Professional Documents
Culture Documents
BAB III
DAN PENAFSIRANNYA
???? ? ? ???d?S ?? ??? ??????????? ? ?????O? ???? ??T???? ??? ? ? ??? ?O?
? ??? ???????? ???? ?T?S ???? ?? ?? ????? ??? ? ?????? ???? ? ???? ? ???d???
G????? ? ????? ? ? ? ? ?? ????
“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan
kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul)
dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebearan. Maka,
maafkanlah dan biarkanlahmereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu.”1
2. Surat An-Nisa’:54
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang; Toha Putra, 1989), juz 1,
hal 30
2
Ibid,…. ,juz 5, hal 127
48
3. Surat al-Fath : 15
? ?? ????? ??????T??????? ? ?????? ??T??? ??? ? ????T???t ?????? ????? ???? ?????
??????d ? ? ? ?? ????????d?? ??? ? ????? ??????? ????????T?? ?? ?????? ? ? ???????
?T??? ? ??? ? ?? ?????? ? ?????? ? ?
“Orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat
untuk mengambil barang rampasan, biarlah kami, niscaya kami mengikuti
kamu, mereka hendak mengubah janji mengikkuti kami. Demikian Allah telah
menetapkansebelumnya. Mereka akan mengatakan sebenarnya kamu denngki
kepada kami, bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.”3
4. Surat al-Falaq : 5
B. PENAFSIRAN AYAT
Ayat ini mengungkapkan tipu daya kaum Yahudi Islam dan kaum
terhadap permainan dan rekayasa mereka, dendam dan kemauan jahat yang
tersimpan di dalam hati mereka, dan gerakan bawah tanah mereka yang
ahli Kitab ini baik dalam perkataan maupun perbuatan. Di samping itu, studi
3
Ibid,…., juz 26, hal 839-840
4
Ibid,…...juz 30, hal 1120
49
tipu daya dan rekayasa, permainan dan fitnah yang mereka lepaskan ke
perintah dan taklif dalam agama, serta perubahan perintah itu sesua i dengan
jiwa kaum Yahudi untuk bersikap dan berbuat demikian terhadap Islam dan
kaum muslimin. Motivasi ini akan terus mengalir, dan dari sinilah timbulnya
segala tipu daya dan rekayasa yang tak berhenti. Dan, inilah yang disingkap
5
Sayyid Qutub, Tafsir fi Zhilalil Qur’an ( Jakarta; Gema Insani, 2004 ) jus 1,hal 125
50
tempat penyimpana semua kelicikan dan tipu daya itu. dan, membangkitkan
sensitivitas kaum muslimin terhadap niat-niat jahat, tipu daya yang hina, dan
kedengkian yang tercela itu. setelah itu di fokuskanlah semua kekuatan yang
datangnya urusan allah ini mereka diseru untuk memaafkan musuh mereka
dan berlapang dada, agar hati mereka bersih dari kebusukan dendam dan
2. Q.S. An-Nisa’ 54
6
Abu Fida’ Ismail Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir, (Beirut ;Dar al- Fikr, 1986), jus 1, hal 154
51
kepada Nabi Muhammad SAW yang dianugerahi kenabian yang besar oleh
Allah SWT. Hal ini yang menghambat mereka untuk percaya kapada Nabi
Muhammad SAW, ialah rasa dengki mereka terhadapnya, mengingat nabi saw
As-Saddi, dari Ata dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firma-Nya ayat 54.
(bangsa Arab) bukan orang lain. Dengan kata lain, sesungguhnya kami
(nabi- nabi bani israil). Sekalipun demikian, diantara mereka ada yang beriman
kepada anugerah dan nikmat ini, ada pula yang ingkar dan kafir kepadanya
kepadanya. Padahal nabi mereka dari kalangan mereka dan dari bangsa
52
3. Q.S. Al-Fath 5
bahwa kaum mukminin akan meraih kemenangan yang dekat lagi mudah dan
bahwa kaum badui akan mencium hal ini, lallu mereka akan berkata, “ Biarlah
Hudaibiyah. Selain itu, ditafsirkan dengan perang Khaibar karena peranng ini
memiliki Yahudi di jazira Arab dari sekian benteng yang kkuat dan
7
Abu Fida’ Ismail Ibn Katsir, Tafsir Ibnu Katsir ( Beirut, Dar al- Fikr, 1986 ), jus 5, hal 244-
245
53
para pelaku baiat di Hudaibiyah bahwa Dia akan memberi mereka ghanima
pergi untuk mengambil ghanimah yang mudah dan dekat. Dia menegaskan
minimnya pemahaman mereka akan hikma Allah dan tamak ialah kehampaan.
Sedangkan, balasan bagi kaum yang taat dan hanya mengandalkan karunia
4. Q.S. Al-Falaq 5
mencederai Nabi dengan apa yang dinamai ‘ain (mata), yakni pandangan mata
yang rusak.
