Professional Documents
Culture Documents
Edisi I
SARGA Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik
Bulan Maret Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)
Tahun 2011 Semarang
Fakultas Teknik
UNTAG Penanganan Abrasi Pantai Pekalongan ~
Ir. Hartono, MT
Semarang
Menggunakan Online Social Networking Facebook Sebagai Sarana Untuk Membangun
Pengetahuan ~
Penerbit : Eko Nursanty, ST., MT.
Lembaga Penerbitan
Analisis Dan Rekomendasi Stabilitas Bendungan Waduk Cacaban ~
Fakultas Teknik Ir. F.M. Roemiyanto, MS
UNTAG SEMARANG
Pengembangan Pasar Tradisional Dengan Pola Kerjasama Pemerintah–Swasta ~
Ir. H. Djatmiko Waoejono, MT.
i
MAJALAH ILMIAH TEKNIK – VOLUME XX - EDISI 1 - BULAN MARET 2011
SARGA merupakan Jurnal Teknik yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)
Semarang, sebagai media publikasi ilmiah. Sajian tulisan dalam Jurnal Teknik ini dimaksudkan agar komunikasi
antar pakar ataupun insane akademik selalu terjadi dan terakomodasi, sehingga akan terwujud perkembangan
IPTEK sesuai dengan tuntutan pembangunan.
1. Tulisan merupakan naskah asli dan belum pernah dimuat atau diterbitkan pada media lain,
2. Naskah ditulis dengan tata bahasa ilmiah menggunakan bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris,
3. Naskah diketik rapi 1,5 spasi dengan model huruf “Times New Roman 12” atau “Arial 11”,
4. Jumlah halaman naskah antara 8-10 halaman termasuk ABSTRAK sekitar 250 kata,
5. Redaksi berhak untuk menolak atau tidak menebitkan naskah yang kurang memenuhi persyaratan sebagai
tulisan ilmiah.
6. Redaksi dapat menyesuaikan, mengedit penggunaan istilah atau bahasa sepanjang tidak mengubah isi
maupun pengertiannya tanpa memberitahu penulis. Redaksi akan menghubungi penulis jika dipandang
perlu mengubah isi naskah.
Redaksi:
Pelindung: Dekan Fakultas Teknik UNTAG Semarang; Pembina: Prof. DR. Sarsintorini, SH.
Mhum; Prof. Totok Roesmanto, M.Eng. : Penanggungjawab: Pembantu Dekan I FT UNTAG
Semarang; Pemimpin Umum: Dr. Ir. Priyono Kusumo, MT. Dewan Redaksi: Ir. St. Muryanto,
MEng.Sc.Ph.D. ; Ir. FM.Roemiyanto.MS; Ir. Loekman Mohamadi. MSc; Eko Nursanty. ST. MT.
Ketua Lembaga Penerbitan : Ir. Retno Ambarwati, MT. Distributor: Supardi,SH.
A l a m a t : Fakultas teknik Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Jl. Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Telp: 024-8320920 Fax: 024-8310939 Semarang.
Online edition : http://www.scribd.com/sarga_untagsmg
Dari Redaksi
Pembangunan IPTEK diarahkan agar pemanfaatan, pengembangan dan penguasaannya dapat
mempercepat peningkatan kecerdasan dan kemampuan bangsa, mempercepat proses
pembaharuan, meningkatkan kualitas, harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pengembangan dan penerapan IPTEK harus didukung oleh
sumberdaya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan, penataan sistim
kelembagaan serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Majalah Ilmiah “SARGA” merupakan salah satu sarana yang disediakan bagi para sivitas
akademika Fakultas Teknik UNTAG Semarang dalam upaya mengembangkan IPTEK,
sehingga Kampus sebagai wahana kehidupan masyarakat ilmiah akan selalu tercipta.
Majalah Ilmiah „SARGA” terbit dengan menanmpilkan karya-karya ilmiah yang diangkat dari
berbagai fenomena, sehingga materi yang disajikan pada terbitan kali ini cukup bermanfaat
untuk dibaca dan dijadikan referensi.
i
Daftar Isi
Dari Redaksi ............................................................................................................................................................... i
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN ........................................................................................... 1
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK
MEMBANGUN PENGETAHUAN ...................................................................................................................... 16
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN ...................................... 30
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA ........ 44
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN ...................... 51
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI .......................................................................... 63
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik
.............................................................................................................................................................................. 71
ii
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN
Abstrak.
Gambaran Potensi Pantai dan laut Kota yang jenazah). Penggunaan lahan pada lokasi
Diteliti
ini didominasi oleh kawasan perikanan
Kota Pekalongan darat/tambak dan permukiman.
a. Potensi Pantai
Panjang garis pantai Kota Pekalongan Pada Pantaisari ini bermuara sungai
sesuai dengan pengukuran pada peta GIS Pekalongan. Muara Sungai Pekalongan
adalah + 6 km. Secara administratif, difungsikan sebagai Pelabuhan Perikanan
pesisir Kota Pekalongan berada di Nusantara (PPN) dengan bangunan
wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, pelindung berupa jetti. Keberadaan
meliputi Kelurahan Bandengan, bangunan ini berpengaruh terhadap
Kelurahan Kandang-panjang, Kelurahan kondisi pantai sekitar. Terutama pada
Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak Lor saat terjadinya angin timur yang akan
dan Kelurahan Degayu. mengeluarkan sedimen di daerah pantai
terhalang oleh bangunan pelindung yang
Permasalahan pantai yang dihadapi oleh menyerupai jetti, sedangkan angin barat
Kota Pekalongan berada di dua lokasi yang akan membawa sedimen ke daerah
utama yaitu Pantaisari/Pasir Kencana dan pantai akan menambah suplai sedimen
Pantai Slamaran. yang ada.
Analisis Data Rencana Pengembangan 2003 serta hasil pengukuran garis pantai
Kawasan menggunakan GPS terdapat daerah
Analisis data yang dipergunakan adalah abrasi dan akresi yang bervariasi. Secara
analisis kualitatif dengan melihat hasil keseluruhan dari tahun 1963 hingga 1991
perhitungan analisis teknis kawasan hampir sepanjang pantai Kota
mangrove maupun analisis abrasi dan Pekalongan terjadi abrasi seluas 42.001
akresi. Model analisis yang Ha, dan akresi seluas 7.005 Ha hanya
dikembangkan adalah dengan terjadi di Muara S. Pekalongan dan
memperhatikan permasalahan yang daerah sekitar 2 km sebelah timur Pantai
terjadi dengan menggunakan teknik Slamaran. Sedangkan berdasarkan sitra
matrik rangking, mempelajari kajian landsat tahun 1991 dan tahun 2003,
yang telah ada di Kabupaten kota dan diketahui telah terjadai abrasi seluas
menyampaikan hasil penelitian teknis 5.150 Ha dan akresi 6.855 Ha Secara
dan harapan masyarakat, lalu keseluruhan sejak tahun 1963 hingga saat
dilakukanlah analisis SWOT. Dari hasil ini hampir seluruh garis pantai Kota
analisis SWOT ini dirangcang rencana Pekalongan mengalami abrasi seluas
pengembangan kawasan dengan 47.151 Ha dan hanya sedikit yang
pendekatan partisipatif. mengalami akresi, yaitu di Muara Sungai
Pekalongan seluas 13.860 Ha.
