You are on page 1of 13

 

    Mortar merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak digunakan dalam bidang
konstruksi. Mortar sangat diperlukan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa
ini mortar sudah banyak dikembangkan dalam bentuk paving block, tegel, buis beton dan lain
lain. untuk itu dengan perkembangan teknologi beton sekarang ini khususnya mortar memnjadi
lebih efektif dan efisien dengan membuat struktur mortar yang baik. 
        Mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen yang digunakan sebagai perekat
untuk membuat struktur bangunan. Yang membedakan mortar dengan semen, mortar adalah
semen siap pakai yang komponen pembentuknya umumnya adalah semen itu sendiri, filler, dan
berbagai jenis additif yang sesuai. dalam proses penggunaan semen, biasanya kita melihat semen
dicampur dengan pasir ayak, kapur (lime), bata merah halus (opsional), dan air. Pencampuran ini
tentunya selalu tidak pernah seragam.Yang membedakan mortar dengan beton adalah, bila
agregat hanya terdiri dari agregat halus saja, disebut mortar semen atau mortar saja, dan bila
mengandung agregat yang kasar, maka disebut beton. 
        Kekuatan beton ditaksir dengan mengukur kekuatan hancur dari kubus atau silinder uji yang
dibuat dari adukan. Benda uji ini biasanya dirawat, dan diuji setelah 28 hari menurut prosedur
standard. Beton dengan kekuatan yang diberikan diidentifikasikan dengan ‘mutu’nya – suatu
beton mutu 25 mempunyai kekuatan hancur karakteristik sebesar 25 N/mm2. Kekuatan tarik
beton besarnya hanya kira-kira 10 % dari kekuatan tekan. Oleh karena itu hampir semua
konstruksi beton bertulang direncanakan dengan anggapan bahwa beton sama sekali tidak
memikul gaya tarik. (W.H Mosley, 1984) Faktor-faktor yang membuat beton sebagai material
bangunan yang umum tampak nyata sekali, sehingga beton telah dipakai , dengan cara dan jenis
yang lebih primitif dari pada keadaan sekarang ini. Salah satu dari factor tersebut ialah
kemudahan pengolahannya, yaitu dalam keadaan plastis, beton dapat diendapkan dan diisi ke
dalam cetakan atau bekisting yang hampir mempunyai semua bentuk yang praktis. Daya
tahannya yang tinggi terhadap api dan cuaca merupakan butki dari kelbihannya. Sebagian besar
dari material-material pembentuknya, kecuali semen biasanya tersedia di lokasi dengan harga
murah atau pada tempat yang tidak terlalu jauh dari lokasi konstruksi. (George Winter, 1993) 
         Mortar untuk sambungan digunakan untuk menyambung bata, batu dan blok beton.
Perbandingan semen dan pasir adalah 1 : 2 atau 1 : 3 dan banyaknya kapur mati ekuivalen
dengan 20% dari semen yang ditambahkan. Mortar tembok yang digunakan dalam berbagai
perbandingan campuran untuk memenuhi keperluan pekerjaan. Pekerjaan dengan mortar tembok
berlangsung menurut urutan berikut ini : Pelapisan dasar, penghalusan, pelapisan kedua dan
penyelesaian. Dalam setiap tahap perbandingan pencampuran mortar disesuaikan menurut jenis
dasar dan tempat pelapisan.
         Penggunaan mortar tentunya akan berakibat membuat biaya bahan bangunan menjadi
bengkak, tetapi karena penggunaannya yang relatif sangat mudah, maka man-hours tukang kita
akan berkurang drastis sehingga ongkos tukang akan berkurang. Untuk jangka panjangnya,
penggunaan mortar ini juga akan bisa menghindarkan problem yang mungkin terjadi jika
dibandingkan dengan penggunaan campuran semen biasa (misal seperti disebut diatas, dinding
retak dan lantai terangkat).
        Perlu diketahui juga, untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise) dan juga ruko-ruko
terbaru, umumnya sekarang mereka sudah menggunakan mortar dan AAC untuk bahan baku
pembuatan dinding, dan juga merekatkan keramik (vertikal dan horisontal) dengan mortar,
sedangkan untuk struktur menggunakan beton ready mix. Ini bertujuan untuk menjaga
konsistensi bahan baku yang digunakan dan juga efisiensi tenaga kerja, sehingga diharapkan bisa
memperpanjang usia bangunan dengan menghindari problem-problem yang mungkin terjadi di
kemudian hari. Untuk menghitung efisiensi pemakaian mortar, kita bisa bandingkan pada
aplikasi pembuatan tembok. Bisa kita lihat bahwa kalau tukang kita menggunakan bata merah
sebagai bahan baku tembok, maka campuran semen yang dia buat akan relatif banyak karena
bata merah berdimensi kecil, sehingga untuk merekatkan satu sama lain, dibutuhkan waktu yang
tidak sedikit dan material campuran semen yang banyak.
         Karena mortar sangat beragam jenisnya (dari jenis diatas, bisa dibagi lagi menjadi beberapa
sub-jenis, misal tile grout wide, narrow, dll), maka pembahasannya hanya pada beberapa bahan
baku penting saja, yaitu antara lain :
a. Semen Umumnya yang dipakai jenis Portland.
b. Sand / Pasir Umumnya dengan kehalusan seragam, antara 0.1-0.4 mm
c. Calcium Carbonate Adalah jenis filler khusus berwarna putih dengan kehalusan seragam.
Harap diperhatikan jika menggunakan filler ini karena memiliki oil absorption tinggi, sehingga
pemakaian filler ini dapat "mengentalkan" campuran yang dibuat. Biasanya dipakai pada mortar
berwarna (menonjolkan warna) seperti tile grout.
d. Lime / Kapur Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus
e. Asam Tartaric Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus
f. Additif Air Release Untuk menghilangkan adanya udara yang terperangkap di dalam mortar
saat diaplikasi. Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus.
g. Additif Anti Foam Untuk menghilangkan foam / busa pada saat mortar dicampur air dan
diaplikasi. Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus.
h. Beberapa jenis binder lain Untuk meningkatkan sifat flexible dan/atau memperkuat ketahanan
tekanan, umumnya untuk aplikasi horizontal tile yang berat seperti granit / marmer. Pemilihan
tipe beton sering kali di tentukan oleh kekuatan yang diperlukan,di mana berturut-turut
tergantung kepada intensitas pembebanan dan bentuk serta ukuran dari bagian konstruksi

You might also like