You are on page 1of 4

1. Emboli dapat berasal dari mana saja?

2. Sebutkan pemeriksaan N. II ?
3. Apakah dasar diagnosis demensia?
4. Bagaimana terjadi perdarahan pada strok hemoragik?
5. Bagaimana pemeriksaan hemostasis berhubungan dengan stroke hemoragik?

Jawaban

1. Emboli dapat berasal dari :


a. Jantung :
1. Shunt yang menghubungkan atrium/ventrikel kanan dan kiri jantung
2. Penyakit jantung rematik
3. Atrial fibrilasi
4. Infark miokard akut
5. Embolus dari vena pulmonalis
6. Kardiomiopati
7. Fibrosis endokardial
b. Sistemik
1. Abses paru / bronkoektasi
2. Metastasis di paru
3. Emboli lemak, udara, gas, nitrogen, contoh : penyakit caisson

2. Sebutkan pemeriksaan nervus II?

a. Tes ketajaman penglihatan (vissus)


1. dengan menggunakan snellen card◊Bila penderita dapat berdiri atau duduk
2. dengan menggunakan Jaegger card◊Bila penderita hanya dapat berbaring
b. Tes warna
c. Tes Konfrontasi (lapangan penglihatan)
d. Oftalmoskopi / funduskopi
1. Papil
2. Pembuluh darah retina
3. Optik disk
4. Makula lutea

3. Sebutkan dasar diagnosis demensia ?

Sekurang kurangnya ada 3 dari gangguan berikut :


a. Bahasa
b. Memori (registration, retention/recall, recognition)
c. Keterampilan visuospasial
d. Emosi
e. Kepribadian
f. pemeriksaan MMSE (kesimpulan demensia bila skor ≤ 24)◊Kognisi (abstraksi dan
matematika)
4. Terjadi perdarahan pada stroke hemoragik bila pada orang tua dengan hipertensi kronik
pada arteri serebalnya terutama arteri lentikulostriata sering terjadi degenerasi-degenerasi
pada lapisan otot dan unsur elastik dari dinding arteri sehingga dindingnya menipis dan kaku,
hal ini dapat berkembang menjadi aneurisma yang kecil kecil dan multiple, pada orang muda
dapat ditemukan aneurisma kongenital yang biasanya mengenai bagian depan sirkulus willisi
(90%), pangkal arteri serebri anterior, pangkal arteri komunikans anterior, dan tempat
percabangan arteri serebri media. bila terjadi lonjakan tekanan darah seperti hipertensi,
marah, dan stress maka menyebabkan pecahnya pembuluh darah sehingga perdarahan dan
berakhir pada iskemia serebri. Adanya faktor-faktor seperti dislipidemia mempercepat
terjadinya degenerasi dinding pembuluh darah, alkoholisme, penggunaan obat-obat
antikoagulan yang lama, trombositopenia, hemophilia , semuanya dapat mempertinggi risiko
terjadinya stroke hemoragik.

5. Bagaimana pemeriksaan hemostasis berhubungan dengan stroke hemoragik?


Salah satu penyebab stroke hemoragik adalah : koagulopati yang didapat atau kongenital.
a. Didapat
• Antikoagulan (Coumadin, Heparin)
• Trombolitik (tPA, Urokinase)
• Diskrasia darah (DIC, Leukemia, Trombositopenia)
• Gagal hepar
• Disfungsi Platelet (gagal ginjal, karena pengobatan)
b. Kongenital
• Hemofilia.
• Gangguan Platelet
Darah sendiri apabila dibiarkan maka akan membeku dalam waktu 4–8 menit dan pembekuan
bisa dicegah dengan khelasi (EDTA atau sitrat yang dapat mengikat ion kalsium). Rekalsifikasi
plasma akan menimbulkan pembekuan dalam waktu 2–4 menit dan bahkan lebih cepat lagi
menjadi 26–33 detik dengan penambahan fosfolipida bermuatan negatif sertabahan partikel
seperti kaolin (waktu tromboplastin parsial teraktivasi, aPTT) atau dengan penambahan
tromboplastin menjadi 12–14 detik (waktu protrombin, PT). Seorang individu dengan aPTT
panjang dan PT normal memiliki kelainan dalam jalur koagulasi intrinsik karena semua
komponen uji aPTT kecuali koalin bersifat intrinsik terhadap plasma, sedangkan pada PT
panjang dan aPTT normal terjadi kelainan dalam jalur koagulasi ekstrinsik terhadap plasma.
Pemeriksaan laboratorium untuk menilai hemostasis diantaranya adalah :

a. Bleeding Time (TT) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan
perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis
dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu
koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai
trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk
agregasi (pemeriksaannya dengan menusukkan jarum ke lobus telinga atau tangan) menunjukkan
fungsi dari kapiler dan trombosit. Uji ini tidak boleh dilakukan jika penderita sedang
mengkonsumsi antikoagulan atau aspirin; pengobatan harus ditangguhkan dulu selama 3 – 7 hari.
HASIL MEMENDEK : Penyakit Hodgkin
HASIL MEMANJANG : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), abnormalitas trombosit,
abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati serius, disseminated intravascular coagulation
(DIC), anemia aplastik, defisiensi faktor koagulasi (V, VII, XI). Pengaruh obat : salisilat
(aspirin), dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin), streptokinase (streptodornasi, agens
fibrinolitik).

