You are on page 1of 28

Terpadu (PHT)

MODUL PELATIHAN No. 9

Pengendalian Hama

Buku Pedoman Pelatih Permakultur • Modul No. 9 Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Catatan...

248 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Presentasi : Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
E S E N TA S
Metode : Presentasi pelatih PR I

Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu
Tujuan : Peserta memahami konsep & manfaat dari Pengendalian Hama Terpadu PEL
AT I H

Masalah hama terjadi karena adanya sistem yang tidak seimbang.

Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya permasalahan hama, yakni:


• Kebakaran, banjir dan pembukaan lahan baru
• Penggunaan areal tanah yang luas hanya untuk satu jenis tanaman (monokultur)
• Masuknya hama dari suatu daerah ke daerah lain

• Punahnya predator-predator hama dan pindahnya habitat predator hama karena


penggunaan pestisida

Solusi pengendalian hama jangka panjang dibutuhkan untuk mengembalikan


keseimbangan alam di lahan pertanian, perkebunan dan lingkungan alami. Ini tentu saja
memerlukan waktu bertahun-tahun, sehingga PHT juga meliputi solusi pengendalian
hama jangka pendek, termasuk penggunaan pestisida alami.

PHT menggabungkan berbagai macam cara pengendalian hama, untuk:


• Mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan hama
• Mengurangi jumlah permasalahan hama jika sudah terjadi
• Menggunakan pengendalian alami untuk mengatasi permasalahan yang sudah terjadi

Setiap bagian dalam lingkungan berkaitan erat dengan setiap bagian lainnya, termasuk
manusia. Apa yang terjadi pada satu bagian dari sistem atau lingkungan AKAN
mempengaruhi bagian-bagian lainnya dari sistem atau lingkungan tersebut. Ini adalah
filosofi yang penting dalam PHT dan masa depan yang berkelanjutan. Jadi, untuk
berhasilnya PHT kita haruslah memahami bagaimana setiap bagian dalam sistem bekerja
dan bagaimana mereka saling bekerjasama. (Misalnya, tanah, serangga, tanaman dan
pepohonan, burung, binatang, air, manusia, teknologi).

Sistem PHT akan membantu untuk:

• Mengurangi penggunaan sumber daya dan produk yang mahal, karena lahan akan
“merawat” dirinya sendiri secara terus-menerus, serta sumber daya yang dibutuhkan
lebih banyak berasal dari sumber daya lokal
• Memperbaiki kualitas tanah, tumbuhan dan lingkungan
• Meningkatkan produksi dari tanah secara keseluruhan
• Meningkatkan keanekaragaman dan daya tahan terhadap hama, penyakit dan
cuaca ekstrim
• Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitarnya

Pengendalian Hama Terpadu dapat diterapkan di kebun rumah skala kecil, kebun untuk
pasar, hingga lahan pertanian skala besar seperti padi, tanaman buah-buahan dan juga
untuk keseluruhan sistem.
M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 249
Untuk menjadi sehat dan kuat, tanaman membutuhkan kondisi yang baik untuk tumbuh,
yang meliputi:
• Tanah yang subur
• Air yang cukup
• Sinar matahari yang cukup

Jenis tanaman yang satu dengan yang lainnya membutuhkan kondisi yang berbeda-
beda. Beberapa jenis tanaman menyukai tanah yang sangat kering, beberapa menyukai
tanah yang lembab, beberapa menyukai tempat yang teduh, beberapa menyukai sinar
matahari yang berlebihan dll. Ada berbagai macam ‘musim mikro’ dalam setiap lahan,
jika tanaman cocok dengan kondisi yang dibutuhkan, mereka akan tumbuh dengan baik
dan memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit.

Sebagai contoh:
• Tanah basah – Kangkung
• Hutan teduh – Vanili
• Tanah kering berpasir – Kaktus

PHT memiliki banyak aspek, yang bermanfaat untuk mencegah permasalahan hama
secara alami:
• Tanah yang sehat dan hidup – Memperkuat daya tahan tanaman
• Predator hama alami – Mengontrol jumlah hama

• Lingkungan yang sehat – Menjaga keseimbangan hama dan mendorong pertumbuhan


predator hama
• Penyerbukan terbuka, benih non-hibrida – Memperkuat daya tahan terhadap hama
• Pengelolaan tanaman yang baik, meliputi:
• Rotasi tanaman – Mengisi unsur hara dalam tanah
• Pola-pola alami untuk berbagai macam bentuk kebun - Mencegah serangan hama
• Tanaman campuran, bukan monokultur - Mengurangi jumlah perkembangan hama
• Tanaman penghambat hama - Memperlambat serangan berbagai macam hama
• Penanaman berpasangan – Tanaman akan saling membantu satu sama lain
• Membuat & menggunakan umpan serta perangkap – Menjaga rendahnya jumlah hama
• Menggunakan binatang untuk mengontrol hama – Metode yang efektif dan efisien
untuk mengontrol hama
• Membuat & menggunakan pestisida alami – Mendukung lingkungan yang lebih sehat
• Kontrol biologis – Mekanisme pengontrolan hama alami dalam skala yang lebih luas

Catatan: Saat mempraktekan bagian-bagian dari prinsip ini, ingatlah untuk mempelajari
dan menggunakan metode tradisional penanggulangan hama – Belajar melalui
pengetahuan setempat.

Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan latihan lainnya di buku
ini untuk referensi dan ide-ide. Penjelasan lebih lanjut tentang berbagai macam teknik ini
beserta latihan praktek untuk menerapkannya akan dijelaskan pada halaman berikutnya.

250 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Presentasi : Membuat Tanah yang Sehat Bisa
Mengurangi Hama

Metode : Presentasi pelatih, ikut serta brainstorm


E S E N TA S
PR I
Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
Buku PK MOD 4 – Tanah yang Sehat
Tujuan : Peserta memahami tentang bagaimana tanah yang sehat dan PEL
AT I H
lingkungan yang sehat dapat mencegah permasalahan hama

Tanah yang sehat dan hidup, yang mengandung berbagai macam unsur hara yang
dibutuhkan tanaman, merupakan teknik yang paling penting dalam PHT.
• Jika tanaman diberi makan dan dijaga oleh tanah yang sehat, tanaman itu akan
menjadi lebih sehat dan tumbuh dengan kuat serta mengurangi kemungkinan untuk
diserang hama dan penyakit

• Jika terserang hama, kerusakan akan dapat diperlambat dan proses penyembuhan
akan lebih cepat

Jika tanah (lingkungan) yang mengelilingi lahan agrikultur itu sehat dan beranekaragam,
kemungkinan timbulnya permasalahan hama yang lebih besar akan dapat dikurangi.

Pelatih dapat mengandaikan tanaman selayaknya manusia, untuk memudahkan peserta


memahami pentingnya tanah yang sehat dan lingkungan yang sehat. Diskusikan dengan
peserta tentang manfaat dari menjadi sehat. Jika manusia (atau tanaman) itu sehat,
maka mereka akan:
• Biasanya berumur panjang • Jarang sakit
• Sembuh lebih cepat ketika mereka sakit • Lebih kuat
• Dapat bekerja lebih keras • Melahirkan anak yang sehat

Gambarlah 2 ilustrasi sederhana di papan tulis - Sebatang tanaman dan seorang manusia.

