Professional Documents
Culture Documents
DAN
HYPERPARATIROIDISM
MAKALAH
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Oleh :
KELOMPOK II
UNIVERSITAS INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan karunianya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah
yang berjudul “Osteoporosis dan Hyperparatiroidism” ini tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah patofisiologi penyakit.
Dalam makalah ini, kami akan menerangkan tentang struktur dan letak hati di
dalam tubuh manusia, beserta penjelasan-penjelasan struktur daripada hati tersebut.
Selain itu, penulis juga akan membahas struktur dan letak kantong empedu, beserta
penjelasan mengenai strukturnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya karya tulis ini. Selain itu, penulis pun mengucapkan terima kasih kepada
para penulis yang tulisannya penulis kutip sebagai bahan rujukan.
Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya
tulis ini karena penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki sejumlah
kekurangan. Penulis juga berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
Tim Penulis
BAB II
OSTEOPOROSIS
2.1 Definisi
o Osteoporosis tipe 1
Disebut juga osteoporosis ideopatik (post-menoposal
osteoporosis), bisa terjadi pada dewasa muda dan usia tua, baik
pria maupun wanita. Pada wanita usia 51-75 tahun 6 kali lebih
banyak dibandingkan dengan pria kelompok usia yang sama.
Osteoporosis tipe 1 berkaitan dengan perubahan hormon setelah
menopause dan banyak dikaitkan dengan patah tulang pada ujung
tulang pengumpil (radius) lengan bawah.
Pada osteoporosis tipe ini terjadi penipisan bagian keras tulang
paling luar (korteks) dan perluasan rongga tulang (trabikula).
o Osteoporosis tipe 2
Disebut juga senile osteoporosis (involutional osteoporosis),
banyak terjadi pada usia di atas 70 tahun, dan dua kali lebih
banyak pada wanita dibandingkan dengan pria pada usia yang
sama. Osteoporosis tipe 2 sering dikaitkan dengan patah tulang
kering (tibia) dekat sendi lutut, tulang lengan atas dekat sendi
bahu, dan patah tulang paha dekat sendi panggul. Kelainan
pertulangan terjadi baik di bagian korteks maupun di bagian
trabikula.
Osteoporosis tipe 2 terjadi karena gangguan pemanfaatan vit D
oleh tubuh, misalnya karena keadaan kebal terhadap vit D (vit D
residen); kekurangan dalam pembentukan vit D (vit D synthesa);
dan kurangnya sel-sel perangsang pembentuk vit D (vit D
reseptor).
- Osteoporosis sekunder
Faktor-faktor risiko terjadinya :
o Gangguan hormon seperti hormon gondok, tiroid dan paratiroid,
insulin pada penderita diabetes mellitus, dan glucocorticoid.
o Zat kimia dan obat-obatan seperti nikotin rokok, obat tidur,
corticosteroid, alkohol, dan heparin (obat untuk menghentikan
pendarahan).
o Lain-lain seperti istirahat total dalam waktu lama, penyakit ginjal,
penyakit hati, penyakit gangguan penyerapan usus
(malabsorption syndroma), penyakit kanker dan keganasan lain,
Sarcoidosis, penyakit sumbatan saluran paru yang menahun,
berkurangnya gaya tarik bumi dalam waktu lama seperti awak
pesawat ruang angkasa yang melanglang buana di ruang angkasa
sampai berbulan-bulan lamanya.
DEXA Femur
Hiperparathyroidsm
T Score