You are on page 1of 3

Belajar Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang


mengutamakan adanya kelompok - kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta
memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama
dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat
dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan
keterampilan sosial.

Menurut Lie, pembelajaran kooperatif adalah system pengajaran yang memberikan


kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesame siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai
anggota kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda satu sama lain. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota (siswa) harus saling bekerja sama dan saling
membantu untuk memahami materi pelajaran.

Di lain pihak, menurut Slavin, pembelajaran kooperatif atau Cooperatif Learning


merupakan sebuah pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok –
kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang heterogen.

Ada tiga konsep yang melandasi metode kooperatif, sebagai berikut

1. Team rewards : Tim akan mendapat hadiah bila mereka mencapai criteria tertentu yang
ditetapkan.
2. Individual accountability : keberhasilan tim bergantung dari hasil belajar individual dari
semua anggota tim. Pertanggung jawaban berpusat pada kegiatan anggota tim dalam
membantu belajar satu sama lain dan memastikan bahwa setiap anggota siap untuk kuis
ata penilaian lainnya tanpa bantuan teman sekelompoknya.
3. Equal opportunities for success : Setiap siswa memberikan kontribusi kepada timnya
dengan cara memperbaiki hasil belajarnya sendiri yang terdahulu. Kontribusi dari semua
anggota kelompok dinilai.

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian-pembelajaran-kooperatif.html
http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-pembelajaran-kooperatif/
Nur dkk.(2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA UNIVERSITY PRESS
Dra. Eveline Siregar, M.Pd dan Hartini Nara, M.Si. Teori Belajar dan Pembelajaran (Pendekatan Belajar Kooperatif, Hal: 114-117)

1
Pendekatan belajar kooperatif menganut lima prinsip utama yaitu sebagai berikut :

1. Saling ketergantungan positif


Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.
Kegagalan satu anggota kelompok bias berakibat pada kegagalan kelompok (sepenuhnya).
Untuk menciptakan kelompok belajar yang efektif, guru perlu menyusun tugas
sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok dapat menyelesaikan tugasnya
masing-masing. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian individu dan kelompok.
Dengan demikian, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan
sumbangan nilai bagi kelompoknya.

2. Tanggung jawab perorangan


Jika tugas dan pola penilaian disusun menurut prosedur model pembelajaran
kooperatif setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik
sehingga setiap anggota kelompok akan melaksanakan tanggung jawabnya masing-
masing agar tugas selanjutnya (dalam kelompok) dapat dilaksanakan.

3. Interaksi tatap muka


Setiap anggota kelompok diberikan kesempatan bertatap muka dan berdikusi.
Kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang menguntungkan bagi seluruh
anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan
mengisi kekurangan masing-masing.

4. Komunikasi antar anggota kelompok


Keberhasialan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya
untuk mengutarakan pendapat mereka. Disinilah peranan guru untuk memotivasi
siswanya agar berani mengeluarkan pendapatnya.

5. Evaluasi proses kelompok


Evaluasi proses kelompok bertujuan untuk mengevaluasi proses kerja dan hasil
kerja setiap kelompok agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih baik lagi.

Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan


agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan
pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar,
saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

Model – model belajar koperatif

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian-pembelajaran-kooperatif.html
http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-pembelajaran-kooperatif/
Nur dkk.(2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA UNIVERSITY PRESS
Dra. Eveline Siregar, M.Pd dan Hartini Nara, M.Si. Teori Belajar dan Pembelajaran (Pendekatan Belajar Kooperatif, Hal: 114-117)

2
Model STADS ( Student Team Achievement Division , dengan prosedur seagai berikut :

1. Sajian guru meliputi penyajian pook permasalahan, konsep, kaidah, dan prinsip – prinsip
bidang ilmu. Penyajian dalam bentuk ceramah atau tanya jawab.
2. Diskusi kelompok dilakukan berdasarkan permasalahan yang disampaikan oleh guru, oleh
sekelompok siswa yang heterogen. Peran guru mengatasi konflik antar anggota sangat
diperlukan. Diskusi bertujuan untuk mendalami topik – topik yang disajikan dosen.
3. Setelah pendalaman materi, dilakukan tes/kuis/silang tanya jawab antar kelompok siswa
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
4. Dalam silang tanya jawab, guru memberikan penguatan dalam dialog tersebut.

Model JIGSAW II, dengan prosedur sebagai berikut :

1. Siswa secara individu maupun kelompok (heterogen) mengkaji bahan ajar.


2. Dibentuk kelompok ahli (homogen) untuk diskusi pendalaman materi bahan ajar yang
dibaca.
3. Kembali kekelompok asal (heterogen), siswa menjadi peer-tutor terhadap satu sama lain.
Terjadi pembentukan pengetahuan secara berkelompok (social construction of
knowledge).
4. Tes/kuis untuk mengukur kemampuan siswa secara individual.
5. Diskusi terbuka, sementara guru memberikan penguatan.

Model TGT (Teams Games Tournement ), dengan prosedur sebagai berikut :


1. Dalam identifikasi masalah, siswa dan guru mencoba mengajukan masalah atau kasus
yang berkaitan dengan materi atau konsep yang sudah dipelajari dalam pertemuan
sebelumnya, atau melalui tugas membaca dirumah.
2. Masalah dipecahkan bersama dalan kelompok.
3. Hasil pemecahan masalah disajikan dalam bentuk turnamen, ada kompetisii untuk
penyajian atau pemecahan masalah yang terbaik. Guru dan beberapa siswa sebagai
penilai atau juri.
4. Untuk mengukur kemapuan siswa dilakukan kuis.

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian-pembelajaran-kooperatif.html
http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-pembelajaran-kooperatif/
Nur dkk.(2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA UNIVERSITY PRESS
Dra. Eveline Siregar, M.Pd dan Hartini Nara, M.Si. Teori Belajar dan Pembelajaran (Pendekatan Belajar Kooperatif, Hal: 114-117)

You might also like