Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 2
b. Bentuk di Alam
Magnesium murni tidak terdapat di alam sebagai unsur, namun
dalam bentuk sebagai senyawa dalam mineral. Sebagai contoh
magnesium dalam bentuk senyawa karbonat terdapat dalam
mineral magnesit dan dolomit (MgCO3.CaCO3). Air laut
mengandung 0,13% magnesium, dan merupakan sumber
magnesium yang tidak terbatas.
1) Magnesit
Jumlah mineral yang mengandung magnesium tercatat
sebanyak 244 buah. Magnesit dapat ditemukan dalam
mineral sekunder dan biasanya berasosiasi dengan batuan
sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan
marin, kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan
serpentin. Mineral-mineral lain yang sering ditemukan
bersama magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.
Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk
mineral, tetapi secara utuh terdapat pada larutan padat
siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat
menggantikan unsur Mg.
Magnesit sering digunakan untuk bahan refraktori,
industri semen sorel, bahan isolasi, pertanian, peternakan,
industri karet, dll. Mineral magnesit keterdapatannya
berasosiasi dengan batuan ubahan, sehingga cadangan
magnesit akan mengikuti pola cadangan bahan ubahan
tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung mangnesit
adalah dolomit (CaMg(CO3)2, magnesit zedin (MgCO3),
epsonil (MgSO4)7 H2O, dan brukit (Mg(OH)2.
Batuan dan mineral tersebut dapat ditemukan di DI.
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah ,
Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Irian Jaya.
2) Dolomit
Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral
dolomit murni secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3
atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO.
Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi
CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan
nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang
murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-
sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan
lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor,
terutama ion besi.
Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan
dengan kekerasan lebih lunak dari batu gamping, yaitu
berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara
2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat
mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. Klasifikasi
dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas
kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit
(mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit
tersebut. Misalnya, batugamping mengandung ± 10 %
MgCO3 disebut batugamping dolomitan, sedangkan bila
mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomite.
Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas
penggunaan batu gamping dan magnesit. Kadang-kadang
penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan
penggunaan batu gamping atau magnesit untuk suatu
industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai
karena banyak terdapat di alam.
Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran
dolomit yang cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Madura dan Papua. Di beberapa daerah sebenarnya
terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh
lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batu
gamping. Daerah tersebut antara lain:
1. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam; Aceh Tenggara, desa
Kungki berupa marmer dolomit. Cadangan masih berupa
sumberdaya dengan kandungan MgO = 19%.
2. Propinsi Sumatera Utara; Tapanuli Selatan, desa Pangoloan,
berupa lensa dalam batu gamping. Cadangan berupa
sumberdaya dengan kandungan MgO = 11 - 18%.
3. Propinsi Sumatera Barat; Daerah Gunung Kajai. (antara
Bukittinggi - Payakumbuh). Umur diperkirakan Permokarbon.
4. Propinsi Jawa Barat; daerah Cibinong, yaitu di Pasir Gedogan.
Dolomit di daerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan
putih serta termasuk batu gamping dolomitan yang bersifat
keras, kompak dan kristalin.
5. Propinsi Jawa Tengah; 10 km timur laut Pamotan. Endapan
batuan dolomit dan batu gamping dolomitan.
6. Propinsi Jawa Timur;
- Gn. Ngaten dan Gn. Ngembang, Tuban, formasi batu
gamping Pliosen. MgO = 18,5% sebesar 9 juta m 3,
kandungan MgO = 14,5% sebesar 3 juta m 3;
- Tamperan, Pacitan. Cadangan berupa sumberdaya dengan
cadangan sebesar puluhan juta ton. Kandungan MgO =
18%;
- Sekapuk, sebelah Utara Kampung Sekapuk (Sedayu –
Tuban). Terdapat di Bukit Sekapuk, Kaklak dan Malang,
formasi gamping umur Pliosen, ketebalan 50 m, bersifat
lunak dan berwarna putih. Cadangan sekitar 50 juta m 3;
Kandungan MgO di Sekapuk (7,1 - 20,54%); di Sedayu
(9,95- 21,20 %); dan di Kaklak (9,5 - 20,8%);
- Gunung Lengis, Gresik. Cadangan sumberdaya, dengan
kandungan MgO = 11,1- 20,9 %, merupakan batuan dolomit
yang bersifat keras, pejal, kompak dan kristalin;
- Socah, Bangkalan, Madura; satu km sebelah Timur Socah.
