Professional Documents
Culture Documents
Kelas : 3 TKJ A
Tanggal : 5 April 2011
Pemateri : Pa Rudi dan Pa Yogas
A. Komunikasi Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Ada dua jenis satelit, yakni satelit alam dan satelit buatan.
1. Satelit Alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit
sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya, Bulan
adalah satelit alami Bumi.
2. Satelit Buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain,
misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi. Satelit Komunikasi adalah sebuah
satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit
komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau orbit
Bumi rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi
tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak,
seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang di mana aplikasi teknologi lain
seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin digunakan.
Kerugian VSAT yaitu untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan
terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah
dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan:
1. Forward Error
2. Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
3. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah
sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya memerlukan waktu sekitar 40
milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data, yaitu dari bumi
ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000
kilometer di atas permukaan bumi.
4. Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai, maka akan
semakin tinggi redaman karena curah hujan. Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai
untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk daerah seperti
Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi
availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis
dengan curah hujan yang rendah, penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan
frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing
masing pelanggan.
5. Rawan sambaran petir gledek Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada
saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit
bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator
atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun
outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun
outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit
mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik headend / teleport
maupun ground-segment biasa.
6. Debu Meteroit, Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit stabil di
orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.
Pada gambar diatas arsitektur komunikasi satelit terdiri dari dua segmen yaitu :
Segmen angkasa dan segmen bumi. Segmen angkasa terdiri dari (Bus, Payload, Power Supply,
Kontrol temperatur, Kontrol attitude dan orbit, sistem populasi, Telemetry Tracking &
Command TTC). Seperti sistem peralatan elektronik lainnya satelit juga memerlukan power
supplay yang biasanya bertenaga surya. Elemen system yang spesifik dari satelit adalah Kontrol
attitude dan orbit, serta TTC, kontrol ini sangat luar biasa karena bisa mengontrol bumi dari
angkasa. Dan orang yang membuatnya bisa dikatakan orang gila bagaimana tidak mereka dapat
memetakan bumi inchi demi inchi dalam besaran angka-angka yang disebut lattitude dan
longitude. Dan standar attitude ini dipakai oleh semua satelit buatan Amerika.
Ada banyak bentuk Satelit, bentuk satelit tergantung dari rakitnya atau spaceraftnya
pada gambar dibawah ini diperlihatkan contoh-contoh spaceraft.
Komponen utama dari satelit adalah antenanya karena antena satelit akan
mempengaruhi cakupan luas wilayah yang dapat dilayani oleh satelit tersebut.Walaupun
terletak di luar angkasa dan melayang-layang satelit di atas sana bisa tetap mengcover daerah
di bumi ini pada tempat yang sama karena satelit ditempatkan pada orbit dan ketinggian
tertentu dari permukaan bumi. Kita patut mengacungi jempol kepada penemu keajaiban alam
ini dan bisa memanfaatkannya.
Delay atau waktu tunda yang terjadi dalam hubungan antara pengirim dan penerima
dalam hal ini sistem komunikasi satelit dan jelas tanpa kabel merupakan parameter penting
yang menentukan kinerja link komunikasi. Sedangkan periode orbit akan menentukan jenis
komunikasi satelit dan juga konstelasi dengan desain cakupan komunikasi. Pada gambar
dibawah ini akn menjelaskan tentang macam-macam delay berbanding dengan jarak.
Sedangkan kontelasi satelit atau penempatan area satelit juga merupakan faktor
penting lainnya dalam sistem komunikasi satelit. Untuk cakupan global biasannya dibutuhkan
banyak satelit yang ditempatkan dalam beberapa bidang orbit dan spasi antar satelit
ditentukan. Gambaran tentang hal tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Bentuk cakupan (beam) satelit ada 3 bentuk yang masing-masing tergantung dari antena
yang membentuknya. Ada bentuk global, spot dan shaped.
