You are on page 1of 31

KIMIA TANAH

A. Dasar-Dasar Jerapan dan Pertukaran Ion


B. Reaksi Tanah dan Pengelolaannya
A. Dasar-Dasar Jerapan dan Pertukaran Ion
Thomas Way (1852) :
- penemu fenomena jerapan (adsorpsi) dan
pertukaran ion.
- bau pupuk kandang yg tdk sedap menjadi hilang
setelah dicampur dgn tanah.
- Kehilangan amoniak dr tanah dapat dikurangi bila
dicampur dgn tanah
- Ditemukan bahan aktif dalam tanah yang
berperaan dlm menjerap dan mempertukarkan
ion dlm bentuk koloidal yaitu liat dan bahan
organik.
1. Koloid tanah
Terdiri dari koloid anorganik (liat) dan koloid
organik (humus)
Koloid liat
berukuran ≤ 1 μ, yang terdiri dr liat silikat dan
bukan silikat
Sifat dan ciri koloid liat:
1. Umumnya berbentuk kristal
2. Mudah mengalami subsitusi isomorfik
3. Bermuatan negatif umumnya
4. Sebagian kecil bermuatan positif
5. Menjerap air
6. Menjerap dan mempertukarkan kation
7. Mempunyai permukaan yang luas
8. Merupakan suatu garam yang bersifat masam
Isomorphous Substitution

 substitution of Si4+ and Al3+ by other lower


valence (e.g., Mg2+) cations
 results in charge imbalance (net negative)
positively charged edges
+ +
+ + _
+ _ _
_ _ negatively charged faces
+ _ _ _ _
_ _
+ _ _
_ _ _ _ _ _
_ _ _ _

Clay Particle with Net negative Charge 5


Cation Concentration in Water
 cation concentration drops with distance from clay
particle + clay particle
+

+ + cations
+ + + - - + +
+
+ + + +
+ + + + - - + + + +
+ + + + - - + + + +
+ + + - - +
+ + + + + + + +
+ + + - -
+ + - - + + + + + +
+ + + +
+ + +
+
+ - -
+
+ +
+ + +
+ + + + + +
+ + + +
+ +

+ double layer + free water


6
Adsorbed Water
A thin layer of water tightly held to particle; like a skin
 1-4 molecules of water (1 nm) thick
 more viscous than free water
adsorbed water

- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -

7
A Comparison
Mineral Specific surface C.E.C
(m2/g) (meq/100g)
Kaolinite 10-20 3-10
Illite 80-100 20-30
Montmorillonite 800 80-120
Chlorite 80 20-30

Luas permukaan 1 g liat sekitar 1000 luas 1 g pasir

8
Koloid organik
- bermuatan negatif yg berasal dr gugus karboksil ( -
COOH) dan fenolik ( - OH)yg dinetralkan dan
berasosiasi dgn unit-unit pusat dr koloid humus
- Muatan koloid humus tergantung pada pH. Dalam
suasana sangat masam, hidrogen (H) terikat kuat
sekali dan tidak mudah digantikan kation lain. Dlm
keadaan ini koloid humus bermuatan negatif sangat
rendah.
- Dlm keadaan basa , H dr kelompok hidroksil (OH)
berionisasi dan disusul oleh H dr group fenolik,
selanjutnya akan digantikan oleh Ca, Mg dan kation-
kation lainnya
• Koloid humus mempunyai daya jerap kation dan
air jauh melebihi daya jerap koloid liat
Berdasarkan kelarutan dalam asam dan alkali
humus dibedakan ke dalam tiga kelompok :
1.Asam fulfit, teringan bobot molekulnya, termuda
dlm warnanya, larut dlm asam maupun alkali
2.Asam humik, bobot molekul dan warnanya
sedang, larut dlm alkali dan tdk larut dlm asam
3.Asam humin, bobot molekulnya terberat,
warnanya gelap, tdk larut dlm asam maupun
alkali
Perbedaan utama koloid humus dan liat

