You are on page 1of 10

Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010

‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’


ISBN : 978-602-97298-0-1

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT


DARI LIMBAH KOTORAN AYAM SEBAGAI AGENSI PROBIOTIK
DAN ENZIM KOLESTEROL REDUKTASE

Yoni Suryani, Astuti, Bernadeta Oktavia, Siti Umniyati


Jurdik Biologi FMIPA UNY

Abstract

This research was aimed to know whether the isolation and


characterization of lactic acid bacteria from broiler chicken feces strain
Lohman could role as probiotic agent and to know the kind of lactic acid
bacteria that lives in broiler chicken feces. The research was conducted by
lactic acid bacteria isolation from broiler chicken gastro intestinal tract. It
consists of gram staining, fermentation type test, catalase test, lactic acid
level test, and lactic acid bacteria genera test. From the results, 32 lactic acid
bacteria isolates from chicken sewage were obtained with the
characterization of positive gram, negative catalase-type, hetero and homo
fermentative, rodand round-shape. They were Lactobacillus,
Staphylococcus, Leuconostoc, and Eubacterium lactic acid bacteria. The
lactic acid bacteria can produce high of lactic acid level and can role as
probiotic agent.

Keywords : lactic acid bacteria,probiotic, broiler chicken

PENDAHULUAN
Salah satu bahan pangan berprotein hewani tinggi yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia adalah daging ayam dan telur. Kedua diet ini telah dikonsumsi
sejak lama untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat di hampir seluruh Indonesia.
Ayam broiler, merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-
bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi
daging ayam. Hanya dalam 5-6 minggu sudah dapat dipanen. Namun demikian, ternyata
ayam merupakan salah satu hewan yang peka terhadap infeksi, sehingga mudah
terserang barbagai penyakit (Hasson, 1999: 1-2).
Bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri gram positif, tidak berspora,
berbentuk bulat atau batang, memproduksi asam laktat sebagai produk akhir selama
fermentasi karbohidrat, katalase negatif, mikroaerotoleran dan asidotoleran (Axelsson,
1998). Secara ekologis kelompok bakteri ini sangat bervariasi dan anggota spesiesnya
dapat mendominasi bermacam-macam makanan, minuman atau habitat yang lain seperti
tanaman, jerami, rongga mulut dan perut hewan (Carr.et. al,1975; Yukti, 1991:1).
Mengisolasi suatu mikroba adalah memisahkan mikroba tersebut dari
lingkungannya (alam) dan menumbuhkannya sebagai biakan dalam medium buatan.
Kemudian karakterisasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan suatu
nama atau jenis spesies yang sudah diidentifikasi dengan berbagai macam uji dan
pengamatan.

138
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)

Usaha untuk mengetahui mikroba dalam saluran pencernaan tersebut pun dapat
dilakukan dengan melakukan isolasi dari feses atau kotoran hewan yang dihasilkannya.
Menurut Ingrid S Waspodo (2001) menyatakan bahwa sepertiga berat feses merupakan
bakteri baik hidup maupun mati. Sedangkan menurut Dr. Adrizal (1990) seorang
ilmuwan perunggasan menyatakan bahwa sekitar 40-60% mikroba manur (kotoran
ayam) adalah bakteri, dan dekomposisi senyawa N.
Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri asam laktat dari feses ayam broiler
strain Lohman pada bagian tractus digestivus (usus halus). Selanjutnya seluruh bakteri
yang diperoleh akan diidentifikasi dan dikarakterisasi ciri-ciri atau sifatnya yang
mendukung bahwa bakteri ini adalah bakteri asam laktat. Identifikasi dilakukan untuk
menentukan jenis-jenis bakteri asam laktat yang ada atau hidup pada bagian traktus
digestivus ayam broiler strain Lohman umur 42 hari. Identifikasi bakteri dilakukan
terhadap isolat-isolat yang diperoleh dengan berpedoman pada buku Bergey’s
Determinative Bacteriology (Holt et al, 1994) dengan melakukan serangkaian uji
morfologi, fisiologi dan biokimia yaitu warna koloni, uji katalase, pewarnaan Gram,
pengamatan bentuk sel, tipe fermentasi, uji penentuan kadar laktat.

