1. ZAT BESI 2. VITAMIN B12 (SIANOKOBALAMIN) 3. ASAM FOLAT
SERTA ADANYA FAKTOR PERTUMBUHAN
SEL DARAH MERAH YI ERITROPOETIN YANG DIHASILKAN DI GINJAL ZAT BESI
ANEMIA ZAT BESI MERUPAKAN PENYEBAB ANEMIA TERBANYAK
DIDUNIA ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER ZAT BESI DIBUTUHKAN DALAM SINTESA HAEMOGLOBIN KOMPONEN Hb ADA 3 : 1. PROTOFORFIRIN 2. ZAT BESI (Fe2+) 3. GLOBIN DIMANA Fe2+ BILA BERGABUNG DENGAN PROTOFORFIRIN AKAN MEMBENTUK HEME FARMAKOKINETIK
ABSORPSI DAN DISTRIBUSI ZAT BESI
TERJADI DIDUODENUM DAN JEJUNUM PROXIMAL
MUDAH DIABSORPSI DALAM BENTUK FERRO SETELAH DISERAP SEBAGIAN Fe AKAN DIIKAT DI SEL MUKOSA USUS DAN SEBAGIAN LAGI MASUK DALAM SIRKULASI DAN AKAN DIIKAT OLEH TRANSFERRIN YANG KEMUDIAN AKAN DIBAWA KE SUMSUM TULANG, HATI DAN LIMPA Absorpsi meningkat bila diberi bersama : - kobal - inosin - etionin - vitamin C - Hcl - suksinat
Absopsi menurun bila diberi bersama:
- fosfat - antasida : kalsium karbonat, aluminium hidroksida dll. METABOLISME Bila tidak digunakan dalam eritropoesis Fe akan disimpan sebagai cadangan terikat sebagai feritin, terutama dalam sel-sel RES (hati,limfa, SST). Cadangan ini tersedia untuk digunakan dalam proses eritropoesis. • Transpor zat besi Zat besi ditranspor dalam plasma dengan terikat transferrin, suatu globulin β yang khusus mengikat besi ferri. Kompleks besi transferri-ferri memasuki sel eritrosit dewasa melalui mekanisme reseptor khusus yang mengikat dan meng internalisasikan zat besi tsb. EKSKRESI
• JUMLAH Fe YANG DIEKSKRESIKAN SEDIKIT
SEKALI SEKITAR 0,5-1 mg/hari
• TERUTAMA BERLANGSUNG DI SEL EPITEL KULIT,
KERINGAT, URINE, FESES, KUKU SERTA RAMBUT YANG TERPOTONG DAN MENSTRUASI Farmakologi klinik a. Indikasi penggunaan zat besi Untuk pengobatan dan pencegahan anemia defisiensi zat besi. b. Terapi Pemberian preparat besi oral atau parenteral. 1. Terapi zat besi secara oral Pada orang dengan defisiensi zat besi, sekitar 50-100mg zat besi dapat digabung kan ke Hb setiap harinya dan 25% dari zat besi oral dapat diabsorpsi. Oleh karena itu 200-400mg harus diberi setiap hari. Beberapa preparat besi oral yang biasa digunakan : sediaan Ukuran tablet Elemen besi Dosis (tablet per tablet per hari)
Ferrous sulfate, 325 mg 65 mg 3-4x
hydrated Ferrous 200 mg 65 mg 3-4x sulfat,desiccated Ferrous 325 mg 36 mg 3-4x glukonat Ferrous fumarat 200 mg 66 mg 3-4x Ferrous fumarat 325 mg 106 mg 2-3x • Pengobatan dengan zat besi oral sebaiknya di lakukan selama 3-6 bulan. • Respon keberhasilan terapi dapat dilihat dalam waktu kurang dari seminggu. • Kadar Hb akan meningkat secara signifikan dalam waktu 2-4 minggu dan mencapai kadar normal dalam 1-3 bulan. Efek samping : muntah-muntah ketidak nyamanan epigastrik kejang perut sembelit diare Efek biasanya terkait dosis dan sering dapat diatasi dengan mengurangi dosis harian atau dengan menelan tablet langsung atau pada waktu makan. 2. Terapi zat besi parenteral Diperuntukan bagi pasien yang : - intoleran terhadap sediaan oral - sediaan oral tidak menimbulkan respon - kehilangan darah kronis yang parah yang tidak dapat dipertahankan dgn pemberian zat besi oral. SEDIAAN PARENTERAL
Iron dextran ( Imferon)
