You are on page 1of 16

TRIGONOMETRI

BAB I

SUDUT DAN FUNGSI TRIGONOMETRI

Studi tentang trigonometri sebagai cabang matematika, lepas dari astronomi


pertama kali diberikan oleh Nashiruddin al -Tusi (1201-1274), lewat bukunya Treatise
on the quadrilateral. Bahkan dalam buku ini ia untuk pertama kali memperlihatkan
keenam perbandingan trigonometri lewat sebuah segitiga siku -siku (hanya masih
dalam trigonometri sferis). Menurut O`Conners dan
Robertson, mungkin ia pula yang pertama memperkenalkan
Aturan Sinus (di bidang datar).
Di Arab dan kebanyakan daerah muslim, trigonometri
berkembang dengan pesat tidak saja karena alasan
astronomi tetapi juga untuk kebutuhan ibadah. Seperti
diketahui, orang muslim jika melakukan ibadah sholat,
harus menghadap ke arah Qiblat, suatu bangunan di kota
at-Tusi
Mekkah. Para matematikawan muslim lalu membuat tabel
trigonometri untuk kebutuhan tersebut.
Gb. 1.1. matematikawan

Trigonometri adalah bagian dari matematika yang mempelajari relasi antara


sudut dan sisi sisi pada suatu segitiga dan juga fungsi –fungsi dasar dari relasi-relasi
tersebut. Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan perbandingan -perbandingan pada bangun geometri,
khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga. Pada prinsipnya trigonometri
merupakan salah satu ilmu yang berhubungan dengan besar sudut, dimana bermanfaat
untuk menghitung ketinggian suatu tempat tanpa mengukur secara langsung sehingga
bersifat lebih praktis dan efisien.
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah kata
yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi (segitiga) dan
metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometri dapat diartikan
sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang perbandingan ukuran sisi
suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang terdapat pada segitiga
tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi -sisi segitiga pada trigonometri, maka
segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya ( 90°.) artinya segitiga itu tidak lain
adalah segitiga siku-siku. Satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu
radian adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran yang panjangnya sama
dengan jari-jari.

A. SUDUT DAN PENGERTIANNYA

Sudut adalah suatu bangun yang dibentuk oleh suatu titik tertentu dan du a
sinar yang berimpit titik pangkalnya pada titik tersebut. Selanjutnya titik tertentu
disebut titik sudut, dan kedua sinar disebut kaki -kaki sudut.

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 1


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

Perhatikan gambar berikut


B

Pada gambar tersebut jika ruas garis O A kita rotasikan dengan pusat O, maka OA
akan pindah menjadi OB sehingga terbentuk lah suatu sudut yang dituliskan < AOB
atau <O . OA dan OB disebut dengan kaki sudut sedangkan dengan O disebut titik
sudut .
 BOA positif apabila arah memutar OA berlawanan dengan arah putaran
jarum jam.  BOA negatif apabila arah memutar OA searah dengan arah jarum jam.
Pada gambar diatas, sebelah kiri  BOA =   sedangkan sebelah kanan  BOA =
  . Untuk selanjutnya pada buku ini kita menggunakan kesepakatan bahwa :
Ukuran sudut dan sudut digunakan lambang yang sama. Jadi  dapat
melambangkan suatu sudut, tetapi  juga dapat dilambangkan ukuran sudut.

B. PENGUKURAN SUDUT

Secara umum ada dua satuan pengukura n sudut, yaitu satuan derajat dan
satuan radian. Kita ketahui bahwa satu putaran penuh dengan arah yang berlawanan
arah perputaran jarum jam adalah 360° . Dengan demikian jika busur lingkaran kita
bagi menjadi tiga bagian yang sama, maka besarnya tiap sudut pusat yang terjadi
adalah 120°.
1. Membandingkan Dua Sudut.
Apabila  dan  dua sudut yang diketahui, dengan suatu transforma si,
salah satu kaki masing-masing sudut dihimpitkan pada OP. OA dan OB berturut-
turut kaki-kaki sudut  dan sudut  yang lain, ditinjau letak keduanya akan
menentukan hubungan besar sudut  dan  , yaitu:
a.    bila OA dan OB berimpit.
b.    bila OB diantara OP dan OA.
c.    bila OA diantara OP dan OB.