Hasil
Berdasarkan survai lapangan saat ini
S. Penc ongan
Pantai Pasir Kenc ana
S. Pekalongan
Pantai Slamaran
Abrasi
Akresi
Gambar 4.4. Perubahan Garis Pantai Kota Pekalongan Tahun 1991 - 2003
Gambar 4.10. Aktivitas dan penggunaan pohon waru terutama di pantai Slamaran
lahan di daerah sempadan pantai kota (Gambar 4.11). Namun penanaman
Pekalongan. vegetasi tersebut belum bisa meredam
Kegiatan penanaman kembali vegetasi proses abrasi yang dominan di pantai
pantai yang telah dilakukan baik dari kota Pekalongan.
jenis mangrove (Rhizophora sp.) maupun
waktu yang sama Kota Pekalongan dengan membangun sistem groin pendek
Sebesar 0,346 Ha/tahun. di sebelah Barat bangunan Jetty (pada
daerah yang tererosi)
3. Berdasarkan analisis dasar aspek 4. Bangunan fisik mempunyai
hidro-oseanografi dan potensi serta keterbatasan yaitu dibatasi oleh umur
kondisi/karakteristik daerah pantai pemakaian, sehingga tumbuhan
setempat, selanjutnya diusulkan solusi mangrove sebagai penyusun sabuk
alternatif penanganan secara teknis, hijau masih mutlak diperlukan sebagai
sebagai berikut : lapis kedua pelindung pantai dan
habitat vital bagi organisme perairan.
Pantai Kota Pekalongan : Kombinasi yang tepat antara
bangunan fisik dan sabuk hijau
Untuk permasalahan di Pantaisari/ Pantai
mangrove akan memberikan
Pasir Kencana, alternatif yang diusulkan
keuntungan. Hal ini dikarenakan
adalah memperkuat seawall eksisting
setelah umur bangunan fisik habis
dengan tumpukan batu di depan
atau rusak, sabuk hijau siap untuk
bangunan yang dipadu dengan drainase
mengambil alih fungsi perlindungan
untuk mengatasi erosi pantai dan
pantai.
scouring di kaki bangunan. Sedangkan
untuk mengatasi banjir rob, bangunan
5. Hampir semua wilayah penelitian
seawall tersebut elevasinya ditinggikan
tidak terdapat kawasan sabuk hijau.
sehingga jika terjadi pasang dan
Kawasan mangrove hanya terdapat di
gelombang besar, air laut dan sedimen
beberapa tempat yang terutama di
pasir tidak melimpas ke areal
Kota Pekalongan,.
permukiman. Pada areal wisata ditambah
6. Mangrove sangat sedikit sebagian
bangunan groin yang berfungsi untuk
hancur karena penebangan, sebagian
menangkap laju angkutan sedimen
lagi hancur karena abrasi.
sejajar pantai.
7. Sebagian besar penduduk
Sedangkan untuk pantai Slamaran, jika
mengeluhkan abrasi, namun disisi lain
terjadi permasalahan erosi pasca
kesadaran penduduk terhadap
pembangunan Jetty di sudetan kali
lingkungan masih sangat rendah.
Banger, alternatif penanganannya adalah
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
13
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN
I. Kajian Pustaka.
mengirim gambar dari halaman onWeb dari sekedar iseng-iseng. Setiap hari,
pertunjukan bagi orang lain untuk yang lain takut. Apa yang dimulai
Sebuah bagian penting dari ekspresi diri hang out online sedang dianut oleh
adalah umpan balik dari orang lain. orang-orang dari segala usia dan
Remaja ingin tahu bahwa orang lain latar belakang. Bisnis, politisi,
ke remaja. Pengguna dapat menilai atau tersebut. Jaringan sosial bukan hanya
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
23
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
untuk bersenang-senang waktu luang dan siswa merasa lebih informatif dan
lagi. Mereka cepat menjadi mampu melihat pembelajaran yang
merupakan bagian integral dari terjadi di sekolah, yang dapat
kehidupan sehari-hari. Pengguna memfasilitasi perpanjangan belajar
baru, penggunaan baru, dan bahkan karena orang tua dapat memulai diskusi
bentuk baru dari jaringan sosial dengan anak-anak mereka tentang apa
online adalah semua perubahan yang yang ada di halaman guru mereka.
akan menciptakan masa depan Menggunakan Facebook sebagai alat
jaringan sosial. penilaian juga dapat menghemat waktu
D. Facebook Sebagai Social Network. sejak tanggapan dicatat seketika.
4) http://apps.facebook.com/slideshare/
Foto 10: Tampilan presentasi yang siap Foto 12: Salah satu listing buku
arsitektur
dibaca secara online
Sayangnya buku-buku yang ada di sini
6) http://apps.facebook.com/worldcat/ tidak bisa langsung didownlad, namun
kita akan mendapatkan informasi tentang
daftar isi, harga jual dan tempat-tempat
yang dapat menerima pemesanan buku-
buku ini.
KESIMPULAN :
Foto 11: Tampilan aplikasi worldcat di Facebook yang saat ini sedang marak
facebook digunakan oleh banyak masyarakat dan
umumnya para mahasiswa, dapat pula
WorldCat digunakan untuk melakukan dimanfaatkan sebagai sarana
penelitian, katalog koleksi perpustakaan pembelajaran e_learning yang mudah,
Anda, dan berbagi informasi dengan murah dan efisien berdasarkan fungsi dan
siswa. manfaat yang bias kita oprimalkan, yaitu:
Abstraksi
Waduk Cacaban adalah waduk dengan bendungan tipe urugan tanah, yang terletak di
kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, yang dibangun mulai tahun 1951 dan mulai
beroperasi tahun 1958. Air waduk Cacaban digunakan untuk melayani Daerah Irigasi seluas
26.713 Ha., air baku 350 lt/dt dan untuk pendingin mesin pabrik gula Pangkah pada saat
musim penggilingan
Melihat dari dampak yang ditimbulkan apabila terjadi kegagalan bendungan terhadap
hazard dibawahnya, diperlukan adanya penanganan khusus tentang kondisi tubuh bendungan
termasuk Instrumentasi keamanan bendungan. Selain itu perlu juga dilakukan kajian terhadap
rencana pengembangan/konservasi waduk baik untuk peningkatan fungsi dan upaya untuk
memperpanjang umur manfaat waduk Cacaban.
Kondisi saat ini, baik pada keadaan bangunan bendungan maupun keseluruhan waduk,
menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi pada waduk adalah kerusakan yang memang
harus terjadi karena faktor usia waduk. Areal waduk yang sangat terbuka untuk umum, daerah
aliran sungai yang rawan penjarahan hutan dan umur yang mendekati umur manfaat memang
memungkinkan terjadinya segala kerusakan. Penyebab kerusakan bendungan waduk dapat
disebabkan akibat dari kegagalan hidrolik, kegagalan akibat rembesan atau kegagalan
stuktural.
