is the translated version from the chapter in English, and does
not constitute an official United Nations publication.
Disclaimer:
Modul peralatan energi ini dibuat sebagai bagian dari proyek “Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Industri di Asia dan
Pasifik/ Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia and the Pacific” (GERIAP) oleh Badan Produktivitas
Nasional, India. Sementara upaya-upaya masih dilakukan untuk menjamin bahwa isi dari publikasi ini didasarkan fakta-fakta
yang benar, UNEP tidak bertanggung-jawab terhadap ketepatan atau kelengkapan dari materi, dan tidak dapat dikenakan
sangsi terhadap setiap kehilangan atau kerusakan baik langsung maupun tidak langsung terhadap penggunaan atau
kepercayaan pada isi publikasi ini, termasuk terjemahannya dalam bahasa lain selain Inggris.