TIPOLOGI SISTEM KEPARTAIAN

AA GN ARI DWIPAYANA
(Pasca Pol dan Pemerintahan
UGM)
 REFERENSI
 MAURICE DUVERGES, POLITICAL
APRTIES, THEIR ORGANIZATION AND
ACTIVITY IN MODERN STATE,
METHUEN AND CO, LONDON, 1956
 GIOVANI SARTORI, PARTIES AND
PARTY SYSTEMS,1976.
 MAURICE DUVERGES
 TIGA TIPE SISTEM KEPARTAIAN
1. SISTEM SATU PARTAI (ONE PARTY
SYSTEM)
2. SISTEM DUA PARTAI (TWO PARTY
SYSTEM)
3. SISTEM MULTI PARTAI (MULTI
PARTY SYSTEM)
 SISTEM SATU PARTAI
 HANYA ADA SATU PARTAI YANG
DIAKUI DAN MENDOMINASI SELURUH
PERAN PARTAI POLITIK
 SESUNGGUHNYA TIDAK MEMENUHI
SYARAT SBG SISTEM KEPARTAIAN,
KRN TDK ADA KOMPETISI
 CONTOH: “MENDIANG” UNI SOVIET
 SISTEM DUA PARTAI
 ADANAY DUA PARTAI YG DOMINAN ATAU
BEBERAPA PARTAI NAMUN DITANDAI DG
DOMINANNYA DUA PARTAI
 PARTAI PEMENANG PEMILU MEMEGANG
PEMERINTAHAN, YG KALAH SEBAGAI
OPISISI
 BERKAITAN DENGAN SISTEM PEMILU:
SYSTEM PLURALITAS/MAJORITAS SISTEM
DISTRIKMENGHAMBAT PERTUMBUHAN
PARTAI KECIL
 CONTOH: AGLOSAXON AMERIKA SERIKAT
DAN INGGRIS
 SISTEM MULTI PARTAI
 TERBENTUK KARENA KEMAJEMUKAN
MASYARAKAT
 DIDORONG OLEH SISTEM
PROPORSIOANL PERWAKILAN
MENDORONG MUNCULNYA PARTAI-
PARTAI KECIL
 CONTOH: BANYAK NEGARA SEPERTI
INDONESIA MENERAPKAN SISTEM
MULTI PARTAI
 KELEMAHAN DUVERGES
 STATIS, SEOLAH-SEOLAH MEMILIH
SEBUAH SISTEM SELAMANYA
 SISTEM KEPARTAIAN DINAMIS,
BERGERAK DARI SATU TITIK KE TITIK
BERIKUTNYA, SESUAI DENGAN
TAHAPAN MODERNISASI SERTA
KESADARAN MASYARAKAT AKAN
HAK-HAKA POLITIKNYA
GIOVANI SARTORI, PARTIES AND
PARTY SYSTEMS,1976.
 GIOVANI SARTORI
 SARTORI MENYATAKAN BAHWA SISTEM
KEPARTAIAN DI SATU NEGARA DAPAT BERUBAH-
UBAH, SESUAI DENGAN PERUBAHAN VARIABEL
PEMBENTUKKANNYA.
 ADA EMPAT VARIABEL YG MENENTUKKAN:
1. SISTEM DAN MEKANISME PEMILU YG BERLAKU
2. NILAI DEMOKRASI PD TATARAN OPERASIONAL
YG DIPAHAMI SUATU BANGSA
3. POLA MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
POLITIK YG DIKENAL DALAM NILAI KULTURAL YG
BERLAKU
