Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing:
Dr. Renie N.Z, Sp.THT
Dr. Djoko S, Sp.THT
Dr. Faudzan, Sp.THT
Dr. Wahjoe, Dp.THT
Disusun :
RAINY ANJANI
030.06.208
Tertanda,
Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha
penyusunan referat yang berjudul “Anatomi dan Fisiologi Telinga” ini. Referat
ini saya susun umtuk melengkapi tugas di Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
referat ini.
format referat ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran saya terima dengan
tangan terbuka.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................iii
DAFTAR BAGAN........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................3
I. ANATOMI TELINGA.........................................................................3
1. 1. TELINGA LUAR.......................................................................4
1. 2. TELINGA TENGAH.................................................................6
1. 1. 1. MEMBRAN TIMPANI......................................................7
1. 1. 2. TULANG-TULANG PENDENGARAN...........................9
1. 1. 3. OTOT-OTOT TELINGA TENGAH..............................11
1. 1. 4. TUBA EUSTACHIUS......................................................12
1. 1. 5. ANTRUM MASTOID......................................................12
I. 3. TELINGA DALAM.....................................................................12
1. 3. 1. TELINGA DALAM OSSEUS..........................................13
1. 3. 2. TELINGA DALAM MEMBRANACEUS......................15
1. 4. PERDARAHAN TELINGA....................................................16
1. 5. PERSARAFAN TELINGA.....................................................18
II. FISIOLOGI TELINGA.....................................................................19
2. 1. FISIOLOGI PENDENGARAN..............................................19
2. 2. FISIOLOGI KESEIMBANGAN...........................................26
BAB III KESIMPULAN..............................................................31
DAFTAR PUSTAKA...................................................................32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR BAGAN
Halaman
PENDAHULUAN
Telinga adalah salah satu alat indra yang memiliki fungsi untuk
mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui /
dengan mata kepala kita sendiri. Dalam praktek sehari-hari banyak pasien
pengetahuan akan anatomi serta fisiologi telinga. Anatomi dan fisiologi ini
perlui dipahami untuk dapat menjelaskan secara detail posisi atau letak
didalamnya.1, 2
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Pembagian ini dapat mempermudah
memahami anatomi telinga secara langsung. Telinga juga terdiri dari beberapa
Telinga tengah yang merupakan sebuah ruangan yang berisi udara yang
adalah tuba eustachius, batas inferior vena jugularis, batas posterior adalah
auditus ad antrum, batas superior adalah tegmen timpani, dan batas medial
tersebut. Dalam referat ini akan dijelaskan lebih lanjut bagaimana fisiologi
PEMBAHASAN
I. ANATOMI TELINGA
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara
yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa
yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita
sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas
tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam. 1, 2
udara, auricula terdiri atas lempeng tulang rawan elastis tipis yang ditutupi
kulit. Auricula juga mempunyai otot intrinsic dan ekstrinsik, yang keduanya
bentuk unik yang terdiri dari antihelix yang membentuk huruf Y, dengan
bagian crux superior di sebelah kiri dari fossa triangularis, crux inferior pada
sebelah kanan dari fossa triangularis, antitragus yang berada di bawah tragus,
conchalis yang merupakan sudut di belakang concha dengan sisi kepala, crus
helix yang berada di atas tragus, cymba conchae merupakan ujung terdekat
dari concha, meatus akustikus eksternus yang merupakan pintu masuk dari
dekat anthelix, helix yang merupakan bagian terluar dari daun telinga, incisura
anterior yang berada di antara tragus dan antitragus, serta lobus yang berada di
bagian paling bawah dari daun telinga, dan tragus yang berada di depan
Pada orang dewasa panjangnya lebih kurang 1 inchi atau kurang lebih 2,5 cm,
auricula ke atas dan belakang. Pada anak kecil auricula ditarik lurus ke
belakang, atau ke bawah dan belakang. Bagian meatus yang paling sempit
Rangka sepertiga bagian luar meatus adalah kartilago elastis, dan dua
pertiga bagian dalam adalah tulang yang dibentuk oleh lempeng timpani.
