You are on page 1of 13

PANDUAN METODE PEMBELAJARAN MULTIGRADE

MODEL REKRUITMEN SEKUENSIAL PADA PENYELENGGARAAN


PENDIDIKAN KEAKSARAAN

A. Rasional
Metode pembelajaran multigrade berangkat dengan latar belakang
adanya keaneka ragaman kemampuan pembelajar (peserta didik). Mahfum
adanya bahwa dalam setiap kelas atau kelompok belajar kamampuan masing-
masing individu berbeda. Ada yang memiliki kemampuan yang memadai,
namun demikian ada pula yang masih kurang memadai. (Unesco: 2001)
Grade atau tingkatan diperlukan untuk mengelompokkan kemampuan
warga belajar yang heterogen ke dalam sebuah kelompok-kelompok kecil
yang memiliki kemampuan yang sama. Multigrade biasa terjadi pada
kelompok masyarakat pembelajar yang bertempat tinggal terpencil (remote
area) dan menyebar (scattered). (Unesco:2001).
Pembelajaran multigrade tepat digunakan pada komunitas masyarakat
yang memiliki banyak perbedaan (heterogenitas) seperti usia, pengalaman,
pekerjaan, latar belakang, motivasi, minat dan kemampuan. (Unesco:2001)

B. Mengapa Metode Pembelajaran Multigrade


Beberapa faktor yang memungkinkan pembelajaran multigrade
diterapkan pada program pendidikan keaksaraan. Di antaranya:
1. Faktor Geografis
Beberapa faktor geografis yang memungkinkan dilaksanakannya
pembelajaran multigrade antara lain:
a. Komunitas terpencil, jauh dari pusat kebudayaan
(pusat desa atau pusat kota). Kebanyakan warga
belajar pendidikan keksaraan berada di areal ini.
b. Kondisi geografis yang sulit, seperti perbukitan,
areal hutan atau sungai besar. Faktor geografis
seperti ini kebanyakan menjadi latar belakang

1
program pendidikan keaksaraan.
2. Faktor Sosial
Beberapa faktor sosial yang memungkinkan metode pembelajaran
multigrade diterapkan antara lain:
a. Perbedaan usia, pengalaman, minat, kebutuhan
dan kemampuan. Warga belajar pendidikan
keaksaraan memiliki pengalaman, minat,
kebutuhan dan kemampuan keaksaraan yang
berbeda.
b. Keinginan untuk menyelenggarakan program
pembelajaran sendiri.

C. Ruang Lingkup
1. Tutor
Tutor dalam metode pembelajaran multigrade memiliki kriteria-kriteria
sebagai berikut:
a. Memiliki kompetensi sebagai tutor
pendidikan keaksaraan.
b. Memahami karakteristik setiap warga
belajar yang dibimbingnya.
c. Bila memungkinkan memiliki
kemampuan membelajarkan usaha
mandiri.
d. Memiliki hak dan kewajiban sebagai
tutor atau pendidik yang dituangkan
dalam sebuah kesepakatan kerja.
e. Setiap tutor membelajarkan maksimal
3 orang warga belajar.
f. Contoh format kesepakatan kerja
terlampir.
2. Nara Sumber Teknis

