You are on page 1of 84

Volume XX

Edisi I
SARGA Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik
Bulan Maret Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)
Tahun 2011 Semarang

Fakultas Teknik
UNTAG Penanganan Abrasi Pantai Pekalongan ~
Ir. Hartono, MT
Semarang
Menggunakan Online Social Networking Facebook Sebagai Sarana Untuk Membangun
Pengetahuan ~
Penerbit : Eko Nursanty, ST., MT.
Lembaga Penerbitan
Analisis Dan Rekomendasi Stabilitas Bendungan Waduk Cacaban ~
Fakultas Teknik Ir. F.M. Roemiyanto, MS
UNTAG SEMARANG
Pengembangan Pasar Tradisional Dengan Pola Kerjasama Pemerintah–Swasta ~
Ir. H. Djatmiko Waoejono, MT.

ISSN : Perubahan e_learning Menjadi m_learning Dalam Proses Pembelajaran ~


0853-4748 Gunawan Hendro Cahyonom S.Kom; Eko Nursanty,ST., MT.

Pola Tata Ruang Desa adat Panglipuran – Bali ~


Hetyorini, ST, MT.

EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA ~


Ery Fatarina P. ST. MT. ; Ir. Retno Ambarwati, MT. ;Santa Monica

Foto by, Tim KKL Porsibeta. Lokasi : Wangfujing Street - BeiJing

i
MAJALAH ILMIAH TEKNIK – VOLUME XX - EDISI 1 - BULAN MARET 2011

SARGA merupakan Jurnal Teknik yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)
Semarang, sebagai media publikasi ilmiah. Sajian tulisan dalam Jurnal Teknik ini dimaksudkan agar komunikasi
antar pakar ataupun insane akademik selalu terjadi dan terakomodasi, sehingga akan terwujud perkembangan
IPTEK sesuai dengan tuntutan pembangunan.

Ketentuan penulisan naskah;

1. Tulisan merupakan naskah asli dan belum pernah dimuat atau diterbitkan pada media lain,
2. Naskah ditulis dengan tata bahasa ilmiah menggunakan bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris,
3. Naskah diketik rapi 1,5 spasi dengan model huruf “Times New Roman 12” atau “Arial 11”,
4. Jumlah halaman naskah antara 8-10 halaman termasuk ABSTRAK sekitar 250 kata,
5. Redaksi berhak untuk menolak atau tidak menebitkan naskah yang kurang memenuhi persyaratan sebagai
tulisan ilmiah.

6. Redaksi dapat menyesuaikan, mengedit penggunaan istilah atau bahasa sepanjang tidak mengubah isi
maupun pengertiannya tanpa memberitahu penulis. Redaksi akan menghubungi penulis jika dipandang
perlu mengubah isi naskah.

Redaksi:
Pelindung: Dekan Fakultas Teknik UNTAG Semarang; Pembina: Prof. DR. Sarsintorini, SH.
Mhum; Prof. Totok Roesmanto, M.Eng. : Penanggungjawab: Pembantu Dekan I FT UNTAG
Semarang; Pemimpin Umum: Dr. Ir. Priyono Kusumo, MT. Dewan Redaksi: Ir. St. Muryanto,
MEng.Sc.Ph.D. ; Ir. FM.Roemiyanto.MS; Ir. Loekman Mohamadi. MSc; Eko Nursanty. ST. MT.
Ketua Lembaga Penerbitan : Ir. Retno Ambarwati, MT. Distributor: Supardi,SH.
A l a m a t : Fakultas teknik Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Jl. Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Telp: 024-8320920 Fax: 024-8310939 Semarang.
Online edition : http://www.scribd.com/sarga_untagsmg
Dari Redaksi
Pembangunan IPTEK diarahkan agar pemanfaatan, pengembangan dan penguasaannya dapat
mempercepat peningkatan kecerdasan dan kemampuan bangsa, mempercepat proses
pembaharuan, meningkatkan kualitas, harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pengembangan dan penerapan IPTEK harus didukung oleh
sumberdaya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan, penataan sistim
kelembagaan serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Majalah Ilmiah “SARGA” merupakan salah satu sarana yang disediakan bagi para sivitas
akademika Fakultas Teknik UNTAG Semarang dalam upaya mengembangkan IPTEK,
sehingga Kampus sebagai wahana kehidupan masyarakat ilmiah akan selalu tercipta.
Majalah Ilmiah „SARGA” terbit dengan menanmpilkan karya-karya ilmiah yang diangkat dari
berbagai fenomena, sehingga materi yang disajikan pada terbitan kali ini cukup bermanfaat
untuk dibaca dan dijadikan referensi.

1. Ir. Hartono, MT., “Penanganan Abrasi Pantai Pekalongan.”


2. Eko Nursanty, ST., MT., “Menggunakan Online Social Networking Facebook
Sebagai Sarana Untuk membangun Pengetahuan”.
3. Ir. F.M. Roemiyanto, MS., “Analisis Dan Rekomendasi Stabilitas Bendungan
Waduk Cacaban”.
4. Ir. H. Djatmiko Waoejono, MT. : “Pengembangan Pasar Tradisional Dengan Pola
Kerjasama pemerintah–Swasta”.
5. Gunawan Hendro Cahyonom S.Kom; Eko Nursanty, ST., MT. : ”Perubahan
e_learning Menjadi m_learning Dalam Proses Pembelajaran”.
6. Hetyorini, ST, MT. : “ Pola Tata Ruang Desa adat Panglipuran – Bali ”.
7. Ery Fatarina P. ST. MT. ; Ir. Retno Ambarwati, MT .; Santa Monica :
“EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter
Proses & karakteristik”.

i
Daftar Isi
Dari Redaksi ............................................................................................................................................................... i
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN ........................................................................................... 1
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK
MEMBANGUN PENGETAHUAN ...................................................................................................................... 16
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN ...................................... 30
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA ........ 44
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN ...................... 51
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI .......................................................................... 63
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik
.............................................................................................................................................................................. 71

ii
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN


Ir. Hartono, MT *)

Abstrak.

Abrasion is known as a process of reduction of coastal land due to erosion, while


acresion is a process of occuring new coastal land due to sedimentation. These
phenomenone can be caused by human and/or natural processes. Those natural
factors includes ocean current, waves, the morphological / litological factors, as awell
as vegetation at those areas.
The period between 1963 to 1991, district of Pekalongan is the most affected by
abrasion which reduced coastal land as much as 62.168 Ha with the rate of 2.220
Ha/year, followed by Pekalongan city i.e. 42.001 Ha with the rate of 1.500 Ha/year.
There is no abrasion detected at the district of Batang during this periode. While
acresion process affect this district which extend coastal land as much as 313.615 Ha
with the rate of 11.200 Ha/year, followed by district of Pekalongan i.e. 25.915 Ha
with the rate of 0.925 Ha/year and Pekalongan city as much as 7.005 Ha with the rate
of 0.250 Ha/year.

*) Dosen Program Studi Teknik Sipil UNTAG Semarang.

PENDAHULUAN dan pariwisata masih banyak yang belum


A. Latar Belakang terjamah oleh kegiatan pembangunan.
Indonesia dikaruniai sumberdaya pesisir
Dilihat dari sisi kemampuan
dan lautan yang sangat beragam dan
memproduksi (supply capacity) barang
besar. Sumberdaya dapat pulih, seperti
dan jasa kelautan, sesungguhnya
perikanan tangkap, perikanan budidaya
Indonesia memiliki potensi
pantai (tambak) dan marikultur,
pembangunan yang masih besar dan
mangrove, terumbu karang, padang
terbuka lebar untuk berbagai pilihan
lamun, dan rumput laut belum
pembangunan (Dahuri, 2003).
dimanfaatkan secara optimal. Demikian
juga halnya dengan sumberdaya tak
Sementara itu, dari sisi permintaan,
dapat pulih, seperti minyak dan gas
kebutuhan manusia akan produk dan jasa
bumi, dan mineral lainnya serta jasa-jasa
kelautan di atas diyakini akan berlipat
lingkungan (environmental services),
ganda di masa-masa mendatang. Hal ini
yang meliputi energi, kawasan rekreasi
didasarkan pada beberapa alasan utama,
yaitu: jumlah penduduk dunia yang terus
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
1
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

meningkat, kesadaran umat manusia akan mangrove, tekanan sosial ekonomi


arti penting produk makanan laut masyarakat serta budidaya tambak yang
(seafood) bagi kesehatan dan kecerdasan, sulit untuk dikendalikan.
dan semakin berkurangnya sumberdaya
alam di darat bagi keperluan Melihat fenomena sebagaimana
pembangunan. dipaparkan diatas, untuk menentukan
kebijakan pengendalian abrasi dan
B. Permasalahan pengembangan kawasan sabuk hijau
Penebangan bakau telah membawa diperlukan studi/kajian yang akan
dampak yang negatif, antara lain memberikan masukan bagi pemerintah
keanekaragaman jenis fauna berkurang daerah Propinsi Jawa Tengah tentang
secara drastis, hilangnya tempat-tempat peta wilayah-wilayah yang terancam
berpijah dan pemeliharaan ikan seperti abrasi, kawasan penutupan dan
udang dan kepiting serta pengikisan membukaan mangrove serta
pantai (abrasi) semakin mengancam permasalahan lain yang memungkinkan
kehidupan masyarakat pesisir. Dampak muncul dari kerusakan pantai dan pesisir.
ini sangat dirasakan oleh masyarakat
C. Tujuan
pantai yaitu rendahnya pendapatan akibat
berkurangnya hasil tangkapan yang 1. Mengetahui tingkat abrasi dan akresi
disebabkan oleh rusaknya wilayah pantai. di wilayah penelitian
2. Melakukan pemetaan wilayah
Terjadinya abrasi yang merusak wilayah mangrove.
pantai juga akibat dari perilaku manusia
3. Penyusunan rencana
yang tidak ramah dengan lingkungan,
pengembangan kawasan sabuk
yang tercermin dari kegiatan penebangan hijau dan penanganan abrasi.
mangrove untuk kepentingan ekonomis 4. Pembuatan prototipe demplot
dan meningkatnya aktivitas masyarakat tanaman mangrove.
pantai yang tidak memperhatikan aspek
D. Manfaat.
kelestarian lingkungan. Beberapa 1. Teridentifikasi wilayah pantai
wilayah cukup memprihatinkan akibat yang mengalami abrasi dan akresi
adanya abrasi yang besar yang
2. Teridentifikasi/terpetakan
disebabkan oleh rusaknya ekosistem kawasan mangrove
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
2
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

3. Tersusunnya rencana gelombang yang lebih besar pantai tidak


pengembangan kawasan sabuk mampu meredam energi gelombang
hijau dan penanganan abrasi maka dapat mengakibatkan abrasi
4. Terwujudnya demplot tanaman pantai.
mangrove
2. Sedimen
TINJAUAN PUSTAKA Sedimen adalah pecahan batuan, mineral
Pengertian Umum atau mineral organik yang
1. Pantai
ditransportasikan dari berbagai sumber
Pantai adalah daerah di antara tepi
dan didepositkan oelh udara, es,air dan
perairan saat surut terendah dan ke arah
angin (Pipkin, 1977). Selanjutnya
daratan yang dibatasi oleh pengaruh
Triatmojo (1999) menyatakan bahwa
gelombang secara efektif (Bird, 1984)
suatau pantai akan mengalami abrasi,
selanjutnya menurut Triatmojo (1999)
akresi atau tetap stabil tergantung dari
terdapat dua istilah tentang kepantaian
sedimen yang masuk dan yang
Insonesia yaitu Pesisir (coast) dan pantai
meninggalkan pantai tersebut. Sebagian
(shore).
permasalahan pantai adalah abrasi yang
berlebihan yang terjadi bila di suatu
Pantai selalu menyesuaikan bentuk
pantai mengalami kehilangan sedimen
profilnya sedemikian rupa hingga
lebih banyak daripada yang mampu
menghancurkan energi gelombang yang
diendapkannya.
datang. Penyesuaian tersebut merupakan
tanggapan dinamis pantai terhadap gerak
3. Gelombang
gelombang (Dahuri, 1996). Triatmojo
Menurut Igmanson dan Wallace (1989)
(1999) menambahkan bahwa proses
gelombang adalah pergerakan naik
dinamis pantai ini sangat dipengaruhi
turunnya air laut di sepanjang permukaan
oleh pergerakan sedimen di daerah dekat
air. Gelombang terjadi karena adanya
pantai oleh gelombang dan arus. Lebih
angin yang bertiup di atas permukaan
lanjut dikatakannya bahwa pada kondisi
perairan yang menimbulkan gaya tekan
normal, pantai membentuk profilnya
ke bawah, gaya ini akan mendorong
yang mampu menghancurkan energi
permukaan air menjadi lebih rendah
gelombang. Jika pada saat terjadi
dibandingkan dengan tempat di
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
3
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

sekitarnya yang mengakibatkan berkurang pada perairan dangkal. Proses


ketidakseimbangan sehingga terjadi akresi dan abrasi pantai terjadi selama
dorongan massa air yang lebih tinggi adanya pasang dan adanya aksi
untuk mengisi tempat yang lebih rendah. gelombang balik yang mempengaruhi
Proses tersebut akan berlangsung terus siklus pasang.
menerus sesuai dengan energi kecepatan
angin yang menekannya (Hutabarat dan
5. Mangrove
Evans, 1985).
Mangrove adalah suatu komunitas
vegetasi pantai tropik yang didominasi
Selanjutnya Hermanto (1987)
oleh beberapa spesies pohon khas dan
menyatakan bahwa gelombang laut
semak-semak belukar yang mempunyai
merupakan gejala alam yang mampu
kemampuan tumbuh pada perairan yang
merubah morfologi pantai, baik secara
asin (Nybakken, 1988). Mangrove
musiman maupun keseluruhan sepanjang
banyak dijumpai di wilayah pantai yang
tahun.
terlindung dari gempuran ombak dan
daerahnya landai. Mangrove tumbuh
4. Pasang
optimal di wilayah pantai yang memiliki
Pasang adalah fluktuasi air laut karena
muara sungai besar dan delta yang aliran
adanya gaya tarik menarik benda-benda
airnya banyak mengandung lumpur
di langit, terutama karena matahari dan
(Nybakken, 1988).
bulan terhadap bumi. Gaya tarik menarik
ini tergantung dari jarak bumi dengan
benda langit dan massa benda langit itu 6. Lebih lanjut dikatakan oleh Nybakken
sendiri. Pasang merupakan faktor penting (1988) bahwa mangrove mempunyai
dari geomorfologi pantai, dalam hal ini fungsi penting dalam melindungi
berupa perubahan teratur muka air laut daerah pantai dari gelombang besar
sepanjang pantai dan arus yang dibentuk dan abrasi pantai. Selain itu mangrove
oleh pasang (Bird, 1984). Lebih lanjut mempunyai fungsi ekologis sebagai
dijelaskan energi gelombang yang tempat berlindung dan nursery ground
dihasilkan dalam lintasan daerah pasang bagi beberapa jenis hewan seperti
dan gelombang yang menjangkau pantai ikan, udang, ular
dengan pasang tertinggi akan semakin
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
4
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

Gambaran Potensi Pantai dan laut Kota yang jenazah). Penggunaan lahan pada lokasi
Diteliti
ini didominasi oleh kawasan perikanan
Kota Pekalongan darat/tambak dan permukiman.
a. Potensi Pantai
Panjang garis pantai Kota Pekalongan Pada Pantaisari ini bermuara sungai
sesuai dengan pengukuran pada peta GIS Pekalongan. Muara Sungai Pekalongan
adalah + 6 km. Secara administratif, difungsikan sebagai Pelabuhan Perikanan
pesisir Kota Pekalongan berada di Nusantara (PPN) dengan bangunan
wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, pelindung berupa jetti. Keberadaan
meliputi Kelurahan Bandengan, bangunan ini berpengaruh terhadap
Kelurahan Kandang-panjang, Kelurahan kondisi pantai sekitar. Terutama pada
Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak Lor saat terjadinya angin timur yang akan
dan Kelurahan Degayu. mengeluarkan sedimen di daerah pantai
terhalang oleh bangunan pelindung yang
Permasalahan pantai yang dihadapi oleh menyerupai jetti, sedangkan angin barat
Kota Pekalongan berada di dua lokasi yang akan membawa sedimen ke daerah
utama yaitu Pantaisari/Pasir Kencana dan pantai akan menambah suplai sedimen
Pantai Slamaran. yang ada.

Dari kondisi yang ada, permasalahan


Pantaisari/Pasir Kencana yang dihadapi pantai Pasir Kencana
Pantaisari/Pantai Pasir Kencana berada di adalah erosi pantai, banjir pasang dan
wilayah Kelurahan Panjang Wetan, limpasan pasir. Terhadap permasalahan
Kecamatan Pekalongan Utara, Kota erosi pantai, sudah pernah ditangani oleh
Pekalongan. Penggunaan lahan di pemkot dengan membangun seawall dari
sepanjang pantai membentang dari barat buis beton. Namun hasil yang diperoleh
ke timur adalah kawasan perikanan belum optimal bahkan di beberapa titik
darat/kawasan tambak, kawasan industri, lokasi, bangunan tersebut banyak yang
kawasan wisata, kawasan pelabuhan dan terguling/roboh.
kawasan permukiman. Selain itu, pada
lokasi pantai ini juga terdapat Pantai Slamaran
krematorium (tempat pembakaran
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
5
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

Pantai Slamaran berada di wilayah pernah melenyapkan/menghancurkan


Kelurahan Krapyak Lor, Kecamatan sebagian rumah-rumah penduduk dan
Pekalongan utara, Kota Pekalongan. juga tambak-tambak yang mulai hilang
Penggunaan lahan di sepanjang pantai karena abrasi. Keberadaan hutan bakau
membentang dari barat ke timur adalah di wilayah pesisir dan pantai Kota
kawasan perikanan darat/kawasan Pekalongan sudah tidak ada, tanaman
tambak, kawasan wisata, kawasan bakau yang ada hanya di pematang-
pelabuhan dan kawasan permukiman, pematang saluran air/pematang tanah dan
yang masih didominasi oleh kawasan jumlahnya sedikit.
perikanan darat/tambak dan permukiman.
Pada lokasi ini bermuara sungai Sibulan b. Potensi Perikanan Laut dan Darat

dan Susukan. Kota Pekalongan yang terletak di


Wilayah Pantai Utara sebelah Barat
Dari kondisi yang ada, permasalahan Propinsi Jawa Tengah memiliki jumlah
yang dihadapi Pantai Slamaran adalah penduduk 263.540 jiwa. Dari jumlah
dominan sedimentasi dan garis pantai penduduk tersebut terdapat 29.078 jiwa
relatif stabil dinamis. Faktor pasang surut yang bekerja disektor Perikanan (Tabel
mempengaruhi lahan permukiman II.10), dari tabel ini terlihat bahwa
penduduk dan jalan. Pada saat pasang 11,09% penduduk Kota Pekalongan
tinggi, lahan dan jalan di sekitar bekerja di sektor Perikanan. Sedangkan
permukiman menjadi tergenang. Kondisi apabila dilihat berdasarkan jenis
ini sudah diatasi oleh Pemkot dengan pekerjaannya pada sektor perikanan
membuat pintu klep otomatis penahan sebagian besar penduduk Kota
banjir rob. Pekalongan sebagai nelayan sebanyak
a. Potensi Mangrove 22.705 orang dan yang paling sedikit
Potensi mangrove di Kota Pekalongan sebagai pedagang ikan hias sebanyak 35
ditemui pada sisi barat sungai orang.
Pekalongan, sedangkan pada sisi
timurnya yaitu di wilayah pantai
METODE
Slamaran justru terjadi penambahan Dalam penelitian ini digunakan beberapa
daratan (abrasi). Pengaruh dari abrasi di metode yang disesuaikan dengan jenis
wilayah pantai Kota Pekalongan ini kajiannya, yang masing-masing

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


6
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

merupakan metode yang lazim oseanografi yang berpengaruh terhadap


digunakan dalam setiap bagian kajian proses tersebut, pengambilan sampel
yang dilaksanakan. Beberapa metode sedimen untuk dianalisa ukuran butirnya
tersebut merupakan satu kesatuan yang di laboratorium dan pengukuran
ditujukan pada keberhasilan penelitian kemiringan pantai. Parameter tersebut
ini. akan digunakan dalam perencanaan
penanganan abrasi / akresi daerah yang
A. Metode Pengkajian Ekosistem
bersangkutan.
Mangrove

