Professional Documents
Culture Documents
JALANoleh
POLBAN
:
PENDAHULUAN
a. Bangunan drainase permukaan, yaitu bangunan yang dibuat untuk mengendalikan air
(limpasan) permukaan akibat hujan.
b. Bangunan drainase bawah permukaan, yaitu bangunan yang dibuat untuk mengalirkan
air yang terkumpul dibawah struktur lapisan perkerasan.
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu survey kondisi
drainase adalah sebagai berikut :
Saluran samping : ada/ tidak ada, tersumbat/ tdak tersumbat, teratur/
memadai/ tidak memadai.
Jalur Pejalan Kaki: ada/ tidak ada, rata/ tidak rata, rusak/ baik.
Bahu : terlalu tinggi/ sama tinggi/ terlalu rendah, miring/ tidak rata.
Tepian atau kerb : ada/ tidak ada, rusak/ baik.
* Nilai Kondisi Sistem Drainase
Saluran Samping Angka
Ada 0
Tidak ada 7
Tersumbat 2
Tidak tersumbat 0
Teratur 0
Tidak teratur 2
Memadai 0
Tidak memadai 3
Penghubung Angka
Ada 0
Tidak ada 3
Tersumbat 2
Tidak tersumbat 0
Bahu Angka
Terlalu tinggi 2
Sama tinggi 0
Terlalu rendah 2
Miring 0
Tidak rata 2
Diperkeras 0
Tidak diperkeras 1
Identifikasi awal : dilihat dari kontur yang ada, ketika hujan limpahan air dari arah
Ciwaruga umumnya teralirkan ke bawah, pada kondisi ini awal kemungkinan air
dapat bersifat destruktif.
Kesimpulannya
Di sepanjang jalan POLBAN memiliki bahu jalan sehingga panjang bahu
jalannya sama dengan panjang jalan tersebut yaitu sebesar 1018 m.
Akan tetapi, bahu jalan tersebut telah dikombinasi seperti salah satunya
bahu jalan yang bersatu dengan trotoar sehingga berbeda dengan
ketentuan-ketentuan yang telah telah ditetapkan.
Pada jalan POLBAN memiliki masalah yang salah satunya disebabkan
karena sistem bahu jalan yang tidak memenuhi persyaratan, seperti
lebar minimum bahu jalan yang kurang dihiraukan pada saat
perencanaan jalan sehinnga mengakibatkan banyak kerusakan-
kerusakan.
*TINJAUAN
KERUSAKAN JALAN
Kerusakan yang terjadi diakibatkan dari beberapa faktor, salah
satunya adalah genangan air. Genangan yang terjadi dikota Bandung
berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terutama pada
sarana transportasi darat. Genangan air pada badan jalan dapat berdampak
perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang
(potholes),bergelombang (rutting), retak-retak dan pelepasan butiran
(ravelling) serta gerusan tepi yang menyebabkan pelayanan kinerja jalan
menjadi menurun
Dalam pengamatan empiris menunjukan bahwa timbulnya genangan air
disebabkan oleh sistem drainase jalan yang tidak terintegrasi dengan baik
dengan penataan ruang yang tidak terkendali. Penelitian dilakukan di jalan
Politeknik.
Luas Kerusakan Lubang Kerusakan Terkelupas
Jarak Per STA
(%) (m2) (%) (m2)
0.00-0.05 80 240
0.05-0.10 40 120
0.10-0.15 10 30
0.15-0.20 3 9
0.20-0.30 70 420
0.30-0.40 0,5 3
0.40-0.50 0,33 2
0.50-0.60 1,16 7
0.60-0.70 - - 0,73 2
0.70-0.82 1,83 11 0,16 1
0.82-0.92 0,83 0,5
0.92-1.02 0,16 1
1.02-1.12 1,67 10 0,83 5
1.12-1.18 0,16 1
Jumlah 12,07 854,5 0,11 8
* TINJAUAN PRASARANA
PELENGKAP JALAN
KETERANGAN
A = Portal
B = Plang Batas POLBAN
C = Info Portal (Plang)
D = Lampu Penerangan (jarak antar
lampu 40)
E = Halte
F = Hati – hati Rawan Kecelakaan (plang)
G= Rambu – Rambu Jalan
H= Hati-hati keluar masuk kendaraan
POLBAN (plang)
I = Rambu-rambu Jalan (STOP)
J = Rambu – rambu Jalan (BUndaran)
K = Dinding
L = Trotoar
M= Pembatas Jalan
nb : Di beberapa ruas jalan terdapat
kereb
Infrastruktur Pelengkap Jalan
Infrastruktur pelengkap jalan di jalan Politeknik Negeri Bandung (POLBAN)
kondisinya mengecewakan, hal ini kami katakana setelah melakukan syrvey
kondisi fasilitas pelengkap jalan di ruas tersebut. Secara garis besar kami akan
menjelaskan beberapa poin tenteang fasilitas pelengkap jalan yang telah kami
survey secara langsung.
Fasilitas Penerangan Jalan
Secara struktur, lampu penerangan jalan yang ada di jalan POLBAN telah
memenuhi SNI 7391 : 2008 tentang spesifikasi penerangan jalan di kawasan
perkotaan, namun dari segi tingkat pencahayaan, tata letak lampu dan jarak
dari lampu ke lampu selanjutnya belum memenuhi spek. Apalagi secara
perawatan dan perbaikannya, banyak lampu penerangan yang tidak bekerja
pada malam hari.
Marka Jalan
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau diatas
permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong serta lambing lainnya yang berfungsi
untuk mengarahkan arah lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu
lintas. Survey yang telah kami lakukan kondisi jalan POLBAN hamper 90%
tidak memiliki marka jalan.
Perambuan Jalan
Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk
tertentu yang memuat lambing, huruf, angka, kalimat atau perpaduan di
antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah
dan petunjuk bagi pemakai jalan. Rambu-rambu yang ada di jalan POLBAN telah
kami sket di gambar di belakang. Secara spesifikasi teknis mengenai rambu
belum kami temui namun jika melihat dari kondisi traffic dan status jalan
khusus yang dimiliki POLBAN, rambu – rambu yang ada sudah cukup mewakili.
Alat Pengatur Lalu Lintas (APIL)
Jika dilihat dari kondisi traffic dan status jalan khusus yang dimiliki POLBAN
APIL berupa traffic lamp atau sebagainya tidak terlalu dibutuhkan di ruas jalan
POLBAN.
Pembatas Jalan
Kontur jalan di POLBAN dapat dikatakan berada di bukit yang bersebelahan
langsung dengan lembah dan sungai yang ada di bawahnya, kondisi ini
membutuhkan fasilitas pelengkap jalan berupa pembatas jalan, dari hasil
survey kami sudah ada beberapa tempat yang diberi pembatas jalan maupun
tembok pembatas, namun secara garis besar kondisi itu belum mencukupi
seluruh ruas tersebut
TINJAUAN KONDISI UMUM LALU LINTAS
4 TRUK 2 AS 1 0.14%
SURVEY INI DILAKUKAN PADA PUKUL 07.00 - 08.00 PAGI, YANG MERUPAKAN
HASIL