2. Ukuran Derajat.
Bila OA diputar dengan poros O berlaw anan arah dengan arah putaran jarum
jam, sehingga kedudukan OA tetap kembali ke letak semula dan putaran sekali
maka besar sudut putar 360°.
Dari uraian dia tas dapat ditentukan bahwa sudut satu derajat diperoleh
dengan membagi sudut satu putaran penuh ata s 360 bagian yang sama yaitu

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 2


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI


1 
360
3. Ukuran Radian
Perhatikan gambar disamping, titik O adalah
B1
B
titik pusat dua lingkaran sepusat. Jari-jari
lingkaran besar OA 1 dan jari-jari lingkaran kecil
O A A1 OB1 memotong lingkaran kecil di A dan B.

Dapat dikatakan disini bahwa juring A 1OB1 dapat diperoleh dari juring AOB
dengan perbanyakan (dilatasi), dengan pusat O sehingga :
busur AB busur A 1 B 1

OA OA1
busur AB
Nilai perbandinngan tidak tergantung pada panjang jari -jari lingkaran,
OA
busur AB
tetapi bergantung pada besar  AOB. Bilangan yang didapat dari
OA
merupakan ukuran dari  AOB, bilangan ini dinamakan ukuran radian dari
 AOB.
Jika panjang busur AB = panjang ja ri-jari
lingkarannya, maka ukuran dari  AOB dalam
busur AB r
r ukuran radian adalah   1 radian
r r
1 rad
Jadi ukuran  AOB = 1 radian.
O r A
C

busur AC r
Dengan demikian ukuran  AOC =    radian.
r r
4. Hubungan Derajat dan Radian
Ukuran derajat  AOC = 180 o, sedangkan ukuran radian =  radian, maka
didapat hubungan :
29
180o =  radian 29o =  radian
180
1 x
90o =  radian xo =  radian
2 180

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 3


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

O O
 180   180 
1 radian =      57,3O
    3,14 

Pada penulisan selanjutnya apabila digunakan ukuran radian maka perkataan


“radian” tidak ditulis sehingga penulisannya menjad i :
1 1
180o =  rad, 90o =  rad, 60o =  rad, dan seterusnya.
2 3
Pada buku ini digunakan dua macam uk uran sudut, yaitu ukuran derajat dan
ukuran radian, misalnya :
0 o    360 o , maka ukuran sudut  dinyatakan dalam derajat.
0    2 , maka ukuran sudut  dinyatakan dalam radian.
Untuk kepentingan ketelitian pengukuran suatu sudut , maka satuan derajat
dibagi menjadi 60 bagian yang sama dan disebut dengan menit. Setiap menit dapat
dibagi menjadi 60 bagian yang sama yang disebut dengan detik dengan simbol yaitu
(‘) dan (“) berturut turut digunakan untuk menyatakan ukuran sudut dalam satuan
menit dan detik.

5. Sudut-Sudut Lebih dari Satu Putaran


Pengukuran sudut positif maupun sudut negatif ditinjau dari arah rotasinya.
Perhatikan Gambar berikut.
y Selanjutnya bila siketakui OA
dan OA’ seperti pada gambar, maka
A’ ada banyak kemungkinan untu k
memperoleh bayangan OA’ dari OA,
seperti pada tabel berikut:

  a  x
O =a A

Tabel 1: Nilai Sudut dalam Radian dan Derajat.


Besar Sudut
Kemungkinan
Dalam Derajat Dalam Radian
1  p
a
2  1.360   a   1.2  p
3  2.360  a   2.2  p
  
n  (n  1).360  a
   ( n  1).2  p

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 4


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

C. FUNGSI TRIGONOMETRI

1. Definisi Fungsi Trigonometri


y y
P( x , y ) x+
r 
y r
y

x P(x , y)
O

 XOP=   XOP=  

Titik P(x,y) pada sisi batas  XOP, dengan OP = r.  XOP dalam kedudukan baku.
Antara sudut  selalu didapat satu hubungan (relasi) dengan bilangan nyata yang
y x y x r r
dinyatakan dengan nilai perbandingan : , , , , , dan . Keenam nilai
r r x y x y
perbandingan ini didefinisikan dengan enam fungsi trigonometri dari sudut  atau
sudut (-  ).

 y  
sinus =  , Z 1   ukuran sudut, Z 1   cotangen=  , Z 4   ukuran sudut , Z 4  x 
 r  y
 x
cosinus =  , Z 2   ukuran sudut , Z 2   secan =  , Z 5   ukuran sudut , Z 5  r 
 r  x
 y  
tangen =  , Z 3   ukuran sudut , Z 3   cosecan =  , Z 6   ukuran sudut , Z 6  r 
 x  y