Koloid humus Koloid liat


1. Unit misel humus 1. Unit misel tersusun dr
terdiri dari C, H dan O Si, Al dan O
2. Tidak kristalin 2. Kristalin
3. Daya jerap air besar 3. Daya jerap air kecil
4. Bersifat tidak mantap 4. Bersifat mantap
(dinamik, mudah
dihancurkan dan
dibentuk)
2. Kapasitas Tukar Kation (KTK)
yaitu kemampuan suatu koloid tanah dalam
menjerap dan mempertukarkan kation
- Untuk menentukan KTK tanah yaitu
menggunakan barium (Ba+) atau amonium
(NH4+) untuk menggantikan kation-kation
yang terjerap.
- KTK dr berbagai jenis tanah sangat beragam,
bahkan tanah sejenispun berbeda KTKnya
Sifat dan ciri tanah yang mepengaruhi KTK :
1.Reaksi tanah atau pH
2.Tekstur tanah dan jumlah liat
3.Jenis mineral liat
4.Bahan organik
5.Pengapuran dan pemupukan
+K H
Ca misel + 2H+ H misel + Ca2+
+ Ca
Cation exchange capacity
Cation Exchange Capacity is the sum of total
exchangeable cations a soil can adsorb.
Originates from clay minerals and soil organic
matter.
Exchange between the solution (water in the
soil) andthe particles (either mineral and
organic)
-+
Solid phase Liquid phase
ADSORPTION
+
Exchange of nutrient cations between
clay and organic matter and roots

also
humus

(from Christopherson
4. Persentase kejenuhan basa
adalah perbandingan antara kation basa
dengan ME Kapasitas tukar kation(KTK)

me kation basa

Persen kejenuhan basa = X 100%


me KTK
B. Reaksi Tanah dan Pengelolaannya
Kapasitas sangah dan pengertian pH tanah
Komponen tanah yang mempunyai sifat
menyanggah adalah gugus asam lemah spt
karbonat
- Koloid liat dan humus juga merupakan bahan
penyanggah reaksi tanah
- Mekanisme berdasarkan sifat disosiasi ion H
dr asam koloid lemah
Ion H yg terjerap ion H dlm larutan
(kemasaman cadangan) (kemasaman aktif)
Pengertian pH tanah
• pH adalah kebasaan atau kemasaman relatif
suatu bahan
• Menurut Arrthenius
• Asam adalah suatu bahan yang mengsilkan ion
H+ atau menutunkan pH apabila terdisosiasi
dalam air, sebaliknya apabila basa dalam
disosiasinya akan menghasilkan OH- atau
menaikkan pH
• Kemasaman tanah dihitung berdasarkan
kedudukan ion H+
• Apabila yang diukur ion H dalam larutan tanah
dikatakan sebagai kemasaman aktual
• Apabila yang diukur terdapat dalam komplek
jerapan tanah yang dikatakan kemasaman potensial
• Kemasaman (pH) tanah merupakan aktifitas ion H+
yang dinyatakan sebagai – log10 (H+) yang berarti
setiap perubahan satu unit pH tanah berarti terjadi
perubahan 10 kali dari jumlah kemasaman atau
kebasaan.
• Tanah pada yang mempunyai pH 6,0 berarti tanah
tersebut mempunyai H+ aktif sebanyak 10
dibandingkan dengan tanah pH 7,0
pH = - log10 [H+]
pH in soils

Acid Alkaline
Importance of pH
Link with CEC
POTENSI TANAH MASAM
Tanah-tanah masam menenpati luas sebagian wilayah Indonesia dan
tersebar di berbagai pulai.
Tabel 1. Jenis-jenis tanah bereaksi masam di berbagai pulau di Indonesia
(Pusat Penelitian Tanah, 1981)

Pulau Aluvial *Latosol Organosol Podzol Podzolik


(juta ha)
Jawa Madura 2.550 2.775 0.025 -- 0.325
Sumatera 5.682 6.016 8.175 1.031 14.695
Kalimantan 5.744 4.468 6.523 4.581 10.947
Sulawesi 1.562 2.649 0.240 -- 1.308
Nusa Tenggara 0.312 0.653 -- -- --
Maluku 0.488 0.331 0.525 -- 2.406
Irian Jaya 2.575 0.356 10.875 -- 8.706

jumlah 18.913 17.160 27.063 5.612 38.437

* Termasuk yang tidak bereaksi masam


Tabel 2. Tanah Podzolik di tiap propinsi Sumatera (Nurhakim Hakim, 1982).

