Professional Documents
Culture Documents
ANGGOTA KELOMPOK
NAMA
2011
I. KETAJAMAN PENGLIHATAN (VISUS)
A. PENGERTIAN
menit) terkecil di mana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan
kemampuan untuk membedakan antara dua titik yang berbeda pada jarak
tertentu.
B. FISIOLOGI PENGLIHATAN
cahaya datang dari udara melewati bangunan yang bening pada mata yang
Media refrakta meliputi kornea, lensa, humor aqueuss dan badan kaca. Lensa
adalah bagian yang penting dalam proses ini karena lensa membelokkan
cahaya agar cahaya tadi dapat difokuskan (dipusatkan ) di retina. Dari retina
Apabila lensa berada dengan jarak fokus yang sama, maka bayangan
akan kabur apabila objek didekatkan ke mata. Untuk dapat melihat objek yang
didekatkan mata dengan jelas harus terjadi perubahan kecembungan lensa
untuk dapat mengubah jarak fokus (jarak titik api), Proses ini disebut
lensa. Kejadian ini diiringi dengan konvergensi mata dan konstriksi pupil
untuk memungkinkan cahaya melewati bagian sentral lensa. Pada mata normal
mencembung atau yang biasa disebut daya akomodasi. Pada keadaan normal
cahaya berasal dari jarak tidak berhingga atau jauh akan terfokus pada retina,
demikian pula bila benda jauh tersebut didekatkan, hal ini terjadi akibat
adanya daya akomodasi lensa yang dapat memfokuskan bayangan pada retina
atau lutea. Dengan berakomodasi, maka benda dengan jarak yang berbeda
akan terfokus pada retina. Akomodasi terjadi karena kontraksi otot siliar.
dekat benda mkin kuat mata harus berakomodasi (lensa cembung). Kekuatan
bila mleihat kabur dan pada waktu konvergensi atau melihat dekat (Ilyas,
2006)
tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi keterangan tentang baik
penglihatan perlu dicatat pada setiap mata yang memberikan keluhan mata.
(Ilyas, 2006).
menggunakan Optotype Snellen, kartu Cincin Landolt, kartu uji E, dan kartu
berbeda dan bertingkat serta disusun dalam baris mendatar. Huruf yang teratas
adalah yang besar, makin ke bawah makin kecil. Penderita membaca Optotype
Snellen dari jarak 6 m, karena pada jarak ini mata akan melihat benda dalam
oleh mata kanan dengan terlebih dahulu menutup mata kiri. Lalu dilakukan
pasien yang penglihatannya masih normal bisa membaca baris yang sama pada
Keterangan:
terdiri atas kornea, cairan mata, lensa atau panjang bola mata sehingga
bayangan benda dibiaskan tidak tepat di daerah makula luteal tanpa bantuan
a. Miopia
Pada miopia panjang bola mata anteroposterior dapat terlalu besar atau
kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat. Pasien dengan miopia akan
menyatakan melihat jelas bila dekat, sedangkan melihat jauh kabur atau
disebut pasien adalah rabun jauh. Pasien dengan miopia akan memberikan
keluhan sakit kepala, sering disertai dengan juling dan celah kelopak yang
mencegah aberasi sferis atau untuk mendapatkan efek pinhole (lubang kecil)
(Ilyas, 2006).
b. Hipermetropia
kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan
dan jauh kabur, sakit kepala, silau, dan kadang-kadang rasa juling atau lihat
ganda. Pasien hipermetropia sering disebut sebagai pasien rabun dekat. Pasien
mata akan sering terlihat mempunyai kedudukan estropia atau juling ke dalam
(Ilyas, 2006).
usaha otot yang lama melelahkan serta bisa menyebabkan nyeri kepala dan
yang berbeda. Satu titik cahaya yang coba difokuskan, akan terlihat sebagai
satu garis kabur yang panjang. Mata yang astigmatisma memiliki kornea yang
bulat telur, bukannya seperti kornea biasa yang bulat sferik. Kornea yang bulat
telur memiliki lengkung (meridian) yang tidak sama akan memfokus satu titik
cahaya atau satu objek pada dua tempat, jauh dan dekat. Lensa yang
membutuhkan juga lensa sferik plus atau minus yang dipasang sesuai dengan
A. PENGERTIAN