METODE PENELITIAN
Limbah kotoran ayam sebanyak 10g diencerkan dengan 90 ml aquades steril
dalam erlenmeyer. Kemudian dilakukan pengenceran berseri 10-2, 10-4dan 10-6. Hasil
pengenceran sebanyak 20 µl ditumbuhkan pada medium padat dengan menggunakan
MRS dalam petridish. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 39oC dalam kondisi anaerob
selama 24 jam.
Untuk koloni terpisah dari koloni lainnya diambil dengan menggunakan ose dan
ditumbuhkan pada medium padat dengan cara goresan dan diinkubasi pada suhu 39oC
dalam kondisi anaerob selama 24 jam.
Setelah 24 jam inkubasi diambil koloni yang tumbuh terpisah dengan koloni
yang lainnya dengan menggunakan ose, dan ditumbuhkan pada medium cair sebagai
medium pengkayaan kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 39oC untuk
selanjutnya dilakukan seleksi.
Mikrobia yang telah ditumbuhkan dalam medium pengkayaan dilakukan seleksi
berdasarkan karakteristiknya yang meliputi tipe katalase, gram stanning, bentuk
morfologi, uji tipe fermentasi, kadar asam laktat (metode HPLC), uji genera bakeri
asam laktat. Pengujian biokimia dan pengamatan fisiologi isolat bakteri asam laktat
umur 24 jam.
Isolasi dan seleksi serta karakteristik isolat terseleksi dianalisis secara deskriptif.
Pola pertumbuhan dan penurunan pH baik pada kinetika fermentasi produksi asam
laktat pada puncak eksponensial dianalisis dengan CRD pola searah yang dilanjutkan
dengan DMRT (Astuti, 1980).

139
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1

HASIL DAN PEMBAHASAN


Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Feses Ayam Broiler
Untuk mendapatkan dan memperoleh isolat bakteri asam laktat terlebih dahulu
kita melakukan isolasi mikroba dari feses ayam broiler strain Lohman umur 42 hari.
Adapaun berat feses atau sampel yang digunakan yaitu sebanyak 10 gram. Feses ayam
tersebut diambil dari bagian tractus digestivus (usus halus) dengan cara aseptis. Pada
tahap isolasi bakteri asam laktat ini digunakan media MRS broth. Isolasi bakteri asam
laktat dengan metode pour plate dan spread plate. Selanjutnya masing-masing koloni
yang tumbuh dan memiliki kenampakan berbeda diisolasi dan dilakukan pemurnian
dengan metode goresan (streak plate) pada media MRS padat hingga diperoleh isolat
murni.

Karakterisasi Bakteri Asam Laktat


Gram Staining (pengecatan Gram)
Pengecatan Gram dilakukan pada kultur bakteri umur 24 jam yang ditumbuhkan
pada mediua MRS padat. Bakteri asam laktat merupakan bakteri Gram positif (Stamer,
1979). Bakteri Gram positif akan memberikan warna ungu ketika di beri cat Gram.
Warna ungu tersebut terjadi karena dinding sel bakteri mengikat cat kristal violet (Gram
A) yang diperkuat oleh iodine (Gram B) dan kristal violet tersebut tidak akan hilang
pada waktu diberi cat peluntur (Gram C), sehingga tidak terpengaruh pada saat biberi
cat penutup (Gram D) yang berwarna merah. Dari hasil pengecatan gram ini juga dapat
digunakan untuk melihat bentuk dan susunan sel bakteri asam laktat. Pengamatan
dilakukan pada perbesaran 1000x. Hasil pengamatan dimikroskop didapatkan bakteri
dengan bentuk batang dan kokus atau bulat. Sedangkan susunan selnya kebanyakan
berantai dan menggerombol.

Uji Tipe Fermentasi


Pengujian tipe fermentasi dilakukan dengan uji produksi gas. Pengamatan
dilakukan dengan menumbuhkan kultur isolat dalam media MRS cair dalam tabung
reaksi yang diberi tabung durham dalam keadaan terbalik untuk menangkap gas yang
dihasilkan oleh bakteri asam laktat selama dalam pertumbuhannya. Selanjutnya
dilakukan inkubasi selama 2-3 hari pada suhu 30oC. Pada bakteri asam laktat terdapat
dua tipe fermentasi, yaitu homofermentasi dan heterofermentasi. Bakteri asam laktat
homofermentasi hanya menghasilkan asam laktat sebagai produk utama fermentasinya;
sedangkan bakteri asam laktat heterofermentasi selain asam laktat juga menghasilkan
etanol, asam lain seperti asam asetat serta gas CO2. Sehingga apabila bakteri asam laktat
yang diuji menghasilkan gas yang tertampung dalam tabung Durham, bakteri asam
laktat tersebut dinyatakan sebagai heterofermentasi; sedangkan isolat yang tidak
menghasilkan atau memproduksi gas disebut homofermentasi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa 11 isolat bersifat homofermentatif dan 8
isolat menunjukkan sifat heterofermentatif. Pengujian fermentasi ini juga bisa
digunakan untuk menguji produksi gas yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat. Bakteri