Meatus dilapisi oleh kulit, dan sepertiga luarnya mempunyai rambut, kelenjar
1. 2. TELINGA TENGAH
Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis
temporalis yang dilapisi oleh membrana mukosa. Ruang ini berisi tulang-
celah sempit yang miring, dengan sumbu panjang terletak lebih kurang sejajar
posterior, dinding lateral, dan dinding medial. Atap dibentuk oleh lempeng
tipis tulang, yang disebut tegmen timpani, yang merupakan bagian dari pars
meningens dan lobus temporalis otak di dalam fossa kranii media. Lantai
dibentuk di bawah oleh lempeng tipis tulang, yang mungkin tidak lengkap dan
dinding anterior dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang memisahkan kavum
timpani dari a. carotis interna. Pada bagian atas dinding anterior terdapat
muara dari dua buah saluran. Saluran yang lebih besar dan terletak lebih ba-
wah menuju tuba auditiva, dan yang terletak lebih atas dan lebih kecil masuk
ke dalam saluran untuk m. tensor tympani. Septum tulang tipis, yang
medial, yang akan membentuk tonjolan mirip selat. Di bagian atas dinding
posterior terdapat sebuah lubang besar yang tidak beraturan, yaitu auditus
kecil, disebut pyramis. Dari puncak pyramis ini keluar tendo m. stapedius.
1. 1. 1. MEMBRAN TIMPANI
lekukan kecil, yaitu umbo, yang terbentuk oleh ujung manubrium mallei. Bila
Pinggirnya tebal dan melekat di dalam alur pada tulang. Alur itu, yaitu sulcus
berjalan dua plica, yaitu plica mallearis anterior dan posterior, yang menuju ke
processus lateralis mallei. Daerah segitiga kecil pada membran timpani yang
dibatasi oleh plika-plika tersebut lemas dan disebut pars flaccida. Bagian
tympan sangat peka terhadap nyeri dan permukaan luarnya dipersarafi oleh
yang berbentuk lonjong dan ditutupi oleh basis stapedis. Pada sisi medial
ditutupi oleh membran timpani sekunder. Pada sisi medial dari fenestra ini
1. 1. 2. TULANG-TULANG PENDENGARAN
tulang maleus, inkus dan stapes. Ketiga tulang ini merupakan tulang kompak
processus lateral is. Caput mallei berbentuk bulat dan bersendi di posterior
Manubrium mallei berjalan ke bawah dan belakang dan melekat dengan erat
lateral dan melekat pada plica mallearis anterior dan posterior membran
timpani. 1, 5, 9, 11
Incus mempunyai corpus yang besar dan dua crus. Corpus incudis
berbentuk bulat dan bersendi di anterior dengan caput mallei. Crus longum
berjalan ke bawah di belakang dan sejajar dengan manubrium mallei. Ujung
dilekatkan pada dinding posterior cavum tympani oleh sebuah ligamen. 6,7
Stapes mempunyai caput, collum, dua lengan, dan sebuah basis. Caput
stapedis kecil dan bersendi dengan crus longum incudis. Collum berukuran
divergen dari collum dan melekat pada basis yang lonjong. Pinggir basis
dilekatkan pada pinggir fenestra vestibuli oleh sebuah cincin fibrosa, yang
Otot tensor timpani terletak dalam saluran di atas tuba auditiva, tendonya
tulang kecil untuk melintasi rongga timpani dari dinding medial ke lateral untuk
berinsersi ke dalam gagang maleus. Tendo otot stapedius berjalan dari tonjolan
tulang berbentuk piramid dalam dinding posterior dan berjalan anterior untuk
berinsersi ke dalam leher stapes. Otot-otot ini berfungsi protektif dengan cara
salurannya tympani
sendiri Collum
Pyramis Meredam
tulang pada
dinding posterior
cavum tympani)
1. 1. 4. TUBA EUSTACHIUS
nya adalah tulang dan dua pertiga bagian anteriornya adalah cartilago. Tuba
1. 1. 5. ANTRUM MASTOID
timpani, yang berhubungan dengan meninges pada fossa kranii media dan
I. 3. TELINGA DALAM
terhadap telinga tengah dan terdiri atas (1) telinga dalam osseus, tersusun dari
tersusun dari sejumlah saccus dan ductus membranosa di dalam telinga dalam
osseus. 4, 5
Gambar 5. Telinga Dalam12
labyrinthus membranaceus.4,5
dinding lateralnya terdapat fenestra vestibuli yang ditutupi oleh basis stapedis
