Professional Documents
Culture Documents
Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan
penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres
No. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal di tingkat kecamatan.
Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi
pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang awalnya dilakukan melalui KUD selanjutnya
diserahkan pada mekanisme pasar. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan lebih dari
5.400 KUD di Indonesia secara umum mengalami penurunan kinerja dan tidak sedikit
yang hanya tinggal papan nama. Meskipun demikian, tidak sedikit pula KUD yang
bertahan, bahkan berkembang.
Dikatakan oleh Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian UGM,
melihat fenomena semacam ini, KUD layak diperankan kembali sebagaimana konsep
awalnya. �Perlu dilakukan revitalisasi, baik intern KUD sendiri maupun stakeholder,
serta pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan reformasi KUD sebagai lembaga ekonomi
berparadigma baru yang mampu melindungi dan memfasilitasi usaha anggota dalam
sistem bisnis dari hulu sampai hilir,� jelasnya di Fakultas Pertanian UGM, Jumat (7/8).
Pertama, perlunya peninjauan kembali Inpres No. 18 Tahun 1998 tentang pembinaan
KUD. Hal itu diperlukan guna memperkuat peran KUD dalam program ketahanan
pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang mengarah pada keswadayaan KUD dan
anggotanya. Kedua, dilibatkannya kembali KUD dalam penyaluran sarana produksi,
pengadaan pangan, dan program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
Berikutnya yang ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen
KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan, dan pendampingan. Yang terakhir,
mereformasi kelembagaan KUD dengan mengintegrasikan kelompok tani dan gabungan
kelompok tani sebagai salah satu organ dalam struktur KUD. Dengan demikian, KUD
akan menjadi lembaga ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan tangguh.
Dituturkan oleh Triwibowo, pemerintah pusat dan daerah diharapkan untuk memberikan
komitmen dan respon terhadap butir-butir revitalisasi KUD yang tertuang dalam
Deklarasi Bulaksumur tersebut. Hal itu berguna sebagai langkah penguatan lembaga
ekonomi rakyat pedesaan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional DIY, Murino Mudjono, menyampaikan
perlunya dilakukan berbagai pembenahan dalam tubuh KUD, khususnya dalam hal
manajemen. Untuk itu, ia mendukung upaya revitalisasi KUD untuk meningkatkan
produksi pertanian dan kesejahteraan masyarakat. (Humas UGM/Ika)
BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin masih terjadi dan pemerataan
ekonomi belum sepenuhnya menyentuh sampai pelosok desa. Banyaknya masyarakat
yang ikut berkecimpung dalam dunia politik juga penyebab dari lemahnya ekonomi
karena semua berwawasan untuk mengurusi negara namun mengesampingkan ekonomi,
padahal ekonomi harus berjalan dulu baru melangkah ke politik, namun saat ini justru
sebaliknya masyarakat mengurusi politik yang akhirnya ekonominya sendiri menjadi
kacau. Pembangunan desa akan menantang dimasa depan dengan kondisi perekonomian
daerah yang semakin terbuka dan kehidupan politik yang lebih demokratis. Akan tetapi
perekonomian desa samapai saat ini, masih dianggap terbelakang dan miskin.
Kita ketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia berdiam didaerah pedesaan dan
berprofesi sebagai petani kecil karena lahan yang terbatas dan sempit. Semua
masyarakat pedesaan masih berorientasi pada cara meningkatkkan ekonomi hampir
semua sibuk untuk bekerja seperti bertani,berdagang,berternak danl ain-lain. Namun saat
ini semua mulai turun, banyak petani menjual sawah untuk membeli kendaraan, dan
kendaraan digunakan untuk carteran dengan demikian sumber utama mereka hilang dan
mengambil sumber musiman yang keuntungannya belum dapat dipastikan. Banyak petani
enggan menggarap sawah akibat dari sulit memperoleh pupuk serta harganya yang mahal.
Oleh karena itu sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas
utama dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Jika tidak maka
jurang pemisah antara kota dan desa akan semakin tinggi terutama dalam hal
perekonomian.Salah satu unit usaha yang diharapkan mampu menggerakkan roda
ekonomi bangsa, khususnya ekonomi pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD), yang
telah terbentuk di masing-masing desa. Ide dasar terbentuknya KUD di masing-masing
desa tersebut untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan juga untuk menunjang
pembangunan desa. Terbentuknya KUD di masing-masing desa, diharapkan mampu
membantu masyarakat desa guna memberikan rasa aman, nyaman dan terpercaya dalam
melakukan roda usaha ekonomi pedesaan.
