Professional Documents
Culture Documents
A.PENGERTIAN ILMU
Di Indonesia menurut The Liang Gie istilah ilmu atau scien merupakan
suatu perkatan yang bermakna jamak ,yaitu sebagai berikut:
B.PENGERTIAN SOSIAL
Istilah sosial (social dalam bahasa inggris )dalam ilmu sosil memiliki arti
yang berbeda –beda ,misalkan istilah sosial dalam sosialialisme dengan istilah
bepartemen sosial ,jelas keduanya menunjukan makna yang sangat jauh
berbeda.Menurut Soekanto apabila istilah sosial pada ilmu sosial mrnunjuk pada
objeknya,yaiti masyarakat sosialisme adalah suatu ideologi yang pokok pada
prinsip pemilikan umum alat-alat atau produksi dan jasa –jasa bidang
ekonomi .sedangkan istilah sosial pada departemen sosial menunjuk pada
kegiatan –kegiatan di lapangan sosial .Artinya kegiatan –kegiatan yang
ditunjukan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat
dalam bidang kesejahteraan ,sepeti tuna karya,tuna susila,tuna wisma,orang
jompo,anak yatim piatu,dan lain-lain.Selain itu Soekanto mengemukakan bahwa
istilah sosial pun berkenaan dengan prilaku interpersonal,atau yang berkaitan
dengan proses-proses sosial.Secara keilmuan,masyarakat yang menjadi objek
kajian ilmu-ilmu sosial ,dapat dilihat sebagai suatu yang terdiri dari berbagai
segi .Dilihat dari segi ekonomi akan bersangkut paut dengan paktor produkdi
,distribusi,penggunaan barang-barang serta jasa-jasa .Dari segi politik antaralain
berhubungan dengan penggunaan kekuasan dalam masayarakat.Dari segi
antropologi budaya lebih menekanka pada masyarakat dan kebudayaanya,dan
begitu seterusnya untuk ilmu-ilmu sosial yang lainya,seperti geografi
sosial,sejarah,maupun sosiologi.
Begitupun tentang pengertian masyarakat (societi)banyak sarjana terdahulu
yang mendepinisikan apa itu masyarakat dintaranya:
➢ Menurut Mac Iver dan Page mengemukakan bahwa masyarakat adalah
suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama
antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah
laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
➢ Menurut Ralph Linton dalam bukunya yang bejudul “The Study of
Man“ mengemukakan bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok
manusia uang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang di rumuskan
dengan jelas.
➢ Menurut Selo Soemarjan Menyatakan bahwa masyarakat adalah orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian
masyarakat terdiri atas beberapa unsur.
a. Manusia yang hidup bersama
b. Bercampur untuk waktu yang lama
c. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama
Sedangkan yang merupakan bentuk umum pada proses-proses sosial adalah
interaksi sosial, bahkan ahli sosiologi berpendapat bahwa interaksi sosial
tersebut merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial yang di dasarkan pada
berbagai faktor, dan menurut Soekanto di sebabkan melalui :
1. Imitasi
Mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi
interaksi sosial tersebut. Sebab salah satu peran positifnya adalah bahwa
proses imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah
dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
2. Sugesti
Berlangsungnya apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian di terima oleh pihak lain secara
emosi.
3. Identifikasi
Merupakan kecenderungan-kecenderungan ataupun keinginan-keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain.
4. Simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses yang di sebabkan oleh ketertarikan
seseorang oleh pihak lain, baik itu sebatas kerjasama, merasa senang dan tertarik
karena faktor-faktor yang menyebabkan ia patut di kaguminya, maupun karena
merasa adanya keterikatan dengan dirinya.
C. PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN PERKEMBANGAN ILMU-
ILMU SOSIAL
Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf seorang ahli sosiologi Jerman
dan penulis buku “ class and Class Conflict Industrial Society yang di kenal
sebagai pencetus teori konflik Non-Marxis, Merupakan suatu konsef yang
ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin akademik yang
memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Bentuk
tunggal ilmu sosial menunjukan sebuah komunitas dan pendekatan yang saat ini
hanya di klaim oleh beberapa orang saja ; sedangkan bentuk jamaknya, ilmu-
ilmu sosial, mungkin istilah tersebut merupakan bentik yang lebih tepat. Ilmu-
ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi
sosial, politik, bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk ilmu humaniora.
1. Sebagai critical discourse ( wacana kritis ) artinya pada kajian ini membahas
tentang adanya yang keabsahannya tergantung pada kesetiaan pada
persyaratan sistem rasionalitas yang kritis dan pada konvensi akademis yang
berlaku.
2. Sebagai academic interprise memiliki pengertian “ bagiman mestinya “.
3. Sebagai applied science artinya bahwa dalm ilmu sosial itu di perlukan untuk
mendapatkan atau mencapai hal-hal yang praktis dan berguna entah untuk
mewujudkan sesuatu yang di cita-citakan. Contohnya kemakmuran maupun
mengurangi atau meniadakn sesutu yang tidak di inginka contohnya
kemiskinan.
D.METODE ILMIAH
Istilah pendekatan menurut Vernon Van Dyke dalam bukunya yang
berjudul “political science”dikemukakan bahwa suatu pendekatan pada
prinsipnya adalah ukuran –ukuran untuk memilih masalah dan data yang
berkaitan satu sama lain Hal ini diperjelas oleh Kerlinger bahwa pendekata atau
rancangan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh
pemikiran .
