You are on page 1of 3

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah menolong hamba-Nya

menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin

penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Tak lupa juga shalawat dan salam

kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kami

nantikan syafaat dan inayahnya di yaumil akhir kelak. Dan tak lupa juga rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan

pengerjaan makalah ini. Orang tua, saudara, sahabat, kawan dan semua pihak yang tidak dapat

kami sebutkan satu per satu yang telah mendukung kami baik moril dan spiritual sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Sejarah Demokrasi

yang berkembang di Indonesia, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai

sumber. Makalah ini di susun oleh tim penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang

datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan..

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan

kritiknya.

Terima kasih.

Tim Penulis
BAB I

A. SEJARAH dan PENGERTIAN DEMOKRASI

Istilah Demokrasi secara etimologi berasal dari kata “demos” yang berarti rakyat dan “kratein”
atau “kratos” yang berarti memerintah . Dan dalam prakteknya sering juga disebut sebagai suatu system
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (democracy is government of the people, by the
people, for the people)1). Sistem pemerintahan ini Pertama kali diterapkan di Yunani di kota Athena
dengan demokrasi langsung, yaitu pemerintahan dimana seluruh rakyat secara bersama-sama
diikutsertakan dalam menetapkan garis-garis besar kebijakan pemerintah negara baik dalam pelaksanaan
maupun permasalahannya.

Tokoh-tokoh yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi, antara lain
sebagai berikut :
a. John Locke (Inggris)
John Locke menganjurkan perlu adanya pembagian kekuasaan dalam pemerintahan
negara, yaitu sebagai berikut:

1) Kekuasaan Legislatif yaitu kekuasaan pembuat undang-undang.


2) Kekuasaan Eksekutif yaitu kekuasaan melaksanakan undang-undang.
3) Kekuasaan Federatif yaitu kekuasaan untuk menetapkan perang dan damai, membuat
perjanjian (aliansi) dengan negara lain, atau membuat kebijaksanaan/perjanjian dengan semua
orang atau badan luar negeri.

b. Montesquieu (Prancis)
Kekuasaan negara dalam melaksanakan kedaulatan atas nama seluruh rakyat untuk
menjamin, kepentingan rakyat harus terwujud dalam pemisahaan kekuasaan lembaga-lembaga
negara, antara lain sebagai berikut:
1) Kekuasaan Legislatif yaitu kekuasaan pembuat undang-undang.
2) Kekuasaan Eksekutif yaitu kekuasaan melaksanakan undang-undang.
3) Kekuasaan Yudikatif yaitu kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang
oleh badan peradilan.
c. Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat)
Menurut Abraham Lincoln “Democracy is government of the people, by people, by
people, and for people”. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu
negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang
diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak
mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut
pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan
berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk
rakyat.

You might also like