140
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)

asam laktat yang mampu memproduksi gas adalah Lactobacillus heterofermentasi,


sedangkan bakteri bentuk bulat yang mampu membentuk gas adalah Leuconostoc. Pada
penelitian ini diperoleh 7 isolat bakteri Lactobacillus heterofermentatif dan 10 isolat
bakteri Lactobacillus homofermentatif. Dalam penelitian ini juga didapatkan bakteri
Leuconostoc yang bersifat heterofermentatif.

Uji katalase
Uji katalase dilakukan dengan meneteskan kurang lebih 2 tetes H2O2 3% pada
kultur yang berumur 24 jam. Reaksi positif uji katalase ditunjukkan dengan membentuk
gelembung-gelembung yang berarti ada pembentukkan gas Oksigen (O2) sebagai hasil
pemecahan H2O2 oleh enzim katalase yang diproduksi oleh bakteri tersebut. Bakteri
asam laktat termasuk bakteri katalase negatif (Stamer, 1979), sehingga hasil reaksi uji
katalase tidak terbentuk gelembung udara yang berarti tidak terbentuk gas. Menurut
Sneath dkk (1980), berdasar Bergey`s Manual of Systematic Bacteriology, kelompok
bakteri asam laktat berbentuk batang yang mempunyai katalase negatif dan hasil
pengecatan Gram bersifat positif merupakan bakteri asam laktat genus Lactobacillus.

Uji Kadar Laktat


Pengujian kadar laktat ini digunakan untuk mengukur kadar laktat yang
dihasilkan oleh masing-masing isolat bakteri asam laktat. Asam laktat merupakan hasil
metabolit primer, yang artinya zat ini (asam laktat) dihasilkan saat bakteri asam laktat
pada fase stationer atau pertumbuhan tetap. Pengukuran kadar laktat dilakukan pada saat
umur bakteri 24 jam. Fase pertumbuhan bakteri asam laktat dapat dilihat dalam gambar
1 berikut ini:

P e rt um buha n La c t o ba c illus

0.6

0.5

0.4

0.3 P rtmbhn

0.2

0.1

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Jam

Gambar 1. Fase pertumbuhan bakteri asam laktat isolat 105 A PP terhadap pH


6,7 (Lactobacillus) selama 24 jam.

141
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1

Dari hasil pengukuran kadar asam laktat masing-masing isolat didapatkan kadar
laktat yang bervariasi. Pada isolat bakteri asam laktat yang homofermentatif
kebanyakan kadar laktatnya tinggi dibandingkan pada bakteri asam laktat yang
heterofermentatif. Berikut disajikan hasil pengukuran kadar laktat masing isolat:

Tabel 1. Kadar laktat pada masing-masing isolat bakteri asam laktat umur 24 jam.
No. Kode Kadar laktat % No. Kode Kadar laktat %
1 104 B SP 2,9 % 11 105 A PP 3,6 %
4 5
2 10 B SP 5,3 % 12 10 A PP 3,1 %
3 106 B PP 3,5 % 13 105 A PP 2, 95 %
4 4
4 10 A PP 2,5 % 14 10 A PP 2.2 %
5 107 A PP 2,65 % 15 107 B PP 3%
6 104 A PP 2,15 % 16 105 B SP 2,5 %
4 4
7 10 A PP 3,35 % 17 10 C SP 2,7 %
8 107 B SP 1,6 % 18 104 C SP 2,1 %
5 4
9 10 A PP 2,75 % 19 10 C SP 2,9 %
5
10 10 A PP 2,1 % Jumlah BAL 19 isolat

Menurut Salle (1982) bakteri asam laktat yang heterofermentatif memproduksi


asam laktat lebih rendah, karena adanya produksi senyawa lain, contohnya etil alkohol,
asam asetat dan asam format serta gas CO2. Bakteri asam laktat membutuhkan
karbohidrat mudah larut berupa substrat glukosa untuk pembentukan asam laktat
(Hardjo et al., 1989).