1. Lakukan brainstorm kelompok dengan peserta tentang apa saja kebutuhan-


kebutuhan bagi manusia dan tanaman untuk menjadi sehat

2. Tanyakan para peserta tentang ide-ide mereka dan tuliskan ide-ide tersebut
ke dalam gambar. Seperti misalnya, sepiring nasi = kompos dan mulsa serta
matahari, segelas air = penyiraman air dll. Gunakan ide-ide di bawah ini jika
peserta membutuhkan dorongan

Pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan untuk menjadi sehat bagi tanaman dan manusia
adalah sama:
• Jenis-jenis unsur hara dan mineral yang seimbang = Gizi makanan yang sehat
• Tanah yang sehat, hidup, tidak padat, dan bermulsa untuk ditanami = Rumah yang
nyaman
• Air, matahari dan lingkungan yang sehat
• Penanaman berpasangan = Keluarga dan sahabat

Bacalah bagian “Tanah yang Sehat” dan “Lingkungan yang Sehat” pada Buku PK MOD 9
– Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan latihan lainnya pada buku ini untuk referensi dan
ide-ide.
M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 251
Presentasi : Meningkatkan Predator Hama Alami
E S E N TA S Metode : Presentasi pelatih dan diskusi
PR I

Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PEL
Tujuan : Peserta mengerti akan keuntungan predator hama dan bagaimana
AT I H
menarik mereka ke dalam sistem

Cara alami untuk mengontrol hama yang telah berlangsung selama berabad-abad adalah
hubungan yang saling mempengaruhi dalam ekosistem. Hal ini meliputi tersedianya
jumlah predator hama untuk mengendalikan hama itu sendiri.

Karena kualitas lingkungan dan hubungan yang saling menguntungkan dalam ekosistem
telah tercemar oleh pengelolaan yang salah dan polusi (termasuk polusi akibat agrikultur
yang tidak berkelanjutan), mengakibatkan punahnya predator hama, yang merupakan
salah satu sebab dari meningkatnya permasalahan hama.

Ketika mempresentasikan ide-ide berikut, pelatih dapat mendorong diskusi dengan


bertanya kepada peserta tentang apa yang mereka pikirkan untuk menarik predator
hama ke dalam sebuah kebun.

Anda dapat merasakan manfaat yang besar dalam usaha mengontrol hama di daerah Anda,
dengan menarik predator hama alami ke dalam kebun, pertanian atau kebun buah-buahan.
Anda dapat melakukannya dengan:

• Penanaman berpasangan, bermacam bunga dan tanaman herbal di antara tanaman


sayuran dan pohon buah-buahan – Menarik burung pemangsa serangga, laba-laba,
tawon, kumbang kepik dan belalang sembah

• Membangun habitat bagi predator hama dengan batang kayu kering, bambu tua
atau tumpukan batu – Kadal pemangsa serangga, laba-laba pemangsa kumbang
dan katak akan hidup disitu

• Membangun kolam kecil – Menarik banyak predator yang menguntungkan

• Menanam pepohonan di dekat kebun, pertanian atau kebun buah-buahan – Menarik


serangga, burung pemangsa dan kelelawar

Membutuhkan waktu beberapa tahun untuk membentuk populasi predator hama alami
yang baik. Cara lain mengontrol hama, seperti pestisida alami, mungkin dibutuhkan
untuk digunakan sewaktu-waktu.

Walau bagaimanapun, pestisida kimia dan bahkan beberapa jenis pestisida alami dapat
membunuh predator hama dan populasi serangga yang menguntungkan. Pergunakanlah
secara hati-hati, hanya jika dibutuhkan, dan hanya jika sudah mencoba semua metode
yang lain.

Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan latihan lainnya pada buku
ini untuk referensi dan ide-ide. Penjelasan lebih lanjut tentang berbagai macam teknik ini
beserta latihan praktek untuk menerapkannya akan dijelaskan pada halaman berikutnya.

252 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Pemikiran Kreatif : Mengenali Predator Hama Lokal
IHAN
L AT
Metode : Ikut serta brainstorm kelompok
Peralatan : Kertas besar, spidol
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PE

F
TI
IK

M
E

A
Tujuan : Peserta membuat daftar predator hama lokal IRA
N KR

Catatan bagi pelatih: Untuk meningkatkan kesadaran dan lebih mengenali predator
hama lokal, latihan ini dapat membantu untuk memotivasi kesadaran peserta tentang
lingkungan sekitar mereka, serta hubungannya dengan sistem pertanian.

Menjalankan latihan

• Pada papan tulis buatlah tabel seperti berikut; kosongkan bagian jawaban agar
dapat diisi oleh peserta sesuai dengan ide mereka sendiri

• Lakukan brainstorm kelompok dengan peserta untuk mengisi daftar predator hama
lokal serta habitat alaminya (tabel 1)

• Kemudian bagi peserta ke dalam beberapa kelompok kerja untuk melakukan


brainstorm tentang apa yang harus dilakukan agar predator-predator tersebut
dapat tinggal dekat dengan perkebunan / pertanian (tabel 2)

• Jika sudah selesai, masing-masing kelompok kerja mempresentasikan ide-ide mereka


di hadapan seluruh kelompok, bandingkan ide-ide tersebut dan beri masukan satu
sama lain

• Jika dibutuhkan, gunakan informasi dari “Presentasi Predator Hama” sebelumnya,


untuk mendorong peserta

Predator Apa yang dapat dilakukan agar


Habitat alami mereka
hama lokal mereka tetap ada di sekitar kebun
Sawah dan ladang, kolam, pohon,
Kodok Membuat kolam di kebun
sungai, semak dll

Sawah, semak, pohon, sungai, hutan,


Ular Adanya kodok, mendatangkan ular
kebun dll

Pohon, semak, sawah, sungai, hutan, Tumpukkan kayu-kayu bekas sebagai


Kadal
kebun dll habitat buatan
Menanam tanaman organik dan bahan-
Burung Pohon, sawah, hutan, sungai, laut dll
bahan alami; tanam bunga
Kumbang
Kebun, sawah, kolam, hutan, sungai dll Menanam kacang-kacangan
kepik
Membuat pagar hidup sebagai tempat
Laba-laba Kebun, hutan, pohon dll
bersarang
Semut Kebun, sawah, pohon dll Bikin tumpukan kompos

Tabel 1. Tabel 2.

Catatan: Pelatih menyusun hasil-hasil yang didapat dari brainstorm kelompok kecil
ke dalam daftar utama ketika presentasi selesai. Pajanglah hasil tersebut pada tempat
latihan sehingga dapat menjadi referensi selama sisa pelatihan berlangsung.

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 253
Praktek Lapangan : Mendorong Pertumbuhan Predator Hama

U T S E R TA
Metode : Latihan praktek membangun habitat predator hama
IK
Peralatan : Lihat persiapan di bawah
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
Buku PK MOD 6 - Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat;
PR

AN

K Buku PK MOD 8 - Hutan, Penanaman Pohon & Bambu


A

TE
G

K L A PA N
Tujuan : Peserta berlatih membangun habitat predator hama

Ada 4 latihan berbeda yang dijelaskan disini untuk membangun habitat predator hama.
Pelatih dapat memilih jumlah dan jenis latihan yang sesuai dengan waktu yang tersedia dan
fokus pelatihan. Jika jumlah peserta mencukupi, bagilah mereka ke dalam kelompok yang
masing-masing melakukan salah satu dari 4 jenis latihan tersebut. Persiapkanlah mereka
dengan baik sehingga mereka dapat berlatih pada durasi waktu yang sama.

Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 1:

Penanaman bermacam bunga & tanaman herbal di antara tanaman sayuran


Bahan-bahan yang dibutuhkan:

• Bibit dan stek tanaman bunga / herbal untuk ditanam & tempat untuk menanamnya
• Kompos • Mulsa
• Air • Peralatan yang sesuai

Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 2:

Membangun rumah dan habitat bagi predator hama


Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk dikumpulkan oleh para peserta:
• Batang kayu kering • Bambu tua • Tumpukan batu

• Peralatan yang sesuai untuk mengumpulkan dan menempatkannya di tempat yang


disediakan

Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 3:

Membangun kolam kecil di tengah-tengah kebun


Bahan-bahan yang dibutuhkan:
• Tanah liat / plastik untuk batas kolam, jika dibutuhkan
• Tanaman air dan tanaman untuk tepi kolam • Air
• Tanah untuk menanam di sekitar tepi kolam • Ikan pemangsa nyamuk
• Batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu untuk ditempatkan di sekitar
tepi kolam
• Peralatan yang sesuai

254 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 4:

Menanam tanaman pohon kecil yang produktif di sekeliling bagian luar kebun
Bahan-bahan yang dibutuhkan:

• Bibit tanaman • Kompos

• Mulsa • Air

• Pelindung tanaman, jika diperlukan • Peralatan yang sesuai

• Pipa bambu untuk pengairan – Lihat Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah
Tangga & Masyarakat

Menjalankan latihan
Petunjuk untuk menggabungkan latihan ini:

• Tempatkan batang-batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu di sekitar
kolam dan tanaman

• Tanaman bunga dan herbal dapat ditanam mengelilingi kolam dan tanaman

• Batang-batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu dapat digunakan
sebagai batas kebun

Langkah 1 - Peserta membentuk kelompok dan memilih latihan mereka

• Peserta dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok

• Tuliskan berbagai macam teknik yang akan dilaksanakan, setiap teknik pada kertas
yang berbeda

• Lipatlah kertas-kertas tersebut dan setiap perwakilan kelompok memilih satu teknik
atau lebih

Langkah 2 - Pelaksanaan kegiatan

• Setiap kelompok dapat melaksanakan teknik yang telah mereka dapatkan

• Tingkatkan kerjasama dan kreativitas antar kelompok sebanyak mungkin

• Lihat referensi yang tertulis untuk informasi yang lebih lengkap

Langkah 3 - Saran dan masukan


Setelah setiap kelompok selesai berlatih, mereka dapat mempresentasikan hasilnya di
hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan timbal balik dan masukan.

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 255
Presentasi : Pemilihan Benih untuk PHT

Metode : Presentasi pelatih


E S E N TA S
PR I
Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
Buku PK MOD 5 – Penyimpanan Benih & Pembibitan;
Lembaran Informasi HRG dari IDEP
PEL
AT I H
Tujuan : Peserta belajar tentang jenis-jenis benih dan hubungannya dengan PHT

Menyimpan benih lokal, non-hibrida

• Menyimpan, menggunakan & meningkatkan kualitas benih lokal sangatlah penting bagi
PHT. Ini akan meningkatkan daya tahan alami tanaman terhadap hama & penyakit
• Dengan menyimpan benih dari tanaman terbaik dari setiap bidang lahan, tanaman
akan menjadi lebih berguna bagi iklim, tanah dan kondisi daerah sekitar

Amati tanaman yang memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit

• Amati tanaman yan terbaik (memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit) dan
pilihlah benih dari tanaman tersebut
• Pelajari mengapa tanaman tersebut bisa tahan terhadap hama dan penyakit (tanah
yang subur, predator hama, penggunaan kompos, jumlah air dan sinar matahari dll)
• Kembangbiakkan tanaman yang lebih sehat dari tahun ke tahun dengan
mengumpulkan benih-benih terbaik – Mereka akan tumbuh lebih baik dan akan
lebih tahan terhadap hama dan penyakit

Tentang benih hibrida

• Benih-benih hibrida seringkali tidak tahan terhadap hama lokal dibanding jenis
tanaman lokal yang non-hibrida
• Benih hibrida terbuat dari peyerbukan silang yang dipaksakan dari 2 atau lebih spesies
tanaman. Hasilnya, tanaman hibrida kemungkinan tidak dapat memproduksi benih bagi
tanaman berikutnya. Kualitas panen yang dihasilkan seringkali juga lebih rendah
• Benih non-hibrida dapat disimpan dan ditanam kembali dari tahun ke tahun,
sedangkan benih hibrida haruslah dibeli setiap tahun
• Untuk menumbuhkan jenis benih hibrida (atau produksi pabrik) seringkali membutuhkan
pestisida dan pupuk kimia. Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan yang menjual
benih dan bahan-bahan kimia, dan membuat petani mengeluarkan uang lebih banyak

Jangan menggunakan benih Hasil Rekayasa Genetika (HRG)

• Benih Hasil Rekayasa Genetika (HRG) dibuat dengan mencampurkan gen dari
spesies yang berbeda-beda. Benih ini diproduksi oleh pabrik
• Sangatlah penting bagi petani untuk tidak memakai tanaman gen buatan, selama
masih meragukan tanaman HRG, yang dapat berkembang biak silang dengan
tanaman lain di tempat mereka tumbuh. Ini akan dapat mencemari jenis-jenis benih
lokal dan masa depan kehidupan tanaman

Untuk penjelasan lebih lengkap tentang HRG, bacalah Lembaran Informasi HRG dari
IDEP.
256 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Pemikiran Kreatif : Benih Lokal Hasil Penyerbukan Terbuka
IHAN
Metode : Ikut serta brainstorm kelompok L AT

Peralatan : Kertas besar, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);

PE

F
Buku PK MOD 5 – Penyimpanan Benih & Pembibitan

TI
IK

M
E

A
IRA
N KR
Tujuan : Peserta membuat daftar benih lokal non-hibrida hasil penyerbukan terbuka

Ini adalah latihan yang sangat menunjang untuk mendukung presentasi tentang benih
dan PHT. Hal ini akan mendorong praktek lanjutan setelah pelatihan.

Pada kertas besar buatlah tabel seperti berikut; kosongkan bagian jawaban agar bisa
diisi oleh peserta sesuai dengan ide mereka sendiri.

Pertama, doronglah peserta untuk menunjukkan benih lokal non-hibrida hasil penyerbukan
terbuka yang mereka ketahui ada di sekitar mereka. Lalu ajak mereka untuk mengatur
waktu yang tepat untuk mengumpulkannya (tabel 1).

Kemudian, minta peserta untuk menjelaskan dimana menurut mereka bisa mendapatkan
stok benih / tanaman yang dapat digunakan untuk memperbanyak benih.
Varietas lokal benih non-hibrida Kapan Dimana benih bisa ditemukan dalam
dari penyerbukan terbuka mengumpulkannya masyarakat setempat
Sayuran
• Wortel 8 bulan Di sekitar desa (dataran tinggi)
• Tomat 4 bulan Di sekitar desa (dimana saja)
• Terong 6 bulan Di sekitar desa (dimana saja)
• Dll
Biji-bijian
• Padi 6 bulan Di sekitar desa (daerah persawahan)
• Jagung 4 bulan Di sekitar desa (dimana saja)
• Kacang 5 bulan Di sekitar desa (dimana saja)
• Dll
Herbal / obat-obatan
• Ketumbar 8 bulan Di sekitar desa (dataran tinggi)
• Sambiroto 1 tahun Di sekitar desa (dataran tinggi)
• Dll
Buah-buahan
• Pepaya 1 tahun Di sekitar desa (dimana saja)
• Mangga 5 tahun Di sekitar desa (dimana saja)
• Dll
Tanaman lainnya
Tabel 1. Tabel 2.