Perbaikan kembali atas kerusakan pada tubuh bendungan, merupakan kegiatan yang
mutlak harus dilaksanakan mengingat bahwa (1) air waduk masih sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dan pabrik gula yang ada, (2) keberadaan dan kelestarian waduk yang merupakan
asset mahal milik pemerintah, wajib dijaga untuk diwariskan pada generasi yang akan datang
(jangan wariskan air mata, namun berikan pada mereka mata air), (3) waduk Cacaban
secara keseluruhan dapat dijadikan suatu laboratorium hidup dengan skala 1:1, selain sebagai
tempat wisata dan rekreasi yang potensial
Kata kunci : waduk Cacaban, bendungan tipe urugan taah, stabilitas waduk
DERET. B
SKALA :
0 5 10 15 20 25 m
DERET. B
SKALA :
0 5 10 15 20 25 m
DERET. B
SKALA :
0 5 10 15 20 25 m
DERET. B
Gambar-1 Garis Phreatic Design vs Garis Phreatic Hasil Kajian Data Piezometer
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
33
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
2
) Analisis Penyebab Kerusakan Kerusakan pada tubuh bendungan
Tubuh Bendungan Waduk Cacaban
yang termasuk dalam kerusakan akibat
kegagalan hidrolik antara lain adalah
Waduk Cacaban yang dibuat mulai
akibat limpasan gelombang, erosi pada
tahun 1951-1957, pada tahun 2006 ini
lereng hulu dan erosi akibat air hujan.
sudah berumur sekitar 50 tahun. Pada
umurnya yang sudah mencapai umur Melihat kondisi pasangan rip-rap
manfaatnya tersebut, ternyata waduk pada lereng sebelah hulu tubuh
Cacaban di Kabupaten Tegal masih bendungan Waduk Cacaban, serta
sangat bermanfaat bahkan mungkin ketinggian mercu bendungan yang
masih cukup potensial sampai dengan sekitar 2,50 meter di atas ketinggian
20-30 tahun mendatang. Kondisi saat ini, muka air normal, dapat dikatakan bahwa
baik pada keadaan bangunan bendungan limpasan gelombang tidak mungkin
pada khususnya maupun keseluruhan menyebabkan kerusakan apapun pada
waduk pada umumnya, menunjukkan tubuh bendungan. Kerusakan kecil yang
bahwa kerusakan yang terjadi pada timbul pada pasangan rip-rap lebih bayak
waduk Cacaban adalah kerusakan yang disebabkan oleh keberadaan wisata air
memang harus terjadi karena faktor usia dan pengangkutan hasil bumi dan kayu
waduk. Areal waduk yang sangat terbuka bakar yang menggunakan lereng hulu
untuk umum, daerah aliran sungai yang sebagai tempat tambat dan labuh perahu.
rawan penjarahan hutan dan umur yang Kerusakan tubuh bendungan yang
mendekati umur manfaat memang terlihat cukup parah adalah kerusakan
memungkinkan terjadinya segala yang terjadi pada lereng sebelah hilirnya.
kerusakan. Penyebab kerusakan Permukaan tanah lereng hilir yang tidak
bendungan waduk Cacaban dapat rata dan ditumbuhi rumput ilalang
disebabkan akibat dari kegagalan menunjukkan ada sesuatu yang salah
hidrolik, kegagalan akibat rembesan atau pada lereng. Berdasarkan laporan yang
akibat kegagalan stuktural. dapat dibaca pada dokumen proyek, pada
a) Kegagalan hidrolik waktu lalu lereng hilir pernah ditanami
dengan pohon pinus sebagai upaya
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
34
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
berlebihan masyarakat atas himbauan terjadi tidak dapat diamati secara visual,
pemerintah untuk kegiatan penghijauan namun harus menggunakan peralatan,
atau reboisasi di sekitar waduk. instrumentasi dan pencatatan data.
Meskipun saat ini pohon pinus sudah Akibat adanya tumbuhan pinus
dipotong, namun bagaimanapun pada waktu lalu selama hampir 20
keberadaannya pastilah telah merubah (duapuluh) tahun, garis phreatis yaitu
struktur dan karasteristik teknis timbunan
garis rembesan dari muka air waduk pada
tanah pada lereng sebelah hilir, antara lereng sebelah hilir menjadi tertarik ke
lain : atas permukaan tanah oleh system
(1) Air hujan dengan mudah akan perakaran dari pohon pinus. Garis
meresap ke dalam tanah timbunan phreatis menjadi sangat jauh
(2) Akibat adanya tumbuhan pinus pada menyimpang dibandingkan dengan garis
waktu lalu, erosivitas dan phreatis desain yang dibuat secara teoritis
erodibilitas permukaan akan berdasarkan karasteristik tanah timbunan.
menurun sehingga mudah (Lihat posisi muka air berdasar data dari
menimbulkan kejadian erosi lahan piezometer yang sangat janggal dan
yang disebabkan hantaman air meragukan).
hujan. Kegiatan yang dapat dilakukan
b) Kegagalan akibat rembesan untuk mengetahui rangkaian kejadian
Rembesan merupakan hal yang
tersebut antara lain dengan mengadakan
biasa pada tubuh bendungan timbunan
survei pengukuran dan investigasi
tanah dan biasanya tidak menimbulkan
geologi atau geoteknik serta geolistrik.
masalah. Namun, manakala debit
Dengan menggunakan hasil
rembesan tidak terkontrol, akan dapat
penggambaran potongan melintang tubuh
menimbulkan erosi pada timbunan yang
bendungan pada survei pengukuran,
mengakibatkan aliran buluh (piping).
investigasi geologi dan geoteknik dan
Kerusakan yang ada sekarang geolistrik akan dapat diketahui :
merupakan seri peristiwa atau rangkaian
(1) perubahan bentuk tubuh
kejadian yang berlangsung sangat lama
bendungan,
dan merupakan suatu proses kegiatan.
Perubahan fisik tubuh bendungan yang
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
35
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
(2) struktur dan karasteristik tanah Tubuh bendungan mendapat
timbunan tubuh bendungan saat ini, tekanan geser yang diakibatkan oleh
(3) jalur dan arah aliran rembesan pada fluktuasi air waduk, rembesan atau
tubuh bendungan. karena gaya gempa. Tubuh bendungan
Berdasarkan hasil survei dan semacam bendungan waduk Cacaban
investigasi tersebut akan dapat diketahui yang tingginya lebih dari 30 meter,
macam dan tingkat kerusakan tubuh mengingat kekuatan geser material, efek
bendungan, sehingga dapat pula tekanan air pori dan gaya-gaya lainnya,
direncanakan penanganan dan seharusnya memang tidak dibuat sebagai
antisipasinya. bangunan bendungan tipe homogen. Hal
ini disebabkan karena hampir seluruh
c) Kegagalan struktural
Kerusakan yang ditimbulkan oleh tubuh bangunan bendungan terletak di
kegagalan struktural diakibatkan oleh bawah garis rembesan yang selalu dalam
longsoran di dalam pondasi atau tubuh kondisi jenuh sehingga daya dukung,
bendungan. Pada umumnya, longsoran di kekuatan geser serta sudut geser alamnya
dalam pondasi disebabkan oleh adanya akan menurun sampai dengan tingkat
sesar dan sisipan dari batuan lapuk, yang paling rendah. Lereng tubuh
serpih dan lapisan lempung lunak. bendungan tentu saja menjadi rawan
sehingga lereng bagian bawah bergerak tidak dapat terdeteksi secara visual.
