You are on page 1of 40

MANAJEMEN FISIOTERAPI

HEMIPLEGI/STROKE

FISIOTERAPI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2009
STROKE
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-
gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh
penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain
dari itu.

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh


darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan
otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya
aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran
darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya
sumbatan,penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
Macam-macam stroke
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik
maupun stroke hemorragik.

Stroke iskemik
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah
yangmenyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau
keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke
Iskemik.
Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
Stroke Trombotik:proses terbentuknya thrombus
yang membuat penggumpalan.
Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh
bekuan darah.
Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah
ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan
denyut jantung.
Strokehemoragik adalah stroke yang
disebabkan olehpecahnya pembuluh
darah otak. Hampir 70% kasus
stroke hemoragik terjadi pada
penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi
didalam jaringanotak.
Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi
pada ruangsubaraknoid (ruang sempit antara
permukaan otak dan lapisan jaringan yangmenutupi
otak).
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejalastroke terbagi
menjadi berikut:
Bagiansistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku,
menurunnya fungsisensorik
Batangotak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun
kemampuan membau,mengecap, mendengar, dan melihat parsial
atau keseluruhan, refleksmenurun, ekspresi wajah terganggu,
pernafasan dan detak jantung terganggu,lidah lemah.
Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingatmenurun,
hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalamwaktu 24 jam,
dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack(TIA), dimana
merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.
1. Pengaruh terhadap status mental
• Tidak sadar : 30% – 40%
• Konfuse : 45% dari pasien biasanya sadar

2. Daerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan


menimbulkan:
• Hemiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (30%-80%)
• Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35%-50%)
• Apraksia bila mengenai hemisfer non dominant(30%)

3. Daerah arteri serebri anterior akan menimbulkan gejala:


• hemiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai (30%-
80%)
• inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana
yang terkena
4. Daerah arteri serebri posterior
• Nyeri spontan pada kepala
• Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35-50%)

5. Daerah vertebra basiler akan menimbulkan:


• Sering fatal karena mengenai pusat-pusat vital di
batang otak
• Hemiplegia alternans atau tetraplegia
• Kelumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata,
kesulitan menelan, emosi labil)
Apabila dilihat bagian hemisfer mana yang terkena, gejala dapat
berupa:
1. Stroke hemisfer kanan
• Hemiparese sebelah kiri tubuh
• Penilaian buruk
• Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sebagai
kemungkinan terjatuh ke sisi yang berlawanan

2. stroke hemisfer kiri


• mengalami hemiparese kanan
• perilaku lambat dan sangat berhati-hati
• kelainan bidang pandang sebelah kanan
• disfagia global
• afasia
• mudah frustasi
hemiplegia
Hemiplegia adalah kelumpuhan total pada lengan,
kaki, dan badan di sisi yang sama dari tubuh.
Hemiplegia lebih berat dibanding dengan hemiparesis
, dimana satu setengah tubuh telah menandai
kelemahan kurang. Hemiplegia mungkin bawaan atau
yang diperoleh dari suatu penyakit atau stroke .
Hemiplegia bukan merupakan gangguan kesehatan
biasa. Pada individu tua, stroke merupakan penyebab
paling umum hemiplegia. Pada anak-anak, mayoritas
kasus hemiplegia tidak memiliki penyebab
diidentifikasi dan terjadi dengan frekuensi sekitar satu
dalam setiap seribu kelahiran. Para ahli menunjukkan
bahwa mayoritas kasus hemiplegia yang terjadi sampai
dengan usia dua harus dianggap cerebral palsy sampai
terbukti sebaliknya.
Hal ini juga diketahui bahwa kejadian hemiplegia jauh
lebih tinggi pada bayi prematur daripada bayi panjang.
Ada juga kejadian tinggi hemiplegia selama kehamilan
dan para ahli percaya bahwa hal ini mungkin terkait
dengan baik trauma persalinan, penggunaan forseps
atau beberapa peristiwa yang menyebabkan cedera otak.