bersama oleh dua canalis. Di dalam canalis terdapat ductus semicircularis. 1,2,5
cochleae, dan modiolus ini dikelilingi tabung tulang yang sempit sebanyak dua
telinga tengah.1,4,5,11
dalam canalis dan membagi canalis ini. Membran basilaris terbentang dari
membelah canalis cochlearis menjadi scala vestibuli di sebelah atas dan scala
cavum timpani oleh basis stapedis dan ligamentum annulare pada fenestra
Utriculus adalah yang terbesar dari dua buah saccus vestibuli yang ada,
yang peka terhadap orientasi kepala akibat gaya berat atau tenaga percepatan
lain.5
tegak lurus satu terhadap lainnya, sehingga ketiga bidang terwakili. Setiap kali
kepala mulai atau berhenti bergerak, atau bila kecepatan gerak kepala
1. 4. PERDARAHAN TELINGA
tengah, dan satu lagi memperdarahi telinga dalam tampa ada satu pun
Satu cabang dari arteri yang terakhir ini, a.timpani posterior berjalan melalui
kanalikuli korda timpani. Satu arteri yang penting masuk dibagian inferior
arteri timpani anterior, a.timpani posterior, suatu arteri yang berjalan dengan
tendon stapedius, dan cabang – cabang dari pleksus pembuluh darah pada
longus incus mempunyai perdarahan yang paling sedikit sehingga kalau terjadi
necrosis.4,5
labirintin) yang berasal dari a.serebelli inferior anterior atau langsung dari a.
basilaris yang merupakan suatu end arteri dan tidak mempunyai pembuluh
darah anastomosis.4,5
sigmoid.
menghubungkan kortek keluar mastoid dan sinus lateral. Aliran vena telinga
dalam dilakukan melalui 3 jalur aliran .dari koklea putaran tengah dan apical
dilakukan oleh v.auditori interna. Untuk putaran basiler koklea dan vestibulum
anterior dilakukan oleh v.kokhlear melalui suatu saluran yang berjalan sejajar
dengan akuadutus kokhlea dan masuk kedalam sinus petrosa inferior. Suatu
aliran vena ketiga mengikuti duktus endolimfa dan masuk ke sinus sigmoid
1. 5. PERSARAFAN TELINGA
dibagian posterior dari Nervus aurikuler mayor dan minor, dan cabang–cabang
dan saraf–saraf yang berasal dari pleksus timpanikus yang dibentuk oleh
longus inkus dan kemudian kebagain bawah leher maleus tepat diatas
2. 1. FISIOLOGI PENDENGARAN
reseptor khusus untuk suara terletak di telinga dalam yang berisi cairan.
sewaktu gelombang suara berpindah dari udara ke air. Fungsi ini dilakukan
gelombang suara, tetapi daun telinga manusia relatif tidak bergerak. Karena
seseorang membedakan apakah suara datang dari arah depan atau belakang.13
mencapai telinga yang terletak lebih dekat ke sumber suara sedikit lebih cepat
terdengar kurang kuat sewaktu mencapai telinga yang terletak lebih jauh,
karena kepala berfungsi sebagai sawar suara yang secara parsial mengganggu
cairan di telinga dalam. Pemindahan ini dipermudah oleh adanya rantai yang
terdiri dari tiga tulang yang dapat bergerak atau osikula (maleus, inkus, dan
oval, pintu masuk ke koklea yang berisi cairan. Ketika membrana timpani
bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara, rantai tulang-tulang
gelombang pada cairan telinga dalam dengan frekuensi yang sama dengan
diperlukan tekanan yang lebih besar untuk menggerakkan cairan. Terdapat dua
karena luas permukaan membran timpani jauh lebih besar daripada luas
permukaan jendela oval, terjadi peningkatan tekanan ketika gaya yang bekerja
yang timbul pada jendela oval sebesar dua puluh kali lipat dari gelombang
suara yang langsung mengenai jendela oval. Tekanan tambahan ini cukup
suatu sistem tubulus bergelung yang terletak di dalam tulang temporalis. Akan
cairan. Duktus koklearis yang buntu, yang juga dikenal sebagai skala media,
mengandung cairan yang sedikit berbeda, yaitu perilimfe. Daerah di luar ujung
disebut helikotrema. Skala vestibuli disekat dare rongga telinga tengah oleh
lainnya, yakni jendela bundar, menyekat skala timpani dari telinga tengah.
ditimbulkan oleh getaran jendela oval mengikuti dua jalur: (1) melalui skala
jendela bundar bergetar; dan (2) "jalan pintas" dan skala vestibuli melalui
sewaktu organ Corti pada bagian atas membrana basilaris yang bergetar,
frekuensi yang berbeda-beda. (c) Ujung membrana basilaris yang pendek dan
kaku, yang terletak paling dekat dengan jendela oval, bergetar maksimum
pada nada berfrekuensi tinggi. Membrana basilaris yang lebar dan lentur dekat
helikotrema bergetar maksimum pada nada-nada berfrekuensi rendah.1,2,13,14
cairan tidak dapat ditekan, tekanan dihamburkan melalui dua cara sewaktu
jendela bundar dan (2) defleksi membrana basilaris. Pada jalur pertama,
stapes bergerak mundur dan menarik jendela oval ke luar ke arah telinga
bundar ke arah dalam. Jalur ini tidak menyebabkan timbulnya persepsi suara;
masuk bergantian. Perbedaan utama pada jalur ini adalah bahwa transmisi
basilaris, sel-sel rambut juga bergerak naik turun sewaktu membrana basilaris
sel-sel rambut terbuka dan tertutup secara bergantian. Hal ini menyebabkan
sinaps kimiawi dengan ujung-ujung serat saraf aferen yang membentuk saraf
2. 2. FISIOLOGI KESEIMBANGAN
postur tubuh. Aparatus vestibularis terdiri dari dua set struktur yang terletak di
endolimfe dan dikelilingi oleh perilimfe. Juga, serupa dengan organ Corti,
berjungkir balik, atau memutar kepala. Tiap-tiap telinga memiliki tiga kanalis
tegak lurus satu sama lain. Sel-sel rambut reseptif di setiap kanalis
salah satu kanalis semisirkularis karena susunan tiga dimensi kanalis tersebut.
Ketika kepala mulai bergerak, saluran tulang dan bubungan sel rambut yang
dalam kanalis, yang tidak melekat ke tengkorak, mulamula tidak ikut bergerak
(kelembaman). (Karena inersia, benda yang diam akan tetap diam, dan benda
yang bergerak akan tetap bergerak, kecuali jika ada suatu gaya luar yang
saat kepala mulai berputar, endolimfe yang terletak sebidang dengan gerakan
kepala pada dasarnya bergeser dengan arah yang berlawanan dengan arah
gerakan kepala (serupa dengan tubuh Anda yang miring ke kanan sewaktu
mobil yang Anda tumpangi berbelok ke kiri). Gerakan cairan ini menyebabkan
Apabila gerakan kepala berlanjut dalam arah dan kecepatan yang sama,
Kanalis tidak berespons jika kepala tidak bergerak atau ketika bergerak secara
sampai lima puluh stereosilia, yaitu mikrovilus yang diperkuat oleh aktin, dan
satu silium, kinosilium. Setiap sel rambut berorientasi sedemikian rupa, se-
saraf vestibularis. Saraf ini bersatu dengan saraf auditorius dari koklea untuk
lurus tanpa memandang arah). Utrikulus dan sakulus adalah struktur seperti
kantung yang terletak di dalam rongga tulang yang terdapat di antara kanalis
sehingga lapisan tersebut lebih berat dan lebih lembam (inert) daripada cairan
horizontal (misalnya bangun dari tempat tidur) dan terhadap akselerasi atau
elevator).13
suatu kelompok badan sel saraf di batang otak, dan ke serebelum. Di sini
mata, sendi, dan otot untuk: (1) mempertahankan keseimbangan dan postur
yang diinginkan; (2) mengontrol otot mata eksternal, sehingga mata tetap
dan menyebabkan gejala pusing (dizziness) dan mual; kepekaan ini disebut
KESIMPULAN
2. Boies, adams. Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. EGC. Jakarta .1997
3. http://www.jludwick.com/Notes/Miscellaneous/Insurance.html
6. http://library.thinkquest.org/05aug/00386/hearing/ear/index.htm
7. http://www.rnceus.com/otitis/otimid.htm
10. http://www.palaeos.com/Vertebrates/Bones/Ear/Incus.html
Kepala & Leher; Edisi keenam. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.
12. http://www.dailywriting.net/Attic%20Diary/InnerEar.htm