4. KUAT ATAU TIDAKNYA IDEOLOGI NASIONAL
 VARIABEL KELIMA
 DI NEGARA-NEGARA DIMANA STATE
BERPOSISI SANGAT SUPERIOR
MUNCUL VARIBEL KELIMA: PERAN
DAN INTERVENSI BIROKRASI
PEMERINTAH YG MENDORONG
PERGESERAN SISTEM KEPARTAIAN
 EVOLUSI SISTEM KEPARTAIAN
 DENGAN MENGGUNAKAN DUA INDIKATOR:
KRETERIA NUMERIK (JUMLAH PARTAI) DAN JARAK
IDEOLOGI (IDEOLOGICAL DISTANCE), SARTORI
MENGEMUKAN TUJUH SISTEM KEPARTAIAN:
1. ATOMIZED PARTY SYSTEM
2. POLARIZED PLURALISM PARTY SYSTEM
3. MODERATE PLURALISM PARTY STSTEM
4. TWO PARTY STSTEM
5. PRE DOMINANT PARTY SYSTEM
6. HEGEMONIC PARTY STSTEM
7. ONE PARTY SYSTEM
 ATOMIZED PARTY SYSTEM
 FASE AWAL PERTUMBUHAN PARPOL
 PARPOL RELATIF BANYAK DAN
TERSEBAR SEPERTI ATOM
 LEBARNYA JARKA IDEOLOGIS
 KOMPETISI POLITIK YG TINGGI
POTENSI CHAOS
POLARIZED PLURALISM PARTY
SYSTEM
 ADA LEBIH DARI 5 PARTAI POLITIK
DALAM PARLEMEN
 KOMPETISI POLITIK BERLANGSUNG
MENYEBAR (CENTRIFUGAL)
 JARKA IDEOLOGI ANTAR PARPOL
RELATIF LEBAR LEMAHNYA
IDEOLOGI NASIONAL
MODERATE PLURALISM PARTY
STSTEM
 PARPOL YG MENDAPATKAN KURSI DI
PARLEMEN RELATIF TERBATAS (3-5
PARPOL)
 JARAK IDEOLOGI TIDAK TERLALU
JAUH
 MUNCULNYA KOALISI: KOALISI PARTAI
PEMERINTAH DAN PARTAI OPOSOSI
 TWO PARTY STSTEM
 ADA DUA PARTAI YG BERPELUANG
SAMA MEMENANGKAN PEMILU
 WALAUPUN ADA PARPOL LAIN NAMUN
PERGANTIAN KEKUASAAN
CENDERUNG DIANTARA DUA PARTAI
 DIANGGAP SISTEM KEPARTAIAN YG
IDEAL KRN MENGARAH PD KOMPETISI
YG REATIF SEDERHANA
PRE DOMINANT PARTY SYSTEM
 MESKIPUN ADA BANYAK PARTAI, NAMUN
HANYA SATU PARTAI MENDOMINASI
PARLEMEN DAN SELALU MEMENANGKAN
PEMILU SECARA MUTLAK MENMGUASAI
PEMERINTAHAN
 DOMINASI SATU PARTAI INI KRN
KEUNGGULAN SUMBERDAYA, KADER,
JARINGAN DAN SEBAGAINYA
DIBANDINGKAN PARTAI LAIN
HEGEMONIC PARTY STSTEM
 HEGEMONIC PARTY STSTEM
TERDIRI DARI DUA VARIAN:
1. PRAGMATIC
2. IDEOLOGICAL
 DALAM HPS HANYA SATU PARTAI
POLITIK, YG LAINNYA SEBAGAI
‘SATELITE” KOMPETISI FORMAL
 ONE PARTY SYSTEM

