Professional Documents
Culture Documents
Abstract
PENDAHULUAN
Salah satu bahan pangan berprotein hewani tinggi yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia adalah daging ayam dan telur. Kedua diet ini telah dikonsumsi
sejak lama untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat di hampir seluruh Indonesia.
Ayam broiler, merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-
bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi
daging ayam. Hanya dalam 5-6 minggu sudah dapat dipanen. Namun demikian, ternyata
ayam merupakan salah satu hewan yang peka terhadap infeksi, sehingga mudah
terserang barbagai penyakit (Hasson, 1999: 1-2).
Bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri gram positif, tidak berspora,
berbentuk bulat atau batang, memproduksi asam laktat sebagai produk akhir selama
fermentasi karbohidrat, katalase negatif, mikroaerotoleran dan asidotoleran (Axelsson,
1998). Secara ekologis kelompok bakteri ini sangat bervariasi dan anggota spesiesnya
dapat mendominasi bermacam-macam makanan, minuman atau habitat yang lain seperti
tanaman, jerami, rongga mulut dan perut hewan (Carr.et. al,1975; Yukti, 1991:1).
Mengisolasi suatu mikroba adalah memisahkan mikroba tersebut dari
lingkungannya (alam) dan menumbuhkannya sebagai biakan dalam medium buatan.
Kemudian karakterisasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan suatu
nama atau jenis spesies yang sudah diidentifikasi dengan berbagai macam uji dan
pengamatan.
138
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)
Usaha untuk mengetahui mikroba dalam saluran pencernaan tersebut pun dapat
dilakukan dengan melakukan isolasi dari feses atau kotoran hewan yang dihasilkannya.
Menurut Ingrid S Waspodo (2001) menyatakan bahwa sepertiga berat feses merupakan
bakteri baik hidup maupun mati. Sedangkan menurut Dr. Adrizal (1990) seorang
ilmuwan perunggasan menyatakan bahwa sekitar 40-60% mikroba manur (kotoran
ayam) adalah bakteri, dan dekomposisi senyawa N.
Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri asam laktat dari feses ayam broiler
strain Lohman pada bagian tractus digestivus (usus halus). Selanjutnya seluruh bakteri
yang diperoleh akan diidentifikasi dan dikarakterisasi ciri-ciri atau sifatnya yang
mendukung bahwa bakteri ini adalah bakteri asam laktat. Identifikasi dilakukan untuk
menentukan jenis-jenis bakteri asam laktat yang ada atau hidup pada bagian traktus
digestivus ayam broiler strain Lohman umur 42 hari. Identifikasi bakteri dilakukan
terhadap isolat-isolat yang diperoleh dengan berpedoman pada buku Bergey’s
Determinative Bacteriology (Holt et al, 1994) dengan melakukan serangkaian uji
morfologi, fisiologi dan biokimia yaitu warna koloni, uji katalase, pewarnaan Gram,
pengamatan bentuk sel, tipe fermentasi, uji penentuan kadar laktat.
METODE PENELITIAN
Limbah kotoran ayam sebanyak 10g diencerkan dengan 90 ml aquades steril
dalam erlenmeyer. Kemudian dilakukan pengenceran berseri 10-2, 10-4dan 10-6. Hasil
pengenceran sebanyak 20 µl ditumbuhkan pada medium padat dengan menggunakan
MRS dalam petridish. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 39oC dalam kondisi anaerob
selama 24 jam.
Untuk koloni terpisah dari koloni lainnya diambil dengan menggunakan ose dan
ditumbuhkan pada medium padat dengan cara goresan dan diinkubasi pada suhu 39oC
dalam kondisi anaerob selama 24 jam.
Setelah 24 jam inkubasi diambil koloni yang tumbuh terpisah dengan koloni
yang lainnya dengan menggunakan ose, dan ditumbuhkan pada medium cair sebagai
medium pengkayaan kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 39oC untuk
selanjutnya dilakukan seleksi.
Mikrobia yang telah ditumbuhkan dalam medium pengkayaan dilakukan seleksi
berdasarkan karakteristiknya yang meliputi tipe katalase, gram stanning, bentuk
morfologi, uji tipe fermentasi, kadar asam laktat (metode HPLC), uji genera bakeri
asam laktat. Pengujian biokimia dan pengamatan fisiologi isolat bakteri asam laktat
umur 24 jam.
Isolasi dan seleksi serta karakteristik isolat terseleksi dianalisis secara deskriptif.