8
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an, (Jakarta, Gema Insani, 2004), jus 10, hal 391
54
Surah ini dinamai Nabi saw dengan surah qul a’udzu bi Rabb al-Falaq,
membelah. Kata ini dapat Berarti subjek sehingga berarti pembelah dan dapat
surah ini ada yang memahaminya dalam arti sempit dan mengartikannya
dengan pagi. Keadaan demikian , menjadikan pagi hari dinamai Falaq atau
terbelah oleh tumbuhan dan oleh mata air, biji-bijian juga terbelah dan masih
(?? ????? ?????? ??? ) faliqu al- ishbah yaitu pembelah kegelapan malam dengan
sempit , tetapi mencakup segala sesuatu yang dapat dicakup oleh kata falaq.
Ayat 5:
55
Salah satu sebab utama dari lahirnya kejahatan dan upaya memisahkan
antara seseorang dengan teman atau pasangan adalah iri hati, karena itu
permohonan ayat yang lalu dilanjutkan oleh ayat di atas dengan menyatakan :
dan di samping itu aku juga bermohon perlindungan Allah dari kejahatan
Kata ( ?dS ) hasad adalah iri hati atas nikmat yang dimiliki orang lain
disertai dengan harapan kiranya nikmat itu hilang darinya, baik diperboleh
oleh yang iri maupun tidak. Iri hati ini dapat juga tertentu kepada orang yang
sebenarnya tiak memiliki nikmat, namun di duga oleh yang iri memilikinya.
tidak hanya mencakup kedengkian terhadap pihak lain yang memiliki atau
diduga memiliki nikmat, tetapi juga yang tidak memiliki nikmat apa-apa,
serupa denngan yang dimiliki orang lain, ini bisa juga dinamai ghibthah,
(menginginkan) perolehan apa yang doperoleh oranng lain kecualli dalam dua
kemudian dia amalkan dan ajarkan “ (HR. Bukhari dan Muslim melalui Ibn
Mas’ud).
Nabi saw bersabda: “Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa,
3) Dan hati- hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qabil dan
dari hati bahkan semua sifat-sifat tercelah adalah perasaan rendah diri yang
hati (dengki), menurut ayat di atas dikaitkan dengan (??d ?S ???) idza hasad/
apabila ia iri hati. Ini karena apa yang terdapat di dalam hati, boleh jadi
dicetuskan dalam bentuk ucapan atau perbuatan. Maka saat itu pula ia telah
dinamai hasid (orang yang iri hati). Mudharat baru dapat menimpa orang lain
9
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati 2003), juz 15, hal. 630-631
57
apabila apa yang terhadap dalam hatinya dicetuskan dalam bentuk ucapan
atau perbuatan.
pada saat tercetus, maka di samping protes itu, dia telah melakukan kejahatan
Ulama menegaskan bahwa apabila iri hati dan kedengkian baru sampai
pada tingkat isi hati dan belum tercetus keluar, maka sebagian di antaranya
dapat ditoleransi. Yang ditoleransi adalah apabila iri hati tersebut telah
prasangka buruk dan iri hati karena itu, jika engkau pesimis jangan
perturutkan, jika bersangka buruk jangan mencari tahu dan jika iri hati jangan
mengania ya (yakni jangan cetuskan isi hatimu dalam bentuk ucapan atau
Allah SWT dalam surah ini mengajarkan Nabi Muhammad saw dan
juga kita untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari sekian banyak hal.
manusia. Karena itu Dia memerintahkan bahwa tidak ada yang dapat
58
ANALISIS
hasad yang dihimpun dari buku dan kamus. Untuk memperoleh gambaran makna
Dengki atau hasad dalam al-qur’an adalah suatu perasaan yang tidak
merasa senang apabila orang lain memperoleh nikmat dan keberuntungan di dunia
ini. Orang yang dengki selalu mengharapkan dan berusaha supaya nikmat yang
Tidak ada yang lebih menyenangkan seseorang, tidak ada yang dapat
menghilangkan kesedihan dan tidak ada yang lebih dapat menyejukkan matanya,
melainkan hati yang penuh damai, bersih dari segala kedengkian dan iri hati.
Sehingga kalau ia melihat suatu nikmat dipunyai oleh orang lain atau kawan, ia
tetap senang dan merasa bahwa itu suatu nikmat Allah yang dianugerahkan.
Islam memandang serius tentang hati, sebab hati yang kelabu akan
senantiasa memberkatinya.
muslim tidak terlalu terikat oleh kepentingan akan dunia dan perasaan terhadap
60
orang lain. Meskipun orang lain mendapatkan kenikmatan maka dia tidak perlu
untuk mempunyai perasaan hasud atau iri hati, kalau seandainya semua manusia
dapat meredam penyakit hati ini maka tidak ada yang merasa rugi dan merasa di
rugikan.
senang sekali kalau nikmat itu lenyap dari dirinya, maka oranng tersebut termasuk
soerang yang dalam menyusuri kehidupan ini dia sudah di sesatkan oleh berbagai
kegelapan.
Orang yang hasud itu adalah orang yang kemauannya sangat rendah. Ini
terbukti dari sikapnya ketika kebaikan atau kenikmatan yang didambakan itu