Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Intan Firmallah
06060017
Maret 2009
PARTOGRAF
PENDAHULUAN
WHO menciptakan system PARTOGRAF yang telah digunakan oleh banyak
Negara karena harganya tidak mahal dan dapat dipakai pada tingkat pelayanan yang
rendah. Patograf adalah grafik kejadian sewaktu berlangsungnya persalinan menurut
satuan jam (http://www.kesehatanbumil.co.id/dr_ H_ K_ Suheimi_Blog_ partograf.mht).
Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam kejadian-kejadian
pada perjalanan persalinan (Farrer, 2001).
Hal-hal yang diamati pada pencatatan kemajuan persalinan atau partograf,
adalah :
1. Catatan Kemajuan Persalinan, meliputi :
• Pembukaan Seviks
• Penurunan Kepala
• His (Kontraksi Uterus)
2. Catatan Keadaan Janin, meliputi :
• Denyut Jantung Janin
• Selaput dan air ketuban
• Moulase kepala janin
3. Catatan Keadaan Ibu, meliputi :
• Nadi, tekanan darah, suhu
• Urin : volume, kadar protein dan aseton
• Obat-obatan dan cairan yang diberikan
• Pemberian oksitosin
DAFTAR PUSTAKA
V.Walsh Linda, Buku Ajar Kebidanan, Buku Ajar Kebidanan Komunitas, Jakarta,EGC,
2007
PENDAHULUAN
Pemantauan kesejahteraan janin merupakan hal penting dalam penatalaksanaan
kehamilan dan persalinan.dengan melihat Angka Kematian Bayi di Indonesia yang masih
tinggi 35/1000 kelahiran hidup (Dep.Kes). dan dengan perkembangan tekhnologi dengan
cepat perlu kearifan dan kecerdasan untuk memilih metode yang tepat untuk pemantauan
kesejahteraan janin. Ada beberapa tehnik dalam pemantauan kesejahteraan janin yang
sering digunakan adalah : Observasi Gerak Janin, Auskultasi: Laenec, Doppler, NST dan
USG. Namun yang sering digunakan dirumah sakit adalah Kardiotokografi,
Cardiotocgraphy,CTG, KTG, EFM dsb. Yang sering disebut sebagai Electronic Fetal
Monitoring (EFM).
Electronic fetal monitoring (EFM) adalah metode terbaru untuk mengetahui
kondisi janin didalam uterus terhadap sesuatu yang dapat mengganggu perkembangan
dan pertumbuhan janin dalam kandungan berupa detak jantung, pemenuhan oksigen,
pergerakan janin, perkiraan usia kehamilan. EFM can be utilized either externally or
internally in the womb.
Adapun fungsi atau tujuan dari EFM antara lain :
1. Menggunakan dua elektrode yang dipasang pada fundus (untuk menilai aktifitas
uterus) dan pada lokasi punctum maximum denyut jantung janin pada perut ibu
2. Dapat menilai aktifitas jantung janin pada saat his / kontraksi maupun pada saat di
luar his / kontraksi. Serta kapan janin mengalami stress.
3. Menilai juga hubungan antara denyut jantung dan tekanan intrauterin.
4. Specific reasons for EFM include: babies in a breech position, premature labor,
and induced labor, among others
ETIOLOGI
Pada umumnya pemantauan kesejahteraan janin dengan Electronic fetal
monitoring (EFM) dilakukan ketika muncul sebuah kecuringaan terhadap kehamilan pada
ibu maupun janin. Sehingga sering terjadi kecemasan terhadap tindakan EFM yang akan
dilakukan. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan.dan adanya
ketidak nyamanan dalam pemasangan alat EFM pada pasien.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kecemasan
Tujuan : mengurangi tingkat kecemasan klien
Intervensi :
Mendengarkan dengan baik apa yang dicemaskan klien
Menjelaskan semua tindakan yang sedang dilakukan pada klien
Memberikan informasi tentang kegunaan dan fungsi dari EFM
2. Kurang pengetahuan
Tujuan : mengurangi ketidaktahuan klien tentang EFM
Intervensi :
Menjelaskan prosedur pelaksanaan dengan baik
Memberikan penjelasan singkat dan mudah kepada klien tentang EFM
Bri kesempatan klien untuk bertanya dan berdiskusi
3. Ketidak nyamanan
Tujuan : mengurangi ketidaknyamanan klien
Intervensi :
Memberikan posisi yang nyaman pada klien.