Pajanglah daftar ini di sekitar tempat pelatihan sehingga dapat menjadi referensi selama
pelatihan berlangsung.

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 257
Presentasi : Pengelolaan Tanaman & Lahan

Metode : Presentasi pelatih


E N TA
RES S I
P Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat;
Buku PK MOD 7 – Pertanian; Buku PK MOD 10 – Sistem Ternak
PEL
AT I H Tujuan : Peserta memahami hubungan antara pengelolaan tanaman,
pengelolaan lahan dan penanggulangan hama

Ada banyak cara untuk mengelola tanaman dan lahan yang akan bermanfaat untuk:

• Mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan hama

• Mengurangi jumlah permasalahan hama jika sudah terjadi

Sebelum mempresentasikan ide-ide berikut, pelatih dapat mendorong diskusi dengan


bertanya kepada peserta mengenai apa metode alami tentang pengelolaan tanaman dan
lahan yang mereka ketahui, yang dapat mendukung pengendalian hama yang baik.

Kemudian perkenalkan dan diskusikan (menggunakan contoh / gambar)


teknik yang berbeda-beda, diantaranya:

• Tanaman campuran, daripada monukultur

• Rotasi tanaman

• Pola-pola alami

• Penggunaan hewan dan ‘traktor hewan’

• Bagian dari tanaman buah-buahan atau sistem tanaman

• Bagian dari tanaman sayuran atau sistem tanaman

• Memberi serangga kepada hewan sebagai makanannya

Pelatih meminta para peserta untuk memberikan contoh atau cerita yang relevan untuk
membantu menjalaskan teknik. Jika mereka tidak bisa, pelatih dapat melakukannya.

Untuk informasi tentang teknik-teknik ini, bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama
Terpadu (PHT), Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat, Buku PK
MOD 7 – Pertanian dan Buku PK MOD 10 – Sistem Ternak.

258 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Presentasi : Penanaman Berpasangan

Metode : Presentasi pelatih E S E N TA S


PR I

Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat
PEL
AT I H
Tujuan : Peserta belajar tentang penanaman berpasangan dan manfaatnya

Penanaman berpasangan adalah tentang apa yang cocok dan tidak cocok untuk ditanam
bersama. Cara ini sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas
lingkungan, disamping dapat menekan permasalahan hama.

Penanaman berpasangan akan berhasil apabila kita memahami sifat alami tanaman dan
hubungan yang diciptakan dari sifat tersebut terhadap tanaman lainnya, serta hal-hal
lain dalam lingkungan, dan memanfaatkannya secara maksimal dalam sebuah sistem
yang saling berhubungan.

Sifat-sifat tersebut meliputi:


• Aroma dan bahan-bahan yang dikeluarkan oleh tanaman tersebut
• Pengaruh tanaman terhadap alam lingkungan
• Bentuk tanaman tersebut
• Sistem akar tanaman tersebut

Beberapa contoh dasar dari penanaman berpasangan.

Aspek Bagaimana bekerjanya Contoh-contoh


Menggunakan Penanaman Berpasangan untuk pengendalian hama
Tanaman & bunga yang memiliki aroma kuat akan
membingungkan dan mengusir serangga yang menggunakan
Mengusir Bawang putih, kenikir, aster,
indra penciuman dalam mencari makanan mereka. Tanaman
serangga jahe, kamboja
beraroma kuat ini, misalnya bawang putih dan herbal wangi,
dapat ditanam di antara tanaman lainnya di kebun
Mengundang Bunga mengundang predator ke kebun. Cocok untuk Mawar, kembang sepatu,
predator ditanam di sekitar sayuran dan pohon buah-buahan kenikir, bunga legum
Menanam tanaman yang berbeda bersamaan akan Kenikir mengusir nematode,
Melambatkan
melambatkan penyebaran hama dan mengurangi sejenis serangga yang ting-
penyebaran
jumlahnya. Hal ini berlaku untuk kebun kecil, hingga gal di tanah dan merusak
hama
pertanian yang luas dan areal pepohonan akar tanaman
Menggunakan Penanaman Berpasangan untuk meningkatkan kesehatan
dan keanekaragaman hayati
Cari tahu Tanaman yang berbeda memiliki perakaran yang berbeda
Lihat contoh di bawah dan
apa yang pula, memahami bagaimana mereka bekerja akan menuntun
pada latihan berikutnya
bisa Anda menempatkan tanaman & pohon lebih berdekatan
ditanam Beberapa tanaman menguarkan zat tertentu dari akarnya
berdekatan Pohon eukaliptus
yang membuat tanaman lain sulit tumbuh di dekat mereka
Jagung menyediakan teralis bagi kacang-kacangan, yang
‘Kelompok Jagung, kacang-kacangan,
memberikan nitrogen, labu menutup tanah dan mengen-
tanaman’ labu
dalikan gulma
yang saling
membantu Aroma kuat dari kemangi menyembunyikan aroma tomat
satu sama dari serangga, dan akar kacang-kacangan memberi nitrogen Tomat, kemangi, bawang
lain pada tanah untuk menyuburkan tomat dan kemangi, aroma putih, kacang-kacangan
bawang putih mengusir hama serangga

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 259
Pemikiran Kreatif : Daftar Tanaman Berpasangan Lokal

IHAN
Metode : Latihan pemikiran kreatif
L AT
Peralatan : Kertas besar, spidol
Referensi : Daftar Tanaman Berpasangan dari IDEP;
Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
PE

Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat


TI

IK
M

E
A

IRA
N KR
Tujuan : Peserta membuat daftar tanaman berpasangan lokal

Di Indonesia telah tersedia banyak sekali ilmu pengetahuan tradisional tentang tanaman
yang cocok untuk ditanam bersama. Ilmu pengetahuan ini perlu untuk digali dan
disebarluaskan sehingga tidak sampai dilupakan. Salah satu cara untuk melakukan hal
ini adalah dengan membuat “Daftar Tanaman Berpasangan Lokal” yang nantinya dapat
disebarluaskan dan dijadikan referensi bagi masyarakat.

Daftar tanaman berpasangan lokal (lihat contoh) adalah:


• Berbentuk tabel dengan nama tanaman tertulis di bagian sisi atas dan sisi bawah
tabel tersebut
• Dalam setiap kotak di dalam tabel, terdapat simbol yang menjelaskan bahwa
tanaman tersebut:
• Cocok untuk ditanam bersama – Contohnya:
• Tidak cocok untuk ditanam bersama – Contohnya: X

Menjalankan latihan

Langkah 1 - Bentuklah tiga kelompok kerja

• KELOMPOK 1 - Fokus pada: Membuat daftar tanaman lokal yang menurut mereka
cocok untuk ditanam bersama

• KELOMPOK 2 - Fokus pada: Membuat daftar tanaman lokal yang menurut mereka
TIDAK cocok untuk ditanam bersama

• KELOMPOK 3 - Fokus pada: Membuat daftar tanaman lokal yang menurut mereka
dapat menanggulangi hama di sekitar lahan dan penjelasan mengapa

Bagikan bolpen dan kertas pada masing-masing kelompok untuk menulis ide-ide mereka.