 HANYA ADA SATU PARTAI POLITIK

 TIDAK ADA RUANG POLITIK UNTUK
MUNCULNYA PARTAI POLITIK LAIN
 MEMPUNYAI SEJUMLAH VARIAN:

1. PRAGMATIC
2. AUTHORITARIAN
3. TOTALITARIAN
 ONE PARTY SYSTEM
HEGEMONIC PART SYTEM
PENDULUM

PRE DOMINAN PART SYSTEM

TWO PARTY
SYSTEM
MODERATE PLURALISM
POLARIZED PLURALISM
ATOMIZED
 BERGERAKNYA PENDULUM
 PENDULUM BERGERAK SECARA DARI SATU TITIK
KE TITIK LAIN. MISALNYA DARI ATOMIZED APRTY
SYSTEM KE TWO PARTY SYSTEM FAKTOR
PENDORONGNYA MODERNISASI (MOBILISASI
SOSIAL) KENAIKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
TUNTUTAN BERBEDA, NAMUN ADA KESEPAKATAN
UMUM (COMMON SENSE) MASYARAKAT TTG
TUJUAN AKHIR MODERNISASI MASYARAKAT YG
DEMOKRATIS
 PADA AKHIRNYA PENDULUM BERHENTI PADA
TITIK KESEIMBANGAN; FORMAT TWO PART
SYSTEM
SISTEM KEPARTAIAN YG IDEAL
 SISTEM KEPARTAIAN YG IDEAL
MENSYARATKAN:
 1. TERBUKANYA RUANG KOMPETISI YG
SEHAT DANS EIMBANG ANTAR PARPOL
DALAM PEMERINTAHAN SEHG
MEMUNGKINKAN ADANYA PERGANTIAN
PEMERINTAHAN
 2. PARTAI PEMENANG MENJADI
PEMERINTH, SEDANGKAN YG MINORITAS
(KALAH) MENJADI OPOSISI
DUA RANGKAIAN (CONTINUUM)
 PERTAMA, PARTY STATE SYSTEM, PARTAI POLITIK
IDENTIK DG NEGARA, SEHINGGA SULIT
MEMBEDAKAN PARTAI POLITIK DENGAN NEGARA.
SESUNGGUHNYA TDK ADA SISTEM KEPARTAIAN
DLM STRUKTUR POLITIK YG BERPUSAT PADA
NEGARA (MONOCETRISM) KEPENTINGAN
PARPOL IDENTIK DENGAN KEPENTINGAN NEGARA;
NEGARA MEMBATASI RUANG GERAK PARPOL.;
SERTA BERSIFAT NON KOMPETITIF
 TERMASUK TIPE INI; ONE PART SYSTEM DAN
HEGEMONIC PARTY SYSTEM
DUA RANGKAIAN (CONTINUUM)
 TIPE KEDUA ADALAH PARTY SYSTEM
BERSIFAT KOMPETITIF, NEGARA
MELINDUNGI HAK-HAK PARPOL DALAM
MENJALANKAN FUNGSINYA.
 TERMASUK DALAM TIPE INI: ATOMIZED
PARTY SYSTEM, POLARIZED PLURALISM
PARTY SYSTEM, MODERATE PLURALISM
PARTY STSTEM, TWO PARTY STSTEM DAN
PRE DOMINANT PARTY SYSTEM
 PARTY STATE SYSTEM
ONE PARTY HEGEMONIC

TOTALITARIAN AUTHORITARIAN PRAGMATIC

IDEOLOGICAL PRAGMATIC

MONOCETRISM

MAXIMUM REPRESSION MINIMUM

LEVEL OF MASS MANIPULATION

 PARTY STATE SYSTEM
 MENUNJUKKAN LEVEL REPRESIF (FISIK-NON FISIK)
YG MENGHASILKAN MOBILISASI MASSA SEMAKIN
KE KANAN SEMAKIN MINIMUM, SEMAKIN KE KIRI
SEMAKIN REFRESIF
 VARIAN PRAGMATIC PADA HEGEMONIC PS, IKATAN
STATE-PARTY SEMAKIN MELEMAH, SEHG
BERPOTENSI BERKEMBANG KE ARAH PRE
DOMINANT PARTY SYSTEM  TIPE PARTY SYSTEM
(KOMPETITIF)
 INI BISA TERJADI KRN DILAKUKAN LIBERALISASI
DAN MODIFIKASI SISTEM YG MONOCENTRIM, DG
MENGURANGI TEKANAN (OPRESION)
PERUBAHAN RULE OF TGE GAME
 KETERPUTUSAN
(DISCONTINUITY)
 ANTARA PARTY STATE SYSTEM
DENGAN PARTY SYSTEM ADA
KETERPUTUSAN
 KEDUANYA BEKERJA DENGAN LOGIKA
YG BERBEDA: DLM PARTY STATE
PARPOL LEBIH MELAYANI NEGARA;
PARTY SYSTEM LEBIH PLURALIS DAN
KOMPETITIF (MEMBERIKAN RUANG
KOMPETISI ANTAR PARPOL)
 PARTY SYSTEM