Pengamatan yang akan dilakukan pada


penelitian ini yaitu meliputi (a) pemetaan
C. Metode Oseanografi
wilayah mangrove yang ada pada ketiga
lokasi tersebut, (b) mengetahui Perubahan garis pantai yang berupa
komposisi mangrove yang menyusun akresi maupun rekresi dipengaruhi dua
kawasan sabuk hijau dan ketebalan pada faktor utama yaitu faktor aktif yang
ke tiga lokasi tersebut. berupa parameter oseanografi (arus,
gelombang dan pasut) serta faktor pasif
yang berupa morfologi pantai beserta
litologi penyusunnya. Sehubungan
B. Metode Pemetaan Daerah dengan hal tersebut, maka dalam
Abrasi dan Akresi penelitian ini akan dilakukan pengukuran
faktor-faktor tersebut secara langsung
Pemetaan daerah pantai yang mengalami dilapangan dan dalam analisa akan
abrasi atau akresi dilakukan dengan
didukung dengan data sekunder.
melakukan observasi garis pantai melalui
menelusuri sepanjang daerah pantai
Kabupaten Batang, Kota Pekalongan dan D. Metode Demplot Penanaman
Kabupaten Pekalongan (tracking). Posisi Mangrove
garis pantai pada saat survei ditentukan 1. Lebar Sabuk Hijau
koordinatnya dengan GPS. Pada titik- Berdasarkan Surat Keputusan Bersama
titik yang terlihat jelas mengalami abrasi (SKB) Menteri Pertanian dan Menteri
atau akresi diberi catatan khusus untuk Kehutanan No. KB 550/264/Kpts/4/1984
dilakukan pengukuran parameter dan No. 082/Kpts-II/1984, Surat Edaran
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
7
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

Departemen Kehutanan No. 507/IV- yang berlumpur dan stabil merupakan


BPH/1990) yang diperkuat dengan lokasi yang sangat baik untuk
Keppres 32/1990. Lebar sabuk hijau pertumbuhan mangrove, karena substrat
adalah 200 m untuk sempadan pantai dan berlumpur mengandung banyak air serta
50 meter untuk bantaran sungai atau nutrisi / zat hara yang sangat dibutuhkan.
dengan rumus 130 x perbedaan pasang
terendah dan pasang tertinggi (+ 1 – 1,5 Dari penjelasan di atas maka
meter untuk pantai utara Jawa Tengah). dapat disimpulkan bahwa tidak semua
Sehingga apabila perbedaan tersebut 1 lokasi di wilayah pantai dapat ditumbuhi
meter maka dibutuhkan hutan mangrove mangrove. Hal ini mengingat bahwa
setebal 130 meter. walaupun suplai air (khususnya air laut)
sangat besar namun pada umumnya
substrat berupa pasir dan tidak stabil.
2. Faktor Yang Mempengaruhi
Ketidakstabilan substrat ini dikarenakan
Kehidupan Mangrove
adanya arus atau gelombang serta
Di dalam usaha untuk
perubahan musim dari musim barat ke
membangun sabuk hijau mangrove maka
musim timur serta sebaliknya.
perlu diketahui terlebih dahulu faktor
yang mempengaruhi kehidupan
3. Pemilihan Jenis Mangrove
mangrove. Komponen utama yang
Secara alami di hutan mangrove
mempengaruhi keberadaan, distribusi
terdapat pembagian zonasi berdasarkan
dan stabilitas komunitas mangrove
kepada jenis mangrove yang dominan.
adalah rejim air berpengaruh terhadap
Setiap tipe vegetasi mangrove yang
beberapa faktor independen. Parameter
terbentuk berkaitan erat dengan kondisi
kritis terpenting adalah : (1) Suplai air
substrat (kandungan air, nutrisi dan
yang cukup, (2) suplai nutrisi yang
kestabilan), topografi, iklim , pasang
cukup, dan (3) stabilitas substrat. Dari
surut dan salinitas, sehingga setiap
sini terlihat bahwa lokasi yang kurang
daerah vegetasi mangrove umumnya
suplai air, tidak mengandung nutrisi yang
membentuk zonasi yang berbeda-beda
cukup serta substrat kurang baik
setiap habitatnya.
merupakan lokasi yang tidak tepat untuk
pertumbuhan mangrove. Untuk substrat
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
8
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

Untuk daerah – daerah yang tidak merupakan spesies yang hidup di


ditemukan pohon mangrove, beberapa darat dan bukan di tepai pantai.
patokan yang dapat digunakan antara lain E. Analisa Data
adalah sebagai berikut (Bengen, 2001):
Analisis Mangrove
 Avicenia sp. : lebih cocok untuk Data mengenai keberadaan vegetasi
ditanam pada substrat pasir berlumpur
mangrove sebagai penyusun sabuk hijau
sehingga merupakan spesies yang dicatat speciesnya dan ditentukan
paling tepat untuk ditanam di area
posisinya dengan bantuan GPS.
paling luar dan berhadapan langsung selanjutnya data tersebut digabungkan
dengan laut.
dengan data lain seperti tipe substrat.
 Sonneratia sp. : merupakan spesies Selanjutnya data mangrove tersebut
yang paling tepat ditanam pada dipetakan.
substrat lumpur atau lumpur berpasir
dari pinggir pantai ke arah darat.
Sehingga sangat baik ditanam Analisa abrasi/ akresi terhadap garis
dibelakang Avicenia sp. pantai
 Rhizophora sp. : tumbuh sangat baik Analisa abrasi / akresi dilakukan dengan
pada substrat lumpur, namun masih melakukan overlay peta topografi tahun
mampu hidup pada substrat lumpur 1963, citra landsat tahun 1991 dan 2003
berpasir, bahkan pada pantai yang serta data tracking garis pantai di
sedikit berombak. Jenis ini lapangan. Pengamatan lapangan
sebenarnya paling tepat ditanam dilakukan untuk memastikan kebenaran
dibelakang Soneratia sp dan Avicenia hasil overlay, serta melihat tingkat
sp, namun kenyataan dilapangan kerusakan akibat abrasi ataupun tingkat
mereka juga mampu hidup di pinggir sedimentasi yang telah terjadi dan
pantai dengan catatan substratnya pemanfaatan lahan timbul akibat akresi
stabil. tersebut. Pola abrasi / akresi dikaitkan
 Bruguiera gymnorrhiza : merupakan dengan kondisi oseanografi dan
jenis mangrove yang hidup di wilayah geomorfologi untuk mendapatkan
darat sehingga membutuhkan substrat alternatif penanganannya.
yang keras. Disamping jenis ini maka
jenis-jenis mangrove yang lain
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
9
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

Analisis Data Rencana Pengembangan 2003 serta hasil pengukuran garis pantai
Kawasan menggunakan GPS terdapat daerah
Analisis data yang dipergunakan adalah abrasi dan akresi yang bervariasi. Secara
analisis kualitatif dengan melihat hasil keseluruhan dari tahun 1963 hingga 1991
perhitungan analisis teknis kawasan hampir sepanjang pantai Kota
mangrove maupun analisis abrasi dan Pekalongan terjadi abrasi seluas 42.001
akresi. Model analisis yang Ha, dan akresi seluas 7.005 Ha hanya
dikembangkan adalah dengan terjadi di Muara S. Pekalongan dan
memperhatikan permasalahan yang daerah sekitar 2 km sebelah timur Pantai
terjadi dengan menggunakan teknik Slamaran. Sedangkan berdasarkan sitra
matrik rangking, mempelajari kajian landsat tahun 1991 dan tahun 2003,
yang telah ada di Kabupaten kota dan diketahui telah terjadai abrasi seluas
menyampaikan hasil penelitian teknis 5.150 Ha dan akresi 6.855 Ha Secara
dan harapan masyarakat, lalu keseluruhan sejak tahun 1963 hingga saat
dilakukanlah analisis SWOT. Dari hasil ini hampir seluruh garis pantai Kota
analisis SWOT ini dirangcang rencana Pekalongan mengalami abrasi seluas
pengembangan kawasan dengan 47.151 Ha dan hanya sedikit yang
pendekatan partisipatif. mengalami akresi, yaitu di Muara Sungai
Pekalongan seluas 13.860 Ha.

Hasil
Berdasarkan survai lapangan saat ini

1. Sebaran Wilayah Abrasi dan terjadi abrasi di sepanjang pantai Kota

Akresi Pekalongan. Di daerah Pantai Pasir


Kencana abrasi telah mendekati jalan,
Pantai utara , Kota Pekalongan bahkan bangunan di sebelah utara jalan
sebagaimana pantai utara Jawa tengah telah terkena abrasi. Sedangkan di pantai
yang lainnya selalu perubahan letak garis Slamaran abrasi juga telah memutuskan
pantai dari tahun ke tahun. jalan di sepenjang pantai tersebut.
Pembangunan groin yang tengah di
Abrasi dan Akresi Wilayah Pantai
lakukan diharapkan mampu
Kota Pekalongan
menangulangi masalah abrasi tersebut.
Berdasarkan Peta Topografi tahun 1963
dan Citra Landsat tahun 1991 dan tahun
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
10
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

S. Penc ongan
Pantai Pasir Kenc ana
S. Pekalongan
Pantai Slamaran

Abrasi

Akresi

Gambar 4.4. Perubahan Garis Pantai Kota Pekalongan Tahun 1991 - 2003

Berdasarkan pengamatan lapangan Slamaran. Disamping itu daerah


terlihat bahwa vegetasi mangrove juga sempadan pantai sudah juga banyak
tumbh secara sporadis, misalnya di ditemukan bangunan fisik yang ditujukan
sebelah timur sungai Pencongan Jenis untuk penanggulangan abrasi pantai serta
mangrove yang ditemukan juga jensi digunakan pula untuk peruntukan lain
Rhizophora sp. Hasil yang sama juga seperti kebun melati, pemukiman, jalan
terlihat dari hasil cek lapangan di pantai dan lain-lain (Gambar 4.10)

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


11
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

Gambar 4.10. Aktivitas dan penggunaan pohon waru terutama di pantai Slamaran
lahan di daerah sempadan pantai kota (Gambar 4.11). Namun penanaman
Pekalongan. vegetasi tersebut belum bisa meredam
Kegiatan penanaman kembali vegetasi proses abrasi yang dominan di pantai
pantai yang telah dilakukan baik dari kota Pekalongan.
jenis mangrove (Rhizophora sp.) maupun

Gambar 4.11. Penanaman vegetasi pantai di kota Pekalongan.

A. Kesimpulan bangunan ini dapat langsung berfungsi


begitu konstruksi selesai dikerjakan.
1. Kota Pekalongan), menunjukkan 2. Aktivitas yang terjadi pada pantai-
selama kurun waktu 40 tahun mulai pantai yang belum termanfaatkan
tahun 1963 hingga 2003 daerah yang secara optimal oleh penduduk dan laju
laju abrasinya paling besar adalah abrasi yang kecil menjadikan
Kabupaten Pekalongan sebesar 2,157 permasalahan abrasi ini dirasakan
Ha/tahun. Disusul oleh Kota belum begitu mengganggu dan
Pekalongan sebesar 1,178 Ha/tahun memerlukan penanganan. Sebaliknya
Kota Pekalongan terabrasi 0,1963 Ha. laju akresi dan sedimentasi
Mempertimbangkan besarnya laju mendatangkan persoalan pada
abrasi yang terjadi, maka Pantai di kegiatan nelayan dalam aktivitas
Kota Pekalongan memerlukan merapatkan kapalnya baik di tempat
penanganan segera untuk menahan pelelangan maupun di tempat
laju abrasi. Penanganan yang lebih tambatnya. Sedangkan rata-rata laju
sesuai adalah bangunan fisik karena akresi dan sedimentasi untuk periode

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


12
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

waktu yang sama Kota Pekalongan dengan membangun sistem groin pendek
Sebesar 0,346 Ha/tahun. di sebelah Barat bangunan Jetty (pada
daerah yang tererosi)
3. Berdasarkan analisis dasar aspek 4. Bangunan fisik mempunyai
hidro-oseanografi dan potensi serta keterbatasan yaitu dibatasi oleh umur
kondisi/karakteristik daerah pantai pemakaian, sehingga tumbuhan
setempat, selanjutnya diusulkan solusi mangrove sebagai penyusun sabuk
alternatif penanganan secara teknis, hijau masih mutlak diperlukan sebagai
sebagai berikut : lapis kedua pelindung pantai dan
habitat vital bagi organisme perairan.
Pantai Kota Pekalongan : Kombinasi yang tepat antara
bangunan fisik dan sabuk hijau
Untuk permasalahan di Pantaisari/ Pantai
mangrove akan memberikan
Pasir Kencana, alternatif yang diusulkan
keuntungan. Hal ini dikarenakan
adalah memperkuat seawall eksisting
setelah umur bangunan fisik habis
dengan tumpukan batu di depan
atau rusak, sabuk hijau siap untuk
bangunan yang dipadu dengan drainase
mengambil alih fungsi perlindungan
untuk mengatasi erosi pantai dan
pantai.
scouring di kaki bangunan. Sedangkan
untuk mengatasi banjir rob, bangunan
5. Hampir semua wilayah penelitian
seawall tersebut elevasinya ditinggikan
tidak terdapat kawasan sabuk hijau.
sehingga jika terjadi pasang dan
Kawasan mangrove hanya terdapat di
gelombang besar, air laut dan sedimen
beberapa tempat yang terutama di
pasir tidak melimpas ke areal
Kota Pekalongan,.
permukiman. Pada areal wisata ditambah
6. Mangrove sangat sedikit sebagian
bangunan groin yang berfungsi untuk
hancur karena penebangan, sebagian
menangkap laju angkutan sedimen
lagi hancur karena abrasi.
sejajar pantai.
7. Sebagian besar penduduk
Sedangkan untuk pantai Slamaran, jika
mengeluhkan abrasi, namun disisi lain
terjadi permasalahan erosi pasca
kesadaran penduduk terhadap
pembangunan Jetty di sudetan kali
lingkungan masih sangat rendah.
Banger, alternatif penanganannya adalah
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
13
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

8. Rekomendasi Bird, Eric C.F. 1984. Coast : An


a. Perlu upaya pelestarian terhadap Introduction to Geomorphology.
mangrove yang ada dengan model Brasil Blackwell. UK. 319p.
yang telah dibuat percontohannya di Chapman, V.J. 1984. Mangrove
kota Pekalongan. Biogeography in F.D. Poor and Inka
b. Pemerintah Propinsi segera Dor (eds). Hidrobiology of the
mengagendakan untuk pembangunan Mangal. Dr. W Junk Publisher.
fisik dalam rangka penangan abrasi Dahuri, R., Jacub R., Ginting, S.P.,
khususnya pada Kota Pekalongan Sitepu, M.J. 1996. Pengelolaan
yang telah meluas abrasinya. Sumberdaya Wilayah Pesisir dan
c. Perlu payung hukum (perda) untuk Lautan secara Terpadu. Gramedia
pelestarian lingkungan pesisir yang Jakarta. 318 Hlm.
mengatur peruntukan kawasan Hermanto, B. 1987. Analisa Morfologi
mangrove kawasan penting pesisir Pantai Teluk Ambon. BPP
lainnya tingkat Propinsi agar Sumberdaya Lautan dan P3O LIPI.
pemanfaatan pesisir benar-benar Hlm :145 – 152
terjaga. Hutabarat, S., dan Evans. 1984.
d. Pentingnya pendampingan masyarakat Pengantar Oseanografi. Universitas
dalam pengelolaan lingkungan Indonesia Jakarta. 159 hlm.
khususnya masyarakat pesisir yang
Ingmanson, D.E. and Wallace, W.J.
telah lama terpuruk dengan keadaan
1989. Oceanography An
lingkungan yang makin tergradasi.
Introduction. Wadsworth Publishing
e. Pemerintah Kota Pekalongan
company. Belmont. California. 446
diharapkan segera merealisasikan
p.
temuan-temuan penelitian ini
Kusumowidagdo, M. 1999.
khususnya upaya untuk mencegah dan
Perkembangan IPTEK
mengendaikan abrasi. Untuk
Penginderaan Jauh dan
Kabupaten Batang perlu adanya
Pemanfaatannya di Indonesia.
pengerukan sungai akibat akresi.
Materi Pokok Pelatihan
Penginderaan Jauh dan SIG.
DAFTAR PUSTAKA

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


14
PENANGANAN ABRASI PANTAI PEKALONGAN

Kedeputian Penginderaan Jauh. Rencana Rinci Pengembangan


LAPAN Jakarta. Pantai dan Pesisir. Kerjasama
Lilliesand, T.M. and Kiefer R.W. 1990. BAPPEDA Propinsi Jawa Tengah
Pengideraan Jauh dan Interpretasi dengan Fakultas Pertanian
Citra (Penerjemah : Dulbahri, dkk.) Universitas Gajah Mada.
Gadjah Mada Press. Yogyakarta Pipkin, B.W. 1977. Laboratory Exercises
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut. in Oceanography. W.H. Freeman
Penerbit PT Gramedia. Jakarta and Co. New York. 257 p.
Tim Peneliti Fakultas Pertanian UGM. Triatmojo, B. 1999. Teknik Pantai. Betta
1997. Laporan Akhir Penyusunan Offset. Yogyakarta. 318 hlm

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


15
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN

MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL


NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA
UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
EKO NURSANTY, ST., MT *)
Email: santy@archuntagsmg.co.cc
Abstrak
Dengan begitu banyak siswa, guru, dan pustakawan di Facebook-akhir ini, situs media
sosial telah menjadi sedikit meluas dari platform. Para pengembang menawarkan cara
untuk membuat dan berbagi aplikasi untuk pendidikan. Hal ini, tentu saja, adalah berita
bagus untuk pendidikan online, karena menyediakan segala macam alat-alat besar yang
dirancang untuk membuat belajar dan administrasi lebih mudah. Berbagai aplikasi yang
mewakili beberapa alat yang ideal ditawarkan untuk pendidikan online. Facebook juga
bisa menjadi alat pembelajaran dalam melibatkan para siswa, melibatkan orang tua dan
menciptakan rasa memiliki yang dapat mengakibatkan keberhasilan akademis.
Facebook adalah alat teknologi yang bebas dan melibatkan para siswa dalam belajar isi
akademik di sekolah. Facebook juga melibatkan orang tua dan membantu meningkatkan
kesadaran mereka tentang apa yang anak-anak mereka pelajari di siang hari. Melindungi
privasi merupakan masalah penting yang perlu diawasi secara ketat oleh guru. Guru
perlu dengan jelas menjelaskan panduan dan harapan untuk digunakan sebelum
menerapkan alat ini. Menggunakan Facebook sebagai forum untuk membangun
pengetahuan menciptakan rasa komunitas yang tampaknya dihubungkan dengan nilai
yang lebih tinggi di dalam kelas.

Kata kunci: social network, facebook, pendidikan online.

*) Dosen Prodi Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang.

