Professional Documents
Culture Documents
V t VL t....................................... .... (2.5)
t R
L
2.4 Odometri
Dan jari-jari lintasan robot dan kecepatan liniernya Teknik klasik bagi robot beroda dalam
dapat dicari dengan Persamaan berikut, menghitung posisinya adalah dengan menjejak
L V V
lokasi robot tersebut melalui sebuah pengukuran
secara kontinyu dari rotasi roda robot, metode ini
R R L ................................................. .... (2.6)
2 V V
R L
sering disebut dengan Odometri. Odometri
V
t V R
tV L
t 2 ......................................... (2.7) merupakan metode navigasi yang paling (2.7) sering
digunakan untuk menentukan posisi robot mobil.
Bentuk matrik-vektor Persamaan (2.5) dan (2.7)
adalah,
1 1
Vt 2 VR
t
2
.................................... (2.8)
1
L
t 1 V
t
L L
L Gambar 2 Ilustrasi piringan encoder
VR
t 1 V
t Odometri memerlukan sebuah metode untuk
2 ...................................... (2.9)
V
t
L L
1 t
menghitung dengan akurat perputaran dari roda
2 robot. Metode standar untuk melakukan ini adalah
dengan memasang roda dengan encoder optik
2
seperti pada Gambar 2. Perhitungan jarak tempuh Secara umum perancangan sistem ini dapat
robot dengan tingkat ketelitian per 1 cm digunakan dijelaskan sebagai berikut :
konstanta ”banyaknya lubang yang terdeteksi untuk 1. Mikrokontroler ATmega8535 sebagai pusat
jarak tempuh 1 cm,” yang didapat dari perhitungan pengelolaan data yang diprogram
berikut. menggunakan bahasa C embedded.
Jumlah Lubang Encoder 2. Dua buah sensor Ping sebagai pendeteksi
RC ................(2.11) rintangan sekaligus mengukur jarak
Keliling Lingkaran rintangan tersebut.
Untuk robot yang dikendalikan secara 3. Dua buah motor dc sebagai penggerak roda
differential, lokasi robot selalu diperbaharui secara kanan dan roda kiri robot. Kecepatan
tetap menggunakan rumus di bawah ini. putarnya dikendalikan melalui perubahan
Jarak _ R
Jumlah Pulsa Roda Kanan
/ RC duty cycle PWM.
Jarak _ L
Jumlah Pulsa Roda Kiri
4. Driver motor dc L293D untuk
/ LC
memnguatkan arus keluaran dari
Jarak Jarak _ R Jarak _ L / 2 ............ (2.12) mikrokontroler.
( jarak _ R jarak _ L) 5. Sensor Optocoupler digunakan untuk
0 ..............(2.13) mendeteksi jumlah lubang pada piringan
L encoder.
X X 0 Jarak * cos() .............................. (2.14) 6. keypad digunakan untuk memberi masukan
Y Y0 Jarak * sin() ................................. (2.15) yang berupa posisi absis dan ordinat (x,y)
target serta parameter kontrol (Kp dan Kd).
Keterangan :
7. LCD digunakan sebagai komunikasi antara
Jarak _ R = Jarak tempuh roda kanan robot program dan pemakai.
Jarak _ L = Jarak tempuh roda kiri robot
RC dan LC = Konstanta banyaknya lubang yang 3.1.1 Driver Motor L293D
terdeteksi untuk jarak tempuh roda Driver motor dc menggunakan IC L293D
kanan dan kiri sejauh 1 cm yang mampu untuk menjalankan motor dengan arus
L = Jarak antara roda kanan dan kiri hingga 600mA per channel.
Jarak = Jarak yang ditempuh oleh robot
= Sudut atau orientasi yang dibentuk
oleh robot dalam radian
X dan Y = Posisi robot dalam absis dan ordinat
Dengan membangkitkan fungsi-fungsi di
atas secara kontinyu maka akan didapatkan nilai X,
Y dan θsetiap saat.
III. PERANCANGAN
TM
Gambar 5 Sensor ping)))
4
3.2.3 Avoiding Static Obstacle ping_R = jarak halangan yang terdeteksi sensor
Obstacle Avoiding merupakan aksi PING kanan
menghindar yang dilakukan oleh robot apabila ping_L = jarak halangan yang terdeteksi sensor
terdapat rintangan pada jarak tertentu yang PING kiri
menghalangi robot menuju target. Aksi ini
dilakukan jika syarat-syarat posisi halangan berikut Persamaan di atas didapat dari proses trial and error
ini dipenuhi : untuk mendapatkan respon berupa sinyal kontrol
1. Jika jarak halangan yang terdeteksi oleh untuk aksi menghindar yang cocok, yaitu semakin
sensor PING lebih kecil atau sama dengan dekat halangan maka dibutuhkan sinyal kontrol
jarak minimal di mana robot harus mulai yang semakin besar.
menghindar (ditentukan programmer). Atau
dengan kata lain halangan berada pada jarak IV. ANALISA DAN PENGUJIAN
kurang dari jarak minimal yang ditentukan
oleh programmer (50cm). 4.1 Pengujian Perangkat Lunak
2. Jika jarak robot terhadap target lebih besar Pengujian perangkat lunak yang dilakukan
dari jarak halangan yang terdeteksi. meliputi pengujian kendali PD (Proporsional –
Differensial) pada pengontrolan sudut orientasi
Jika kedua syarat di atas terpenuhi, maka robot untuk mendapatkan parameter kontrol (Kp dan Kd)
akan menghasilkan sinyal kontrol untuk memulai yang optimal. Dan juga dilakukan pengujian pada
aksi menghindar. posisi akhir robot, dengan cara membandingkan
koordinat akhir yang dibangkitkan oleh robot yang
ditampilkan di LCD dengan koordinat akhir robot
pada lintasan uji yang diukur secara manual
menggunakan alat ukur (meteran). Pengujian posisi
akhir robot yang dibangkitkan oleh robot dilakukan
untuk robot tanpa halangan dan robot dengan
halangan.