Tabel 2. Pengujian biokimia dan pengamatan fisiologi isolat bakteri asam laktat umur
24 jam.
No. Kode katalase Gram Bentuk Sifat sel motilitas Produksi Tipe
sel gas fermentasi
1 104 B SP - + basil Fk. anae Non mtl + Hetrofer
2 104 B SP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer
6
3 10 B PP - + basil Fk. anae Non mtl + Heterofer

4 104 A PP - + basil Fk. anae Non mtl + Heterofer


7
5 10 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer

6 104 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer

7 104 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer

8 107 B SP - + basil Fk. anae Non mtl + Heterofer

142
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)

Tabel 2. Pengujian biokimia dan pengamatan fisiologi isolat bakteri asam laktat umur
24 jam (lanjutan).
No. Kode katalase Gram Bentuk Sifat sel motilitas Produksi Tipe
sel gas fermentasi
9 105 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer

10 105 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer


5
11 10 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer

12 105 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer

13 105 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer

14 104 A PP - + basil Fk. anae Non mtl + Heterofer

15 107 B PP - + basil Fk. anae Non mtl + Heterofer

16 105 B SP - + cocus Fk. anae Non mtl + Hetrofer

17 104 C SP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer


18 104 C SP - + basil Fk. anae Motil + Heterofer

19 104 C SP - + cocus Fk. anae Non mtl - Homofer

Keterangan:
Fk. Anae: fakultatif anaerob; Homofer: homofermentatif; Heterofer: heterofermentatif.

Genera Bakteri Asam Laktat


Identifikasi genera bakteri asam laktat memerlukan karakter-karakter utama dari
bakteri yaitu morfologi sel (bentuk sel dan susunan sel), uji biokimia, dan, tipe
fermentasi. Menurut Margiono dan Rahayu (1997) uji morfologi dan uji tipe fermentasi
sudah dapat dilakukan identifikasi ke tingkat genera bakteri asam laktat. Bakteri asam
laktat yang memiliki gram positif, katalase negatif, berbentuk batang dan tidak
menghasilkan gas tergolong ke dalam bakteri asam laktat genera Lactobacillus
homofermentatif.
Dari data diatas maka dapat ditentukan macam-macam atau jenis genus bakteri
asm laktat yang hidup pada feses ayam Broiler strain Lohman umur 42 hari. Adapun
macam-macam genus yang telah diketemukan dalam penelitian ini adalah genus
Lactobacillus, Staphylococcus, Eubacterium dan Leuconostoc. Adapun keterangan dari
masing-masing genus yang ditemukan dalam feses ayam Broiler starain Lohman adalah
sebagai berikut:
1. Genus Lactobacillus
Genus yang ditemukan dalam feses ayam Broiler strain Lohman ini ada dua
macam, yaitu Lactobacillus homofermentatif dan Lactobacillus heterofermentatif. Dari
hasil identifikasi dan karakterisasi yang telah dilakukan, ciri-cirinya adalah katalase
negatif, Gram positif, bentu sel basil, heterofermentatif dan homofermentatif, non motil,

143
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1

warna koloni putih susu, tepi koloni entire, struktur dalam opaque, warna pigmen jernih
dan sifat sel fakultatif anaerob.
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Lactobacillus ini termasuk Gram +, tidak
berspora, tidak motil, fakultatif anaerob, kadang-kadang mikroaerofilik, sedikit tumbuh
di udara tapi bagus pada keadaan di bawah tekanan oksigen rendah, dan beberapa
anaerob pada isolasi. Menurut Stamer (1979) Lactobacillus ada yang homofermentatif
dan heterofermentatif. Koloni pada media agar biasanya 2-5 mm, cembung, entire,
buram (opaque) dan tanpa pigmen, kemoorganotrof, metabolismenya adalah fermentatif
dan saccharoclastic. Sedikit dari separoh produk akhir karbon adalah laktat, tidak
menghasilkan nitrat, gelatin tidak menjadi cair, sitokrom negatif, katalase negatif dan
oksidase positif. Tumbuh optimum pada suhu 30-400C. Lactobacillus tersebar luas di
lingkungan, terutama pada hewan dan produk makanan sayur-sayuran. Mereka biasanya
mendiami saluran usus burung dan mamalia, dan vagina mamalia serta tidak bersifat
patogen.