2
Nara sumber teknis dalam metode pembelajaran multigrade pada program
pendidikan keaksaraan adalah:
a. Memiliki kompetensi atau kecakapan tertentu
yang dapat digunakan untuk membelajarkan usaha
mandiri.
b. Memiliki hak dan kewajiban sebagai nara sumber
teknis yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan
kerja.
3. Warga Belajar
Warga belajar dalam metode pembelajaran multigrade ini adalah:
a. Buta aksara murni dan atau DO kelas 1, 2 dan 3 Sekolah
Dasar atau yang sederajat
b. Memiliki kemampuan keaksaraan berjenjang, heterogen,
tidak sama, multi level.
c. Jumlah warga belajar perkelompok minimal 10 orang.
d. Secara geografis terpencil (remote area) tempat tinggal
berjauhan atau menyebar (scattered).
4. Pengelola/Penyelenggara
a. Memiliki pengalaman dalam
organisasi kemasyarakatan .
b. Memiliki kemampuan dan kemauan
untuk mengelola Kelompok Belajar
Pendidikan Keaksaraan.
5. Kelompok Belajar
Kelompok Belajar adalah sekelompok warga belajar yang ada di yang
mempunyai minat dan keinginan yang sama untuk belajar keaksaraan
(baca, tulis, hitung). Namun demikian pada model pembelajaran ini
kegiatan belajar mengajar tidak harus dalam bentuk kelompok bahkan
dimungkinkan untuk membentuk sub kelompok atau bahkan pembelajaran
individu.
6. Bahan Ajar

3
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran di pendidikan keaksaraan
adalah materi yang akan diberikan kepada warga belajar pendidikan
keaksaraan. Bahan ajar dapat berbentuk:
a. Benda atau barang dan media cetak yang ada di
lingkungan warga belajar.
b. Media elektronik, misalnya VCD, kaset.
Materi lain yang disusun sendiri oleh tutor bersama warga belajar sesuai
dengan rencana pembelajaran yang ada. Tema pembelajaran untuk setiap
warga belajar dimungkinkan sama, namun jenjang kompetensi dapat
disesuaikan dengan kemampuan warga belajar.
7. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran yang diberikan kepada warga belajar
disesuaikan dengan minat dan kebutuhan warga belajar. Utamanya materi
yang berhubungan dengan wilayah pedesaan seperti pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan dan usaha kecil.
Materi pembelajaran adalah sesuatu yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari seperti:
a. mengisi formulir: identitas diri
b. mengajukan pinjaman hutang / kredit: bank, pegadaian, koperasi
c. menghitung menggunakan ukuran standar: liter, kg, meter, dosin, dan
lain-lain.
d. pengalaman pribadi wb: kesehatan, pertanian, dll
8. Waktu Belajar
Waktu kegiatan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dengan warga
belajar dan kondisi waktu senggang warga belajar. Lamanya waktu belajar
sesuai dengan tingkat keaksaraan masing-masing warga belajar dan
ditentukan berdasarkan format kesepakatan kerja antara tutor dengan
penyelenggara.
9. Tempat Belajar
Tempat belajar adalah tempat yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
pendidikan keaksaraan. Tempat belajar ditentukan berdasarkan

4
kesepakatan antara tutor dan warga belajar.
10. Strategi Belajar
Pembelajaran dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut:
a. Pembelajaran pendidikan keaksaraan
dasar diberikan kepada sepuluh
warga belajar berdasarkan hasil
rekruitmen sesuai dengan
kemampuan keaksaraannya.
b. Pembelajaran belajar dilaksanakan
berdasarkan kompetensi keaksaraan
awal yang dimiliki warga belajar.
c. Materi pembelajaran dibedakan
berdasarkan tingkat kompetensi
keaksaraan warga belajar (rendah,
sedang, tinggi).
d. Bagi warga belajar dengan
kemampuan keaksaraan rendah
diberikan materi pembelajaran
sampai dengan memiliki kompetensi
keaksaraan dasar. Selanjutnya
diberikan evaluasi keaksaraan
berdasarkan standar kompetensi
keaksaraan dasar (SKKD).
e. Bagi warga belajar dengan
kemampuan keaksaraan sedang
diberikan penguatan (reinforcement)
sampai dengan memiliki kompetensi
keaksaraan dasar sesuai dengan
SKKD. Selanjutnya diberikan
evaluasi keaksaraan berdasarkan
SKKD.