Pola pertumbuhan dan penurunan pH baik pada kinetika fermentasi produksi asam
laktat pada puncak eksponensial dianalisis dengan CRD pola searah yang dilanjutkan
dengan DMRT (Astuti, 1980).
139
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1
140
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)
Uji katalase
Uji katalase dilakukan dengan meneteskan kurang lebih 2 tetes H2O2 3% pada
kultur yang berumur 24 jam. Reaksi positif uji katalase ditunjukkan dengan membentuk
gelembung-gelembung yang berarti ada pembentukkan gas Oksigen (O2) sebagai hasil
pemecahan H2O2 oleh enzim katalase yang diproduksi oleh bakteri tersebut. Bakteri
asam laktat termasuk bakteri katalase negatif (Stamer, 1979), sehingga hasil reaksi uji
katalase tidak terbentuk gelembung udara yang berarti tidak terbentuk gas. Menurut
Sneath dkk (1980), berdasar Bergey`s Manual of Systematic Bacteriology, kelompok
bakteri asam laktat berbentuk batang yang mempunyai katalase negatif dan hasil
pengecatan Gram bersifat positif merupakan bakteri asam laktat genus Lactobacillus.
P e rt um buha n La c t o ba c illus
0.6
0.5
0.4
0.3 P rtmbhn
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Jam
141
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1
Dari hasil pengukuran kadar asam laktat masing-masing isolat didapatkan kadar
laktat yang bervariasi. Pada isolat bakteri asam laktat yang homofermentatif
kebanyakan kadar laktatnya tinggi dibandingkan pada bakteri asam laktat yang
heterofermentatif. Berikut disajikan hasil pengukuran kadar laktat masing isolat:
Tabel 1. Kadar laktat pada masing-masing isolat bakteri asam laktat umur 24 jam.
No. Kode Kadar laktat % No. Kode Kadar laktat %
1 104 B SP 2,9 % 11 105 A PP 3,6 %
4 5
2 10 B SP 5,3 % 12 10 A PP 3,1 %
3 106 B PP 3,5 % 13 105 A PP 2, 95 %
4 4
4 10 A PP 2,5 % 14 10 A PP 2.2 %
5 107 A PP 2,65 % 15 107 B PP 3%
6 104 A PP 2,15 % 16 105 B SP 2,5 %
4 4
7 10 A PP 3,35 % 17 10 C SP 2,7 %
8 107 B SP 1,6 % 18 104 C SP 2,1 %
5 4
9 10 A PP 2,75 % 19 10 C SP 2,9 %
5
10 10 A PP 2,1 % Jumlah BAL 19 isolat
Tabel 2. Pengujian biokimia dan pengamatan fisiologi isolat bakteri asam laktat umur
24 jam.
No. Kode katalase Gram Bentuk Sifat sel motilitas Produksi Tipe
sel gas fermentasi
1 104 B SP - + basil Fk. anae Non mtl + Hetrofer
2 104 B SP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer
6
3 10 B PP - + basil Fk. anae Non mtl + Heterofer
142
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)
Tabel 2. Pengujian biokimia dan pengamatan fisiologi isolat bakteri asam laktat umur
24 jam (lanjutan).
No. Kode katalase Gram Bentuk Sifat sel motilitas Produksi Tipe
sel gas fermentasi
9 105 A PP - + basil Fk. anae Non mtl - Homofer
Keterangan:
Fk. Anae: fakultatif anaerob; Homofer: homofermentatif; Heterofer: heterofermentatif.
143
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1
warna koloni putih susu, tepi koloni entire, struktur dalam opaque, warna pigmen jernih
dan sifat sel fakultatif anaerob.
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Lactobacillus ini termasuk Gram +, tidak
berspora, tidak motil, fakultatif anaerob, kadang-kadang mikroaerofilik, sedikit tumbuh
di udara tapi bagus pada keadaan di bawah tekanan oksigen rendah, dan beberapa
anaerob pada isolasi. Menurut Stamer (1979) Lactobacillus ada yang homofermentatif
dan heterofermentatif. Koloni pada media agar biasanya 2-5 mm, cembung, entire,
buram (opaque) dan tanpa pigmen, kemoorganotrof, metabolismenya adalah fermentatif
dan saccharoclastic. Sedikit dari separoh produk akhir karbon adalah laktat, tidak
menghasilkan nitrat, gelatin tidak menjadi cair, sitokrom negatif, katalase negatif dan
oksidase positif. Tumbuh optimum pada suhu 30-400C. Lactobacillus tersebar luas di
lingkungan, terutama pada hewan dan produk makanan sayur-sayuran. Mereka biasanya
mendiami saluran usus burung dan mamalia, dan vagina mamalia serta tidak bersifat
patogen.
2. Genus Staphylococcus
Isolat yang tergolong pada genus Staphylococcus adalah isolat berkode 104 C
SP. Adapaun ciri atau sifat yang dimiliki bakteri asam laktat ini dari proses identifikasi
serta karakterisasi adalah katalase negatif, Gram positif, bentuk sel cocus atau bulat,
homofermentatif, non motil, produksi gas negatif (tidak ada), warna koloni putih susu,
tepi koloni entire, struktur dalam opaque, warna pigmen jernih, dan sifat sel adalah
fakultatif anaerob.
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Staphylococcus sp. Gram +, tidak berspora,
tidak motil, fakultatif anaerob, kemoorganotrofik, dengan dua pernapasan dan
metabolisme fermentatif. Koloni biasanya buram, bisa putih atau krem dan kadang-
kadang kuning keorangeorangean. Bakteri ini katalase positif dan oksidase negatif,
sering mengubah nitrat menjadi nitrit, rentan lisis oleh lisostafin tapi tidak oleh lisozim.
Biasanya tumbuh dengan 10% NaCl. Sebagian besar terdapat pada kulit dan mukosa
membran dari vertebrata berdarah panas. Akan tetapi sering diisolasi dari produk
makanan, debu dan air. Beberapa spesies ada yang patogen pada manusia dan hewan.
3. Genus Leuconostoc
Isolat yang tergolong dalam genus Leuconostoc adalah isolat dengan kode105 B
SP . Adapun ciri dan sifat dari bakteri asam laktat ini dari identifikasi adalah katalase
negatif, gram staining positif (+), bentuk sel coccus atau bulat, heterofermentatif, non
motil, produksi gas negatif, warna koloni putih susu, tepi koloni entire, struktur dalam
opaque, warna pigmen jernih, dan sifat selnya adalah fakultatif anaerob.
Menurut Stamer (1979), genus Leuconostoc berbentuk bulat atau coccus
berpasangan, menggerombol/ berantai, katalase negatif, gram positif, heterofermentatif,
non motil, tidak menghasilkan spora, anaerob fakultatif, koloni kecil, pada kultur tegak
pertumbuhan terjadi sepanjang tusukan dan sedikit pada permukaan, suhu optimum 20
sampai 300C, non proteolitik, tahan terhadap konsentrasi garam tinggi, memulai
144
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)
fermentasi secara cepat sehingga menghambat bakteri lain yang tidak diinginkan yang
tumbuh selama fermentasi.
4. Genus Eubacterium
Bakteri asam laktat genus Eubacterium ini juga ditemukan dalam feses ayam
broiler dengan ciri dan sifat katalase negatif, Gram positif (+), bentuk sel basil atau
batang, heterofermentatif, motil, memproduksi gas dalam pertumbuhannya, warna
koloni putih susu, tepi koloni entire, struktur dalam opaque, warna pigmen jernih, dan
sifat selnya adalah fakultatif anaerob.
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Eubacterium biasanya bersel batang, Gram
+ dan ukuran tidak menentu, beragam sekali antara spesies (0,2-2,0 x 0,3-10 µm) dan
bukan bentuk filamen. Spesies berubah bentuk dari bulat ke bentuk batang yang
panjang. Sel biasanya tidak menentu, sering gembung atau ujungnya lonjong dan
kadang-kadang membengkok. Mereka biasanya tersusun satu-satu, berpasangan atau
dalam rantai, Gram + dalam kultur muda, motilitas berubah-ubah (tidak tetap), tidak ada
spora, anaerob sempurna, membutuhkan teknik anaerobik untuk pertumbuhan dan
membutuhkan media yang kaya akan nutrisi, koloni biasanya agak cembung atau flat,
kemoorganotrofik, metabolisme fermentatatif; beberapa memecahkan karbohidrat.
Produk dari metabolisme adalah glukosa atau pepton. Biasanya campuran dari asam
masuk dalam jumlah besar dari butirat, asetik atau formik dengan kelihatan gas H2,
indole dan katalase negatif, dan oksidase positif. Mungkin menghasilkan nitrat dan
gelatin mungkin cair. Terdapat dalam rongga perut dari hewan, feses, produk tumbuhan
dan hewan, dan tanah. Beberapa spesies sering patogen pada vertebrata.