Hemiplegia pada orang dewasa termasuk trauma ,


perdarahan , otak infeksi dan kanker . Individu yang
tidak terkontrol diabetes , hipertensi atau mereka yang
merokok memiliki kesempatan lebih tinggi terkena
stroke. Kelemahan pada satu sisi wajah mungkin terjadi
dan mungkin karena infeksi virus, stroke atau kanker.
Tanda dan gejala hemiplegia
Hemiplegia berarti kelemahan parah dari anggota
badan pada satu sisi tubuh tetapi fitur tertentu dapat
sangat bervariasi dari orang ke orang. Masalah bisa
meliputi:
Kesulitan dengan kiprah
Kesulitan dengan saldo sambil berdiri atau berjalan
Memiliki kesulitan dengan motor kegiatan seperti
memegang, menggenggam atau menjepit
Peningkatan kekakuan otot
Otot kejang
Lanjutan. . .
Kesulitan dengan berbicara
Kesulitan menelan makanan
Keterlambatan yang signifikan dalam mencapai tahap
perkembangan seperti berdiri, tersenyum, merangkak
atau berbicara
Mayoritas anak yang menderita hemiplegia juga
memiliki perkembangan mental yang abnormal
Perilaku masalah seperti kecemasan, kemarahan,
lekas marah, kurang konsentrasi atau pemahaman
Emosi-depresi
ANFIBIPAGI STROKE/HEMIPLEGI
ANATOMI STROKE
untuk memudahkan pengertian kita, otak dapat
dianggap tersusun dari dua belahan otak besar (hemisfer
serebri), batang otak dan otak kecil (serebellum). Batang
otak merupakan bangunan ramping yang ke belakang
melanjutkan diri sebagi medula spinalis (batang saraf
dalam tulang belakang). Pesan-pesan yang menuju dan
berasal dari anggota tubuh serta badan dan hemisfer
serebri akan dihantarkan lewat medula spinalis serta
batang otak. Ada komunikasi bebas dia antara
serebelum, yang berhubungan dengan fungsi koordinasi
dan batang otak, demikian pula dengan hemisfer serebri,
madula spinalis serta lengan dan tungkai.
Arteri karotis dan arteri vertebralis
pengaliran darah keotak dilaksanakan melalui dua
pembuluh nadi (arteri) karotis dan dua pembuluh
nadi vertebralis.
arteri karotis mengalirkan sekitar 70% dari
keseluruhan jumlah darah otak sementara arteri
vertebralis merberikan 30% sisanya. Arteri karotis
bercabang menjadi arteri serebri anterior serta arteri
serebri madia yang memperdarahi bagian depan
hemisfer serebri, kecuali pusat penglihatan pada
bagian belakang otak dan bagian otak dibalik lobus
temporalis.
Lingkarang wilisi
di dalam kepala, empat pembuluh nadi bergabung
dalam suatu sistem seperti lingkaran yang dinamakan
lingkaran (sirkulus) wilisi. Sistem ini memungkinkan
pembagian darah di dalam kepala untuk mengimbangi
setiap gerakan leher kalau aliran darah dalam salah
satu pembuluh leher mangalami kegagalan. Sistem
lingkaran tersebut juga sangat membantu kalau ada
penyakit yang menyumbat salah satu dari keempat
pembuluh nadi.
Lingkaran wilisi
PATOFISIOLOGI STROKE
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di
dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga
menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini
sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri
karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke
sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas
dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah,
kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis
beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena
adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain,
misalnya dari jantung atau satu katupnya. Strok semacam
ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral
= pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada
penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan
penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama
jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan strok. Emboli lemak


terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah
dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung
di dalam sebuah arteri.
Strok juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi
menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang
menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan
amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah
di otak dan menyebabkan strok.