Cadangan 430 juta ton dan sumberdaya. Termasuk Formasi
Kalibeng berumur Pliosen, warna putih, agak lunak, sarang.
Ada di bawah batu gamping dengan kandungan MgO 9,32 -
20,92%.
- Pacitan, Sentul dan Pancen; batugamping dolomitan 45,5 -
90,4%, berumur Pliosen. Di Bukit Kaklak, Gresik endapan
dolomit terdapat dalam formasi batu gamping Pliosen, tebal
± 35 m dan cadangan sekitar 70 juta m 3.
7. Propinsi Sulawesi Selatan; di Tonassa, dolomit berumur Miosen
dan merupakan lensa-lensa dalam batu gamping.
8. Propinsi Papua; di Abe Pantai, sekitar Gunung Sejahiro,
Gunung Mer dan Tanah Hitam; kandungan MgO sebesar 10,7-
21,8%, dan merupakan lensa-lensa dan kantong-kantong
dalam batu gamping.
2. KALSIUM
a. Senyawa Kimia
Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida
(CaO) dengan air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam
bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida
(CaCl2) dengan larutan natrium hidroksia (NaOH).
Nama Kimia: Ca(OH)2
b. Bentuk di Alam
Kristal tak berwarna atau bubuk putih.
c. Standar Baku Mutu Air
Kadar kalsium dalam air minum tidak boleh melebihi 130 mg per 1
liter air minum.
d. Dampak Terhadap Kesehatan
Kalsium adalah salah satu mineral yang diperlukan tubuh kita,
manfaatnya antara lain: membantu pertumbuhan tulang, aktivitas
serabut saraf, memperlancar peredaran darah, melenturkan otot,
memelihara keseimbangan cairan, membantu mineralisasi gigi,
mencegah pengeroposan tulang, dan lain-lain.
Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh. Semua orang dewasa, terutama
sesudah usia 50 tahun, kehilangan kalsium dari tulangnya.
Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress
sehari-hari. Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita
daripada laki-laki dan lebih banyak pada kulit putih daripada
kulit berwarna. Di samping itu osteoporosis lebih banyak
terjadi pada perokok dan peminum alkohol.
Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan
osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D
dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor.
Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan
kalsium di dalam tulang menurun.
Kadar kalsium darah yang sangat rendah dapat
menyebabkan tetani atau kejang. Kepekaan serabut saraf
dan pusat saraf terhadap rangsangan meningkat, sehingga
terjadi kejang otot misalnya pada kaki. Tetani dapat terjadi
pada ibu hamil yang makannya terlalu sedikit mengandung
kalsium atau terlalu tinggi mengandung fosfor. Tetani kadang
terjadi pada bayi baru lahir yang diberi minuman susu sapi
yang tidak diencerkan yang mempunyai rasio kalsium : fosfor
rendah.
Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau
gangguan ginjal. Di samping itu, dapat menyebabkan
konstipasi (susah buang air besar).
3. KESADAHAN
a. Pengertian Kesadahan Air
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang
dimiliki oleh air. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya
ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion
lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe,
Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat
dalam jumlah kecil.
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air
berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi
tidak akan terbentuk busa. Disamping itu, kesadahan juga merupakan
petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha untuk
memanipulasi nilai pH.
Kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun,
dimana sabun ini diiendapkan oleh ion-ion Ca2+, Mg2+. Karena
penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca 2+ dan Mg2+,
khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/
karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion
Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
Kesadahan air bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Air bawah tanah (groundwater) pada umumnya lebih sadah daripada
air permukaan tanah. Kesadahan yang tinggi dapat ditemukan di
daerah yang keadaan geografisnya adalah batuan berkapur
contohnya di daerah Gunungkidul, Yogyakarta. Hal ini disebabkan
CO2 yang ada didalam tanah akan melarutkan batu kapur tersebut
dan batu kapur tersebut akan menguraikan ion kalsium (Ca 2+).
b. Sifat Kesadahan
1) Kesadahan Sementara
Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam
bikarbonat, seperti Ca(HCO3)2, Mg(HCO3)2. Kesadahan sementar
ini dapat/ mudah dieliminir dengan pemanasan (pendidihan),
sehingga terbentuk encapan CaCO3 atau MgCO3.
