You are on page 1of 10

Revitalisasi Peran KUD untuk Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan
penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres
No. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal di tingkat kecamatan.
Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi
pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang awalnya dilakukan melalui KUD selanjutnya
diserahkan pada mekanisme pasar. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan lebih dari
5.400 KUD di Indonesia secara umum mengalami penurunan kinerja dan tidak sedikit
yang hanya tinggal papan nama. Meskipun demikian, tidak sedikit pula KUD yang
bertahan, bahkan berkembang.

Dikatakan oleh Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian UGM,
melihat fenomena semacam ini, KUD layak diperankan kembali sebagaimana konsep
awalnya. �Perlu dilakukan revitalisasi, baik intern KUD sendiri maupun stakeholder,
serta pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan reformasi KUD sebagai lembaga ekonomi
berparadigma baru yang mampu melindungi dan memfasilitasi usaha anggota dalam
sistem bisnis dari hulu sampai hilir,� jelasnya di Fakultas Pertanian UGM, Jumat (7/8).

Mengembalikan peran kunci KUD, imbuhnya, merupakan konsekuensi tuntutan


pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai
koperasi untuk menyejahterakan anggota serta masyarakat pedesaan, termasuk membantu
berbagai program pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Empat Butir Deklarasi Bulaksumur

Lebih lanjut disampaikan Triwibowo, dengan mempertimbangkan peran strategis KUD


dan melihat tantangan ke depan, pada 1 Agustus kemarin, Fakultas Pertanian bekerja
sama dengan Kementerian Negara Koperasi dan UKM serta Bulog DIY merumuskan
empat poin tentang revitalisasi KUD yang tertuang dalam Deklarasi Bulaksumur.

Pertama, perlunya peninjauan kembali Inpres No. 18 Tahun 1998 tentang pembinaan
KUD. Hal itu diperlukan guna memperkuat peran KUD dalam program ketahanan
pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang mengarah pada keswadayaan KUD dan
anggotanya. Kedua, dilibatkannya kembali KUD dalam penyaluran sarana produksi,
pengadaan pangan, dan program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.

Berikutnya yang ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen
KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan, dan pendampingan. Yang terakhir,
mereformasi kelembagaan KUD dengan mengintegrasikan kelompok tani dan gabungan
kelompok tani sebagai salah satu organ dalam struktur KUD. Dengan demikian, KUD
akan menjadi lembaga ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan tangguh.

Dituturkan oleh Triwibowo, pemerintah pusat dan daerah diharapkan untuk memberikan
komitmen dan respon terhadap butir-butir revitalisasi KUD yang tertuang dalam
Deklarasi Bulaksumur tersebut. Hal itu berguna sebagai langkah penguatan lembaga
ekonomi rakyat pedesaan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional DIY, Murino Mudjono, menyampaikan
perlunya dilakukan berbagai pembenahan dalam tubuh KUD, khususnya dalam hal
manajemen. Untuk itu, ia mendukung upaya revitalisasi KUD untuk meningkatkan
produksi pertanian dan kesejahteraan masyarakat. (Humas UGM/Ika)