Propinsi Luas (juta ha)


Aceh 1.550
Sumatera utara 2.644
Sumatera barat 0.900
Riau 3.744
Jambi 1.369
Sumatera Selatan 2.975
Bengkulu 0.233
Lampung 1.244
Masalah Kemasaman Tanah
• Ketersediaan unsur hara
- makro
- mikro
• Ketersediaan Al
• Organisme
• Tanaman
Pengapuran
• Pengapuran adalah suatu teknologi pemberian
kapur ke dalam tanah untuk memperbaiki
kesuburan tanah
• Tujuan pengapuran untuk memperbaiki sifat fisik,
kimia dan biologi tanah
• Cara penentuan kebutuhan kapur
* Schofield menggunakan larutan penyangga
paranitrofenol
* Mehlich menggunakan trietanolamin
* Wooddruff menggunakan Ca-actat-paranitrofenol
• Schoemaker, Mc Lean dan Pratt (1961) dengan
metodanya yang dikenal dengan metoda SMP
• Semua metoda ini kurang cocok untuk tanah tropik
• Kamprath (1970) merekomendasikan cara
penentuan kebutuhan kapur untuk tanah tropik
berdasarkan Al yang dapat dipertukarkan (al-dd)
yang didasari pada kejenuhan Al meracun dan
sanagt berkaitan dengan tingginya Al-dd pada
tanah-tanah mineral masam di daerah tropik
• Sehingga kebutuhan kapur akan beragam sesuai
dengan jenis tanaman
• Contoh: tanaman jagung ------ K-Al >44%
• Rumus kebutuhan kapur menurut Setijono (1982)
berdasarkan Al-dd yang dikaitkan dengan pH
tanah
1.Untuk menaikan pH Tanah menjadi 6,0
kebutuhan kapur adalah 2,1 x Al-dd (2,1 ton
CaCO3/ha, tiap 1me Al/100g
2.Untuk menaikan pH Tanah menjadi 5,5
kebutuhan kapur adalah 1,5 x Al-dd (1,5 ton
CaCO3/ha, tiap 1me Al/100g
3.Untuk menaikan pH Tanah menjadi 5,2
kebutuhan kapur adalah 1,2 x Al-dd (1,2 ton
CaCO3/ha, tiap 1me Al/100g
Bahan dan mutu kapur
• Kapur oksida (CaO) = kapur bakar
Adalah tepung kapur dari hasil pembakaran batu
kapur. Nilai netralisasinya setara 179% CaCO3.
bersifat kaustik dan cepat hilang dari tanah bila
curah hujan cukup tinggi

• Kapur Hidroksida (Ca(OH)2 = kapur tembok =


kapur hidrat diperoleh dari penambahan air
pada kapur bakar. Nilai netralisasinya setara
136% CaCO3. reaksi dengan tanah cepat dan
mudah hilang.
• Kapur karbonat = kalsit (CaCO3) dan dolomit
Ca.Mg(CO3)2
Didapatkan dari hasil penggilingan batuan kapur
dengan kehalusan tertentu.
Kehalusan kapur pertanian yang disarankan:
100% lolos saringan 20 mesh dan 50% lolos
saringan 80-100 mesh. Nilai netralisasinya 90-
98%
Nilai netralisasi kapur ditetapkan 100%
• Mutu kapur pertanian yang disarankan harus
mengandung CaCO3 total = 85% atau CaO total = 48%
dan tidak boleh mengandung AL2O3 +Fe2O3 lebih 3%

You might also like