I. Kajian Pustaka.

A. Social Network. online jaringan adalah situs Web


atau jenis komunikasi online yang
Orang terhubung secara online
memungkinkan orang untuk
dengan berbagai cara. Situs jaringan
berinteraksi satu sama lain. Rakyat
sosial, e-mail, instant messaging, dan
pengalaman dengan jejaring sosial,
situs video-sharing foto, dan
bagaimanapun, adalah sebagai yang
komentar posting adalah semua alat
berbeda sebagai pilihan yang mereka
yang membantu orang
buat online.
berkomunikasi dan bersosialisasi
Jaringan sosial adalah struktur sosial
dengan satu sama lain. Setiap
yang terdiri dari individu (atau
sambungan sepotong yang lebih
organisasi) yang disebut "node", yang
besar karena jaringan sosial online.
terikat (dihubungkan) dengan satu atau
Didefinisikan secara luas, sosial
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
16
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
lebih jenis tertentu saling mengukur modal sosial - nilai bahwa
ketergantungan, seperti pertemanan, seseorang mendapatkan dari jaringan
kekerabatan, kepentingan bersama, sosial. Konsep-konsep ini sering
pertukaran keuangan, tidak suka, seksual ditampilkan dalam diagram jaringan
hubungan, atau hubungan kepercayaan, sosial, dimana node adalah poin dan
pengetahuan atau prestise. hubungan adalah baris.
Analisis jaringan sosial pandangan Sebuah layanan jaringan sosial adalah
hubungan sosial dari segi teori jaringan layanan online, platform, atau situs yang
terdiri dari node dan hubungan (juga berfokus untuk membangun dan
disebut tepi, link, atau koneksi). Node mencerminkan jaringan sosial atau
adalah aktor individual dalam jaringan, hubungan sosial antara orang-orang,
dan hubungan adalah hubungan antara misalnya, minat yang sama siapa dan /
para aktor. Struktur berbasis grafik yang atau kegiatan. Sebuah layanan jaringan
dihasilkan seringkali sangat kompleks. sosial pada dasarnya terdiri dari
Ada bisa banyak jenis hubungan antara perwakilan dari setiap pengguna (sering
node. Penelitian di berbagai bidang profil), / nya hubungan sosial, dan
akademik telah menunjukkan bahwa berbagai layanan tambahan. Kebanyakan
jaringan sosial beroperasi pada banyak layanan jaringan sosial berbasis web dan
tingkatan, dari keluarga sampai ke menyediakan sarana bagi pengguna
tingkat negara-negara, dan memainkan untuk berinteraksi melalui internet,
peran penting dalam menentukan cara seperti e-mail dan pesan instan.
memecahkan masalah tersebut, Meskipun layanan komunitas online
organisasi dijalankan, dan sejauh mana yang kadang-kadang dianggap sebagai
individu-individu berhasil dalam sebuah layanan jaringan sosial. Dalam
mencapai tujuan mereka. arti yang lebih luas, layanan jaringan
Dalam bentuk yang paling sederhana, sosial biasanya berarti layanan-individu
jaringan sosial adalah peta hubungan berpusat sedangkan layanan komunitas
tertentu, seperti persahabatan, antara online adalah kelompok-berpusat. Situs
node sedang dipelajari. Node yang jejaring sosial memungkinkan pengguna
individu demikian dihubungkan adalah untuk berbagi gagasan, kegiatan, acara,
kontak sosial individu itu. Jaringan dan kepentingan dalam jaringan masing-
tersebut juga dapat digunakan untuk masing.
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
17
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
Jenis utama layanan jaringan sosial dan masyarakat untuk individu dengan
adalah mereka yang berisi kategori kepentingan bersama.
tempat-tempat (seperti tahun mantan Tipikal Struktur :
sekolah atau sekelas), sarana untuk Struktur Dasar : Situs jejaring sosial
terhubung dengan teman-teman cenderung untuk berbagi beberapa
(biasanya dengan halaman deskripsi diri) fitur konvensional. Paling sering,
dan sistem rekomendasi terkait dengan pengguna individu didorong untuk
kepercayaan. metode populer sekarang membuat profil yang berisi berbagai
menggabungkan banyak dari ini, dengan informasi tentang diri mereka sendiri.
Facebook dan Twitter banyak digunakan Pengguna sering dapat meng-upload
di seluruh dunia; MySpace dan LinkedIn foto sendiri untuk profil mereka,
yang paling banyak digunakan di posting entri blog bagi orang lain
Amerika Utara; Nexopia (terutama di untuk membaca, mencari pengguna
Kanada); Bebo, Hi5, Hyves ( terutama di lain dengan minat yang sama, dan
Belanda), StudiVZ (kebanyakan di mengkompilasi dan daftar saham
Jerman), iWiW (kebanyakan di kontak. Selain itu, profil pengguna
Hungaria), Tuenti (kebanyakan di sering memiliki bagian yang
Spanyol), Nasza-Klasa (terutama di didedikasikan untuk komentar dari
Polandia), Decayenne, Tagged, XING, teman dan pengguna lain. Untuk
Badoo dan Skyrock di beberapa bagian melindungi privasi pengguna, jaringan
Eropa; Orkut dan Hi5 di Amerika sosial biasanya memiliki kontrol yang
Selatan, India dan Amerika Tengah; dan memungkinkan pengguna untuk
Friendster, Mixi, Multiply, Orkut, memilih siapa yang dapat melihat
RenRen dan Cyworld di Asia dan profil mereka, hubungi mereka,
Kepulauan Pasifik dan Twitter, Orkut menambahkan mereka ke daftar
dan Facebook di India. kontak mereka, dan sebagainya.
Meskipun beberapa dari jaringan sosial Dalam beberapa tahun terakhir, itu
terbesar didirikan pada gagasan juga menjadi umum untuk berbagai
digitalisasi koneksi dunia nyata, banyak macam organisasi untuk membuat
jaringan fokus pada kategori dari buku profil untuk mengiklankan produk dan
dan musik untuk usaha non-profit jasa.
sebagai cara untuk menyediakan layanan
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
18
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
Fitur tambahan : Beberapa jaringan jaringan sosial di Amerika Utara
sosial memiliki fitur tambahan, seperti adalah Mobile.
kemampuan untuk membuat grup Aplikasi Pendidikan : The National
yang memiliki kepentingan bersama School Boards Association melaporan
atau afiliasi, upload atau video bahwa hampir 60 persen dari siswa
streaming hidup, dan melakukan yang menggunakan jaringan sosial
diskusi di forum. Geosocial jaringan berbicara tentang topik pendidikan
layanan internet co-opts pemetaan online dan, mengejutkan, lebih dari 50
untuk mengatur partisipasi pengguna persen khusus berbicara tentang
sekitar fitur geografis dan atribut sekolah. Namun sebagian besar
mereka. Ada juga kecenderungan kabupaten sekolah memiliki peraturan
untuk lebih interoperabilitas antara yang ketat terhadap hampir semua
jaringan sosial yang dipimpin oleh bentuk jejaring sosial selama hari
teknologi seperti OpenID dan sekolah - meskipun siswa dan orang
OpenSocial. Akhir-akhir ini, jaringan tua melaporkan perilaku beberapa
sosial mobile telah menjadi semakin masalah online. Jaringan sosial
populer. Dalam komunitas ponsel, difokuskan pada mendukung
pengguna ponsel kini dapat membuat hubungan antara guru dan siswa.
profil mereka sendiri, membuat Mereka sekarang digunakan untuk
teman-teman, berpartisipasi di chat pembelajaran, pengembangan
room, membuat chat room, terus pendidik profesional, dan berbagi
percakapan pribadi, berbagi foto dan konten. TeachStreet dan situs lainnya
video, dan berbagi blog dengan sedang dibangun untuk membina
menggunakan ponsel mereka. hubungan yang meliputi blog
Beberapa perusahaan menyediakan pendidikan, eportfolios, formal dan ad
layanan nirkabel yang memungkinkan hoc masyarakat, serta komunikasi
pelanggan untuk membangun seperti chatting, benang diskusi, dan
komunitas mobile mereka sendiri dan forum sinkron. Situs ini juga memiliki
merek, tapi salah satu layanan berbagi konten dan fitur rating.
nirkabel yang paling populer untuk
B. Remaja dan Social Network Jutaan remaja berpartisipasi dalam
jaringan sosial. Menurut survey Pew
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
19
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
tahun 1997 tentang Remaja dan Social kesempatan yang lebih sedikit untuk
Media, 93 persen remaja sedang hang out. Remaja mengisi jadwal
online aktif. Lima puluh lima persen mereka dengan praktek olahraga,
telah menciptakan profil di situs teater latihan, sesi belajar ekstra, atau
jejaring sosial. Apa yang remaja kegiatan lainnya. Ruang fisik dimana
lakukan pada situs-situs? Mengapa mereka bisa nongkrong juga telah
mereka menghabiskan begitu banyak berubah. Banyak tempat umum seperti
waktu berhubungan dengan yang lain mal dan taman lokal telah
secara online? Generasi masa lalu menambahkan ketat aturan untuk
menikmati jam setelah sekolah untuk membatasi remaja tanpa pengawasan
berkumpul dengan teman-teman. di tempat. Dengan sedikit waktu dan
Remaja saat ini menemukan diri kesempatan tersedia untuk bergaul,
mereka dengan sedikit waktu dan remaja telah berpaling ke Web.

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


20
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
dengan teman-teman di mal setempat
atau restoran. Perilaku ini adalah
bagian dari hal yang normal bagi
remaja menjadi orang dewasa.
Bersosialisasi dengan teman-teman
remaja mengajarkan bagaimana
berinteraksi dengan lain. Mereka

Foto 1: Web Sebagai Tempat Nongkrong Virtual.


belajar norma-norma masyarakat dan
aturan. Menurut peneliti Danah Boyd,
hang out adalah "bagaimana pemuda
Web telah menjadi tempat nongkrong bisa disosialisasikan dalam kelompok-
virtual. Ini adalah tempat untuk kelompok sebaya. Hang out di antara
terhubung dengan teman-teman sepulang teman-teman memungkinkan remaja
sekolah. Di Web, remaja dapat untuk membangun hubungan dan
berinteraksi jauh dari orang tua. David tetap terhubung. "
Huffaker, seorang peneliti perilaku sosial Pemenuhan Kebutuhan Remaja.
online pada Northwestern University,
Remaja berjuang setiap hari untuk
menulis dalam sebuah makalah akademis
mencari jalan menuju dewasa.
bahwa kegiatan ini penting untuk
Sepanjang jalan, mereka
eksplorasi identitas, yang adalah salah
menghadapi beberapa kebutuhan
satu tugas pokok remaja.
perkembangan untuk
Budaya Nongkrong Bareng mempersiapkan mereka untuk hidup
Berpindah Menjadi Online. di luar remaja. Sementara keluar
menggantung tidak baru, teknologi
Remaja ditanyakan apa yang mereka
jaringan sosial online telah
lakukan di situs jejaring sosial dan
menciptakan baru dan cara-cara
jawabannya adalah mereka akan
menarik bagi remaja untuk
bahkan "nongkrong saja.", bergaul
memenuhi kebutuhan mereka.
dengan teman adalah sesuatu yang
Menghubungkan dan Berkomunikasi
baru untuk generasi remaja. Orang tua
dengan teman.
pada hari ini ingat remaja berkumpul
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
21
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
Telah lama berlalu adalah hari-hari disebabkan oleh perbedaan dengan
menunggu untuk menggunakan telepon. jaringan sosial ini sebagian besar
Remaja chat menggunakan pesan instan ditentukan oleh perusahaan mereka terus
selama berjam-jam. Mereka log on ke online, siapa teman mereka, dan yang
masing-masing profil lain untuk mereka biarkan masuk ke dalam
mengirim komentar dan tetap lancar kelompok mereka.
dalam terbaru kejadian. Mereka posting Istilah teman-teman mengambil makna
buletin tentang apa yang baru. Mereka baru dalam jaringan sosial online. Pada
berbagi rincian hidup mereka, berbicara situs seperti MySpace, remaja menerima
tentang keprihatinan, dan bahkan undangan dari pengguna lain untuk
mendapatkan bantuan dengan sekolah. menjadi teman. Setelah diterima, teman-
Online jaringan sosial seperti MySpace teman memiliki akses untuk hampir
memberikan remaja suatu varietas cara semua konten pada profil remaja itu.
untuk terhubung dengan teman-teman. Remaja juga peringkat teman-teman
Jaringan ini juga memungkinkan mereka mereka, sering menampilkan empat atau
untuk menjangkau lebih banyak orang delapan nama atas di profil mereka. Jenis
dalam waktu kurang. peringkat dapat menyebabkan persaingan
Sama seperti di sekolah tinggi, klik dan sosial dan melukai perasaan, sebagai
kelompok formulir online. Sebagian peringkat yang lebih tinggi seringkali
besar remaja memilih untuk dikaitkan dengan sosial yang lebih tinggi
berkomunikasi dengan rekan-rekan berdiri.
dalam sosial mereka sendiri lingkaran.
Praktek ini ada baik sebelum pengenalan
online sosial jaringan. Hal ini mirip
dengan grafik tempat duduk tidak tertulis
dalam kantin sekolah, di mana para atlet
duduk di satu bagian dan drama anak-
anak berkumpul di lain. Jaringan online
Foto 2: Kebutuhan remaja bersosialisasi
adalah lebih besar sosial adegan di mana
Sebuah tempat untuk
remaja menemukan kelompok-kelompok
Mengekspresikan Diri.
mereka sendiri. Remaja berpengalaman
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
22
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
Tahun-tahun bagi remaja adalah mengomentari puisi, karya seni, atau
waktu penemuan. Remaja belajar musik. Positif umpan balik mendorong
tentang diri, minat, dan bakat. remaja untuk mengembangkan bakat
Ekspresi diri remaja memberikan unik dan kemampuan mereka. Online,
outlet untuk menemukan siapa mereka remaja dapat menemukan dukungan dan
dan di mana mereka ingin pergi dalam dorongan yang mereka mungkin hilang
hidup. Penulis Brenda Ueland menulis dalam dunia yang sibuk.
pada tahun 1938: "Setiap orang
berbakat karena semua orang siapa
yang manusia memiliki sesuatu untuk
mengekspresikan. Cobalah untuk
tidak mengungkapkan apa-apa selama
dua puluh empat jam dan lihat apa
yang terjadi. Anda akan hampir
meledak ".
Online social network remaja Foto 3: Cara mengekspresikan diri bentuk lain.
memberikan alat baru untuk C. Social Network di Masa Depan.
mengekspresikan sendiri. Penulis Teen
membuat puisi dan ayat di blog. Seniman Online social network adalah lebih

mengirim gambar dari halaman onWeb dari sekedar iseng-iseng. Setiap hari,

mereka bekerja. Fotografer tampilan berevolusi dan beradaptasi dengan

gambar digital. Aktor dan musisi meng- pengguna. Beberapa orang

upload video dari sandiwara dan menyambut perubahan, sementara

pertunjukan bagi orang lain untuk yang lain takut. Apa yang dimulai

melihat. sebagai tempat untuk teman untuk

Sebuah bagian penting dari ekspresi diri hang out online sedang dianut oleh

adalah umpan balik dari orang lain. orang-orang dari segala usia dan

Remaja ingin tahu bahwa orang lain latar belakang. Bisnis, politisi,

memperhatikan mereka. Online social gereja, perpustakaan, dan aktivis

network memberikan umpan balik instan semua pengalaman kekuatan situs

ke remaja. Pengguna dapat menilai atau tersebut. Jaringan sosial bukan hanya
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
23
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
untuk bersenang-senang waktu luang dan siswa merasa lebih informatif dan
lagi. Mereka cepat menjadi mampu melihat pembelajaran yang
merupakan bagian integral dari terjadi di sekolah, yang dapat
kehidupan sehari-hari. Pengguna memfasilitasi perpanjangan belajar
baru, penggunaan baru, dan bahkan karena orang tua dapat memulai diskusi
bentuk baru dari jaringan sosial dengan anak-anak mereka tentang apa
online adalah semua perubahan yang yang ada di halaman guru mereka.
akan menciptakan masa depan Menggunakan Facebook sebagai alat
jaringan sosial. penilaian juga dapat menghemat waktu
D. Facebook Sebagai Social Network. sejak tanggapan dicatat seketika.

Facebook bisa digunakan sebagai


II. Analisis Studi Kasus Facebook.
alat untuk mengirim topik atau
Facebook dan Fasilitas Pendidikan.
tugas. Siswa dapat komentar dan
berinteraksi satu sama lain tentang 1) http://www.facebook.com/Books
topik. Menyediakan forum untuk weRead
komunikasi antara guru dan siswa
menciptakan peluang online untuk
rekan-pengetahuan membangun dan
dapat dilakukan di dan keluar dari
kelas. Guru dapat mengatur halaman
sehingga komentar hanya dapat
dilihat oleh guru atau oleh siswa Foto 4: Tampilan BooksweRead
lain.
E. Facebook sebagai Alat Komunikasi
Instan Antara Orang Tua dan Guru
Siswa.

Facebook memungkinkan guru untuk


memberikan informasi cepat dan
membantu kedua orang tua dan siswa
tetap terhubung ke sekolah. Orang tua Foto 5: Tampilan Aplikasi Booksweread
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
24
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
Booksweread adalah aplikasi yang ada
didalam facebook dimana para
pesertanya dapat berbagi buku-buku
yang akan, sedang dan telah mereka
baca. Memberi komentar satu sama lain
tentang buku tersebut.
Di sini mereka bisa menulis dengan Foto 6: Tampilan aplikasi Notelyapp di
facebook
serius pada bagian review dan diskusi
Aplikasi ini memungkinkan kita
namun juga bisa menuliskan sesuatu
memanfaatkan facebook sebagai agenda
yang bersifat santai pada bagian wall.
kerja kita yang berisi :
Selain itu para peserta juga dapat
Catatan berbagai kegiatan kita
memberikan rate pada buku-buku yang
(events)
sedang didisdkusikan di forum ini.
Hal-hal yang menjadi rincian
Beberapa aplikasi yang cukup menarik
tugas-tugas kita (to do)
lainnya adalah : polling qius yang
Catatan-catatan penting (notes)
menebak buku-buku yang bersifat
Daftar teman (friends)
bersambung dan belum selesai. Mereka
Aktivitas (activity)
mencoba mengumpulkan keinginan para
pembacanya mengenai ending sebuah
3) http://apps.facebook.com/studygroup
buku fiksi yang sedang berlangsung.
s/
Disamping itu mereka juga menyediakan
buku-buku yang bisa dibaca langsung
secara online. Hal ini memberikan
manfaat bagi pembaca yang tidak perlu
mendownload terlebih dahulu. Dan
keuntungan bagi penerbit, buku ini tidak
akan diebarkan secara luas dengan cara
ilegal. Foto 7: Tampilan Study Group
2) http://apps.facebook.com/notelyapp/
Memiliki kesulitan menemukan semua
orang di halaman yang sama dalam

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


25
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
kelompok studi atau proyek kelompok?
Study Group memungkinkan Anda
dengan cepat dan mudah bekerjasama
dengan teman sekelas Anda dan
merencanakan pekerjaan rumah untuk
kursus Anda.
Hal-hal yang bisa kita lakukan saat Foto 8: Tampilan Slideshare
menggunakan aplikasi ini adalah :
Didalam aplikasi slideshare kita bisa
Membuat to-do list dan melacak
saling berbagi materi presentasi atau
siapa yang bertanggung jawab
slide. Dengan cara ini mahasiswa dengan
untuk apa
mudah dapat menemukan materi
Jadwal dan kesepakatan untuk
presentasi sesuai dengan kebutuhannya.
rapat
Para pendidik juga dengan mudah
Ajukan pertanyaan tentang tugas
menggunakan aplikasi ini sebagai media
minggu ini
penyimpanan, sharing dan publikasi
catatan Berbagi dan file dalam
materi ilmiah yang mereka gunakan di
satu tempat
dalam proses pembelajaran. Namun
Membuat publik Study Group
demikian kita hanya diijinkan membaca
untuk mengumpulkan pemikiran
secara online dan tidak bisa melakukan
dan gagasan pengguna di seluruh
download.
dunia mengenai subyek tertentu
5) http://apps.facebook.com/files/
Membuat, mengedit, dan
berkolaborasi pada kertas dan
catatan

4) http://apps.facebook.com/slideshare/

Foto 9: Tampilan aplikasi FILE di


facebook

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


26
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
Aplikasi FILES ini layaknya sama Aplikasi ini akan menghubungkan kita
dengan storage hardisk secara online, dengan buku-buku yang dapat kita
Kita bisa membuat folder untuk gunakan sebagai referensi dan berfungsi
penyimpanan-penyimpanan file sejenis, sebagai katalog. Kita juga memiliki
kemudian memasukkan file-file kita ke kesempatan untuk mendownload
dalam aplikasi penyimpanan file di kemudian melakukan review yang
facebook. berguna bagi para pembaca berikutnya.

Foto 10: Tampilan presentasi yang siap Foto 12: Salah satu listing buku
arsitektur
dibaca secara online
Sayangnya buku-buku yang ada di sini
6) http://apps.facebook.com/worldcat/ tidak bisa langsung didownlad, namun
kita akan mendapatkan informasi tentang
daftar isi, harga jual dan tempat-tempat
yang dapat menerima pemesanan buku-
buku ini.

KESIMPULAN :

Foto 11: Tampilan aplikasi worldcat di Facebook yang saat ini sedang marak
facebook digunakan oleh banyak masyarakat dan
umumnya para mahasiswa, dapat pula
WorldCat digunakan untuk melakukan dimanfaatkan sebagai sarana
penelitian, katalog koleksi perpustakaan pembelajaran e_learning yang mudah,
Anda, dan berbagi informasi dengan murah dan efisien berdasarkan fungsi dan
siswa. manfaat yang bias kita oprimalkan, yaitu:

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


27
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
 Berbagi buku-buku yang akan, memasukkan file-file kita ke
sedang dan telah mereka atau dalam aplikasi penyimpanan file
para dosen baca. Memberi di facebook.
komentar satu sama lain tentang  Melakukan penelitian, katalog
buku tersebut. koleksi perpustakaan Anda, dan
 Memanfaatkan facebook sebagai berbagi informasi dengan siswa.
agenda kerja kita yang berisi : Menghubungkan kita dengan
Catatan berbagai kegiatan kita buku-buku yang dapat kita
(events); hal-hal yang menjadi gunakan sebagai referensi dan
rincian tugas-tugas kita (to do); berfungsi sebagai katalog.
catatan-catatan penting (notes);
daftar teman (friends); Aktivitas
Daftar Pustaka :
(activity).
Anastasia Goodstein, Totally Wired:
 Memungkinkan kita dengan cepat What Teens and Tweens Are
dan mudah bekerjasama dengan Really Doing Online. New York:
teman sekelas dan merencanakan St. Martin’s, 2007.
pekerjaan rumah untuk kelompok Barbara A. Lewis, The Teen Guide to
mereka. Global Action: How to Connect
 Kita bisa saling berbagi materi with Others (Near & Far) to
presentasi atau slide. Para Create Social Change.
pendidik juga dengan mudah Minneapolis, MN: Free Spirit,
menggunakan aplikasi ini sebagai 2008.
media penyimpanan, sharing dan Candice M. Kelsey, Generation
publikasi materi ilmiah yang MySpace: Helping Your Teen
mereka gunakan di dalam proses Survive Online Adolescence. New
pembelajaran. York: Marlowe, 2007.
 Memiliki storage hardisk secara Connie Neal, MySpace for Moms and
online, Kita bisa membuat folder Dads. Grand Rapids,
untuk penyimpanan-penyimpanan MI:Zondervan, 2007.
file sejenis, kemudian

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


28
MENGGUNAKAN ONLINE SOCIAL NETWORKING FACEBOOK SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
Larry Magid and Anne Collier, MySpace Networks to Build Better
Unraveled: A Parent’s Guide to Products, Reach New Audiences,
Teen Social Networking. and Sell More Stuff. Pearson
Berkeley, CA: Peachpit, 2007. Education, Inc. Boston, USA.
Mooney, Carla. Online social 2009.
networking. Cengage Learning, Sylvia Engdahl, Online Social
Farmington Hills, USA. 2009. Networking. Farmington Hills,
NancyWillard, Cyber-Safe Kids, Cyber- MI:Greenhaven, 2007.
Savvy Teens: Helping Young
People Learn to Use the Internet Penulis: EKO NURSANTY, IR., MT.
Safely and Responsibly. San Dosen pada Program Studi Arsitektur;
Francisco:Wiley, 2007. Fakultas Teknik UNTAG Semarang. Saat
Shih, Clara Chung-wai. The Facebook ini mengajar mata kuliah Aplikasi
Era Tapping Online Social Komputer Dalam Arsitektur.