2. Genus Staphylococcus
Isolat yang tergolong pada genus Staphylococcus adalah isolat berkode 104 C
SP. Adapaun ciri atau sifat yang dimiliki bakteri asam laktat ini dari proses identifikasi
serta karakterisasi adalah katalase negatif, Gram positif, bentuk sel cocus atau bulat,
homofermentatif, non motil, produksi gas negatif (tidak ada), warna koloni putih susu,
tepi koloni entire, struktur dalam opaque, warna pigmen jernih, dan sifat sel adalah
fakultatif anaerob.
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Staphylococcus sp. Gram +, tidak berspora,
tidak motil, fakultatif anaerob, kemoorganotrofik, dengan dua pernapasan dan
metabolisme fermentatif. Koloni biasanya buram, bisa putih atau krem dan kadang-
kadang kuning keorangeorangean. Bakteri ini katalase positif dan oksidase negatif,
sering mengubah nitrat menjadi nitrit, rentan lisis oleh lisostafin tapi tidak oleh lisozim.
Biasanya tumbuh dengan 10% NaCl. Sebagian besar terdapat pada kulit dan mukosa
membran dari vertebrata berdarah panas. Akan tetapi sering diisolasi dari produk
makanan, debu dan air. Beberapa spesies ada yang patogen pada manusia dan hewan.

3. Genus Leuconostoc
Isolat yang tergolong dalam genus Leuconostoc adalah isolat dengan kode105 B
SP . Adapun ciri dan sifat dari bakteri asam laktat ini dari identifikasi adalah katalase
negatif, gram staining positif (+), bentuk sel coccus atau bulat, heterofermentatif, non
motil, produksi gas negatif, warna koloni putih susu, tepi koloni entire, struktur dalam
opaque, warna pigmen jernih, dan sifat selnya adalah fakultatif anaerob.
Menurut Stamer (1979), genus Leuconostoc berbentuk bulat atau coccus
berpasangan, menggerombol/ berantai, katalase negatif, gram positif, heterofermentatif,
non motil, tidak menghasilkan spora, anaerob fakultatif, koloni kecil, pada kultur tegak
pertumbuhan terjadi sepanjang tusukan dan sedikit pada permukaan, suhu optimum 20
sampai 300C, non proteolitik, tahan terhadap konsentrasi garam tinggi, memulai

144
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)

fermentasi secara cepat sehingga menghambat bakteri lain yang tidak diinginkan yang
tumbuh selama fermentasi.

4. Genus Eubacterium
Bakteri asam laktat genus Eubacterium ini juga ditemukan dalam feses ayam
broiler dengan ciri dan sifat katalase negatif, Gram positif (+), bentuk sel basil atau
batang, heterofermentatif, motil, memproduksi gas dalam pertumbuhannya, warna
koloni putih susu, tepi koloni entire, struktur dalam opaque, warna pigmen jernih, dan
sifat selnya adalah fakultatif anaerob.
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Eubacterium biasanya bersel batang, Gram
+ dan ukuran tidak menentu, beragam sekali antara spesies (0,2-2,0 x 0,3-10 µm) dan
bukan bentuk filamen. Spesies berubah bentuk dari bulat ke bentuk batang yang
panjang. Sel biasanya tidak menentu, sering gembung atau ujungnya lonjong dan
kadang-kadang membengkok. Mereka biasanya tersusun satu-satu, berpasangan atau
dalam rantai, Gram + dalam kultur muda, motilitas berubah-ubah (tidak tetap), tidak ada
spora, anaerob sempurna, membutuhkan teknik anaerobik untuk pertumbuhan dan
membutuhkan media yang kaya akan nutrisi, koloni biasanya agak cembung atau flat,
kemoorganotrofik, metabolisme fermentatatif; beberapa memecahkan karbohidrat.
Produk dari metabolisme adalah glukosa atau pepton. Biasanya campuran dari asam
masuk dalam jumlah besar dari butirat, asetik atau formik dengan kelihatan gas H2,
indole dan katalase negatif, dan oksidase positif. Mungkin menghasilkan nitrat dan
gelatin mungkin cair. Terdapat dalam rongga perut dari hewan, feses, produk tumbuhan
dan hewan, dan tanah. Beberapa spesies sering patogen pada vertebrata.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada feses atau saluran pencernaan ayam
Broiler strain Lohman umur 42 hari memiliki 4 spesies bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus, Staphylococcus, Leuconostoc, dan Eubacterium. Genus Lactobacillus
terdiri dari dua sifat hasil uji tupe fermentasi, yaitu Lactobacillus homofermentatif dan
Lactobacillus heterofermentatif.
Bakteri asam laktat secara umum memiliki ciri dan sifat Gram positif, berbentuk
batang atau bulat, katalase negatif, tidak membentuk spora, pada umumnya tidak motil
tetapi ada beberapa yang motil, mikroaerofilik sampai anaerob, tidak mereduksi nitrit
menjadi nitrat, suhu optimum pertumbuhan antara 20 - 400C. Dalam metabolismenya
menghasilkan asam laktat sebagai hasil utamanya.