Langkah 2 - Mengisi daftar tanaman berpasangan

• Buatlah sebuah tabel kosong pada selembar kertas besar, seperti pada contoh yang
tersedia

• Mintalah peserta dari kelompok 1 & 2 untuk menyebutkan tanaman-tanaman yang


telah mereka tulis dalam daftar

• Tulis daftar tersebut di bagian sisi atas dan bawah dari tabel

• Minta kelompok 1 untuk menuliskan simbol pada kombinasi tanaman yang saling
menguntungkan pada kotak yang sesuai

260 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Pe n o l a k
ser
a n gga a l a m i
Tabel Tumpang Sari
Ants
Sambiloto • Kelor • Lumut
ok Mimba • Dadap • Sawi pahit • Jelatang •
J= coc
cocok Mint • Kapur •
X = tidak
Bawang putih • •
Cabe rawit • Nyamuk
• Ligundi • Sere • Mimba •
Kutu daun Bawang putih • Jahe
Jeruk • •
Cabe rawit • Kumbang
Daun tomat • Bawang Mint • Sambiloto •
merah • Jelatang • Cabe rawit • Bawang
Bawang putih • Daun putih • Jeruk •
Mimba • Sambiloto • Daun sirih •
• Jahe •
Kupu-kupu kol •
Mint • Dil • Bawang Laba-laba merah
putih • Oregano Bawang merah • Dry
• Daun Mimba • Rosemary • Cabe rawit •
Sambiloto • Daun sirih •
• •
Ulat Siput
Bawang putih • Kapur •
Merica • Daun tomat • Mulsa skam padi •
dapat memberikan saran dan masukan

Cabe rawit • Mimba • Mulsa daun bambu •


Sambiloto • •
• Keong
Kutu Bawang putih •
Kapur • Kulit jeruk •
Akar kayu tuba • Kapur • Daun sirih •
saling menguntungkan pada kotak yang sesuai

Sambiloto • Cabe rawit •


Mimba • •
• Kutu bunga
Lalat Mimba • Daun sirih •
Ligundi • Mint • Jahe • Ligundi •
Basil • Daun sirih • •
Sambiloto • Ulat tomat
Bawang putih • Cabe
Lalat buah rawit •
dapat dijadikan referensi selama pelatihan berlangsung.

Ligundi • Sambiloto • •
• Basil • Jahe • Cabe Rayap bunga
rawit •
Bawang putih •
• •
Jamur Lalat putih
Jelatang • Kelor •
Sawi pahit •
Kapur • Mulsa daun
Basil • Daun sirih •
bambu •
membantu menanggulangi hama di sekitar lahan pada kertas tersebut

Sambiloto:
• penggunaan
Kenyinying disemprotkan

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T )
Mint •
Buah aren •
daun ilak •
• Setelah seluruh kelompok selesai mengemukakan ide-idenya, pelatih dan peserta

Pajanglah hasil daftar tanaman berpasangan di tempat latihan sehingga


• Minta kelompok 3 menuliskan daftar tanaman yang menurut mereka dapat
• Minta kelompok 2 untuk menuliskan simbol pada kombinasi tanaman yang tidak

D i s a i n o l e h Yaya s a n I D
E P • w w w. i d e p f o u n d a t i o n . o r g
• Tabel tumpang sari ini diambil dari © Perennial Product NSW

261
Pemikiran Kreatif : Mendaftar ‘Kelompok Tanaman’ Lokal

L AT
IHAN Metode : Ikut serta brainstorm kelompok
Peralatan : Kertas besar, spidol
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
PE

Tujuan : Peserta menggabungkan ‘kelompok tanaman’ yang sudah dikenal ke


TI

IK
M

E
A

IRA
N KR dalam sistem yang berbeda

Langkah 1 - Menentukan ‘kelompok tanaman’ lokal beserta manfaatnya

Dengan menggunakan sesuatu seperti tabel di bawah ini, pelatih dapat meminta peserta
untuk mengidentifikasikan ‘kelompok tanaman’ lokal (contohnya, berbagai macam
kombinasi tanaman dalam tanaman berpasangan, termasuk diantaranya bunga, tanaman
herbal, sayur-sayuran, pepohonan dll) dan manfaat dari ‘kelompok tanaman’ (table 1).

Jawaban berikut hanyalah disediakan bagi pelatih sebagai gambaran untuk


mengembangkan ide dan diskusi.

Kelompok Manfaat dari kelompok tanaman Mengintegrasikan kelompok tanaman


tanaman dengan sistem
• Jagung menyediakan teralis untuk buncis 1. Bagian dari sistem rotasi sayuran dan kacang-
Jagung, kacangan pada terasering legum
• Buncis memberi nitrogen
buncis & 2. Ditanam berbaris pada kebun buah-buahan
labu • Labu menutup tanah dan mengendalikan
gulma 3. Bagian dari sistem rotasi ternak

Tomat, • Aroma kuat dari kemangi menyembunyikan 1. Kebun rumah


bawang aroma tomat dari serangga
2. Kebun untuk pasar
putih, • Akar buncis memberi nitrogen pada tanah
untuk menyuburkan tomat & kemangi 3. Bagian dari sistem rotasi sayuran
kemangi &
buncis • Aroma bawang putih mengusir serangga 4. Bagian dari sistem rotasi ternak dan tanaman

• Aroma yang kuat dari ketumbar 1. Kebun rumah


Terong, menghentikan serangga menyerang terong
2. Kebun untuk pasar
ketumbar • Akar buncis memberi nitrogen pada
3. Bagian dari sistem rotasi sayuran
& buncis tanah untuk menyuburkan terong dan
ketumbar 4. Bagian dari sistem rotasi ternak dan tanaman

• Aroma wortel membingungkan serangga 1. Kebun rumah


Wortel, yang mencari ketimun
ketimun & 2. Kebun untuk pasar
• Masing-masing tanaman memerlukan
selada 3. Bagian dari sistem rotasi sayuran
nutrisi yang berbeda dari tanah

Tabel 1. ‘Kelompok tanaman’ dan manfaatnya Tabel 2. Bagaimana ‘kelompok tanaman’


dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya

Langkah 2 - Sarankan integrasi ‘kelompok tanaman’ dengan sistem lainnya

Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok kerja yang lebih kecil dan setiap kelompok
membuat daftar tentang bagaimana ‘kelompok tanaman’ tersebut dapat digunakan dan
digabungkan dengan sistem pertanian yang berbeda – Dengan sayur-sayuran, biji-bijian,
pohon buah-buahan, pepohonan, hewan, ikan dll (tabel 2).

Langkah 3 - Presentasi disertai saran dan masukan

Setelah setiap kelompok selesai membuat daftarnya masing-masing, minta mereka


untuk mempresentasikannya di hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan saran
dan masukan lainnya. Pajanglah daftar ini di tempat latihan sehingga dapat dijadikan
referensi selama pelatihan berlangsung.

262 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Praktek Lapangan : Membuat ‘Kelompok Tanaman’

Metode : Praktek lapangan berkelompok U T S E R TA


IK

Peralatan : Lihat persiapan di bawah


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT);

PR

AN
Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat K

A
TE

G
K L A PA N
Tujuan : Peserta berlatih menanam berbagai jenis ‘kelompok tanaman’

Jika latihan ini diadakan pada lahan demonstrasi masyarakat, kegiatan selanjutnya
disarankan untuk tetap dilanjutkan oleh peserta untuk mengamatinya, dan bahkan
melakukan dokumentasi hasil dari perkembangan latihan ‘kelompok tanaman’ ini
nantinya.