lumpur di depan pasangan tumit. Secara longsoran yang sangat lambat ini antara
visual, pada tubuh bendungan waduk lain adalah timbulnya retakan pada
tumit. Memang terjadi retakan di puncak kenampakan retakan pada puncak atau
mercu namun belum dapat dipastikan mercu bendung sedalam kurang lebih 20
Counter weight
Toe drains
Gambar 2
Sketsa perkuatan Tubuh Bendungan Alternatif
dengan Konstruksi Counter Weight
Lapisan filter
L
L : panjang filter horizontal, dihitung berdasar desain garis phreatis yang baru
Gambar-3 Sketsa Perbaikan Lereng Hilir
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
39
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
.
diaspal kembali untuk mencegah
b. Penanggulangan retakan di masuknya air pada saat musim hujan.
puncak bendung utama
Kajian terhadap bendungan utama
dilakukan karena terdapat suatu retakan 5. Desain Perbaikan Bocoran Dasar
pada puncak bendungan yang Tower Intake
memanjang mengikuti alur puncak
bendungan. Dimensi retakan adalah lebar Kronologis dugaan awal terjadinya
2-3 cm, kedalaman retakan antara 15-20 bocoran di lantai dasar Tower Intake
cm dan panjang retakan sama dengan dimulai pada bulan Maret 2004 saat air
panjang tubuh bendungan yaitu 170 m. waduk untuk pertama kali sejak 10 tahun
Berdasarkan kenampakan pada saat terakhir limpas melampaui puncak mercu
inspeksi yang dilakukan terhadap retakan spillway.
tersebut, diduga retakan tersebut terjadi Menghadapi kapasitas banyaknya
akibat ―shrinkage‖ tubuh bendungan titik-titik bocor di sekitar mercu (teramati
yang terjadi pada saat musim kering pada 48 titik) telah timbul kekhawatiran
pada saat perbaikan terowongan terjadinya keruntuhan bangunan
Cacaban. Spillway, Untuk mengantisipasi kondisi
Berdasarkan hasil inspeksi terhadap ini telah diambil langkah membuka
retakan pada puncak bendungan maka terowongan outlet semaksimal mungkin,
retakan tersebut adalah ―shrinkage‖ tanah walaupun kemudian disadari bahwa hal
timbunan yang terjadi disaat musim ini menghadapi resiko yang cukup besar.
kering. Untuk itu disarankan agar retakan Saat pembukaan mencapai 2 x 4
segera dibersihkan dari kotoran-kotoran / m3/detik, telah timbul getaran besar pada
sampah yang masuk dengan menggali bangunan tower, oleh karena itu debit
sampai sedalam antara 30-50 cm, buang dikecilkan menjadi 2 x 3 m3/detik.
kemudian ditimbun dengan tanah yang Saat dilakukan inspeksi kedasar tower,
diambil dari Borrow Area yang sama , telah teramati adanya genangan air
lalu dipadatkan dengan stemper layer per setinggi ± 20 cm diatas lantai dasar
layer. Bagian atas agar selanjutnya tower, dan dari pemeriksaan terlihat
Konsep pasar tradisional adalah sosial kota. Ikatan yang kuat dan rasa
menghimpun banyak pedagang dalam saling memiliki membuat kota lebih hidup
suatu lokasi. Dengan cara itu konsumen dan lebih nyaman.
bisa membandingkan harga sebuah barang
Kelemahan Pasar Tradisional
yang dijajakan oleh beberapa pedagang.
Konsumen diuntungkan karena mereka Sayangnya pasar memiliki kelemahan
bisa mendapatkan harga terbaik. Di sisi yang sama besar daripada kelebihannya.
lain pedagang menjadi terpacu untuk Kondisi fisik mayoritas pasar tradisional
meningkatkan pelayanan. Barang yang buruk. Kesan kumuh terasa begitu
dijual di pasar tradisional pun beraneka memasuki pasar. Pedagang yang
ragam. Tidak hanya menjual satu jenis menggelar dagangannya sejak di jalan
komoditas, mereka menyediakan hampir masuk memberi kesan semrawut.
semua kebutuhan hidup masyarakat sehari- Bukannya berjejer rapi di kios masing-
hari. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masing, mereka malah merangsek ke
misalnya, pasar tradisional memiliki lapak depan pasar untuk mendapatkan pembeli.
khusus daging, sayur-mayur, bumbu
masak dan lain sebagainya. Bervariasinya Jalan di pasar terbuka biasanya terbuat dari
bagi masyarakat yang ingin berbelanja. nyaman, pemandangan tanah coklat dan
pedagang tidak tertib sungguh
Kelebihan utama pasar tradisional adalah mengganggu. Apabila hujan turun jalan
adanya interaksi yang kuat antara menjadi becek dengan air menggenang
pedagang dan pembeli. Sistem tawar- dimana-mana. Hal ini tentunya menambah
menawar menciptakan percakapan yang keengganan pembeli untuk datang.
intens. Mereka saling melempar harga
hingga didapat harga yang paling Tumpukan sampah memperparah kualitas
Dalam skala makro, interaksi antar semakin membuat pasar jauh dari
anggota masyarakat membangun modal kebersihan. Belum lagi sampah dari segala
macam jenis tersebut mengundang bau
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
46
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA
Satu dari sedikit hal yang membuat pasar Ada dua langkah yang lazim dilakukan
bisa bertahan adalah harganya yang lebih untuk mengembangkan pasar, yaitu
murah dibandingkan harga di supermarket. renovasi dan revitalisasi. Renovasi adalah
Namun perkembangan terkini kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan
menunjukkan hipermarket mampu kualitas fisik bangunan, sedangkan
memotong rantai distribusi dengan revitalisasi adalah pengkonsepan ulang
mengambil langsung ke produsen atau sistem bangunan, baik dari sisi internal
pemasok besar. Akibatnya mereka dapat maupun eksternal.
menurunkan harga jual hingga menyamai
Ciri khas pasar yang kehilangan pembeli
atau bahkan lebih rendah dari harga pasar
adalah pasar yang bangunannya terlihat
tradisional. Tidak adanya keunggulan
buruk. Catnya mengelupas dan dindingnya
harga membuat pasar semakin
berlubang. Pada bagian atap didapati
ditinggalkan. Tidak diragukan lagi, pasar
lubang sehingga ketika hujan datang air
tradisional kini sedang menghadapi masa
masuk ke dalam. Ventilasi tidak berjalan
tersulitnya.
sempurna menyebabkan udara di dalam
Pengembangan Pasar Tradisional pasar terasa pengap dan gerah. Renovasi
dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-
Mengingat sejumlah kelemahan tersebut,
kekurangan tersebut. Dinding yang pudar
pengembangan pasar menjadi syarat
dicat kembali. Bagian yang berlubang
mutlak supaya pasar tetap kompetitif.
ditambal agar nampak seperti baru. Atap
Caranya pemerintah sebagai pengelola
diganti dengan bahan yang lebih bagus.
pasar dapat mengidentifikasi kelebihan
Begitu pula dengan ventilasi. Dicari bagian
pasar modern yang membuat masyarakat
mana yang bermasalah lalu diperbaiki.
tertarik berbelanja disana. Sebagai contoh
masyarakat lebih menyukai pasar modern Revitalisasi merupakan proses
karena bangunannya lebih bersih dan lebih perombakan pasar yang lebih menyeluruh.
lapang serta sistem penempatan komoditas Fokus utamanya adalah pada
barangnya lebih bagus. Keunggulan pengkonsepan ulang sistem bangunan.
tersebut kemudian diadaptasi ke pasar Kios-kios ditata kembali berdasarkan jenis
dagangannya. Mereka diletakkan dalam
mendapatkan kejelasan dasar hukum uang sewa tanpa perlu melakukan investasi
kerjasama, termasuk hak mereka untuk baru. Apabila ditambah pemasukan dari
sewa ruko, keuntungan yang didapat
mengambil uang sewa dari pedagang.
menjadi berkali-kali lipat. Hal ini tentu
Lama waktu pengelolaan pun harus saja merugikan pemerintah karena mereka
disesuaikan dengan waktu yang kehilangan peluang untuk mendapatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih
dibutuhkan untuk mencapai break even
besar.
point (BEP).
