You are on page 1of 6

SELEKSI (WHAT-WHOM-WHEN)

Seleksi menurut Richard L. Daft (2002:525) merupakan serangkaian proses menentukan


keahlian, kemampuan dan atribut-atribut lain dari seorang pelamar untuk melakukan suatu
pekerjaan tertentu.

Seleksi dilaksanakan setelah proses rekruitmen. Proses seleksi adalah serangkaian


langkah yang digunakan untuk menentukan apakah seorang pelamar akan diterima atau tidak.
Proses seleksi dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap lamaran
tersebut. Langkah-langkah antara proses dimulai dan proses diakhiri merupakan usaha
pengkaitan antara kepentingan calon pegawai dan kepentingan organisasi (Sondang Siagian,
2005:132)

TUJUAN SELEKSI (WHY)

Tujuan dari proses seleksi adalah untuk memilih orang yang cocok dengan pekerjaan dan
perusahaan. Pada dasarnya seleksi dilakukan untuk memberikan masukan bagi perusahaan dalam
rangka mendapat karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Mutiara Penggabean, 2004:
33)

Proses seleksi adalah pusat menejemen personalia (Hani Handoko, 2001: 85). Proses
seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses
manajemen sumber daya manusia. Ada dan tidaknya pegawai yang memenuhi tuntutan
organisasi sangat tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi itu dilakukan.

INPUT SELEKSI
Para manajer personalia menggunakan proses seleksi dalam mengambi keputusan penerimaan
karyawan baru. Proses seleksi tergantung pada tiga input penting yaitu:

1. Informasi analisis jabatan memberikan deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar
standar prestasi yang disyaratkan pada setiap jabatan

2. Perencanaan Sumber Daya Manusia. Dalam proses perencanaan ditentukan langkah-


langkah dalam mengatur suplai sumber daya manusia , bagaimana mengidentifikasi
kebutuhan sumber daya manusia yang dapat dipenuhi melalui suplai internal maupun
melalui jalur eksternal yang menuntut pasaran kerja.

3. Rekruitmen dilaksanakan untuk memperoleh sumber daya sesuai dengan karakteristik


yang diinginkan dari pelamar untuk organisasi tertentu

Orientasi
Analisis Jabatan
Latihan
Pengembangan
Perencanaan Karier
Perencanaan SDM Proses Seleksi
Evaluasi Prestasi
Kompensasi
Perjanjian kolektif
Rekruitment Pengawasan
-personalia
Ketergantungan Kegitaan-kegiatan manajemen Pada Proses Seleksi (Handoko, 2001: 86)

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHITUNGKAN PADAPROSES SELEKSI

LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES SELEKSI (HOW)


1. Penerimaan Pendahuluan

2. Tes-Tes Penerimaan

3. Wawancara Seleksi

Tipe-tipe wawancara

Format Wawancara Tipe-Tipe Pertanyaan Penerapan


Tidak terstruktur Sedikit, bila ada pertanyaaan Berguna bila pewawancara
(Unstructured) pertanyaan yang disiapkan. berusaha untuk membantu
Pertanyaan-pertanyaan dibuat orang yang diwawancara
selama wawancara memecahkan masalah-
masalah pribadi atau
memahami mengapa dia
tidak tepat untuk suatu
pekerjaan
Terstruktur (structured) Suatu daftar pertanyaan Berguna untuk memperoleh
ditentukan sebelumnya, hasil-hasil yang valid,
biasanya diajukan kepada terutama bila jumlah
semua pelamar pelamar sangat besar
Campuran (mixed) Suatu kombinasi pertanyaan- Pendekatan realistic yang
pertanyaan terstruktur dan tidak menghasilkan jawaban-
terstruktur, yang biasanya jawaban yang dapat
dilakukan dalam praktik diperbandingkan , dan
merupakan pandangan-
pandangan tajam
Pemecahan Masalah Pertanyaan- Pertanyaan yang Berguna untuk mengetahui
dibatasi pada berbagai situasi penalaran dan kemampuan
hipotesis. Evaluasi dilakukan analitis di bawah kondisi
pada penyelesaian dan stress
pendekatan yang digunakan
pelamar
Stress Interview Serangkaian gertak Berguna untuk pekerjaan-
pertanyaan-pertanyaan sengit pekerjaan yang penuh stress
dan cepat yang dimaksudkan serta penanganan-
untuk membuat pelamar cemas penanganan keluhan-
keluhan

Proses Wawancara

EVALUASI

TERMINASI

PERTUKARAN INFORMASI
PENGARAHAN (PENCIPTAAN
HUBUNGAN)
PERSIAPAN WAWANCARA

1. Persiapan wawancara. Persiapan wawancara merupakan prosses penting, karena


berhasil tidaknya wawancara diselenggarakan tergantung dpada tepat tidaknya
langkah ini diambil. Pewawancara menyusun berbagai pertanyaan yang diharapkan
dapat menggali informasi antara lain tentang mlatar belakang, minat dan sikap
pelamar.
Kegiatan persiapan ini mencakup penentuan sasaran wawancara , pengembangan
berbagai pertanyaan spesifik, yang akan diajukan dalam proses wawancara,
penetapan tipe wawancaradan format pertanyaan, serta pengenalan awal tentang
pelamar dengan mengenali blanko lamaran

2. Penciptaan Keserasian Hubungan. Pada saat proses wawancara, pewawancara penting


untuk membuat suasana tidak tegang dan nyaman, sehingga memungkinkan
pewawancara memperoleh gambaran menyeluruh dan jelas tentang potensi pelamar.

3. Pertukaran Informasi. Inti dari proses wawancara adalah pertukaran informasi,


sehingga menimbulkan komunikasi dua arah.pewawancara harus mampu mengajukan
berbagai pertanyaan sedemikian rupa sehingga dapat menggali informaasi. Pelamar
berhak mengajukan berbagai pertanyaan, sehingga terjadi tukar menukar informasi.

4. Mengakhiri wawancara(terminasi)apabila seluruh pertanyaan yang disiapkan telah


diajukan, atau waktu hamper habis, maka pewawancara bisa menyatakan bahwa
wawancara akan segera di akhiri. Teknik terpenting dalam mengakhiri wawancara
adalah dengan menggunakan bahasa non verbal, seperti menrik kursi, melihat jam,
atau memandang ke pintu, atau dapat pula degan menanyakan kepada pelamar apakah
ada sesuatu yang ingin ditanyakan lagi.

5. Penilaian

Kesalahan-Kesalahan Wawancara

4. Pemeriksaan Referensi

5. Evaluasi medis

6. Wawancara atasan langsung

7. Keputusan penerimaan
DAFTAR PUSTAKA:

Daft, Richard. L. 2002. MANAJEMEN. Jakarta: Penerbit Erlangga

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: UGM

Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia


Indonesia

Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

You might also like