Persiapan

Bersama dengan peserta, pilihlah beberapa ‘kelompok tanaman’ dari latihan sebelumnya
yang saat ini sedang dalam musim tanam.

• Kumpulkan benih, persemaian, umbi-umbian atau stek yang siap untuk ditanam

• Persiapkan atau tentukan lahan kebun yang akan ditanami

• Kumpulkan kompos

• Kumpulkan mulsa

• Persiapkan air

• Persiapkan peralatan yang sesuai untuk menanam

Menjalankan latihan

Langkah 1 - Bentuk kelompok peserta dan pilihlah ‘kelompok tanaman’

• Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok kerja yang lebih kecil

• Masing-masing kelompok dapat memilih salah satu dari kelompok tanaman yang
akan ditanam

Langkah 2 - Masing-masing kelompok menanam ‘kelompok tanaman’ mereka

• Masing-masing kelompok dapat menanam ‘kelompok tanaman’ mereka pada tempat


percobaan, tambahkan kompos dan mulsa, dan kemudian siram dengan air lahan
kebun baru tersebut

• Bacalah ide-ide penanaman benih dan bibit pada Buku PK MOD 6 – Kebun untuk
Rumah Tangga & Masyarakat dan Buku PK MOD 4 – Tanah yang Sehat, untuk
penjelasan yang lebih rinci

Langkah 3 - Timbal balik dan masukan


Setelah masing-masing kelompok selesai, mereka dapat mempresentasikan hasilnya di
hadapan seluruh kelompok untuk memperoleh timbal balik dan masukan.
M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 263
Presentasi : Pencegahan Hama dengan Umpan & Perangkap
E S E N TA S Metode : Presentasi pelatih
PR I

Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PEL
Tujuan : Peserta belajar tentang pencegahan dan penanggulangan
AT I H
permasalahan hama dalam skala yang besar

Jika hama dan penyakit diketahui lebih dini, maka penanganan masalah akan lebih
mudah. Kegiatan pencegahan sangatlah membantu untuk mengurangi kesempatan
serangan hama dan meminimalkan kerusakan pada tanaman.

Pengamatan akan mencegah permasalahan hama sebelum mereka menyerang

• Apakah tanaman sehat dan tumbuh dengan baik?

• Apakah ada hama yang menyerang tanaman?

• Jika ya, jenis hama seperti apa?

• Dari mana asal hama tersebut?

• Apakah ada predator pemangsa hama?

• Jika tidak, apakah lahan tersebut merupakan tempat yang layak bagi predator untuk
hidup?

Pengetahuan juga merupakan hal yang sangat penting

• Pengetahuan tentang hama apa yang akan menyerang suatu tanaman

• Pengamatan dan pengendalian terhadap penyakit tanaman dan jamur

Teknik-teknik ini dapat dipergunakan jika permasalahan sudah ditentukan

• Pengamatan khusus atau penggunaan semprotan anti hama daripada semprotan


biasa

• Pengendalian hama pada persemaian – Untuk meningkatkan daya tahan

• “Tanaman umpan” – Tanaman atau rumput yang tidak produktif yang dapat menarik
hama dan dapat dijadikan makanan hewan, masukkan ke dalam kompos cair atau
dibakar
• Umpan untuk lalat buah

• “Perangkap hama” – Teknik menangkap hama sebelum mereka menyerang


• Perangkap keong dan siput
• Perangkap binatang pengerat dan tikus
• Pengolesan minyak di sekeliling batang pohon

Bacalah bagian “Mencegah Hama” dan “Perangkap Hama” pada Buku PK MOD 9 –
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk informasi lebih rinci tentang teknik tersebut.

264 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Pemikiran Kreatif : Penggunaan Umpan & Perangkap Hama
IHAN
Metode : Ikut serta brainstorm kelompok L AT

Peralatan : Kertas besar, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PE

F
TI
Tujuan : Peserta membuat daftar tentang cara pencegahan hama tradisional IK

M
E

A
IRA
N KR

Pengetahuan tradisional tentang tindakan pencegahan hama, seperti yang tertulis pada
presentasi sebelumnya, sangatlah penting untuk dilestarikan dalam masyarakat.

Pengetahun tersebut bisa digunakan bersama dengan metode pengendalian hama alami
modern.

Menjalankan latihan

• Buatlah sebuah tabel pada papan seperti berikut

• Bersama dengan peserta adakan brainstorm kelompok

• Tulislah daftar pengetahuan yang sudah diketahui tentang hama, teknik pencegahan
hama, termasuk umpan dan perangkap

Kosongkan bagian jawaban agar bisa diisi oleh peserta sesuai dengan ide-ide mereka
sendiri.

Teknik Bahan-bahan yang digunakan / Serangga dan / atau hewan yang


pencegahan hama Bagaimana melakukannya dikendalikan
Galilah lubang dan tutup dengan rant-
Lubang Babi hutan, macan
ing pohon
Orang-orangan Buat dengan baju bekas, bambu,
Burung
sawah jerami, tali
Kentongan Dibuat dari bambu dan digantung den-
Burung, monyet
bambu gan tali

Ketapel Dibuat dari kayu, karet, batu Burung, tupai

Racun alami Tanaman lokal (misalnya gadung) Tikus

Perangkap Tali Burung, monyet, tikus

Pajanglah daftar tersebut pada tempat latihan sehingga bisa digunakan sebagai referensi
selama pelatihan berlangsung.

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 265
Praktek Lapangan : Pengamatan & Pengendalian dengan Tangan

IK
U T S E R TA Metode : Kunjungan lapangan ke perkebunan / pertanian dan latihan
Peralatan : Lihat persiapan di bawah
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
PR

AN

K Tujuan : Peserta mengidentifikasi hama dan penyakit dan menentukan metode


A

TE
G

K L A PA N
pengendaliannya

Persiapan

• Carilah lahan perkebunan atau pertanian dalam skala yang besar dimana peserta
bisa berjalan berkeliling dan mengidentifikasikan permasalahan hama atau penyakit
• Aturlah kendaraan dan makanan kecil bila dibutuhkan
• Kain lap lama
• Bolpen, kertas dan papan klip untuk peserta

Menjalankan latihan

Langkah 1 - Bawa peserta ke lahan tersebut dan ajaklah mereka berjalan mengelilingi
perkebunan dan mengidentifikasi permasalahan hama atau penyakit.

Langkah 2 - Ajaklah peserta untuk membuat daftar jawaban dari pertanyaan-pertanyaan


berikut:

• Apa nama jenis hama atau penyakit? Peserta dapat menjelaskan hama atau penyakit,
jika namanya tidak mereka ketahui
• Tanaman apa yang diserang / rusak?
• Berapa jumlah hama / seberapa buruk kerusakannya?
• Berapa jumlah tanaman yang rusak?
• Apakah terdapat predator hama?
• Apakah kerusakan / populasi hama membutuhkan penyemprot atau metode
pengendalian yang lain?
• Bila ya, metode apa yang sesuai untuk digunakan?

Langkah 3 - Minta peserta untuk menggunakan kain lap lama dan berlatih pengendalian
hama dengan tangan pada populasi hama yang dapat dikendalikan dengan metode ini.

Langkah 4 - Setelah Anda kembali ke ruang kelas, gunakanlah hasil pengidentifikasian hama
dan penyakit dari kunjungan lapangan untuk membuat daftar dengan peserta, sehingga
setiap peserta bisa memberikan ide dan komentar tentang apa yang telah mereka pelajari.