Saran
Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan pengujian kemampuan BAL dalam garam
empedu untuk dapat tumbuh dan menempel pada dinding saluran pencernaan sebagai
salah satu syarat agar BAL dapat berperan sebagai probiotik.
145
Prosiding Seminar Nasional Biologi 3 Juli 2010
‘Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi’
ISBN : 978-602-97298-0-1
DAFTAR PUSTAKA
Axelsson, L. T. 1998. Lactic Acid Bacteria Classification and Physicly. Dalam: Lactic
Acid Bacteria. Seppo Salminen and Atte Vin Wright (Eds). Marcel Dekker Inc.
New York.
Barnes, E. M. dan G. C. Mead. 1986. Anaerobic Bacteria in Habitats Other than Man.
1st ed. Blackwell Publications. Oxford.
Brock, T. dan Madigan. M. T. 1988. Biology of Microorganism. 8th ed. Prentice Hall.
Inc., Englewood Cliffs. New Jersey.
Dehal, S.S., Freirer, T.A., Young, J.W., Hartman, D.A., and Beitz, D.C., 1991. A Novel
Method to Decrease the Cholesterol Content of the food, in: “Fat and
Cholesterol Reduced Food Technologies and Strategies”, C. Haber Stroh and C.
Morris (ed). Part Folio Publishing Company. The World Land, Texas.
Fardias, S. 1988. Microbiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Fenema, O.R., 1991. Food Chemistry. Marcel Dekker. Inc., New York.
Frost, G. M and D.A Moss. 1987. Production Enzyme by Fermentasi. Dalam:
Biotechnology Rehm, M.J. and Reed, G. (eds). Vol. 7a. Verlag Chemic,
Weinheim.
Gilliland, S. E. 1990. Bacterial Starter Culture for Food. 5th ed. CRC Press Inc. Florida.
Harmayani, E., 1993. Reduction of Cholesterol Level in fat With Biological System.
PhD. Dissertation, Corolado State State University, Fort Collins, Colorado.
Havenaar, R. and J.H.J. Hulis in’Veld. 1992. Probiotic: A general Viev, In : B. J. B.
Wood (ed) The Lactic Acid Bacteria. Elsevier Applied Science. London.
Jaminez-Diaz, R., Ruiz-Barba, J. L., Cathcart. D,P., Hollo, H., Nes, I, F., Stetten, K. H.
dan Warmer P. J. 1993. Purification and Partial Amino Acid Sequence of
Plantaricin S. a Bactericin Produced by Lactobacillus Plantarum LPCO 10. The
Activiti of Which Depend on the Complementary Action of Two Peptides. Appl
Environ. Microbial. 61 : 4459-4463
Johnson, T.L., Somkuti, G., 1990. Properties of Cholesterol Dissimilation by
Rhodococcus sp Cells. Journal of Biotechnology, 24 : 177 – 188.
McDonald. P., R. A. Edward. J . F. D. Greenhalgh and C. A. Morgan. 1995. Animal
Nutrition, 5th ed. Longman Singapore Published (Pte) Ltd. Singapore.
Nahm, K. H. 1992. Practical Guide To Feed Forage and Water Analysis (Accurate
Analysis With Minimal Equepment). Yoo Han Publishing Inc.. Korea,
Oh, S. S.H. Kim. R. W. Wirobo. 2000. Characerization and Purification of Bacteriocin
Produced by a Potential Probiotic Cultur Lactobacillus Acidophillus 305C. J.
Dairy Sci. 83 : 2747-2752.
146
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri … (Yoni Suryani, dkk)
Paat, P. C. 1999. Inokulasi Bakteri Asam Laktat yang Diperoleh dari Kultur Campuran
Effective Microorganism Pada Proses Silase Rumput Raja. Tesis. Fakultas
Peternakan. UGM. Yogyakarta.
Palmer, T., 1991. Understanding Enzymes. English Horwood, New York.
Pereira, D.I.A and G. R. Gibson. 2002. Cholesterol Assimilation by Lactic Acid
Bacteria and Bifidobacteria Isolated from the Human Gut. J. App and
Evironmental Microbiology 68 : 4689-4693
Rachman, A. 1989. Pengantar Teknologi Fermentasi. IPB. Bogor.
Ray, B. 1993. Cell off Lactic Acid Bacterial as Food Biopreserfatives of Microbial
Origin Ray. B. dan Daeschel. M. (Eds). CRC Press. Inc.. Germany.
147