Suatu pendekata dalam menelaah sesuatu dapat dilakukan berdasarkan
sudut pandang ataupun tinjauan dari berbagai satu kesatuan karakteristik
maupun cabang ilmu seperti sosiologi,Antropologi,geografi ,ekonomi ,politik
dan sebagainya.
Metode merupakan prosedur yang mewujudkan pla-pola dan tata langkah
dalam suatu penelitian ilmiah(the Liang Gie1999)
Teknik adalah suatu cara operasional yang seringkali bersipat
rutin,mekanis,atauj spesipik untuk dan menangani data dalam
penelitian.sebagai contoh,suatu penelitian tentang gjala-gejala kemasyarakatan
dapat menggunakan metode survei.berbagai teknik yang digunakan misalkan
wawancara,observasi,maupun menyebarkan angket .
Secara etimologi metide dari bahasa Yunani “meta”yang berarti sesudah
dan hodos yang berarti jalan Dengan demikian metode merupakan langkah-
langkah yang diambil menurut urutan tertentu ,untuk mencapai pengetahuan
yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan
(Soeprapto 2003:128)
Menurut rumusan “the World Of Science Encyclopedia”(volume
17:181)metode ilmiah diartikan sebagai prosedur yang dipergunakan oleh
ilmuan-ilmuan dalam pencarian sistematis terhadap pengrtahuan baru dan
peninjauan kembali pengetahuan yang ada.
Menurut George Kneller (1978 ;118) dalam karyanya “Science as a Human
Endeavor “mengemukakan bahwa dengan metode ilmiah kami maksudkan
struktur rasional dari penyelidikan ilmiah yang hipotesisnya disusun dan diuji .
Menurut Arturo Rosenblueth (1970 :1)dalam bukunya”Mind and
Brain”mengemukakan bahwa metode ilmiah sebagai proswdur dan ukuran yang
dipakai oleh ilmuwan-ilmuwan dalam penyusunan dan pengembangan cabang
pengetahuan khusus mereka .
Menurut Harold titus metode ilmiah sebagai proses-proses dan langkah-
langkah yang membuat ilmu-ilmu menghasilkan pengetetahuan .
Langkah-langkah metode ilmiah menurut Sheldon J.Lachman diantarnya:
2.Perancangan penyelidikan
3.Pengumpulan data
E.KEBENARAN ILMIAH
BAB 3
STUKTUR DAN
PERANAN ILMU
A.PENGERTIAN STRUKTUR ILMU
Menurut Joseph J.Schwab dalam tulisanya “Structur Of The Disciplines
Meaning and Significance”konsep struktur bukanlah konsep yang mudah
dipahami hal itu mengacu pada bagian –bagian dari suatu objek dan tata cara
yang saling berhubungan .Menurutnya suatu disiplin ilmu adalah bentuk
konsepsi yang membatasi pokok masalah yang diselidiki dari suatu disiplin
dan pengawasan atau pengendalian terhadap penelitianya Struktur suatu
disiplin ilmu meliputi dua bagian yaitu subtantive conceptual strukture dan
syntactial strukture.Subtantive conceptual Struktur adalah konsep-konsep
yang menjadi kerangka berfikir dalan meneliti sesuatu .Syntactial Stucture
berhubungsn dengan penelitian yang dilakukan oleh disiplin itu.Syntactial
Structure menyangkut masalh-masalah jalan mana yang akan ditempuh dalam
penelitian?cara mengumpulkan data,cara menguji data, kriteria yang dipakai
dalam menetapkan kualitas data,ukuran untuk menentukan bahwa dat yang
diperoleh relevan atau mungkin tidak relevan .
BAB 4
SOSIOLOGI
2. Metode
Para ahli sosiologi dalam penelitiannya banyak menggunakan beberapa
metode penelitian.
a. Metode Deskriptif
Metode ini sering disebut bagian metode empiris yang menekankan pada
kajian masa kini. Secara sngkat, metode deskriptif ini adalah suatu metode yang
berupaya untuk mengungkap pengejaran atau pelacakan pengetahuan. Metode
tersebut dirancang untuk menemukan apa yang sedang terjadi, tentang siapa, di
mana, dan kapan.
Dengan demikian, dalam metode ini pun termasuk metode survei dengan
jumlah sampel yang begitu banyak untuk mengungkap dan mengukur sikap
sosial maupun politik, seperti yang dirintis George Gallup dalam The Literary
Digest (1936). Dalam metode tersebut, pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan pertanyaan – pertanyaan yang disusun melalui angket (kuesioner)
terhadap responden untuk mengukur pendapat atau tanggapan publik tentang
sesuatu yang diteliti (Bailey, 1982: 110; Spencer dan Inkeles, 1982: 32).
b. Metode Eksplanatori
Metode ini pun merupakan bagian metode empiris. Popenoe (1983: 28)
mengemukakan bahwa jika saja dalam studi deskriptif lebih banyak bertanya
tentang apa, siapa, kapan, dan di mana maka dalam studi eksplanatori lebih
banyak menjawab mengapa dan bagaimana. Oleh karena itu, metode ini bersifat
menjelaskan atas jawaban dari pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”.
c. Metode Historis Komparatif
Metode ini menekankan pada analisis atas peristiwa – peristiwa masa silam
untuk merumuskan prinsip – prinsip umum, yang kemudian digabungkan
dengan metode komparatif, dengan menitikberatkan pada perbandingan antara
berbagai masyarakat beserta bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan
persamaan, serta sebab – sebabnya.
d. Metode Fungsionalisme
Metode ini bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga – lembaga
kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.
e. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus merupakan suatu penyelidikan mendalam dari suatu
individu, kelompok, atau institusi untuk menentukan variabel itu, dan
hubungannya di antara variabel memengaruhi status atau perilaku yang saat itu
menjadi pokok kajian (Fraenkel dan Wallen, 1993: 548).
f. Metode Survei
Penelitian survei adalah salah satu bentuk dari penelitian yang umum
dalam ilmu – ilmu sosial.
