You are on page 1of 12

WELCOME

TO
OUR
PRESENTATION.....
.
Disusun Oleh :
 Dona Yunita
 Dwi Puji Astuti
 Lis Indarti
 Primatya Ayu Syriendha
 Melyana
 Nobertus Lingker
 Ratna Juwita Sari
 Raudhatul Adawwiyah
 Refy Febriana
 Rio Ramadhani
 Sinta Ayuningtias
 Widya Astuti Alhajj
TEORI DISONANSI KOGNITIF
&
TEORI PERTUKARAN
SOSIAL
TEORI DISONANSI KOGNITIF
 Ahli psikologi beranggapan bahwa manusia umumnya bersifat
konsisten
 Festinger mengatakan manusia selalu logis dan termotivasi untuk
menjaga konsisten kognitif itu namun harus berhadapan dengan
kenyataan bahwa perilaku manusia sering kali irasional
 Rumusan teori disonansi kognitif lebih terpusat pada apa yang akan
terjadi bila ketidaksesuaian di antara sikap atau antara sikap dan
kenyataan
 Unsur kognitif adalah setiap pengetahuan, opini atau apa yang
dipercayai orang mengenai diri sendiri atau mengenai perilakunya
 Unsur kognitif/ kognisi-kognisi ini umumnya dapat hadir secara
damai (konsisten) tapi kadang-kadang terjadi konflik di antara
mereka (inkonsisitensi)
 Dan sewaktu terjadi bentuk di antara kognisi-kognisi terjadilah
disonansi
 Inti dari teori disonansi kognitif sebenarnya sederhana saja antara elemen-
elemen kognitif mungkin terjadi hubungan-hubungan yang tidak pas
(nontiffing relations)yang menimbulkan disonansi (kejanggalan), disonansi
menimbulkan desakan untuk mengurangi disonansi tersebut dan
menghindari peningkatan
 Hasil dari desakan tersebut dalam perubahan – perunbahan kognisi,
perubahan tingkah laku dan menghadapkan diri pada beberapa formasi dan
pendapat – pendapat baru yang sudah diseleksi lebih dulu
 Pada kenyataannya disonansi kognitif selalu terjadi dalam kaitan elelmen –
elemen kognitif yang saling berhubungan, maka terlebih dahulu perlu
didefinisikan istilah elemen dan hubungan
 Elemen kognisi adalah yaitu hal – hal yang diketahui seseorang tentang
dirinya sendiri, tingkah lakunya dan lingkungannya
 Kognisi dijadikan untuk menunjuk kepada setiap pengetahuan, pendapat,
keyakinan/perasaan seseorang tentang dirinya sendiri atau lingkungannya
 Faktor yang paling menentukan elemen-elemen kognitif adalah kenyataan
(rediks)
 Elemen kognitif berhungan dengan hal-hal yang nyata ada di lingkungan
dan hal-hal yang terdapat dalam dunia kejiwaan seseorang.
4 macam kasus disonansi
Inkonsistensi
logis
Norma dan Budaya
Pendapat yang Inkonsisten
dengan perbuatan
Pengalaman masa lalu
Konsekuensi-konsekuensi Disonansi
>Pengurangan Disonansi, melalui 3
kemungkinan :
-Mengubah elemen tingkah laku
-Mengubah elemen kognitif lingkungan
-Menambah elemen kognitif baru
>Penghindaran Disonansi, adanya disonansi
selalu menimbulkan dorongan untuk
menghindari disonansi tersebut
Dampak Teori
>Pembuatan keputusan
Keputusan dibuat berdasarkan situasi konflik, kadar disonansi setelah pembuatan
suatu keputusan tergantung pada pentingnya keputusan itu dan kemenarikan
alternative yang tidak terpilih.

>Paksaan untuk mengalah


Dalam situasi publik, seseorang dapat dipaksakan untuk melakukan sesuatu (dengan
ancaman hukuman ataupun menjanjikan hadiah). Kalau perbuatan itu tidak
sesuaidengan yang dikehendakinya sendiri maka akan timbul disonansi.

>Ekspose pada Informasi


Disonansi akan mendorong pencarian informasi baru, kalau disonansi hanya sedikit
atau tidak ada sama sekali, maka usaha untuk mencari informasi baru juga tidak ada

>Dukungan sosial
Jika seseorang tahu bahwa pendapatnya berbeda dari orang lain, maka timbulah apa
yang disebut “kekurangan dukungan sosial” (lack social support)
TEORI PERTUKARAN SOSIAL
 Dikembangkan oleh psikolog John Thibault dan
Harlod Kelley(1959),sosiolog George Homans
(1961), Richard Emerson(1962),dan Peter Blau
(1964)
 Kita masuk ke dalam hubungan pertukaran
dengan orang lain karena dari padanya kita
memperoleh imbalan.
 Dalam hubungan tersebut terdapat unsur
imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan
keuntungan (profit).
Homans (1961)
 Dalam bukunya “Elementary Forms of Social
Behavior”, 1974 mengeluarkan beberapa
proposisi yang salah satunya berbunyi : “Semua
tindakan yang dilakukan oleh seseorang, makin
sering satu bentuk tindakan tertentu
memperoleh imbalan, makin cenderung orang
tersebut menampilkan tindakan tertentu tadi”
 Konsep pertukaran sosial :
– Aktivitas
– Interaksi
– Sentimen
Thibault dan Kelley
 Sebagai suatu transaksi dagang,dimana orang
berhubungan dengan orang lain karena
mengharapkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannya.
 Bagaimana kekuatan hubungan antar pribadi
mampu membentuk suatu hubungan interaksi
dan menghasilkan suatu usaha, untuk mencapai
keseimbangan dalam hubungan tersebut.
 Bahwa kita cenderung memperkirakan
keuntungan apa yang akan kita dapatkan dalam
suatu hubungan atau relasi dengan orang lain
sebelum kita melakukan interaksi.
Dua standar tentang tolak ukur
dalam mengevaluasi suatu
hubungan interpersonal
 Relative satisfaction (kepuasan relatif),
seberapa jauh hubungan interpersonal
tersebut dapat membuat kita bahagia atau
justru tidak bahagia (comparison level)
 The comparison level of alternative, pada
tahapan ini kita memunculkan suatu
pertanyaan dalam hubungan interpersonal
kita. Teori ini tidak mengukur tentang
kepuasan.

You might also like