MEMPERTAHANKAN PERAN KOPERASI UNIT DESA UNTUK


MEMBANTU PEREKONOMIAN DESA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin masih terjadi dan pemerataan
ekonomi belum sepenuhnya menyentuh sampai pelosok desa. Banyaknya masyarakat
yang ikut berkecimpung dalam dunia politik juga penyebab dari lemahnya ekonomi
karena semua berwawasan untuk mengurusi negara namun mengesampingkan ekonomi,
padahal ekonomi harus berjalan dulu baru melangkah ke politik, namun saat ini justru
sebaliknya masyarakat mengurusi politik yang akhirnya ekonominya sendiri menjadi
kacau. Pembangunan desa akan menantang dimasa depan dengan kondisi perekonomian
daerah yang semakin terbuka dan kehidupan politik yang lebih demokratis. Akan tetapi
perekonomian desa samapai saat ini, masih dianggap terbelakang dan miskin.
Kita ketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia berdiam didaerah pedesaan dan
berprofesi sebagai petani kecil karena lahan yang terbatas dan sempit. Semua
masyarakat pedesaan masih berorientasi pada cara meningkatkkan ekonomi hampir
semua sibuk untuk bekerja seperti bertani,berdagang,berternak danl ain-lain. Namun saat
ini semua mulai turun, banyak petani menjual sawah untuk membeli kendaraan, dan
kendaraan digunakan untuk carteran dengan demikian sumber utama mereka hilang dan
mengambil sumber musiman yang keuntungannya belum dapat dipastikan. Banyak petani
enggan menggarap sawah akibat dari sulit memperoleh pupuk serta harganya yang mahal.
Oleh karena itu sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas
utama dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Jika tidak maka
jurang pemisah antara kota dan desa akan semakin tinggi terutama dalam hal
perekonomian.Salah satu unit usaha yang diharapkan mampu menggerakkan roda
ekonomi bangsa, khususnya ekonomi pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD), yang
telah terbentuk di masing-masing desa. Ide dasar terbentuknya KUD di masing-masing
desa tersebut untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan juga untuk menunjang
pembangunan desa. Terbentuknya KUD di masing-masing desa, diharapkan mampu
membantu masyarakat desa guna memberikan rasa aman, nyaman dan terpercaya dalam
melakukan roda usaha ekonomi pedesaan.
Di masa sulit dewasa ini ketidakberadaan atau tidak berfungsinya secara maksimal KUD
saat ini, mungkin disebabkan oleh potret masa lalu yang kelam. Banyak KUD yang tidak
dikelola dengan baik, bahkan diselewengkan oleh sebagian oknum-oknum pengurus
KUD. Ketidakpercayaan anggota terhadap pengurus KUD menjadikan KUD tidak
berjalan dengan baik. Sedangkan koperasi yang saat ini tumbuh menjamur adalah
koperasi yang yang didirikan dengan modal pribadi oleh beberapa orang dan dalam
operasionalnya hanya untuk kepentingan pemilik dan pengurus artinya keuntungan yang
diperoleh bukan kemakmuran para anggotanya. KUD hendaknya bangkit untuk ikut serta
membangun bangsa melalui pembangunan ekonomi pedesaan. Peran serta pemerintah
sebagai motor penggerak roda ekonomi hendaknya ikut mendukung keberadaan KUD
guna menggerakkan roda ekonomi desa lebih cepat. Demikian juga, pemerintah bersama-
sama masyarakat desa, memilih pengurus KUD yang tentu memiliki kualitas sumber
daya manusia yang profesional. Maju mundurnya KUD, seringkal i disebabkan oleh
sumber daya manusia (SDM) yang mengelola KUD tersebut. Jika KUD dikelola dengan
baik, diyakini kemajuan akan tampak dengan jelas. Demikian pula sebaliknya, jika KUD
dikelola tidak secara profesional, maka umur KUD amatlah pendek. dukungan terhadap
keberadaan KUD perlu disikapi secara arif dan bijaksana guna keberlangsungan tidak
hanya roda ekonomi pedesaan tetapi juga roda ekonomi Indonesia di masa-masa
mendatang.

1.2 Rumusan Masalah


Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, dan tujuan lain yang tidak kalah pentingnya adalah
keberlanjutan usaha. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
anggota koperasi pada khususnya, adalah dengan mengoptimalkan Koperasi Unit Desa
(KUD) semaksimal mungkin. Masalah yang ingin dibahas penulis dalam penulisan ini
seperti pengertian KUD itu sendiri, keberadaan KUD, permasalahan ekonomi masyarakat
desa sehingga peran KUD diperlukan, apa saja peran-peran KUD untuk membantu
perekonomian desa, cara mengoptimalkan peran KUD, upaya mempertahankan KUD dan
langkah-langkah yang perlu dicermati guna meningkatkan keberadaan KUD.

BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Koperasi
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa,
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”

2.2 Tujuan dan Manfaat Koperas


Berikut ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
a. Memajukan kesejahteraan anggota
b. Memajukan kesejahteraan masyarakat
c. Membangun tatanan ekonomi nasional
2.3 Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan
kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan
(nelayan). Beberapa usaha KUD,antaralain:
1) Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat
pemberantas hama, dan alat-alat pertanian.
2) Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada
para petani.

2.4 Keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD)


Di perdesaan, keberadaan koperasi unit desa (KUD) harus tetap dipertahankan sehingga
koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi di setiap desa.Inilah yang harus dibenahi
dengan menghidupkan kembali peran koperasi di setiap pelosok desa melalui semangat
baru. Hal-hal yang perlu dilakukan sebagai berikut :
1) Melatih generasi muda yang potensial di setiap desa dan membinanya dengan baik
maka KUD pun akan tumbuh di setiap desa serta melibatkan langsung generasi muda
sebagai pengelola.
2) Melibatkan unsur masyarakat di setiap desa sebagai pengawas koperasi.
3) Menjadikan seluruh warga masyarakat sebagai anggota akan menjadikan koperasi
disetiap desa kuat dan tumbuh berkembang.