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


29
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN

ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS


BENDUNGAN WADUK CACABAN
Oleh : Ir. F.M. Roemiyanto, MS *)

Abstraksi
Waduk Cacaban adalah waduk dengan bendungan tipe urugan tanah, yang terletak di
kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, yang dibangun mulai tahun 1951 dan mulai
beroperasi tahun 1958. Air waduk Cacaban digunakan untuk melayani Daerah Irigasi seluas
26.713 Ha., air baku 350 lt/dt dan untuk pendingin mesin pabrik gula Pangkah pada saat
musim penggilingan
Melihat dari dampak yang ditimbulkan apabila terjadi kegagalan bendungan terhadap
hazard dibawahnya, diperlukan adanya penanganan khusus tentang kondisi tubuh bendungan
termasuk Instrumentasi keamanan bendungan. Selain itu perlu juga dilakukan kajian terhadap
rencana pengembangan/konservasi waduk baik untuk peningkatan fungsi dan upaya untuk
memperpanjang umur manfaat waduk Cacaban.
Kondisi saat ini, baik pada keadaan bangunan bendungan maupun keseluruhan waduk,
menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi pada waduk adalah kerusakan yang memang
harus terjadi karena faktor usia waduk. Areal waduk yang sangat terbuka untuk umum, daerah
aliran sungai yang rawan penjarahan hutan dan umur yang mendekati umur manfaat memang
memungkinkan terjadinya segala kerusakan. Penyebab kerusakan bendungan waduk dapat
disebabkan akibat dari kegagalan hidrolik, kegagalan akibat rembesan atau kegagalan
stuktural.
Perbaikan kembali atas kerusakan pada tubuh bendungan, merupakan kegiatan yang
mutlak harus dilaksanakan mengingat bahwa (1) air waduk masih sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dan pabrik gula yang ada, (2) keberadaan dan kelestarian waduk yang merupakan
asset mahal milik pemerintah, wajib dijaga untuk diwariskan pada generasi yang akan datang
(jangan wariskan air mata, namun berikan pada mereka mata air), (3) waduk Cacaban
secara keseluruhan dapat dijadikan suatu laboratorium hidup dengan skala 1:1, selain sebagai
tempat wisata dan rekreasi yang potensial
Kata kunci : waduk Cacaban, bendungan tipe urugan taah, stabilitas waduk

*) Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Untag Semarang


pendingin mesin pabrik gula Pangkah
pada saat musim penggilingan.
1. Latar Belakang
Pada tahun 2003 telah dilaksanakan
Waduk Cacaban adalah sebuah waduk
perbaikan terowongan intake yang telah
dengan bendungan tipe urugan tanah,
lama mengalami kebocoran. Selain
yang terletak di kecamatan
bocoran pada terowongan diketahui pula
Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.
adanya kebocoran pada spillway dan
Waduk ini dibangun mulai tahun 1951
tower intake yang mengalami getaran di
dan mulai beroperasi tahun 1958. Air
dasar Tower apabila pelepasan air waduk
waduk Cacaban digunakan untuk
melebihi 13.30 m3/detik. Pada tahun
melayani Daerah Irigasi seluas 26.713
2004 telah dilakukan penanganan
Ha., air baku 350 lt/dt dan untuk

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


30
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
kebocoran pada spillway dan getaran a) Tidak Memuaskan, bila ditinjau
pada tower intake. Setelah dilakukan dari material pelindung permukaan
perbaikan tersebut maka kategori bendungan, erosi buluh pada tubuh
bendungan telah meningkat dari bendungan, stabilitas lereng tubuh
berbahaya menjadi kurang memuaskan. bendungan dan stabilitas lereng
urugan dan pondasi bendungan.
Hal ini terjadi karena beberapa
bagian bangunan terutama tubuh b) Tidak stabil, bila ditinjau dari
bendungan dalam kondisi yang kurang stabilitas terhadap pengaruh gempa.
memuaskan. Pada tubuh bendungan
c) Harus segera ditangani, bila
terjadi gangguan stabilitas yang berupa :
ditinjau dari analisis rembesan
a) Retakan memanjang pada puncak melalui tubuh bendungan (seepage
bendungan, analysis), memberikan kesimpulan
bahwa muka air tanah berada di
b) Di beberapa tempat lereng hilir
atas garis preatis (preatic line).
terjadi longsoran-longsoran
Melihat dari dampak yang
permukaan dan penurunan
ditimbulkan apabila terjadi kegagalan
permukaan
bendungan terhadap hazard dibawahnya
c) Terjadi rembesan air pada lereng yang ditandai (di antaranya) oleh
hilir yang ditandai dengan beberapa hal tersebut di atas maka
tumbuhnya rumput yang subur pada diperlukan adanya penanganan khusus
daerah rembesan disertai tentang kondisi tubuh bendungan
pembacaan piezometer untuk tersebut termasuk Instrumentasi
menunjukkan adanya rembesan keamanan bendungan.
dimaksud. Selain itu perlu juga dilakukan
kajian terhadap rencana
Dari hasil Pengkajian dan Evaluasi
pengembangan/konservasi waduk baik
Keamanan Bendungan Pasca Rehabilitasi
untuk peningkatan fungsi dan upaya
Jawa Tengah yang dilakukan oleh
untuk memperpanjang umur manfaat
Puslitbang SDA pada bulan Desember
waduk Cacaban.
2004, maka Bendungan Cacaban
diketagorikan dalam :
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
31
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
3. Landasan Teori bendungan hanya terdiri dari material
a. Tinjauan Pustaka tanah sebagai bahan konstruksi.. Fungsi
Bendungan atau dam adalah setiap waduk secara prinsip ialah menampung
penahan air buatan, jenis urugan atau air saat debit tinggi untuk digunakan
jenis lainnya, yang menampung air, atau saat-saat debit sangat rendah. Hal ini
dapat menampung air, baik secara berarti bahwa waduk berfungsi membuat
alamiah maupun buatan, termasuk modifikasi dari distribusi air menurut
pondasi, bukit, tebing tumpuan serta alam, dan menciptakan distribusi air
bangunan pelengkap dan peralatannya, buatan. (Sudjarwadi, 1987 : 55)
yang dalam pengertian ini termasuk juga
bendungan limbah galian tetapi tidak b. Analisis Stabilitas Tubuh
termasuk bendung dan tanggul Tubuh Bendungan
bendungan adalah bagian bendungan 1) Kajian Muka Air Phreatic
yang dibangun di atas pondasi bangunan Kajian muka air phreatic dilakukan
dan pondasi bendungan adalah batuan dengan mempelajari seluruh data
dasar yang langsung menyangga tubuh pengukuran piezometer yang terpasang
bendungan. Sebagai pembanding, yang pada tahun 1982, 1996 maupun saat
dimaksud dengan waduk adalah wadah perbaikan bocoran terowongan 2003.
yang dapat menampung air akibat Hasil analisis itu, menunjukkan bahwa
dibangunnya bendungan dan air yang kondisi tubuh bendungan yang telah
ditampung merupakan sumber air (SNI berada dalam kondisi kritis.
No. 1731-1989-F).
Hasil kajian analisis phreatic-lines
Waduk Cacaban termasuk jenis
ditunjukkan pada Gambar-1 Garis
waduk timbunan tanah homogen
Phreatik Desain vs Hasil Pengukuran
(earthfill dam), karena material yang
Piezometer.
digunakan untuk membuat tubuh

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


32
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
SKALA :
0 5 10 15 20 25 m

DERET. B

Garis Preatik Pisometer

Garis Preatik Desain

BIDANG PERSAMAAN + 30.00

SKALA :
0 5 10 15 20 25 m

DERET. B

Garis Preatik Pisometer

Garis Preatik Desain

BIDANG PERSAMAAN + 30.00

SKALA :
0 5 10 15 20 25 m

DERET. B

Garis Preatik Pisometer

Garis Preatik Desain

BIDANG PERSAMAAN + 30.00

SKALA :
0 5 10 15 20 25 m

DERET. B

Garis Preatik Pisometer

Garis Preatik Desain

BIDANG PERSAMAAN + 30.00

Gambar-1 Garis Phreatic Design vs Garis Phreatic Hasil Kajian Data Piezometer
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
33
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN

2
) Analisis Penyebab Kerusakan Kerusakan pada tubuh bendungan
Tubuh Bendungan Waduk Cacaban
yang termasuk dalam kerusakan akibat
kegagalan hidrolik antara lain adalah
Waduk Cacaban yang dibuat mulai
akibat limpasan gelombang, erosi pada
tahun 1951-1957, pada tahun 2006 ini
lereng hulu dan erosi akibat air hujan.
sudah berumur sekitar 50 tahun. Pada
umurnya yang sudah mencapai umur Melihat kondisi pasangan rip-rap
manfaatnya tersebut, ternyata waduk pada lereng sebelah hulu tubuh
Cacaban di Kabupaten Tegal masih bendungan Waduk Cacaban, serta
sangat bermanfaat bahkan mungkin ketinggian mercu bendungan yang
masih cukup potensial sampai dengan sekitar 2,50 meter di atas ketinggian
20-30 tahun mendatang. Kondisi saat ini, muka air normal, dapat dikatakan bahwa
baik pada keadaan bangunan bendungan limpasan gelombang tidak mungkin
pada khususnya maupun keseluruhan menyebabkan kerusakan apapun pada
waduk pada umumnya, menunjukkan tubuh bendungan. Kerusakan kecil yang
bahwa kerusakan yang terjadi pada timbul pada pasangan rip-rap lebih bayak
waduk Cacaban adalah kerusakan yang disebabkan oleh keberadaan wisata air
memang harus terjadi karena faktor usia dan pengangkutan hasil bumi dan kayu
waduk. Areal waduk yang sangat terbuka bakar yang menggunakan lereng hulu
untuk umum, daerah aliran sungai yang sebagai tempat tambat dan labuh perahu.
rawan penjarahan hutan dan umur yang Kerusakan tubuh bendungan yang
mendekati umur manfaat memang terlihat cukup parah adalah kerusakan
memungkinkan terjadinya segala yang terjadi pada lereng sebelah hilirnya.
kerusakan. Penyebab kerusakan Permukaan tanah lereng hilir yang tidak
bendungan waduk Cacaban dapat rata dan ditumbuhi rumput ilalang
disebabkan akibat dari kegagalan menunjukkan ada sesuatu yang salah
hidrolik, kegagalan akibat rembesan atau pada lereng. Berdasarkan laporan yang
akibat kegagalan stuktural. dapat dibaca pada dokumen proyek, pada
a) Kegagalan hidrolik waktu lalu lereng hilir pernah ditanami
dengan pohon pinus sebagai upaya
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
34
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
berlebihan masyarakat atas himbauan terjadi tidak dapat diamati secara visual,
pemerintah untuk kegiatan penghijauan namun harus menggunakan peralatan,
atau reboisasi di sekitar waduk. instrumentasi dan pencatatan data.
Meskipun saat ini pohon pinus sudah Akibat adanya tumbuhan pinus
dipotong, namun bagaimanapun pada waktu lalu selama hampir 20
keberadaannya pastilah telah merubah (duapuluh) tahun, garis phreatis yaitu
struktur dan karasteristik teknis timbunan
garis rembesan dari muka air waduk pada
tanah pada lereng sebelah hilir, antara lereng sebelah hilir menjadi tertarik ke
lain : atas permukaan tanah oleh system
(1) Air hujan dengan mudah akan perakaran dari pohon pinus. Garis
meresap ke dalam tanah timbunan phreatis menjadi sangat jauh
(2) Akibat adanya tumbuhan pinus pada menyimpang dibandingkan dengan garis
waktu lalu, erosivitas dan phreatis desain yang dibuat secara teoritis
erodibilitas permukaan akan berdasarkan karasteristik tanah timbunan.
menurun sehingga mudah (Lihat posisi muka air berdasar data dari
menimbulkan kejadian erosi lahan piezometer yang sangat janggal dan
yang disebabkan hantaman air meragukan).
hujan. Kegiatan yang dapat dilakukan
b) Kegagalan akibat rembesan untuk mengetahui rangkaian kejadian
Rembesan merupakan hal yang
tersebut antara lain dengan mengadakan
biasa pada tubuh bendungan timbunan
survei pengukuran dan investigasi
tanah dan biasanya tidak menimbulkan
geologi atau geoteknik serta geolistrik.
masalah. Namun, manakala debit
Dengan menggunakan hasil
rembesan tidak terkontrol, akan dapat
penggambaran potongan melintang tubuh
menimbulkan erosi pada timbunan yang
bendungan pada survei pengukuran,
mengakibatkan aliran buluh (piping).
investigasi geologi dan geoteknik dan
Kerusakan yang ada sekarang geolistrik akan dapat diketahui :
merupakan seri peristiwa atau rangkaian
(1) perubahan bentuk tubuh
kejadian yang berlangsung sangat lama
bendungan,
dan merupakan suatu proses kegiatan.
Perubahan fisik tubuh bendungan yang
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
35
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
(2) struktur dan karasteristik tanah Tubuh bendungan mendapat
timbunan tubuh bendungan saat ini, tekanan geser yang diakibatkan oleh
(3) jalur dan arah aliran rembesan pada fluktuasi air waduk, rembesan atau
tubuh bendungan. karena gaya gempa. Tubuh bendungan
Berdasarkan hasil survei dan semacam bendungan waduk Cacaban
investigasi tersebut akan dapat diketahui yang tingginya lebih dari 30 meter,
macam dan tingkat kerusakan tubuh mengingat kekuatan geser material, efek
bendungan, sehingga dapat pula tekanan air pori dan gaya-gaya lainnya,
direncanakan penanganan dan seharusnya memang tidak dibuat sebagai
antisipasinya. bangunan bendungan tipe homogen. Hal
ini disebabkan karena hampir seluruh
c) Kegagalan struktural
Kerusakan yang ditimbulkan oleh tubuh bangunan bendungan terletak di

kegagalan struktural diakibatkan oleh bawah garis rembesan yang selalu dalam

longsoran di dalam pondasi atau tubuh kondisi jenuh sehingga daya dukung,

bendungan. Pada umumnya, longsoran di kekuatan geser serta sudut geser alamnya

dalam pondasi disebabkan oleh adanya akan menurun sampai dengan tingkat

sesar dan sisipan dari batuan lapuk, yang paling rendah. Lereng tubuh

serpih dan lapisan lempung lunak. bendungan tentu saja menjadi rawan

Longsoran pada pondasi ini longsor karena harus menahan gaya

mengakibatkan retakan pada puncak geser. Namun pergerakan longsoran ini

bendungan dan penurunan (ambles) berlangsung sangat lambat dan nyaris

sehingga lereng bagian bawah bergerak tidak dapat terdeteksi secara visual.

ke arah luar dan terbentuk gelembung Tanda-tanda awal dari pergerakan

lumpur di depan pasangan tumit. Secara longsoran yang sangat lambat ini antara

visual, pada tubuh bendungan waduk lain adalah timbulnya retakan pada

Cacaban tidak mengalami pembentukan puncak atau lereng dekat puncak

gelembung lumpur di depan pasangan bendungan. Dengan demikian,

tumit. Memang terjadi retakan di puncak kenampakan retakan pada puncak atau

mercu namun belum dapat dipastikan mercu bendung sedalam kurang lebih 20

bahwa kerusakan tersebut disebabkan cm memanjang hampir sepanjang mercu

oleh kegagalan pondasi. bendungan, tidak boleh dikatakan hanya

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


36
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
akibat muai-susut karena pergantian a. Desain Perbaikan Tubuh
musim saja. Bendungan

Melihat kerusakan tubuh


3) Analisis Retakan Memanjang bendungan akibat peristiwa masa lalu
Puncak Tubuh Bendungan dan akibat usianya yang sudah mencapai
Dari pemeriksaan lapangan, retakan umur manfaat, dari kajian pustaka,
memanjang pada puncak bendungan disimpulkan bahwa tubuh bendungan
disimpulkan sebagai akibat shrinkage dipandang perlu untuk segera diperbaiki
yang terjadi pada musim kemarau. dan diperkuat sehubungan dengan
Dengan kedalaman retakan yang, d < 20 phreatic line yang telah muncul
cm, diukur dari ketebalan dasar subgrade kepermukaan lereng. Beberapa usulan
jalan inspeksi, maka langkah perbaikan secara tentative, yang nanti akan
yang perlu dilakukan adalah dengan diperiksa secara teknis matematis, dapat
menggali/mengupas membentuk parit disebutkan sebagai berikut :
selebar 4  d = 80 cm hingga sedalam 2 1) tubuh bendungan diperkuat
 d = 40 cm kemudian ditimbun kembali dengan membuat counter weight
dengan material lempung tubuh di bagian lereng hilir yang
bendungan menggunakan material direncanakan berdasarkan hasil
dengan metode pemadatan seperti investigasi geoteknik, baik pada
diarahkan pada ―Laporan Penyelidikan tubuh bendungan maupun pada
Tanah Timbunan Bendungan Waduk borrow-area di mana tanah untuk
Cacaban‖ oleh Puslitbang SDA, 1982. perbaikan akan diambil.
Pemadatan kembali paritan dilakukan Counterweght ini dimaksudkan
hingga muka dasar subgrade jalan, untuk memperkuat kaki lereng
dilanjutkan dengan memperbaiki hilir agar tidak longsor apabila
konstruksi aspal di atasnya sebagai terjadi piping Pertambahan
cover. beban akibat perubahan geometri
lereng hilir direncanakan dengan

IV. Analisis Desain Perbaikan Tubuh seksama agar tidak menjadi

Bendungan Cacaban pemicu longsoran terhadap tubuh


bendungan. Dalam hal ini jangan
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
37
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
asal membuat perbaikan tetapi perkuatan Counter Weight
justru mengakibatkan kerusakan ditunjukkan pada sketsa Gambar-
lebih parah. Salah satu alternatif 2 di bawah ini.