Pasar tradisional masih memiliki peluang
Kelebihan dari pembiayaan pembangunan untuk bertahan hidup bahkan kembali
pasar oleh masyarakat adalah pemerintah berjaya. Syaratnya mereka harus mau
tidak perlu mengeluarkan dana. Alih-alih berubah. Pengembangan pasar baik berupa
lepas tanggung jawab, pemerintah dapat renovasi maupun revitalisasi adalah solusi
menggunakan anggarannya untuk untuk meningkatkan daya saing. Berbagai
menyediakan jasa publik lainnya. skema pembiayaan dapat diterapkan, baik
Keterbatasan dana membuat pemerintah pembiayaan murni oleh pemerintah, atau
tidak dapat menyediakan semua kebutuhan oleh koperasi pasar serta masyarakat.
publik dalam satu waktu. Oleh karenanya Pengembangan pasar oleh investor layak
pemerintah harus pintar-pintar melihat digalakkan mengingat keuntungan yang
peluang untuk mem-pihak ketiga-kan jasa dapat diperoleh oleh semua stakeholders.
yang bisa dikerjakan oleh masyarakat. Hanya saja kecermatan dalam menyusun
Dengan bekerjasama dengan pihak ketiga, program kerjasama diperlukan agar tidak
pemerintah dapat mengalihkan ada pihak yang dirugikan. Pengembangan
penggunaan anggaran untuk sektor publik pasar dengan kerjasama pemerintah-swasta
yang tidak mungkin dimasuki investor. memberi secercah harapan bahwa pasar
tradisional akan dapat bangkit di masa
Namun pola public private partnership ini
tidak luput dari kekurangan. Berdasarkan depan.
pemantauan praktek kerjasama
pemerintah-swasta, pihak swasta acapkali DAFTAR PUSTAKA :
mendapatkan keuntungan yang amat
sangat besar dibandingkan nilai investasi Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007.
yang dikeluarkan. Dari kesepakatan Consumer Behaviour, 9th ed. New
pengelolaan pasar selama 25 tahun,
Jersey, Pearson Prentice Hall.
investor bisa balik modal dalam waktu 6-
10 tahun, atau kurang dari separuhnya.
Setelah itu investor tinggal menikmati
Abstrak:
Istilah e-learning menunjukkan produk yang berbeda yang memiliki kelebihan sangat
banyak baik dalam pelayanan yang diberikan dan dalam desain.
E-learning platform tidak selalu melibatkan jaringan sebagai komponen fundamental.
Namun, networking adalah hal yang penting baik untuk memudahkan akses ke materi
pelajaran dan untuk juga untuk mendukung interaksi antara pengguna.
Jaringan harus dimanfaatkan untuk memungkinkan akses remote kepada siswa yang tidak
bisa hadir di pelajaran, memungkinkan siswa belajar setiap kali ada waktu, dan untuk
menyediakan pengguna dengan alat-alat untuk cooperation belajar terlepas dari lokasi
fisik mereka. Penyebaran teknologi jaringan nirkabel dan standarisasi mereka akan
menuntun kepada inovasi inovasi dalam ketiga aspek ini.
Tulisan ini akan berfokus pada jasa pemasangan jaringan komputer yang memungkinkan
untuk meningkatkan interaktivitas, kerjasama dan keterlibatan dalam pembelajaran,
dengan perhatian khusus untuk belajar di mana-mana dan untuk dampak nirkabel
teknologi pada secara umum.
Kata kunci : e_learning, nirkabel, pembelajaran mandiri.
Sebagai contoh, universitas dan kampus ruang kelas dengan komputer dan jaringan
mempertemukan pihak-pihak yang kabel, hasil kerja sama tersebut tidak
bekerjasama satu sama lainnya. Selain membatasi ketersediaan berikutnya.
siswa, guru, dan staf, juga segmen Jaringan wifi juga membawa fungsi
komunitas universitas lain seperti pemasok tradisional e-learning fungsi menjadi
atau toko buku dapat menukar pemesanan, dalam jangkauan di mana-mana.
perintah, dan berbagai informasi.
Sementara halaman Web tradisional dan Kajian Pustaka :
papan buletin memungkinkan nilai tukar Menurut Claus Pahl.(2008), berdasarkan
tersebut, perangkat mobile memungkinkan Figure 1, dijelaskan bahwa Figure 1
pemberitahuan kepada pengguna agar menunjukkan skema utama interaksi antara
didorong untuk secara potensial bagi peran di kampus, yang mencerminkan baik
pengguna yang berminat segera tersedia. jenis informasi dan pertukaran arahnya.
Wireless dapat menawarkan tambahan Beberapa interaksi yang ditunjukkan pada
yang benar-benar berfungsi untuk siswa di Diagram 1 adalah unicast, mis pertanyaan
kelas pada saat, seperti tes otomatis, dikeluarkan dari siswa untuk guru (B),
pengumpulan umpan balik, dan berbagi sementara yang lain, seperti diseminasi
konten langsung. Tanpa sistem, layanan ini pemberitahuan mendesak, adalah multicast
sangat memakan waktu dan hampir untuk semua pengguna tertarik (I).
mustahil untuk mengelolanya. Dalam
Figure 1: Skema interaksi dari berbagai peran yang berbeda.
Interaksi dapat mengikuti tiga model yang macam. Meskipun jarang faktor
berbeda:
lokasi pengguna ke kabel interaksi
1. Physical co-presence: Orang-
asynchronous, perangkat mobile
orang yang terlibat berada di
dapat mengotentikasi lokasi
tempat yang sama pada waktu yang
pengguna bahkan ketika kehadiran
sama. Di sini, dampak dari alat
yang berbeda terjadi pada waktu
elektronik terletak pada
dari pertemuan kelompok. Dalam
kemampuan komunikasi komputer-
lebih singkat istilah-investasi dan
mediated untuk mendorong
dengan sedikit dalam perangkat
kerjasama dan interaktivitas
infrastruktur-mobile berdedikasi
berbeda dari apa yang papan tulis
untuk memiliki dampak terbesar
tradisional menawarkan. Namun,
mereka sebagai portabel wadah
dengan pengenalan perangkat
untuk konten kampus. Sebuah
mobile, ada area abu-abu yang
perangkat off-line dapat
membentang sebelumnya
memberikan mahasiswa kembali
perbedaan yang nyata antara e
dari kelas akses ke konten yang
dicampur dan jauh-learning.
dihasilkan pada pelajaran yang dia
2. Remote synchronous: Orang yang
hadiri.