2.5 Permasalahan Ekonomi Masyarakat Pedesaan


Permasalahan kehidupan ekonomi masyarakat desa yang subur dan dilengkapi dengan
infrastruktur memadai itu masih belum terselesaikan. Salah satu permasalahannya adalah
jika mereka ingin menyekolahkan anak-anaknya keluar. Penyebab kesulitan hal itu
adalah aliran uang yang berputar di dalam desa sangat kecil, karena aliran uang dari kota
ke desa hampir nihil. Kecilnya aliran uang dari kota ke desa diakibatkan karena pertanian
dan perikanan mereka diorientasikan untuk kebutuhan sendiri. Makanya, di setiap kebun
atau sawah penduduk bisa kita temukan berbagai macam jenis buah-buahan: mangga,
pepaya, pisang, cabai, jagung, dsb. Banyak jenisnya tapi sedikit kuantitasnya. Demikian
juga di kolam-kolam ikan mereka terdapat bermacam-macam ikan: ikan mas, ikan
mujair, ikan nila. Karena pola seperti itu lah maka, hasil pertanian dan perikanan mereka
tidak bisa menjadi komoditi yang ekonomis untuk dilempar ke pasar karena skala
produksi yang menjadi kecil.
Masalah berikutnya yang dijumpai adalah kesulitan masyarakat desa untuk mengakses
pasar. Ternyata infrastruktur jalan, listrik dan telekomunikasi belumlah cukup untuk
membuat hasil produksi desa terlempar ke pasar. Jika desa ini dengan infrastruktur
memadai seperti itu saja kesulitan menjual hasil produksinya, apalagi daerah-daerah yang
belum tersentuh infrastruktur jalan, listrik dan telepon. Penyebab timbulnya masalah ini
mungkin saja karena kurangnya jiwa kewirausahaan dipedesaan. Di sinilah diperlukannya
perubahan pola pikir dari orientasi internal menjadi orientasi eksternal dengan
memberdayakan potensi dan peluang yang ada. Pola pikir ini hanya terdapat pada jiwa
kewirausahaan. Sebenarnya kalau peran koperasi Unit Desa (KUD) bisa diwujudkan ,
akselerasi program pembangunan ekonomi pedesaan bisa lebih cepat. KUD ini lah yang
akan menampung dan memasarkan hasil produksi pertanian dan olahannya dengan
dorongan resultan seluruh kekuatan masyarakat pedesaan.

2.6 Peran KUD Membantu Perekonomian Desa


Adapun peran KUD dalam membantu perekonomian desa adalah sebagai berikut :

1) Peran KUD dalam rangka pembangunan pertanian


Aktivitas KUD merupakan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada beras,
meliputi pemberian kredit pada petani melalui unit desa, penyaluran saprodi melalui
KUD serta pengolahan hasil dan pemasaran. Kegiatan percobaan untuk menghasilkan
teknologi baru dan penyuluhan pada petani dijalankan oleh pemerintah.
Jadi, KUD lahir guna mensukseskan program swasembada beras dalam pembangunan
pertanian pada khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya dengan jalan
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.
Manfaat KUD juga akan sejalan dengan program-program pemerintah yang disalurkan
melalui kelompok tani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sekarang ini
keberadaan kelompok tani tidak permanen. Kelompok tani dibentuk berdasarkan program
pemerintah apabila program telah selesai maka keberadaan kelompok tani tersebut juga
akan berakhir. Setiap digulirkan program baru oleh pemerintah, maka akan terbentuk
kelompok tani yang baru pula. Untuk mengatasi hal ini, peranan KUD dapat menjadi
wadah bagi kelompok tani yang ada sehingga kelompok tani yang dibentuk akan bersifat
permanen dan dapat terkoordinir dengan baik dalam KUD.

2) Peran KUD membangkitkan rakyat sejahtera


Saat ini perekonomian nasional yang pertumbuhannya masih lambat bisa segera diatasi
dengan dimulai dari desa mengingat perekonomian desa meningkat maka perekonomian
kota akan meningkat pula dan semua kebutuhan tercukupi dengan harga yang terjangkau
yang akhirnya tidak memerlukan impor barang dari luar negri namun bahkan akhirnya
negri kaya raya ini akan bisa mengekspor barang ke luar negri.