Counter weight

Toe drains

Gambar 2
Sketsa perkuatan Tubuh Bendungan Alternatif
dengan Konstruksi Counter Weight

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


38
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
lapisan tanah terpilih sesuai dengan
2) Permukaan lereng hilir dibersihkan
karasteristik tanah untuk timbunan
dan kemudian dilapis dengan
tubuh bendungan, Permukaan tanah
lapisan filter yang terdiri dari
kemudian digebal dengan jenis
lapisan geotextiles khusus dan
gebalan rumput yang sesuai (jenis
material filter sesuai dengan
rumput gajah) dan dilengkapi
spesifikasi teknis bahan filter.
dengan beberapa alat instrumentasi
Lapisan filter ini menyambung
yang diperlukan (misalnya
dengan pasangan tumit sebagai toe-
piezometer). Daerah lereng hilir ini
drains yang kemudian diteruskan
kemudian dijadikan daerah
dengan lapisan drain horizontal ke
larangan melintas (restricted area).
arah hilir dengan panjang sesuai
Lihat Gambar-3 sketsa di bawah
dengan hasil perhitungan panjang
ini,
filter yang dibutuhkan. Lapisan
filter ini kemudian ditimbun dengan

Garis phreatis tertarik ke atas oleh sistem


perakaran pohon

Lapisan filter

lapisan filter pada lereng diteruskan filter horizontal

timbunan tubuh bendungan baru

L
L : panjang filter horizontal, dihitung berdasar desain garis phreatis yang baru
Gambar-3 Sketsa Perbaikan Lereng Hilir
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
39
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
.
diaspal kembali untuk mencegah
b. Penanggulangan retakan di masuknya air pada saat musim hujan.
puncak bendung utama
Kajian terhadap bendungan utama
dilakukan karena terdapat suatu retakan 5. Desain Perbaikan Bocoran Dasar
pada puncak bendungan yang Tower Intake
memanjang mengikuti alur puncak
bendungan. Dimensi retakan adalah lebar Kronologis dugaan awal terjadinya
2-3 cm, kedalaman retakan antara 15-20 bocoran di lantai dasar Tower Intake
cm dan panjang retakan sama dengan dimulai pada bulan Maret 2004 saat air
panjang tubuh bendungan yaitu 170 m. waduk untuk pertama kali sejak 10 tahun
Berdasarkan kenampakan pada saat terakhir limpas melampaui puncak mercu
inspeksi yang dilakukan terhadap retakan spillway.
tersebut, diduga retakan tersebut terjadi Menghadapi kapasitas banyaknya
akibat ―shrinkage‖ tubuh bendungan titik-titik bocor di sekitar mercu (teramati
yang terjadi pada saat musim kering pada 48 titik) telah timbul kekhawatiran
pada saat perbaikan terowongan terjadinya keruntuhan bangunan
Cacaban. Spillway, Untuk mengantisipasi kondisi
Berdasarkan hasil inspeksi terhadap ini telah diambil langkah membuka
retakan pada puncak bendungan maka terowongan outlet semaksimal mungkin,
retakan tersebut adalah ―shrinkage‖ tanah walaupun kemudian disadari bahwa hal
timbunan yang terjadi disaat musim ini menghadapi resiko yang cukup besar.
kering. Untuk itu disarankan agar retakan Saat pembukaan mencapai 2 x 4
segera dibersihkan dari kotoran-kotoran / m3/detik, telah timbul getaran besar pada
sampah yang masuk dengan menggali bangunan tower, oleh karena itu debit
sampai sedalam antara 30-50 cm, buang dikecilkan menjadi 2 x 3 m3/detik.
kemudian ditimbun dengan tanah yang Saat dilakukan inspeksi kedasar tower,
diambil dari Borrow Area yang sama , telah teramati adanya genangan air
lalu dipadatkan dengan stemper layer per setinggi ± 20 cm diatas lantai dasar
layer. Bagian atas agar selanjutnya tower, dan dari pemeriksaan terlihat

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


40
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
adanya rembesan pada pojok dinding Pemboran untuk grouting dilakukan
hilir kiri dan kanan, kemudian diduga berselang-seling diantara tulangan
telah terjadi retakan buluh pada lantai dinding dan lantai yang berjarak # 100
dan kadar rusuk dinding hilir di dasar mm pada 4 variasi jarak yang berbeda,
tower intake. yakni A dan B untuk microfine
Saat perbaikan klep butterfly, sedangkan penentuan posisi tulangan
pompa yang tersedia telah berhasil ditetapkan oleh supervisor di lapangan
memompa air didasar lantai dan metode grouting serta pemboran
selanjutnya telah teramati hingga saat perbaikan ini dan cara pelaksanaannya
laporan ini dibuat bahwa kebocoran dapat dilihat pada lampiran. Pelaksanaan
melalui retakan telah menyusut tanpa pada satu muka maksimum 2 titik,
berupa area basah di sudut dasar lantai. sehingga sebelum grout maksimum
Perbaikan Dasar Tower Intake lubang terbuka untuk 5 muka adalah 10
perlu dilaksanakan dengan melakukan titik.
Grout perkuatan memakai bahan Sebagai catatan, tidak diijinkan
microfines, dan grout pengkedapan membuat lubang terbuka terlalu banyak
menggunakan bahan Polyurethane seperti yang bisa membuka struktur, oleh karena
yang telah diarahkan untuk pelaksanaan keberadaan Supervisor saat pelaksanaan
pada pekerjaan perbaikan Bocoran sangat diperlukan untuk menjaga agar
Terowongan Waduk Cacaban oleh struktur Tower Intake tidak menjadi
Puslitbang SDA, Bandung. Kedalaman rusak akibat salah pelaksanaan.
pemboran grout adalah hingga 40 cm Mengingat sempitnya area kerja di lantai
dengan sketsa posisi titik-titik bor dasar tower intake yang terletak ± 40
dengan diameter bor untuk grout PU dan meter dibawah muka air waduk, maka
microfine Ø 32 mm. Diharapkan pada saat pelaksanaan pekerjaan Kontraktor
saat pelaksanaan perbaikan, supervisor diwajibkan menyediakan alat blower
dapat mengarahkan posisi dan kedalaman untuk sirkulasi udara. Blower harus
kedua jenis bor grouting yang diletakan di dasar lantai agar mampu
disesuaikan dengan arah retakan yang menghembuskan (exhaust) udara kotor
ada. melalui tabung kedap vertical ke udara
luar di atas tower, sehingga udara bersih

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


41
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
dengan sendirinya akan mengalir ke c) Kondisi saat ini, baik pada keadaan
bawah menggunakan seluruh tingkat bangunan bendungan pada
tower agar layak dipakai kerja. khususnya maupun keseluruhan
waduk pada umumnya,
menunjukkan bahwa kerusakan
6. Kesimpulan yang terjadi pada waduk Cacaban
adalah kerusakan yang memang
Berdasarkan uraian latar belakang harus terjadi karena faktor usia
dan analisis serta upaya penanganan waduk. Areal waduk yang sangat
perbaikan tubuh bendungan waduk terbuka untuk umum, daerah aliran
Cacaban tersebut, dapat disimpulkan hal- sungai yang rawan penjarahan
hal sebagai berikut : hutan dan umur yang melampaui
a) Waduk Cacaban, yang dibuat mulai umur manfaat memang
tahun 1951-1957, dan mulai memungkinkan terjadinya segala
dioperasikan pada tahun 1958, kerusakan.
menandakan bahwa umur fisik d) Perbaikan terhadap kerusakan
bangunan sudah lebih dari 50 seperti diusulkan di atas,
tahun. Dengan demikian, merupakan usulan yang logis,
mengingat bangunan waduk mudah dan bisa dilaksanakan dan
Cacaban pada saat perencanaan dengan biaya yang relatif murah
hanya mempunyai umur manfaat 50 karena :
tahun, maka ternyata bahwa umur (1) material perbaikan tersedia
fisik waduk telah melampaui umur cukup banyak di sekitarnya,
manfaat bangunan, (2) material tersebut sudah teruji
b) Pada umurnya yang sudah melebihi di lapangan, mengingat
umur manfaatnya tersebut, ternyata setelah lebih 50 tahun
waduk Cacaban di Kabupaten bendungan masih sanggup
Tegal masih sangat bermanfaat melaksanakan fungsinya
bahkan mungkin masih cukup sebagai bangunan penampung
potensial sampai dengan 20-30 air waduk Cacaban,
tahun mendatang.

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


42
ANALISIS DAN REKOMENDASI STABILITAS BENDUNGAN WADUK CACABAN
(3) teknis dan cara pelaksanaan sebagai tempat wisata dan
perbaikan bendungan yang rekreasi yang potensial.
diusulkan ini, tidak sulit dan
pasti mampu dikerjakan oleh Daftar Pustaka
tenaga ahli dan peralatan yang
Dirjen Pengairan Departemen
dimiliki oleh instansi yang
Pekerjaan Umum, 1986, Standar
berwenang,
Perencanaan Irigasi, Kriteria
e) Perbaikan kembali atas kerusakan
Perencanaan KP-01, P.T. Galang
pada tubuh bendungan waduk
Persada, Bandung
Cacaban, merupakan kegiatan yang
Dirjen Pengairan Departemen
mutlak harus dilaksanakan
Pekerjaan Umum, 1986, Standar
mengingat bahwa :
Perencanaan Irigasi, Kriteria
(1) air waduk Cacaban masih
Perencanaan, KP-02, P.T. Galang
sangat dibutuhkan oleh
Persada, Bandung
masyarakat dan pabrik gula
Dirjen Pengairan Departemen
yang ada di sekitar waduk,
Pekerjaan Umum, 1986, Standar
(2) keberadaan dan kelestarian
Perencanaan Irigasi, Kriteria
waduk yang merupakan asset
Perencanaan KP-04, P.T. Galang
mahal milik pemerintah,
Persada, Bandung
wajib dijaga untuk diwariskan
Ibnu Kasiro dkk, 1977, Pedoman
pada generasi yang akan
Kriteria Desain Embung Kecil untuk
datang (jangan wariskan air
Daerah Semi Kering di Indonesia,
mata pada anak cucumu,
Departeman Pekerjaan Umum, Jakarta
namun berikan pada mereka
Sosrodarsono Suyono, 1976,
mata air),
Bendungan Tipe Urugan, P.T Pradnya
(3) waduk Cacaban secara
Paramita, Jakarta
keseluruhan dapat dijadikan
Sosrodarsono Suyono, 1985,
suatu laboratorium hidup
Perbaikan dan Pengaturan Sungai, P.T
dengan skala 1:1, selain
Pradnya Paramita, Jakarta

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


43
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA

PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN


POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA
Ir. Ir. H. Djatmiko Waloejono, MT *)
ABSTRAK
Pasar tradisional saat ini menghadapi ketatnya persaingan di bidang perdagangan.
Pemain lama yang telah berkibar selama puluhan tahun kini harus menghadapi gempuran
dari pelaku bisnis yang lebih segar, canggih dan menarik seperti hipermarket, minimarket,
mal dan supermarket.
Pasar tradisional sejatinya memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh
pesaingnya. Ia adalah pusat perdagangan yang paling mudah diakses bagi pedagang kelas
bawah. Barang dagangan yang ditawarkan mencakup hampir semua jenis kebutuhan
masyarakat. Bervariasinya barang dagangan yang ditawarkan membuat pasar menjadi one-
stop service bagi masyarakat yang ingin berbelanja. Kelebihan ketiga dan utama adalah
adanya interaksi yang kuat antara pedagang dan pembeli.
Sayangnya pasar tradisional memiliki sejumlah kelemahan yang membuatnya
kurang kompetitif dibandingkan rivalnya. Pedagang yang menggelar dagangannya sejak di
jalan masuk memberi kesan semrawut. Jalan di pasar terbuka biasanya terbuat dari tanah
yang mana apabila hujan turun jalan menjadi becek dengan air menggenang dimana-mana.
Kurangnya kapasitas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) membuat sampah tidak
tertampung. Keunggulan harga juga tidak lagi dipunyai setelah hipermarket mampu
memotong rantai distribusi dengan mengambil langsung ke produsen atau pemasok besar.
Pengembangan pasar tradisional wajib dilakukan untuk meningkatkan daya jual.
Ada dua langkah yang lazim dilakukan untuk mengembangkan pasar, yaitu renovasi dan
revitalisasi. Renovasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan kualitas fisik
bangunan, sedangkan revitalisasi adalah pengkonsepan ulang sistem bangunan, baik dari
sisi internal maupun eksternal. Fokus utama revitalisasi adalah pada pengkonsepan ulang
sistem bangunan. Selain internal pasar, revitalisasi dilakukan untuk memadukan pasar
dengan lingkup eksternalnya.
Kata kunci: pasar tradisonal, pengembangan, pembiayaan, Bulit Operate Transfer

*) Dosen Program Studi Arsitektur UNTAG Semarang

PENDAHULUAN. anggarannya sendiri tanpa bantuan pihak


Pembiayaan merupakan isu penting manapun. Untuk koperasi pasar, para
pembangunan pasar. Terdapat berbagai pedagang membentuk wadah untuk
macam pembiayaan ditinjau dari menggalang uang yang berputar melalui
sumbernya, yaitu dana pemerintah, dana kegiatan perdagangan di pasar. Untuk dana
koperasi pasar dan dana masyarakat. masyarakat, investor berperan sebagai
Untuk dana pemerintah, mereka sebagai developer yang menggantikan tugas
pihak yang bertanggung jawab mengelola pemerintah dalam mengembangkan pasar.
pasar tradisional menggunakan

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


44
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA

Skema imbal balik investasi mendapatkan keuntungan yang amat


dikenal dengan nama BOT (Build Operate sangat besar dibandingkan nilai investasi
Transfer). Selain menyepakati detail yang dikeluarkan. Hal ini merugikan
pengembangan (build), baik renovasi pemerintah karena mereka kehilangan
maupun revitalisasi, disepakati pula peluang untuk mendapatkan Pendapatan
kompensasi bagi pihak ketiga. Bentuk Asli Daerah (PAD) yang lebih besar.
kompensasi yang sering ditemui adalah
developer punya hak untuk menyewakan
Pasar tradisional saat ini menghadapi
pasar (operate) kepada para pedagang
ketatnya persaingan di bidang
selama jangka waktu 20-25 tahun. Setelah
perdagangan. Pemain lama yang telah
waktu yang disepakati usai, investor akan
berkibar selama puluhan tahun kini harus
mengembalikan pengelolaan pasar
menghadapi gempuran dari pelaku bisnis
(transfer) kepada pemerintah.
yang lebih segar, canggih dan menarik.
Konsumen yang dahulu tidak mempunyai
ANALISIS ;
pilihan selain pasar tradisional kini
Filosofi dasar dari pengembangan
disodori banyak pilihan dari hipermarket
pasar oleh masyarakat adalah semua
ke minimarket, dari mal ke supermarket.
stakeholders –pemerintah daerah,
Mereka pun berduyun-duyun beralih ke
pedagang dan investor- tidak dirugikan.
tempat-tempat tersebut.
Semua pihak wajib dilibatkan dalam
proses pembangunan sejak dari tahap Pasar tradisional sejatinya memiliki
perencanaan hingga evaluasi dengan keunggulan yang tidak dimiliki oleh
tingkat kontribusi yang setara dan sesuai pesaingnya. Ia adalah pusat perdagangan
dengan kapasitas masing-masing. yang paling mudah diakses bagi pedagang
Kelebihan dari pembiayaan pembangunan kelas bawah. Beda halnya dengan pasar
pasar oleh masyarakat adalah pemerintah modern yang membutuhkan modal dalam
tidak perlu mengeluarkan dana. Alih-alih jumlah besar, pasar tradisional hanya
lepas tanggung jawab, pemerintah dapat mensyaratkan pedagang untuk membayar
menggunakan anggarannya untuk uang sewa yang terjangkau. Pedagang juga
menyediakan jasa publik lainnya. tidak perlu repot dengan segala macam
Kekurangannya adalah berdasarkan perijinan. Selama lapak kosong tersedia
pemantauan praktek kerjasama mereka dapat menempatinya.
pemerintah-swasta, pihak swasta acapkali
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
45
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA

Konsep pasar tradisional adalah sosial kota. Ikatan yang kuat dan rasa
menghimpun banyak pedagang dalam saling memiliki membuat kota lebih hidup
suatu lokasi. Dengan cara itu konsumen dan lebih nyaman.
bisa membandingkan harga sebuah barang
Kelemahan Pasar Tradisional
yang dijajakan oleh beberapa pedagang.
Konsumen diuntungkan karena mereka Sayangnya pasar memiliki kelemahan
bisa mendapatkan harga terbaik. Di sisi yang sama besar daripada kelebihannya.
lain pedagang menjadi terpacu untuk Kondisi fisik mayoritas pasar tradisional
meningkatkan pelayanan. Barang yang buruk. Kesan kumuh terasa begitu
dijual di pasar tradisional pun beraneka memasuki pasar. Pedagang yang
ragam. Tidak hanya menjual satu jenis menggelar dagangannya sejak di jalan
komoditas, mereka menyediakan hampir masuk memberi kesan semrawut.
semua kebutuhan hidup masyarakat sehari- Bukannya berjejer rapi di kios masing-
hari. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masing, mereka malah merangsek ke
misalnya, pasar tradisional memiliki lapak depan pasar untuk mendapatkan pembeli.
khusus daging, sayur-mayur, bumbu
masak dan lain sebagainya. Bervariasinya Jalan di pasar terbuka biasanya terbuat dari

barang dagangan yang ditawarkan tanah. Bagi pengunjung yang

membuat pasar menjadi one-stop service mengharapkan tempat belanja yang

bagi masyarakat yang ingin berbelanja. nyaman, pemandangan tanah coklat dan
pedagang tidak tertib sungguh
Kelebihan utama pasar tradisional adalah mengganggu. Apabila hujan turun jalan
adanya interaksi yang kuat antara menjadi becek dengan air menggenang
pedagang dan pembeli. Sistem tawar- dimana-mana. Hal ini tentunya menambah
menawar menciptakan percakapan yang keengganan pembeli untuk datang.
intens. Mereka saling melempar harga
hingga didapat harga yang paling Tumpukan sampah memperparah kualitas

menguntungkan. Hal ini memunculkan pasar. Kurangnya kapasitas Tempat

kepuasan dan respek antara keduanya. Pembuangan Sampah (TPS) membuat

Ikatan emosional yang terbangun membuat sampah yang ditampung membludak.

pembeli datang kembali keesokan harinya. Pemandangan yang menjijikkan ini

Dalam skala makro, interaksi antar semakin membuat pasar jauh dari

anggota masyarakat membangun modal kebersihan. Belum lagi sampah dari segala
macam jenis tersebut mengundang bau
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
46
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA

tidak sedap. Semakin malaslah orang tradisional untuk menciptakan kualitas


berkunjung ke pasar. yang lebih baik.

Satu dari sedikit hal yang membuat pasar Ada dua langkah yang lazim dilakukan
bisa bertahan adalah harganya yang lebih untuk mengembangkan pasar, yaitu
murah dibandingkan harga di supermarket. renovasi dan revitalisasi. Renovasi adalah
Namun perkembangan terkini kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan
menunjukkan hipermarket mampu kualitas fisik bangunan, sedangkan
memotong rantai distribusi dengan revitalisasi adalah pengkonsepan ulang
mengambil langsung ke produsen atau sistem bangunan, baik dari sisi internal
pemasok besar. Akibatnya mereka dapat maupun eksternal.
menurunkan harga jual hingga menyamai
Ciri khas pasar yang kehilangan pembeli
atau bahkan lebih rendah dari harga pasar
adalah pasar yang bangunannya terlihat
tradisional. Tidak adanya keunggulan
buruk. Catnya mengelupas dan dindingnya
harga membuat pasar semakin
berlubang. Pada bagian atap didapati
ditinggalkan. Tidak diragukan lagi, pasar
lubang sehingga ketika hujan datang air
tradisional kini sedang menghadapi masa
masuk ke dalam. Ventilasi tidak berjalan
tersulitnya.
sempurna menyebabkan udara di dalam
Pengembangan Pasar Tradisional pasar terasa pengap dan gerah. Renovasi
dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-
Mengingat sejumlah kelemahan tersebut,
kekurangan tersebut. Dinding yang pudar
pengembangan pasar menjadi syarat
dicat kembali. Bagian yang berlubang
mutlak supaya pasar tetap kompetitif.
ditambal agar nampak seperti baru. Atap
Caranya pemerintah sebagai pengelola
diganti dengan bahan yang lebih bagus.
pasar dapat mengidentifikasi kelebihan
Begitu pula dengan ventilasi. Dicari bagian
pasar modern yang membuat masyarakat
mana yang bermasalah lalu diperbaiki.
tertarik berbelanja disana. Sebagai contoh
masyarakat lebih menyukai pasar modern Revitalisasi merupakan proses
karena bangunannya lebih bersih dan lebih perombakan pasar yang lebih menyeluruh.
lapang serta sistem penempatan komoditas Fokus utamanya adalah pada
barangnya lebih bagus. Keunggulan pengkonsepan ulang sistem bangunan.
tersebut kemudian diadaptasi ke pasar Kios-kios ditata kembali berdasarkan jenis
dagangannya. Mereka diletakkan dalam

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


47
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA

cluster-cluster agar mudah diidentifikasi Sumber pembiayaan kedua adalah koperasi


oleh pembeli. Struktur ruang didesain agar pasar. Para pedagang pasar membentuk
semua pedagang mendapatkan kesempatan wadah untuk menggalang uang yang
yang sama untuk didatangi pembeli. Selain berputar melalui kegiatan perdagangan di
internal pasar, revitalisasi dilakukan untuk pasar. Mereka menyimpan uang hasil
memadukan pasar dengan lingkup usahanya di koperasi. Uang ini lalu diputar
eksternalnya. Pasar diintegrasi dengan kembali ke sesama anggota koperasi
sistem transportasi agar sirkulasi keluar- dengan sistem kredit. Lama kelamaan aset
masuk orang dan barang dapat koperasi meningkat. Aset bersama inilah
berlangsung dengan lancar. Revitalisasi yang kemudian digunakan sebagai sumber
akan diikuti renovasi untuk mendapatkan dana pengembangan pasar.
hasil yang optimal. Dengan
Sumber pembiayaan ketiga-sekaligus
diperbaharuinya struktur ruang dan
bahasan utama tulisan ini-adalah dana
kualitas fisik pasar punya peluang untuk
masyarakat. Masyarakat yang dimaksud
kembali bersaing.
disini adalah investor yang menanamkan
Pembiayaan Pembangunan Pasar uangnya untuk pembangunan. Investor
berperan sebagai developer yang
Salah satu hal yang paling krusial dalam
menggantikan tugas pemerintah dalam
pengembangan pasar adalah masalah
mengembangkan pasar. Sebagai imbal
pembiayaan. Terdapat berbagai macam
baliknya mereka boleh mengelola pasar
pembiayaan ditinjau dari sumbernya, yaitu
untuk jangka waktu sekian tahun. Skema
dana pemerintah, dana koperasi pasar dan
ini dikenal dengan nama BOT (Build
dana masyarakat. Dana pemerintah
Operate Transfer). Payung hukum
merupakan sumber pembiayaan paling
pelibatan pihak ketiga dalam
konvensional. Dengan metode ini,
pengembangan pasar ada 2, yaitu
pemerintah sebagai pihak yang
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2007
bertanggung jawab mengelola pasar
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
tradisional menggunakan anggarannya
Tradisonal dan Peraturan Menteri Dalam
sendiri tanpa bantuan pihak manapun. Item
Negeri No. 3 Tahun 1986 tentang
pengembangan disesuaikan dengan
Penyertaan Modal Daerah Pada Pihak
kemampuan anggaran. Untuk pekerjaan
Ketiga.
yang rumit dan membutuhkan dana besar,
proyek bisa dikerjakan secara multi-years.
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
48
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA

Pada skema BOT pemerintah menjalin stakeholders –pemerintah daerah,


kerjasama dengan investor untuk pedagang dan investor- tidak dirugikan.
mengembangkan sebuah pasar. Selain Semua pihak wajib dilibatkan dalam
menyepakati detail pengembangan (build), proses pembangunan sejak dari tahap
baik renovasi maupun revitalisasi, perencanaan hingga evaluasi dengan
disepakati pula kompensasi bagi pihak tingkat kontribusi yang setara dan sesuai
ketiga. Bentuk kompensasi yang sering dengan kapasitas masing-masing.
ditemui adalah developer punya hak untuk Pemerintah daerah tidak dirugikan dalam
menyewakan pasar (operate) kepada para artian bagi hasil dengan investor adil.
pedagang selama jangka waktu 20-25 Pemerintah dan investor harus duduk
tahun. Setelah waktu yang disepakati usai, bersama untuk menghitung proyeksi
investor akan mengembalikan pengelolaan pemasukan, menentukan margin
pasar (transfer) kepada pemerintah. keuntungan yang diambil investor dan
menyepakati lama waktu kerjasama agar
Seringkali investor mendapatkan lebih dari
pemerintah bisa mulai mendapatkan
itu. Selain berhak mengutip uang sewa
pemasukan segera setelah investor
untuk waktu yang tidak sebentar, mereka
memenuhi target profit.
mendapatkan lahan di sekitar pasar.
Investor berhak membangun pusat Maksud pedagang tidak dirugikan adalah
perdagangan di lahan yang sangat strategis pedagang tetap mendapatkan hak akan
karena letaknya yang berdekatan dengan kios pasar setelah pengembangan selesai
pasar eksisting. Contohnya adalah dilakukan. Sistem bangunan yang baru
pembangunan Pasar Gayamsari Semarang. juga harus memastikan pedagang
Developer yang dipercaya membangun mendapatkan kios di lokasi yang mudah
pasar mendapatkan sebidang tanah yang diakses oleh pembeli. Pedagang juga harus
dibangunnya menjadi ruko (rumah toko). diajak berunding untuk menentukan harga
Keuntungan investor dengan skema ini sewa kios pasca pembangunan supaya
menjadi berlipat ganda karena selain terjangkau oleh mereka.
mendapatkan uang dari penyewaan kios
Investor pun tidak boleh dirugikan dalam
pasar, mereka juga dapat dari penyewaan
pengembangan pasar. Mereka sudah
ruko.
mengambil resiko menaruh uangnya untuk
Filosofi dasar dari pengembangan pasar pembangunan, oleh karenanya mereka
oleh masyarakat adalah semua berhak meraup keuntungan. Investor harus
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
49
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA

mendapatkan kejelasan dasar hukum uang sewa tanpa perlu melakukan investasi
kerjasama, termasuk hak mereka untuk baru. Apabila ditambah pemasukan dari
sewa ruko, keuntungan yang didapat
mengambil uang sewa dari pedagang.
menjadi berkali-kali lipat. Hal ini tentu
Lama waktu pengelolaan pun harus saja merugikan pemerintah karena mereka
disesuaikan dengan waktu yang kehilangan peluang untuk mendapatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih
dibutuhkan untuk mencapai break even
besar.
point (BEP).
Pasar tradisional masih memiliki peluang
Kelebihan dari pembiayaan pembangunan untuk bertahan hidup bahkan kembali
pasar oleh masyarakat adalah pemerintah berjaya. Syaratnya mereka harus mau
tidak perlu mengeluarkan dana. Alih-alih berubah. Pengembangan pasar baik berupa
lepas tanggung jawab, pemerintah dapat renovasi maupun revitalisasi adalah solusi
menggunakan anggarannya untuk untuk meningkatkan daya saing. Berbagai
menyediakan jasa publik lainnya. skema pembiayaan dapat diterapkan, baik
Keterbatasan dana membuat pemerintah pembiayaan murni oleh pemerintah, atau
tidak dapat menyediakan semua kebutuhan oleh koperasi pasar serta masyarakat.
publik dalam satu waktu. Oleh karenanya Pengembangan pasar oleh investor layak
pemerintah harus pintar-pintar melihat digalakkan mengingat keuntungan yang
peluang untuk mem-pihak ketiga-kan jasa dapat diperoleh oleh semua stakeholders.
yang bisa dikerjakan oleh masyarakat. Hanya saja kecermatan dalam menyusun
Dengan bekerjasama dengan pihak ketiga, program kerjasama diperlukan agar tidak
pemerintah dapat mengalihkan ada pihak yang dirugikan. Pengembangan
penggunaan anggaran untuk sektor publik pasar dengan kerjasama pemerintah-swasta
yang tidak mungkin dimasuki investor. memberi secercah harapan bahwa pasar
tradisional akan dapat bangkit di masa
Namun pola public private partnership ini
tidak luput dari kekurangan. Berdasarkan depan.
pemantauan praktek kerjasama
pemerintah-swasta, pihak swasta acapkali DAFTAR PUSTAKA :
mendapatkan keuntungan yang amat
sangat besar dibandingkan nilai investasi Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007.
yang dikeluarkan. Dari kesepakatan Consumer Behaviour, 9th ed. New
pengelolaan pasar selama 25 tahun,
Jersey, Pearson Prentice Hall.
investor bisa balik modal dalam waktu 6-
10 tahun, atau kurang dari separuhnya.
Setelah itu investor tinggal menikmati

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


50
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING


DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Gunawan Hendro Cahyonom S.Kom. *)
Eko Nursanty, ST., MT. **)

Abstrak:
Istilah e-learning menunjukkan produk yang berbeda yang memiliki kelebihan sangat
banyak baik dalam pelayanan yang diberikan dan dalam desain.
E-learning platform tidak selalu melibatkan jaringan sebagai komponen fundamental.
Namun, networking adalah hal yang penting baik untuk memudahkan akses ke materi
pelajaran dan untuk juga untuk mendukung interaksi antara pengguna.
Jaringan harus dimanfaatkan untuk memungkinkan akses remote kepada siswa yang tidak
bisa hadir di pelajaran, memungkinkan siswa belajar setiap kali ada waktu, dan untuk
menyediakan pengguna dengan alat-alat untuk cooperation belajar terlepas dari lokasi
fisik mereka. Penyebaran teknologi jaringan nirkabel dan standarisasi mereka akan
menuntun kepada inovasi inovasi dalam ketiga aspek ini.
Tulisan ini akan berfokus pada jasa pemasangan jaringan komputer yang memungkinkan
untuk meningkatkan interaktivitas, kerjasama dan keterlibatan dalam pembelajaran,
dengan perhatian khusus untuk belajar di mana-mana dan untuk dampak nirkabel
teknologi pada secara umum.
Kata kunci : e_learning, nirkabel, pembelajaran mandiri.

*) Dosen AKAMIGAS Cepu. Mata Kuliah : Internet Jaringan.


**) Dosen Program Studi Arsitektur UNTAG Semarang. Mata Kuliah : Aplikasi
Komputerdan Internet Dalam Arsitektur.

Latar Belakang: pembelajaran secara luas, yang mengatur


Fokus tulisan ini adalah pelayanan yang diri dengan kebutuhan dan kepentingan
berupa penyebaran yang diaktifkan oleh masing-masing pelajar secara spesifik
jaringan komputer, berupa layanan yang sehingga dapat melanjutkan proses belajar
meningkatkan interaktivitas, kerjasama, dimanapun lokasi pengguna saat terlibat
dan keterlibatan dalam kegiatan dalam berbagai kegiatan lainnya.
pembelajaran, dengan hasil khusus yang Perangkat mobile yang ada saat ini telah
bermanfaat dimanapun dan meresap proses siap untuk membawa perubahan sistem
pembelajaran. belajar. Meskipun teknologi nirkabel dapat
Belajar dengan sitim ini melibatkan memberikan layanan yang sama seperti
interaksi di mana alat-alat memberikan kabel jaringan dengan sedikit kendala pada
kesempatan pembelajaran baru dengan waktu serta lokasi, mereka juga dapat
menjembatani ruang dan kesenjangan digunakan untuk tambahan pasokan jasa
waktu dan membatasi relevansi lokasi yang dinyatakan sulit atau tidak mungkin
pengguna. Interaksi tersebut dapat untuk menyebarkan.
menggabungkan dengan sistem

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


51
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

Sebagai contoh, universitas dan kampus ruang kelas dengan komputer dan jaringan
mempertemukan pihak-pihak yang kabel, hasil kerja sama tersebut tidak
bekerjasama satu sama lainnya. Selain membatasi ketersediaan berikutnya.
siswa, guru, dan staf, juga segmen Jaringan wifi juga membawa fungsi
komunitas universitas lain seperti pemasok tradisional e-learning fungsi menjadi
atau toko buku dapat menukar pemesanan, dalam jangkauan di mana-mana.
perintah, dan berbagai informasi.
Sementara halaman Web tradisional dan Kajian Pustaka :
papan buletin memungkinkan nilai tukar Menurut Claus Pahl.(2008), berdasarkan
tersebut, perangkat mobile memungkinkan Figure 1, dijelaskan bahwa Figure 1
pemberitahuan kepada pengguna agar menunjukkan skema utama interaksi antara
didorong untuk secara potensial bagi peran di kampus, yang mencerminkan baik
pengguna yang berminat segera tersedia. jenis informasi dan pertukaran arahnya.
Wireless dapat menawarkan tambahan Beberapa interaksi yang ditunjukkan pada
yang benar-benar berfungsi untuk siswa di Diagram 1 adalah unicast, mis pertanyaan
kelas pada saat, seperti tes otomatis, dikeluarkan dari siswa untuk guru (B),
pengumpulan umpan balik, dan berbagi sementara yang lain, seperti diseminasi
konten langsung. Tanpa sistem, layanan ini pemberitahuan mendesak, adalah multicast
sangat memakan waktu dan hampir untuk semua pengguna tertarik (I).
mustahil untuk mengelolanya. Dalam
Figure 1: Skema interaksi dari berbagai peran yang berbeda.

Sumber : Architecture Solutions for E-Learning Systems


SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
52
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

Interaksi dapat mengikuti tiga model yang macam. Meskipun jarang faktor
berbeda:
lokasi pengguna ke kabel interaksi
1. Physical co-presence: Orang-
asynchronous, perangkat mobile
orang yang terlibat berada di
dapat mengotentikasi lokasi
tempat yang sama pada waktu yang
pengguna bahkan ketika kehadiran
sama. Di sini, dampak dari alat
yang berbeda terjadi pada waktu
elektronik terletak pada
dari pertemuan kelompok. Dalam
kemampuan komunikasi komputer-
lebih singkat istilah-investasi dan
mediated untuk mendorong
dengan sedikit dalam perangkat
kerjasama dan interaktivitas
infrastruktur-mobile berdedikasi
berbeda dari apa yang papan tulis
untuk memiliki dampak terbesar
tradisional menawarkan. Namun,
mereka sebagai portabel wadah
dengan pengenalan perangkat
untuk konten kampus. Sebuah
mobile, ada area abu-abu yang
perangkat off-line dapat
membentang sebelumnya
memberikan mahasiswa kembali
perbedaan yang nyata antara e
dari kelas akses ke konten yang
dicampur dan jauh-learning.
dihasilkan pada pelajaran yang dia
2. Remote synchronous: Orang yang
hadiri.
terlibat berada di tempat yang
berbeda tetapi mengambil bagian Tulisan ini menggunakan istilah e-learning
dalam kegiatan belajar pada waktu untuk alat desain baik untuk meningkatkan
yang sama. Perubahan besar yang mengajar di kelas, untuk menggantikan
membawa perangkat mobile untuk atau, dalam kasus blended learning,
melakukan interaksi sinkron keduanya. Alat-alat tersebut biasanya
terpencil, dibandingkan dengan membutuhkan peralatan khusus (meskipun
aplikasi e-learning kabel, mungkin tidak ada lebih canggih dari
melibatkan memungkinkan dapur jaringan komputer) yang mungkin
mobilitas pengguna selama tidak selalu tersedia. Teknologi Wireless
interaksi. juga dapat digunakan untuk memperkaya
3. Asynchronous: Orang yang pengalaman belajar, sehingga menciptakan
terlibat berpartisipasi dalam suatu subset dari e-learning yang disebut
kegiatan pembelajaran di berbagai
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
53
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

dengan istilah m-learning, yaitu "mobile" bahwa kemudahan setup otomatis jaringan
dalam arti "telepon mobile." ad hoc. Sepenuhnya di mana-mana,
Ini benar-benar menyiratkan dua fungsi terpencil, asynchronous pembelajaran
yang berbeda mobilitas: anggota diperoleh ketika lingkungan yang luas
masyarakat dapat belajar diakui dari mana melibatkan Jangkauan jaringan nirkabel--
saja (konektivitas mobile dan otentikasi) atau infrastruktur jaringan-sehingga
dan / atau mereka dapat bekerja pada saat peserta dapat dalam berbagai lokasi atau
bepergiab (portabilitas). Perbaikan awal bahkan di pindahkan.
memungkinkan siswa akses ke sarana
belajar melalui perangkat mereka sendiri, Skenario pembahasan ini melibatkan
dikoordinasikan oleh server, model yang pengguna yang memiliki perangkat tipis
dianut oleh ActiveCampus seperti laptop, palmtop atau ponsel 3G.
(activecampus.ucsd.edu). Perangkat memungkinkan menggunakan
Sebagai contoh: Siswa menyimpan materi lokal yang diadakan saat terputus
pekerjaan yang dilakukan menggunakan dari jaringan kampus. Juga memungkinkan
perangkat secara off-line. Membiarkan interaksi antara pengguna, misalnya
peserta untuk berkumpul secara spontan di berbagi data, dan dengan lingkungan,
mana saja, tanpa peralatan, selain dari misalnya melalui infostations (Small, T. &
perangkat mereka sendiri (misalnya, Haas, Z.,2003) atau koordinasi bekerja
server), meskipun tanpa mendukung tanpa infrastruktur. Bila koneksi nirkabel
pembelajaran jarak jauh. Model ini dapat ke jaringan kampus ini didirikan kembali,
digunakan melalui teknologi nirkabel off-line file akan disinkronisasi.

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


54
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

Table 1: Skema dari kelas yang berbeda platform untuk e-learning dan m-learning

Sumber : Architecture Solutions for E-Learning Systems

Tabel 1 merangkum karakteristik yang learning telah menjadi secara luas


berbeda tingkat m-learning. Menganalisis digunakan: konsep belajar jarak jauh (pada
desain yang menyebarkan e-dan m- sistem remote elektronik) dan konsep
learning sehingga dapat didefinisikan. komputer-mediated komunikasi.
Pada tren masa depan dengan khusus Awal kelas eksperimen dengan komputer
perhatian di semua e-learning. yang dibantu instruksi, apa yang sekarang
disebut gabungan belajar atau "hybrid e-
Analisis : learning," akhirnya berkembang menjadi
M_LEARNING ADALAH EVOLUSI distribusi sistem yang melahirkan
DARI E_LEARNING. masyarakat berbasis pada fungsi forum
Dua cita-cita utama telah berperan dalam dan chatting. Kualitas didistribusikan
mengubah paradigma pembelajaran selama mencontohkan bagaimana desain dan fitur
setengah abad terakhir sebagai mana e- sosial datang dan pergi. Sistem desainnya

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


55
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

juga mencerminkan hubungan sosial lebih tua dari kelas istilah "e-learning" itu
melalui kecanggihan seting dari perizinan sendiri. Perangkat nirkabel akhirnya
akses dibedakan untuk mengelola database adalah campuran komunikasi lewat
dokumen. komputer belajar ke dan di kelas.
Ketika sistem pembelajaran manajemen Pergerakan menuju m-learning sehingga
learning-management system (LMS) lebih jauh contohnya adalah faktor sosial
dirancang sejak awal untuk inhand dengan desain sistem. Hari ini
mengintegrasikan remote belajar dengan kuliah mahasiswa mungkin tiba di kampus
komunikasi lewat komputer antara peserta dengan pengalaman dalam teks pesan
secara fisik hadir dalam tempat sama pada sebagai media yang memungkinkan rekan
saat yang sama, modus cara berpikir baru untuk terus keberadaan bersama dalam
dibayangkan oleh J.C.R. Licklider dalam sebuah realitas paralel dibuat oleh
rubric "berpikir cooperatif" diaktifkan. teknologi mobile untuk komunikasi
Namun, karena mengatasi paradigma slide jaringan dalam suatu kelompok sosial
tergantung pada kemampuan melalui (Rheingold, 2002).
pembicara data primer tanpa mengganggu Integrasi seperti wacana kelas 'informal' ke
dia untuk menguatkan atau menjelaskan kelembagaan e-learning adalah upaya yang
"(Licklider, 1968), yang membayangkan telah dimulai (Nagaoka, 2005; Grew,
interaktivitas sebenarnya melampaui 2006b). Pengalaman awal mengarah ke
begitu yang dicapai dalam sinkronisasi, masa depan sistem e-learning yang tidak
konteks non-remote. dapat lagi mengabaikan perangkat mobile
M-learning yang unik siap untuk sudah mengisi ransel dan pakaian siswa.
membawa ke hasil ideal interaktivitas

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


56
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

STUDI KASUS PRODI ARSITEKTUR UNTAG SEMARANG.


Figure 2: E-learning Program Studi Arsitektur UNTAG Semarang.

Pendaftaran Pemberian Perkuliahan


Administrasi

Mahasiswa
Dosen
KRS Online Materi Online Online
Pembayaran Perkuliahan Pengerjaan
SKS online Online Tugas Online
Bimbingan Ujian Online
Online
Ujian Online

Administrasi melakukan proses online MODEL E_LEARNING DAN


pada pendaftaran KRS dan pembayaran M_LEARNING.
biaya SKS yang telah dipilh oleh Didalam permodelan e_learning terdapat
mahasiswa. berbagai fungsi yang ada didalamnya,
Setelah melalui tahap ini, mahasiswa yang yaitu :
bersangkutan mendapatkan key class untuk 1. Learning : Fungsi pembelajaran (e-
masing-masing online class setiap dosen, learning platform, mesin belajar,
yang telah berisi materi kuliah, jadwal penciptaan material, dan pemeliharaan
pelaksanaan tugas dan ujian, diskusi dan konten) memungkinkan guru untuk
literature selama perkuliahan. menciptakan material pembelajaran
Pada proses berikutnya adalah kegiatan dan mengkonfigurasi kebijakan yang
mahasiswa yang dilakukan secara online menentukan apa bahan yang
pada kelas online selain kelas tradisional ditampilkan ke peserta didik
yang masih berlangsung secara regular. berdasarkan informasi profil, seperti
Kursus / dia terdaftar di dalam atau
umpan balik tentang topik yang
disajikan. Mereka mengizinkan semua
peran yang ditunjukkan pada Figure 1

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


57
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

untuk mengakses data tergantung pada 4. Communication : Fungsi Komunikasi


identitas pengguna dan preferensi. terdiri layanan yang dimulai dengan
2. Assessment : Fungsi Penilaian aplikasi untuk kerjasama (chat, forum,
termasuk mekanisme yang melayani wiki, dll) dan protokol jaringan untuk
tes siswa, (sebagian) mengotomatisasi memperluas untuk pertukaran pesan,
peringkat dan mengumpulkan statistik push / pull informasi ke / dari pengguna
dari hasil uji, misalnya sebagai umpan yang tertarik, dan upload / download isi
balik pada kualitas pengajaran atau ke / dari server. Sementara kabel-
menentukan jadwal berikutnya siswa jaringan protokol yang stabil dan
belajar. standar, hal-hal yang berbeda untuk
3. Security : Fungsi keamanan yang teknologi nirkabel. Secara teori,
digunakan oleh semua modul untuk nirkabel memberikan pengguna
mengotentikasi pengguna, periksa fleksibilitas yang lebih besar dalam
otorisasi untuk melakukan tindakan, mengakses semua fungsi lainnya.
jaminan non-reputability dari data, dan
melindungi privasi pengguna.