(x, y) adalah koordinat dimana x adalah absis dan y adalah ordinat dari titik P, yaitu
sebarang titik pada sisi batas sudut  , dengan OP = r. Sudut  dalam keadaan baku.
Jadi untuk setiap sudut  hanya didapat tepat satu nilai perbandingan
y x y x r r
, , , , , dan . Dengan diagram panah fungsi trigonometri dapat
r r x y x y
ditunjukkan sebagai berikut :

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 5


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

A sinus Acosinus tangen


  B   B A  B

y x y
 sin  =  cos  =  tan  =
r r x

A cosecan Asecans cotangen


  B   B A   B

r r x
 cos ec   sec    cot  
y x y

R = Himpunan bilangan real, sebagai kodomain dari relasi


A =   ukuran sudut, sabagai domain dari relasi

Karena setiap sudut  dari anggota domain berkawan dengan tepat satu nilai
y x y x r r
perbandingan , , , , , dan atau sinus, cosinus, tangen, cot angen, secan, dan
r r x y x y
cosecan maka relasi-relasi tersebut memenuhi syarat fungsi dan disebut fungsi
triginometri.
Enam fungsi trigonometri tersebut didefinisikan dengan :

y x
sin  = cot  = Dengan x dan y masing-masing absis
r y
x r x dan ordinat y dari titik P pada sisi
cos  = sec  =
r x vatas sudut  , r = OP dengan
y r
tan  = csc  = r  x2  y2
x y

2. Menghitung Nilai Fungsi Trigonometri


Contoh :
1) Sudut positif  pada kedudukan baku sisi batasnya melalui titik P ( 3 , - 4 ).
Carilah keenam nilai fungsi trigonometri sudut  .
Penyelesaian :

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 6


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI


x

P(x , y)

 positif dalam kedudukan baku jika OP = r maka r  3 2   4 = 5


2

Sehingga :

y 4 x 3
sin    cot   
r 5 y 4
x 3 r 5
cos    sec   
r 5 x 3
y 4 r 5
tan     csc    
x 3 y 4

2) Carilah keenam nilai fungsi trigonometri sudut ( - 135 )o jika sudut tersebut dalam
keadaan baku.
Penyelesaian :
Ambil titik P pada sisi batas sudut ( - 135)o dengan OP = r maka pasangan
koordinat P adalah (  12 r 2 ,  12 r 2 ) jadi ,

y  12 r 2
sin  135  
y
   12 2
r r
x  r1
2
O
x cos 135    2   12 2
- 135 o r r
y  r1
2
r
tan  135    2 1
x  12 r 2
P (- x , - y )

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 7


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

x  12 r 2
cot  135    1
y  12 r 2

sec 135  
r r 1
   2
x  2r 2
1 1
2 2

csc 135  
r r 1
   2
y  2r 2
1 1
2 2

3) Carilah keenam fungsi trigonometri dari sudut 750 o.


Penyelesaian :
y
Gambar disamping menunjukkan sudut
750o
P(x,y)
r
750o = 30 + 2 . 360o
ambil titik P pada sisi batas sudut 750 o
x dengan OP = r maka pasangan koordinat
750o
titi P adalah r
1
2

3 , 12 r jadi :

y 12 r 1 x 12 r 3
sin 750   2 cot 750   1  3
r r y 2r

x 1r 3 r r 1
cos 750   2  1
2 3 sec 750     2
3 3
r r x 12 r 3 12 3
1
y r r r 1
tan 750   2  1
3 3 csc 750   1  1 2
x 2r 3
1
y 2r 2

3. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku -siku

B Gambar di samping adalah segitiga siku -siku


dengan titik sudut sikunya di C. Panjang sisi di
c hadapan sudut A adalah a, panjang sisi di
a
hadapan sudut B adalah b, dan panjang sisi di
 hadapan sudut C adalah c.
C A
b Terhadap sudut :
Gb. 1.2. perbandingan trig onometri Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut 

Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut 


Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Berdasarkan keterangan di ata s, didefinisikan 6 (enam) perbandingan
trigonometri terhadap sudut  sebagai berikut:

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 8


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

panjang sisi siku - siku di depan sudut A a


1. sin   
panjang hipotenusa c

panjang sisi siku - siku di dekat (berimpit) sudut A b


2. cos   
panjang hipotenusa c

panjang sisi siku - siku di depan sudut A a


3. tan   
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b

panjang hipotenusa c
4. csc   
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a

panjang hipotenusa c
5. sec   
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b

panjang sisi siku - siku di dekat sudut A c


6. cot   
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a

Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:

sin  cos 
tan   dan cot  
cos  sin 

1 1
sec   dan csc  
cos  sin 

Contoh:
Pada gambar di samping segitiga siku siku ABC dengan
panjang a  24 dan c  25. B
Tentukan keenam perbandingan
trigonometri untuk . a c
Penyelesaian:
Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras 
C A
b
b  25 2  24 2 Gb. 2.3. perbandingan trigonometri

 625  576

 49  7

a 24 c 25
sin    csc   
c 25 a 24

b 7 c 25
cos    sec   
c 25 b 7

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 9


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

a 24 c 7
tan    cot   
b 7 a 24

4. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut di Berbagai Kuadran

P adalah sembarang titik di kuadran I dengan koordinat


Y (x,y). OP adalah garis yang dapat berputar terhadap titik
P(x,y) asal O dalam koordinat kartesius, sehingga XOP dapat
bernilai 0 sampai dengan 90. Perlu diketahui bahwa
r
y
1 OP  x 2  y 2  r dan r  0
O x X
Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan
Gb. 1.3 trigonometri baku dapat didefinisikan dalam absis ( x),
ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut:
ordinat P y panjang OP r
1. sin α   4. csc α  
panjang OP r ordinat P y
absis P x panjang OP r
2. cos α   5. sec α  
panjang OP r absis P x
ordinat P y absis P x
3. tan α   6. cot α  
absis P x ordinat P y
Dengan memutar garis OP maka  XOP =  dapat terletak di kuadran I, kuadran
II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.

P(x,y) Y
Y
P(x,y)
y r
r
y
1 2
O x X x O X

Y Y

x 3 4 x
O X O X
y
r y
r
P(x,y)
P(x,y)

Gb. 1.3. titik di berbagai kuadran

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 10


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran:


Perbandingan Kuadran
Trigonometri I II III IV
sin + + - -
cos + - - +
tan + - + -
csc + + - -
sec + - - +
cot + - + -

5. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut -Sudut Istimewa

Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari


tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0 , 30, 45,60, dan 90.
Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30 , 45,dan 60.
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan segitiga
siku-siku seperti gambar berikut ini.
3

30
2 1
1 2
60
45
1
Gb. 1.4.a. sudut istimewa Gb. 1.4.b. sudut istimewa

Dari gambar 2.4.a dapat ditentukan

1 1 2
sin 45   2 csc 45   2
2 2 1

1 1 2
cos 45   2 sec 45   2
2 2 1

1 1
tan 45  1 cot 45  1
1 1

Dari gambar 2.4.b dapat ditentukan

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 11


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

1 3 1
sin 30  sin 60   3
2 2 2

3 1 1
cos 30   3 cos 60 
2 2 2

1 1 3
tan 30   3 tan 60   3
3 3 1

2 2 2
csc 30  2 csc 60   3
1 3 3

2 2 2
sec 30   3 sec 60  2
3 3 1

3 1 1
cot 30   3 cot 60   3
1 3 3

Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

 0 30 45 60 90


1 1 1
sin  0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
cos  1 3 2 0
2 2 2
1 tak
tan  0 3 1 3
3 terdefinisi
tak 2
cosec  2 2 3 1
terdefinisi 3
2 tak
sec  1 3 2 2
3 terdefinisi
tak 1
cot  3 1 3 0
terdefinisi 3

contoh:

1 1 1 2
1. sin 30  cos 45   2
2 2 2

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 12


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

1 1 1
2. sin 45 tan 60  cos 45 cot 60  2 3 2 3
2 2 3

1 1 4 2
 6 6 6 6
2 6 6 3

6. Nilai Fungsi Trigonometri Sudut Sembarang


Untuk menentukan nilai fungsi trigonometri sudut -sudut sembarang telah
tersedia pada daftar sinus, yang termuat pada daftar logaritma atau menggunakan
kalkulator.
Contoh:
sin 17 15'  0,2965
tan 17 18'  0,3115

7. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi


Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut  adalah sudut (90  ), (180  ),
(360  ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama khusus,
misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut  dengan (90 - ) dan
pelurus (suplemen) untuk sudut  dengan (180 - ). Contoh: penyiku sudut
50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.

1. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (90 - )

Y y=x Dari gambar 2.7 diketahui


Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
P1(x1,y1)
akibat pencerminan garis y  x, sehingga
y1 P(x,y) diperoleh:
r1
r
a. XOP =  dan XOP1 = 90 - 
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
y
 (90-)
O x1
X
x

Gb. 1.5. sudut yang berelasi

Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:


y
a. sin 90     1   cos 
x
r1 r
x
b. cos 90     1   sin 
y
r1 r
y
c. tan 90     1   cot 
x
x1 y
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut 
dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai be rikut:

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 13


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

a. sin 90     cos  d. csc 90     sec 

b. cos 90     sin  e. sec 90     cos ec 

c. tan 90     cot  f. cot 90     tan 

2. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 - )


Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari Y
titik P(x,y) akibat pencerminan
terhadap sumbu y, sehingga
a. XOP =  dan XOP1 = 180 -  P1(x1,y1) P(x,y)
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r r1
r
maka diperoleh hubungan: y1 (180-) y
y
a. sin 180     1   sin 
y 
r1 r x 1 O x
X
x x
b. cos 180     1    cos  Gb. 1.6. sudut yang berelasi
r1 r
y
tan 180     1 
y
c.   tan 
x1  x

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin 180     sin  d. csc 180     csc 

b. cos 180      cos  e. sec 180     sec 

c. tan 180       tan  f. cot 180      cot 

3. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 + )


Dari gambar 2.9 titik P 1(x1,y1) adalah
bayangan dari titik P( x,y) akibat
pencerminan terhadap garis y  x, sehingga Y
a. XOP =  dan XOP1 = 180 +  P(x,y)
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r r
maka diperoleh hubungan: (180+)
y1  y y
a. sin 180         sin  
r1 r x1 O x
X
y1
x x r1
b. cos 180     1    cos 
r1 r P1(x1,y1)
Gb. 1.7. sudut yang berelasi
By: SITI LAILIYAH, M,Si. 14
PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

y y y
c. tan 180      1    tan 
x1  x x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin 180      sin  d. csc 180     csc 

b. cos 180       cos  e. sec 180      sec 

c. tan 180     tan  f. cot 180     cot 

4. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (- )


Dari gambar 2.10 diketahui titik
Y
P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
akibat pencerminan terhadap sumbu x, P(x,y)
r
sehingga
(360-1)
a. XOP =  dan XOP1 = -  y
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r  x
maka diperoleh hubungan O - x1
X
r1 y1

P1(x1,y1)

y y
sin     1 
Gb. 1.8. sudut yang berelasi
a.   sin 
r1 r

x
cos     1   cos 
x
b.
r1 r

y y
c. tan     1    tan 
x1 x

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin      sin  d. csc     csc 

b. cos     cos  e. sec     sec 

c. tan      tan  f. cot     cot 

Untuk relasi  dengan (- ) tersebut identik dengan relasi  dengan 360  ,


misalnya sin (360  )   sin .

5. Perbandingan Nilai Trigonometri dengan su dut   360  .

sin   sin k .2     sin  atau sin   sin k .360      sin 


By: SITI LAILIYAH, M,Si. 15
PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TRIGONOMETRI

cos   cosk .2     cos  atau cos   cosk .360      cos 


tan   tan k .2     tan  atau tan   tan k .360      tan 
cos ec  cos eck .2     cos ec atau cos ec  cos eck .360      cos ec
sec  seck .2     sec  atau sec   seck .360      sec 
cot   cot k .2     cot  atau cot   cot k .360      cot 

Contoh:
2  1  2
1. cos 43   cos 21.2  1    cos 1 
3  3  3
2 2
1  di Kuadran IV, maka cos 1   0 atau nilainya positif.
3 3
2  1  1 1
cos 1   cos 2      cos  
3  3  3 2
0
 

2. tan 5632  tan 15.360  232  tan 232 

232  merupakan sudut di Kuadran III, maka tan 232   0 atau nilainya
positif.
 
tan 232 0  tan 180   52    tan 52   1,2799
 
3. cos  5612 0  cos  16.360   148   cos 148 
148 merupakan sudut di Kuadran II, maka cos 148   0 atau nilainya negatif.

 
cos 148 0  cos 180   32    cos 32   0,8480

By: SITI LAILIYAH, M,Si. 16


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA

You might also like