Professional Documents
Culture Documents
BAB I
Sudut adalah suatu bangun yang dibentuk oleh suatu titik tertentu dan du a
sinar yang berimpit titik pangkalnya pada titik tersebut. Selanjutnya titik tertentu
disebut titik sudut, dan kedua sinar disebut kaki -kaki sudut.
Pada gambar tersebut jika ruas garis O A kita rotasikan dengan pusat O, maka OA
akan pindah menjadi OB sehingga terbentuk lah suatu sudut yang dituliskan < AOB
atau <O . OA dan OB disebut dengan kaki sudut sedangkan dengan O disebut titik
sudut .
BOA positif apabila arah memutar OA berlawanan dengan arah putaran
jarum jam. BOA negatif apabila arah memutar OA searah dengan arah jarum jam.
Pada gambar diatas, sebelah kiri BOA = sedangkan sebelah kanan BOA =
. Untuk selanjutnya pada buku ini kita menggunakan kesepakatan bahwa :
Ukuran sudut dan sudut digunakan lambang yang sama. Jadi dapat
melambangkan suatu sudut, tetapi juga dapat dilambangkan ukuran sudut.
B. PENGUKURAN SUDUT
Secara umum ada dua satuan pengukura n sudut, yaitu satuan derajat dan
satuan radian. Kita ketahui bahwa satu putaran penuh dengan arah yang berlawanan
arah perputaran jarum jam adalah 360° . Dengan demikian jika busur lingkaran kita
bagi menjadi tiga bagian yang sama, maka besarnya tiap sudut pusat yang terjadi
adalah 120°.
1. Membandingkan Dua Sudut.
Apabila dan dua sudut yang diketahui, dengan suatu transforma si,
salah satu kaki masing-masing sudut dihimpitkan pada OP. OA dan OB berturut-
turut kaki-kaki sudut dan sudut yang lain, ditinjau letak keduanya akan
menentukan hubungan besar sudut dan , yaitu:
a. bila OA dan OB berimpit.
b. bila OB diantara OP dan OA.
c. bila OA diantara OP dan OB.
2. Ukuran Derajat.
Bila OA diputar dengan poros O berlaw anan arah dengan arah putaran jarum
jam, sehingga kedudukan OA tetap kembali ke letak semula dan putaran sekali
maka besar sudut putar 360°.
Dari uraian dia tas dapat ditentukan bahwa sudut satu derajat diperoleh
dengan membagi sudut satu putaran penuh ata s 360 bagian yang sama yaitu
1
360
3. Ukuran Radian
Perhatikan gambar disamping, titik O adalah
B1
B
titik pusat dua lingkaran sepusat. Jari-jari
lingkaran besar OA 1 dan jari-jari lingkaran kecil
O A A1 OB1 memotong lingkaran kecil di A dan B.
Dapat dikatakan disini bahwa juring A 1OB1 dapat diperoleh dari juring AOB
dengan perbanyakan (dilatasi), dengan pusat O sehingga :
busur AB busur A 1 B 1
OA OA1
busur AB
Nilai perbandinngan tidak tergantung pada panjang jari -jari lingkaran,
OA
busur AB
tetapi bergantung pada besar AOB. Bilangan yang didapat dari
OA
merupakan ukuran dari AOB, bilangan ini dinamakan ukuran radian dari
AOB.
Jika panjang busur AB = panjang ja ri-jari
lingkarannya, maka ukuran dari AOB dalam
busur AB r
r ukuran radian adalah 1 radian
r r
1 rad
Jadi ukuran AOB = 1 radian.
O r A
C
busur AC r
Dengan demikian ukuran AOC = radian.
r r
4. Hubungan Derajat dan Radian
Ukuran derajat AOC = 180 o, sedangkan ukuran radian = radian, maka
didapat hubungan :
29
180o = radian 29o = radian
180
1 x
90o = radian xo = radian
2 180
O O
180 180
1 radian = 57,3O
3,14
a x
O =a A
C. FUNGSI TRIGONOMETRI
XOP= XOP=
Titik P(x,y) pada sisi batas XOP, dengan OP = r. XOP dalam kedudukan baku.
Antara sudut selalu didapat satu hubungan (relasi) dengan bilangan nyata yang
y x y x r r
dinyatakan dengan nilai perbandingan : , , , , , dan . Keenam nilai
r r x y x y
perbandingan ini didefinisikan dengan enam fungsi trigonometri dari sudut atau
sudut (- ).
y
sinus = , Z 1 ukuran sudut, Z 1 cotangen= , Z 4 ukuran sudut , Z 4 x
r y
x
cosinus = , Z 2 ukuran sudut , Z 2 secan = , Z 5 ukuran sudut , Z 5 r
r x
y
tangen = , Z 3 ukuran sudut , Z 3 cosecan = , Z 6 ukuran sudut , Z 6 r
x y
(x, y) adalah koordinat dimana x adalah absis dan y adalah ordinat dari titik P, yaitu
sebarang titik pada sisi batas sudut , dengan OP = r. Sudut dalam keadaan baku.