Figure 3: Model fungsi untuk e_learning dan m_learning

Seperti ditunjukkan dalam Figure 4, penyedia, membatasi kendala pada kapan


pengguna dapat mengakses layanan dari dan dimana pelayanan digunakan. Akses
perangkat mereka sendiri baik melalui ke server dan repositori dari materi
akses Internet poin (AP) atau infrastruktur pembelajaran disaring melalui firewall dan
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
58
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

keamanan manajer. Meskipun nirkabel DESAIN PERENCANAAN


M_LEARNING.
memungkinkan menggelar layanan
M-learning adalah solusi yang diusulkan
tambahan yang sulit atau dinyatakan tidak
dalam literatur dan menekankan belajar di
mungkin untuk menerapkan, seperti
mana saja, kapan saja. Georgiev (2004)
memisahkan bagian dari infrastruktur dari
melakukan survei perangkat dan teknologi
keseluruhan sistem kampus sementara
nirkabel yang cocok untuk m-learning,
masih menjamin ketersediaan layanan
sedangkan Zhang (2005) membahas aspek-
yang paling, juga menciptakan rintangan
aspek sosial di mana pun belajar melalui
baru, seperti menetapkan alamat jaringan
perangkat nirkabel.
ke perangkat bergerak, menentukan
Yang menjadi pengalaman penting, Proyek
pengguna saat ini lokasi untuk rute data
Leonardo da Vinci (Landers, 2002a), yang
kepada mereka, jaringan mengadaptasi
merancang lingkungan belajar nirkabel
rute ke lokasi perangkat, menemukan
virtual untuk pendidikan jarak jauh
kelompok keanggotaan untuk komunikasi
berbasis pada PDA, nirkabel palmtop, dan
multicast (Apakah siswa mengambil
sel-telepon WAP teknologi.
pelajaran ini melalui nirkabel jaringan?
Pengajaran terutama didukung oleh
Apa siswa yang terdaftar dalam kursus ini
desktop atau laptop host. Ketika hosting
yang sedang online dan dengan demikian
primer tidak tersedia (misalnya, sebagai
dapat menerima pemberitahuan mendesak
mobile pengguna), perangkat genggam
?). Perbedaan antara data cache di
yang digunakan untuk men-download
perangkat mobile dan data yang tersimpan
konten, berpartisipasi dalam forum atau
di server harus disinkronkan pada
pertukaran e-mail. Jaringan koneksi
sambungan berikutnya.
dicapai melalui WAP ponsel, maka,
Figure 4: Infrastruktur peralatan komunikasi yang
diperlukan. dengan menggunakan platform
membutuhkan pembayaran. Perangkat
tidak berkomunikasi di antara mereka
secara langsung: semua komunikasi
melalui server-dimediasi.

Kesimpulan :
Platform Pembelajaran dimulai dengan
pendekatan client-server, klien hanya
terhubung terminal untuk berbasis web
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
59
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

konten pada LAN yang sama. Teknologi kuliah. Teknologi Wireless melalui radio
perbaikan dan Internet membawa gelombang berizin - tanpa peralatan
pengguna melakukan akses ke konten jaringan khusus, penyedia atau AP-
melalui portal yang tersambung dari menawarkan fleksibilitas yang unik:
komputer. Ini mengangkat isu-isu interaksi setiap kali perangkat datang ke
keamanan baru, tetapi juga membuka dalam kontak.
peluang akses baru. Seperti menyebar AP publik dan perangkat
Teknologi nirkabel membuat belajar di biaya rendah, kesempatan baru untuk
mana-mana: infrastruktur jasa komunikasi komunikasi komputer-mediated yang
lokal dan komunikasi di mana-mana jasa berlimpah. Asynchronous konten akan
(komersial nirkabel) menawarkan akses tetap penting dengan portabilitas data pada
mana saja. Layanan lokal pada jaringan ad perangkat tipis. Sebagai teknologi yang
hoc menyediakan konektivitas di mana meluas sangat mempengaruhi interaksi
saja, bahkan tanpa infrastruktur. Platform sosial, infrastruktur pembelajaran akan
itu sendiri menjadi mana-mana: guru berubah secara berlanjut. Beberapa
proaktif dapat men-download bagian dari skenario kampus yang menarik untuk
infrastruktur e-learning untuk akses perangkat mobile yang dijelaskan dalam
kemudian melalui jaringan ad hoc. Oleh Weiser (1998). Perbedaan antara remote
karena itu, m-learning mencapai dan di-hadapan interaksi atau antara
paradigma client-server yang telah sinkron dan komunikasi asynchronous
mendominasi e-learning. akan tumbuh lebih bernuansa, membangun
Selain itu, jaringan ad hoc menambahkan realitas paralel baik sebagai bagian dari
alat real-time untuk proses, real-time, kehidupan kampus fisik dan
memungkinkan kerjasama melalui terpisah.
perangkat untuk memperkaya Hubungan melalui komputer akan
pembelajaran kolaboratif. Ini transisi dari membuktikan keuntungan dalam beberapa
e-learning untuk m_learning sistem, keadaan. Salah satu kelemahan dari
dimana ubiquity dibawa pertama kepada informasi masyarakat yang berlebihan,
klien, maka aplikasi belajar dimulai. akan dipenuhi oleh sistem jaringan yang
Terapan yang serentak, secara transisi menggabungkan preferensi yang tersimpan
mengambil kita melampaui paradigma pada perangkat mobile dengan lokasi-dan
buletin-dewan menarik informasi dan konteks-kesadaran untuk memilih
paradigma yang disiapkan-berupa slide
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
60
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

informasi dan menyesuaikan perilaku Davis, A. (2004). Developing an


aplikasi ke lokasi dan aktivitas. infrastructure for online learning.
ActiveCampus Explorer menggunakan In T. Anderson and F. Elloumi
prinsip-prinsip tersebut untuk menemukan (Eds.), Theory and Practice of
teman-teman dekatnya. Demikian pula, Online Learning.Athabasca
konten-adaptasi aplikasi akan antarmuka University, Athabasca, AB.
dengan perangkat dioptimalkan untuk Georgiev, T., Georgieva, E., & Smrikarov,
'pengguna tertentu kemampuan fisik A.(2004). M-learning—A new
berbeda. Perangkat Portable untuk stage of e-learning.In Proceedings
menciptakan perpanjangan kampus dengan CompSysTech 2004.
dua sisi terjalin yaitu nyata dan virtual. Grew, P., & Pagani, E. (2006b).
Virtual-dipersonifikasikan pengguna oleh Channeling the bricks-and-mortar
avatar dengan data preferensi dan profil- lesson onto students’ devices. In
berkolaborasi oleh berbagi konten dan Proceedings of the IASTED
aplikasi terdistribusi. Mobilitas tidak International Conference on Web-
hanya meluasnya peluang belajar melintasi Based Education.
hambatan ruang dan waktu tetapi Griswold, W., Boyer, R., & Brown, S. et
memperkaya pengalaman belajar dengan al.(2002). ActiveCampus—
ditambahkan dimensi. Sustaining educational
communities through mobile
Daftar Pustaka :
technology. UCSD CSE Technical
Claus Pahl.(2008).Architecture Solutions Report #CS2002-0714, University
for E-Learning Systems.Dublin of California, San Diego.
City University, Ireland. Landers, P. (2002a). Leonardo da Vinci
Collier, G. (2002). E-Learning Project—Home Page. Retrieved
Application Infrastructure.Sun from
Microsystems White Paper. Http://learning.ericsson.net/mlearni
Curtis, M., Luchini, K., Bobrowsky, W., ng2/project_one/index.html
Quintana,C., & Soloway, E. Licklider, J.C.R. (1968). The computer as
(2002). Handheld use in K-12:A a communication device. Science
descriptive account. In and Technology.
Proceedings IEEE International Nagaoka K. (2005). A response analyzer
Workshop WMTE. system utilizing mobile phones. In
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
61
PERUBAHAN E_LEARNING MENJADI M_LEARNING DALAM PROSES PENDIDIKAN

Proceedings of the IASTED Way). In Proceedings of the ACM


International Conference on Web- International Symposium MobiHoc
Based Education (pp. 233-44).
Rheingold, H. (2002). Smart mobs. New Zhang, G., Jin, Q., & Lin, M. (2005). A
York:Perseus Books. framework of social interaction
Small, T. & Haas, Z. (2003). The shared support for ubiquitous learning.In
wireless infostation model—A new Proceedings of the 19th IEEE
ad hoc networking paradigm (or International Conference AINA.
Where there is a Whale, there is a

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


62
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

POLA TATA RUANG DESA ADAT


PANGLIPURAN – BALI
Hetyorini, ST, MT *)

Abstrak
Dinamika sosial-budaya sebagai konsekuensi logis dari ruang "pertumbuhan"
pembangunan di desa adat Panglipuran mencerminkan kesatuan alam dengan manusia
sebagai penentu dan aktor dalam sosial-budaya. Desa tradisional dengan ciri khas
keseragaman angkul-angkul rumah dan kekayaan hutan bambu ini dilestarikan sebagai desa
wisata. Sebagai hasil dari perubahan dalam infrastruktur material, pembangunan spasial
dengan jelas ditandai di daerah pemukiman yang akan mempengaruhi pola tata ruang desa
adat. Pola desa yang terbentuk tidak lepas dari pengaruh kepercayaan yang dianut
masyarakat Panglipuran yang dibawa dari leluhurnya yaitu dari Desa Bayung Gede.
Kekuatan pengaruh itu pada akhirnya membawa konsekuensi dari "arsitektur" bentuk, fungsi
dan makna spasial.

*) Dosen Program Studi Arsitektur UNTAG Semarang.

Latar Belakang berlokasi di daerah


Desa pegunungan/perbukitan, sedangkan Bali
Panglipur Dataran berada di tanah datar dibagian
an berasal Selatan pulau Bali. Kampung Bali Aga
dari kata merupakan kampung paling tua dan yang
Pangiling paling sedikit jumlahnya dibanding
Pura, Kampung Bali Dataran. Desa Panglipuran
yang merupakan salah satu tipe jenis desa
artinya ingat kepada tanah leluhur, karena Kampung.
desa tersebut berasal dari desa Bayung Arsitektur vernakular di Desa Adat
Gede. Desa Panglipuran merupakan Panglipuran berkembang secara tradisional
miniatur dari desa Bayung Gede. dengan dengan pola linier, baik pada
Penduduk desa Panglipuran dulunya kompleks permukiman dan tempat tinggal
dibawa oleh Raja Bangli dari desa Bayung masing-masing. Orientasi ke Kaja
Gede pada saat Perang Puputan. Letak "gunung" dan Kelod "laut" adalah untuk
desa Bayung Gede dari desa Panglipuran perkampungan desa, sementara untuk
sejauh + 35 Km. Dalam istilah umum Kangin "matahari terbit" dan untuk Kauh
kampung Bali dibagi dua, yaitu Bali Aga "matahari terbenam" untuk tempat tinggal
dan Bali Dataran. Kampung Bali Aga masing-masing.
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
63
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

HIRARKI SAKRAL DI BALI


(Eko Budihardjo, Architectural Conservation in Bali, 1986)
Pola Tata Ruang Desa Adat Panglipuran buana agung dan buana alit diwujudkan
Permukiman tradisional Bali dalam konsep Tri Hita Karana.
merupakan suatu kesatuan yang Konsep ini terlihat jelas pada
utuh dan berpola tradisional yang terdiri kawasan desa yang dijabarkan dalam tata
dari 3 unsur, yaitu:parahyangan (unsur- letak desa. Pola linier diaplikasikan
unsur yang menyangkut ketuhanan), sebagai sumbu, membentang dari Utara ke
pawongan (penghuni), dan palemahan Selatan dan membagi kompleks
(yang permukiman menjadi dua: satu di Timur,
berkaitan dengan natah ) dengan latar lainnya di Barat. Sumbu ini sehari-hari
belakang norma-norma dan nilai-nilai berfungsi sebagai akses sirkulasi, ruang
tradisional yang melandasinya. Falsafah publik "sosial" dan prosesi ritual (Salain,
hubungan yang selaras antara alam dan 2000:86). Disamping itu pola linear
manusia, dan kearifan manusia dalam biasanya diterapkan oleh masyarakat yang
mendayagunakan alam sehingga terbentuk tinggal di daerah pegunungan karena
ruang kehidupan yang seimbang antara terletak didaerah bertransis mengikuti
kontur alam.
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
64
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

Pola linier Desa Adat Panglipuran sebagai akses sirkulasi, ruang publik sosial dan proses
ritual.

Pola desa yang terbentuk tak lepas leluhurnya yaitu dari Desa bayung Gede.
dari pengaruh kepercayaan yang dianut Secara garis besar pola tersebut terbagi
masyarakat Panglipuran yang dibawa dari dalam 2 bagian sebagai berikut :

Konsep rumah
Kaja/ulu

Kauh Kangin

Konsep desa

Kelod/teben

Palemahan Pawongan Parhyangan

Pola desa adat Panglipuran (Ketut, 2009:98)

Orientasi arah sakral pada tingkat  Sumbu jalan (Kaja-Kelod) yang


perumahan dapat mengarah (Ketut, menuju ke dunia leluhur yang
2008:24) : bersemayam di gunung (Kaja).
 Ke arah gunung atau tempat yang  Mengarah ke elemen-elemen alam
tinggi dimana arwah leluhur lainnya.
bersemayam.  Arah Kaja-Kangin yaitu arah ke
gunung Agung.

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


65
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

Pada permukiman Desa adat tata nilai utama, madya dan nista sekaligus
Panglipuran terdapat suatu konsep untuk sebagai penanda orientasi yaitu Tri Angga
menciptakan keharmonisan antara buana yang dijabarkan sebagai berikut :
alit dan buana agung berdasarkan suatu
Utama Madya Nista

Manusia Kepala Badan Kaki

Alam Semesta Swah Loka Bhuah Loka Bhur Loka


(alam dewa) (leluhur) (manusia)
Bumi Gunung Dataran Laut

Desa Adat Kayangan Tiga Desa Pakraman Setra


(Pura) (banjar) (kuburan)

Palemahan
Pekarangan Rumah Parhyangan Pawongan
(lebuh)
(sanggah) (natah)
Pekarangan Pura Jeroan Jaba Tengah Jaba Sisi

Bangunan Rumah Atap Tiang Batur

Penjabaran konsep Tri Angga pada desa adat Panglipuran

Kaja/Hulu

Tengah

Kelod/Teben

Pola permukiman desa adat Panglipuran

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


66
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

Pola Komplek Hunian Desa Adat seolah-olah merupakan bagian tengah. Di


Panglipuran bagian belakang tiap-tiap rumah
Pola rumah desa adat Panglipuran dilengkapi dengan areal sebagai kebun
berorientasi ke matahari terbit dan rumah (teben).
tenggelam yaitu Timur (kangin) dan Barat Kompleks hunian terdiri dari pura
(kauh). Masing-masing rumah walaupun (mrajan), dapur, lumbung, bale-bale dan
dibatasi dengan tembok pekarangan ruang tidur. Pada bagian area depan rumah
ternyata masih dapat saling berhubungan terdapat sanggah (pamerajan) yang selalu
dari rumah dihulu sampai dengan di hilir terletak disebelah Timur (kangin)
melalui celah ―peletasan‖. Peletasan ini bangunan karena merupakan tempat suci.
apabila saling dihubungkan secara imajiner

Pola rumah desa adat Panglipuran


Bagian-bagian bangunan yang  Jineng/lumbung padi
terdapat dalam komplek hunian antara lain
Pada bagian badan bangunan
:
berbentuk segi empat dan bentuk segitiga
 Tempat suci/sanggah
pada atap bangunan. Setiap komplek
 Bale daja
hunian memiliki besaran yang berbeda
 Bale dangin
tergantung dari proporsi tubuh pemiliknya
 Bale delod
sehingga secara tidak langsung bentuk dan
 Bale dauh
dimensi hunian merupakan pencerminan
 Paon/dapur
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
67
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

dari pemiliknya. Bahan bangunan menunjuk ke arah delapan penjuru angin


menggunakan bahan-bahan alam yang ditambah satu ditengah dalam menjaga
tersedia dengan bentuk-bentuk yang keseimbangan alam semesta.
menyatu dengan lingkungan. Konsep Sanga mandala menjadi
pertimbangan dalam penzoningan kegiatan
Konsep Tata Ruang Komplek Hunian dan tata letak bangunan pada arsitektur
Konsep tradisional yang didasarkan tradisional Bali. Kegiatan utama
pada orientasi kosmologis masyarakat Bali diletakkan di daerah Utamaning Utama,
yaitu Sanga Mandala yang dilandasi kegiatan yang dianggap kotor diletakkan di
konsep Nawa Sanga adalah sebagai daerah Nistaning nista sedangkan kegiatan
pengejawantahan cara menuju ke diantaranya diletakkan di tengah atau biasa
kehidupan harmonis. Nawa sanga disebut dengan Natah.

Konsep Sanga mandala sebagai pedoman


dalam penzoningan area bangunan tradisional Bali.

Konsep tata ruang yang lebih  Konsep ruang terbuka (Natah)


bersifat fisik mempunyai berbagai variasi  Proporsi dan skala
namun pada dasarnya memiliki kesamaan
 Kronologis dan prosesi
sebagai berikut :
 Keseimbangan kosmologis (Tri pembangunan
Hita Karana)  Kejujuran struktur (clarity of
 Hirarki tata nilai (Tri Angga) structure)
 Orientasi kosmologis (Sanga  Kejujuran pemakaian material
mandala) (truth of material)
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
68
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

Konsep tata ruang bangunan rumah tinggal tradisional Bali

Penterjemahan konsep Tri Angga pada desain rumah tinggal

Munculnya variasi dalam pola tata ruang


rumah dan permukiman di Bali karena Daftar Pustaka
adanya konsep Tri Pramana sebagai Salain, Putu Rumawan, 2000, Proceedings
landasan taktis operasional yang dikenal Senvar 2000 : Socio-Cultural Aspect
dengan Desa-Kala-Patra (tempat, waktu in Spatial Development, Udayana -
dan keadaan) dan Desa-Mawa-Cara yang Bali.
menjelaskan adanya fleksibilitas yang Budihardjo, Eko, 1999, Arsitektur
tetap terarah pada landasan filosofinya, Konservasi di Bali, Gadjah Mada
dan ini ditunjukkan oleh keragaman pola UniversityPress.
desa-desa di Bali.
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
69
POLA TATA RUANG DESA ADAT PANGLIPURAN – BALI

Dwijendra, Ngakan, 2008, Arsitektur


Rumah Tradisional Bali, Udayana
UniversityPress.
Dwijendra, Ngakan, 2009, Arsitektur dan
Kebudayaan Bali Kuno, Udayana
University Press.
Gd. Bendesa, I Nyoman, 1992, Lintasan
Asta Kosali, Penerbit dan Toko
Buku Ria.

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


70
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA :


Kajian Parameter Proses & karakteristik

Ery Fatarina P. ST. MT. *) ; Ir. Retno Ambarwati, MT. *), Santa Monica **)
e-mail :ery_fatarina@yahoo.co.id

ABSTRAK
Protein dan lemak hewani banyak digunakan pada pembuatan
kosmetik,produk personal care dan makanan, selama ini protein dan lemak
dari pupa sutera belum banyak dikaji. Tujuan penelitian untuk :(1)
mengetahui formulasi pupa ,(2) mengetahui sifat fisik dan kimia minyak dan
konsentrat protein pupa, (3) mengetahui ukuran diameter bahan yang
optimum,dan (4) mengkaji solven yang tepat pada proses ekstraksi minyak
pupa dan isolasi protein pupa.
Penelitian dilakukan dengan menghancurkan pupa selanjutnya dilakukan
pengayakan. Proses ekstraksi minyak dilakukan menggunakan peralatan
soxleth dengan solvent yang bervariasi, proses ekstraksi protein menggunakan
solvent isoprophylalkohol menggunkan labu leher tiga yang dilengkapi
dengan pendingin balik. Setelah proses ektraksi minyak dan protein selesai
maka dilakukan proses pemisahan solvent.
Hasil analisis terhadap pupa memberikan formulasi : kadar protein 59,8 % ;
lemak 11,6 % ; abu 7,4 % ; air 1,5% dan lain-lain 19,7%. Pada proses
ekstraksi minyak/lemak kondisi optimum diperoleh menggunakan solven n-
heksan dan diameter bahan 0,4250 mm, hasil yang diperoleh 21,20 gram.
Proses ekstraksi protein memberikan kondisi optimum: waktu ekstraksi 120
menit, diameter bahan 0,2500 mm, dan protein yang dihasilkan 27,4 gram
dengan kemurnian 72,6 %. Analisis sifat fisik minyak pupa adalah viscositas
2,69 Cp , kerapatan 0,9620 gr/ml , titik lebur 27-29 0C sedangkan sifat kimia
minyak pupa menunjukkan angka asam 13,3% , angka peroksida 18,17 mgr
O2/100 gr minyak.

Kata kunci : ekstraksi ,lemak,protein, pupa sutera

*) Dosen Prodi Teknik Kimia UNTAG Semarang.