terlibat berada di tempat yang
berbeda tetapi mengambil bagian Tulisan ini menggunakan istilah e-learning
dalam kegiatan belajar pada waktu untuk alat desain baik untuk meningkatkan
yang sama. Perubahan besar yang mengajar di kelas, untuk menggantikan
membawa perangkat mobile untuk atau, dalam kasus blended learning,
melakukan interaksi sinkron keduanya. Alat-alat tersebut biasanya
terpencil, dibandingkan dengan membutuhkan peralatan khusus (meskipun
aplikasi e-learning kabel, mungkin tidak ada lebih canggih dari
melibatkan memungkinkan dapur jaringan komputer) yang mungkin
mobilitas pengguna selama tidak selalu tersedia. Teknologi Wireless
interaksi. juga dapat digunakan untuk memperkaya
3. Asynchronous: Orang yang pengalaman belajar, sehingga menciptakan
terlibat berpartisipasi dalam suatu subset dari e-learning yang disebut
kegiatan pembelajaran di berbagai
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
53
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN
dengan istilah m-learning, yaitu "mobile" bahwa kemudahan setup otomatis jaringan
dalam arti "telepon mobile." ad hoc. Sepenuhnya di mana-mana,
Ini benar-benar menyiratkan dua fungsi terpencil, asynchronous pembelajaran
yang berbeda mobilitas: anggota diperoleh ketika lingkungan yang luas
masyarakat dapat belajar diakui dari mana melibatkan Jangkauan jaringan nirkabel--
saja (konektivitas mobile dan otentikasi) atau infrastruktur jaringan-sehingga
dan / atau mereka dapat bekerja pada saat peserta dapat dalam berbagai lokasi atau
bepergiab (portabilitas). Perbaikan awal bahkan di pindahkan.
memungkinkan siswa akses ke sarana
belajar melalui perangkat mereka sendiri, Skenario pembahasan ini melibatkan
dikoordinasikan oleh server, model yang pengguna yang memiliki perangkat tipis
dianut oleh ActiveCampus seperti laptop, palmtop atau ponsel 3G.
(activecampus.ucsd.edu). Perangkat memungkinkan menggunakan
Sebagai contoh: Siswa menyimpan materi lokal yang diadakan saat terputus
pekerjaan yang dilakukan menggunakan dari jaringan kampus. Juga memungkinkan
perangkat secara off-line. Membiarkan interaksi antara pengguna, misalnya
peserta untuk berkumpul secara spontan di berbagi data, dan dengan lingkungan,
mana saja, tanpa peralatan, selain dari misalnya melalui infostations (Small, T. &
perangkat mereka sendiri (misalnya, Haas, Z.,2003) atau koordinasi bekerja
server), meskipun tanpa mendukung tanpa infrastruktur. Bila koneksi nirkabel
pembelajaran jarak jauh. Model ini dapat ke jaringan kampus ini didirikan kembali,
digunakan melalui teknologi nirkabel off-line file akan disinkronisasi.
Table 1: Skema dari kelas yang berbeda platform untuk e-learning dan m-learning
juga mencerminkan hubungan sosial lebih tua dari kelas istilah "e-learning" itu
melalui kecanggihan seting dari perizinan sendiri. Perangkat nirkabel akhirnya
akses dibedakan untuk mengelola database adalah campuran komunikasi lewat
dokumen. komputer belajar ke dan di kelas.
Ketika sistem pembelajaran manajemen Pergerakan menuju m-learning sehingga
learning-management system (LMS) lebih jauh contohnya adalah faktor sosial
dirancang sejak awal untuk inhand dengan desain sistem. Hari ini
mengintegrasikan remote belajar dengan kuliah mahasiswa mungkin tiba di kampus
komunikasi lewat komputer antara peserta dengan pengalaman dalam teks pesan
secara fisik hadir dalam tempat sama pada sebagai media yang memungkinkan rekan
saat yang sama, modus cara berpikir baru untuk terus keberadaan bersama dalam
dibayangkan oleh J.C.R. Licklider dalam sebuah realitas paralel dibuat oleh
rubric "berpikir cooperatif" diaktifkan. teknologi mobile untuk komunikasi
Namun, karena mengatasi paradigma slide jaringan dalam suatu kelompok sosial
tergantung pada kemampuan melalui (Rheingold, 2002).
pembicara data primer tanpa mengganggu Integrasi seperti wacana kelas 'informal' ke
dia untuk menguatkan atau menjelaskan kelembagaan e-learning adalah upaya yang
"(Licklider, 1968), yang membayangkan telah dimulai (Nagaoka, 2005; Grew,
interaktivitas sebenarnya melampaui 2006b). Pengalaman awal mengarah ke
begitu yang dicapai dalam sinkronisasi, masa depan sistem e-learning yang tidak
konteks non-remote. dapat lagi mengabaikan perangkat mobile
M-learning yang unik siap untuk sudah mengisi ransel dan pakaian siswa.
membawa ke hasil ideal interaktivitas
Mahasiswa
Dosen
KRS Online Materi Online Online
Pembayaran Perkuliahan Pengerjaan
SKS online Online Tugas Online
Bimbingan Ujian Online
Online
Ujian Online
Kesimpulan :
Platform Pembelajaran dimulai dengan
pendekatan client-server, klien hanya
terhubung terminal untuk berbasis web
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
59
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN
konten pada LAN yang sama. Teknologi kuliah. Teknologi Wireless melalui radio
perbaikan dan Internet membawa gelombang berizin - tanpa peralatan
pengguna melakukan akses ke konten jaringan khusus, penyedia atau AP-
melalui portal yang tersambung dari menawarkan fleksibilitas yang unik:
komputer. Ini mengangkat isu-isu interaksi setiap kali perangkat datang ke
keamanan baru, tetapi juga membuka dalam kontak.
peluang akses baru. Seperti menyebar AP publik dan perangkat
Teknologi nirkabel membuat belajar di biaya rendah, kesempatan baru untuk
mana-mana: infrastruktur jasa komunikasi komunikasi komputer-mediated yang
lokal dan komunikasi di mana-mana jasa berlimpah. Asynchronous konten akan
(komersial nirkabel) menawarkan akses tetap penting dengan portabilitas data pada
mana saja. Layanan lokal pada jaringan ad perangkat tipis. Sebagai teknologi yang
hoc menyediakan konektivitas di mana meluas sangat mempengaruhi interaksi
saja, bahkan tanpa infrastruktur. Platform sosial, infrastruktur pembelajaran akan
itu sendiri menjadi mana-mana: guru berubah secara berlanjut. Beberapa
proaktif dapat men-download bagian dari skenario kampus yang menarik untuk
infrastruktur e-learning untuk akses perangkat mobile yang dijelaskan dalam
kemudian melalui jaringan ad hoc. Oleh Weiser (1998). Perbedaan antara remote
karena itu, m-learning mencapai dan di-hadapan interaksi atau antara
paradigma client-server yang telah sinkron dan komunikasi asynchronous
mendominasi e-learning. akan tumbuh lebih bernuansa, membangun
Selain itu, jaringan ad hoc menambahkan realitas paralel baik sebagai bagian dari
alat real-time untuk proses, real-time, kehidupan kampus fisik dan
memungkinkan kerjasama melalui terpisah.
perangkat untuk memperkaya Hubungan melalui komputer akan
pembelajaran kolaboratif. Ini transisi dari membuktikan keuntungan dalam beberapa
e-learning untuk m_learning sistem, keadaan. Salah satu kelemahan dari
dimana ubiquity dibawa pertama kepada informasi masyarakat yang berlebihan,
klien, maka aplikasi belajar dimulai. akan dipenuhi oleh sistem jaringan yang
Terapan yang serentak, secara transisi menggabungkan preferensi yang tersimpan
mengambil kita melampaui paradigma pada perangkat mobile dengan lokasi-dan
buletin-dewan menarik informasi dan konteks-kesadaran untuk memilih
paradigma yang disiapkan-berupa slide
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
60
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN
Abstrak
Dinamika sosial-budaya sebagai konsekuensi logis dari ruang "pertumbuhan"
pembangunan di desa adat Panglipuran mencerminkan kesatuan alam dengan manusia
sebagai penentu dan aktor dalam sosial-budaya. Desa tradisional dengan ciri khas
keseragaman angkul-angkul rumah dan kekayaan hutan bambu ini dilestarikan sebagai desa
wisata. Sebagai hasil dari perubahan dalam infrastruktur material, pembangunan spasial
dengan jelas ditandai di daerah pemukiman yang akan mempengaruhi pola tata ruang desa
adat. Pola desa yang terbentuk tidak lepas dari pengaruh kepercayaan yang dianut
masyarakat Panglipuran yang dibawa dari leluhurnya yaitu dari Desa Bayung Gede.
