You are on page 1of 18

IKTERUS NEONATORUM

Pendahuluan
 Sekitar 50% bayi yang baru lahir memperlihatkan ikterus yg nyata
 Terutama bayi bayi dgn BBLR
 Risiko terjadinya ensefalopati bilirubin(Kernikterus)
 Kemungkinan merupakan tanda serius dari penyakit yg mendasari

 Ikterus neonatorum
Adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada
kulit&skelera akibat akumulasi bilirubin tak terkonyugasi yg berlebih.Ikterus
secara klinis akan mulai tampak pada bayi baru lahir bila
Kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl(Buku ajar Neonatologi IDAI)
Metabolism Bilirubin

Eritrosit  hemoglobin  Fe & Heme (enz.heme oksigenase)  Biliverdin


(Biliverdin reduktase)  Bilirubin indirek + albumin  Hepar.
Catatan : Bilirubin indirek+ albumin  tidak bisa masuk SSP & tidak tosik
Bilirubin indirek bebas  Bisa masuk SSP kerusakan otak.
(tidak terikat albumin) (KERNIKTERUS)
Bil.terkonyugasi dalam usus + enz β-glukoronidase Bil tdk terkonyugasi
(unconyugated Bil) resorbsi kembali kdalam darah (sirkulasi enterohepatik.
Free unconygated  Brain
Penyebab

1.Ikterus fisiologis
Peningkatankadar bilirubin yg diakibatkan karena
 Peningkatan volume darah
 Immaturitas konyugasi bilirubin dihati pada saat lahir
 Peningkatan sirkulasi bilirubin enterohepatik
 Usia sel darah merah yg pendek
 Penurunan uptake bilirubin dari plasma oleh hati
2.Peningkatan Penghancuran eritrosit
 Inkomptabilitas golongan darah dan Rhesus
 G6PD def,sperositosis
 Polisitemia
 Hematoma,luka
 infeksi
3.Pengkatan reabsorbsi bilirubin dai saluran cerna
 ASI
 Asfiksia
 Keterlambatan pemberian makanan
 Obstruksi
4.Pemberian ASI
5.Gangguan eksresi Bilirubin
 Sepsis
 Hepatitis
 Sindr kolestasis
 Atresia bilier
 Sistik fibrosis
Ikterus pada Neonatus

 IKTERUS FISIOLOGIS  IKTERUS PERLU DIEVALUASI


 Timbul setelah 24 jam  Timbul pada saat lahir atau hari I
 Berlangsung kurang lebih 7-14 hari  Kenaikan kadar bilirubin
 Terutama terdiri dari bil.indirek berlangsung
 Kadar tertinggi bilirubin kurang dari Cepat (> 5 mg/dl)
15 mg% dan bilirubin direk kurang  Kadar bilirubin serum > 12 mg/dl
2mg%  Ikterus menetap pada usia ≥ 2
 Tidak ada keadaan patologis yg lain minggu
 Peningkatan kadar bil direk> 2 mg/dl
ASI DAN IKTERUS

BREASTFEEDING JAUNDICE BREAST MILK JAUNDICE


 Biasanya berhubungan dgn  Terlihat pada usia > 7 hari
 dapat berlangsung > 7 hari - >1 bln
Pemberian ASI yg jarang dan
 Asi:
Masukan cairan yg kurang - hormon pregnandiol ggn
 Biasanya tampak pada hari 3-5 konyugasi bilirubin
O.k. pemberian Asi yg kurang, - aktivitas lipoprotein lipase 
penambahan BB kurang, urin kadar asam lemak ↑ ggn
glukoronidase.
pekat D/ - bila kadar bil > 16 mg/dl periksa bil
 Bgn Ikterus fisiologis o.k kurang 2 jam stlh menyusu  stop asi 12 jam
Cairan (ganti pasi)  bila Bil↓ > 2mg/dl.
 Membaik dgn pemberian nutrisi
yg cukup
IKTERUS HEMOLITIK PADA NEONATUS

1.Inkomptabilitas ABO (penting utk Indonesia)