Pajanglah daftar pada tempat latihan sehingga bisa digunakan sebagai referensi selama
pelatihan berlangsung.

Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk informasi lebih
lanjut tentang teknik-teknik tersebut.

266 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Presentasi : Semprotan Pestisida & Fungisida Alami
E S E N TA S
Metode : Presentasi pelatih PR I

Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Tujuan : Peserta belajar mengenai penggunaan pestisida dan fungisida alami PEL
AT I H

Ada berbagai macam jenis pestisida & fungisida alami yang bisa dibuat dan digunakan.

Terbuat dari bahan-bahan tradisional yang sudah dikenal atau resep baru dengan
menggunakan bahan-bahan yang tersedia di daerah sekitar.

Prinsip menggunakan pestisida dan fungisida alami merupakan bagian dari PHT.

• Semprotan pengendalian hama alami merupakan bagian dari sistem pengendalian


hama dan hanya dipergunakan bila diperlukan

• Jangan menggunakan pestisida dan fungisida alami bila tidak ditemukan hama dan
tanaman yang rusak

• Kerusakan dalam jumlah yang kecil tidak masalah – Luangkan waktu untuk
mengamati jika ada predator yang memakan hama-hama dan apakah hama
menyebar dengan cepat atau lambat

• Beberapa pestisida alami sangatlah kuat dan akan membunuh semua serangga, baik
yang merugikan maupun yang bermanfaat. Berhati-hatilah karena sebagian besar
seranggga tidak merugikan tanaman Anda dan bahkan bisa menjadi predator hama
yang baik. Membunuh mereka justru akan menciptakan masalah di kemudian hari

Bagaimana menggunakan pestisida dan fungisida alami


Jenis-jenis alat penyemprotan:

• Sapu lidi

• Semprotan tangan dari plastik

• Sebuah botol air dengan lubang-lubang kecil pada tutupnya

• Semprotan bambu buatan sendiri dapat pula digunakan

• Bacalah bagian “Alat Penyemprot Sederhana” pada Buku PK MOD 9

• Kantong penyemprot

Hal-hal yang penting diperhatikan ketika menggunakan pestisida & fungisida alami

• Semprotan dari bambu, kantong penyemprot dan semprotan tangan dari plastik
HARUS dibersihkan dengan air setelah digunakan

• Beberapa pestisida alami dapat menyebabkan masalah pada kulit dan dapat
membuat Anda sakit jika terlalu banyak mengenai kulit atau masuk ke mulut,
hidung atau mata Anda

• Selalu kenakan baju dan celana panjang, sarung tangan, sepatu dan kain penutup
hidung dan mulut, khusus untuk pestisida alami yang kuat kenakanlah kacamata
M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 267
Ide-ide bagi penggunaan semua insektisida dan fungisida alami

• SANGAT PENTING – Hentikan penggunaan setidaknya 2 minggu sebelum panen


– Hal ini akan menghindari kontaminasi pestisida atau fungisida pada makanan
yang dapat menyebabkan manusia sakit

• Gilirlah jenis penyemprotan untuk menghindari serangga menjadi kebal pada salah
satu jenis insektisida dan fungisida

• Beberapa insektisida dan fungisida akan bekerja lebih baik dibanding yang lainnya,
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil. Lakukan percobaan dan
pelajarilah hasilnya

• Hanya lakukan penyemprotan pada pagi-pagi sekali atau sore menjelang malam
untuk mencegah terbakarnya tanaman dari panas matahari

• Pada musim hujan usahakan untuk menyemprot setidaknya 3 jam sebelum hujan
turun sehingga semprotan memiliki waktu yang cukup untuk bekerja maksimal

Beberapa jenis semprotan pestisida alami

• Semprotan tradisional • Semprotan serangga (semprotan biologis)

• Semprotan nimba • Semprotan lombok / bawang putih

• Semprotan pepaya • Semprotan jus jahe

• Semprotan daun talas • Semprotan daun tomat

• Semprotan lem • Semprotan sabun

• Semprotan daun tembakau

Beberapa jenis fungisida alami

• Semprotan nimba • Teh Rumput Laut

• Urin yang diencerkan • Susu bubuk

• Ubi jalar • Bawang putih

• Pepaya

Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk informasi lebih
lanjut mengenai teknik tersebut.

268 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Pemikiran Kreatif : Penyemprotan Pestisida dan
Fungisida Alami Lokal
IHAN
L AT
Metode : Ikut serta brainstorm kelompok
Peralatan : Kertas besar, spidol, contoh-contoh semprotan yang akan digunakan
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PE

F
TI
IK

M
Tujuan : Peserta membuat daftar pestisida dan fungisida lokal E

A
IRA
N KR

Ada banyak semprotan pestisida dan fungisida alami tradisional atau lokal.

Beberapa masih dipakai sampai sekarang dan beberapa sudah tidak digunakan lagi.

• Pada kertas, buatlah tabel seperti berikut ini

• Bersama dengan peserta lakukanlah brainstorm kelompok untuk membuat daftar


semprotan pestisida dan fungisida yang mereka gunakan atau mereka pernah
mendengar ada orang yang menggunakannya sampai sekarang, ataupun yang
sudah tidak dipakai lagi

• Buatlah daftar sehingga setiap peserta dapat belajar mengenai semprotan lokal
yang masih tersedia

Kosongkan bagian jawaban agar bisa diisi oleh peserta sesuai dengan ide-ide
mereka sendiri.

Semprotan
Serangga dan / atau hewan
pestisida & Bagaimana membuatnya
yang dikendali
fungisida lokal

Minyak nimba Campur dengan sabun alami dan air Ulat, kumbang

Bubuk bawang putih dicampur


Bawang putih Kumbang, nyamuk, ulat
dengan air

Daun mint Jus mint dicampur dengan air Semut, kupu-kupu, lalat

Daun kemangi Jus kemangi dicampur dengan air Lalat, lalat buah, lalat putih

Daun ketumbar Jus ketumbar dicampur dengan air Ulat, kumbang

Bubuk cabe Dicampur dengan air Kumbang

Daun kelor Jus kelor dicampur dengan air Semut

Pajanglah daftar pada tempat latihan sehingga bisa digunakan sebagai


referensi selama pelatihan berlangsung.

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 269
Praktek Lapangan : Membuat Semprotan Pengendali
Hama Alami
U T S E R TA
IK
Metode : Praktek dalam kelompok kecil
Peralatan : Lihat persiapan di bawah
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
PR

AN

K
A

TE
G

K L A PA N Tujuan : Peserta berlatih membuat pestisida alami

Lihat bagian “Membuat dan Menggunakan Pestisida Alami” pada Buku PK MOD 9
– Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk petunjuk latihan ini yang lebih lengkap.

Persiapan

• Tentukan hama-hama yang akan disemprot


• Pilihlah pestisida alami yang sesuai untuk mengendalikan hama, yang bagi para
peserta gampang untuk mereka buat di kemudian hari

Bahan-bahan yang disiapkan:


• Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat semprotan yang telah ditentukan
• Alat-alat untuk membuat pestisida – Peralatan masak, pengaduk, corong dll
• Ulekan besar dan alat penumbuk atau alat-alat pelumat sejenis
• Wadah untuk mencampur
• Sarung tangan pelindung
• Botol-botol penyimpan

• Panduan atau petunjuk yang jelas tentang bagaimana menyiapkan pestisida alami
secara berkelompok

Menjalankan latihan

Langkah 1 - Membentuk beberapa kelompok kerja


Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok kerja kecil – Jika hanya 1 jenis pestisida
yang dibuat, semua kelompok bisa membuat jenis yang sama, akan tetapi membuat dan
melatih jenis yang berbeda-beda akan lebih baik lagi.