Saran
Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan pengujian kemampuan BAL dalam garam
empedu untuk dapat tumbuh dan menempel pada dinding saluran pencernaan sebagai
salah satu syarat agar BAL dapat berperan sebagai probiotik.

145
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1

DAFTAR PUSTAKA

Axelsson, L. T. 1998. Lactic Acid Bacteria Classification and Physicly. Dalam: Lactic
Acid Bacteria. Seppo Salminen and Atte Vin Wright (Eds). Marcel Dekker Inc.
New York.
Barnes, E. M. dan G. C. Mead. 1986. Anaerobic Bacteria in Habitats Other than Man.
1st ed. Blackwell Publications. Oxford.
Brock, T. dan Madigan. M. T. 1988. Biology of Microorganism. 8th ed. Prentice Hall.
Inc., Englewood Cliffs. New Jersey.
Dehal, S.S., Freirer, T.A., Young, J.W., Hartman, D.A., and Beitz, D.C., 1991. A Novel
Method to Decrease the Cholesterol Content of the food, in: “Fat and
Cholesterol Reduced Food Technologies and Strategies”, C. Haber Stroh and C.
Morris (ed). Part Folio Publishing Company. The World Land, Texas.
Fardias, S. 1988. Microbiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Fenema, O.R., 1991. Food Chemistry. Marcel Dekker. Inc., New York.
Frost, G. M and D.A Moss. 1987. Production Enzyme by Fermentasi. Dalam:
Biotechnology Rehm, M.J. and Reed, G. (eds). Vol. 7a. Verlag Chemic,
Weinheim.
Gilliland, S. E. 1990. Bacterial Starter Culture for Food. 5th ed. CRC Press Inc. Florida.
Harmayani, E., 1993. Reduction of Cholesterol Level in fat With Biological System.
PhD. Dissertation, Corolado State State University, Fort Collins, Colorado.
Havenaar, R. and J.H.J. Hulis in’Veld. 1992. Probiotic: A general Viev, In : B. J. B.
Wood (ed) The Lactic Acid Bacteria. Elsevier Applied Science. London.
Jaminez-Diaz, R., Ruiz-Barba, J. L., Cathcart. D,P., Hollo, H., Nes, I, F., Stetten, K. H.
dan Warmer P. J. 1993. Purification and Partial Amino Acid Sequence of
Plantaricin S. a Bactericin Produced by Lactobacillus Plantarum LPCO 10. The
Activiti of Which Depend on the Complementary Action of Two Peptides. Appl
Environ. Microbial. 61 : 4459-4463
Johnson, T.L., Somkuti, G., 1990. Properties of Cholesterol Dissimilation by
Rhodococcus sp Cells. Journal of Biotechnology, 24 : 177 – 188.
McDonald. P., R. A. Edward. J . F. D. Greenhalgh and C. A. Morgan. 1995. Animal
Nutrition, 5th ed. Longman Singapore Published (Pte) Ltd. Singapore.
Nahm, K. H. 1992. Practical Guide To Feed Forage and Water Analysis (Accurate
Analysis With Minimal Equepment). Yoo Han Publishing Inc.. Korea,
Oh, S. S.H. Kim. R. W. Wirobo. 2000. Characerization and Purification of Bacteriocin
Produced by a Potential Probiotic Cultur Lactobacillus Acidophillus 305C. J.
Dairy Sci. 83 : 2747-2752.

146
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)

Paat, P. C. 1999. Inokulasi Bakteri Asam Laktat yang Diperoleh dari Kultur Campuran
Effective Microorganism Pada Proses Silase Rumput Raja. Tesis. Fakultas
Peternakan. UGM. Yogyakarta.
Palmer, T., 1991. Understanding Enzymes. English Horwood, New York.
Pereira, D.I.A and G. R. Gibson. 2002. Cholesterol Assimilation by Lactic Acid
Bacteria and Bifidobacteria Isolated from the Human Gut. J. App and
Evironmental Microbiology 68 : 4689-4693
Rachman, A. 1989. Pengantar Teknologi Fermentasi. IPB. Bogor.
Ray, B. 1993. Cell off Lactic Acid Bacterial as Food Biopreserfatives of Microbial
Origin Ray. B. dan Daeschel. M. (Eds). CRC Press. Inc.. Germany.

147

You might also like