**) Mahasiswa Prodi Teknik Kimia UNTAG Semarang.

I. Pendahuluan. fase sesudah menjadi ulat (larva) dimana


Selain menghasilkan benang sutera, pupa berada di dalam kepompong ( kokon)
Sebenarnya masih ada manfaat lain dari yang berfungsi sebagai pelindung dari
usaha persuteraan alam yang selama ini perubahan ulat menjadi kupu-kupu. Pupa
belum dikenal masyarakat. Pupa adalah yang sudah mati karena proses

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


71
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

pengeringan, selama ini merupakan limbah lebih asam amino Sedangkan kualitas gizi
yang belum tertangani. Sejauh ini suatu protein ditentukan oleh jumlah asam
sebagaian masyarakat memanfaatkannya amino esensialnya (deMan, 1997). Protein
sebagai makanan ternak, disamping ada adalah sumber asam amino yang
sebagian orang yang mengkonsumsinya, mengadung unsure C,H,O, dan N yang
hal ini dikarenakan pupa mengandung tidak dimiliki oleh karbohidrat dan lemak.
banyak vitamin. Serat sutera dihasilkan Pada umumnya kualitas protein hewan
oleh sepasang kelenjar sutera (silk gland), lebih tinggi dari protein tumbuhan.
serat sutera merupakan serat double yang Konsentrat protein adalah produk yang
terdiri dari fibrion ( C15 H28 N5 O6) telah diproses agar mengandung minimum
sebanyak 75 % bagian berat dan bersifat 70% atas dasar berat kering.Oleh karena
tidak larut dalam air panas, sedangkan citarasa dan warnanya yang baik serta
25% adalah Serisin (C15H23N5O8) yang kadar protein yang tinggi maka konsentrat
bersifat mudah larut dalam air ini banyak digunakan sebagai bahan
panas.(Guntoro,2004). campuran di dalam industry makanan.
Proses isolasi protein konsentrat pupa
Pada saat ini pengembangan
dapat dilakukan seperti pada pembuatan
persuteraan yang khusus dikelola
konsentrat protein dari ikan dengan
Perhutani Jawa Tengah adalah PSA
menggunakan pelarut tunggal Isopropil
Regaloh Pati sebagai unit produksi kokon
alkohol (IPA), atau menggunakan pelarut
dan benang sutera. Dalam rangka
ganda yaitu mula-mula menggunakan
pengembangan persuteran alam maka
etilen diklorida kemudian diikuti pelarut
salah satu kebijakan operasionalnya adalah
IPA ( Winarno, 1993). Protein pupa sutera
pemanfaatan limbah yang meliputi sisa-
mengandung campuran dari asam amino
sisa daum murbei, sisa-sisa batang dan
dan polypeptide yang dapat dengan mudah
ranting murbei, kotoran ulat sutera, dan
diserap oleh tubuh manusiadengan nilai
pupa yang tidak terpilih sebagai
gizi yang tinggi. Selain itu protein pupa
bibit.(Sunanto,2004).
tidak mengandung minyak, lemak, gula,
Protein terdapat dalam produk
dan kolesterol karenya baik untuk
hewan maupun tumbuhan, sebagian besar
mengendalikan gula darah dan kolesterol
orang mendapatkan proteinnya dari hewan.
darah, melindungi fungsi hati ( Yang X,
Hal ini disebabkan karena protein
dkk, 2004). Hal ini pula yang mendasari
tumbuhan tidak mengandung satu atau
perlunya mengkaji kandungan protein
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
72
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

dalam pupa ulat sutera, mengingat selain dalam solvent dikenal sebagai lemak kasar
dibutuhkan manusia protein juga (Ketaren, 1986).
digunakan dalam bidang kesehatan, Proses ekstraksi adalah proses
kosmetik, dan makanan. pemisahan berdasarkan perbedaan
Lemak atau minyak terdapat dalam kelarutan bahan terhadap solvent. Metode
produk tumbuhan dan hewan, ini sering digunakan karena minyak atau
komposisinya berbsda-beda tergantung lemak yang diperoleh dapat mencapai
sumber atau asalnya. Biasanya lemak 98%. Tahap-tahap dalam proses ekstraksi
berbentuk padat dan minyak berbentuk meliputi : pembersihan bahan,
cair pada suhu kamar. Jenis pakan yang penghancuran bahan, pengayakan bahan,
dikonsumsi oleh hewan dapat proses ekstraksi, recovery solvent, dan
mempengaruhi susunan lemak atau penguapan solvent yang masih terikat.
minyak, komposisi terbesar penyusun Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
lemak atau minyak adalah trigliserida. proses ekstraksi minyak dan isolasi protein
(Winarno, 2004). Lemak hewan banyak antara lain jenis solvent , waktu ekstraksi,
mengandung bahan sterol yang disebut dan ukuran partikel bahan (Ketaren,
kolesterol, sedangkan lemak nabati 1986).
mengandung fitosterol dan lebih banyak Berdasarkan kajian di atas maka
mengandung asam lemak tak jenuh limbah ulat sutera yang berupa pupa
sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak diharapkan bisa dimanfaatkan lebih
hewan pada umumnya berbentuk padat optimal sebagai sumber protein dan lemak
seperti lemak sapi, lemak iakn paus, lemak hewani serta dapat menaikkan nilai
ikan cod, dan lain-lain. Lemak dan minyak ekonomisnya.
dapat diperoleh dengan cara (1). rendering,

(2). pengepresan, (3). ekstraksi


II. EKSPERIMENTAL.
menggunkan solvent ( Sudharmadji,
1986). Untuk pengambilan minyak atau
2.1.Kerangka penelitian.
lemak dari pupa dilakukan dengan proses
ekstraksi menggunakan peralatan soxhlet
Penelitian menggunakan metode
dengan solvent organik seperti petroleum
eksperimental yang dilakukan di
eter, etil eter, chloroform, n-heksan,
laboratorium dimana secara garis besar
alkohol, dan benzene. Fraksi yang larut
terdiri dari 4 tahap: (1) analisis bahan baku
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
73
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

(pupa sutera) untuk mengetahui soxhleth lengkap, seperti ditunjukkanpada


formulasinya, (2) proses ekstraksi lemak Gambar 1.
atau minyak, (3) proses ekstraksi protein,
dan (4) analisis fisis dan khemis dari hasil.
Pengolahan data menggunakan analisis
diskriptif.

2.2.Bahan penelitian.
Semua bahan kimia yang dipakai dalam
penelitian diperoleh dari pabrik
pembuatannya tanpa pemurnian lebih
lanjut.Bahan-bahan yang digunakan
terdaftar dalam Tabel .1

Tabel1. Daftar bahan penelitian. Gambar 1. Rangkaian


soxhlet(www.cambel.edu )
Bahan Kemurni Sumb Kegunaa Sedangkan untuk alat ekstraksi protein
kimia an er n pada dasarnya terdiri atas labu leher tiga,
(%) pendingin balik, pemanas,dan
Pupa PSA. Bhn.baku
thermometer. Rangkaian alat ditunjukkan
sutera Regalo
h Pati pada Gambar 2.
n-heksan 85,85 MKR Solvent

Isoprophyl 84,75 MKR solvent 2.4.Variabel Proses.


alkohol
Alkohol 88,45 MKR Solvent
Variabel penelitian ekstraksi
aceton 86,75 MKR Solvent lemak/minyak pupa yang divariasikan
Petroleu 88,65 MKR Solvent adalah jenis solvent: n-heksan, alkohol,
m eter dan aceton. Diameter partikel (mm) : 2,500
; 0,4250 ; 0,5500 ; 0,7250 ; 0,8500 .
2.3. Peralatan penelitian Variabel yang konstan yaitu : volume
Peralatan yang dipakai untuk proses solvent 150 ml, berat bahan 50 gr, waktu
ekstraksi lemak/minyak adalah alat ekstraksi 90 menit.
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
74
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

Variabel penelitian ekstraksi protein minyak/lemak menggunakan oven pada


konsentrat yang divariasikan adalah : suhu 105 – 1150C .
waktu ekstraksi (menit) : 30, 60, 90,
120, 150. Diameter bahan (mm) : 2,500 ; Isolasi Protein konsentrat.
0,4250 ; 0,5500 ; 0,7250 ; 0,8500. Variabel Sebanyak 50 gram pupa dengan diameter
yang konstan yaitu : volume solvent 100 tertentu dimasukkan ke dalam labu leher
ml, jenis solvent Isoprophyl Alkohol, berat tiga yang telah diisi 100 ml solvent
bahan 50 gr. Isoprophyl alkohol, selanjutnya dilakukan
pemanasan. Sistem ini juga dilengkapi
2.5.Prosedur Penelitian. pendingin balik untuk meminimalkan
Tahap awal adalah menghancurkan pupa solvent yang hilang. Pemanasan dihentikan
menggunakan blender, selanjutnya setelah mencapai waktu yang ditentukan.
dilakukan pengayakan untuk mendapatkan Selanjutnya dilakukan pemisahan solvent
ukuruan diameter partikel yang bervariasi. dengan penyaringan vakum. Padatan yang
Sebagaian bahan baku ini kemudian tertinggal pada kertas saring selanjutnya
dilakukan uji terhadap komposisi dikukus selama 1 jam untuk
penyusunnya ( protein, lemak/minyak,air, menghilangkan sisa solvent, tahap
dan abu). berikutnya adalah mengeringkan padatan
pada suhu 400C selama 1 jam. Tahap akhir
Ekstraksi Lemak/minyak. adalah padatan dihaluskan , diayak, dan
Sebanyak 50 gram pupa dengan diameter ditimbang sebagai hasil Pupa protein
tertentu, dibungkus dengan kertas saring konsentrat, untuk dianalisis kadar
rangkap dua untuk mencegah kebocoran proteinnya.
bahan kemudian diikatkan pada tabung
ekstraktor . . Sejumlah 150 ml solvent III. HASIL DAN PEMBAHASAN.
dimasukkan dalam labu ekstraktor, untuk Dari hasil analisis terhadap pupa sebagai
menghindari penguapan solvent maka bahan baku memberikan hasil seperti pada
rangkaian ini dilengkapi pendingin balik.. Tabel 3.1 berikut.
Proses ekstraksi dihentikan setelah 90
menit ( dari recycle pertama). Selanjutnya
dilakukan recovery solvent, kemudian
penguapan sisa solvent yang terikut dalam

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


75
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

Diameter

Tabel 3.1. Komposisi Pupa sutera Bahan n-Heksan Alkohol Aceton


(mm)
Kandungan %
0,250 20,10 18,70 20,00
Protein 59,80
0,425 21,20 19,10 20,00
Lemak 11,60
0,550 20,00 18,25 19,30
Abu 7,40 0,725 20,00 16,60 18,40

Air 1,50 0,850 15,35 14,35 16,30

Lain-lain 19,70

Dari analisa bahan baku menunjukkan Dari Tabel 3.2 menunjukkan bahwa
bahwa kandungan zat gizi pupa sutera minyak terbanyak diperoleh adalah 21,20
yaitu protein dan minyak mempunyai nilai gram (42,4%) , dengan menggunakan
yang cukup tinggi, sehingga solvent n-heksan dan pada ukuran
memungkinkan untuk diproduksi untuk diameter partikel 0,425 mm.
skala lebih besar. Diameter partikel sangat berpengaruh
terhadap minyak yang dihasilkan semakin
3.1.Pengaruh jenis solvent dan
kecil ukuran diameter partikel maka
diameter partikel pada ekstraksi
minyak yang dihasilkan semakin
minyak pupa.
banyak,karena pada diameter 0,25 mm
memiliki luas permukaan yang lebih besar
Pengaruh jenis solvent dan diameter
dibandingkan diameter 0,425 mm dan
partikel pada ekstraksi terhadap pupa
seterusnya. Semakin luas permukaan
sutera terhadap gram minyak yang
partikel maka semakin luas bidang kontak
dihasilkan (yield) disajikan pada Tabel 3.2
antar fasa padat dan fasa cair sehingga luas
Tabel 3.2. Berat minyak diperoleh (gram)
perpindahan massa berlangsung lebih
pada berbagai jenis solvent dan ukuran
sempurna
diameter partikel.
( Bernasconi,1995). Dalam hal ini lintasan-
lintasan kapiler yang harus dilewati
dengan cara difusi menjadi lebih pendek
sehingga mengurangi tahannya. Ekstrak
yang akan dipisahkan berbentuk cair, dapat
terkurung dalam bahan atau berada dalam

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


76
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

sel (khususnya bahan nabati dan hewani) . berat protein konsentrat yang dihasilkan
Sehingga pada keadaan tersebut bahan (gram) disjikan pada Tabel 3.3.
merupakan substansi yang tidak
homogeny, melainkan berpori dan
berkapiler minyak. Maka ketika proses Tabel 3.3. Berat protein konsentrat (gram)
ekstraksi berlangsung solvent menembus pada berbagai waktu ekstraksi dan
kapiler-kapiler dalam bahan padat dan diameter partikel.
melarutkan minyak/lemak.’
Solvent n-heksan memberikan hasil
Waktu 0,25 0,42 0,55 0,72 0,85
tertinggi dibandingkan solvent yang lain
Ekstraks 0 5 0 5 0
pada ukuran diameter partikel yang sama. i (mnt) mm mm mm mm mm
Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
30 10,8 11,5 10,2 11,7 10,5
dari sifat fisis solvent yaitu titik didih
0 0 0 0 0
(TD), aceton mempunyai TD 56,20C ;
60 12,7 11,7 11,1 13,2 11,9
alkohol 78,30C dan n-heksan 68,70C. Salah
0 0 0 0 0
satu syarat solvent adalah memiliki titik
90 16,2 20,6 14,2 13,9 13,1
didih yang rendah untuk mempermudah
0 0 0 0 0
recovery solvent, tetapi jika terlalu rendah
120 22,9 27,4 14,8 15,3 15,4
seperti aceton maka akan memperbanyak
0 0 0 0 0
solvent yang hilang saat proses
150 21,2 22,0 15,0 16,1 15,4
berlangsung. Sedangkan solvent yang 0 0 0 0 0
mempunyai titik didih tinggi akan
mempengaruhi pada proses ekstraksi
Dari Tabel 3.3 ditunjukkan bahwa pada
karena akan membutuhkan waktu yang
waktu operasi 120 menit dan diameter
lebih lama untuk tiap recyclenya dan pada
partikel 0,425 mm memberikan hasil
saat recovery solvent tidak bisa optimal
konsentrat protein tertinggi yaitu 27,40
terambil.
gram (54,8%). Selain itu pada waktu
ekstraksi 120 menit memberikan hasil
3.2.Pengaruh Waktu ekstraksi dan
konsentrat protein yang tinggi dihampir
diameter partikel pada ekstraksi
semua ukuran diameter partikel, hal ini
protein konsentrat pupa.
disebabkan semakin lama waktu ekstraksi
Hasil penelitian dari pengaruh waktu
maka waktu kontak antar fasa padat dan
ekstraksi dan diameter partikel terhadap
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
77
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

fasa cair juga semakin lama sehingga UJI Satuan Hasil

protein yang diperoleh semakin banyak. Sifat Fisis


Pada waktu ekstraksi 150 menit hasil yang
bentuk - cair
diperoleh menurun, dikarenakan keadaan
warna - Jernih,
solvent yang sudah jenuh, sehingga tidak
kuning-
mampu lagi memisahkan protein dari kecoklatan
bahan secara maksimal.(Swern,1964). bau Khas pupa
-
Jika kita tinjau protein konsentrat yang
kerapatan gr/ml 0,9620
dihasilkan dari berbagai ukuran diameter
viscositas Cp 2,69
partikel menunjukkan semakin kecil
0
titik lebur C 27-29
diameter partikel maka semakin banyak
protein yang dihasilkan, hal ini karena Sifat Khemis

pengaruh luas bidang permukaan partikel Bil.asam % 13,3

yang semakin besar sehingga kontak antar Bil.Peroksida mg 18,17

fasa padat dan fasa cair akan semakin oksigen/1


00 gr
maksimal.(Winarno,2004).
minyak

Sifat fisik dari produk adalah berbentuk


3.3. Uji Sifat Fisis dan khemis produk
cair , sehingga dikategorikan sebagai
minyak dan protein.
minyak. Bilangan asam dari minyak
Selain mengkaji variabel-variabel proses
menunjukkan jumlah mgr KOH/NaOH
juga dilakukan uji sifat fisis dan khemis
yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-
dari produk minyak yang dihasilkan,
asam lemak bebas dari 1 gram minyak (
Tabel 3.4 memberikan hasil tersebut.
Ketaren,1986), untuk minyak pupa
mempunyai bilangan asam 13,3% ini
Tabel 3.4. Sifat fisis dan khemis dari
tergolong rendah. Artinya kandungan asam
minyak pupa.
lemak bebasnya rendah yang berarti pula
kandungan asam lemak tidak jenuhnya
juga rendah.
Berkaitan dengan titik lebur minyak pupa
tergolong rendah yaitu 27 – 290C yang
merupakan petunjuk bahwa kandungan

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


78
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

asam lemak bebasnya rendah (Ketaren, dikategorikan protein konsentrat karena


1986). mengandung 72,6%.
Bilangan peroksida adalah nilai untuk
menetukan derajat kerusakan pada minyak.
IV. KESIMPULAN
Minyak pupa memiliki bilangan peroksida
Dari penelitian yang telah dilakukan maka
18,17 yang relative rendah. Artinya asam
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
lemak tidak jenuh yang dapat mengikat
- Komposisi pupa per 100 gr bahan :
oksigen rendah, sehingga minyak tidak
protein 59,8% , minyak 11,6%, abu
cepat rusak atau mengalami ketengikan
7,4%, air 1,5% , dan lain-lain 19,7%.
jika disimpan dalam waktu yang lama.(
- Kandungan protein dan minyak yang
Bailey,1950).
relative tinggi memungkinkan pupa
Untuk sifat fisis dan khemis dari
sutera sebagai sumber protein dan
konsentrat protein pupa disajikan pada
minyak hewani .
Tabel 3.5.
- Kondisi operasi optimum untuk
ekstraksi minyak pupa : jenis solvent n-
Tabel 3.5. Sifat fisis dan khemis
heksan , diameter partikel 0,425 mm,
konsentrat protein pupa.
dengan hasil minyak 21,20 gram.
- Kondisi operasi ekstraksi protein pupa
UJI HASIL
optimum pada waktu operasi 120 menit
Sifat Fisis
, diameter partikel 0,425 mm, dengan
Bentuk Serbuk hasil protein 27,4 gram ( kandungan

Warna
protein 72,6%).
Kecoklatan
- Sifat fisis dan khemis minyak pupa :
Bau Khas pupa
fasa cair, jernih kuning-kecoklatan, bau
Sifat khemis khas pupa, ρ = 0,9620 gr/ml, η= 2,69
Kadar protein 72,6% Cp, TL = 27-290C, bilangan asam
13,3% , dan bilangan peroksida 18,17
Menurut Winarno,1993 menyatakan
mg oksigen/100 gr minyak.
bahwa yang dikatakan konsentrat protein
- Sifat fisis dan khemis konsentrat protein
adalah produk yang telah diproses dan
: bentuk serbuk, kecoklatan, bau khas
mengandung minimal 70% protein
pupa, dan kandungan protein 72,6 %
berdasarkan berat kering. Sehingga protein
yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat
SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011
79
EKSTRAKSI MINYAK , DAN PROTEIN DARI PUPA SUTERA : Kajian Parameter Proses & karakteristik

UCAPAN TERIMA KASIH Mc-Graw Hill Book Company,


Singapore.
Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih Ralph,JF; Joan,SF, (1990), Kimia Organik,
kepada Direktorat Penelitian dan edisi 3,Erlangga, Jakarta.
Pengabdian Masyrakat (DP2M) Ditjen Swern,D,(1964), Bailey’s Industrial Oil
DIKTI Depdiknas yang telah mendanai and Fat Products,3th edition,
penelitian ini pada tahun 2006. Interscience Publisher Jhon Wiley
DAFTAR PUSTAKA and Sons, New York.

Anonim, (2010), Rangkaian alat ekstraksi Sudharmadji,S, dkk,(1996), Analisa Bahan


soxleth, www.cambel.udu , 20 Peb Makanan dan Pertanian, edisi 2,
2010. Liberty, Yogyakarta.

Bailey,AE,(1950), Industrial Oil and Fat Sudharmadji,S,dkk,(1997), Prosedur


Product, 3rd edition, Internastional Analisa untuk Bahan, edisi 4,
Publishing,Inc,New York. Liberty, Yogyakarta.

Bernasconi,G, dkk, (1995), Teknologi Sunarto,H,(2004), Budidaya Murbei dan


Kimia 2, edisi 1, PT.Pradnya Usaha Persuteraan Alam, edisi 6,
Paramita, Jakarta. Kanisius,Yogyakarta.

deMan,JM,(1997), Kimia Makanan, edisi Winarno,FG,(193), Gizi,Teknologi dan


2, ITB, Bandung. Konsumen, edisi 1,PT.Gramedia,
Jakarta.
Guntoro,S,(204), Budidaya Ulat
Sutera,edisi 6, Kanisius, Yogyakarta. Winarno,FG,(2004),Kimia Pangan dan
Gizi, edisi 11, PT. Gramedia ,
Hawley,BG,(1986), The Condensed
Jakarta.
Chemical Dictionary, 10th
edition,Van Nourstrand Reinhold Yang,X ; Huang L;Hu J; dan Li T, (2004),
Company Inc,London. Effects of Silk Worm pupa oil On
serum Lipids Anp Platelet Function
Ketaren,S,(1986), Pengantar Teknologi in Rats, Article in Chinese,
Minyak Dan Lemak Pangan, edisi 1, Departement of Nutrition And
Hygiene ,Tongji Medical College of
Universitas Indonesia, Jakarta.
Hungzhong University of Science
Perry,RH ; Green,D, (1984), Perry’s Ang Technology,Wuhan,China.

Engineers Handbook, 6th edition,

SARGA Volume XX, Edisi 1 - Maret 2011


80

You might also like