You are on page 1of 2

Pengabutan ke 2

Kontruksi injector / nozzle

8. Salah satu proses yang terjadi pada siklus motor diesel adalah pembuangan gas hasil pembakaran
Seperti terlihat pada gambar berikut ini:

Untuk motor diesel empat tak dimulai 550 sebelum tmb dan diakhiri 850 sesudah tma, untuk motor
diesel dua tak dimulai 87.50 sebelum tmb dan diakhiri 44.50 sesudah tmb Kandungan gas buang
motor diesel, dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:

1. Kandungan panas
2. Kandungan tekanan
3. Kandungan gas beracun dan asap
4.
9. Sehingga fungsi sistem pembuangan pada motor diesel, harus dapat mengatasi ketiga komponen
tersebut, agar saat keluar dan bercampur dengan udara luar ketiganya sudah dalam kondisi yang
netral Dengan kata lain, sistem pembuangan harus dapat menurunkan tekanan hingga mendekati
tekanan udara luar, menurunkan panas, dan menetralkan gas beracun
10. Komponen sistem pembuangan

1. Exhaust manifold : terbuat dari besituang untuk menerima gas buang keluar pertama dari mesin
2. Exhaust pipe : menyalurkan gas buang
3. Muffler : sebuah tabung dengan ukuran lebih besar dari pipa gas buang, untuk menurunkan tekanan &
panas dan menetralisir gas beracun.

11. Pengujian/pengukuran gas buang


Pengujian gas buang motor diesel dimaksudkan untuk mengukur kepekatan asap yang dihasilkan
oleh pembakaran dalam mesin.

12. Kepekatan asap adalah kemampuan asap untuk meredam cahaya, apabila cahaya tidak bisa menem-
bus asap, maka kepekatan asap tersebut dinyatakan 100 persen (%), dan apabila cahaya bisa
melewati asap tanpa ada pengurangan intensitasnya, maka kepekatan asap tersebut dinyatakan
sebagai 0% (nol persen).

13. Pengujian terhadap kepekatan kadar asap kendaraan bermotor diesel dilaksanakan pada kondisi
kendara-an diam di tempat dengan putran mesin diakselerasi tanpa beban (free running
acceleration). Koefisien penyerapan dapat diperhitungkan seperti pada diagram di bawah yang
menunjukkan hubungan antara satuan opasitas dalam % dan koefisien penyerapan k value.

Kepekatan asap disebut juga opasitas, yang dinyatakan dalam satuan berbeda-beda. Merek dan negara pembuat
alat uji mempunyai standar dan satuan yang berbeda pula, diantaranya seperti berikut ini:

1. %, standar internasional: si 11614;

2. %, standar: cuna (italia), hsu (inggris), jis (jepang);

3. K-value (m-1); standar: ece (eropa);

4. Bacharach; standar: din (jerman);

5. Bosch sz; standar: bosch (jerman).

Grafik perhitungan koefisien penyerapan k (m-1)

You might also like