Di masa sulit dewasa ini ketidakberadaan atau tidak berfungsinya secara maksimal KUD
saat ini, mungkin disebabkan oleh potret masa lalu yang kelam. Banyak KUD yang tidak
dikelola dengan baik, bahkan diselewengkan oleh sebagian oknum-oknum pengurus
KUD. Ketidakpercayaan anggota terhadap pengurus KUD menjadikan KUD tidak
berjalan dengan baik. Sedangkan koperasi yang saat ini tumbuh menjamur adalah
koperasi yang yang didirikan dengan modal pribadi oleh beberapa orang dan dalam
operasionalnya hanya untuk kepentingan pemilik dan pengurus artinya keuntungan yang
diperoleh bukan kemakmuran para anggotanya. KUD hendaknya bangkit untuk ikut serta
membangun bangsa melalui pembangunan ekonomi pedesaan. Peran serta pemerintah
sebagai motor penggerak roda ekonomi hendaknya ikut mendukung keberadaan KUD
guna menggerakkan roda ekonomi desa lebih cepat. Demikian juga, pemerintah bersama-
sama masyarakat desa, memilih pengurus KUD yang tentu memiliki kualitas sumber
daya manusia yang profesional. Maju mundurnya KUD, seringkal i disebabkan oleh
sumber daya manusia (SDM) yang mengelola KUD tersebut. Jika KUD dikelola dengan
baik, diyakini kemajuan akan tampak dengan jelas. Demikian pula sebaliknya, jika KUD
dikelola tidak secara profesional, maka umur KUD amatlah pendek. dukungan terhadap
keberadaan KUD perlu disikapi secara arif dan bijaksana guna keberlangsungan tidak
hanya roda ekonomi pedesaan tetapi juga roda ekonomi Indonesia di masa-masa
mendatang.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Koperasi
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa,
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
6) Semua warga dibina untuk tidak selalu membeli barang yang sifatnya konsumtif,
arahkan warga dalam pembelian barang kanya karena kebutuhan dan bukan karena
ketertarikan yang disebabkan oleh iklan baik di TV , majalah atau Koran.
2.7 Mengoptimalkan Peran KUD
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi
pada khususnya, adalah dengan mengoptimalkan Koperasi Unit Desa (KUD) semaksimal
mungkin. Koperasi sebagai badan usaha yang sekaligus sebagai bentuk gerakan ekonomi
kerakyatan, bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada
umumnya. "Serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju,". Agar koperasi dapat melakukan fungsi dan
peranannya secara efektif, maka butuh suatu dukungan dari semua pihak, sehingga
koperasi benar-benar memiliki peranan penting dan berkembang secara optimal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu koperasi yang telah lama di Indonesia adalah Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi Unit Desa adalah suatu organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan
merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan
yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Aktivitas KUD pada waktu
itu merupakan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada beras, meliputi
pemberian kredit pada petani melalui unit desa, penyaluran saprodi melalui KUD serta
pengolahan hasil dan pemasaran. Untuk mendukung pengelolaan KUD, perlu adanya
peningkatan mutu SDM yang berkecimpung dalam KUD melalui pelatihan-pelatihan
manajemen koperasi. Secara organisasi dan kelembagaan, KUD memililki potensi untuk
diberdayakan dalam rangka mendukung pembangunan pertanian dan mendorong KUD
melaksanakan aktivitas sesuai kebutuhan anggota.
Potensi dan kekuatan KUD adalah punya infrastruktur (gedung dan perlengkapan usaha)
yang memadai. Namun, perlu disadari, KUD juga mempunyai kelemahan, yakni
dikembangkan sebagai koperasi pedesaan dengan keanggotaan yang mencakup seluruh
penduduk pedesaan dengan latar belakang ekonomi yang sangat keterogen, sehingga
nasib petani, yang akan diangkat melalui koperasi, dianggap kurang mendapat perhatian
atau kurang fokus. Bahkan, karena keanggotaan berlansgung secara otomatis, partisipasi
anggota menjadi kurang dan kadang dapat diabaikan sama sekali.
KUD hendaknya bangkit untuk ikut serta membangun bangsa melalui pembangunan
ekonomi pedesaan. Peran serta pemerintah sebagai motor penggerak roda ekonomi
hendaknya ikut mendukung keberadaan KUD guna menggerakkan roda ekonomi desa
lebih cepat. Demikian juga, pemerintah bersama-sama masyarakat desa, memilih
pengurus KUD yang tentu memiliki kualitas sumber daya manusia yang profesional.