Cara peningkatan perekonomian desa untuk meningkatkan perekonomian nasional :


1) Bentuk koperasi disetiap desa, anggota semua warga desa , pendirian sesuai dengan
prinsip koperasi yang sebenarnya, sesuai yang disarankan Bung Hatta. Yaitu modal dari
anggota dan kemakmuran untuk anggota. Bentuk koperasi serba usaha baik untuk pupuk.
Sembako, material, dan lain-lain.
2) Jangan membuka koperasi hanya untuk simpan pinjam karena memiliki resiko yang
lebih besar, bila salah penggunaan uang maka berakibat macet dikemudian hari.
3). Perlu dilakukan penyuluhan bagaimana menangani koperasi secara professional
4). Perlu penyuluhan bagaimana cara meningkatkan hasil pertanian, beternak atau
perkebunan jika ada.
5) Arahkan warga desa untuk tidak selalu menggunakan pupuk kimia. Arahkan warga
untuk menggunakan pupuk organik.

6) Semua warga dibina untuk tidak selalu membeli barang yang sifatnya konsumtif,
arahkan warga dalam pembelian barang kanya karena kebutuhan dan bukan karena
ketertarikan yang disebabkan oleh iklan baik di TV , majalah atau Koran.
2.7 Mengoptimalkan Peran KUD
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi
pada khususnya, adalah dengan mengoptimalkan Koperasi Unit Desa (KUD) semaksimal
mungkin. Koperasi sebagai badan usaha yang sekaligus sebagai bentuk gerakan ekonomi
kerakyatan, bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada
umumnya. "Serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju,". Agar koperasi dapat melakukan fungsi dan
peranannya secara efektif, maka butuh suatu dukungan dari semua pihak, sehingga
koperasi benar-benar memiliki peranan penting dan berkembang secara optimal.

2.8 Upaya mempertahankan KUD


Bukan penyelesaian yang mudah untuk menjadikan KUD sebagai unjung tombak
peningkatan keejahteraan petani. Ketersediaan pupuk dan sarana produksi pertanian
terjamin dengan harga yang kompetitif. Kondisi yang harus diperhatikan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani :
a. Modal
Langkah yang paling mungkin untuk mendapatkan dana murah adalah adanya dukungan
modal dari pemerintah melalui APBD dan APBN. Pemerintah daerah mapun pusat dapat
mengalokasikan dalam bentuk dana bergulir.
b. Pengurus dan Manajer yang terlatih
Pengurus dan manajer koperasi unit desa harus jujur, bijaksana dan harus memiliki jiwa
kewirausahaan. Dan harus ada manajer yang terlatih bila ada dukungan dana yang kuat.
c. Kemitraan yang terus berlanjut
KUD harus menjalin kemitraan untuk berkelanjutan program-programnya. Disini KUD
harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak perbankan sebagai penyedia dana,
dengan pabrik/ gudang pupuk untuk mendapatkah harga yang lebih murah, menjalin
hubungan dengan Bulog untuk pembelian beras.
d. Dukungan dari pemerintah
Pemerintah juga harus memberikan dukungan yang kuat dari sisi permodalan KUD dan
kebijakan. Pemerintah bisa mengalokasikan dana murah melalui APBD dan APBN
(bukan subsidi). Kebijakan yang dilakukan pemerintah dapat melakukan kerjasama
dengan pabrik pupuk untuk memberikan akses kepada KUD untuk mendapatkan pasokan
lansung.
e. Dukungan dari anggota
Anggota KUD sebaiknya mendukung program KUD untuk mewujudkan kesejahteraan
mereka sendiri. Dengan kemampuan KUD membeli gabah petani dengan harga pantas
dan penyediaan pupuk dengan harga bersaing, maka anggota dengan sendiri akan
bertransaksi dengan KUD.
f. Mengutamakan pelayanan kebutuhan anggota
Pelayanan yang diberikan KUD kepad anggota seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan
anggota. Misalnya mayoritas anggota adalah petani maka seharusnya penyediaan pupuk
dan pembelian gabah menjadi bisnis utamanya

