Professional Documents
Culture Documents
HEMOROID INTERNA
RSUD KOJA
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur Pasien : 54 tahun
Alamat :
Agama : Islam
Pekerjaan : Bagian gerinda pembersihan atap tong pabrik.
Tanggal masuk : 17 Juni 2010
II. Anamnesa
Dilakukan pada tanggal 21 Juni 2010 pukul 17.00
Keluhan utama :
Keluar benjolan dari anus sebesar ibu jari sebanyak 3 buah dan tidak dapat dimasukkan
kembali sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
` Riwayat perjalanan penyakit sekarang :
5 hari SMRS, Os mengeluhkan gatal di sekitar anusnya sepulang kerja, Os mengira hal
tersebut akibat debu gerinda yg masuk ke dalam celana ketika ia bekerja. Os menggaruk
daerah sekitar anus dan menemukan adanya bisul yang mengeluarkan sedikit nanah di
pinggir anus . Os merasakan ada sesuatu yang turun saat defekasi dan beberapa kali
menemukan adanya sedikit lendir disekitar anus saat defekasi. Keesokan harinya Os
berobat ke puskesmas dan diberikan obat antibiotic dan antinyeri tetapi keadaan
dirasakan tidak membaik. 3 hari kemudian Os berinisiatif untuk pergi ke apotek untuk
membeli obat anti nyeri dan antibiotic kembali. Setelah meminum obat dari apotek
selama 2 hari tidak dirasakan adanya perubahan, benjolan di anus Os masih tetap ada,
semakin membengkak dan semakin nyeri. Os lalu mendatangi IGD RSUD Koja, di IGD
benjolan dimasukkan akan tetapi keluar kembali, Os lalu disarankan untuk dirawat dan
menjalani operasi. Demam (-). Inkontinensia feces (-). Konsistensi feces normal. Pola
defekasi normal 1-2 hari sekali. Nyeri saat BAB (-)
Sianosis
Inspeksi : Terlihat benjolan berukuran 3x4x2 cm sebanyak dua buah pada anus arah
jam 11 dan 3, serta benjolan berukuran 2x1x1 cm pada anus arah jam 5.
Benjolan bulat, berwarna coklat tua. Fistel perianal (-)
Palpasi : Benjolan teraba bulat, permukaan rata suhu sama dengan sekitarnya,
mobilitas (-), nyeri tekan (+).
Pemeriksaan tambahan :
Rectal toucher :
Prolapsus rekti
Abses anorektal
Kondiloma akuminata
Ad Fungsionam : Ad bonam
Ad Sanationam : Ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Hemoroid adalah pelebaran vena dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal
dari pleksus hemoroidalis.
1. Hemoroid interna
Pelebaran vena pada pleksus hemoroidalis superior diatas garis mukokutan (linea dentata)
dan ditutupi oleh mukosa.
2. Hemoroid eksterna
Pelebaran vena pada pleksus hemoroidalis inferior di distal garis mukokutan di dalam
jaringan di bawah epitel anus.
Kedua pleksus hemoroid berhubungan secara longgar dan merupakan awal dari aliran vena yang
berawal dari rectum distal dan anus.
Pleksus hemoroidalis internus mengalirkan darah ke vena hemoroidalis superior dan selanjutknya ke
vena porta.
Pleksus hemoroidalis eksternus mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum
dan lipat paha ke vena iliaca.
Biopsi
KARSINOMA SEL
SKUAMOSA ANUS. Th/:
Radioterapi,kemoterapi,
operasi.
Gejala klinis hemoroid :
1. Adanya benjolan yang tidak disertai dengan rasa nyeri pada anus.
Nyeri yang hebat jarang sekali ditemukan pada hemoroid interna, hanya timbul pada
hemoroid eksterna yang mengalami trombosis vena, oedem dan radang.
2. Adanya perdarahan berwarna merah segar tidak bercampur feces.
Perdarahan akibat trauma oleh feces yang keras. Darah berwarna merah segar karena vena
Hemoroidalis merupakan perdarahan luas dan intensif sehingga banyak mengandung
oksigen.
3. Keluarnya mucus dan terdapatnya feces pada pakaian dalam.
Dapat terjadi pada hemoroid lanjut yang tidak dapat dimasukkan kembali.
4. Rasa gatal pada anus (pruritus ani).
Terjadi karena terdapat iritasi pada perianal, kelembapan terus menerus dan rangsangan
mucus.
Derajat 1 + - -
Derajat 2 + + Spontan
Derajat 3 + + Manual
Derajat 4 + Tetap Tidak dapat
- Dapat dilihat adanya tonjolan pada anus, terdapat lapisan epitel yang mengeluarkan mucus
apabila pasien diminta untuk mengedan.
- Colok dubur.
- Anuskop.
- Proktosigmoideskopi.
- Abses hati.
Pada keadaan yang terinfeksi, emboli septic dapat terjadi dan dapat menyebabkan abses
hati hematogen melalui vena porta.
- Perdarahan yang banyak.
Penatalaksanaan
Penatalaksaan pada hemoroid dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penatalaksaan medis dan
penatalaksanaan bedah.