5
f. Bagi warga belajar dengan
kemampuan keaksaraan tinggi dapat
langsung mengikuti evaluasi
keaksaraan. Selanjutnya warga
belajar tersebut berhak mengikuti
program pemberdayaan masyarakat.
g. Kemudian pengelola atau
penyelenggara mengidentifikasi
kembali warga belajar penyandang
buta aksara.
11. Evaluasi Belajar
Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan beberapa kali:
a. Evaluasi awal atau pra pembelajaran. Dilakukan
sebelum program pembelajaran dilaksanakan.
Evaluasi awal digunakan untuk menentukan
tingkat keaksaraan warga belajar.
b. Evaluasi kemajuan belajar diberikan selama
proses pembelajaran berlangsung yang bertujuan
untuk menilai tingkat kemajuan warga belajar.
c. Evaluasi akhir adalah evaluasi yang diberikan
setelah proses pembelajaran berakhir. Evaluasi
akhir dilakukan untuk menilai apakah warga
belajar telah menguasai kompetensi keaksaraan
sesuai dengan SKKD.
12. Dana Belajar
Dana belajar adalah dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan
pendidikan keaksaraan baik untuk operasional, material maupun transport
tutor dan penyelenggara. Pembiayaan untuk kegiatan ini diberlakukan
berdasarkan kontrak kerja.

6
13. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah kegiatan yang dilakukan dan dapat meningkatkan
motivasi warga belajar untuk terus mengikuti pembelajaran pendidikan
keaksaraan. Motivasi dapat dilakukan dalam bentuk:
a. Bimbingan langsung dari tutor dan pengelola/penyelenggara.
b. Diberikan usaha mandiri atau program pemberdayaan msyarakat
sesuai dengan minat dan kebutuhan warga belajar.

D. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan
Kegiatan pada tahap ini meliputi:
a. Melakukan kesepakatan atau kontrak
kerja antara tutor dan penyelenggara
tentang kesanggupan melaksanakan
tugas. (Contoh format kontrak kerja
terlampir).
b. Melakukan kesepakatan antara tutor
dan warga belajar tentang waktu dan
tempat kegiatan pembelajaran.
(Contoh format kesepakatan belajar
terlampir).
c. Melakukan identifikasi kebutuhan
(need assessment) untuk masing-
masing warga belajar.
d. Melakukan evaluasi pra
pembelajaran atau evaluasi awal
yang digunakan untuk:
1) mengetahui tingkat keaksaraan warga belajar;
2) mengelompokan warga belajar;
3) merumuskan tujuan belajar;

7
4) membuat rencana pembelajaran;
5) menentukan materi dan strategi/ metode
pembelajaran;
6) menentukan bahan/ media belajar;
7) membuat kesepakatan belajar
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Menyiapkan lesson plan (rencana
pembelajaran) yang dibuat
berdasarkan hasil dari need
assessment. (Contoh rencana
pembelajaran terlampir).
b. Menyiapkan tema, bahan ajar, media
belajar dan pendukung lain sesuai
dengan rencana pembelajaran yang
telah disusun.
c. Melaksanakan proses belajar
mengajar sesuai dengan kesepakatan
belajar yang telah dibuat.
d. Malaksanakan reinforcement atau
penguatan untuk memantapkan hasil
belajar.
e. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
dapat dilakukan seperti:
1) Menentukan benda yang akan digunakan sebagai bahan ajar.
Libatkan warga belajar dalam menentukan jenis benda yang akan
digunakan sebagai bahan ajar.
2) Membuat abstraksi untuk rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan yang meliputi strategi pembelajaran membaca,
menulis, berhitung, dan berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia. (Contoh abstraksi terlampir).