PREDOMINAN TWO PARTISM MODERATE POLARIZES

PLURALISM MULTIPARTISM

ATOMIZED
MULTIPARTISM
PLURALISM

MINIMUM EXPRESSION MAXIMUM

LEVEL OF MASS PRESSURE

 PARTY STATE SYSTEM
 LEVEL DARI PLURALISM KEMAMPUN
MENYALURKAN EKSPRESI
PRESSURE PADA NEGARA
 SEMAKIN KE KANAN SEMAKIN
EKSPRESIF,S EMAKIN KE KIRI
SEMAKIN REPRESIF
 SIMPUL WACANA
 SISTEM KEPARTAIAN BISA DIUKUR DG JUMLAH PARTAI
 JUMLAH PARTAI MENUNJUKKAN (MEREFLEKSIKAN)
PEMILIHAN MASYARAKAT DAN TINGGI RENDAHNYA
IDEOLOGI
 SEMAKIN BANYAK JUMLAH PARTAI, SEMAKIN TINGGI
JARAK IDEOLOGI (IDEOLOGICAL DISTANCE OF
SEGMENTATION), STRUKTUR POLITIKNYA MULTIPOLAR,
KOMPETISI CENDERUNG MENYEBAR (CENTRIFUGAL)
 SEBALIKNYA, JUMLAH PARTAI YG MINIMAL, SEMAKIN
KECIL SEMAKIN TINGGI INTENSITAS IDEOLOGI
(IDEOLOGICAL INTENSITY).
 SISTEM KEPARTAIAN YG IDEAL; DUA PARTAI DG
DERAJAT FRAGMENTASI YG RENDAH JARAK IDEOLOGI
YG TIDAK TERLALU LEBAR, KOMPETISI SEIMBANG DAN
MEMUSAT (CENTRIPENTAL)
 SIMPUL WACANA
 ANATARA ONE PARTY DAN HEGEMONIC
SECR STRUKTURAL MASUK DALAM
UNIPOLAR SYSTEMMONOPARTISM
 ANTARA TWO PS DG MODERATE
PLURALISM PS SECARA STRUKTURAL
SERUPA BIPOLAR SYSTEM
 EXTREME MULTIPARTISM CENDERUNG
ATOMIZE MASUK KATEGORI MULTIPOLAR
SYSTEMS
 BIPOLAR DAN MULTIPOLAR SAMA-SAMA
POLIPATISM
SISTEM KEPARTAIAN DI INDONESIA
 EVOLUSI SISTEM KEPARTAIAN
 PASCA KEMERDEKAAN (1945-1966):
1. JUMLAH PARTAI POLITIK LEBIH DARI
LIMA
2. JUMLAH MENCERMINKAN PEMILIHAN
SOSIAL
3. JARAK IDEOLOGI TINGGI
4. KOMPETISINYA MENYEBAR
 EVOLUSI SISTEM KEPARTAIAN
 ORDE BARU (1966-1998) VARIAN PRAGMATIC
HEGEMONIC PARTY SYSTEM SISTEM YG TERLETAK
ANTARA SATU PARTAI DENAGN PARTAI DOMINAN
1. HANYA ADA SATU PARTAI POL YG EFEKTIF MEMBENTUK
OPINI DAN MEMOBILSIASI MASSA
2. KOMPETISI BERSIFAT FORMAL
3. PARTAI-PARTAI LAIN (PDI & PPP) DIAKUI EKSITENSINYA
PARTAI KELAS DUA (DIBERI LISENSI)
4. NAMUN, PERANAN PARTAI DIBUAT MINIMAL (TDK TERJADI
KOMPETISI YG SEJAJAR DAN SEIMBANG)
5. TIDAK MEMUNGKINKAN TERJADINYA ROTASI KEKUASAAN
(PEMERINTAHAN) KEBIJAKAN PUBLIK DIKUASAI SATU
PARTAI
6. SISTEM KEPARTAIAN YANG HEGEMONIK INI DIBANGUN
UNTUK TUJUAN PRAGMATIS (PEMBANGUNAN).
 EVOLUSI SISTEM KEPARTAIAN
 PENOPANG SISTEM KEPARTAIAN HEGEMONIK:
1. REFRESIVITAS NEGARA
2. DEPOLITISASI-DEILOGISASI MASSA MASA
MENGAMBANG
3. EMASKULASI/ PENGEBIRIAN PARPOL FUSI
PARPOL
4. NETRALITAS BIROKRASI POLITISASI OLEH
GOLKAR
5. KONTROL THD ELECTORAL MECHINE DEWAN
PEMBINA DAN JALUR ABRI, BIROKRASI, GOLKAR
6. MANIPULASI ELECTORAL PROCESS
KECURANGAN DLM PEMILU UTK MEMENANGKAN
GOLKAR
SEKIAN & TERIMA KASIH
 EVOLUSI SISTEM KEPARTAIAN
 REFORMASI (1998) PERGESERAN DARI
HEGEMONIC PS KE SISTEM YG LEBIH
PLURAL DAN KOMPETITIF?
1. JUMLAH PARTAI POLITIK MENINGKAT
TAJAM
2. KOMPETISI POLITIK TINGGI AMSING-
MASI
3. NAMUN, IDEOLOGI POLITIK TIDAK
TERPOLARISASI
4. MUNCULNYA PEMERINTAHAN KOALISI
TDK ADA OPOSISI SECARA FORMAL
 EVOLUSI SISTEM KEPARTAIAN
 EVOLUSI SISTEM KEPERTAIAN
DIDORONG OLEH:
1. PERUBAHAN STRUKTUR POLITIK
NEGARA TDK DOMINAN
LIBERALISASI POLITIK
2. PERUBAHAN RULE OF THE GAME
UU NO, 2, 3 TAHUN 1999