Professional Documents
Culture Documents
Menyeduh teh
Contoh :
o Air
o Alkohol
o CS2
o Chloroform
o CCl4
o Eter
Syarat Pemilihan Solven/ Pelarut Ekstraksi
a. Dapat melarutkan dengan baik zat yang
akan diekstraksi (yang akan dipisahkan)
b. Tidak melarutkan kotoran atau substansi
yang lain kecuali substansi yang diinginkan
c. Mudah dipisahkan dari substansi yang
diekstraksi
d. Tidak mengadakan reaksi kimia yang tidak
diinginkan dengan substansi yang
diekstraksi
e. Faktor lain : - mudah didapat/tidak
- harganya murah/mahal
- mudah terbakar/tidak
Kelarutan
1. Konsentrasi solut dalam suatu larutan jenuh dalam
temperatur tertentu
2. Interaksi spontan antara dua substansi/lebih untuk
membentuk dispersi molekul yang homogen
“ larutan jenuh adalah keadaan setimbang antara
molekul-molekul solut yang keluar dan molekul –
molekul solven yang masuk”.
Kelarutan mengikuti hukum “ like dissolves like”
“Makin serupa struktur solut dengan solven, makin
besar kelarutan solut didalam solven tersebut”
Hal –hal yang mempengaruhi kelarutan :
1. Polaritas : solut polar larut dalam pelarut polar
2. Internal pressure
(tarik menarik solut dengan solven)
3. Assosiasi : 2 molekul yang sama bisa
mengadakan assosiasi.
Makin besar Assosiasi, kelarutan makin kecil.
Misal alkohol dalam larutan membentuk ikatan
Hidrogen
4. Tenaga yang dilepas pada waktu solvatasi
Reaksi eksoterm / endoterm.
Ekstraksi atau penyarian merupakan proses
pemisahan dimana suatu zat terbagi dalam
dua pelarut yang tidak bercampur.
Prinsip mengikuti Hukum Distribusi atau
Partisi yaitu :
Apabila pada suatu sistem dua lapisan cairan
yang terdiri dari dua komponen yang tidak
tercampurkan atau sedikit tercampur di
tambahkan suatu zat ketiga yang larut
kedalam dua lapisan tersebut, maka zat
ketiga ini akan terdistribusi atau terbagi
diantara 2 lapisan dimana perbandingan
antara konstanta zat dalam lapisan pertama
dengan konstanta zat dalam lapisan kedua
adalah konstan pada temperatur tetap.
C1
K D konstanta
C2
K D : koefisien distribusi
W1 / V K.V
KD atau W1 W0
(W0 W1:) SW1 = berat zat yang tertinggal
Dimana K.V Ssetelah 1X ekstraksi
W0 = berat zat mula-mula yang diekstraksi
KD = koefisien distribusi
V = volume larutan pada lapisan pertama
S = volume larutan pengekstraksi yang di
tambahkan
Untuk n kali ekstraksi
n
K .V
Wn W0
K .V S
Dimana Wn : berat zat yang tertinggal setelah
n kali ekstraksi
n : banyaknya ekstraksi yang dilakukan
Bila Wn < berarti ekstraksi baik
Wn < n harus > bila n > maka S <
Misal ekstraksi simple menggunakan 1 x 150 ml penyari
sementara dengan cara ekstraksi multiple digunakan 3 x 50
ml, yang terkahir hasilnya lebih baik.
Alat dan Cara Kerja