• merupakan komplek ferric hydroxide dextran dengan berat molekul yang rendah stabil dengan kandungan 50mg zat besi setiap ml larutan • Untuk penggunaan IM dan IV Dosis : 250mg Fe untuk setiap gram kekurangan Hb. Pada dosis permulaan tidak boleh melebihi 25mg ditingkatkan bertahap selama 2-3 hari sampai mencapai dosis 100mg/hari Lebih disukai memberikan seluruh dosis dalam satu infus intra vena tunggal Efek samping : - nyeri lokal - perubahan warna jar - sakit kepala - demam - artralgia - muntah - nyeri pinggang - wajah kemerahan - urtikaria - bronkospasme. Toksisitas klinik a. Toksisitas zat besi akut Terutama pada anak-anak kecil. Zat besi dalam jumlah besar menyebabkan gastroenteritik nekrotik, disertai muntah, nyeri perut dan diare yang mengandung darah diikuti syok, letargi dan dispneu. Terapi deferoxamin (Desferal) iron chelating kuat yang dapat mengikat besi dan irigasi usus besar menyeluruh. b. Toksisitas zat besi kronis •Disebut hemokromatosis kelebihan zat besi yang tertimbun dalam jantung, hati, pankreas dan organ lain kegagalan organ dan kematian. •Hemakromatosis umumnya terjadi karena faktor keturunan, yang ditandai dgn absorpsi zat besi secara berlebihan, pada pasien yang menerima banyak transfusi sel darah dalam waktu yang lama. VITAMIN B12 Berfungsi sebagai kofaktor untuk beberapa Reaksi biokimia penting pada manusia. Vitamin B12 berasal dari sintesis mikroba, tidak disintesis oleh hewan atau tumbuhan. Sumber vitamin B12 berasal dari vitamin B12 dalam daging (khususnya hati) dan produk susu. Farmakokinetika vitamin B12 • diet rata-rata mengandung 5-30μg setiap hari • biasanya 1-5μg yang diabsorpsi • kebutuhan normal hanya 2μg • disimpan dalam jumlah besar di hati • simpanan rata-rata 3000-5000μg • hanya sedikit sekali jumlah vitamin B12 yang biasanya hilang melalui urin dan feses Absorpsi Vitamin B12
Absorpsi hanya setelah vitamin ini bergabung
dengan faktor intrinsik castle (FIC), merupakan suatu glikoprotein yang disekresi sel-sel parietal mukosa lambung. FIC bergabung dengan vitamin B12 yang dibebaskan dari sumber makanan dalam lambung dan duedenum, selanjutnya komplek tsb diabsorpsi di ileum distal oleh sistem transpor yang diperantarai reseptor. Kekurangan vitamin B12 pada manusia sering disebabkan karena malabsorpsi, sebagai akibat hilangnya FIC (anemia pernisiosa) atau hilangnya atau malfungsi dari mekanisme absorpsi spesifik dalam ileum distal. Setelah diabsorpsi vitamin B12 diangkut ke berbagai sel tubuh terikat pada glikogen plasma transcobalamin II. Vitamin B12 diekskresi secara signifikan hanya jika jumlah vitamin B12 yang sangat besar diberi secara parenteral, melebihi kapasitas pengikatan transcobalamin (50-100μg) Farmakologi klinis Vitamin B12 digunakan untuk : • terapi anemia vit B12 • mencegah defisiensi vitamin B12 (anemia megaloblastik dan sindroma neurologis parestesi) Perbaikan defisiensi vitaminB12 akan menghenti kan perkembangan gangguan neurologis, tetapi tidak sepenuhnya menghentikan gejala yang sudah ada. Terapi Karena hampir semua kasus kekurangan vitamin B12, disebabkan malabsorpsi, maka suntikan vitamin B12 parenteral diperlukan sebagai terapi sepanjang hidupnya. Sediaan cyanocobalamin atau hydroxocobalamin hydroxoconbalamin lebih disukai karena lebih tinggi terikat protein karenanya dapat tinggal lebih lama dalam sirkulasi. Dosis 100-1000μg IM setiap hari atau setiap 2 hari selama 1-2 minggu untuk mengisi kembali simpanan-simpanan tubuh. Terapi maintenance 100-1000μg IM sekali sebulan seumur hidup. Jika ada abnormalitas neurologis, maka suntikan terapi maintenance sebaiknya diberikan setiap 1-2 minggu selama 6 bulan sebelum beralih ke suntikan bulanan. Respon hematologis