Langkah 2 - Latihan membuat semprotan


Masing-masing kelompok dapat membuat pestisida alami mereka dan menyimpannya
dengan baik (catatan: Dapat digunakan untuk latihan berikutnya).

Langkah 3 - Presentasi dengan saran dan masukan


Setelah masing-masing kelompok selesai, mereka dapat mempresentasikan proses dan
hasilnya di hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan saran dan masukan lainnya.

Langkah 4 - Kumpulkan semprotan untuk latihan di kemudian hari


Minta peserta untuk menyimpan hasil percobaan pestisida alaminya di tempat pelatihan
sehingga nantinya dapat digunakan oleh kelompok pada saat yang tepat.

270 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Praktek Lapangan : Menguji Semprotan Pengendali Hama Alami
U T S E R TA
Metode : Praktek dalam kelompok kecil IK

Peralatan : Lihat persiapan di bawah


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PR

AN
K

A
Tujuan : Peserta berlatih menggunakan pestisida alami TE

G
K L A PA N

Lihat bagian membuat dan menggunakan pestisida alami pada Buku PK MOD 9
– Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk petunjuk latihan ini yang lebih lengkap.

Persiapan

• Tentukan hama-hama yang akan disemprot


• Pilih pestisida alami yang sesuai untuk mengendalikan hama-hama tersebut
Bahan-bahan yang disiapkan:
• Alat penyemprot • Pakaian dan alat-alat pelindung
• Pestisida alami • Air

Menjalankan latihan
Seluruh kelompok sekarang dapat menggunakan pestisida yang telah mereka buat pada
hama-hama yang sudah ditentukan pada latihan sebelumnya.

Langkah 1 - Orientasi
• Diskusikan dengan peserta cara-cara yang benar untuk menggunakan pestisida
alami. Walaupun pestisida tersebut alami, beberapa diantaranya sangat kuat dan
dapat mempengaruhi kesehatan seseorang
• Peserta yang menggunakan pestisida dapat memakai pakaian pelindung

Langkah 2 - Bentuk kelompok-kelompok kerja & siapkan semprotan untuk digunakan


• Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok kerja kecil – Jika hanya 1 jenis pestisida
yang digunakan, semua kelompok bisa memakai jenis yang sama, akan tetapi
melatih jenis yang berbeda-beda akan lebih baik lagi
• Masing-masing kelompok dapat mencampur pestisida mereka dengan air dan
memasukkannya ke dalam semprotan

Langkah 3 - Latihan menggunakan semprotan


• Pergilah ke tempat yang sudah diidentifikasi terserang hama dan kemudian masing-
masing kelompok menyemprot hama-hama tersebut
• Ingatkan peserta, mereka hanya menyemprot tanaman yang terserang hama
• Jika sudah selesai, simpan sisa-sisa pestisida alami di dalam botol
• Bersihkan penyemprot dan alat-alatnya di tempat yang tepat

Langkah 4 - Simpan semprotan untuk digunakan di kemudian hari


• Minta peserta untuk menyimpan pestisida alaminya di tempat pelatihan sehingga
dapat digunakan sebagai alat peraga
• Selama berlangsungnya latihan dan juga sesudahnya, amati dan catat hasil-hasilnya dan
jika diperlukan, berikan saran untuk perubahan pada jenis semprotan yang digunakan

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 271
Presentasi : Rantai Biaya Pestisida Kimia
E S E N TA S
PR I Metode : Presentasi pelatih, diskusi kelompok
Peralatan : Fotokopi ilustrasi ‘Rantai Pestisida’ seperti di bawah, papan tulis, spidol
Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PEL Tujuan : Peserta memahami harga yang harus dibayar dari penggunaan pestisida kimia
AT I H

Persiapan

Gambarlah ilustrasi ’Rantai Pestisida’ seperti di bawah ini lebih besar pada papan tulis
yang tersedia sehingga semua peserta dapat melihatnya.

Menjalankan latihan

Ajak peserta untuk berdiskusi tentang dampak polusi dan biaya yang harus dibayar pada
setiap tahapan dari rantai:
1. Produksi pestisida 2. Transportasi Diskusikan juga:
3. Penyimpanan di gudang 4. Penyimpanan di toko / pembelian Pestisida dan

5. Pestisida akan berdampak pada: herbisida kimia


sangat mahal,
• Orang yang menggunakan pestisida
dan semakin
• Lingkungan (tanah, serangga, binatang kecil, burung)
banyak digunakan,
• Orang-orang yang mengkomsumsi makanan
semakin banyak
• Air, sungai dan laut, beserta habitat di dalamnya dibutuhkan.
• Manusia dan binatang yang menggunakan air berpestisida

272 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r
Pemikiran Kreatif : Membuat Rencana PHT Masyarakat
IHAN
Metode : Latihan membuat rencana secara berkelompok L AT

Peralatan : Kertas besar, spidol


Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PE

F
TI
Tujuan : Peserta membuat rencana PHT untuk masyarakat mereka IK

M
E

A
IRA
N KR

Tujuan dari latihan ini adalah peserta dapat membuat rencana PHT bagi masyarakatnya
dengan memanfaatkan sebanyak mungkin aspek PHT. Rencana ini sebaiknya meliputi:
• Tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang (misalnya, 3 bulan, 1 thn, 5 thn)
• Teknik-teknik bagi seluruh masyarakat, serta bagi pertanian dan perkebunan individu
• Pendekatan yang terintegrasi antara perkebunan, pertanian, peternakan, hewan
peliharaan dan hutan masyarakat
• Rencana untuk percobaan teknik-teknik tersebut dan untuk penyebarluasan
informasi – Catatan: Lebih banyak petani yang menggunakan PHT, akan lebih
terasa manfaatnya bagi semua orang

• Daftar-daftar informasi tentang bahan-bahan lokal dan teknik-teknik PHT yang telah
dibuat peserta dari latihan-latihan di modul ini

Langkah 1 - Orientasi

Pelatih dapat memberikan tinjauan singkat tentang dasar-dasar PHT, yang meliputi:
• Bagaimana PHT hanya dapat bekerja dengan dukungan:
• Tanah yang sehat dan hidup • Penggunaan predator hama alami
• Lingkungan yang sehat • Penyerbukan terbuka, benih non-hibrida
• Penggunaan umpan & perangkap • Memanfaatkan hewan untuk menanggulangi hama
• Penggunaan pestisida alami • Kontrol biologis
• Pengelolaan tanaman yang baik, meliputi:
• Rotasi tanaman
• Pola-pola alami untuk lahan perkebunan
• Tanaman campuran, bukan monokultur
• Tanaman penghambat hama
• Tanaman berpasangan

Langkah 2 - Kerja kelompok membuat rencana PHT


Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok kerja yang lebih kecil dan masing-masing
kelompok membuat rencana PHT mereka.

Langkah 3 - Presentasi disertai saran dan masukan


Setelah masing-masing kelompok selesai membuat rencana PHT, mereka dapat
mempresentasikannya di hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan saran dan masukan
lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang teknik-teknik ini, bacalah Buku PK MOD 9 –
Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

M o d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 273
Catatan...

274 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r

You might also like