Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
1. Nurhawi (0610923048)
2. Rendy Satria (0610923052)
3. Venty Indah W. (0610923064)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Unsur merupakan zat yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan menjadi
zat yang lebih sederhana lagi.
BORON ( B )
Boron terletak diperbatasan antara logam dan nonlogam dalam sistem
periodik. Dari unsur- unsur yang ada dalam golongan IIIA, boron merupakan
unsur non logam sedangkan unsur lainnya adalah logam ( Ganesh dan stuppy,
2007).
ALUMINIUM ( Al )
Aluminium merupakan logam yang keras, meskipun sangat elektro positif,
tahan terhadap korosi disebabkan karena aluminium mempunyai lapisan oksida
yang sangat kuat. Lapisan oksida yang tebal, dilapiskan secara elektrolisis pada
Al yang disebut proses ” anodisasi ” ( Cotton dan wilkinson, 1989 ).
GALLIUM ( Ga )
Gallium , Ga, di antara logam yang ada galium memiliki perbedaan titik
leleh dan titik didih terbesar. Karena galium meleleh sedikit di atas suhu kamar,
rentang suhu keberadaan cairan galium sangat lebar dan galium digunakan dalam
termometer suhu tinggi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, galium digunakan untuk
produksi senyawa semikonduktor galium arsenida, GaAs dan galium fosfida,
GaP.
INDIUM (In)
Indium adalah logam lunak dan juga memiliki titik leleh rendah. Indium
digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa semikonduktor InP, InAs,
dsb. Indium memiliki dua keadaan stabil, In (I) atau In (III), dan senyawa In (II)
dianggap senyawa valensi campuran indium monovalen dan trivalen.
THALLIUM ( TI )
Talium juga memiliki dua valensi Tl(I) dan Tl(III), dan Tl(II) adalah juga
senyawa valensi campuran Tl monovalen dan trivalen. Karena unsur ini sangat
beracun logam dan senyawa ini harus ditangani dengan sangat hati-hati. Karena
senyawa ini adalah reduktor lemah dibandingkan Na(C5H5), talium
siklopentadiena, Tl(C5H5), kadang digunakan untuk preparasi senyawa
siklopentadienil, dan merupakan reagen yang bermanfaat dalam kimia
organologam.
GALLIUM,INDIUM,THALLIUM ( Ga ), ( In ), ( Tl ).
Diperoleh dengan cara elektrolisis larutan garam- garamnya dalam air;
Ga, In bersifat lunak, putih, dan merupakan logam yang cukup reaktif, mudah
larut dalam asam. Sedangkan Tl larut secara lambat dalam H2SO4 atau HCl
(Cotton dan wilkinson, 1989 ).
Sifat-sifat Fisik
Atomic Relative Melting
Density/ kg m-3
Number Atomic Mass Point/K
B 5 10.81 2573 2340
Al 13 26.98 933.52 2698
Ga 31 69.72 302.9 5907
In 49 114.82 429.32 7310
Tl 81 204.38 576.7 11850
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui sifat kelogaman dalam golongan IIIA, mengetahui sifat fisik
dan sifat kimia setiap unsur dalam golongan IIIA dan dapat menjelaskan tentang
kegunaan unsur-unsur logam golongan IIIA.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Pengolahan bijih bauksit menjadi logam aluminium terdiri atas dua tahap:
a.Tahap pertama : pemurnian Al2O3( alumina )
Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat pengotor
terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak
dikehendaki,kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3 .
Pertama-tama bauksit direaksikan dengan basa,yaitu larutan NaOH pekat. Al 2O3 dan SiO2
akan larut, sedangkan Fe2O3 dan pengotor lainnya tidak larut.
Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O 2Al(OH)4-(aq)
SiO2(s) + 2OH-(aq ) SiO32-(aq) + H2O
Setelah disaring, larutan itu kemudian direaksikan dengan asam, yaitu larutan HCl. Ion
silikat tetap larut, sedangkan ion aluminat akan diendapkan sebagai Al(OH)3.
Al(OH)4-(aq) + H+(aq) Al(OH)3(s) + H2O
Endapan Al(OH)3 lalu dipanaskan agar terurai menjadi Al2O3 yang murni.
2Al(OH)3(S) Al2O3 (s) + 3H2O
Proses pemurnian Al2O3 ini segera diikuti oleh proses elektrolisis yang dikenal sebagai
proses Hall.
b. Tahap kedua : proses elektrolisis
Al2O3 dicampurkan dengan kriolit (NaAlF6), lalu dilelehkan pada suhu 850oC dengan
bantuan arus listrik. Ketika campuran mencair, kriolit berfungsi sebagai pelarut Al2O3.
Dinding bejana elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi karbon (grafit), dan bertindak
sebagai katoda. Anodenya juga berupa batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam
campuran. Ion Al3+ akan melepaskan muatannya pada katode (dinding grafit).
Al3+ + 3e Al(l)
Aluminium cair yang terbentuk segera menumpuk pada dasar bejana, dan dikeluarkan
secara periodik.
Sementara itu di anode ion oksida (O2-) teroksidasi menjadi gas O2, yang langsung
bereaksi dengan anode karbon untuk membentuk gas CO2.
2O2- O2 + 4e
C + O2 CO2
C + 2O2- CO2 + 4e
Jadi anode sedikit demi sedikit habis bereaksi dan harus diganti dari waktu ke waktu.
Reaksi total yang terjadi pada elektrolisis dapat dituliskan sebagai berikut.
4Al3+ + 12e 4Al (katode)
3C + 6O2- 3CO2 + 12e (anode)
Thallium mempunyai keadaan positif (+1) yang dinyatakan dengan baik. Dalam larutan
akua ternyata lebih stabil daripada TI3+ :
TI3+ + 2e = TI+ Eo = +1,25 V
Daftar Pustaka
Anonymous, 2009 ,KIMIA LOGAM GOLONGAN UTAMA, http://old.inorg-
phys.chem.itb.ac.id/wp-content/uploads/2007/03/bab-5-kimia-logam-
golongan-utama.pdf, diakses tanggal 13 Maret 2009
JOB DESCRIPTION