10.Globalisasi
Istilah globalisasi merujuk pada implikasi tidak berartinya lagi jarak
nasional, regional, maupun teritorial sehingga apapun yang terjadi dan
berlangsung di satu tempat, bukan jaminan bahwa kejadian atau peristiwa
tersebut tidak membawa pengaruh di tempat lain (Ohmae, 2002: 3-30).
11.Patronase
Istilah patronase dalam istilah ilmu – ilmu sosial lebih banyak dikaitkan
dengan bitokrasi sehingga dikenal birokrasi patrimonial. Dalam birokrasi
patrimonial ini serupa dengan lembaga perkawulaan, di mana patron
adalah gusti atau juragan, dan klien adalah kawula. Hubungan antara gusti
dan kawula tersebut bersifat ikatan pribadi, implisit dianggap mengikat
seluruh hidup, seumur hidup, dengan loyalitas primordial sebagai dasar
tali perhubungan (Kuntjoro-Jakti, 1980: 6).
12.Kelompok
Konsep kelompok atau group secara umum dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan orang yang disatukan oleh suatu prinsip dengan pola
rekrutmen hak dan kewajiban tertentu (Holy, 2000:421).
13.Patriarki
Secara harfiah patriarki berarti aturan dari pihak ayah. Istilah ini memiliki
penggunaan yang cukup luas, namun umumnya memiliki kecenderungan
untuk mendeskripsikan kondisi superioritas laki – laki atas perempuan
(Cannel, 2000: 734).
14.Hierarki
Konsep hierarki merujuk kepada suatu jenjang, tatanan, peringkat
kekuatan, prestise, atau prioritas. Ditinjau dari historisnya, secara umum
konsep hierarki diserap oleh ilmu – ilmu sosial pada mulanya hanya
mengacu kepada gereja, pemerintahan pendeta, dan biasanya Gereja
Katolik Roma. Dalam pengertian yang lebih luas, merujuk pada organisasi
bertingkat dari para pendeta atau paderi (Halsey, 2000: 433).
A. TEORI – TEORI SOSIOLOGI
1. Teori Tindakan Sosial dan Sistem Sosial Talcot Parsons
a. Teori Tindakan Sosial
b. Teori Sistem Sosial
1. Teori Evolusi Sosial Herbert Spencer
2. Teori Teknologi dan Ketinggalan Budaya (Cultural Lag) William F.
Ogburn
3. Teori Dramaturgi Erving Goffman
4. Teori Strukturasi Anthony Giddens
5. Teori Globalisasi “of Nothing” George Ritzer
BAB 5
ANTROPOLOGI
A.Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti
maberarti ilmu. Para antropologi sering mengemukakan antropologi merupakan
studi tentang umat manusia dan prilakunya, dan untuk memperolah pengertian
atupnusia dan logos un pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman
manusia.
Secara khusus ilmu antropologi terbagi kedalam 5 sub ilmu yang
mempelajari :
1. Masalah asal dan perkembangan manusia secara biologis
2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam
kebudayaan manusia
4. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam
bahasa yang diucapkan di seluruh dunia
5. Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia
dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa
kini.
1. Antropologi fisik
Mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi
biologisnya dalam berbagai jenis.
2. Antropologi budaya
Memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara
hidupnya dalam masyarakat. Antropolgi budaya lebih menekankan kepada
4 aspek yang tersusun :
a. Pertimbangan politik
b. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan
c. Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya
d. Preferensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati
diri dan emosi.
Seperti yang telah dikemukakan diatas, cabang antropologi budaya ini
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Arkeologi
Adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda
peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan serta
menerangkan prilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan
lama itulah terpantul ekspresi kebudayaannya.
b. Antropologi linguistik
Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang paling
mahir dalam menggunakan simbol-simbol sehingga manusia disebut
homo symbolicum. Disinilah antropologilinguistik berperan. Ia
merupakan deskripsi suatu bahasa maupun sejarah bahasa yang
digunakan.
c. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya
pada kebudayaan-kebudayaannya zaman sekarang, telaahnya pun terpusat
pada prilku manusia, sebagaimana yang dapat disaksikan langsung,
dialami serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya.
Hanya dengan mempelajari mekanisme, struktur, serta sarana-sarana
diluar diri manusia, yakni alat yang digunakan manusia untuk
mentransformasikan dirinya sendiri,dapat kita ketahui alasan perbedaan
keyakinan, nilai, prilaku,dan bentuk sosial antara kelompok satu dengan
yang lainnya.
Secara keseluruhan, yang termasuk bidang-bidang khusus secara tematis
dalam antropologi lainnya,selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah :
1. Antropologi ekonomi
Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan
mengekspresikan diri melalui penggunaan barang dan jasa material.
Ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut mencakup riset tentang
teknologi,produksi,perdagangan. Konsumsi,serta tinjauan tentang
berbagai bentuk pengaturan sosial dan ideologis manusia untuk
mendukung kehidupan materi manusia.