Reaksinya:
- Ca(HCO3)2 – dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3
(endapan)
- Mg(HCO3)2 – dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + MgCO3
(endapan)
2) Kesadahan Tetap
Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam
klorida, sulfat dan karbonat, misal CaSO 4, MgSO4, CaCl2, MgCl2.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan
soda - kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium
hidroksida ) sehingga terbentuk endapan kalium karbonat
(padatan/ endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/
endapan) dalam air.
Reaksinya:
- CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut)
- CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4
(larut)
- MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
- MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4
(larut)
c. Tipe Kesadahan
1) Kesadahan Kalsium dan Magnesium
Kalsium dan magnesium merupakan penyebab terkuat
kesadahan dalam air. Kalsium dan magnesium merupakan dua
anggota dari kelompok alkali logam. Kedua struktur ini mempunyai
struktur elektron dan reaksi kimia yang sama. Dalam beberapa
hal, cukup penting kiranya mengetahui jumlah kesadahan kalsium
dan magnesium dalam air. Sebagai contoh, kita perlu mengetahui
kesadahan oleh magnesium atau Mg 2+ yang akan digunakan
dalam perhitungan pelunakan oleh kapur soda.
Kesadahan kalsium dan magnesium akan diperhitungkan dari
pemeriksaan kimia yang lengkap, namun demikian informasi tidak
selalu mudah didapat, dan jalan lain adalah membuat metode
pemeriksaan yang dapat mengukur tingkat kesadahan kalsium
atau magnesium. Apabila kalsium telah ditentukan, magnesium
dapat diperoleh dengan mengurangi jumlah kalsium dari total
kesadahan.
2. Prinsip Analisa
Eriochrome Black T (Eriokrom Hitam T) adalah sejenis
indicator yang berwarna merah muda bila berada dalam
larutan yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium
dengan pH 10,0 ± 0,1.
Sejenis molekul lain yaitu asam etilendiamintetraasetat
dan garam-garam natriumnya (EDTA), dapat membuat
pasangan kimiawi (chelated complex) dengan ion-ion
kesadahan dan beberapa jenis ion lain. Pasangan tersebut
lebih kuat daripada hubungan antara indicator dengan ion-
ion kesadahan. Oleh karena itu pada pH 10, larutan akan
berubah menjadi biru yaitu pada saat jumlah molekul
EDTA yang ditambahkan sebagai titran, sama (ekuivalen)
dengan jumlah ion kesadahan dalam sampel, dan molekul
indicator terlepas dari ion kesadahan.
Perubahan semakin jelas bila pH tinggi, namun pH
yang tinggi dapat menyebabkan ion-ion kesadahan hilang
dari larutan, karena terjadi pengendapan Mg(OH)2 dan
CaCO3. Pada pH > 9, CaCO3 sudah mulai terbentuk
sehingga titrasi harus selesai dalam waktu 5 menit.
Pembentukan Mg(OH)2 pada sampel air alam (air sungai,
air tanah) belum terjadi pada pH 10.
3. Perhitungan
Kesadahan (sebagai mg CaCO3/l) = A x 1,0009 x 1000 x f
B
= 1000,9 x A x f
B
dimana A = ml titran EDTA
B = ml sampel (sebelum diencerkan)
1,0009 = ekuivalensi antara 1 ml EDTA 0,01 M dan
1 mg kesadahan sebagai CaCO3
f = faktor perbedaan antara kadar larutan
EDTA 0,01 M menurut standardisasi
dengan CaCO3 (f ≤ 1)
2) Tujuan Pelunakan
a. Mengurangi penggunaan sabun, biaya, waktu dan tenaga
pencucian.
b. Meningkatkan efisiensi penyaringan.
c. Mencegah terjadinya kerak dalam pipa atau ketel uap.
d. Menghilangkan warna yang ditimbulkan oleh besi atau
mangan.
e. Mengurangi sifat korosfi air dan memperbaiki sifat air.
3) Metode Pelunakan
Pelunakan air berarti menghilangkan penyebab
kesadahan. Prinsip pelunakan air pada berbagai metoda
adalah sama, yaitu menghilangkan sifat garam penyebab
kesadahan, Kesadahan sementara dapat dihilangkan
dengan cara pendidihan air, sedangkan kesadahan tetap
dengan cara ini tidak dapat dilakukan. Tetapi garam-garam
Mg dan Ca – sulfat, nitrat dan klorida dapat dirubah menjadi
garam karbonat yang tidak larut, yang kemudian dipisahkan
dengan pengendapan dan penyaringan.
