Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Masalah yang akan diselesaikan dalam laporan ini secara umum dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perancangan tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facility
layout) ini merupakan satu elemen penting dalam menjalankan suatu proses
produksi karena tanpa tata letak pabrik yang baik maka proses produksi akan
kacau. Maka itu dalam merancang suatu pabrik, tata letak fasilitas tidak dapat
disepelekan dan harus diperhatikan.
Perancangan tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai perencanaan dan
pengintegrasian aliran dari komponen produk untuk memperoleh kombinasi
yang paling efektif dan ekonomis . Dalam perkembangannya, perancangan tata
letak pabrik adalah pengaturan dari fasilitas (gedung, tenaga kerja, bahan baku,
dan mesin-mesin) yang digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi tujuan
yang sudah ditetapkan. Jadi, perancangan tata letak pabrik dapat juga diartikan
pengaturan dari fasilitas-fasilitas yang ada sedemikian rupa sehingga dapat
mencapoai tujuannya dengan tidak mengesampingkan kendala yang ada.
Dengan tata letak pabrik yang baik, sebuah pabrik dapat menghasilkan
hasil produksi yang maksimal dengan kondisi aktivitas produksi yang optimal.
Perancangan tata letak dibutuhkan apabila pabrik mengalokasikan mesin-mesin
baru, juga perlu bagi sebuah pabrik untuk meninjau lagi tata letaknya karena
dirasakan ada penurunan produktivitas ataupun untuk memperbaiki kinerja
pabrik.
Perancangan tata letak hendaknya fleksibel untuk mengantisipasi adanya
perubahan permintaan, penemuan produk baru, proses baru, dan sebagainya
yang akan mengubah tata letak; perubahan tata letak yang memerlukan biaya
minimum.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
(Sumber : Apple, James. M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Bandung : Penerbit ITB)
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area
kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi
aman, dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performance
dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat
memberikan keuntungan keuntungan dalam system produksi, yaitu antara lain
sebagai berikut:
1. Menaikkan output produksi
Biasanya suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran output yang
lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, manhours yang lebih
kecil, dan/ atau mengurangi jam kerja mesin ( machine hours).
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
4. Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau
fasilitas produksi lainnya.
Factor-factor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dan lain lain adalah erat
kaitannya dengan biaya produksi. Suatu tata letak yang terencana baik akan
banyak membantu pendayagunaan elemen elemen produksi secara lebih
efektif dan efisien.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
(Sumber : Apple, James. M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Bandung : Penerbit ITB)
1. Perubahan Rancangan
2. Perluasan Departemen
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
3. Pengurangan Departemen
Jika produk baru, dan yang serupa dengan produk yang sedang
dikerjakan selama ini ditambahkan pada lintas produksi, masalahnya yang
utama adalah perluasan departemen , tetapi jika produk baru ini berbeda dari
yang sedang diproduksi, dengan sendirinya muncul persoalan baru. Peralatan
yang ada dapat digunakan dengan menambah beberapa mesin baru disana sini
dalam tata letak yang telah ada dengan penyusunan ulang minimum; atau
mungkin memerlukan penyiapan departemen baru atau seksi baru - mungkin
juga pabrik baru.
5. Pemindahan Departemen
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
9. Penurunan Biaya
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
sekeliling tata letak dengan bentuk tatanan fisik yang sesuai dengan yang
ditetapkan.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Contoh aplikasi tata letak pabrik berdasarkan aliran produksi antara lain:
Untuk tata letak fasilitas yang berdasarkan posisi tetap, material atau
komponen produksi yang utamanya akan tinggal tetap pada posisinya. Fasilitas
produksi seperti tools, manusia, mesin serta komponen-komponen kecil lainnya
akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produksi utama. Pada
proses perakitan layout tipe ini sering dijumpai karena di sini tools dan
peralatan kerja lainnya akan cukup mudah untuk dipindahkan.
Kelebihan dari tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap adalah:
Perpindahan material dapat dikurangi.
Bila dilakukan pendekatan kelompok kerja dalam kegiatan produksi, maka
kontinuitas operasi dan tanggung jawab kerja dapat tercapai dengan sebaik-
baiknya.
Fleksibilitas kerja sangat tinggi.
Kekurangan dari tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap adalah:
Peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operator.
Memerlukan operator dengan skill tinggi.
Adanya duplikasi peralatan kerja yang akhirnya menyebabkan space area
dan tempat untuk barang setengah jadi.
Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat, khususnya
dalam penjadwalan produksi.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses adalah metode
pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang
memiliki tipe atau jenis yang sama ke dalam satu departemen. Umumnya
digunakan dalam industri manufacturing yang bekerja dengan jumlah atau
volume produksi yang relatif kecil, terutama untuk jenis produk yang tidak
standar dan berdasarkan pada job order. Tata letak tipe ini akan terasa lebih
fleksibel dibandingkan dengan tata letak berdasarkan aliran produksi.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Kelebihan dari tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses
adalah:
Utilitas mesin lebih baik sehingga jumlah mesin yang dibutuhkan sedikit.
Fleksibilitas mesin dan tenaga kerja tinggi.
Investasi yang dibutuhkan relatif rendah.
Adanya perbedaan tugas operator.
Kemungkinan pengawasan yang spesialis.
Kekurangan dari tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses
adalah:
Biaya material handling mahal.
Produksi, perencanaan dan sistem kontrol lebih terkait.
Total waktu produksi lebih lama.
Persediaan barang setengah jadi sangat besar.
Ruang dan modal yang besar untuk persediaan dalam proses.
Membutuhkan tenaga kerja dengan ketrampilan khusus.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
kondisi-kondisi yang mana banyak produk yang mengalir melalui suatu area
seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-lain. Angka-angka yang
terdapat dalam suatu from to chart menunjukkan beberapa ukuran yang perlu
diketahui untuk dianalisa. Angka-angka itu antara lain jumlah dari berat beban
yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume, dan faktor-faktor
lain.
STRING DIAGRAM
String diagram adalah suatu alat untuk menggambarkan elemen-elemen
aliran dari suatu layout dengan menggunakn alat berupa tali, kawat atau
benang untuk menunjukkan lintasan perpindahan bahan dari suatu lokasi
area yang lain. Dengan memperhatikan panjang tali yang menunjukkan jarak
lintasan yang harus ditempuh untuk memindahkan bahan tersebut. Dengan
menggunakan beberapa jenis aliran bahan atau komponen yang perlu
dipindahkan dalam proses pengerjaannya, pada lintasan-lintasan tertentu
(dimana tali atau kawat tersebut akan saling bersilangan satu sama lain padat
atau mengumpul jadi satu) kita dapat memperkirakan kemungkinan
terjadinya kemacetan atau bottle neck pada lokasi lokasi tersebut.
(Sumber: Wignjosocbroto, Sritomo. 2000. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Surabaya : Prima Printing)
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
(Sumber: Wignjosocbroto, Sritomo. 2000. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Surabaya : Prima Printing)
Dengan TDF maka lokasi geografis dari department atau fasilitas produksi
akan dapat ditunjukkan dengan berupa lingkaran lingkaran , dimana jarak
dari satu lingkaran kelingkaran lain adalah = 1 ( segitiga sama sisi dengan
panjang sisi sisinya =1) sedangkan luas area yang diperlukan dalam hal ini
diabaikan.
FROM TO CHART
From to chart jiga biasa disebut sebagai trip frequency chart atau travel chart
adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan
tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik
ini sangat berguna untuk kondisi kondisi dimana banyak item yang mengalir
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain lain.
Pada dasarnya from to chart adalah merupakan adaptasi dari “mileage chart”
yang uuya dijumpai pada suatu peta perjalanan , angka angka yang terdapat
dalam from to chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harus
dipindahkan , jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi kombinasi
dari factor ini.
2. Metode Kualitatif
Pada umumnya relationship chart ini dibutuhkan jika faktor “other-than-
flow” mempengaruhi layout decision. Banyak masalah layout nyata yang
mempunyai beberapa faktor “other-than-flow” sehingga pendekatan kualitatif
selalu dibutuhkan untuk menyusun relationship chart-nya.
Aliran bahan diukur secara kualitatif dengan menggunakan tolak ukur
derajat kedekatan hubungan antara satu fasilitas dengan lainnya. Nilai-nilai
yang menunjukkan derajat hubungan dicatat sekaligus dengan alasan-alasan
yang mendasari dalam sebuah peta hubungan aktivitas. Langkah-langkah
dalam penentuan Activity Relation Chart (ARC) adalah sebagai berikut:
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Activity Relation Chart (ARC) adalah salah satu cara yang sederhana
dalam merencanakan tata letak fasilitas berdasarkan derajat hubungan aktivitas
dan cenderung berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat
subyektif. Activity Relation Chart (ARC) sangat berguna untuk perencanaan
dan analisa hubungan aktivitas antar masing-masing departemen. Sebagai
hasilnya, data yang didapat selanjutnya akan dimanfaatkan untuk penentuan
letak masing-masing departemen tersebut dengan menggunakan activity
relation diagram. Diagram ini menjelaskan mengenai hubungan pola aliran
bahan dan lokasi dari masing-masing departemen penunjang terhadap
departemen produksinya.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
(Sumber : bhttp://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/tmi/2005/jiunkpe-ns-s1-2005-
25401206-2070-lotus-chapter2.pdf.)