2. Antropologi medis
Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan
kebudayaan yang tampak mempengaruhi evolusi manusia tertuma
berdasarkan hasi-hasil penemuan paleopatologi. Begitu luasnya ruang
lingkup antropologi medis ini, sampai sekarang tiadak mudah untuk
mendefinisikan subjek kajiannya.
3. Antropologi psikologi
Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang
hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan
sosial dari sistem budaya yang ada.
4. Antropologi sosial
Dalam kajiannya, antropologi sosial mendeskripsikan proyek evolusionis
yang bertujuan merekontruksi masyarakat primitif asli dan mencatat
perkembangannya melalui berbagai tingkat peradaban.
4. Prehistori
Merupakan ilmu tentang perkembangan dan penyebaran semua
kebudayaan manusia sejak sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf
5. etnologi
Merupakan bagian ilmu atropologi tentang asas-asas manusia ,
mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari
bangsa-bangsa tertentu yang tersebar dimuka bumi ini pada masa
sekarang.
1. Kebudayaan
2. Evolusi
3. Culture area
4. Enkulturasi
5. Difusi
6. Akulturasi
7. Etnosentrisme
8. Tradisui
9. Ras dan etnik
10.Stereotip
11.Kekerabatan
12.Magis
13.Tabu
14.Perkawinan
A.Generalisasi-Generalisasi Antropologi
1. Kebudayaan
Dalam mengapresiasi budaya bangsa, setiap kebudayaan di samping
memiliki kelemahan juga memiliki keunggulan.
2. Evolusi
Evolusi tidak terbatas pada bidang biologi saja, melainkan meluas pada
bidang sosial dan kebudayaan
3. Culture area
Pertumbuhan kebudayaan menyebabkan timbulmnya unsur-unsur baru
yang akan mendesak unsur-unsur budaya lama ke arah pinggir, sekeliling
daerah pusat pertumbuhan budaya itu
4. Enkulturasi
Proses enkulturasi seseorang terhadap budaya orang lain itu di perlukan
5. Difusi
Orang dapat saja beranggapan bahwa dengan meluasnya unsur-unsur
budaya menyimpulkan bahwa telah terjadi proses difusi budaya
6. Akulturasi
Perpaduan dua budaya tanpa menghilangkan budaya aslinya.
7. Etnosentrisme
Penilaian yang baik terhadap sikap-sikap dan pola kebudayaan
kelompoknya sendiri.
8. Tradisi
Aktivitas kebudayaan yang bermaksud untuk memuaskan suatu rangkaian
dari sejumlah kebutuhan naluri makhluk manusia yang berhubungan
dengan seluruh kehidupannya.
9. Ras dan etnik
Ras merupakan suatu konsep biologi yang valid. Sedangkan konsep etnik
lebih merujuk kepada kesatuan-kesatuan sosial dalam sistem sosial.
10.Stereotip
Berkembangnya prasangka dan stereotip antar etnik yang terjadi di
indonesia akan memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa
indonesia
11.Kekerabatan
Ikatan ibu dan anak dapat diamati dan dinilai secara universal, tetapi
peranan ayah maupun ibu dalam masyarakat tradisional sangatlah
bervariasi.
12.Magis
Magis memang kejam, jahat dan mudah disalah gunakan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan
13.Tabu
Dalam pandangan kaum fungsionalis, tabu memilki nilai-nilai kegunaan
yang perlu dijaga oleh masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan
hidupnya.
14.Perkawinan
Untuk mengatur proses pemilihan pasangan dan perkawinan memiliki
norma yang begitu kompleks.
A.Teori-Teori Antropologi
1. Teori orientasi nilai budaya
a. Dalam kaitannya dengan makna hidup manusia.
b. Berkenaan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
c. Dalam kaitannya dengan persepsi manusia dengan waktu.
d. Dalam kaitannya dengan makna dari pekerjaan.
e. Dalam kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia.
1. Teori evolusi sosiokultural
a. Evolusi sosiokultural meliputi seluruh sistem sosiokultural maupun
komponen-komponen yang terpisah dari sistem tersebut.
b. Evolusi sosiokultural bukanlah proses tunggal.
c. Perbedaan tersebut dapat dirinci sebagai evolusi paralelel, evolusi
konvergen, dan evolusi divergen.
d. Evolusi paralel, merupakan evolusi yang terjadi dalam dua atau lebih
sosiobudaya tang berkembang dengan cara yang sama dan dengan
tingkat yang pada dasarnya sama.
e. Evolusi konvergen, terjadi ketika berbagai masyarakat berbeda
perkembangannya, namun akhirnya mengikuti pola yang serupa
kemajuannya.
f. Evolusi divergen, terjadi ketika berbagi masyarakat yang semula
mengikuti banyak persamaan yang serupa, namun akhirnya mencapai
tingkat perkembangan yang jauh berbeda.
1. Teori evolusi kebudayaan
a. Zaman liar tua
b. Zaman liar madya
c. Zaman liar muda
d. Zaman barbar tua
e. Zaman barbar madya
f. Zaman barbar muda
g. Zaman peradaban purba
h. Zaman peradaban masa kini
1. Teori evolusi animisme dan magic
a. Animisme adalah suatu kepercayaan pada semua benda.
b. Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa
c. Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu dengan
akal dan sisitem pengetahuannya.
d. Ilmu gaib mulanya hanya untuk mengatasi pemecahan masalah hidup
yang berada diluar kemampuan akal dan sistem pengetahuannya.
e. Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil maka mulailah
diyakini bahwa alam semesta dihuni oleh makhluk-makhluk halus
yang lebih berkuasa daripada manusia.
f. Antara agama dan magic itu berbeda.
g. Magic memiliki 2 prinsip utama. Pertama magic simpatetis, kedua
magic senggol.