2.9 Langkah-langkah yang perlu dicermati guna meningkatkan keberadaan KUD


Dengan melihat keberadaan KUD yang belum maksimal di masa sulit desa ini, yang
justru sebenarnya melalui KUD mampu menggerakkan roda ekonomi pedesaan, beberapa
langkah perlu dicermati guna meningkatkan keberadaan KUD .
1) Diperlukan sinergi yang sama antara pemerintah daerah, masyarakat desa dan
pengurus KUD.
2) Visi KUD harus diperluas yakni tidak hanya untuk masyarakat desa setempat saja
tetapi diperluas sampai ke desa lain.
3) Pengurus KUD hendaknya bertanggung jawab terhadap setiap perubahan yang terjadi.
4) Masyarakat desa ikut serta membangun dan melakukan kontrol terhadap kinerja
pengurus KUD.
5) Tumbuhkan ''rasa memiliki yang tinggi'' masyarakat desa terhadap KUD di era
persaingan yang sangat ketat ini, sehingga dapat menumbuh-kembangkan perekonomian
desa yang sekaligus pula dapat menumbuh-kembangkan perekonomian Indonesia di
masa-masa mendatang.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu koperasi yang telah lama di Indonesia adalah Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi Unit Desa adalah suatu organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan
merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan
yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Aktivitas KUD pada waktu
itu merupakan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada beras, meliputi
pemberian kredit pada petani melalui unit desa, penyaluran saprodi melalui KUD serta
pengolahan hasil dan pemasaran. Untuk mendukung pengelolaan KUD, perlu adanya
peningkatan mutu SDM yang berkecimpung dalam KUD melalui pelatihan-pelatihan
manajemen koperasi. Secara organisasi dan kelembagaan, KUD memililki potensi untuk
diberdayakan dalam rangka mendukung pembangunan pertanian dan mendorong KUD
melaksanakan aktivitas sesuai kebutuhan anggota.
Potensi dan kekuatan KUD adalah punya infrastruktur (gedung dan perlengkapan usaha)
yang memadai. Namun, perlu disadari, KUD juga mempunyai kelemahan, yakni
dikembangkan sebagai koperasi pedesaan dengan keanggotaan yang mencakup seluruh
penduduk pedesaan dengan latar belakang ekonomi yang sangat keterogen, sehingga
nasib petani, yang akan diangkat melalui koperasi, dianggap kurang mendapat perhatian
atau kurang fokus. Bahkan, karena keanggotaan berlansgung secara otomatis, partisipasi
anggota menjadi kurang dan kadang dapat diabaikan sama sekali.
KUD hendaknya bangkit untuk ikut serta membangun bangsa melalui pembangunan
ekonomi pedesaan. Peran serta pemerintah sebagai motor penggerak roda ekonomi
hendaknya ikut mendukung keberadaan KUD guna menggerakkan roda ekonomi desa
lebih cepat. Demikian juga, pemerintah bersama-sama masyarakat desa, memilih
pengurus KUD yang tentu memiliki kualitas sumber daya manusia yang profesional.
Maju mundurnya KUD, seringkali disebabkan oleh sumber daya manusia (SDM) yang
mengelola KUD tersebut. Jika KUD dikelola dengan baik, diyakini kemajuan akan
tampak dengan jelas. Demikian pula sebaliknya, jika KUD dikelola tidak secara
profesional, maka umur KUD akan tidak bertahan.

3.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah penulis kemukakan dan melihat bahwa peran KUD di
pedesaan harus tetap dipertahankan, maka saran yang dapat penulis kemukakan adalah:
1) Perlu dilakukan pembinaan KUD guna memperkuat peran KUD dalam program
ketahanan pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang mengarah pada
keswadayaan KUD dan anggotanya.
2) Melibatkan kembali KUD dalam penyaluran sarana produksi, pengadaan pangan, dan
program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen KUD melalui
pendidikan perkoperasian, pelatihan, dan pendampingan.
4) Mereformasi kelembagaan KUD dengan mengintegrasikan kelompok tani dan
gabungan kelompok tani sebagai salah satu organ dalam struktur KUD. Dengan
demikian, KUD akan menjadi lembaga ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan
tangguh

PERANAN KOPERASI UNIT DESA BAGI


MASYARAKAT PEDESAAN

January 1, 2010 · Filed under Uncategorized

pada dasarnya semua koperasi yang didirikan di indonesia memiliki tujuan yang sama,
yaitu mensejahterakan para anggota pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
di indonesia KUD didirikan oleh pemerintah dengan beerbagai macam fasilitas, dana
yang di peroleh koperasi unit desa sama hal nya dengan koperasi yang lain yaitu berasal
dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela para anggota koperasi
tersebut. selain dari para anggota, dana yang di peroleh koperasi ini juga berasal dari
pemerintah melalui anggaran di luar APBN dan APBD.