Tekanan darah rendah yang tiba-tiba bisa menyebabkan


berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya
menyebabkan seseorang pingsan. Strok bisa terjadi jika
tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun.
Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan
darah yang banyak karena cedera atau pembedahan,
serangan jantung atau gangguan irama jantung.
Patologi hemiplegi
 Yang umum menyebabkan sebagian besar hemiplegia
adalah kecelakaan serebrovaskular , juga dikenal sebagai
stroke. Stroke dapat menyebabkan berbagai gangguan
gerak, tergantung pada lokasi dan keparahan lesi .
Hemiplegia umum ketika stroke mempengaruhi saluran
kortikospinalis . Penyebab lain hemiplegia termasuk cedera
tulang belakang , khusus -Séquard sindrom Brown , cedera
otak traumatis , atau penyakit yang mempengaruhi otak .
Sebagai lesi yang mengakibatkan hemiplegia terjadi di otak
atau sumsum tulang belakang, otot hemiplegic
menampilkan fitur dari Upper Motor Neuron Syndrome.
Fitur lain dari kelemahan termasuk penurunan mengontrol
gerakan, clonus (serangkaian paksa kontraksi otot cepat),
spastisitas , berlebihan refleks tendon dalam dan
penurunan daya tahan.
ETIOLOGI STROKE
Ada beberapa factor risiko stroke yang sering
teridentifikasi, yaitu ;
1. Hipertensi, dapat disebabkan oleh aterosklerosis atau
sebaliknya. Proses ini dapat menimbulkan pecahnya
pembuluh darah atau timbulnya thrombus sehingga
dapat mengganggu aliran darah cerebral.
2. Aneurisma pembuluh darah cerebral
Adanya kelainan pembuluh darah yakni berupa
penebalan pada satu tempat yang diikuti oleh penipisan
di tempat lain. Pada daerah penipisan dengan maneuver
tertentu dapat menimbulkan perdarahan.
3. Kelainan jantung / penyakit jantung
Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan
endokarditis. Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output
dan menurunkan aliran darah ke otak. Ddisamping itu dapat terjadi proses
embolisasi yang bersumber pada kelainan jantung dan pembuluh darah.
4. Diabetes mellitus (DM)
Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2 alasan, yeitu
terjadinya peningkatan viskositas darah sehingga memperlambat aliran
darah khususnya serebral dan adanya kelainan microvaskuler sehingga
berdampak juga terhadap kelainan yang terjadi pada pembuluh darah
serebral.
5. Usia lanjut
Pada usia lanjut terjadi proses kalsifikasi pembuluh darah, termasuk
pembuluh darah otak.
6. Polocitemia
Pada policitemia viskositas darah meningkat dan aliran darah menjadi
lambat sehingga perfusi otak menurun.
7. Peningkatan kolesterol (lipid total)
Kolesterol tubuh yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis
dan terbentuknya embolus dari lemak.
8. Obesitas
Pada obesitas dapat terjadi hipertensi dan peningkatan kadar
kolesterol sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada
pembuluh darah, salah satunya pembuluh drah otak.
9. Perokok
Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh
nikotin sehingga terjadi aterosklerosis.
10. kurang aktivitas fisik
Kurang aktivitas fisik dapat juga mengurangi kelenturan fisik
termasuk kelenturan pembuluh darah (embuluh darah menjadi
kaku), salah satunya pembuluh darah otak.
Etiologi hemiplegi
Vascular: pendarahan otak , [stroke, neuropati diabetic
Infektif: ensefalitis , meningitis , abses otak
Neoplastik: glioma - meningioma
Demielinasi: sclerosis disebarluaskan , lesi ke kapsul internal
Trauma: laserasi otak, hematoma subdural jarang
menyebabkan hemiplegia adalah karena suntikan bius lokal
diberikan intra-arterially cepat, bukan diberikan dalam
cabang saraf.
Bawaan: cerebral palsy
Disebarluaskan: multiple sclerosis
Psikologis: Parasomnia ( nokturnal hemiplegia)
MANAGEMENT FOR STROKE/HEMIPLEGI
Ada 3 tahap manajeman stroke : menejemen medis,
rehabilitasi dan pencegahan (tidy’s physiotherapi)

MEDICAL MANAGEMENT
adalah penting untuk menetapkan jenis stroke yang
terjadi, karena menejemen medis akan tergantung
pada apakah itu adalah iskemik atau pendarahan.
Pedoman klinis nasional untuk stroke yang
diterbitkan oleh perguruan tinggi kerajaan dari dokter.
Secara garis besar parawatan yang disarankan
menejemen medis biasanya terdiri dari pengobatan
setiap patologi yang mendasari dan pencegahan
kompikasi sekunder
PHYSIOTHERAPIST MANAGEMENT
Manajemen fisioterapi mengikuti pendekatan
pemecahan masalah dan melibatkan unsur-unsur
berikut :
1. Rehabilitasi gerakan
2. Memaksimalkan fungsi
3. Pencegahan komplikasi sekunder
4. Pengobatan sosial/psikologis terapi
From tidy’s physiotherapy typical time history for
stroke rehabilization
Prinsip-prinsip fisioterapi untuk
hemiplegi
 pertahankan jalan napas yang bebas dan ventilasi
adekuat dengan
1. Latihan pernafasan
2. Drainase postural
3. Vibrasi
4. Batuk dengan bantuan
 Hambatlah timbulnya pola aktivitas refleks yang
abnormal dengan
1. Mengusahakan posisi yang menghambat refleks
2. Pola gerakan yang menghambat refleks
Lakukan komunikasi- baik verbal maupun non verbal
Tambah rangsangan sensorik dengan
1. Pengaruh gaya berat pada ekstremitas
2. Rangsangan-rangsangankutaneus aferen
 Pertahankan lingkup sendi dan panjang oto dengan
1. Gerakan pasif
2. Gerakan aktif dengan bantuan
 Usahakan tonus yang normal
 Usahakan reaksi-reaksi keseimbangan
Usahakan geraka-gerakan yang dipengaruhi kemauan
1. Gerakan fungsional dengan urutan yang sesuai
dengan pertumbuhan
2. Teknik-teknik pemindahan berat
3. Usahakan gerakan sendi tersendiri dengan urutan
proksimal sampai distal
4. Usahakan agar mampu menempatkan ekstremits di
ruang
5. Penggunaan rangsangan aferen (kutaneus dan
proprioseptif )
 Re-edukasi dari aktivitas fungsional dengan
pemilihan dan penggunaan dari aktivitas-aktivitas
sehari-hari agar tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip terapi lain
THANK YOU

You might also like