1. Teori evolusi keluarga
a. Tahap promiskuitas
b. Lambat laun manusia sadar akan hubungan antara ibu dengan anaknya
sebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat.
c. Sistem patriarchate, dimana ayah menjadi kepala keluarga.
d. Perkawinan tidak selalu dari luar kelompok, tetapi dapat juga dari
dalam kelompok yang sama.
1. Teori upacara sesaji
a. Disamping sistem keyakinan dan doktrin sisitem upacara pun
merupakan suatu perwujudan dan religi yang memerlukan studi
analisis khusus.
b. Upacara religi tersebut, biasnya dilaksanakan oleh banyak warga
masyarakat dan memiliki fungsi sosial untuk mengintensifkan
solidaritas masyarakat.
c. Pada prinsipnya, upacara sesaji, dimana manusia menyajikan sebagian
dari seekor binatang, terutama darahnya kepada dewa, kemudian
memakan sendiri sisa daging dan darahnya.
BAB 6
ILMU GEOGRAFI
1. Tempat
Konsep tempat (place) merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup
berada. Dalam analisis geografi, konsep tempat memiliki peran penting
karena kedudukan dan konstribusi tempat member banyak arti dan makna
bagi manusia serta bagi organisasi lainnya.
2. Sensus Penduduk
Sensus penduduk merupakan suatu konsep geografi sosial yang jika dilihat
dari sejarah aktivitasnya, merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan
terluas yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia, dahulunya lebih
berorientasi untuk taksiran kekuatan militer dan perpajakan. Sensus pu
dikembangkan untuk mengumpulkan informasi mengenai perumahan,
sektor manufaktur, pertanian industry pertambangan, dan dunia bisnis
(Taeuber, 2000: 99).
3. Iklim
Iklim menurut Ensiklopedia Indonesia (1984: 1376-1377) adalah keadaaan
rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu, keadaan
variasinya dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya. Unsure-unsur yang
menggambarkan keadaan cuaca atau iklim meliputi suhu udara kelembaban
udara, angin, curah hujaan dan penyinaran matahari. Biasanya, untuk
menggambarkan keadaan iklim, dibuat klafikasi iklim. Klafikasi iklim
memiliki tujuan yang berbeda-beda. Ada yang bertujuan untuk digunakan
dalam bidang pertanian, perdagangan maupun perindustrian.
4. Laut
Laut dalam Ensiklopedia Indonesia (1984: 1974-1975) diartikan sebagai
keseluruhan massa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi
daratan di bumi. Laut yang besar dinyatakan sebagai samudera (lautan).
Dari pantai ke laut dalam, pertama-tama terdapat suatu jalur dasar laut
yang datar, yakni dataran kontinental yang merupakan lanjutan tanah
daratan di bawah permukaan laut. Dari kedalaman lebih kurang 180 meter,
kemiringan itu menjadi lebih besar berupa lereng kontinental, yaitu
lanjutan lereng daratan di bawah permukaan laut. Pada kedalaman 3.000-
6.000 meter baru terdapat dasar laut yang dalam, dalam mentuk cekungan
besar yang dipisahkan oleh punggung-punggung dibawah permukaan laut.
5. Lingkungan
Linkungan dalam ensiklopedia Indonesia (1984: 2021) didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang ada di luar suatu organism, meliputi
lingkungan benda mati (abiotk) dan lingkungan hidup (biotik). Lingkungan
benda mati atau fisik adalah lingkungan di luar suatu organisme yang
terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia,
suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer, dan lain-lain. Lingkungan hidup (biaotik)
adalah lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organism
hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewwan, dan manusia.
6. Benua
Istilah benua dalam Ensiklopedia Indonesia (1984:449)merujuk pada suatu
daratan yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan yang luas tersebut
tidak mendapat pengaruh angin laut sama sekali. Dalam sejarah, dikenal 5
benua yang dihuni manusia, yaitu Asia, Eropa, Amerika. Afrika, dan
Australia. Sedangkan secara geografis, pembagian benua tersebut terbagi
atas 3 benua, yakni Erasia, Afrika, dan Australia. Secara keseluruhan, luas
benua tersebut mencapai lebih kurang 29% dari seluruh permukaan bumi,
dan sisannya (71%) adalah luas samudera
7. Urbanisasi
Konsep urbanisasi memiliki dua pengertian. Pertama, para ahli demografi
lebih banyak menggunakan istilah ini untuk menunjukan redistribusi
penduduk ataupun perpindahan dari wilayah-wilayah pedesaan ke
perkotaan, memberikan makna yang oaling spesifik pada tingkat
konseptua. Kedua, dalam beberapa ilmu sosial lainnya, terutama ekonomi,
geografi, dan sosiologi, urbanisasi merujuk kepada struktur morfologik
yang sedang berubah dari berbagai pemusatan (agglomeration) perkotaan
dan perkembangannya (Sly, 2000: 1116). Pada kajian ini, tentu saja lebih
didasarkan pada kajian yang pertama. Jika terdapat aspek-aspek kajian
kedua, hanyalah sebagai supplement karena satu sama lainnya berkaitan.