Manfaat pemberdayaan KUD juga akan sejalan dengan program-program pemerintah


yang disalurkan melalui kelompok tani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Sekarang ini keberadaan kelompok tani tidak permanen. Kelompok tani dibentuk
berdasarkan program pemerintah apabila program telah selesai maka keberadaan
kelompok tani tersebut juga akan berakhir. Setiap digulirkan program baru oleh
pemerintah, maka akan terbentuk kelompok tani yang baru pula. Untuk mengatasi hal ini,
peranan KUD dapat menjadi wadah bagi kelompok tani yang ada sehingga kelompok tani
yang dibentuk akan bersifat permanen dan dapat terkoordinir dengan baik dalam KUD.
Dengan melihat peranan penting KUD dalam pembangunan pertanian dan perekonomian
nasional, maka perlu dikembangkan Koperasasi unit desa,seperti yang telah di ketahui
bahwa manfaat dari koperasi ini sangat banyak antara lain yaitu membantu orang – orang
yang kuarang mampu, dengan tujuan untuk mensejahterahakan masyarakat luas.

peranan koperasi disini di harapkan dapat membantu para petani yang ada di desa, dalam
hal ini koperasi bertindak membeli semua hasil panen para petani untuk di jual kembali
dengan harga yang sesuai dengan harga pasar.

biasanya saat panen tiba, para pedagang masuk ke desa untuk memonopoli semua hasil
pertanian. para pedagang membeli hasil pertanian dengan harga yang sangat murah,
sehingga petani mengalami kerugian.

Di tiap desa, keberadaan koperasi unit desa harus tetap dipertahankan sehingga koperasi
dapat menjadi kekuatan ekonomi di setiap desa. Hal-hal yang harus dilakukan sebagai
berikut :

• Melatih generasi muda yang potensial di setiap desa dan membinanya dengan
baik maka KUD pun akan tumbuh di setiap desa serta melibatkan langsung
generasi muda sebagai pengelola.
• Melibatkan unsur masyarakat di setiap desa sebagai pengawas koperasi.
• Menjadikan seluruh warga masyarakat sebagai anggota akan menjadikan koperasi
disetiap desa kuat dan tumbuh berkembang.

selain itu para petani juga mendapatkan fasilitas kredit dari koperasi, dana yang di
peroleh dari kredit ini di gunakan untuk keperluan para petani. biasanya dana ini di
gunakan untuk pembelian pupuk, pembelian bibit dab lain – lain.

demi untuk mensejahterakan para petani, anggota koperasi juga dapat memberikan
pengarahan demi tercapainya tujuan dan peranan dari koperasi unit desa tersebut.

Cara peningkatan perekonomian desa untuk meningkatkan perekonomian nasional :

• Bentuk koperasi disetiap desa, anggota semua warga desa , pendirian sesuai
dengan prinsip koperasi yang sebenarnya, sesuai yang disarankan Bung Hatta.
Yaitu modal dari anggota dan kemakmuran untuk anggota. Bentuk koperasi serba
usaha baik untuk pupuk. Sembako, material, dan lain-lain.
• Jangan membuka koperasi hanya untuk simpan pinjam karena memiliki resiko
yang lebih besar, bila salah penggunaan uang maka berakibat macet dikemudian
hari.
• Perlu dilakukan penyuluhan bagaimana menangani koperasi secara professional
• Perlu penyuluhan bagaimana cara meningkatkan hasil pertanian, beternak atau
perkebunan jika ada.
• Arahkan warga desa untuk tidak selalu menggunakan pupuk kimia. Arahkan
warga untuk menggunakan pupuk organik.
• Semua warga dibina untuk tidak selalu membeli barang yang sifatnya konsumtif,
arahkan warga dalam pembelian barang kanya karena kebutuhan dan bukan
karena ketertarikan yang disebabkan oleh iklan baik di TV , majalah atau Koran.
dengan demikian dapat di ketahui betapa pentingnya koperasi bagi masyarakat desa
dalam membangun perekonomian di pedesaan, maka koperasi unit desa ini di harapkan
dapat terus bekerja dengan baik sehingga masyarakat semakin makmur dan sejahtera.

You might also like