You are on page 1of 21

EKSTRAKSI

Contoh ekstraksi dalam kehidupan


sehari-hari

Menyeduh teh

Membuat santan kelapa


Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan atau isolasi zat
berdasarkan kelarutan zat tersebut dalam
pelarut tertentu
Ekstraksi ada 2 cara :
 Cair-cair
 Padat-cair
Dalam proses eksraksi selalu terlibat 3
komponen yaitu :
 Solven
 Kelarutan
 Cara kerja/proses
Solven/pelarut
a. Solven yang aktif
Secara kimia/bereaksi dengan zat yang
dilarutkan.
Contoh :
 NaOH/KOH 5 %
 Na2CO3 10 %
 NaHCO3 jenuh
 H2SO4 pekat
 HCl encer
 H2SO4 encer
b. Solven yang inert
Solven yang tidak bereaksi secara kimia
dengan zat yang dilarutkan

Contoh :
o Air
o Alkohol
o CS2
o Chloroform
o CCl4
o Eter
Syarat Pemilihan Solven/ Pelarut Ekstraksi
a. Dapat melarutkan dengan baik zat yang
akan diekstraksi (yang akan dipisahkan)
b. Tidak melarutkan kotoran atau substansi
yang lain kecuali substansi yang diinginkan
c. Mudah dipisahkan dari substansi yang
diekstraksi
d. Tidak mengadakan reaksi kimia yang tidak
diinginkan dengan substansi yang
diekstraksi
e. Faktor lain : - mudah didapat/tidak
- harganya murah/mahal
- mudah terbakar/tidak
Kelarutan
1. Konsentrasi solut dalam suatu larutan jenuh dalam
temperatur tertentu
2. Interaksi spontan antara dua substansi/lebih untuk
membentuk dispersi molekul yang homogen
“ larutan jenuh adalah keadaan setimbang antara
molekul-molekul solut yang keluar dan molekul –
molekul solven yang masuk”.
Kelarutan mengikuti hukum “ like dissolves like”
“Makin serupa struktur solut dengan solven, makin
besar kelarutan solut didalam solven tersebut”
Hal –hal yang mempengaruhi kelarutan :
1. Polaritas : solut polar larut dalam pelarut polar
2. Internal pressure
(tarik menarik solut dengan solven)
3. Assosiasi : 2 molekul yang sama bisa
mengadakan assosiasi.
Makin besar Assosiasi, kelarutan makin kecil.
Misal alkohol dalam larutan membentuk ikatan
Hidrogen
4. Tenaga yang dilepas pada waktu solvatasi
Reaksi eksoterm / endoterm.
Ekstraksi atau penyarian merupakan proses
pemisahan dimana suatu zat terbagi dalam
dua pelarut yang tidak bercampur.
Prinsip mengikuti Hukum Distribusi atau
Partisi yaitu :
Apabila pada suatu sistem dua lapisan cairan
yang terdiri dari dua komponen yang tidak
tercampurkan atau sedikit tercampur di
tambahkan suatu zat ketiga yang larut
kedalam dua lapisan tersebut, maka zat
ketiga ini akan terdistribusi atau terbagi
diantara 2 lapisan dimana perbandingan
antara konstanta zat dalam lapisan pertama
dengan konstanta zat dalam lapisan kedua
adalah konstan pada temperatur tetap.
C1
 K D  konstanta
C2
K D : koefisien distribusi

Ada 2 macam cara ekstraksi


1. Discontinuous Extraction /ekstraksi tidak terus menerus.
2. Continuous Extraction/ekstraksi terus menerus
Ad.1. Dilakukan terpisah, memakai alat corong pisah
Dilakukan satu kali atau beberapa kali.
Untuk 1 kali ekstraksi

W1 / V  K.V 
 KD atau W1  W0  
(W0  W1:) SW1 = berat zat yang tertinggal
Dimana  K.V  Ssetelah 1X ekstraksi
W0 = berat zat mula-mula yang diekstraksi
KD = koefisien distribusi
V = volume larutan pada lapisan pertama
S = volume larutan pengekstraksi yang di
tambahkan
Untuk n kali ekstraksi
n
 K .V 
Wn  W0  
 K .V  S 
Dimana Wn : berat zat yang tertinggal setelah
n kali ekstraksi
n : banyaknya ekstraksi yang dilakukan
Bila Wn < berarti ekstraksi baik
Wn < n harus > bila n > maka S <
Misal ekstraksi simple menggunakan 1 x 150 ml penyari
sementara dengan cara ekstraksi multiple digunakan 3 x 50
ml, yang terkahir hasilnya lebih baik.
Alat dan Cara Kerja

Ad.1 Discontinuous Extraction

Sampel (cairan) dan solven dimasukkan ke dalam


corong pemisah, ditutup dengan tutup gelas.
Dengan tutup gelas ditekan dengan jari telunjuk,
dikocok kuat beberapa saat. Karena solven pada
umumnya merupakan senyawa organik yang
mudah menguap maka dengan cara membuka
kran corong pemisah, uap keluar (proses
ventilasi). Diulang beberapa kali selanjutnya
corong pemisah diletakkan ke dalam ring stand,
dibiarkan beberapa saat sampai kedua lapisan
memisah, kran dibuka, lapisan cairan paling
bawah dipisahkan
Corong pisah

AAK BANDUNG 2006


Ad.2 Continuous Extraction
Ekstraksi dilakukan terus menerus
Alat yang digunakan soxhlet
Volume penyari tetap
Keuntungan :
Dalam satu satuan waktu dapat dilakukan
beberapa ekstraksi sekaligus.
Volume penyari yang digunakan tetap.
Berdasarkan zat yang diekstraksi dibedakan
menjadi 2 yaitu :
a. Ekstraksi padat-cair
b. Ekstraksi cair-cair
a. Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi yang terjadi antara fase padatan
dan cairan. Ekstraksi ini umumnya
berdasarkan adsorpsi, dan yang baik
digunakan adalah resin, silica gel, arang,
alumina dan aluminium silikat.
Ekstraksi ini umumnya cocok untuk
senyawa-senyawa polar, yang lebih
suka tinggal untuk fase air.
Metode ini juga berguna untuk senyawa
amfoter yang tidak mudah diekstraksi dari
pelarut air.
Alat Soxhlet
Zat yang diekstraksi dihaluskan,
ditimbang,dimasukkan ke dalam
thimble, kemudian dimasukkan ke
dalam soxhlet. Cairan peng –
ekstraksi dimasukkan sebanyak
1,5 x sirkulasi.
Pemanas menggunakan hot plate
atau heating mantle.
Ekstraksi dilakukan sampai
semua zat terkestraksi (biasanya
8 – 15 kali sirkulasi)
Alat Soxhlet
b. Ekstraksi Cair-cair
Dasar metode ekstraksi cair-cair
adalah distribusi senyawa diantara
dua fasa cair yang berada dalam
keadaan kesetimbangan.
Perpindahan senyawa terlarut dari
satu fasa ke fasa lain akhirnya
mencapai keadaan setimbang pada
jumlah ekstraksi dilakukan, bukan
volume pelarut.
Dalam ekstrasi ini secara umum
prinsip pemisahannya adalah
senyawa tersebut kurang larut
dalam pelarut yang satu dan
sangat larut dalam pelarut yang
lain. Biasanya air digunakan sebagai
pelarut polar, pelarut lainnya adalah
pelarut yang tidak bercampur dengan
air.
Modifikasi Alat Soxhlet
(Ekstraksi cair – cair)

BJ penyari < BJ penyari >


TERIMA KASIH

You might also like