Professional Documents
Culture Documents
KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. U
b. Alamat dan telepon : RT 03 RW 02 kel. Suka Miskin Bandung
c. Pekerjaan keluarga : Wiraswasta
d. Pendidikan kepala keluarga : SMA
e. Komposisi keluarga dan genogram :
Keterangan :
1. Perempuan =
2. Laki-laki =
3. Pasien =
4. Serumah = -----------
f. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. U adalah Nuclear family dimana Tn. U merupakan kepala keluarga
dan memiliki satu orang anak remaja.
g. Suku bangsa
Suku bangsa keluarga adalah sunda dan Tn. U lahir dan besar di daerah Tasikmalaya.
i
h. Agama
Keluarga Tn. U menganut agama Islam dan dalam hal ibadah selalu menjalankan
ibadah sholat lima waktu tapi jarang mengikuti pengajian dan kegiatan keagamaan di
daerahnya.
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga Tn. U sedang mengalami
masalah karena anaknya jarang sekolah dan kadang pulang malam dengan kondisi
tubuh yang lemes serta mulut bau alkohol.
c. Riwayat keluarga inti
Riwayat kesehatan pada keluarga saat ini, Tn. U sering mengalami sakit kepala dan
merasa bingung dengan tingkah laku anaknya yang sering mabuk-mabukan. Anaknya
yang bernama An. A, mempunyai perilaku yang kuang baik dibanding teman-
temannya. Riwayat penyakit keturunan, Tn. U mengatakan tidak mempunyai penyakit
i
keturunan seperti penyakit asma, penyakit gula. Jika keluarga Tn. U sakit selalu
diperiksakan ke dokter setempat.
b. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah
Luas rumah Tn. U sekitar 70m2, tipe rumah tembok permanen, jumlah ruang, ada 4
yang terdiri dari 2 buah kamar, ruangan tengah, dapur dan WC yang menyatu dengan
tempat mandi. Jumlah jendela ada 3, 2 jendela kaca di kamar dengan ukuran 20 cm x
100 cm, 1 jendela di bagian depan rumah yang bisa di tutup dan dibuka dengan
ukuran 2m x 2m. Jarak septik tank dengan sumber air lebih dari 10 meter, sumber air
minum yang digunakan adalah sumur gali dengan denah rumah sebagai berikut :
Belakang
Dapur WC U
Kamar tidur S
Depan
i
Mobilitas geografis keluarga
Tn. U tidak pernah berpindah-pindah rumah, karena rumah tersebut milik sendiri dan
bekerja juga di pasar yang jaraknya tak jauh dengan rumah.
Pada saat ini hanya Tn. U yang merasa sehat dan dapat bekerja karena anggota
keluarga hanya Tn. U dan 1 orang anaknya. Keluarga tidak mempunyai persediaan
obat di rumah, jika ada keluhan, langsung beli obat di apotik yang tidak jauh ari
rumahnya.
Struktur peran
Peran Ny. I sebagai kepala rumah tangga dan Ibu rumah tangga, sedangkan An. A
sebagai pelajar di tingkat SMA
i
c. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn. U sangat menyayangi anaknya, apalagi anak satu-satunya. Ny.J sering
memberi nasehat kepada anaknya tentang perilaku yang baik dan tidak baik, di
luar rumah Tn. U kadang mencari informasi dari teman sekolah anaknya tentang
hal-hal yang berhubungan dengan perilaku anaknya. An. A kurang menghargai
dan menghormati Ny.J. Setiap kali Ny.J menasehati, An. A berusaha menghindar
dan keluar dari rumah.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. U mengatakan mungkin dirinya terlalu sayang kepada anaknya sehingga apa
yang diinginkan anaknya dituruti. Tapi kadang-kadang Tn. U juga keras kepada
anaknya agar anaknya disiplin, apalagi sekarang-sekarang suka berbohong dan
uang saku selalu habis.
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Tn. U adalah satu, jenis kelamin laki-laki. Tn. U tidak mempunyai
rencana menikah lagi.
i
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makanan, pakaian dan perumahan. Tapi Tn.
U tidak mempunyai tabungan cadangan.
Bentuk kepala simestris kiri dan kanan, warna rambut hitam, distribusi merata, mudah
rontok, kondisi kurang bersih, tidak ada lecet, luka maupun kemerahan, Mata simetris
i
kiri dan kanan, warna sklera agak kekuningan , penglihatan jelas , konjungtiva tampak
merah muda. Telinga tampak simetris kiri dan kanan, tampak kurang bersih dan tidak
ada keluaran cairan di telinga,tidak ada luka dan kemerahan di telinga, mampu
mendengar dengan jarak 30cm jika berbisik, Hidung terlihat simetris kiri dan kanan,
mampu membedakan bau kopi dan kayu putih dengan mata tertutup, tidak ada lesi
dan keluaran cairan di hidung. Mulut simetris kiri dan kanan, kondisi agak kering,
keadaan bersih, kondisi gusi tidak ada perdarahan maupun luka, gigi tanggal 2 di
geraham atas dan bawah, tidak ada bengkak di mulut, mulut terlihat pucat dan kering.
2. Sistem Cardiovaskuler
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak terdapat pembengkakan, kemerahan mapun
lesi pada dada, tidak ada pembesaran vena perifer daerah ekstremitas atas bagian
lengan kiri mapun lengan kanan dan ekstremitas bawah kaki kiri maupun kaki kanan,
tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak terdapat nyeri tekan di costae 4-5, tidak
ada keluhan nyeri daerah dada yang menyebar ke lengan kiri, tidak ada bunyi jantung
tambahan seperti murmur, gallops dan yang lainnya.
3. Sistem Pernafasan
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada hambatan pada saat insprasi dan
ekspirasi, tidak ada nyeri tekan di daerah dada, suara nafas vesikuler, frekuensi
18x /menit, tidak ada suara nafas tambahan seperti wheezing, ronchi dll, tidak ada
kerja otot-otot pernafasan yang abnormal.
4. Sistem Pencernaan
Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan, tidak ada luka maupun bekas luka pada
daerah abdomen, tidak ada pembengkakan, bising usus 7x/menit, tidak ada nyeri
tekan di kuadran 1,2,3,4. Pasien mengeluh agak mual. Nafsu makan kurang, frekuensi
makan tidak menentu, porsi makan 1 piring tidak habis, jenis makan : nasi, lauk pauk
dan tidak dilengkapi susu. Pasien terbiasa minum kopi. Frekuensi BAB 1x/hari tapi
kadang tidak menentu.
i
5. Sistem Persarafan
Pasien mengatakan sering pusing jika lama-lama di sekolah dan mengingat perceraian
orang tuanya.
Nervus I (Olfaktorius) :
Dapat membedakan bau kopi dan kayuputih baik penciuman kiri maupun kanan
meskipun An.A menutup mata.
Nervus II (Optikus) :
An. A dapat melihat benda yang ditunjukkan perawat pada jarak 30cm tanpa
memakai alat bantu
Pada saat pupil diberi rangsangan cahaya, pupil berkontraksi, dan berdilatasi jika
cahaya dijauhkan, antara pupil kiri dan kanan simetris.
Mata kanan dan kiri tidak ada nistagmus, bola mata dapat digerakkan ke arah kiri
dan kanan
Nervus V (Trigeminus) :
Nervus VI (Abducen) :
i
An. A dapat menyeringai saat tersenyum, dapat mengencangkan otot wajah,
mengembangkan pipi, mengerutkan alis dengan simetris.
Nervus IX (glosofaringeal) :
An. A dapat menelan,dapat merasakan asin pada 1/3 posterior lidah terbukti pada
saat perawat menempelkan garam pada 1/3 posterior lidah Ny. A dapat merasakan
asin.
Nervus X (Vagus) :
Nervus XI (Assesorius) :
An. A dapat mengeluarkan lidah, dapat menggerakkan lidah ke saping kiri dan
kanan, ke atas dan bawah
6. Sistem Perkemihan
Ny.A mengatakan dapat berkemih, tidak ada nyeri saat berkemih, warna urin kuning
kemerahan, bau urin khas, frekuensi berkemih 5-7 kali/hari
7. Sistem Integumen
Kulit An. A terlihat kering, agak pucat, warna sawomatang, suhu 36 derajat celcius,
tekstur agak kasar, kulit lembab, turgor tidak lebih ari 2 detik, kondisi kulit bersih,
tidak ada penyakit kulit, tidak ada gatal-gatal di kulit. Daerah genitalia bersih
(menurut An.A). tidak ada bengkak, kemerahan daerah genitalia.
Kondisi kuku : bentuk simetris kiri dan kanan, kondisi jaringan kuku mudah dipotong.
i
8. Sistem Muskuloskeletal
5 5
9. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe.
j. Harapan Keluarga
Tn. U berharap An. A kembali kepada jalan yang benar dan tidak minum alkohol lagi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
i
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA
1 Sifat masalah
3 1 3/3 x1 = 1
Tidak sehat
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
1 2 1/2 X 2 =1
Sebagian
3 Potensial masalah untuk dicegah
2 1 2/3 X 1=2/3
cukup
4 Menonjolnya masalah
2 1 2/2 x 1 =1
Masalah berat, harus segera ditangani
JUMLAH 3 2/3
1 Sifat masalah
2 1 2/3 x1 = 2/3
Ancaman Kesehatan
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
2 2 2/2 X 2 =2
Sebagian
3 Potensial masalah untuk dicegah
3 1 3/3 X 1=1
Tinggi
4 Menonjolnya masalah
2 1 2/2 x 1 =1
Masalah berat, harus segera ditangani
JUMLAH 4 2/3
i
1. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan
komunikasi yang efektif dengan An.A
i
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. U
b. Keluarga mampu Gangguan lambung Diskusikan bersama pasien tentang dampak penggunaan zat
menyebutkan dampak alkohol terhadap :
terhadap tubuh
Timbul penyakit hati 1) Kesehatan : tanda dan gejala intoksikasi dan penyakit
fisik
Gangguan jantung
2) Sosial atau hubungan dengan orang lain (pergaulan)
5) Hukum
Perubahan persepsi,
koordinasi Diskusikan tentang kehidupan pasien sebelum menggunakan
zat, harapan pasien untuk kehidupan sekarang dan masa
Penurunan kemampuan yang akan datang setelah tahu dampaknya.
menilai
2. Keluarga mampu mengambil Respon verbal Motivasi internal (pada pasien) Diskusikan cara meningkatkan motivasi untuk berhenti
keputusan : untuk mempunyai pengaruh yang
menghentikan An. A sangat besar dalam mengambil
mengkonsumsi alkohol
Respon
keputusan berhenti
Hal-hal positif yang dimiliki pasien
psikomotor (kesehatan/pergaulan/pendidikan/pekerjaan/ekonomi/h
mengkonsumsi.
ukum)
Latih pasien untuk mensyukuri keadaannya tersebut
Sebutkan lebih sering hal-hal yang patut disyukuri
(latihan afirmasi)
Sebutkan berulang-ulang keinginan untuk berhenti
3. Keluarga mampu merawat Respon Pasien melakukan tindakan sbb: Diskusikan dengan pasien tentang cara :
anggota keluarga dengan psikomotor
nafza 1. Menghindar 1. Menghindar seperti tidak pergi ke tempat-tempat yang
2. Mengalihkan ada pengedar, tidak melewati tempat yang mempunyai
3. Menolak kenangan saat masih menggunakan zat, tidak
4. Melatih mengontrol bergabung/bergaul dengan pengguna.
2. Mengalihkan, seperti menyibukkan diri dengan
aktivitas yang padat dan menyenangkan
3. Menolak, seperti mengatakan tidak, walaupun
ditawarkan gratis dan tetap mengatakan tidak,
walaupun sekali saja.
4. Latih pasien mengontrol keinginan menggunakan zat
Menghindar
Mengalihkan
Menolak
Respon verbal
b. Menyebutkan faktor-faktor : 4 dari 6 Faktor-faktor yang Diskusikan dengan keluarga tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi mempengaruhi komunikasi yang mempengaruhi komunikasi yang efektif
komunikasi yang efektif yang efektif :
Anjurkan keluarga mengidentifikasi faktor-
1. Kesehatan fisik dan faktoryang mempengaruhi komunikasi yang efektif
emosional
Motivasi keluarga untuk mengulang kembali faktor-
2. Situasi yang mendukung faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif
untuk berkomunikasi
4. Pengetahuan cara
berkomunikasi yang baik
5. Keterampilan
berkomunikasi
3. Kepedulian remaja
menurun
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. (2006). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa
dalam Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta-UI.
Friedman, M.M. (1998). Family Nursing : Research, Theory and Practice. 4th ed. Norwalk
CT : Appleton & Lange.
Hitchcock, J.E., Schubert, P.E., & Thomas, S.U. (1999). Community Health Nursing : Caring
in Action. Washington : Delmar.
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community & Public Health Nursing. 6 th edition.
St.Louis : Mosby.
Smith, C.M. & Maurer, F.A. (2005). Community & Public Health Nursing Practice : Health
for Families and Population. 3rd Edition. Elsevier Saunders
Wright & Leahey (1984). Nurses and Families: A Guide to Family Assessment and
Intervention. 2nd Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Tambunan, 2001 dalam http://www.e-psikologi.com/remaja/napza.htm.
http://blog.persimpangan.com/psikologi-perkembangan/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
perlindunganNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok tentang
“Asuhan Keperawatan Keluarga dengan keluarga rentan”. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan wawasan keilmuan dan
perkembangan profesi keperawatan dimasa yang akan datang. Kritik dan saran yang
membangun kami harapkan sehingga pembuatan makalah dimasa yang akan datang dapat
lebih baik
Penulis
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Koping individu tidak efektif : belum mampu mengatasi keinginan menggunakan zat
C. INTERVENSI :
1. Tujuan
a. Pasien dapat mengatasi tanda dan gejala intoksikasi atau putus zat
5) Hukum
1) Menghindar seperti tidak pergi ke tempat-tempat yang ada pengedar, tidak melewati
tempat yang mempunyai kenangan saat masih menggunakan zat, tidak bergabung/bergaul
dengan pengguna.