Data masukan dan aktifitas dalam proses SLP adalah sebagai berikut
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Analisa aliran material (flow of materials analysis) akan berkaitan dengan usaha-
usaha analisa pengukuran kuantitatif untuk setiap perpindahan gerakan material
diantara departemen-departemen atau aktifitas-aktifitas operasional. Langkah ini
diawali dengan penggambaran aliran material yang bergerak dari satu tahapan
proses keproses berikutnya dalam sebuah proses chart.
Langkah 2 : Analisa Hubungan Aktifitas Kerja (Activity Relationship).
Analisa aliran material dengan aplikasi dalam bentuk peta proses cendrung untuk
mencari hubungan aktifitas pemindahan material secara kuantitatif. Sebagai tolak
ukur disini adalah total material handling yang minimal. Selain faktor material
handling yang bersifat kuantitatif ini, adapula faktor lain yang bersifat kualitatif
yang harus dipertimbangkan dalam perancangan layout. Untuk ini Activity
Relation Chart (ARC) atau sering pula disebut sebagai Relation Chart bisa dipakai
untuk memberi pertimbangan-pertimbanagan kualitatif didalam perancangan
layout tersebut.
Langkah ini mencoba merangkum langkah 1 dan 2 dimana posisi mesin (bisa juga
posisi kelompok fasilitas kerja atau departemen) akan diatur letaknya dan
kemudian dihubungkan dengan garis (string) sesuai dengan jarak pemindahan
materialnya. Garis akan digambarkan sesuai dengan derajat hubungan antara
departemen yang satu dengan yang lainnya yang sudah dinilai terlebih dahulu
dilangkah 2. String diagram ini akan menggambarkan pengaturan/penempatan
fasilitas seoptimal mingkin dibuat tanpa mempertimbangkan luasan area yang
diperlukan. Penempatan dilaksanakan dengan cara trial and error.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Langkah terakhir ini adalah untuk mengambil keputusan terhadap usulan desain
layout yang harus dipilih atau diaplikasikan. Disini evaluasi terhadap alternatif
layout yang dipilih juga juga dilaksanakan untuk memberikan keyakinan bahwa
keputusan yang diambil sudah memberikan alternatif layout yang optimal.
Bilamana ternyata dijumpai ketidakefisienan layout, maka tentu saja harus
dilaksanakan aktivitas relayout sesuai dengan langkah-langkah sebelumnya.
(Sumber : Walpole, RE and Myers, RH. 1989. Probability and Statistic For
Engineers and Scientist. New York : Macmillan Publishing Company)
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
BAB III
PERANCANGAN KEMBALI TATA LETAK
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Tempat baki : komponen ini adalah tujuan awal para pelanggan yang ingin
membeli roti.
Adapun masalah yang muncul dari desain awal tata letak toko Bread
Talk, yaitu :
Pelanggan Bread Talk yang sementara memilih roti dengan membawa baki
dan berputar-putar di sekeliling rak roti dan di sekitar antrian di kasir.
Pengunjung yang ingin membayar belanjaanya di kasir kadang tidak rapi.
Pelanggan yang sedang memilah cake dan roti terganggu oleh antrian
pelanggan di kasir.
Toko tersebut terbuka lebar, sehingga susah membedakan antara pelanggan
dengan pengunjung mall.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
T : Timing : Bread Talk buka setiap hari dari jam 10.00 sampai 22.00
WITA.
1
2
5 6
Keterangan :
1. Lemari Cake
2. Kasir Palang
5. Rak Roti
6. Tempat Baki
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
BAB IV
PERANCANGAN KEMBALI TATA LETAK
Dibawah ini merupakan usulan gambar rancangan tata letak fasilitas yang
dianggap lebih baik dibandingkan dengan peletakan fasilitas sebelumnya.
Perancangan ini dilakukan sesuai dengan tahap-tahap yang ada pada metode SLP.