Kekuatan pengaruh itu pada akhirnya membawa konsekuensi dari "arsitektur" bentuk, fungsi
dan makna spasial.
Pola linier Desa Adat Panglipuran sebagai akses sirkulasi, ruang publik sosial dan proses
ritual.
Pola desa yang terbentuk tak lepas leluhurnya yaitu dari Desa bayung Gede.
dari pengaruh kepercayaan yang dianut Secara garis besar pola tersebut terbagi
masyarakat Panglipuran yang dibawa dari dalam 2 bagian sebagai berikut :
Konsep rumah
Kaja/ulu
Kauh Kangin
Konsep desa
Kelod/teben
Pada permukiman Desa adat tata nilai utama, madya dan nista sekaligus
Panglipuran terdapat suatu konsep untuk sebagai penanda orientasi yaitu Tri Angga
menciptakan keharmonisan antara buana yang dijabarkan sebagai berikut :
alit dan buana agung berdasarkan suatu
Utama Madya Nista
Palemahan
Pekarangan Rumah Parhyangan Pawongan
(lebuh)
(sanggah) (natah)
Pekarangan Pura Jeroan Jaba Tengah Jaba Sisi
Kaja/Hulu
Tengah
Kelod/Teben
Ery Fatarina P. ST. MT. *) ; Ir. Retno Ambarwati, MT. *), Santa Monica **)
e-mail :ery_fatarina@yahoo.co.id
ABSTRAK
Protein dan lemak hewani banyak digunakan pada pembuatan
kosmetik,produk personal care dan makanan, selama ini protein dan lemak
dari pupa sutera belum banyak dikaji. Tujuan penelitian untuk :(1)
mengetahui formulasi pupa ,(2) mengetahui sifat fisik dan kimia minyak dan
konsentrat protein pupa, (3) mengetahui ukuran diameter bahan yang
optimum,dan (4) mengkaji solven yang tepat pada proses ekstraksi minyak
pupa dan isolasi protein pupa.
Penelitian dilakukan dengan menghancurkan pupa selanjutnya dilakukan
pengayakan. Proses ekstraksi minyak dilakukan menggunakan peralatan
soxleth dengan solvent yang bervariasi, proses ekstraksi protein menggunakan
solvent isoprophylalkohol menggunkan labu leher tiga yang dilengkapi
dengan pendingin balik. Setelah proses ektraksi minyak dan protein selesai
maka dilakukan proses pemisahan solvent.
Hasil analisis terhadap pupa memberikan formulasi : kadar protein 59,8 % ;
lemak 11,6 % ; abu 7,4 % ; air 1,5% dan lain-lain 19,7%. Pada proses
ekstraksi minyak/lemak kondisi optimum diperoleh menggunakan solven n-
heksan dan diameter bahan 0,4250 mm, hasil yang diperoleh 21,20 gram.
Proses ekstraksi protein memberikan kondisi optimum: waktu ekstraksi 120
menit, diameter bahan 0,2500 mm, dan protein yang dihasilkan 27,4 gram
dengan kemurnian 72,6 %. Analisis sifat fisik minyak pupa adalah viscositas
2,69 Cp , kerapatan 0,9620 gr/ml , titik lebur 27-29 0C sedangkan sifat kimia
minyak pupa menunjukkan angka asam 13,3% , angka peroksida 18,17 mgr
O2/100 gr minyak.
pengeringan, selama ini merupakan limbah lebih asam amino Sedangkan kualitas gizi
yang belum tertangani. Sejauh ini suatu protein ditentukan oleh jumlah asam
sebagaian masyarakat memanfaatkannya amino esensialnya (deMan, 1997). Protein
sebagai makanan ternak, disamping ada adalah sumber asam amino yang
sebagian orang yang mengkonsumsinya, mengadung unsure C,H,O, dan N yang
hal ini dikarenakan pupa mengandung tidak dimiliki oleh karbohidrat dan lemak.
banyak vitamin. Serat sutera dihasilkan Pada umumnya kualitas protein hewan
oleh sepasang kelenjar sutera (silk gland), lebih tinggi dari protein tumbuhan.
serat sutera merupakan serat double yang Konsentrat protein adalah produk yang
terdiri dari fibrion ( C15 H28 N5 O6) telah diproses agar mengandung minimum
sebanyak 75 % bagian berat dan bersifat 70% atas dasar berat kering.Oleh karena
tidak larut dalam air panas, sedangkan citarasa dan warnanya yang baik serta
25% adalah Serisin (C15H23N5O8) yang kadar protein yang tinggi maka konsentrat
bersifat mudah larut dalam air ini banyak digunakan sebagai bahan
panas.(Guntoro,2004). campuran di dalam industry makanan.
Proses isolasi protein konsentrat pupa
Pada saat ini pengembangan
dapat dilakukan seperti pada pembuatan
persuteraan yang khusus dikelola
konsentrat protein dari ikan dengan
Perhutani Jawa Tengah adalah PSA
menggunakan pelarut tunggal Isopropil
Regaloh Pati sebagai unit produksi kokon
alkohol (IPA), atau menggunakan pelarut
dan benang sutera. Dalam rangka
ganda yaitu mula-mula menggunakan
pengembangan persuteran alam maka
etilen diklorida kemudian diikuti pelarut
salah satu kebijakan operasionalnya adalah
IPA ( Winarno, 1993). Protein pupa sutera
pemanfaatan limbah yang meliputi sisa-
mengandung campuran dari asam amino
sisa daum murbei, sisa-sisa batang dan
dan polypeptide yang dapat dengan mudah
ranting murbei, kotoran ulat sutera, dan
diserap oleh tubuh manusiadengan nilai
pupa yang tidak terpilih sebagai
gizi yang tinggi. Selain itu protein pupa
bibit.(Sunanto,2004).
tidak mengandung minyak, lemak, gula,
Protein terdapat dalam produk
dan kolesterol karenya baik untuk
hewan maupun tumbuhan, sebagian besar
mengendalikan gula darah dan kolesterol
orang mendapatkan proteinnya dari hewan.
darah, melindungi fungsi hati ( Yang X,
Hal ini disebabkan karena protein
dkk, 2004). Hal ini pula yang mendasari
tumbuhan tidak mengandung satu atau
perlunya mengkaji kandungan protein
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
72
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik
dalam pupa ulat sutera, mengingat selain dalam solvent dikenal sebagai lemak kasar
dibutuhkan manusia protein juga (Ketaren, 1986).
