You are on page 1of 4

Nama : Esmiyati

NIM : 4001409065
Jurusan : Pendidikan IPA
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan/ Rombel 8
Dosen : Abdul Malik

Jawaban

1. Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara
memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan . Psikologi pendidikan ini
merupakan kajian tentang manusia belajar di latar pendidikan , efektivitas intervensi
pendidikan, psikologi pembelajaran dan psikologi social tentang sekolah sebagai organisasi.
Psikologi pendidikan juga dapat diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip dan metode
psikologi untuk mengkaji perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran, penilaian, dan isu-isu
terkait lainnya yang memepengaruhi interaksi belajar-mengajar.

2. Topik-topik yang dikaji dalam psikologi pendidikan adalah tentang:


 Perkembangan (hakekat perkembangan, perkembangan kognitif dan bahasa,
perkembangan psikososial dan moral, karakteristik dan tugas-tugas perkembangan, dll).
Perkembangan yaitu perubahan organisme berkesinambungan dan progresif, dari lahir
sampai mati sebagai suatu proses yang kekal dan tetap menuju suatu arah suatu organisasi
pada tingkat integritas yang lebih tinggi terjadi berdasarkan proses pertumbuhan,
kematangan dan belajar.
 Belajar ( hakekat belajar, teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar
humanistik), Belajar merupakan proses bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang
peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,
dan bahkan persepsi seseorang.
 Motivasi (motivasi belajar), Motivasi merupakan salah satu factor yang ikut menentukan
keberhasilan anak di dalam belajar, yang di dalamnya ada proses internal yang
mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus- menerus .
 Pembelajaran (hakekat pembelajaran ,teori-teori pembelajaran, pembelajaran
konstruktivisme dan kontekstual, asesmen hasil belajar, dll), Pembelajaran merupakan
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta
didik itu memperoleh kemudahan.
 Asesmen hasil belajar, asesmen hasil belajar merupakan proses mendokumentasi, melalui
proses pengukuran, keterampilan, sikap, dan keyakinan, peserta didik.
 Efektivitas intervensi pendidikan, Efektivitas pendidikan adalah suatu pendidikan yang
memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat
tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru,
instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar
pembelajaran tersebut dapat berguna.
 Pengukuran dan perbedaan individu, yaitu tiap individu merupakan sesuatu yang unik,
karakteristik akan membedakan pada tiap individu. Pada setiap kehidupannya akan
mengalami tahap-tahap yang akan membedakan antarindividu dan disebabkan oleh
beberapa faktor,misalnya faktor psikologi.

3. Peranan psikologi pendidikan adalah sebagai berikut:


a. Tujuan pembelajaran
Yaitu psikologi pendidikan memberikan kontribusi penting dalam memecahkan masalah
yang dihadapi oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran, selain itu, psikologi
pendidikan juga memberikan bimbingan tentang cara-cara merumuskan tujuan pembelajaran.

b. Karakteristik peserta didik


Karakteristik dan perilaku yang diperoleh peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran
baru umumnya akan mempengaruhi kesiapan belajar dan cara-cara mereka belajar. Dengan
memperhatikan pengaruh itu, psikologi pendidikan memberikan konstribusi dengan cara
membantu pendidik memperhatikan karakteristik dan perilaku peserta didik sebelum
pembelajaran dimulai.

c. Proses belajar
Pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran dituntut memahami proses balajar
peserta didik. Masalah yang sering dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan proses belajar itu
adalah ketika pendidik merancang prsedur pembelajaran dengan memadukan cara-cara belajar
peserta didik. Peserta didik seringkali ingin memperoleh kepastian tentang hasil pekerjaanya
atau memiliki keinginan memperoleh bimbingan untuk memperbaiki hasil belajarnya. Hal ini
sangat penting untuk dipahami oleh setiap pendidik karena cara yang berbeda akan diperoleh
hasil yang berbeda pula.

d. Strategi pembelajaran
Masalah yang sering dihadapi pendidik adalah hendak menggunakan strategi
pembelajaran ceramah, diskusi, tutorial, membaca, tugas kelompok, diskaveri, inkuiri, atau
peserta didik belajar mandiri. Strategi prmbelajan ini berkaitan dengan prosedur membantu
peserta didik bergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam
setiap pembelajaran ,sehingga peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

e. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi dapat dilakukan di awal, di akhir atau dalam proses pembelajaran untuk
mengetahui kemempuan bawaan peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran.
Berkenan dengan evaluasi ini, psikologi pendidikan memberikan konstribusi tentang perumusan
instrumen evaluasi, pelaksanaan ujian, analisis hasil evaluasi, dan penafsiran hasil evaluasi.

4. Pendidik professional
Yaitu pendidik yang ahli dalam bidangnya, penguasaan bidang studi tidak bersifat
terisolasi, mampu memahami peserta didik, merancang pembelajaran , melaksanakan proses
yang mendidik, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. Pendidik professional juga
harus mengenal siapa dirinya, kekuatan, kelemahan, kewajiban, dan arah pengembangan
dirinya, dalam mendidik ia juga harus memilih startegi yang efektif untuk mengembangkan diri
secara terus-menerus . Dengan demikian, memungkinkan lulusannya:
1. Menunjukkan seperangkat kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku
2. Mempu bekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologin dalam
memberikan layanan seorang ahli
3. Mematuhi kode etik ptofesi pendidik yang memintanya bertindak sesuai norma
kepatuahan
4. Bekerja dengan penuh dedikasi
5. Membuat keputusan secara mandiri meupun secara bersama
6. Menunjukkan akuntabilitas kinerjanya kepada pihak-pihak terkait
7. Bekerja sama dengan sejawat dan pihak lain yang relevan
8. Secar berkesinanbungan mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui
asosiasi profesi.

5. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah:

a. Kompetensi paedagogik

Kompetensi yaitu kamampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi


pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliknya. Kompetensi paedagogik dapat dijabarkan secara rinci meliputi penguasaan
karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran,
menguasai kurikulum, terampil, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,
memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, berkomunikasi secara efektif,empatik,
dan santun, terampil melakukan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi, serta melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkaitan dalam performans


pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian dapat
dijabarkan secara rinci meliputi: bertindak sesuai dengan norma(agama, hukum, sosial, dan
budaya), menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi pendidik, dan rasa percaya diri, serta menjunjung tinggi kode etik profesi
pendidik.

c. Kompetansi sosial
Kompetensi social merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan: peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial dapat dijabarkan secara rinci meliputi: bersikap
inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif, berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun(kepada pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat), beradaptasi
di tempat bertugas di seluruh wilayah RI, berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

d. Kompetensi professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing pesreta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Kompetensi professional dapat
dijabarkan secara rinci meliputi: menguasai materi, stuktur, konsep, dan pola pikir.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang mata
pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif,
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan bengan melakukan tindakan
reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

You might also like