Dalam komunikasi satelit regulasi slot orbit terutama GEO dan frekuensi secara
internasional sudah dilakukan oleh ITU-R. Karena tiap negara berhak mengklaim wilayah udara
(space) diatasnya, maka harus dilakukan koordinasi untuk filling orbit dan alokasi frekuensi
supaya tidak terjadi overlapping dan interferensi.
Satelit mempunyai bermacam-macam kegunaan. berikut ini akan djelaskan tentang
kegunaan satelit. Yang pertama untuk telepon dan data, dial up voice, fax dan data di multiplex
dan diolah (dikompresi) sebelum diinputkan ke modem satelit. Contoh diagram cara kerjannya
bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Fungsi lainnya adalah untuk Direct Broadcasting Services (Layanan broadcast secara
langsung) yangdigunakan untuk TV kabel umpamanya.
Fungsi satelit:
1. Distribusi point-to-multipoint program TV dari studio ke stasiun broadcast lokal
2. Transmisi point-to-point liputan siaran langsung ke studio
3. Distribusi point-to-multipoint program cable TV dari studio ke cable TV lokal
4. Distribusi point-to-multipoint program cable TV dan/atau jaringan TV langsung dari studio ke
customer.
Sedangkan fungsi lain dari satelit misalnya untuk VSAT (very small aperture terminal)
VSAT adalah sistem mini dari sistem komunikasi satelit yang bisanya cakupannya dalam suatu
propinsi atau suatu pulau saja.
C. Topologi
Prinsip dasar komunikasi satelit adalah sistem komunikasi radio dengan satelit
sabagai stasiun pengulang. Konfigurasi suatu sistem komunikasi satelit terbagi atas dua bagian,
yaitu:
Ruas bumi (ground segment) dan ruas angkasa (space segment). Ruas bumi terdiri
dari beberapa stasiun bumi yang berfungsi sebagai stasiun bumi pengirim dan stasiun
bumi penerima, sedangkan ruas angkasa berupa satelit yang menerima sinyal yang dipancarkan
dari stasiun bumi pengirim, kemudian memperkuatnya dan mengirimkan sinyal tersebut ke
stasiun bumi penerima.
Pada sistem komunikasi satelit yang menggunakan orbit geosinkron, jarak yang
harus ditempuh sangat jauh, yaitu sekitar 36.000 km. Hal ini menyebabkan redaman
lintasan menjadi sangat besar, sehingga level daya terima sangat lemah. Untuk mengatasi
masalah ini, diperlukan peralatan yang mempunyai kehandalan tinggi, baik dari segmen
angkasa maupun segmen bumi. Sesuai dengan ketinggian orbitnya, sistem komunikasi satelit
bergerak terdiri dari tiga jenis orbit, yaitu:
a. LEO (Low Earth Orbit) pada ketinggian 500 km sampai dengan 2.000 km.
b. MEO (Medium Earth Orbit) pada ketinggian 5.000 km sampai dengan 20.000 km.
c. GEO (Geosynchronous Earth Orbit) pada ketinggian 35.786 km.
d. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
e. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Dimana:
TX P = daya pancar sinyal pembawa (dBm)
TX G = penguatan antena pengirim (dB)
ft L = redaman saluran transmisi (dB)
Dimana:
TR d = jarak transmisi dari stasiun bumi ke satelit dalam satuan meter (m).
? = panjang gelombang dalam satuan meter (m).
Jika dinyatakan dalam bentuk logaritmis diperoleh persamaan:
Dimana:
EIRP = effective isotropic radiated power dalam satuan watt.
d = jarak antara stasiun bumi dengan satelit dalam satuan meter (m).