8. Peta
Peta adalah pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar
(Esiklopedia Indonesia, 1984: 2698-2699). Gambar itu dapat menyatakan
keadaan fisik bumi, keadaan budaya, ekonomi bahkan politik sekalipun.
Biasanya, tiap titik peta itu menunjukan kedudukan geografis menurut
skala dan proyeksiyang telah ditentukan.
9. Kota
Konsep kota sebenarnya merujuk kepada fenomena yang sangat bervariasi
sesuai dengan perbedaan sejarah dan wilayahnya. Namun, secara umum
istilah kota adalah tempat di wilayah tertentu yang dihuni oleh cukup
banyak banyak orang dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup
tinggi. Studi tentang masyarakat kota tidak hanya terbatas menelaah
masyarakat secara luas, namun juga karakterisik-karakteristik tertentu
dikehidupan internalnya (Hannerz, 2000:110).
10.Mortalitas
Konsep mortalitas merujuk kepada rangkuman tingkat kematian kotor rata-
rata (crude death rate di singkat CDR) penduduk, yaitu jumlah kematian
per tahun per seribu penduduk ( Ewbank, 2000:684). Rangkuman yang
sederhana tersebut mengukur efek mortalitas pada laju pertumbuhan
penduduk. Mortalitas atau CDR dipengaruhi oleh distribusi umum dari
populasi. Oleh karena itu tidak akan banyak berguna membandingkan
mortalitas pada masyarakat yang memiliki tingkat fertilitas yang berbeda
atau pada masyarakat yang terpengaruh oleh migrasi.
11.Khatulistiwa (Ekuator)
Khatulistiwa atau ekuator adalah sebuah konsep yang merujuk kepada
garis khayal yang melingkari bola bumi dan membelahnya menjadi dua
bagian yang sama besar, masing-masing 180 derajat. Garis ekuator inilah
yang sering disebut garis khatulistiwa atau garis lintang nol derajat
(Shadily, 1984:905). Dari garis lintang nol derajat tersebut, untuk kearah
utara disebut gris lintang utara, dan kearah selatan disebut garis lintang
selatan. Beberapa yang dilalui garis khatulistiwa tersebut adalah Indonesia,
Ekuador, Colombia, Brazilia, Kenya, Uganda, Zaire, Kongo, dan Gabon.
Di Indonesia, garis ekuator melintasi kota Pontianak (Kalimantan Barat),
Sasak (Sumatera Barat), Teluk Gorontalo, Kalimantan Timur, Bagian
Selatan Pulau Halmahera, serta pesisir utara Pulau Waigeo di Papua Barat.
12.Demografi
Konsep demografi merujuk kepada analisis terhadap berbagai variabel
kependudukan. Di dalamnya mencakup berbagai metode perhitungan dan
hasil substantif dalam riset mengenai angka kematian (mortalitas), angka
kelahiran (natalitas) migrasi, dan jumlah serta komposisi penduduk atau
populasi (Keyfitz, 2000: 219).
13.Tanah
Istilah tanah merujuk kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan ciri
khas mencakup segala sifat yang sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu
terulang kembali dari lingkungan hidup yang lurus, di atas atau di bawah
wilayah tersebut. Dengan demikian, ia mencakup udara di atasnya, bumi
dan geologi yang melandasinya, hirologi, tumbuhan, dan hewan yang ada
akibat kegiatan manusia di masa lalu dan masa kini, sejauh semua hal
tersebutm menimbulkan pengaruh yang berarti atas penggunaan tanah
tersebut oleh manusia, kini dan kelak kemudian hari (Vink, 1986: 194).
14.Transmigrasi
Transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu, upaya untuk
mencapai keseimbangan penyebaran penduduk, juga dimaksudkan untuk
menciptakan perluasan kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dan pendapatan melalui perpindahan penduduk dari darah
yang padat ( jawa, Madura, dan Bali) ke daerah-daerah yang jarang
penduduknya (Martono, 1986: 180).
15.Wilayah
Konsep wilayah merujuk pada suatu area di permukaan bumi yang relatif
homogen dan berbeda dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa kritera
tertentu (Johnston, 2000: 910). Jadi, kunci dalam geografi kawasan adalah
kawasan yang dibangun di atas sebuah unit spasial yang homoddden.
Konsep itu tampil sebagai kajian tentang bagaimana bagian-bagian bumi
begitu beragam akibat distribusi yang tidak merata dari fenomena alam dan
manusianya (termasuk interkasi keduanya). Berbagai jenis kumpulan
fenomena berada dalam berbagai wilayah, menciptakan kawasan-kawassan
sehingga kajian kawasan menyoroti tentang pembentukan kumpulan-
kumpulan tersebut dan menguraikan cirri-ciri khas berbagai bagian dunia.
D. GENERALISASI-GENERALISAI GEOGRAFI
1. Tempat
Nilai penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu, sekarang maupun
masa sepan terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi,
selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi pengembangan politik-ekonomi.
Hal itu disebabkan makin meningkatnya mobilitas ddan faktor utama
produksi, yaitu modal dan tenaga kerja. Suatu tempat harus memiliki daya
tarik bagi investasi dan pekerja, mereka yang terlibat dalam manajemennya
harus bekerja dengan tujuan tersebut. Hal itu telah menimbulkan
ketertarikan untuk menciptakan dan menjual tempat kepada berbagai
kelompok bisnis.