Ibu dengan gol darah O mengandung Antibodi molekul IgG ( meliwati
plasenta)  bereaksi dengan antigen A &B permukaan sel eritrosit
gol darah A dan B  hemolisis hiperbilirubinemia
2.Inkomptabilitas Rhesus (kawin campur)
Ibu dengan gol darah RH(-) dan Janin gol darah RH(+).
darah janin Rh(+) transfusi fetomaternal sensitasi  anti Rh IgG
 liwat plasenta  hemolisis darah janin
khas: Anak I ringan  anak berikut makin berat.
3.Defisiensi glukosa 6 fosfat (G6PD)
Eritrosit rentan terhaap oksidasi dari luar  hemolisis  ikterus
Umumnya ok obat obat mis: Sulfa,obat anti malaria.
PEMERIKSAAN

1.Penilaian
Daerah kadar bilirun/mg/dl
Muka 4-8
Dada/punggung 5 – 12
Perut dan paha 8 – 16
Tangan dan kaki 11 – 18
telapak tangan &kaki > 15
2. Bila bukan ikterus fisiologis
Periksa : golongan darah ibu dan bayi
Penentuan Hb dan hematokrit
Darah tepi lengkap
Morfologi sel darah merah
Tatalaksana

A.Terapi sinar
1. Indikasi
 Kadar bilirubin Berat Badan lahir usia
(mg/dl) (gram) (jam)
 5–9 semua < 24
 10 – 14 <2500 > 24
> 2500 (observasi)
 15 – 19 > 2500 > 24 jam
2. AAP
15 mg/dl neonatus 25-48 jam
18 mg/dl neonatus 49 – 72 jam
20 mg/dl neonatus > 72 jam
B.Tranfusi tukar

Rekomendasi tradisional Rekomendasi terbaru


Berat badan 2500 gram Bayi cukup bulan kadar bi(mg/dl)
Kadar bil(mg/dl) 1.- Tidak ada hemolisis 25 – 29
Risiko standar 20 - Bayi sehat
Risiko tinggi 18
Risiko tinggi bila: 2.-Hemolisis 17 - 23
- Apgar skor 5 menit 3 - bayi skit
- Ph < 7.15 selama 1 jam
-Temp rektal < 35 ⁰ C selama 4 jam
-Protein serum total < 4 g/dl
-Hemolisis
-Perburukan klinis
Bilirubin ensefalopati dan Kernikterus

 Bilirubin ensefalopati adalaah manifestasi klinis yg timbul akibat


Efek toksis bilirubin pada ssp yi di basal ganglia dan nuklei2 batang otak
Tampak pada minggu pertama kelahiran (akut bilirubin ensefalopati).
 Kern ikterus: perubahan neuropatologi yi deposisi pigmen bilirubin
Pada otak t.u. ggl basalis,pons dan serebelum
Keadaan klinis kronik dgn sekuele yg permanen o.k. toksik bilirubin
Manifestasi klinis
Awal : letargis,hipotonik,refleks isap buruk
Intermediate: stupor,irritabilitas dan hipertoni
Selanjutnya: demam,high pitched cry,hiprtoni dan opistotonus
Kern ikterus : Cerebral palsy berat,gangguan pendengaran ,paralysis.
Palsi serebral

Yi. Gangguan perkembangan motorik yang terjadi o.k. mengalami


kerusakan
Pada masa perkembangan dini,yi masa janin s/d 2 tahun. Tidak progresif.
Manifestasi klinis berupa kelainan postur & gerak yg dapat berubah ubah
Faktor risiko
Prematur
asfiksia
Hiperbilirubinemia
Infeksi ssp
Gejala

 Gejala pertama keterlambatan motorik


 Tonus otot yg abnormal(hipertonik/hipotonik)
 Gejala lain :
-Irritabilitas berlebihan (menangis terus,sulit tidur)
- Problem makan(sulit menisap,menelan,mengunyah)
- Sering kaget berlebihan
-Drooling (ngiler berlebihan )
-Ok hipertoni  berdiri lebih awal

Terapi
Fisio th dan okupasi idealnya dilakukan sebelum usia 6 bulan

You might also like