A. Redesign I
2
4
5
6
Analisa Redesign I:
Untuk redesign I ini, yang berubah dari desain awal adalah:
Palang sebagai pembatas ditambah pada sisi masuk yang satunya, agar
mampu membedakan antara pelanggan dan pengunjung mall. Dari design ini
menyebabkan pintu masuk dan keluar terbagi menjadi dua dengan posisi yang
berbeda.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Lemari Cake 1
2
I
3
2. Kasir 1,3 I
4
U 1,2 U
5
3. Dapur 1,3 -- U
I
6
I 1,3 I -- A
Keterangan :
Derajat Kedekatan
A Mutlak didekatkan
E Sangat penting
I Penting
O Biasa
U Tidak penting
X Tidak diinginkan untuk didekatkan
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Alasan Kedekatan
1 Aliran informasi
2 Aliran Barang
3 Aliran uang
4 Dekat pintu masuk toko
5 Dekat dengan Baki
6 Dekat rak kue/roti lainnya (lebih teratur)
3 2
1
4
6
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
B. Redesign II
2 3
5 6
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Posisi baki tetap seperti semula, berada di dekat pintu masuk agar
mempermudah pelanggan yang baru datang untuk mengambil baki dan
memilih cake dan roti.
Activity Relation Chart (ARC)
Lemari Cake 1
2
I
3
2. Kasir 1,3 I
4
U 1,2 U
5
3. Dapur 1,3 -- U
I
6
I 1,3 I -- A
Keterangan :
Derajat Kedekatan
A Mutlak didekatkan
E Sangat penting
I Penting
O Biasa
U Tidak penting
X Tidak diinginkan untuk didekatkan
Alasan Kedekatan
1 Aliran informasi
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
2 Aliran Barang
3 Aliran uang
4 Dekat pintu masuk toko
5 Dekat dengan Baki
6 Dekat rak kue/roti lainnya (lebih teratur)
Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka hubungan antar aktivitas
tersebut dibuat ke dalam kertas kerja (work sheet) yang dibuat sebagai berikut:
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
C. Redesign III
2
4
1 5 6
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Saya membedakan antara posisi pintu masuk dan pintu keluar di mana pintu
masuk saya letakkan di arah Utara, sedangkan posisi pintu keluar saya
letakkan di arah barat dekat dengan kasir dan dekat dengan pintu masuk Mall
Panakkukang.
Selanjutnya saya menambahkan satu komponen, yaitu satu set meja dan kursi
untuk pelanggan yang ingin mengonsumsi langsung cake atau roti yang dibeli.
Komponen ini juga dapat berfungsi sebagai tempat untuk menunggu keluarga
yang lagi berbelanja di Bread Talk.
Jadi, rutenya pelanggan adalah masuk, mengambil baki, memilih cake dan
roti, membayar di kasir, dan terakhir keluar dari toko.
Lemari Cake 1
2
I
3
2. Kasir 1,3 I
4
U 1,2 U
5
3. Dapur 1,3 -- U
I
6
I 1,3 I -- A
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
Keterangan :
Derajat Kedekatan
A Mutlak didekatkan
E Sangat penting
I Penting
O Biasa
U Tidak penting
X Tidak diinginkan untuk didekatkan
Alasan Kedekatan
1 Aliran informasi
2 Aliran Barang
3 Aliran uang
4 Dekat pintu masuk toko
5 Dekat dengan Baki
6 Dekat rak kue/roti lainnya (lebih teratur)
Activity Relation Diagram (ARD)
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelh melakukan percobaan Systematic Layout Planning ini, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facility layout)
dapat merupakan suatu tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas ruangan guna
menunjang kelancaran proses produksi.
5.2 Saran
A. Untuk Laboratorium
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
B. Untuk Asisten
Asisten sudah sangat konsisten dengan jadwal, tapi terkadang juga
asisten menyalahi jadwal asistensi yang dibuat sebelumnya.
Sebaiknya, jika ada pengalihan asisten diharapkan kepada asisten untuk
memberitahukan kepada praktikan sehari sebelumnya.
Asisten dalam memberikan penjelasan cukup baik serta cara
mengasistensinya pun tidak memberatkan praktikan.
Tolong waktu asistensinya ditambah kak, karena ad beberapa praktikan
yang memiliki kesibukan di luar.
Nursam
D221 08 269
Laboratorium Perancangan Teknik Industri III Systematic Layout Planning
DAFTAR PUSTAKA
Apple, James. M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung :
Penerbit ITB.
http://wibisono.blog.uns.ac.id/files/2009/05/perancangan-tata-letaktemu5.ppt.
Cari soal perhitungan tentang perhitungan kuantitatif kemudian jelaskan dengan bik
sebagai syarat OK.
Nursam
D221 08 269