digunakan dalam bidang kesehatan, Proses ekstraksi adalah proses
kosmetik, dan makanan. pemisahan berdasarkan perbedaan
Lemak atau minyak terdapat dalam kelarutan bahan terhadap solvent. Metode
produk tumbuhan dan hewan, ini sering digunakan karena minyak atau
komposisinya berbsda-beda tergantung lemak yang diperoleh dapat mencapai
sumber atau asalnya. Biasanya lemak 98%. Tahap-tahap dalam proses ekstraksi
berbentuk padat dan minyak berbentuk meliputi : pembersihan bahan,
cair pada suhu kamar. Jenis pakan yang penghancuran bahan, pengayakan bahan,
dikonsumsi oleh hewan dapat proses ekstraksi, recovery solvent, dan
mempengaruhi susunan lemak atau penguapan solvent yang masih terikat.
minyak, komposisi terbesar penyusun Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
lemak atau minyak adalah trigliserida. proses ekstraksi minyak dan isolasi protein
(Winarno, 2004). Lemak hewan banyak antara lain jenis solvent , waktu ekstraksi,
mengandung bahan sterol yang disebut dan ukuran partikel bahan (Ketaren,
kolesterol, sedangkan lemak nabati 1986).
mengandung fitosterol dan lebih banyak Berdasarkan kajian di atas maka
mengandung asam lemak tak jenuh limbah ulat sutera yang berupa pupa
sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak diharapkan bisa dimanfaatkan lebih
hewan pada umumnya berbentuk padat optimal sebagai sumber protein dan lemak
seperti lemak sapi, lemak iakn paus, lemak hewani serta dapat menaikkan nilai
ikan cod, dan lain-lain. Lemak dan minyak ekonomisnya.
dapat diperoleh dengan cara (1). rendering,
2.2.Bahan penelitian.
Semua bahan kimia yang dipakai dalam
penelitian diperoleh dari pabrik
pembuatannya tanpa pemurnian lebih
lanjut.Bahan-bahan yang digunakan
terdaftar dalam Tabel .1
Diameter
Lain-lain 19,70
Dari analisa bahan baku menunjukkan Dari Tabel 3.2 menunjukkan bahwa
bahwa kandungan zat gizi pupa sutera minyak terbanyak diperoleh adalah 21,20
yaitu protein dan minyak mempunyai nilai gram (42,4%) , dengan menggunakan
yang cukup tinggi, sehingga solvent n-heksan dan pada ukuran
memungkinkan untuk diproduksi untuk diameter partikel 0,425 mm.
skala lebih besar. Diameter partikel sangat berpengaruh
terhadap minyak yang dihasilkan semakin
3.1.Pengaruh jenis solvent dan
kecil ukuran diameter partikel maka
diameter partikel pada ekstraksi
minyak yang dihasilkan semakin
minyak pupa.
banyak,karena pada diameter 0,25 mm
memiliki luas permukaan yang lebih besar
Pengaruh jenis solvent dan diameter
dibandingkan diameter 0,425 mm dan
partikel pada ekstraksi terhadap pupa
seterusnya. Semakin luas permukaan
sutera terhadap gram minyak yang
partikel maka semakin luas bidang kontak
dihasilkan (yield) disajikan pada Tabel 3.2
antar fasa padat dan fasa cair sehingga luas
Tabel 3.2. Berat minyak diperoleh (gram)
perpindahan massa berlangsung lebih
pada berbagai jenis solvent dan ukuran
sempurna
diameter partikel.
( Bernasconi,1995). Dalam hal ini lintasan-
lintasan kapiler yang harus dilewati
dengan cara difusi menjadi lebih pendek
sehingga mengurangi tahannya. Ekstrak
yang akan dipisahkan berbentuk cair, dapat
terkurung dalam bahan atau berada dalam
sel (khususnya bahan nabati dan hewani) . berat protein konsentrat yang dihasilkan
Sehingga pada keadaan tersebut bahan (gram) disjikan pada Tabel 3.3.
merupakan substansi yang tidak
homogeny, melainkan berpori dan
berkapiler minyak. Maka ketika proses Tabel 3.3. Berat protein konsentrat (gram)
ekstraksi berlangsung solvent menembus pada berbagai waktu ekstraksi dan
kapiler-kapiler dalam bahan padat dan diameter partikel.
melarutkan minyak/lemak.’
Solvent n-heksan memberikan hasil
Waktu 0,25 0,42 0,55 0,72 0,85
tertinggi dibandingkan solvent yang lain
Ekstraks 0 5 0 5 0
pada ukuran diameter partikel yang sama. i (mnt) mm mm mm mm mm
Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
30 10,8 11,5 10,2 11,7 10,5
dari sifat fisis solvent yaitu titik didih
0 0 0 0 0
(TD), aceton mempunyai TD 56,20C ;
60 12,7 11,7 11,1 13,2 11,9
alkohol 78,30C dan n-heksan 68,70C. Salah
0 0 0 0 0
satu syarat solvent adalah memiliki titik
90 16,2 20,6 14,2 13,9 13,1
didih yang rendah untuk mempermudah
0 0 0 0 0
recovery solvent, tetapi jika terlalu rendah
120 22,9 27,4 14,8 15,3 15,4
seperti aceton maka akan memperbanyak
0 0 0 0 0
solvent yang hilang saat proses
150 21,2 22,0 15,0 16,1 15,4
berlangsung. Sedangkan solvent yang 0 0 0 0 0
mempunyai titik didih tinggi akan
mempengaruhi pada proses ekstraksi
Dari Tabel 3.3 ditunjukkan bahwa pada
karena akan membutuhkan waktu yang
waktu operasi 120 menit dan diameter
lebih lama untuk tiap recyclenya dan pada
partikel 0,425 mm memberikan hasil
saat recovery solvent tidak bisa optimal
konsentrat protein tertinggi yaitu 27,40
terambil.
gram (54,8%). Selain itu pada waktu
ekstraksi 120 menit memberikan hasil
3.2.Pengaruh Waktu ekstraksi dan
konsentrat protein yang tinggi dihampir
diameter partikel pada ekstraksi
semua ukuran diameter partikel, hal ini
protein konsentrat pupa.
disebabkan semakin lama waktu ekstraksi
Hasil penelitian dari pengaruh waktu
maka waktu kontak antar fasa padat dan
ekstraksi dan diameter partikel terhadap
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
77
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik
Warna
protein 72,6%).
Kecoklatan
- Sifat fisis dan khemis minyak pupa :
Bau Khas pupa
fasa cair, jernih kuning-kecoklatan, bau
Sifat khemis khas pupa, ρ = 0,9620 gr/ml, η= 2,69
Kadar protein 72,6% Cp, TL = 27-290C, bilangan asam
13,3% , dan bilangan peroksida 18,17
Menurut Winarno,1993 menyatakan
mg oksigen/100 gr minyak.
bahwa yang dikatakan konsentrat protein
- Sifat fisis dan khemis konsentrat protein
adalah produk yang telah diproses dan
: bentuk serbuk, kecoklatan, bau khas
mengandung minimal 70% protein
pupa, dan kandungan protein 72,6 %
berdasarkan berat kering. Sehingga protein
yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
79
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik