NIM : 04081002033 RESUME : PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan masyarakat merupakan kombinasi dari pendidikan kesehatan dan faktor lingkungan dengan tujuan untuk menciptakan perilaku dan lingkungan yang aman bagi kesehatan. Misalnya pengadaan poster yang isinya untuk menghimbau masyarakat terhadap penggunaan alat kontrasespsi yang aman, dalam hal ini poster tersebut memberikan pendidikan (proses intelektual, psikologikal, dan sosial) kepada mereka yang melihatnya dan memberi dampak yang positif bagi kesehatan secara tidak langsung. Dalam promosi kesehatan diperlukan promoter kesehatan yang mampu mengaplikasikan segala teori yang berkaitan dengan promosi kesehatan. Dalam mempromosikan kesehatan para promoter memiliki kesulitan dalam mengumpulkan data-data kesehatan yang representative. Oleh sebab itu, dalam mengumpulkan data ini karekteristik sasaran, partisipasi sasaran, perilaku sasaran merupakan hal yang perlu diperhatikan. Misalnya saja pada saat mengumpulkan data tentang kematian akibat diare di suatu desa sangat diperlukan data yang representative untuk memastikan bahwa kasus diare sudah mewabah di tempat tersebut. Apabila kasus yang didapat tidak representative akan mengakibatkan informasi yang bias. Perencanaan promosi kesehatan merupakan proses menganalisis masalah, menetapkan prioritas masalah, dan menentukan efesiensi alokasi sumber daya dengan tetap mencapai tujuan yang optimal dengan melibatkan kerjasama antara masyarakat, ahli kesehatan, dan promotor kesehatan. Ada tiga fase perencanaan sebagai siklus administrasi yaitu 1. Perencanaan, 2. Implementasi,3. Evaluasi. LANGKAH-LANGKAH DALAM PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN A. Menentukan kebutuhan promosi kesehatan Diagnosis masalah Dikenal istilah Precede dan Procede, yang terdiri dari lima fase. Menentukan pendapat suatu masyarakat tentang penyebab tingginya angka kematian bayi (diagnosis sosial); mencaritahu gejala fisik penyakit hepatitis (diagnosis epidemiologi); fakta tentang asupan makan tinggi lemak (diagnosis perilaku dan lingkungan); penerapan personal hygiene lebih baik pada mereka yang berpendidikan tinggi terhadap mereka yang berpendidikan rendah (diagnosis pendidikan dan orgasasional); fakta tentang peraturan membuang sampah yang tidak tegas mengakibatkan masyarakat masih acuh tak acuh (diagnosis administrative dan kebijakan). Menetapkan prioritas masalah Menentukan status kesehatan, pola pelayanan, hubungan antara pola pelayanan dengan status kesehatan, determinan masalah kesehatan. Misalnya terjadi masalah gizi baruk di suatu desa, berdasarkan data dan pertimbangan maka daerah tersebut berstatus gizi buruk dibandingkan dengan desa lain. Masalah gizi buruk ini dikaitkan dengan bagaimana sistem manajemen informasi di rumah sakit dan bagaimana penanganan serta tindakan pencegahan yang tepat dilakukan di puskesmas. Pelayanan kesehatan yang tidak optimal mempengaruhi minat warga untuk berkonsultasi si puskesmas sehingga masyarakat tidak mendaptkan pengetahuan yang seharusnya dikuasainya. Kemudian ditetapkanlah penyebab masalah. B. Mengembangkan komponen promosi kesehatan Hal pertama yang dilakukan adalah Menentukan tujuan promosi kesehatan agar dapat melakukan kegiatan yang terarah maka dilakukan langkah berikutnya yaitu Menentukan sasaran promosi kesehatan. Setelah itu sebaiknya segera ditentukan apa yang akan dipromosikan. Hal berikutnya adalah Menentukan metode yang akan digunakan agar dapat mencapai tujuan dengan kegiatan yang terarah. Setelah seluruhnya disiapkan dengan baik kita dapat Menentukan media yang akan digunakan untuk mempublikasikan hal yan akan dipromosikan. Sebaiknya Menyusun rencana evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan yang dilakukan. Setelah seluruh komponen di atas dilakukan segera Menyusun jadwal pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang terarah.