2. Sensus Penduduk
Sensus penduduk memiliki makna multidimensi, karena darihasil tersebut
dapat memberikan informasi tentang penduduk, angkatan kerja prouktif,
perumahan sector manufaktor, pertanian, perindustrian, pertambangan,
dunia bisnis, dan lain-lain. Dalam praktiknya, sensus penduduk dapat
dilakukan secara de facto maupun de jure (di mana ia dihitung walaupu
tidak ada ketika sensus berlangsung) (Taeuber, 2000:100).
3. Iklim
Masalah-masalah yang sering muncul dalam pembangunan pertanian di
daerah tropis dari segi iklim adalah tanah di daerah tropis beriklim lembab.
Sepanjang tahun mungkin dapat digunakan untuk pertanian, tetapi sebagian
tanah tanah itu tidak cocok untuk didayagunakan menurut pola
pertanianmodrn yang mengandalkan penggunakan teknologi mutakhir
karena tidak dapat dipupuk secara efektif dengan pupuk mineral (Weischet,
1986: 1).
4. Laut
Sebagai Negara bahari, bangsa Indonesia belum optimal dalam melakukan
peberdayaan kelautan atau apa yang dinamakan Revolusi biru masih jalan
ditempat.
5. Lingkungan
Dalam setiap proyek pembangunan, sebelumnya perlu dilakukan analisis
menyeluruh tentang dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Hal itu
bukan hanya kepada perisahaan-perusahaan pemerintah, tetapi juga
perusahaan-perusahaan swasta, terutama sanagat berperan dalam
memperoleh izin resmi usaha tersebut, khususnya bagi kegiatan-kegiatan
yang dianggap peka lingkungan. (O’ Riodan, 2000: 299).
6. Benua
Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya,
bangsa asia lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang
disbanding ddenga bangsa Australia yang lebih sedikit dan rendah tingkat
kepadatan penduduknya.
7. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan salah satu proses perubahan sosial yang tercepat,
khususnya di negara-negara berkembang bahkan dunia. Tranformasi-
transformasi sosial dan demografis yang tumbuh bersamaan dengan
tumbuhnya penduduknya kota di Negara-negara berkembang tersebut,
telah menunjukan pelipat gandaan pertumbuhan demografis yang
memprihatinkan. (Evers, 1995:49).
8. Peta
Para birokrat pemerintah, kaum profesional, maupun intelektual, pada
hakikatnya memerlukan peta. Dsri keperluan untuk pembangunan
ekonomi, pertahanan nasional, perlindungan lingkungan, ekonomi, bisnis,
wisata, industry, maupun untuk memberikan eksplanasi visual dalam
ranah-ranah abstrak yang perlu dipahami secara mendalam. Apalagi jika
peta itu bentuk dan desainnya lebih bersifat dinamis dan interaktif karena
dibuat dengan teknologi yang kian canggih dan menarik, jelas sangat
diperlukan (Monmonier, 2000: 96).
9. Kota
Banyak hal tentang kontak-kontak sosial diperkotaan sebagai sesuatu yang
bersifat impersonal, supervisal, sementara, dan segmental. Hal ini pula
yang dikhawatirkan oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesismis
mengenai kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan
yang dipenuhi industry (Hannerz, 2000: 111).
10. Mortalitas
Terjadinya transisi demografis (demographic transition) yang dikenal
sebagai lingakran siklus demografis, menggambarkan proses perubahan
tingkat mortalitas dan natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi di
mana keduanya menunjukan angka yang tinggi (Caldwel, 2000: 218).
11. Khatulistiwa/Ekuator
Bagi negara-negara yang dilalaui dengan garis khatulistiwa, tidak ada
alasan untuk merasa takut kekurangan sinar matahari. Hal ini jelas berbeda
dengan daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa, hanya
pada bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar
matahari.
12. Demografi
Ledakan demografi dunia, khususnya di Negara-negara berkembang,
memperhatikan kecenderungan yang mencemaskan. Di tahun 1825, saat
Malthus membuat perubahan akhir atas karya aslinya Essay on Population,
kira-kira satu miliyar umat manusia mendiami planet bumi. Akan tetapi,
menjelang itu, industrialisasi dan kedokteran modern memungkinkan
penduduk bertambah dengan laju kecepatan yang makin meningkat. Dalam
seratus tahun berikutnya, penduduk dunia berlipat ganda menjadi dua
miliar, setengah abad berikutnya (dari tahun 1925 ke tahun 1976) berlipat
ganda lagi menjadi 4 miliar, dan menjelang tahun 1990 angka itu melaju
sampai 5,3 miliar (Kennedy, 1995: 28-29).
13. Tanah
Banyak pekerjaan dilaksanakan diatas tanah yang diolah melalui sistem-
sistem hidrologi. Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah
dengan perairan terbuka. Perairan terbuka, sungai, danau, laut, dan
samudera memiliki ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan
dipetakan serta sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan (Vink,
1986: 199).
14. Transmigrasi
Bagi bangsa Indonesia, program transigrasi bukan sesuatu yang baru. Sejak
pertengahan abad ke-19, Etische Politik telah mempengaruhi parlemen
Belanda untuk mengetuk dan membuat penelitian tentang kemakmuran
rakyat daerah-daerah pedesaan di Jawa (demindere wel vaart onderzoek)
yang akhirnya mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi
(purboadiwidjojo), 1986:9), walaupun pelaksanaanya bukan semata-mata
atas dasar kemanusiaan. Begitupun ketika Indonesia memasuki
pascakemerdekaan, pemerintah segera mencanangkan Program
Transmigrasi, terutama untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis
antara Pulau Jawa (termasuk Madura da Bali) yang padat penduduknya
dengan pulau-pulau luar Jawa yang jarang penduduknya (Swasono,
1986:xi; Scholz, 1986: 287).