Jadi untuk setiap sudut hanya didapat tepat satu nilai perbandingan
y x y x r r
, , , , , dan . Dengan diagram panah fungsi trigonometri dapat
r r x y x y
ditunjukkan sebagai berikut :
y x y
sin = cos = tan =
r r x
r r x
cos ec sec cot
y x y
Karena setiap sudut dari anggota domain berkawan dengan tepat satu nilai
y x y x r r
perbandingan , , , , , dan atau sinus, cosinus, tangen, cot angen, secan, dan
r r x y x y
cosecan maka relasi-relasi tersebut memenuhi syarat fungsi dan disebut fungsi
triginometri.
Enam fungsi trigonometri tersebut didefinisikan dengan :
y x
sin = cot = Dengan x dan y masing-masing absis
r y
x r x dan ordinat y dari titik P pada sisi
cos = sec =
r x vatas sudut , r = OP dengan
y r
tan = csc = r x2 y2
x y
x
P(x , y)
Sehingga :
y 4 x 3
sin cot
r 5 y 4
x 3 r 5
cos sec
r 5 x 3
y 4 r 5
tan csc
x 3 y 4
2) Carilah keenam nilai fungsi trigonometri sudut ( - 135 )o jika sudut tersebut dalam
keadaan baku.
Penyelesaian :
Ambil titik P pada sisi batas sudut ( - 135)o dengan OP = r maka pasangan
koordinat P adalah ( 12 r 2 , 12 r 2 ) jadi ,
y 12 r 2
sin 135
y
12 2
r r
x r1
2
O
x cos 135 2 12 2
- 135 o r r
y r1
2
r
tan 135 2 1
x 12 r 2
P (- x , - y )
x 12 r 2
cot 135 1
y 12 r 2
sec 135
r r 1
2
x 2r 2
1 1
2 2
csc 135
r r 1
2
y 2r 2
1 1
2 2
y 12 r 1 x 12 r 3
sin 750 2 cot 750 1 3
r r y 2r
x 1r 3 r r 1
cos 750 2 1
2 3 sec 750 2
3 3
r r x 12 r 3 12 3
1
y r r r 1
tan 750 2 1
3 3 csc 750 1 1 2
x 2r 3
1
y 2r 2
panjang hipotenusa c
4. csc
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
panjang hipotenusa c
5. sec
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b
sin cos
tan dan cot
cos sin
1 1
sec dan csc
cos sin
Contoh:
Pada gambar di samping segitiga siku siku ABC dengan
panjang a 24 dan c 25. B
Tentukan keenam perbandingan
trigonometri untuk . a c
Penyelesaian:
Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras
C A
b
b 25 2 24 2 Gb. 2.3. perbandingan trigonometri
625 576
49 7
a 24 c 25
sin csc
c 25 a 24
b 7 c 25
cos sec
c 25 b 7
a 24 c 7
tan cot
b 7 a 24
P(x,y) Y
Y
P(x,y)
y r
r
y
1 2
O x X x O X
Y Y
x 3 4 x
O X O X
y
r y
r
P(x,y)
P(x,y)
30
2 1
1 2
60
45
1
Gb. 1.4.a. sudut istimewa Gb. 1.4.b. sudut istimewa
1 1 2
sin 45 2 csc 45 2
2 2 1
1 1 2
cos 45 2 sec 45 2
2 2 1
1 1
tan 45 1 cot 45 1
1 1
1 3 1
sin 30 sin 60 3
2 2 2
3 1 1
cos 30 3 cos 60
2 2 2
1 1 3
tan 30 3 tan 60 3
3 3 1
2 2 2
csc 30 2 csc 60 3
1 3 3
2 2 2
sec 30 3 sec 60 2
3 3 1
3 1 1
cot 30 3 cot 60 3
1 3 3
contoh:
1 1 1 2
1. sin 30 cos 45 2
2 2 2
1 1 1
2. sin 45 tan 60 cos 45 cot 60 2 3 2 3
2 2 3
1 1 4 2
6 6 6 6
2 6 6 3
y y y
c. tan 180 1 tan
x1 x x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
P1(x1,y1)
y y
sin 1
Gb. 1.8. sudut yang berelasi
a. sin
r1 r
x
cos 1 cos
x
b.
r1 r
y y
c. tan 1 tan
x1 x
Contoh:
2 1 2
1. cos 43 cos 21.2 1 cos 1
3 3 3
2 2
1 di Kuadran IV, maka cos 1 0 atau nilainya positif.
3 3
2 1 1 1
cos 1 cos 2 cos
3 3 3 2
0
2. tan 5632 tan 15.360 232 tan 232
232 merupakan sudut di Kuadran III, maka tan 232 0 atau nilainya
positif.
tan 232 0 tan 180 52 tan 52 1,2799
3. cos 5612 0 cos 16.360 148 cos 148
148 merupakan sudut di Kuadran II, maka cos 148 0 atau nilainya negatif.
cos 148 0 cos 180 32 cos 32 0,8480