You are on page 1of 2

Tanda dan gejala luka bakar berdasarkan derajat luka bakar:

1. Luka bakar derajat 1 (superficial thickness burn)


Yaitu jika luka bakar hanya mengenai lapisan kulit paling luar (epidermis).
Tanda dan gejalanya hanya berupa kemerahan (eritema), pembengkakan dan disertai rasa
nyeri pada lokasi luka. Tidak dijumpai adanya lepuhan (blister). Kebanyakan luka bakar
akibat radiasi sinar ultra violet (sunburn) termasuk dalam luka bakar derajat 1.

2. Luka bakar derajat 2 (partial thickness burn)


Yaitu jika luka bakar mengenai epidermis hingga lapisan kulit di bawahnya (dermis).
Luka bakar derajat 2 dibagi menjadi:

 Luka bakar derajat 2 dangkal (superficial partial thickness burn), jika luka bakar
mengenai hingga lapisan dermis bagian atas. Tanda dan gejalanya berupa kemerahan
(eritema), tampak ada lepuhan (blister), yaitu gelembung yang berisi cairan, dan
disertai rasa nyeri.
 Luka bakar derajat 2 dalam (deep partial thickness burn), jika luka bakar mengenai
hingga lapisan dermis bagian bawah.

Tanda dan gejalanya berupa kemerahan (eritema), tampak ada lepuhan (blister), tetapi
kadang-kadang tidak disertai rasa nyeri jika ujung saraf sudah rusak.

3. Luka bakar derajat 3 (full thickness burn)


Yaitu jika luka bakar mengenai seluruh lapisan kulit (epidermis, dermis dan jaringan
subkutan).
Tanda dan gejalanya berupa luka bakar yang tampak pucat atau justru tampak hangus, dan
kadang-kadang disertai jaringan nekrotik yang keras berwarna hitam, tetapi tanpa disertai
rasa nyeri karena ujung saraf sudah rusak. Tidak tampak ada lepuhan (blister). Pada luka
bakar derajat 3, kapiler darah, folikel rambut dan kelenjar keringat juga sudah rusak.
Biasanya luka bakar derajat 3 dikelilingi oleh luka bakar derajat 1 dan 2. Luka bakar yang
sangat berat dapat mengenai otot dan tulang.

Tanda dan gejala lainnya yang dapat timbul jika saluran pernapasan juga terpapar api atau
korban menghirup asap, antara lain: rambut hidung tampak hangus, lendir hidung berwarna
hitam, perubahan suara, batuk, mengi, hingga kesulitan bernapas.
Luka bakar yang berat dapat menyebabkan komplikasi seperti syok hipovolemia
(berkurangnya aliran darah dan oksigenasi jaringan akibat kekurangan volume cairan dalam
pembuluh darah), infeksi, gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit, gangguan
pernapasan, kontraktur (jaringan parut luka bakar yang menyebabkan gangguan gerakan
persendian), dll.

Baca Artikel lainnya:


Penyebab Luka Bakar
Penanganan Luka Bakar Ringan

You might also like