15. Willayah
Kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Asia jauh melebihi
kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Australia, baik
melalui natalitas, mortalitas, proyeksi kependudukan, serta kesejahteraan.
H. TEORI-TEORI GEOGRAFI
memimpin dunia.
BAB 8
ILMU EKONOMI
A. PENGERTIAN EKONOMI
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara,
yang paling terkenal adalah” mikroekonomi vs makroekonomi”. Selain itu,
subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif,”
mainstream vs heterodox”, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu
terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga
dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya
penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan,
pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya
ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang
mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi
diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand,
informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan
sebagainya.
C. METODOLOGI
Sering disebut sebagai” The queen of social sciences”, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah
satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika,
statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu
ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang
menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke
agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga
hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari
keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama
berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam
menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Sebelum orang mengenal ilmu ekonomi, raja-raja dan para cerdik pandai
pada jaman dahulu menggunakan ilmu filsafat sebagai dasar untuk mengatur
dan memecahkan persoalan ekonomi.
Ilmu ekonomi deskriptif adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya
tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.
Misalnya:
Selain itu ilmu ini juga dibahas khusus secara teori yaitu makro ekonomi
dan mikro ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini membahas gejala-gejala yang timbul
sebagai akibat perbuatan manusia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Cabang yang ketiga dari ilmu ini adalah ekonomi terapan. Ilmu ekonomi
terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang
penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya:
ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dsb.
BAB 9
ILMU PSIKOLOGI
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
Ilmu Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.)
Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi.
Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St.
Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena
perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi.
Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas-
Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume-memberikan sumbangan dalam
bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum
menjadi ilmu pengetahuan.
B. SEJARAH PSIKOLOGI
C. METODE PSIKOLOGI
1. Metodologi Eksperimental
2. Observasi Ilmiah
3. Sejarah Kehidupan
4. Wawancara
5. Angket
6. Pemeriksaan Psikologi
Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam
menjelaskan tingkah laku, yaitu:
1. Psikologi Fakultas
2. Psikologi Asosiasi
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari
manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu
yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia
untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an
yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama
didunia.
Laboratorium Wundt
Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas
stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R
atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek
tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson
kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan
banyak sub-aliran.
Pendekatan kognitif
Pendekatan fenomenologi
E. Kajian psikologi
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan
ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi
dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu
psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi perkembangan
2. Psikologi sosial
3. Psikologi kepribadian
4. Psikologi kognitif
1. Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak
didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak
3. Psikologi kerekayasaan
4. Psikologi klinis
BAB 10
ILMU POLITIK
1. Pemikiran Politik
Subbidang ini merupakan akumulasi bangunan teks dan tulisanpara
filsuf besar yang membingkai pendidikan intelektual. Bagi mereka, tugas
pemikiran politik adalah untuk menemukan makna dan yang asli dari wacana
klasik.
2. Teori Politik
Para ahli teori politik biasanya memiliki gaya sendiri- sendiri,
kendati memiliki cirri umum yang bersifat normative dalan orientasi teori
politiknya yang telah lama berevolusi.
1. Politik Perbandingan
Merupakan asumsi dari para ilmuan politik bahwa focus
perbandingan memberikan satu- satunya cara untuk menjadi ilmu social
murni.
2. Ekonomi Politik
Subidang ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa teori perilaku
politik sebagaimana teori perilaku ekonomi, harus bermula dari premis
sederhana tentang manusia yang suka membangun prediksi dari perilaku
mereka.di sinilah letak hubungan ilmu politik dan ekonomi, dimana manusia
tidak pernah puas menggapai kepentingan diri yang rakus tersebut.
4. Teori Kenegaraan
Teori ini sering diduga merupakan teori politik yang paling padu
dalam memerikan perhatian bagi teori politik kontemporer, pemikiran
politik, administrasi politik, dan hubungan internasional.
5. Hubungan Internasional
Hubungan antarnegara merupakan hubungan internasional, jelas
istilah tersebut sangat menyesatkan bagi subdisiplin ilmu politik yang
mempokuskan pada hubungan lintas Negara dan internegara dalam
diplomasi, transaksi ekonomi, serta perang maupun damai.
Beberapa bidang kajian bidang kajian ilmu politik secara tematis
yang berkembang dewasa ini demikian luas dan banyak ragam seperti
psikologi politik, pluralisme politik, budaya politik, ekonomi politik,
antropologi politik, politik etnik, rekruitmen politik, partai politik,
perwakilan politik, dan birokrasi politik.
A. PENDEKATAN, METODE, TEKNIK, DAN ILMU BANTU
POLITIK
1. Pendekatan
a. pendekatan kuantitatif
b. pendekatan kualitatif
2. Metode
a. metode deskriftif
b. metode analisis
c. metode evaluatif
d. metode klasifikasi
e. metode perbandingan
3. Teknik
Teknik yang banyak digunakan dalam ilmu politik sebenarnya banyak
ragamnya seperti field work, infestigation, questionare, sampling, interview,
opinionnaire, participant observer, schedule, direct observation,case study,
dan action research.
4. Ilmu Bantu
a. Sejarah
b. Filsafat
c. Antropologi
d. Sosiologi
e. Psikologi Sosial
f. Ilmu Ekonomi
g. Ilmu Hukum
h. Ilmu Geografi