L = rugi propaga
6. Daya Derau
Derau merupakan sinyal pengganggu yang bercampur dengan sinyal informasi
sehingga menyulitkan penerima untuk mendapatkan informasi asli yang dikirimkan. Derau ini
akan sangat merugikan jika spektrumnya berada dalam cakupan spectrum sinyal berguna
(spektrum sinyal yang digunakan). Model derau yang paling banyak digunakan adalah derau
putih (white noise) yaitu derau yang spektrumnya selebar spektrum sinyal berinformasi B
dengan kepadatan daya spektral No yang konstan. Temperatur derau antena tergantung dari
beberapa aspek, seperti: pola penguatan antena, temperatur langit (ruang bebas), ekivalen
temperatur derau atmosfir, serta temperatur derau dari matahari. Besarnya daya derau dapat
dihitung menggunakan persamaan:
Pada komunikasi satelit, karena jarak yang sangat jauh, maka sinyal yang diterima pada
user maupun di satelit akan melemah. Sehingga untuk memenuhi persyaratan C/N yang
ditentukan, maka dibutuhkan receiver dengan noise thermal sekecil mungkin. Umumnya
noise thermal untuk satelit adalah sekitar 450 – 600 K.
Besarnya nilai temperatur (T) untuk suatu sistem penerima dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Hubungan antara Eb/No dan BER tergantung pada tipe modulasi dan Forward
Error Correction (FEC) yang digunakan pada sistem.
Waktu Tunda
Waktu tunda adalah selisih antara waktu sinyal tiba di penerima dengan waktu saat
sinyal dikirim. Waktu tunda pada komunikasi satelit adalah:
VSAT Link
VSAT Link merupakan jenis komunikasi VSAT yang langsung (point to point)
berhubungan antara dua buah stasiun bumi tanpa ada stasiun pusat sebagai pengontrol.
VSAT Link sering di kenal dengan nama SCPC ( Single Channel Per Carrier), SCPC
merupakan jasa komunikasi yang menyediakan sebuah kanal khusus untuk satu carrier
sehingga dalam pelaksanaan komunikasi tidak terganggu oleh carrier yang lain. Dengan
menggunakan SCPC tidak diperlukan adanya waktu tunggu untuk berkomunikasi
sehingga kemudahan dalam komunikasi kapanpun diinginkan dapat dilakukan. Tetapi
karena SCPC ini selalu dalam keadaan siap atau On, otomatis biaya yang di keluarkan
cukup besar. Komponen VSAT ini terdiri dari unit Indoor dan unit Outdoor dimana untuk
konfigurasinya berbeda dengan VSAT NET yang akan dijelaskan pada pembahasan
berikutnya.
VSAT Net
Jenis komunikasi VSAT Net dapat digunakan untuk berhubungan antara terminal
VSAT (remote) yang satu ke Terminal VSAT yang lainnya dengan menggunakan stasiun
pusat bumi atau di sebut stasiun HUB yang berfungsi sebagai pengendali jalannya
komunikasi antar remote. Pada VSAT Net terdiri dari dua topologi yaitu topologi Mesh
untuk komunikasi voice tanpa melalui HUB dan topologi Star untuk komunikasi data
yang harus melalui HUB untuk menjaga keutuhan dan kebenaran data. Dilihat dari hal
tersebut maka dalam melakukan komunikasi VSAT Net menggabungkan kedua topologi
tersebut tidak secara terpisah dan langsung seperti VSAT Link melainkan harus melalui
stasiun HUB. Transmisi dan penerimaan suatu remote yang mempunyai kekuatan
rendah karena diameter antena yang kecil akan di transfer ke stasiun HUB yang memiliki
kekuatan transmisi dan penerimaan yang besar untuk dikirim ke remote lain, sehingga
dapat berkomunikasi.
Bandwidth lebar : satelit yang beroperasi pada frekuensi Ka-band (20-30 Ghz) akan
dapat menyalurkan throughput dalam orde gigabit per detik.
Relatif murah : sistem satelit relatif lebih murah karena tidak ada biaya penggelaran dan
satu satelit dapat mengcover daerah yang luas.
Topologi network sederhana : dibandingkan dengan model interkoneksi mesh pada
network terestrial, satelit GEO memiliki konfigurasi yang lebih sederhana. Dengan
topologi yang sederhana maka performansi network lebih mudah dikendalikan.
Satelit di LEO dan MEO dapat juga menyediakan kapasitas broadband serta global.
Latency di LEO kurang-lebih dua kali lebih besar dibandingkan dengan network terestrial.
