You are on page 1of 3

Dasar Elektromagnetik

Medan magnet berperan sangat penting sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui medium
medan magnet, bentuk energi mekanik dapat diubah menjadi energi listrik-alat konversinya disebut
generator-atau sebaliknyadari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik-alat konversinya disebut
motor. Pada transformator, gandengan medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan mengubah
energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder melalui prinsip induksi electromagnet.
Dari sisi pandangan elektris , medan magnet mampu untuk mengimbaskan tegangan pada
konduktor sedangkan dari sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup untuk menghasilkan
gaya dan kopel.
Keutamaan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya bahan-
bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi; kerapatan energi
yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit volume mesin yang tinggi pula.
Jelaslah bahwa pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian magnet merupakan
bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik.

Medan Magnet dan Medan Listrik


Medan magnet terbentuk dari gerak elektron. Mengingat arus listrik yang melalui suatu hantaran
merupakan aliran elektron, maka pada sekitar kawat hantaran listrik tersebut akan ditimbulkan suatu
medan magnet. Medan magnet memiliki arah, kerapatan, dan intensitas yang digambarkan sebagai
“garis-garis fluks” dan dinyatakan dengan gambar simbol
φ ∆ fluks dalam besaran weber
Besaran kerapatan medan magnet dinyatakan dengan banyaknya garis-garis fluks yang menembus
suatu luas bidang tertentu dan mempunyai simbol
Β ∆ kerapatan fluks dalam weber /m² (WB/m²)
Intensitas medan magnet disebut sebagai kuat medan dan dinyatakan dengan besarnya fluksi
sepanjang jarak tertentu , mempunyai simbol
Η ∆ kuat medan dalam ampere/m (A/m)
Kerapatan medan B maupun kuat medan H merupakan besaran vektoris yang mempunyai besaran
dan arah . Yang besarnya
B=µ H
Dimana µ ∆ permeabilitas dalam henry/meter (H/M)
Permeabilitas pada ruang bebas (udara), µ o , mempunyai nilai 4π x10-7 H/m. Material seperti besi
dan nikel mempunyai permeabilitas yang relatif lebih tinggi dan biasanya disebut sebagai material
yang mempunyai karakteristik feromagnet. Besaran fluks dapat juga dinyatakan dengan
φ =∫ B dA
Dimana dA adalah unsur luas.
Induksi Tegangan –Hukum Faraday
Apabila medan magnet berubah-ubah terhadap waktu , akibat arus bolak-balik yang berbentuk
sinusoid , suatu medan listrik akan dibangkitkan atau diinduksikan . Hubungan ini dinyatakan oleh
Hukum Faraday. Medan magnet atau fluks yang berubah-ubah pada inti besi menghasilkan gaya
gerak listrik(ggl) sebesar
E=-N =
Dimana
λ =Nφ merupakan fluks linkage
φ menyatakan harga fluks yang berubah-ubah terhadap waktu
Perubahan fluks yang menghasilkan ggl tersebut dapat terjadi karena :
a. perubahan fungsi waktu t akibat arus bolak balik yang berbentuk sinusoid seperti diuraikan
diatas.
b. Fungsi putaran (θ ), akibat berputarnya rotor pada mesin-mesin dinamis.
Secara lebih terperinci , hukum faraday dapat dituliskan sebagai berikut:
Edl=-

Konsep Rangkaian Magnet


Arus listrik i yang dialirkan melalui penghantar yang dibelitkan pada inti besi yang berbentuk cincin
toroidal, akan menghasilkan medan magnet yang sebanding dengan jumlah lilitan N dikalikan
dengan besaran arus listrik i . Ampere –turn Ni ini dikenal sebagai gaya gerak magnet (ggm) dan
dinyatakan dengan notasi ℑ.
ℑ=Ni ampere-turn
Gaya gerak magnet (ggm) adalah perbedaan potensial magnet yang cenderung menggerakkan fluks
disekitar cincin toroidal. Gerak fluks disekitar cincin, selain ditentukan oleh besaran ggm, juga
merupakan fungsi dari tahanan inti besi yang membawa fluks tersebut . Tahanan inti besi itu disebut
reluktansi ℜ dari rangkaian magnet.
φ =
Seperti juga tahanan dalam rangkaian listrik, reluktansi berbanding lurus dengan panjang l ,
berbanding terbalik dengan penampang luas bidang A, dan bergantung pada bahan magnetik
rangkaian magnet tersebut , dimana besaran l dalam meter dan A dalam meter persegi :
ℜ=
Terdapat analogi antara hubungan rangkaian magnet dan hubungan rangkaian listrik sbb:
ℜ=
Analogi Rangkaian magnet dan listrik

Gaya gerak magnet ℑ Gaya gerak listrik E

Fluks φ Arus listrik I


Reluktansi ℜ Tahanan R

Kerapatan fluks B Kerapatan arus I/A

Kuat medan H Intensitas medan listrik ε

Permeabilitas µ Konduktivitas σ

Intensitas medan magnet-Hukum ampere


Hukum ampere bersama dengan beberapa persamaan lain membentuk persamaan maxwell;
menyatakan bahwa integral keliling kuat medan magnet berbanding lurus dengan besar arus listrik
yang terkurung oleh integral keliling itu.

dimana dA =unsur luas


Dalam proses konversi energi yang menyangkut mesin dengan elemen bergerak (berputar) seperti
transduser atau motor, pada inti besinya (core) akan terdapat celah udara. Melalui celah udara ini
dapat berlangsung proses konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya.

Energi dalam medan magnet


Energi listrik yang diberikan oleh sumber akan digunakan oleh inti besi beserta belitannya untuk
menghasilkan medan magnet. Dengan demikian energi yang tersimpan dalam medan magnet yang
ditimbulkan

dWe=dWf
sedangkan
dWf=i dλ =ℑdφ
jadi energi yang tersimpan dalam medan magnet adalah :
Wf=
Persamaan integral diatas mengandung arti bahwa besar energi yang tersimpan dalam medan
magnet tersebut merupakan suatu luas daerah tertentu; Sedangkan luas daerah tersebut ditentukan
oleh jenis bahan pemagnetan inti.

You might also like