thd vitamin B 12 cepat. Sumsum tulang kembali normal dalam waktu 48 jam. Retikulositosis mulai pada hari kedua atau ketiga . Hb mulai meningkat pada minggu pertama dan kembali normal dalam waktu 1-2 bulan. Pengobatan anemia yang tidak sempurna mungkin disebabkan oleh masih adanya defisiensi lain atau adanya penyakit inflamasi atau gangguan lain yang menghambat eritropoesis. ASAM FOLAT Bentuk asam folat yang direduksi diperlukan sbg prekursor untuk sintesis asam amino, purin, dan DNA. Kekurangan folat bukan hanya menyebabkan anemia juga menyebabkan malformasi kongenital pada bayi yang baru lahir dan mungkin berperan dalam penyakit vaskular. Farmakokinetika • diet rata-rata mengandung 500-700μg • 50-200μg dari jumlah tsb diabsorpsi, tergantung kebutuhan metabolisme • asam folat terdapat pada berbagai tanaman dan hewan, sumber yang paling kaya terdapat pada ragi, hati, ginjal dan sayur mayur berwarna hijau • 5-20mg disimpan dalam hati dan jaringan lain • folat diekskresi melalui urin dan feses dan juga dirusak dgn katabolisme, shg kadar serum turun dalam beberapa hari bila pemasukan berkurang. Karena simpanan folat dalam tubuh relatif rendah dan kebutuhan setiap harinya tinggi maka defisiensi asam folat dan anemia megaloblastik dapat muncul dalam waktu 1-6 bln setelah pemberian asam folat dihentikan. Asam folat secara utuh diabsorpsi dalam yeyunum proksimal. Farmakodinamika Zat aktif dari asam folat adalah tetrahydrofolic acid (THFA) berperan penting dalam sinstesa DNA dan RNA serta pembelahan sel. Farmakologi klinis Defisiensi asam folat anemia megaloblastik yang secara mikroskopis mirip dengan anemia akibat defisiensi vitamin B12. Bedanya defisiensi folat tidak menyebabkan sindroma neurologis. Defisiensi asam folat : • Disebabkan oleh pemasukan folat dari makanan yang tidak mencukupi. • penyakit hati • Wanita hamil dan pasien dengan anemia hemolitik mengalami peningkatan kebutuhan folat. • Obat-obatan : Phenitoin, kontrasepsi oral, INH TERAPI Pemberian folat oral diabsorpsi dengan baik bahkan pada pasien-pasien sindroma malabsorpsi. Dengan dosis 0,5-1mg setiap harinya cukup untuk menghentikan anemia megaloblastik,memulihkan kadar folat serum, dan mengisi kembali simpanan folat tubuh. Megaloblastic anemia ERITROPOETIN Farmakodinamika Eritropoetin merangsang proliferasi dan diferensiasi eritroid melalui interaksi dengan reseptor eritropoetin khusus pada sel progenitor sel eritrosit. Farmakologi klinis • Eritropoetin terutama diindikasikan untuk anemia pada pasien GGK • Eritropoetin secara konsisten memperbaiki hematokrit dan Hb dan biasanya tidak lagi diperlukan transfusi. • Peningkatan retikulosit terjadi dalam 10 hari Dosis : 50-150 IU/kgbb IV atau subkutan 3 kali seminggu. Pasien dengan kadar eritropoetin < 100 IU/L respon yang baik. Pasien dengan kadar eritropoetin endogen 100-500 IU/L memerlukan dosis yang lebih tinggi 150-300 IU/kgBB 3 kali seminggu. • Kegagalan merespon eritropoetin paling umum disebabkan oleh defisiensi zat besi yang muncul bersamaan. • Eritropoetin mungkin juga berguna untuk peng- obatan anemia akibat kelainan sumsum tulang, anemia aplastik, inflamasi kronis, AIDS dan kanker. Toksisitas Efek samping paling umum terkait dengan kenaikan Ht dan Hb secara cepat, komplikasi hipertensi dan trombotik. Kesulitan dapat diminimalisasi dengan menaik kan Ht dan Hb perlahan-lahan dan memonitor dan mengobati hipertensi dengan adekuat.