b. Clotting Time (CT) merupakan waktu yang diperlukan darah untuk membeku pada gelas
tabung. Kisaran nilai normalnya adalah 5 – 15 menit. Pemeriksaan ini berguna untuk
mendiagnosis hemophilia namun tidak bias mendeteksi kelainan koagulasi yang ringan. CT
memanjang dijumpai pada : pengaruh heparin, hipotermia, disfungsi platelet, hemodilusi,
hipofibrinogenemia, defisiensi faktr pembekuan.

c. Thrombin Time (TT) merupakan waktu yang diperlukan oleh fibrinogen plasma untuk
membentuk trombin, untuk mengetahui berapa lama pembentukan bekuan setelah ditambahkan
trombin eksogen. Kisaran nilai normalnya adalah 10-15 menit. TT memanjang pada
hipofibrinogeniemia, disfibrinogenemia, FDP meningkat.
 TT : defisiensi fibrinogen dan hambatan trombin

d. Prothrombin Time (PTT) merupakan waktu yang diperlukan plasma untuk membentuk bekuan
bekuan setelah penambahan faktor jaringan. Protrombin disintesis oleh hati dan merupakan
prekursor tidak aktif dalam proses pembekuan. Protrombin dikonversi menjadi thrombin oleh
tromboplastin yang diperlukan untuk membentuk bekuan darah. Uji masa protrombin
(prothrombin time, PT) untuk menilai kemampuan faktor koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur
bersama, yaitu : faktor I (fibrinogen), faktor II (prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII
(prokonvertin), dan faktor X (faktor Stuart). Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang
PT selama 2 detik atau 10% dari nilai normal. Pada penyakit hati PT memanjang karena sel hati
tidak dapat mensintesis protrombin. HASIL MEMANJANG : Penyakit hati (sirosis hati,
hepatitis, abses hati, kanker hati, jaundice), afibrinogenemia, defisiensi faktor koagulasi (II, V,
VII, X), disseminated intravascular coagulation (DIC), fibrinolisis, hemorrhagic disease of the
newborn (HDN), gangguan reabsorbsi usus. Pengaruh obat : treatmen vitamin K antagonis,
antibiotic (penisilin, streptomisin, karbenisilin, kloramfenikol [Chloromycetin], kanamisin
[Kantrex], neomisin, tetrasiklin), antikoagulan oral (warfarin, dikumarol), klorpromazin
(Thorazine), klordiazepoksid (Librium), difenilhidantoin (Dilantin), heparin, metildopa
(Aldomet), mitramisin, reserpin (Serpasil), fenilbutazon (Butazolidin), quinidin, salisilat
(aspirin), sulfonamide.
HASIL MEMENDEK : tromboflebitis, infark miokardial, embolisme pulmonal. Pengaruh Obat :
barbiturate, digitalis, diuretic, difenhidramin (Benadryl), kontrasepsi oral, rifampin,
metaproterenol (Alupent, Metaprel).

e. Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) merupakan waktu yang diperlukan untuk
membentuk bekuan yang stabil dalam plasma darah setelah terpapar dengan komponen dari
platelet. Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai fungsi koagulasi jalur intrinsic dan umum.
Nilai normal uji APTT adalah 20 – 35 detik, namun hasil ini bisa bervariasi untuk tiap
laboratorium tergantung pada peralatan dan reagen yang digunakan. APTT memanjang dijumpai
pada :
I. Defisiensi bawaan
• Jika PTT normal kemungkinan kekurangan :
o Faktor VIII
o Faktor IX
o Faktor XI
o Faktor XII
• Jika faktor-faktor koagulasi tersebut normal, kemungkinan kekurangan HMW kininogen
(Fitzgerald factor)
• Defisiensi vitamin K, defisiensi protrombin, hipofibrinogenemia.
II. Defisiensi didapat dan kondisi abnormal seperti :
• Penyakit hati (sirosis hati)
• Leukemia (mielositik, monositik)
• Penyakit von Willebrand (hemophilia vaskular)
• Malaria
• Koagulopati konsumtif, seperti pada disseminated intravascular coagulation (DIC)
• Circulating anticoagulant (antiprothrombinase atau circulating anticoagulant terhadap suatu
faktor koagulasi)
• Selama terapi antikoagulan oral atau heparin

You might also like