2) Mengalihkan, seperti menyibukkan diri dengan aktivitas yang padat dan menyenangkan
3) Menolak, seperti mengatakan tidak, walaupun ditawarkan gratis dan tetap mengatakan
tidak, walaupun sekali saja.
Menghindar
Mengalihkan
Menolak
1) Menganali cara pasien menyelesaikan masalah selama ini, seperti segera menggunakan
zat bila ada masalah
Secara verbal: jika pasien sering dicurigai dan dituduh pakai nafza oleh orang tua maka
pasien mengungkapkan bahwa pasien kecewa belum dipercaya oleh keluarga, kemudian
bicarakan dengan orang tua bahwa tidak dipercaya itu membuat kesal dan dapat
menimbulkan sugesti, katakan hal-hal yang diharapkan terhadap orang lain secara jujur
dan terbuka, sepakati dengan orang tua kalau pasien akan mengatakan secara jujur pada
keluarga jika pasien ternyata pakai lagi dan keluarga akan membantu pasien berobat
Secara fisik : ambil waktu luang untuk diri sendiri dengan jalan-jalan, melakukan aktifitas
untuk menyalurkan kekesalan, seperti olah raga, relaksasi atau kegiatan lain yang disukai
pasien
Secara spiritual : mengadukan masalah pada Tuhan dan meyakini bahwa ada bantuan dai
Yang Maha Kuasa.
Konflik dengan orang lain, seperti bertengkar karena dilarang keluar rumah atau
dituduh mencuri
Tekanan sosial, seperti dipaksa sebagai syarat untuk bergabung dengan kelompok
tertentu
b) Tidak menggunakan zat untuk menyelesaikan masalah, tetapi menggunakan cara yang
sehat menyelesaikan masalah
f. Latih pasien minum obat sesuai terapi dokter, tekankan pada prinsip benar dosis
obatnya
a. Tujuan
b. Tindakan
1) Diskusikan tentang masalah yang dialami keluarga dalam merawat pasien
Ajarkan keluarga untuk membantu pasien : menghindar atau mengalihkan perhatian dari
keinginan untuk pakai lagi
2) Anjurkan keluarga memberikan pujian bila pasien dapat berhenti walaupun 1 hari, 1
minggu atau 1 Diskusikan bersama keluarga tentang :
Gejala putus zat, seperti nyeri, mual, muntah, diare, tidak bisa tidur, gelisah, tangan
gemetar, cemas yang berlebihan, depresi (murung berkepanjangan)
Anjurkan keluarga meningkatkan motivasi pasien untuk berhenti atau hindari sikap-sikap
yang dapat mendorong pasien untuk pakai lagi (seperti menuduh pasien sembarangan
atau terus menerus mencurigai pasien memakai lagi)
Ajarkan keluarga mengenal ciri-ciri pasien pakai lagi (seperti : memaksa minta uang,
berbohong, ada tanda dan gejala intoksikasi)
bulan
Clark, M.J. (1999). Nursing in the Community : Dimensions of Community Health Nursing.
3rd Edition. Stamford : Appleton & Lange.
Friedman, M.M. (1998). Family Nursing : Research, Theory and Practice. 4th ed. Norwalk
CT : Appleton & Lange.
Hitchcock, J.E., Schubert, P.E., & Thomas, S.U. (1999). Community Health Nursing : Caring
in Action. Washington : Delmar.
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community & Public Health Nursing. 6 th edition.
St.Louis : Mosby.
Smith, C.M. & Maurer, F.A. (2005). Community & Public Health Nursing Practice : Health
for Families and Population. 3rd Edition. Elsevier Saunders
Wright & Leahey (1984). Nurses and Families: A Guide to Family Assessment and
Intervention. 2nd Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Tambunan, 2001 dalam http://www.e-psikologi.com/remaja/napza.htm.
http://blog.persimpangan.com/psikologi-perkembangan/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
perlindunganNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok tentang
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan keluarga rentan. Pada kesempatan ini saya
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat:
Semoga makalah ini dapat memberikan konstribusi penting dalam peningkatan wawasan
keilmuan dan perkembangan profesi keperawatan dimasa yang akan datang.
Penulis