Maju mundurnya KUD, seringkali disebabkan oleh sumber daya manusia (SDM) yang
mengelola KUD tersebut. Jika KUD dikelola dengan baik, diyakini kemajuan akan
tampak dengan jelas. Demikian pula sebaliknya, jika KUD dikelola tidak secara
profesional, maka umur KUD akan tidak bertahan.
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah penulis kemukakan dan melihat bahwa peran KUD di
pedesaan harus tetap dipertahankan, maka saran yang dapat penulis kemukakan adalah:
1) Perlu dilakukan pembinaan KUD guna memperkuat peran KUD dalam program
ketahanan pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang mengarah pada
keswadayaan KUD dan anggotanya.
2) Melibatkan kembali KUD dalam penyaluran sarana produksi, pengadaan pangan, dan
program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen KUD melalui
pendidikan perkoperasian, pelatihan, dan pendampingan.
4) Mereformasi kelembagaan KUD dengan mengintegrasikan kelompok tani dan
gabungan kelompok tani sebagai salah satu organ dalam struktur KUD. Dengan
demikian, KUD akan menjadi lembaga ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan
tangguh
pada dasarnya semua koperasi yang didirikan di indonesia memiliki tujuan yang sama,
yaitu mensejahterakan para anggota pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
di indonesia KUD didirikan oleh pemerintah dengan beerbagai macam fasilitas, dana
yang di peroleh koperasi unit desa sama hal nya dengan koperasi yang lain yaitu berasal
dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela para anggota koperasi
tersebut. selain dari para anggota, dana yang di peroleh koperasi ini juga berasal dari
pemerintah melalui anggaran di luar APBN dan APBD.
peranan koperasi disini di harapkan dapat membantu para petani yang ada di desa, dalam
hal ini koperasi bertindak membeli semua hasil panen para petani untuk di jual kembali
dengan harga yang sesuai dengan harga pasar.
biasanya saat panen tiba, para pedagang masuk ke desa untuk memonopoli semua hasil
pertanian. para pedagang membeli hasil pertanian dengan harga yang sangat murah,
sehingga petani mengalami kerugian.
Di tiap desa, keberadaan koperasi unit desa harus tetap dipertahankan sehingga koperasi
dapat menjadi kekuatan ekonomi di setiap desa. Hal-hal yang harus dilakukan sebagai
berikut :
• Melatih generasi muda yang potensial di setiap desa dan membinanya dengan
baik maka KUD pun akan tumbuh di setiap desa serta melibatkan langsung
generasi muda sebagai pengelola.
• Melibatkan unsur masyarakat di setiap desa sebagai pengawas koperasi.
• Menjadikan seluruh warga masyarakat sebagai anggota akan menjadikan koperasi
disetiap desa kuat dan tumbuh berkembang.
selain itu para petani juga mendapatkan fasilitas kredit dari koperasi, dana yang di
peroleh dari kredit ini di gunakan untuk keperluan para petani. biasanya dana ini di
gunakan untuk pembelian pupuk, pembelian bibit dab lain – lain.
demi untuk mensejahterakan para petani, anggota koperasi juga dapat memberikan
pengarahan demi tercapainya tujuan dan peranan dari koperasi unit desa tersebut.
• Bentuk koperasi disetiap desa, anggota semua warga desa , pendirian sesuai
dengan prinsip koperasi yang sebenarnya, sesuai yang disarankan Bung Hatta.
Yaitu modal dari anggota dan kemakmuran untuk anggota. Bentuk koperasi serba
usaha baik untuk pupuk. Sembako, material, dan lain-lain.
• Jangan membuka koperasi hanya untuk simpan pinjam karena memiliki resiko
yang lebih besar, bila salah penggunaan uang maka berakibat macet dikemudian
hari.
• Perlu dilakukan penyuluhan bagaimana menangani koperasi secara professional
• Perlu penyuluhan bagaimana cara meningkatkan hasil pertanian, beternak atau
perkebunan jika ada.
• Arahkan warga desa untuk tidak selalu menggunakan pupuk kimia. Arahkan
warga untuk menggunakan pupuk organik.
• Semua warga dibina untuk tidak selalu membeli barang yang sifatnya konsumtif,
arahkan warga dalam pembelian barang kanya karena kebutuhan dan bukan
karena ketertarikan yang disebabkan oleh iklan baik di TV , majalah atau Koran.
dengan demikian dapat di ketahui betapa pentingnya koperasi bagi masyarakat desa
dalam membangun perekonomian di pedesaan, maka koperasi unit desa ini di harapkan
dapat terus bekerja dengan baik sehingga masyarakat semakin makmur dan sejahtera.