Karena sifat alami satelit di LEO dan MEO yang tidak tetap terhadap bumi maka diperlukan
konstelasi untuk memberikan service global. Dengan konstelasi ini menimbulkan tingkat
kompleksitas yang tinggi dalam pengendalian satelit dan manajemen network (karena
diperlukan handoff, tracking dan routing) dibandingkan dengan satelit GEO.
1. Aplikasi Internet
Aplikasi umum internet di antaranya : Web browsing, file transfer protocol (FTP),
remote login (Telnet), video conferencing, e-mail, dan broadcasting. Aplikasi-aplikasi di
atas memiliki requirement yang berbeda dalam hal bandwidth, kecepatan
respons,toleransi terhadap noise sehingga akan menyebabkan performansi yang
berbeda. Sebagai contoh : Remote login sangat sensitif terhadap delay. Biasanya
pengguna/user mengharapkan response yang cepat selama login session, sedangkan
videoconferencing biasanya dapat menerima sejumlah packet yang hilang atau error
karena transmisi.
Modulasi Analog
Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal
analog. Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog :
Modulasi Digital
Dalam modulasi digital, suatu sinyal analog di-modulasi berdasarkan aliran data digital.
Perubahan sinyal pembawa dipilih dari jumlah terbatas simbol alternatif. Teknik yang umum
dipakai adalah :
Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.
Frekeunsi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.
Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo.
Ada dua maca modulasi analog yang sering kita jumpai, terutama bagi anda-anda yang
senang mendengarkan radio. Yang pertama adalah amplitud modulation (AM) : pada modulasi
ini, besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa
mempengaruhi besarnya frekuensi carrier. Dalam AM ada istilah index modulasi (m). Index
modulasi ini menggambarkan kondisi dan kualitas signal yang sudah dimodulasi.
m = Vs/Vc
Ketika m>1 maka akan terjadi yang namanya overmodulation. Hal ini menyebabkan
terjadinya penyimpangan informasi.
Yang kedua adalah frekuensi modulation (FM) : pada modulasi ini, besarnya amplitudo
sunyal informasi mempengaruhi besarnya frekuensi dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya
amplitudo carrier.
Pengubahan parameter suatu isyarat (isyarat pembawa/ carrier signal) oleh isyarat lain
(isyarat pemodulasi/ modulating signal).
Penumpangan isyarat pemodulasi/ informasi ke isyarat pembawa.
Modem merupakan perangkat penting dalam sebuah transmisi, begitu pula transmisi via
satelit, Modem memiliki fungsi utama yaitu melakukan proses modulasi atau menumpangkan
sinyal data ke sinyal pembawa, dan begitu juga sebalikanya pada proses demodulasi. Pada
sistem komunikasi satelit modem berperan sebagai perangkat yang menentukan mengenai
data apa yang akan dibawa, jenis modulasi apa yang digunakan, lebar bandwidth satelit
(transponder) yang digunakan. Oleh karena itu fiture sebuah perangkat modem sangat
menentukan bagi pengguna.
Dikarenakan sewa alokasi bandwidth satelit cukup mahal, maka pengembangan teknik
modulasi pada sebuah modem amat diperlukan, adapun umumnya modulasi yang digunakan
saat ini sudah modulasi digital, tidak lagi menggunakan modulasi analog seperti : AM atau FM.
Pada modulasi AM (Amplitude Modulation) proses modulasi atau penumpangan sinyal
dipengaruhi sesuai amplitudo-nya, sedangkan ntuk FM berdasarkan frequensinya. Pada
perkembanganya dibuat lagi suatu teknik modulasi yang disebut PSK yang mana proses
penumpangan sinyal terhadap Phase. Yang cukup populer digunakan saat ini untuk transmisi
satelit adalah modulasi 8-PSK dimana dengan modulasi ini kita bisa memperkecil penggunaan
bandwidth (symbol rate) tanpa mempengaruhi datarate yang dipakai, tapi konsekuensi
penggunaan modulasi ini, kita perlu power transmite yang lebih tinggi untuk memperoleh
performa tranmisi data yang baik.