8
3) Mengajak warga belajar mengikuti urutan kegiatan pembelajaran
seperti yang tertulis di dalam abstraksi.
4) Mengoptimalkan partisipasi aktif warga belajar dalam keseluruhan
proses pembelajaran.
5) Menentukan benda yang akan digunakan sebagai bahan ajar.
Libatkan warga belajar dalam menentukan jenis benda yang akan
digunakan sebagai bahan ajar.
6) Membuat abstraksi untuk rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan yang meliputi strategi pembelajaran membaca,
menulis, berhitung, dan berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia.
7) Mengajak warga belajar mengikuti urutan kegiatan pembelajaran
seperti yang tertulis di dalam abstraksi.
8) Mengoptimalkan partisipasi aktif warga belajar dalam keseluruhan
proses pembelajaran.
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi kegiatan ini meliputi:
a. Evaluasi kemajuan belajar yang
dapat dilakukan setiap waktu jika
warga belajar dianggap telah mampu
menguasai kompetensi tertentu.
b. Evaluasi hasil belajar dilakukan
setelah warga belajar mampu
menguasai kompetensi keaksaraan
dasar.
4. Tahap Tindak Lanjut
Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap pendidikan
dasar (tahap pertama) selesai dilakukan. Kegiatan pada tahap ini meliputi:
a. Kegiatan belajar mengajar yang
berupa keaksaraan usaha mandiri
atau program pemberdayaan

9
masyarakat lainnya.
b. Setelah warga belajar menguasai
jenis usaha mandiri tertentu, warga
belajar mengikuti evaluasi hasil
belajar.
c. Selanjutnya diharapkan warga
belajar mampu menerapkan jenis
usaha mandiri yang telah dikuasainya
untuk menopang kehidupannya.

5. Chart Alur Pelaksanaan


Chart 1. Strategi Pembelajaran Multigrade

0100090000037400000002001c00000000000400000003010800050000000b0
200000000050000000c022a011202040000002e0118001c000000fb02f0ff000
0000000009001000000000440001254696d6573204e657720526f6d616e0000
000000000000000000000000000000040000002d01000004000000020101000
50000000902000000020d000000320a0e000000010004000000000011022901
20a307001c000000fb021000070000000000bc0200000000010202225379737
4656d0000000000001800000028c8110001000000e404000000000000040000
002d010100030000000000

10
INPUT Intrumental
EvaluasiInput
Kemajuan Belajar
Environmental Input
EvaluasiHasil
Kemajuan
Bahan Ajar
Evaluasi BelajarBelajar
sesuai dengan Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar.
Media Pembelajaran
engan kemampuan keaksaraan yang heterogen. OUTPUT
Faktor sosial budaya
Materi
Faktor geografisWarga belajar yang memiliki kemampuan keaksaraan dasar sesuai dengan standar kompetensi keaksaraan.
Faktor ekonomi

PROSES PEMBELAJARAN
Chart 2. Pembelajaran Keaksaraan Dasar

11
Instrumental Input
NST
Materi
Media
Alat dan Bahan

Chart 3. Pembelajaran Keaksaraan Lanjut

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


INPUT
Evaluasi Hasil Belajar OUTCOME
Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)
keaksaraan dasar sesuaiPendidikan
dengan standar kompetensi
KeaksaraanEvaluasi
Berwawasan keaksaraan.
Gender
diberikan saat warga belajar telah menguasai kompetensi keaksaraan usaha mandiri
Program pemberdayaan masyarakat lainnya Masyarakat yang memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai dan menjadi masyarakat yang mandiri

Environmental Input:
Geografis
Sosial Budaya
Ekonomi

12
E. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan dalam model ini adalah:
1. Kontrak kerja antara penyelenggara
harus jelas, memuat berbagai hal yang
dibutuhkan dalam kegiatan
pembelajaran, dilengkapi dengan hak
dan kewajiban masing-masing petugas.
2. Kegiatan need assesment harus intensif
agar minat dan kebutuhan warga belajar
benar-benar dapat tergali.
3. Kegiatan evaluasi pra-pembelajaran agar
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
agar kompetensi keaksaraan setiap warga
belajar dapat terukur.

F. Daftar Pustaka
Mathot, G.B.2001. A Handbook for Teachers of Multi-Grade Classes. Unesco.
France.

13

You might also like