4) Beberapa Metode Pelunakan
a. Proses pengendapan senyawa Ca2+ dan Mg2+ (Proses Kapur
Soda)
Ada proses kapur soda, kapur (Ca[OH2]) dan abu soda
(NaCO3) ditambahkan ke air, akan bereaksi dengan garam
kalsium dan magnesium untuk membentuk endapan kalsium
karbonat (CaCO3) dan Magnesium hidroksida [Mg(OH 2)],
reaksi kimiawi yang umum adalah:
Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 → 2CaCO3 + 2H2O
Mg(HCO3)2 + 2Ca(OH)2 → 2CaCO3 + Mg(OH)2 + 2H2O
MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 + CaSO4
CaSO4 + NaCO3 → CaCO3 + Na2SO4
Keuntungan metode kapur soda adalah:
- Proses cepat (1 - 2 jam)
- Dapat dilakukan bersamaan dengan flokulasi
- Cara sederhana
- Efisiensi cukup tinggi
- Biaya murah
c. Proses pertukaran ion Ca2+ dan Mg2+ dengan Na+, K+ dan H+
(Proses Zeolit)
Suatu perangkat pertukaran ion mirip dengan suatu filter
pasir yang medium filternya berupa suatu getah pertukaran ion
R, yang dapat bersifat alamiah (zeolit) atau sintesis.
Prinsip pada proses ini yaitu air sadah dialirkan
melalui saluran/kolom yang berisi zeolit (ion exchanger =
penukar ion), sehingga setelah melalui zeolit ion Ca atau
Mg yang di dalam air sadah akan diikat dan sebagai
gantinya akan dilepaskan ion Na, K dan H dari zeolit.
Keuntungan metode pertukaran ion adalah:
- Proses sangat cepat (10 – 20 menit)
- Efisiensi tinggi
- Air dapat dilunakkan hingga nol
- Selama proses tidak terbentuk endapan
Kerugian metode pertukaran ion adalah:
- Memerlukan instalasi yang lengkap dengan penukar
ion.
- Memerlukan regenerasi jika penukar ion sudah tidak
mampu lagi untuk melakukan proses penukaran ion.
- Tidak dapat dilakukan bersamaan dengan proses lain.
- Air yang diproses tidak boleh keruh.
- Cara penggunaan instalasi rumit.
- Biaya pengoperasian sangat mahal.
- Menghasilkan konsentrasi sodium yang mungkin
berbahaya bagi orang yang sakit jantung.
d. Proses kontak air dengan butir pasir atau kapur
Air dialirkan melalui lapisan pasir atau kapur sehingga
akan terjadi kontak dengan air dan ion Ca dan Mg akan
diikat oleh pasir yang mengandung silikat atau kapur
yang mengandung kalsium.
Keuntungan metode ini adalah:
- Cara sederhana.
- Biaya sangat murah.
Kerugian metode ini adalah:
- Proses sangat lambat.
- Tidak dapat dilakukan secara bersama dengan proses lain.
- Efisiensi rendah.
- Memerlukan saluran, kolom atau lapisan pasir atau kapur untuk
melakukan proses kontak dengan air.
Parameter Pemeriksaan Udara
KARBON MONOKSIDA (CO)
3. Bentuk di Alam
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan
berwarna. Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO
tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas CO terdapat dalam
jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah
perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10
– 15 ppm.
7. Pengendalian
1) Pencegahan
a. Sumber bergerak
- Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
- Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara
berkala.
- Memasang filter pada knalpot.
b. Sumber tidak bergerak
- Memasang scruber pada cerobong asap.
- Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan
pengujian secara berkala.
- Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan
kadar CO rendah.
c. Manusia
Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (
10.000 ug/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam
) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-
upaya:
Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) seperti masker gas.
Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga
mengandung CO seperti sumur tua , Goa , dll.
2) Penanggulangan
a. Mengatur pertukaran udara didalam ruang seperti mengunakan
exhaust-fan.
b. Bila terjadi korban keracunan maka lakukan : Berikan pengobatan
atau pernafasan buatan, Kirim segera ke rumah sakit atau
puskesmas terdekat.
DAFTAR PUSTAKA