Pada perangkat modem satelit umumnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam konfigurasinya, antara lain :
a. Type Modulasi : QPSK, BPSK, 8-PSK,16QAM
b. Frequensi kerja : alokasi dimana frequensi uplink yang kita gunakan
c. Data rate : rate data yang digunakan oleh perangkat user agar tercipta sinkronisasi antar
perangkat
d. FEC (forward error correction) : Viterbi, Sequensial, Trellis, TPC (turbo protocol codec),
umumnya banyak menggunakan TPC
e. Scrambling type : teknik sramble data yang digunakan
f. Interface : V.35, RS232, E1, T1, dll. Sesuai dengan interface yang digunakan oleh
perangkat user
Parameter recieve sebuah modem, parameter ini umumnya terdapat dimenu recieve
atau monitor signal sebuah modem, hal ini menandakan sebesar apa kualitas penerimaan suatu
modem dari sebuah signal yang diterima, berikut beberapa parameter penting dari sebuah
modem.
a) Eb/No : energi bit per noise ratio, yaitu perbandingan besar qualitas suatu signal yang
diterima dengan noise yang ikut masuk, umunya setiap modem memiliki spesifikasi
sendiri sebesar apa Eb/No idealnya.
b) Rx Input level : level (power) signal yang diterima oleh modem.
c) Ber : bit error rate, yaitu rata2 nilai data error yang kemungkinan terjadi dalam
penerimaan data, biasanya apabila Eb/No dan Input levelnya rendah maka Error Rate
nya pun akan tinggi dengan kata lain banyak data yang error dalam transmisi tersebut.
Proses yang terjadi dalam sebuah modem, untuk sisi modulasi : sinyal data yang
diterima oleh interface data sebuah modem (data dari user) akan dikirim ke bagian mixing,
disini terjadi proses penumpangan sinyal data terhadap sinyal pembawa yang dihasilkan oleh
oscilator didalam modem yang tergantung dengan type modulasi yang digunakan, kemudian
sinyal tersebut akan berubah menjadi sinyal IF (Intermediate Frequency) yang besarnya 70 Mhz
± 20 (50Mhz-90Mhz), sinyal inilah yang nantinya akan dikirim kebagian Transciver untuk
dirubah menjadi sinyal RF (Radio Frequenci), sinyal IF tadi sudah mengandung data, fec, dan
beberapa parameter lainnya. Pada sisi demodulasi adalah kebalikan dari proses modulasi
dimana disini terjadi proses probahan sinyal pembawa untuk menjadi sinyal2 data kembali.
Disamping modem IF tadi ada juga jenis modem satelit yang menggunakan frequensi kerja L-
Band (950Mhz-1,7Ghz) umumnya modem ini dipadukan dengan BUC (Blok Up Converter) untuk
di transmisikan ke dalam range frequensi RF C-Band.
Dalam prakteknya modem dipasang didalam suatu ruangan transmisi khusus, oleh
karena itu modem biasa juga disebut dengan istilah IDU (indoor unit), biasakan apabila
memasang sebuah modem terutama modem ini baru pertama kali kita pasang, baca dulu
manual book yang disertakan karena umunya orang indonesia malas untuk membaca manual
suatu perangkat mereka lebih mau mencoba dulu ketika ada problem baru membaca.
Source:
http://gatsan.dosen.akprind.ac.id/files/2008/09/ebook-gatot-santoso-2.pdf
http://www.bursaweb.co.cc/2009/08/pengertian-komunikasi-satelit.html
http://syafur.wordpress.com/2008/08/28/komunikasi-satelit/
http://www.bursaweb.co.cc/2009/08/topologi-jaringan-pada-komunikasi-vsat.html
http://www.scribd.com/doc/39327395/Satelit-Dan-Mobile-Komunikasi
http://bayuthejakers.blogspot.com/2010/01/sistem-komunikasi-satelit-orbit-
rendah.html
http://alphan-aulia.blog.com/2009/03/17/kecanggihan-internet-sekarang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Modulasi
http://nurjai.wordpress.com/2009/03/18/modulator-demodulator-modem/